Dokumen tersebut membahas konsep penyakit tonsilitis dan laringitis. Tonsilitis disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebabkan peradangan pada amandel. Gejalanya meliputi bengkak dan nyeri pada leher serta demam. Laringitis juga disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyebabkan peradangan pada pita suara dengan gejala batuk kering dan suara serak. Kedua kondisi ini membutuhkan istirahat dan pengobatan nyeri.
University of St. Thomas: Ad Fed / PRSSA PresentationCraig Pladson
Craig Pladson and Allison Janney presented to the Ad Fed / PRSSA groups at the University of St. Thomas on November 3, 2011. Presentation includes their backgrounds, an overview of Colle+McVoy, perspectives on modern marketing and how to stand out as a graduate looking for their first job in marketing.
Sabafresh shower gel is an invigorating, high-foaming gel enriched with adaptogens and botanical ingredients for a natural fresh scent.
Order today at http://www.sabaforlife.com/naturalhealth !
University of St. Thomas: Ad Fed / PRSSA PresentationCraig Pladson
Craig Pladson and Allison Janney presented to the Ad Fed / PRSSA groups at the University of St. Thomas on November 3, 2011. Presentation includes their backgrounds, an overview of Colle+McVoy, perspectives on modern marketing and how to stand out as a graduate looking for their first job in marketing.
Sabafresh shower gel is an invigorating, high-foaming gel enriched with adaptogens and botanical ingredients for a natural fresh scent.
Order today at http://www.sabaforlife.com/naturalhealth !
1. BAB II
PEMBAHASAN
ASKEP KLIEN DENGAN TONSILITIS
A.KONSEP PENYAKIT
1.Pengertian
2.Etiologi
Yang umum menyebabkan sebagian besar tonsilitis adalah pilek virus ( adenovirus,
rhinovirus, influenza, coronavirus, RSV ). Hal ini juga dapat disebabkan oleh virus Epstein-Barr,
herpes simpleks virus , Yang paling umum menyebabkan kedua adalah bakteri. Para bakteri
penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang
menyebabkan radang tenggorokan. Kurang bakteri penyebab umum termasuk: Staphylococcus
aureus, Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, pertusis,
Fusobacterium , difteri, sifilis, dan gonore
3.Patofisiologi
Dalam keadaan normal, seperti virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung
dan mulut, mereka disaring di amandel. Dalam amandel, sel-sel darah putih dari sistem
kekebalan tubuh me-mount sebuah serangan yang membantu menghancurkan virus atau bakteri,
dan juga menyebabkan peradangan dan demam. Infeksi juga mungkin ada di tenggorokan dan
sekitarnya, menyebabkan peradangan pada faring. Ini adalah area di bagian belakang
tenggorokan yang terletak di antara dalam kotak suara dan tonsil. Tonsilitis dapat disebabkan
oleh bakteri streptokokus Grup A, mengakibatkan radang tenggorokan. Viral tonsillitis mungkin
disebabkan oleh berbagai virus [10] seperti virus Epstein-Barr (penyebab infeksi mononucleosis
) atau adenovirus.
4.Tanda dan Gejala
merah dan / atau bengkak amandel
putih atau kuning patch pada amandel
tender, kaku, dan / atau leher bengkak
sakit tenggorokan
sulit menelan makanan
batuk
sakit kepala
sakit mata
tubuh sakit
otalgia
demam
2. panas dingin
hidung mampet
Tonsilitis akut disebabkan oleh bakteri dan virus dan akan disertai dengan gejala sakit telinga
saat menelan, bau mulut, dan air liur bersama dengan radang tenggorokan dan demam. Dalam
hal ini, permukaan tonsil mungkin merah cerah atau memiliki lapisan putih keabu-abuan,
sedangkan kelenjar getah bening di leher akan membengkak.
6.Komplikasi
Komplikasi jarang mungkin termasuk dehidrasi dan gagal ginjal karena kesulitan
menelan, saluran udara diblokir karena peradangan, dan faringitis karena penyebaran infeksi.
Suatu abses dapat mengembangkan lateral tonsil selama infeksi, biasanya beberapa hari setelah
terjadinya tonsilitis.Dalam kasus kronis / berulang atau di kasus akut tonsil palatina dimana
menjadi begitu bengkak yang menelan terganggu, sebuah tonsilektomi dapat dilakukan untuk
menghilangkan amandel. Pasien yang amandel telah dihapus masih dilindungi dari infeksi oleh
sisa dari sistem kekebalan tubuh mereka. Dalam kasus yang sangat jarang radang tenggorokan,
penyakit seperti demam rematik dapat terjadi. Tonsilitis berhubungan dengan radang
tenggorokan, jika tidak diobati, juga dapat menyebabkan gangguan neuropsikiatrik pediatrik
autoimun terkait dengan infeksi streptokokus.
7.Pemeriksaan Penunjang
8.Penatalaksanaan
B.KONSEP ASKEP
1.PENGKAJIAN
a.Biodata
Identitas Klien Meliputi:
Nama,umur,jenis kelamin,status
perkawinan,agam,suku/bangsa,pendidikan,pekerjaan,pendapatan dan alamat
Identits Penanggung Jawab
Nama,umur,jenis kelamin,status
perkawinan,agama,suku/bangsa,pendidikan,pekerjaan,pendapatan,hub.dengan klien,dan
alamat
b.Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang
3. Keluhan Utama
P:
Q:
R:
S:
T:
c.Pemeriksaan Fisik
1.Aktivitas/istirahat
Gejala: KLien mengeluh tidak bias tidur karena tubuh terasa sakit
Tanda: Klien sering insomnia
2.Nyeri
Gejala:
Tanda:
3.Integritas ego
Gejala: Perasaan takut
Tanda: Kegelisahan
Klasifikasi data
Data Subyektif
-Klien mengatakan cemas karena mengalami bengkak pada leher
-KLien mengatakan tidak bisa tidur karena tubuh tersa sakit
4. -Klien mengatakan sulit krtika ingin menelan makanan
-Klien mengatakan khawati dengan penyakitnya
Data Obyektif
-klien tampak susah tidur
-Klien tampak gelisah
-Klien tampak meringis
Analisa Data
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
5. BAB II
PEMBAHASAN
ASKEP DENGAN KLIEN LARINGITIS
A.KONSEP PENYAKIT
1.Pengertian
2Etiologi
Laringitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Virus merupakan etiologi laringitis
yang paling sering, yaitu rhinovirus, virus influenza, virus parainfluenza, adenovirus,dan
respiratory synsitial virus (RSV).
Sedangkan, beberapa bakteri yang menyebabkan laringitis yaitu :
Streptokokus grup A
Mycobacterium tuberculosis; laringitis akibat bakteri ini biasanya sulit dibedakan dengan
kanker laring karena tidak terdapat tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan radiologis yang
spesifik
Jamur juga dapat menyebabkan laringitis, yaitu :
Histoplasma
Blastomyces; biasanya menyebabkan laringitis sebagai komplikasi dari inflamasi
sistemik
Candida; biasanya menyebabkan laringitis dan esofagitis pada pasien imunosupresi
Coccidioides
Cryptococcus
Laringitis juga merupakan akibat dari penggunaan suara yang berlebihan, atau infeksi pada pita
suara. bronkitis, dan pneumonia juga dapat menyebabkan laringitis. Selain itu, laringitis
berkaitan dengan rinitis alergi. Onset dari laringitis berhubungan dengan perubahan suhu yang
tiba-tiba, malnutrisi, atau keadaan menurunnya sistem imun.
3.Patofisiologi
6. Laringitis diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu laringitis akut dan laringitis kronik.Laringitis
akut terjadi akibat infeksi bakteri atau virus, penggunaan suara yang berlebih, inhalasi polutan
lingkungan. Laringitis akut ditandai dengan afonia atau hilang suara dan batuk menahun. Gejala
ini semakin diperparah dengan keadaan lingkungan yang dingin dan kering. Sedangkan,
laringitis kronik ditandai dengan afonia yang persisten. Pada pagi hari, biasanya tenggorokan
terasa sakit namun membaik pada suhu yang lebih hangat. Nyeri tenggorokan dan batuk
memburuk kembali menjelang siang. Batuk ini dapat juga dipicu oleh udara dingin atau
minuman dingin. Pada pasien yang memiliki alergi, uvula akan terlihat kemerahan.
Laringitis kronik dapat terjadi setelah laringitis akut yang berulang, dan juga dapat diakibatkan
oleh, merokok, dan konsumsi alkohol berlebih. Tanda dari laringitis kronik ini yaitu nyeri
tenggorokan yang tidak signifikan, suara serak, dan terdapat edema pada laring.
Laringitis pada anak sering diderita oleh anak usia 3 bulan hingga 3 tahun, dan biasanya disertai
inflamasi pada trakea dan bronkus dan disebut sebagai penyakit croup. Penyakit ini seringkali
disebabkan oleh virus, yaitu virus parainfluenza, adenovirus, virus influenza, dan virus campak.
Infeksi oleh bakteri dan virus menyebabkan inflamasi dan edema pada laring, trakea, dan
bronkus, sehingga menyebabkan obstruksi jalan napas dan menimbulkan gejala, yaitu berupa
afonia, suara stridor, dan batuk. Tidak terdapat gangguan menelan. Gejala ini biasanya muncul
saat malam hari dan dapat membaik di pagi hari. Penyakit croup dapat sembuh sendiri dalam
waktu 3 – 5 hari.
4.Tanda dan Gejala
Laringitis sering kali membuat anda merasa harus berulang kali berdehem untuk membersihkan
tenggorokan anda. Tanda-tanda dan gejala lain adalah sebagai berikut:
* Suara serak
* Suara pelan
* Rasa gatal dan kasar di tenggorokan
* Sakit tenggorokan
* Tenggorokan kering Batuk kering
5.Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu laringitis kronik. Selain itu, dapat terjadi perubahan suara
jika gejala suara serak tersebut terjadi selama 2 – 3 minggu. Perubahan suara ini dapat
diakibatkan oleh refluks asam lambung. Hal tersebut berisiko untuk menimbulkan keganasan
pada pita suara. Pada pasien yang berusia lebih tua, laringitis bisa lebih parah dan dapat
menimbulkan pneumonia.
Penyakit croup jarang menimbulkan komplikasi, namun beberapa komplikasi yang terjadi
berkaitan dengan obstruksi jalan napas, yaitu, hipoksia, atau superinfeksi bakteri. Kortikostreoid
dapat digunakan untuk mengurangi inflamasi. Pemberian epinefrin aerosol menimbulkan efek
konstriksi pada mukosa dan dapat mengurangi edema.
7. Prognosis dari laringitis ini biasanya baik. Langkah pencegahan laringitis yang dapat dilakukan
yaitu :
- Menghindari pasien laringitis
- Mencuci tangan secara teratur
- Pemberian vaksin H. Influenzae pada anak-anak
- Tidak menggunakan suara secara berlebihan
6.Pemeriksaan Penunjang
Laryngoscopy. Dokter akan secara visual memeriksa pita suara anda melalui prosedur
yang disebut laryngoscopy, dengan memasukkan semacam cermin yang ringan dan
sangat kecil ke belakang tenggorokan anda. Atau dokter mungkin akan menggunakan
fiber-optic laryngoscopy. Tindakan ini berarti memasukkan tabung yang kecil dan
fleksibel (endoscope) dengan kamera berukuran mini dan sangat ringan melalui hidung
atau mulut ke arah belakang tenggorokan anda. Kemudian dokter akan melihat
pergerakan pita suara saat anda berbicara.
Biopsi. Bila dokter melihat adanya wilayah yang mencurigakan, dokter akan melakukan
biopsi – mengambil contoh jaringan untuk diperiksa dibawah mikroskop.
7.Penatalaksanaan
Laringitis akut biasanya diatasi dengan :
istirahat yang cukup, terutama pada laringitis akibat virus. Istirahat ini juga meliputi
pengistirahatan pita suara
pemberian antibiotik; antibiotik tidak disarankan kecuali bila penyebab berupa
streptokokus grup A dapat ditemukan melalui kultur. Pada kasus ini, antibiotik yang
dapat digunakan yaitu penicillin
menghindari iritan yang memicu nyeri tenggorokan atau batuk
menghindari udara kering
konsumsi cairan yang banyak
konsumsi asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri
berhenti merokok dan konsumsi alkohol
trakeostomi, jika terjadi edema laring
konsumsi antasida atau bloker histamin-2 pada laringitis dengan penyebab GERD9
8. KONSEP ASKEP
1.PENGKAJIAN
A.Biodata
o Identitas Klien Meliputi:
Nama,umur,jenis kelamin,status
perkawinan,agam,suku/bangsa,pendidikan,pekerjaan,pendapatan dan alamat
o Identits Penanggung Jawab
Nama,umur,jenis kelamin,status
perkawinan,agama,suku/bangsa,pendidikan,pekerjaan,pendapatan,hub.dengan
klien,dan alamat
b.Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan Utama
P:
Q:
R:
S:
T:
c.Pemeriksaan Fisik
1.Aktivitas/istirahat
Gejala: Klien mengatakan tidak bisa tidur
9. Tanda: Klien sering terjaga/insomnia
2. Nyeri
Gejala: Nyeri pada tenggorokan
3.Tanda: Meringis
Klasifikasi Data
Data Subyektif
-Klien mengatakan nyeri pada tenggorokan
-Klien mengtakan mengalami gangguan suara
-Klien mengatakan kesulitan menelan
-Klien mengatakan demam
-Klien mengatakan adanya rasa gatal pada tenggorokan
Data Obyekyif
-Wajah klien tampak meringis
-Klien Nampak gelisah
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.RENCANA KEPERAWATAN