Dokumen tersebut merupakan pedoman diagnosis dan penatalaksanaan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia yang mencakup definisi PPOK, permasalahan di Indonesia, faktor risiko, patogenesis, kriteria diagnosis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang, klasifikasi, penatalaksanaan umum dan khusus PPOK stabil maupun eksaserbasi akut, serta komplikasi dan pencegahan PPOK.
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Dokumen tersebut merupakan pedoman diagnosis dan penatalaksanaan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia yang mencakup definisi PPOK, permasalahan di Indonesia, faktor risiko, patogenesis, kriteria diagnosis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang, klasifikasi, penatalaksanaan umum dan khusus PPOK stabil maupun eksaserbasi akut, serta komplikasi dan pencegahan PPOK.
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Dokumen ini membahas tentang patofisiologi dan penatalaksanaan batuk. Batuk dapat diklasifikasikan menjadi akut, subakut dan kronik, dengan penyebabnya meliputi iritasi, mekanis, infeksi, dan penyakit paru. Penatalaksanaan batuk meliputi evaluasi, pemeriksaan penunjang, serta terapi antitusif dan protusif sesuai dengan penyebabnya seperti UACS, asma, GERD, TB paru, atau kanker par
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang heat stress dan spirometri. Heat stress adalah reaksi fisiologis pekerja terhadap suhu di luar kenyamanan bekerja, sedangkan spirometri adalah pemeriksaan fungsi paru dengan mengukur kapasitas vital dan volume ekspirasi.
2. Spirometri digunakan untuk menegakkan diagnosis gangguan paru, menilai status paru, dan memantau perjalanan penyakit. Hasilnya berupa kurva
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit paru akibat kerja, efek debu terhadap kesehatan pekerja, penyakit pneumoconiosis, monitoring kualitas udara, dan teknik pengumpulan sampel udara."
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Petrokimia Gresik. Penerapan K3 bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan produktif melalui komitmen manajemen, organisasi K3, serta dukungan seluruh karyawan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai program dan alat pelindung diri yang digunakan untuk mencapai tujuan zero accident.
Dokumen tersebut membahas tentang disentri, yaitu radang usus yang disebabkan oleh bakteri atau amoeba dan menyebabkan diare berdarah. Dokumen ini menjelaskan pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan dari penyakit disentri.
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptxStopPenipuan
Dokumen tersebut merangkum pedoman tata laksana serangan asma ringan hingga sedang pada anak, mencakup definisi asma, tujuan pengobatan, jenis obat yang digunakan, cara pemberiannya, tingkat keparahan serangan, dan tindakan yang dapat dilakukan di rumah maupun fasilitas kesehatan."
Dokumen tersebut memberikan prosedur penanganan bahan kimia yang mencakup pengadaan, bongkar muat, penyimpanan, pengangkutan, dan penggunaan bahan kimia. Prosedur tersebut bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan kerja.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Makalah ini membahas tentang hematothoraks, yang merupakan akumulasi darah di rongga pleura yang paling sering disebabkan oleh trauma intrathorasic. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, penatalaksanaan medis dan keperawatan dari hematothoraks. Secara umum, pembaca dapat memahami pengertian hematothoraks, cara diagnosis, dan penanganannya.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (HAIs) melalui penerapan bundle-bundle yang terdiri dari serangkaian tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan secara konsisten untuk pasien berisiko terinfeksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bundle seperti bundle infeksi saluran kemih, infeksi daerah operasi, dan infeksi darah akibat peralatan infus perifer.
Patofisiologi glaukoma tekanan normal (GTN) kompleks dan multifaktorial, terdiri dari berbagai jalur patologis. Kondisi iskemik menyebabkan apoptosis sel ganglion retina akibat kerusakan aliran elektron mitokondria dan radikal bebas, merusak saraf optik. Pengelolaan berfokus pada stabilisasi tekanan intraokular, laser trabekuloplasti, dan obat neuroprotektif untuk mencegah kerusakan sel saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang merupakan kelompok gangguan pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, pembagian, patofisiologi, gejala klinis, dan komplikasi dari berbagai jenis PPOK.
Dokumen ini membahas tentang patofisiologi dan penatalaksanaan batuk. Batuk dapat diklasifikasikan menjadi akut, subakut dan kronik, dengan penyebabnya meliputi iritasi, mekanis, infeksi, dan penyakit paru. Penatalaksanaan batuk meliputi evaluasi, pemeriksaan penunjang, serta terapi antitusif dan protusif sesuai dengan penyebabnya seperti UACS, asma, GERD, TB paru, atau kanker par
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang heat stress dan spirometri. Heat stress adalah reaksi fisiologis pekerja terhadap suhu di luar kenyamanan bekerja, sedangkan spirometri adalah pemeriksaan fungsi paru dengan mengukur kapasitas vital dan volume ekspirasi.
2. Spirometri digunakan untuk menegakkan diagnosis gangguan paru, menilai status paru, dan memantau perjalanan penyakit. Hasilnya berupa kurva
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit paru akibat kerja, efek debu terhadap kesehatan pekerja, penyakit pneumoconiosis, monitoring kualitas udara, dan teknik pengumpulan sampel udara."
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Petrokimia Gresik. Penerapan K3 bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan produktif melalui komitmen manajemen, organisasi K3, serta dukungan seluruh karyawan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai program dan alat pelindung diri yang digunakan untuk mencapai tujuan zero accident.
Dokumen tersebut membahas tentang disentri, yaitu radang usus yang disebabkan oleh bakteri atau amoeba dan menyebabkan diare berdarah. Dokumen ini menjelaskan pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan dari penyakit disentri.
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptxStopPenipuan
Dokumen tersebut merangkum pedoman tata laksana serangan asma ringan hingga sedang pada anak, mencakup definisi asma, tujuan pengobatan, jenis obat yang digunakan, cara pemberiannya, tingkat keparahan serangan, dan tindakan yang dapat dilakukan di rumah maupun fasilitas kesehatan."
Dokumen tersebut memberikan prosedur penanganan bahan kimia yang mencakup pengadaan, bongkar muat, penyimpanan, pengangkutan, dan penggunaan bahan kimia. Prosedur tersebut bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan kerja.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Makalah ini membahas tentang hematothoraks, yang merupakan akumulasi darah di rongga pleura yang paling sering disebabkan oleh trauma intrathorasic. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, penatalaksanaan medis dan keperawatan dari hematothoraks. Secara umum, pembaca dapat memahami pengertian hematothoraks, cara diagnosis, dan penanganannya.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (HAIs) melalui penerapan bundle-bundle yang terdiri dari serangkaian tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan secara konsisten untuk pasien berisiko terinfeksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bundle seperti bundle infeksi saluran kemih, infeksi daerah operasi, dan infeksi darah akibat peralatan infus perifer.
Patofisiologi glaukoma tekanan normal (GTN) kompleks dan multifaktorial, terdiri dari berbagai jalur patologis. Kondisi iskemik menyebabkan apoptosis sel ganglion retina akibat kerusakan aliran elektron mitokondria dan radikal bebas, merusak saraf optik. Pengelolaan berfokus pada stabilisasi tekanan intraokular, laser trabekuloplasti, dan obat neuroprotektif untuk mencegah kerusakan sel saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang merupakan kelompok gangguan pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, pembagian, patofisiologi, gejala klinis, dan komplikasi dari berbagai jenis PPOK.
Dokumen tersebut membahas tentang peran kader dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC) di masyarakat. Kader TBC adalah anggota masyarakat sukarela yang membantu menemukan penderita TBC, memberikan penyuluhan tentang TBC, membimbing Pengawas Menelan Obat, serta memberikan dorongan agar Pengawas Menelan Obat melaksanakan perannya dengan baik.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menginfeksi paru-paru. TBC merupakan masalah kesehatan besar di Indonesia dengan insidensi yang terus meningkat. Pencegahan dan pengobatan TBC sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Gejalanya meliputi batuk, batuk darah, sesak nafas, dan demam. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan sputum, gambaran radiologi, dan tes laboratorium. Pengobatan TBC melibatkan kombinasi obat selama berbulan-bulan untuk mencegah resistensi obat dan penularan.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Gejalanya meliputi batuk, batuk darah, sesak nafas, dan demam. Pemeriksaan radiologi dan kultur sputum digunakan untuk diagnosis. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi antibiotik selama berbulan-bulan untuk mencegah penularan dan komplikasi.
Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pembentukan granuloma pada paru-paru dan menurunkan kapasitas pertukaran gas. Gejalanya berupa demam, batuk, dan sesak nafas. Pengobatannya meliputi vaksinasi, pengobatan antibiotik selama berbulan-bulan, serta perawatan untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah penularan.
1. Tuberkulosis paru adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdarah dan demam. 2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil laboratorium seperti tes tuberkulin dan röntgen dada, serta riwayat pasien. 3. Pengobatan meliputi antibiotik anti-TB selama berbulan-bulan untuk membunuh bak
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya agen penyebab penyakit ke dalam tubuh, yang menyebabkan timbulnya respon imun dan gejala klinis. Tuberkulosis paru adalah salah satu contoh penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menular melalui udara dan menyebabkan gejala batuk dan sesak napas. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium, sedangkan peng
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang terutama paru-paru namun juga organ tubuh lain. Bakteri ini masuk tubuh melalui udara dan menyebabkan peradangan. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, demam, hingga sesak napas. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan radiologi dan bakteriologi sputum.
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TB) yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis untuk penyakit TB.
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TB) yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis untuk penyakit TB.
Bab pendahuluan dokumen tersebut membahas definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, tipe penderita, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan tuberkulosis. Secara ringkas, tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Diagnosis didasarkan pada hasil laboratorium dan radiologi, sedangkan pengobatan dilakukan dengan obat anti tuberkulosis sel
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Tiga penyakit paru yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronik, bronkiektasis, dan tumor paru. Penyakit paru obstruktif kronik disebabkan oleh bronkitis kronik dan emfisema yang menyebabkan hambatan aliran udara. Bronkiektasis ditandai dengan dilatasi bronkus kronik yang disebabkan perubahan dinding bronkus. Tumor paru sebagian besar adalah kanker paru yang
ASKEP TB PARU Tugas kelompok 5 paliatif.docxIndraSairatu
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien TB paru, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnostik, dan penatalaksanaan TB paru. (2) Pengkajian keperawatan meliputi aktivitas, integritas ego, makanan/cairan, dan nyeri/kenyamanan pasien TB paru. (3) Tujuan penatalaksanaan TB paru ad
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, gejala, patofisiologi, diagnosis, epidemiologi, klasifikasi, penanganan, dan rencana perawatan untuk penyakit tuberkulosis paru. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai dengan pembentukan granuloma pada paru yang menyebabkan gejala seperti batuk dan demam. Diagnosis didukung dengan hasil tes tuberkulin dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan dilakukan den
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang merupakan kelompok gangguan pernapasan kronis yang meliputi bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, pembagian, patofisiologi, gejala klinis, dan komplikasi dari berbagai jenis PPOK.
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator kimiawi seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemerik
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang dan dapat berubah-ubah akibat respons berlebihan terhadap berbagai rangsang. Penyakit ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan respons imun yang berlebihan terhadap antigen. Gejala klinis umumnya meliputi sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis dan p
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fis
Asma bronkial adalah penyakit pernapasan yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan yang berulang akibat spasme otot polos bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh respon imun berlebihan terhadap lingkungan yang mengakibatkan pelepasan mediator seperti histamin dan menyebabkan bronkokonstriksi. Gejala klinis umum asma bronkial antara lain sesak nafas, batuk, dan wheezing. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fis
2. PENGERTIAN
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman
Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai
semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang
biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke
bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus
limfe (Suzanne dan Brenda, 2001).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang parenkim paru (Smeltzer, 2001).
3. Gejala Klinis
Gejala Gejala
Respiratorik Sistemik
Batuk Demam
Batuk
Anorexia
darah
Sesak Keringat
nafas malam
Penurunan
Nyeri dada
BB
4. Agens infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang
aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal
0,3 – 0,6/um. Yang tergolong kuman mycobakterium tuberkulosis
kompleks adalah:
Mycobakterium tuberculosis
Varian asian
Varian african I
Varian asfrican II
Mycobakterium bovis
5. Klasifikasi
• Tuberculosis • TB Paru BTA • Tuberkulosis paru (
Koch pulmonal ) aktif.
Primer Positif
• Tuberkulosis non aktif
• Tuberculosis Post • TB Paru BTA • Tuberkulosis quiesent
primer Negatif
Pemeriksaan Aktivitas
Secara patologis
Dahak Radiologi
• Tuberculosis • Kategori O • Kategori I
Minimal • Kategori I • Kategori II
• Moderateli advanced • Kategori II • Kategori III
tuberculosis • Kategori III • Kategori IV
• For advanced
tuberculosis
Secara Berdasarkan Berdasarkan
Radiologis aspek kes masy Terapi WHO
6. Patofisiologi
Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibersinkan atau
dibatukkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel
infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam,
tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk
dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat
tahan selama berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila partikel
infeksi ini terhisap oleh orang sehat akan menempel pada jalan nafas
atau paru-paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila ukurannya
kurang dari 5 mikromilimeter.
7. Tuberculosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon
imunitas perantara sel. Sel efektornya adalah makrofag sedangkan limfosit
( biasanya sel T ) adalah imunoresponsifnya. Tipe imunitas seperti ini
basanya lokal, melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi oleh
limposit dan limfokinnya. Raspon ini disebut sebagai reaksi
hipersensitifitas(lambat).
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya
diinhalasi sebagai unit yang terdiri dari 1-3 basil. Gumpalan basil yang besar
cendrung tertahan dihidung dan cabang bronkus dan tidak menyebabkan
penyakit ( Dannenberg 1981 ). Setelah berada diruang alveolus biasanya
dibagian bawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, basil
tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan.
8. Leukosit polimorfonuklear tampak didaerah tersebut dan
memfagosit bakteria namun tidak membunuh organisme ini. Sesudah
hari-hari pertama leukosit akan digantikan oleh makrofag . Alveoli yang
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia
akut. Pneumonia seluler akan sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak
ada sisa atau proses akan berjalan terus dan bakteri akan terus difagosit
atau berkembang biak didalam sel.
Basil juga menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah
bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel
epiteloid yang dikelilingi oleh limposit. Reaksi ini butuh waktu 10-20 hari.
9. Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh
darah. Organisme yang lolos dari kelenjar getah bening akan
mencapai aliran darah dalam jumlah kecil, kadang dapat
menimbulkan lesi pada oragan lain. Jenis penyeban ini disebut
limfohematogen yang biasabya sembuh sendiri.
Penyebaran hematogen biasanya merupakan fenomena akut
yang dapat menyebabkan tuberkulosis milier.Ini terjadi apabila fokus
nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme yang
masuk kedalam sistem vaskuler dan tersebar keorgan-organ lainnya.
10. KOMPLIKASI
Hemoptisis berat Atelektasis (paru Bronkiektasis
(perdarahan dari mengembang kurang (pelebaran broncus
saluran napas bawah) sempurna) setempat)
Penyebaran infeksi ke fibrosis (pembentukan
organ lain seperti otak, jaringan ikat pada
tulang, persendian, proses pemulihan atau
dan ginjal reaktif) pada paru.
11. Pemeri Pemeriksaa
Pemeriks ksaan n Fungsi
aan Radiolo Paru
Labolator Kultur sputum gi Fhoto Toraks
ium
Penurunan
kualitas
vital, peningkatan
ruang
Ziehl-Neelsen Bronchografi mati, peningkatan
rasio udara residu:
kapasitas paru
total dan
penurunan
Gambaran
radiologi lain ex: saturasi oksigen
Laju Endap Darah sekunder terhadap
penebalan pleura,
efusi pleura infiltrasi
parenkim/fibrosis,
kehilangan
jaringan paru dan
penyakit pleural.
Dan lain-lain
12. Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebadiberikan sejak anak masih kecil agar
terhindar dari penyakit tersebut.
Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai tuntas agar
tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak.
Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara
dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara sehat.
Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam
rumah.
Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk
13. PENGOBATAN
1. Jangka pendek.
Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.
* Streptomisin injeksi 750 mg.
* Pas 10 mg.
* Ethambutol 1000 mg.
* Isoniazid 400 mg.
2. Jangka panjang
Tata cara pengobatan : setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah
perkembangan pengobatan ditemukan terapi.
Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan
jenis :
* INH.
* Rifampicin.
* Ethambutol.
Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9
bulan.
3. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam
pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
* Rifampicin.
* Isoniazid (INH).
* Ethambutol.
* Pyridoxin (B6).