SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Terpana
VIRUS KORONA
Pengertian Coronavirus
Virus korona (coronavirus) adalah sekumpulan virus dari subfamili
orthocoronavirinae dalam keluarga coronaviridae dan ordo nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia
(termasuk manusia).
Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang
umumnya ringan seperti pilek, namun beberapa bentuk penyakit seperti sars, mers,
dan covid-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup
beragam pada spesies lain: pada ayam, coronavirus menyebabkan
penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan
pada sapi dan babi menyebabkan diare.
Penemuan Coronavirus
Coronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah
virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia
dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human
coronavirus OC43.
Sejak saat itu, anggota coronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk sars-
cov pada 2003, hcov NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, mers-cov (sebelumnya
dikenal sebagai 2012-ncov) pada 2012, dan sars-cov-2 (sebelumnya dikenal
sebagai 2019-ncov) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan
infeksi saluran pernapasan yang serius.
Klasifikasi Coronavirus
Anatomi Coronavirus
• Nama coronavirus berasal dari bahasa latin corona dan bahasa yunani
κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran
cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk
infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran
permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang
mengingatkan pada mahkota atau korona matahari (lihat ilustrasi disamping).
Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S),
yang menentukan tropisme inang.
• Protein yang menyusun struktur coronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (s),
amplop (e), membran (m), dan nukleokapsid (n). Khusus pada virus SARS, letak
pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor
sel inangnya, yaitu enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2). Beberapa
coronavirus (khususnya anggota betacoronavirus garis keturunan A) juga
memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).
Siklus Hidup Coronavirus
Ada 3 tahapan siklus hidup virus korona sewaktu menjangkiti makhluk
hidup, yaitu:
 Masuk (Entry)
 Replikasi (Replication)
 Melepaskan (Release)
Secara garis besar dapat dilihat pada bagan disamping dengan
keterangan singkat sbb:
Partikel virus menempel pada sel inang melalui reseptor seluler pada
permukaan dan masuk. Entri diikuti oleh pelepasan ribonucleocapsid
untuk mengekspos RNA genomik rasa positif yang diterjemahkan oleh
ribosom inang untuk menghasilkan kompleks replikasi virus. Kompleks
replikasi virus berlanjut dengan transkripsi virus dan replikasi genom
dan dengan bantuan protein inang seperti hnRNPA1 menghasilkan
sekumpulan mRNA berukuran sub-genomik indera positif serta genom
virus berdurasi penuh. mRNA berukuran sub-genom diterjemahkan oleh
ribosom inang menjadi protein struktural (S, E, M, N) dan protein
tambahan. Protein N mengemas RNA genomik akal-positif ke dalam
ribonucleocapsid dan dirakit menjadi partikel virus dengan bantuan B-
actin. Partikel virus yang baru terbentuk mengalami pematangan saat
melewati golgi dan keluar (lepas) dari sel inang melalui eksositosis.
Evolusi Coronavirus
• Nenek moyang bersama terbaru [The most recent common ancestor (MRCA)] dari semua coronavirus diperkirakan telah ada
pada 8000 SM, meskipun beberapa model menempatkan MRCA sejauh 55 juta tahun atau lebih, menyiratkan koevolusi jangka
panjang dengan kelelawar. MRCA pada baris alphacoronavirus telah ditempatkan pada sekitar 2400 SM, garis
betacoronavirus pada 3300 SM, garis gammacoronavirus pada 2800 SM, dan garis deltacoronavirus sekitar 3000 SM.
Tampaknya kelelawar dan burung sebagai vertebrata terbang berdarah panas adalah inang yang ideal untuk sumber gen
coronavirus (dengan kelelawar untuk alphacoronavirus dan betacoronavirus, dan burung untuk gammacoronavirus dan
deltacoronavirus) untuk memicu evolusi dan penyebaran coronavirus.
• Bovine coronavirus (virus korona sapi) dan canine respiratory coronaviruses (virus korona anjing) menyimpang dari leluhur yang
sama baru-baru ini (~ 1950). Bovine coronavirus dan human coronavirus OC43 menyimpang sekitar tahun 1890-an. Bovine
coronavirus menyimpang dari spesies virus korona kuda pada akhir abad ke-18.
• MRCA human coronavirus OC43 telah ada sejak tahun 1950-an.
• MERS-CoV, meskipun terkait dengan beberapa spesies virus korona kelelawar, tampaknya telah menyimpang dari ini
beberapa abad yang lalu. Human coronavirus NL63 dan bat coronavirus berbagi MRCA 563–822 tahun yang lalu.
• Virus korona kelelawar yang paling dekat hubungannya dan SARS-CoV menyimpang pada tahun 1986. Jalur evolusi virus
SARS dan hubungan yang tajam dengan kelelawar telah diusulkan. Para penulis menyarankan bahwa coronavirus telah
bersama-sama hidup dengan kelelawar untuk waktu yang lama dan nenek moyang sars-cov pertama kali menginfeksi spesies
genus hipposideridae, kemudian menyebar ke spesies rhinolophidae dan kemudian ke musang, dan akhirnya ke manusia.
• Alpaca coronavirus dan human coronavirus 229E berbeda sebelum 1960.
Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan singkatan dari Bahasa Inggris: Coronavirus Disease 2019,
yang berarti Penyakit Virus Korona 2019. Nama ini diberikan oleh World Health
Organization (WHO) pada Februari 2020, dimana sebelumnya diberi nama
2019-novel coronavirus (2019-nCoV) alias virus korona tipe baru.
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pergantian nama
tersebut dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies
hewan atau kelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk
penamaan yang bertujuan mencegah stigmatisasi. Selain itu, kata Covid-19 juga
lebih mudah diucapkan dan diingat dalam benak. Sementara angka 19 diberikan
akibat mulai terdeteksinya virus ini pada bulan Desember 2019 di Wuhan – China.
Penyakit ini mengakibatkan pandemi gobal pada tahun 2020.
Penyebab dan Penyebaran Covid-19
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom virus korona pernapasan akut
berat 2 (sars-cov-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). Virus ini utamanya
menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan saat sedang batuk
atau bersin (sama seperti pada semua jenis virus korona pada umumnya). Ketika batuk atau bersin,
si penderita dapat menularkan ke orang lain dalam jarak sekitar 2,5 meter (8 kaki), atau melalui
benda-benda, seperti uang dan gagang pintu. Umumnya infeksi virus korona terjadi pada musim
dingin dan semi, serta pancaroba.
Menurut penelitian terbaru; virus korona dapat hidup pada benda mati sekitar 5 menit hingga 9
hari. Sementara waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari
dengan rata-rata 5 hari. Tetapi perlu dicatat bahwa beberapa kasus yang dilaporkan memiliki
masa inkubasi hingga 24 hari.
Karena sifatnya yang menyerang saluran pernapasan, maka Covid-19 dapat menyebabkan
komplikasi akut yang berujung kematian pada penderita paru-paru, jantung, asma, serta
gangguan ginjal.
Daya Tahan Covid-19
Virus umumnya dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan yang halus. Jika suhu dan kelembaban memungkinkan,
mereka dapat bertahan selama beberapa hari. Virus korona baru sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Panas
yang berkelanjutan pada 132,8ºF selama 30 menit, eter, alkohol 75%, desinfektan yang mengandung klorin, asam
perasetat, kloroform, dan pelarut lipid lainnya dapat secara efektif menonaktifkan virus. Chlorhexidine (juga dikenal
sebagai chlorhexidine gluconate) juga secara efektif menonaktifkan virus.
Sementara waktu kelangsungan hidup Covid-19 pada suhu lingkungan yang berbeda adalah sebagai berikut:
Gejala Covid-19
Tinjauan WHO terhadap 55.924 kasus terkonfirmasi di China mengindikasikan berbagai tanda atau gejala klinis (lihat tabel dibawah).
Namun ada pula beberapa orang yang tampak sehat-sehat saja dan tidak menampakkan gejala. Orang-orang seperti ini harus tetap
mengisolasi dirinya, karena jika ia berkeliaran maka ia berpotensi menularkan penyakitnya kepada orang lain. Lagipula bagi orang-orang
yang memiliki daya imun yg baik, maka antibodinya dapat melawan, sehingga ia dapat menyembuhkan dirinya tanpa perlu ke Rumah Sakit.
Diagnosis Covid-19
• Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rrt-pcr) dari usap
nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari. Metode ini merupakan suatu
teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Dengan teknik
ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai
teknik lain yang menggunakan DNA. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis (seorang biokimiawan asal AS) pada tahun
1983 dan ia memperoleh hadiah nobel pada tahun 1994 berkat temuannya tersebut. Penerapan PCR banyak
dilakukan di bidang biokimia dan biologi molekular karena relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel
yang kecil.
• Melalui teknik rrt-pcr inilah, Ilmuwan Tiongkok telah mengisolasi jalur covid-19 dan menerbitkan sekuens
genetika sehingga laboratorium di seluruh dunia dapat mengembangkan uji pcr secara independen untuk
mendeteksi infeksi oleh virus. Pedoman diagnostik yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Zhongnan dari Universitas
Wuhan mengusulkan metode untuk mendeteksi infeksi berdasarkan fitur klinis dan risiko epidemiologis. Pedoman ini
mengidentifikasi pasien yang memiliki setidaknya dua gejala berikut selain riwayat perjalanan ke Wuhan atau
kontak dengan pasien lain yang terinfeksi: demam, gambaran pencitraan pneumonia, jumlah sel darah putih
normal atau berkurang, atau berkurangnya jumlah limfosit.
• Selain melalui berbagai metode tsb, pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan
dengan hasil dalam beberapa hari.
Dugaan Asal-Usul Covid-19
• Pada 7 februari 2020, diketahui bahwa virus yang lebih dekat dengan sars-cov-2 telah ditemukan di trenggiling. Dengan
99% konkordansi genomik dilaporkan, ini menunjukkan reservoir yang lebih mungkin daripada kelelawar.
Namun, penelitian terbaru yang sedang dikaji menunjukkan bahwa genom virus korona yang diisolasi dari trenggiling
malaysia (manis javanica) kurang mirip dengan sars-cov-2, dengan hanya 90% konkordansi genomik. Ini akan menunjukkan
bahwa virus yang diisolasi dalam trenggiling tidak bertanggung jawab atas pandemi covid-19 yang saat ini berkecamuk.
• Namun, coronavirus yang diisolasi dari trenggiling serupa pada 99% di wilayah spesifik protein s, yang sesuai dengan 74
asam amino yang terlibat dalam domain pengikatan reseptor ace 2 (angiotensin converting enzyme 2), yang
memungkinkan virus untuk masuk sel manusia menginfeksinya. Sebaliknya, virus ratg13 yang diisolasi dari kelelawar R.
Affinis sangat berbeda di wilayah spesifik ini (hanya 77% kesamaan). Ini berarti bahwa coronavirus yang diisolasi dari
trenggiling mampu memasuki sel manusia sedangkan yang diisolasi dari kelelawar R. Affinis tidak.
• Selain itu, perbandingan genom ini menunjukkan bahwa virus sars-cov-2 adalah hasil rekombinasi antara dua virus yang
berbeda, satu dekat dengan ratg13 dan yang lainnya lebih dekat dengan virus pangolin. Dengan kata lain, itu adalah
chimera antara dua virus yang sudah ada sebelumnya.
• Mekanisme rekombinasi ini telah dijelaskan dalam coronavirus, khususnya untuk menjelaskan asal-usul sars-cov. Penting
untuk diketahui bahwa rekombinasi menghasilkan virus baru yang berpotensi menginfeksi spesies inang baru. Agar
rekombinasi terjadi, kedua virus yang berbeda harus menginfeksi organisme yang sama secara bersamaan.
• Dua pertanyaan tetap tidak terjawab: di organisme mana rekombinasi ini terjadi? (kelelawar, trenggiling atau spesies
lain?) Dan yang terpenting, dalam kondisi apa rekombinasi ini terjadi?
Populasi Penderita Covid-19
Dari data yang ada, sebaran penderita akibat Covid-19 tidak mengenal jenis kelamin dan usia. Semuanya berpotensi
terkena tanpa pandang bulu. Angka mortalitas dan morbiditas secara keseluruhan karena infeksi virus belum bisa
ditetapkan dengan baik. Hal ini disebabkan karena tingkat fatalitas kasus berubah dari waktu ke waktu.
Walau demikian, dari data worldometers.info (26/3/2020) menunjukkan bahwa Covid-19 telah menewaskan lebih dari
21.000 orang di seluruh dunia, dengan jumlah kasus lebih dari 471.000 orang. Sementara jumlah yang sembuh lebih
dari 114.000 orang.
Dilansir AFP, Rabu (25/3/2020), Italia menjadi negara paling terdampak dengan angka kematian mencapai 7.503
orang. Angka kematian di Spanyol pun telah melampaui China, dengan 3.434 orang yang meninggal akibat Covid-19.
Yang mengejutkan, dari data pemetaan Arcgis pada Senin (23/3/2020), tingkat kematian akibat Covid-19 di
Indonesia menjadi tertinggi di dunia dengan capaian sebesar 9,33%, melampaui Italia dengan capaian sebesar
9,25%. Hal ini juga memperlihatkan tingkat kematian akibat covid-19 di Indonesia 2 kali lipat rata-rata dunia. Jika
pemerintah RI tidak mengambil sikap yang tegas dan jelas, maka Indonesia bisa menjadi negara dengan jumlah korban
no. 1 terbesar di dunia akibat Covid-19. Indikasi ini mulai semakin tampak jika melihat data per tanggal 24/3/2020
yang menunjukkan jumlah kasus telah mencapai lebih dari 100 orang per hari dengan total 686 kasus. Sementara yang
meninggal bertambah 7 orang sehingga menjadi 55 orang, dimana tidak ada penambahan pasien yang sembuh,
sehingga jumlahnya masih 30 orang.
Pengobatan Covid-19
Penelitian tentang pengobatan potensial untuk penyakit ini dimulai pada Januari 2020 dan beberapa obat
antivirus sudah dalam uji klinis. Meskipun obat yang benar-benar baru mungkin membutuhkan waktu hingga 2021,
beberapa obat yang sedang diuji sudah disetujui untuk indikasi antivirus lain atau sudah dalam pengujian lanjutan.
Antivirus yang diuji seperti inhibitor RNA polimerase remdesivir, favipiravir, interferon, ribavirin, umifenovir,
triazavirin, teicoplanin, nitazoxanide, klorokuin, kombinasi lopinavir/ritonavir (kaletra), galidesivir (antivirus
spektrum luas yang merupakan inhibitor RNA polimerase nukleosida), REGN3048-3051 (kombinasi dua antibodi
monoklonal penawar), darunavir/cobicistat (obat yang disetujui untuk HIV); dan PRO 140.
Khusus untuk klorokuin yang sering dipakai sebagai obat malaria, Institut Virologi Wuhan, sambil
merekomendasikan dosis harian satu gram, mencatat bahwa dosis dua kali lipat sangat berbahaya dan bisa
mematikan. Sementara di AS klorokuin belum disetujui untuk digunakan. Sedangkan lopinavir/ritonavir tidak
efektif dalam pengobatan penyakit parah.
Diantara obat-obatan tersebut, sepertinya teicoplanin memiliki masa depan yang termasuk paling menjanjikan.
Teicoplanin, obat yang digunakan untuk infeksi bakteri tertentu, memiliki sifat antivirus spektrum luas terhadap
berbagai virus termasuk coronavirus seperti MERS dan SARS-CoV-2. Pengujian in vitro menemukan teicoplanin
menghambat SARS-CoV-2 pada konsentrasi 5 kali lebih sedikit daripada yang dicapai oleh dosis terapeutik yang
khas.
Pencegahan Covid-19
Jika di negeri kita Covid-19 belum masuk, sementara virus tersebut sudah tersebar luas di negeri lain, maka solusi yang paling tepat
adalah LOCKDOWN, yaitu mengunci jalur keluar masuknya manusia dan barang dari dan ke luar negeri.
Jika di negeri kita Covid-19 sudah masuk, maka solusi yang paling tepat adalah selain tetap memberlakukan LOCKDOWN juga
diperlukan QUARANTINE CONTROL, yaitu mengkarantina warga dengan cara:
• Membuat atau menunjuk titik-titik logistik, berupa pangan dan obat-obatan, serta RS rujukan. Setiap titik logistik dan RS rujukan
disediakan Call Center, yang berfungsi untuk mengantar logistik (bagi titik logistik) serta mengantar pasien (bagi RS rujukan);
• Rumah dan titik-titik logistik, serta Rumah Sakit disemprot disenfektan secara rutin;
• Memberi kesempatan kepada warga selama beberapa hari untuk membeli barang seperlunya sebagai persiapan dalam menghadapi
masa karantina. Mengingat sifat virus, maka masa karantina yang ideal adalah sekitar 20 hari sambil melihat situasi dan kondisi;
• Jumlah barang yang dibeli dibatasi dengan kadar yang wajar dan terukur agar barang tidak menjadi langka;
• Khusus bagi warga miskin dan pas-pasan disediakan pasokan pangan dan obat-obatan secara gratis;
• Mengkarantina warga selama beberapa hari dengan pengawasan ketat oleh aparat keamanan di lingkungan sekitar;
• Memberi sanksi yang tegas kepada warga yang melanggar aturan;
• Warga yang sakit selama masa karantina diantar ke RS rujukan oleh aparat keamanan atau petugas medis yang disediakan oleh Call
Center. Sementara bagi yang ingin membeli makanan atau obat disarankan untuk membeli via Call Center, namun jika terpaksa dapat
membeli di luar pada titik terdekat yang telah dibuat atau ditunjuk dengan ditemani oleh aparat keamanan.
Sebagai pencegahan diri, jagalah kebersihan dan kesehatan dengan rajin mandi, cuci tangan, dan berolahraga, serta berjemur di
bawah trik matahari sekitar 15 menit pada jam 10.00. Selain itu, rutinlah minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang mengandung
curcumin, seperti jahe, kunyit, temulawak; vitamin c dan e; serta antioksidan, seperti madu, habbatussauda, jambu biji, daun kelor, daun
pepaya, dan kulit jeruk. Disamping itu, untuk memperkuat sistem imun ketuklah kelenjar timus pada rongga doda serta mengusap tangan
beberapa kali setiap hari, dan jagalah pikiran dengan tetap tenang dan tidak panik, istirahat yang cukup, serta berserah diri kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sabda Rasulullah saw Terkait Wabah
*) Anjuran untuk melakukan LOCKDOWN :
“Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji
hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu
negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada,
jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid r.a.)
*) Anjuran untuk melakukan ISOLASI / KARANTINA :
“Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
*) Anjuran untuk TINGGAL DI RUMAH :
"Wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya
sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Siapa yang menghadapi wabah lalu dia tinggal di dalam
rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang
telah ditetapkan Allah kepadanya, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid.“
(HR. Bukhari, An-Nasa’i, dan Ahmad dari Aisyah binti Abu Bakar r.a.)
Doa Berserah Diri Kepada Allah SWT
*) Terdapat dalam QS. Al-Mumtahanah (60) ayat 4 :
‫َﺎ‬‫ﻧ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬ َ‫ر‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ َ‫َو‬‫ﺗ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﺑ‬‫َـ‬‫ﻧ‬َ‫ا‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬ُ‫ْر‬‫ﯾ‬ ِ‫ﺻ‬َ‫ﻣ‬ْ‫اﻟ‬
robbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal-mashiir
“Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya
kepada Engkaulah kami kembali.”
*) Terdapat dalam HR. Abu Daud (no. 5095) dan Tirmidzi (no. 3426) dari Anas bin Malik r.a. :
‫ﱠ‬‫و‬ُ‫ﻗ‬ َ‫ﻻ‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ﺣ‬ َ‫ﻻ‬ ،ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ت‬ْ‫ﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ َ‫َو‬‫ﺗ‬ ِ ‫ﱠ‬ ِ‫ْم‬‫ﺳ‬ِ‫ﺑ‬ِ ‫ﱠ‬ ‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬
bismillahi, tawakkaltu ’alallaah, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah
“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”
*) Terdapat dalam QS. Al-Anbiya (21) ayat 83 :
ُ‫م‬َ‫ﺣ‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ﻧ‬ َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ﱡ‬‫ﱡر‬‫ﺿ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫ﱠ‬‫ﺳ‬َ‫ﻣ‬ ْ‫ﻲ‬ِّ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ۤٗ‫ﱠﮫ‬‫ﺑ‬ َ‫ر‬َ‫ْن‬‫ﯾ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﺣ‬‫ﱣ‬‫اﻟر‬
robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa anta ar-hamur-roohimiin
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara
semua penyayang.”
Sumber Referensi
*) Al-Furqan
*) Al-Hadits
*) The Coronavirus Prevention Handbook, Wuhan Center For Disease Control And Prevention, China, 2020
*) https://geotimes.co.id
*) https://kemkes.go.id
*) https://muslimah.or.id
*) https://republika.co.id
*) https://theconversation.com
*) https://www.asm.org/
*) https://www.cnbcindonesia.com
*) https://www.detik.com
*) https://www.liputan6.com
*) https://www.researchgate.net
*) https://www.suara.com
*) https://www.wikipedia.org
*) https://www.worldometers.info
Thanks for Your Attention!
~m^ada~
2020

More Related Content

What's hot

Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikanirestya
 
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)kadri abdullah
 
Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Niken Dwi
 
Mikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaMikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaSintia Julianti
 
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianSlide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianMidaalmakwa
 
Power point materi virus
Power point materi virusPower point materi virus
Power point materi virusAri Intan
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteririski albughari
 
Virus influensa
Virus influensaVirus influensa
Virus influensadwitari
 

What's hot (20)

Viral disease pungky
Viral disease pungkyViral disease pungky
Viral disease pungky
 
Lks sri
Lks sriLks sri
Lks sri
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
ppt virus
ppt virusppt virus
ppt virus
 
Peranan virus dalam kehidupan 2
Peranan virus dalam kehidupan 2Peranan virus dalam kehidupan 2
Peranan virus dalam kehidupan 2
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
Virus
Virus Virus
Virus
 
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
Presentasi Epidemilogi (ILT & TBC)
 
Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Klasifikasi virus
Klasifikasi virus
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
virus
virusvirus
virus
 
All about SARS CoV 2
All about SARS CoV 2All about SARS CoV 2
All about SARS CoV 2
 
Konsep dasar virologi
Konsep dasar virologiKonsep dasar virologi
Konsep dasar virologi
 
Mikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaMikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus Influenza
 
RABIES
RABIESRABIES
RABIES
 
Ppt virologi
Ppt virologiPpt virologi
Ppt virologi
 
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianSlide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
 
Power point materi virus
Power point materi virusPower point materi virus
Power point materi virus
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
Virus influensa
Virus influensaVirus influensa
Virus influensa
 

Similar to Terpana VIRUS KORONA

2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAyyu Sari
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptRezkyMuhRezky
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxssuserb7530d
 
Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. anna maria manullang
 
Presentasi kapita selekta
Presentasi kapita selektaPresentasi kapita selekta
Presentasi kapita selektafazrisampulawa1
 
VIRUS CORONA.pptx
VIRUS CORONA.pptxVIRUS CORONA.pptx
VIRUS CORONA.pptxAndes Melba
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covidObun Tea
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Tata Naipospos
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxlulukesling
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxShintaDinyanti1
 
virus polio.pdf
virus polio.pdfvirus polio.pdf
virus polio.pdfNOVAcica
 

Similar to Terpana VIRUS KORONA (20)

COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
 
Covid 19 red variant
Covid 19 red variantCovid 19 red variant
Covid 19 red variant
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptx
 
Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt.
 
Presentasi kapita selekta
Presentasi kapita selektaPresentasi kapita selekta
Presentasi kapita selekta
 
VIRUS CORONA.pptx
VIRUS CORONA.pptxVIRUS CORONA.pptx
VIRUS CORONA.pptx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Flu
FluFlu
Flu
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covid
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
 
Power Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharaniPower Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharani
 
virus
virusvirus
virus
 
NIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptxNIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptx
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
 
virus polio.pdf
virus polio.pdfvirus polio.pdf
virus polio.pdf
 

Recently uploaded

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 

Recently uploaded (20)

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 

Terpana VIRUS KORONA

  • 2. Pengertian Coronavirus Virus korona (coronavirus) adalah sekumpulan virus dari subfamili orthocoronavirinae dalam keluarga coronaviridae dan ordo nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan seperti pilek, namun beberapa bentuk penyakit seperti sars, mers, dan covid-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, coronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare.
  • 3. Penemuan Coronavirus Coronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak saat itu, anggota coronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk sars- cov pada 2003, hcov NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, mers-cov (sebelumnya dikenal sebagai 2012-ncov) pada 2012, dan sars-cov-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-ncov) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.
  • 5. Anatomi Coronavirus • Nama coronavirus berasal dari bahasa latin corona dan bahasa yunani κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari (lihat ilustrasi disamping). Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang. • Protein yang menyusun struktur coronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (s), amplop (e), membran (m), dan nukleokapsid (n). Khusus pada virus SARS, letak pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor sel inangnya, yaitu enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2). Beberapa coronavirus (khususnya anggota betacoronavirus garis keturunan A) juga memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).
  • 6. Siklus Hidup Coronavirus Ada 3 tahapan siklus hidup virus korona sewaktu menjangkiti makhluk hidup, yaitu:  Masuk (Entry)  Replikasi (Replication)  Melepaskan (Release) Secara garis besar dapat dilihat pada bagan disamping dengan keterangan singkat sbb: Partikel virus menempel pada sel inang melalui reseptor seluler pada permukaan dan masuk. Entri diikuti oleh pelepasan ribonucleocapsid untuk mengekspos RNA genomik rasa positif yang diterjemahkan oleh ribosom inang untuk menghasilkan kompleks replikasi virus. Kompleks replikasi virus berlanjut dengan transkripsi virus dan replikasi genom dan dengan bantuan protein inang seperti hnRNPA1 menghasilkan sekumpulan mRNA berukuran sub-genomik indera positif serta genom virus berdurasi penuh. mRNA berukuran sub-genom diterjemahkan oleh ribosom inang menjadi protein struktural (S, E, M, N) dan protein tambahan. Protein N mengemas RNA genomik akal-positif ke dalam ribonucleocapsid dan dirakit menjadi partikel virus dengan bantuan B- actin. Partikel virus yang baru terbentuk mengalami pematangan saat melewati golgi dan keluar (lepas) dari sel inang melalui eksositosis.
  • 7. Evolusi Coronavirus • Nenek moyang bersama terbaru [The most recent common ancestor (MRCA)] dari semua coronavirus diperkirakan telah ada pada 8000 SM, meskipun beberapa model menempatkan MRCA sejauh 55 juta tahun atau lebih, menyiratkan koevolusi jangka panjang dengan kelelawar. MRCA pada baris alphacoronavirus telah ditempatkan pada sekitar 2400 SM, garis betacoronavirus pada 3300 SM, garis gammacoronavirus pada 2800 SM, dan garis deltacoronavirus sekitar 3000 SM. Tampaknya kelelawar dan burung sebagai vertebrata terbang berdarah panas adalah inang yang ideal untuk sumber gen coronavirus (dengan kelelawar untuk alphacoronavirus dan betacoronavirus, dan burung untuk gammacoronavirus dan deltacoronavirus) untuk memicu evolusi dan penyebaran coronavirus. • Bovine coronavirus (virus korona sapi) dan canine respiratory coronaviruses (virus korona anjing) menyimpang dari leluhur yang sama baru-baru ini (~ 1950). Bovine coronavirus dan human coronavirus OC43 menyimpang sekitar tahun 1890-an. Bovine coronavirus menyimpang dari spesies virus korona kuda pada akhir abad ke-18. • MRCA human coronavirus OC43 telah ada sejak tahun 1950-an. • MERS-CoV, meskipun terkait dengan beberapa spesies virus korona kelelawar, tampaknya telah menyimpang dari ini beberapa abad yang lalu. Human coronavirus NL63 dan bat coronavirus berbagi MRCA 563–822 tahun yang lalu. • Virus korona kelelawar yang paling dekat hubungannya dan SARS-CoV menyimpang pada tahun 1986. Jalur evolusi virus SARS dan hubungan yang tajam dengan kelelawar telah diusulkan. Para penulis menyarankan bahwa coronavirus telah bersama-sama hidup dengan kelelawar untuk waktu yang lama dan nenek moyang sars-cov pertama kali menginfeksi spesies genus hipposideridae, kemudian menyebar ke spesies rhinolophidae dan kemudian ke musang, dan akhirnya ke manusia. • Alpaca coronavirus dan human coronavirus 229E berbeda sebelum 1960.
  • 8. Pengertian Covid-19 Covid-19 merupakan singkatan dari Bahasa Inggris: Coronavirus Disease 2019, yang berarti Penyakit Virus Korona 2019. Nama ini diberikan oleh World Health Organization (WHO) pada Februari 2020, dimana sebelumnya diberi nama 2019-novel coronavirus (2019-nCoV) alias virus korona tipe baru. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pergantian nama tersebut dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan atau kelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan yang bertujuan mencegah stigmatisasi. Selain itu, kata Covid-19 juga lebih mudah diucapkan dan diingat dalam benak. Sementara angka 19 diberikan akibat mulai terdeteksinya virus ini pada bulan Desember 2019 di Wuhan – China. Penyakit ini mengakibatkan pandemi gobal pada tahun 2020.
  • 9. Penyebab dan Penyebaran Covid-19 Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom virus korona pernapasan akut berat 2 (sars-cov-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). Virus ini utamanya menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan saat sedang batuk atau bersin (sama seperti pada semua jenis virus korona pada umumnya). Ketika batuk atau bersin, si penderita dapat menularkan ke orang lain dalam jarak sekitar 2,5 meter (8 kaki), atau melalui benda-benda, seperti uang dan gagang pintu. Umumnya infeksi virus korona terjadi pada musim dingin dan semi, serta pancaroba. Menurut penelitian terbaru; virus korona dapat hidup pada benda mati sekitar 5 menit hingga 9 hari. Sementara waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari. Tetapi perlu dicatat bahwa beberapa kasus yang dilaporkan memiliki masa inkubasi hingga 24 hari. Karena sifatnya yang menyerang saluran pernapasan, maka Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi akut yang berujung kematian pada penderita paru-paru, jantung, asma, serta gangguan ginjal.
  • 10. Daya Tahan Covid-19 Virus umumnya dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan yang halus. Jika suhu dan kelembaban memungkinkan, mereka dapat bertahan selama beberapa hari. Virus korona baru sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Panas yang berkelanjutan pada 132,8ºF selama 30 menit, eter, alkohol 75%, desinfektan yang mengandung klorin, asam perasetat, kloroform, dan pelarut lipid lainnya dapat secara efektif menonaktifkan virus. Chlorhexidine (juga dikenal sebagai chlorhexidine gluconate) juga secara efektif menonaktifkan virus. Sementara waktu kelangsungan hidup Covid-19 pada suhu lingkungan yang berbeda adalah sebagai berikut:
  • 11. Gejala Covid-19 Tinjauan WHO terhadap 55.924 kasus terkonfirmasi di China mengindikasikan berbagai tanda atau gejala klinis (lihat tabel dibawah). Namun ada pula beberapa orang yang tampak sehat-sehat saja dan tidak menampakkan gejala. Orang-orang seperti ini harus tetap mengisolasi dirinya, karena jika ia berkeliaran maka ia berpotensi menularkan penyakitnya kepada orang lain. Lagipula bagi orang-orang yang memiliki daya imun yg baik, maka antibodinya dapat melawan, sehingga ia dapat menyembuhkan dirinya tanpa perlu ke Rumah Sakit.
  • 12. Diagnosis Covid-19 • Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rrt-pcr) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari. Metode ini merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan DNA. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis (seorang biokimiawan asal AS) pada tahun 1983 dan ia memperoleh hadiah nobel pada tahun 1994 berkat temuannya tersebut. Penerapan PCR banyak dilakukan di bidang biokimia dan biologi molekular karena relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil. • Melalui teknik rrt-pcr inilah, Ilmuwan Tiongkok telah mengisolasi jalur covid-19 dan menerbitkan sekuens genetika sehingga laboratorium di seluruh dunia dapat mengembangkan uji pcr secara independen untuk mendeteksi infeksi oleh virus. Pedoman diagnostik yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Zhongnan dari Universitas Wuhan mengusulkan metode untuk mendeteksi infeksi berdasarkan fitur klinis dan risiko epidemiologis. Pedoman ini mengidentifikasi pasien yang memiliki setidaknya dua gejala berikut selain riwayat perjalanan ke Wuhan atau kontak dengan pasien lain yang terinfeksi: demam, gambaran pencitraan pneumonia, jumlah sel darah putih normal atau berkurang, atau berkurangnya jumlah limfosit. • Selain melalui berbagai metode tsb, pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan dengan hasil dalam beberapa hari.
  • 13. Dugaan Asal-Usul Covid-19 • Pada 7 februari 2020, diketahui bahwa virus yang lebih dekat dengan sars-cov-2 telah ditemukan di trenggiling. Dengan 99% konkordansi genomik dilaporkan, ini menunjukkan reservoir yang lebih mungkin daripada kelelawar. Namun, penelitian terbaru yang sedang dikaji menunjukkan bahwa genom virus korona yang diisolasi dari trenggiling malaysia (manis javanica) kurang mirip dengan sars-cov-2, dengan hanya 90% konkordansi genomik. Ini akan menunjukkan bahwa virus yang diisolasi dalam trenggiling tidak bertanggung jawab atas pandemi covid-19 yang saat ini berkecamuk. • Namun, coronavirus yang diisolasi dari trenggiling serupa pada 99% di wilayah spesifik protein s, yang sesuai dengan 74 asam amino yang terlibat dalam domain pengikatan reseptor ace 2 (angiotensin converting enzyme 2), yang memungkinkan virus untuk masuk sel manusia menginfeksinya. Sebaliknya, virus ratg13 yang diisolasi dari kelelawar R. Affinis sangat berbeda di wilayah spesifik ini (hanya 77% kesamaan). Ini berarti bahwa coronavirus yang diisolasi dari trenggiling mampu memasuki sel manusia sedangkan yang diisolasi dari kelelawar R. Affinis tidak. • Selain itu, perbandingan genom ini menunjukkan bahwa virus sars-cov-2 adalah hasil rekombinasi antara dua virus yang berbeda, satu dekat dengan ratg13 dan yang lainnya lebih dekat dengan virus pangolin. Dengan kata lain, itu adalah chimera antara dua virus yang sudah ada sebelumnya. • Mekanisme rekombinasi ini telah dijelaskan dalam coronavirus, khususnya untuk menjelaskan asal-usul sars-cov. Penting untuk diketahui bahwa rekombinasi menghasilkan virus baru yang berpotensi menginfeksi spesies inang baru. Agar rekombinasi terjadi, kedua virus yang berbeda harus menginfeksi organisme yang sama secara bersamaan. • Dua pertanyaan tetap tidak terjawab: di organisme mana rekombinasi ini terjadi? (kelelawar, trenggiling atau spesies lain?) Dan yang terpenting, dalam kondisi apa rekombinasi ini terjadi?
  • 14. Populasi Penderita Covid-19 Dari data yang ada, sebaran penderita akibat Covid-19 tidak mengenal jenis kelamin dan usia. Semuanya berpotensi terkena tanpa pandang bulu. Angka mortalitas dan morbiditas secara keseluruhan karena infeksi virus belum bisa ditetapkan dengan baik. Hal ini disebabkan karena tingkat fatalitas kasus berubah dari waktu ke waktu. Walau demikian, dari data worldometers.info (26/3/2020) menunjukkan bahwa Covid-19 telah menewaskan lebih dari 21.000 orang di seluruh dunia, dengan jumlah kasus lebih dari 471.000 orang. Sementara jumlah yang sembuh lebih dari 114.000 orang. Dilansir AFP, Rabu (25/3/2020), Italia menjadi negara paling terdampak dengan angka kematian mencapai 7.503 orang. Angka kematian di Spanyol pun telah melampaui China, dengan 3.434 orang yang meninggal akibat Covid-19. Yang mengejutkan, dari data pemetaan Arcgis pada Senin (23/3/2020), tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi tertinggi di dunia dengan capaian sebesar 9,33%, melampaui Italia dengan capaian sebesar 9,25%. Hal ini juga memperlihatkan tingkat kematian akibat covid-19 di Indonesia 2 kali lipat rata-rata dunia. Jika pemerintah RI tidak mengambil sikap yang tegas dan jelas, maka Indonesia bisa menjadi negara dengan jumlah korban no. 1 terbesar di dunia akibat Covid-19. Indikasi ini mulai semakin tampak jika melihat data per tanggal 24/3/2020 yang menunjukkan jumlah kasus telah mencapai lebih dari 100 orang per hari dengan total 686 kasus. Sementara yang meninggal bertambah 7 orang sehingga menjadi 55 orang, dimana tidak ada penambahan pasien yang sembuh, sehingga jumlahnya masih 30 orang.
  • 15. Pengobatan Covid-19 Penelitian tentang pengobatan potensial untuk penyakit ini dimulai pada Januari 2020 dan beberapa obat antivirus sudah dalam uji klinis. Meskipun obat yang benar-benar baru mungkin membutuhkan waktu hingga 2021, beberapa obat yang sedang diuji sudah disetujui untuk indikasi antivirus lain atau sudah dalam pengujian lanjutan. Antivirus yang diuji seperti inhibitor RNA polimerase remdesivir, favipiravir, interferon, ribavirin, umifenovir, triazavirin, teicoplanin, nitazoxanide, klorokuin, kombinasi lopinavir/ritonavir (kaletra), galidesivir (antivirus spektrum luas yang merupakan inhibitor RNA polimerase nukleosida), REGN3048-3051 (kombinasi dua antibodi monoklonal penawar), darunavir/cobicistat (obat yang disetujui untuk HIV); dan PRO 140. Khusus untuk klorokuin yang sering dipakai sebagai obat malaria, Institut Virologi Wuhan, sambil merekomendasikan dosis harian satu gram, mencatat bahwa dosis dua kali lipat sangat berbahaya dan bisa mematikan. Sementara di AS klorokuin belum disetujui untuk digunakan. Sedangkan lopinavir/ritonavir tidak efektif dalam pengobatan penyakit parah. Diantara obat-obatan tersebut, sepertinya teicoplanin memiliki masa depan yang termasuk paling menjanjikan. Teicoplanin, obat yang digunakan untuk infeksi bakteri tertentu, memiliki sifat antivirus spektrum luas terhadap berbagai virus termasuk coronavirus seperti MERS dan SARS-CoV-2. Pengujian in vitro menemukan teicoplanin menghambat SARS-CoV-2 pada konsentrasi 5 kali lebih sedikit daripada yang dicapai oleh dosis terapeutik yang khas.
  • 16. Pencegahan Covid-19 Jika di negeri kita Covid-19 belum masuk, sementara virus tersebut sudah tersebar luas di negeri lain, maka solusi yang paling tepat adalah LOCKDOWN, yaitu mengunci jalur keluar masuknya manusia dan barang dari dan ke luar negeri. Jika di negeri kita Covid-19 sudah masuk, maka solusi yang paling tepat adalah selain tetap memberlakukan LOCKDOWN juga diperlukan QUARANTINE CONTROL, yaitu mengkarantina warga dengan cara: • Membuat atau menunjuk titik-titik logistik, berupa pangan dan obat-obatan, serta RS rujukan. Setiap titik logistik dan RS rujukan disediakan Call Center, yang berfungsi untuk mengantar logistik (bagi titik logistik) serta mengantar pasien (bagi RS rujukan); • Rumah dan titik-titik logistik, serta Rumah Sakit disemprot disenfektan secara rutin; • Memberi kesempatan kepada warga selama beberapa hari untuk membeli barang seperlunya sebagai persiapan dalam menghadapi masa karantina. Mengingat sifat virus, maka masa karantina yang ideal adalah sekitar 20 hari sambil melihat situasi dan kondisi; • Jumlah barang yang dibeli dibatasi dengan kadar yang wajar dan terukur agar barang tidak menjadi langka; • Khusus bagi warga miskin dan pas-pasan disediakan pasokan pangan dan obat-obatan secara gratis; • Mengkarantina warga selama beberapa hari dengan pengawasan ketat oleh aparat keamanan di lingkungan sekitar; • Memberi sanksi yang tegas kepada warga yang melanggar aturan; • Warga yang sakit selama masa karantina diantar ke RS rujukan oleh aparat keamanan atau petugas medis yang disediakan oleh Call Center. Sementara bagi yang ingin membeli makanan atau obat disarankan untuk membeli via Call Center, namun jika terpaksa dapat membeli di luar pada titik terdekat yang telah dibuat atau ditunjuk dengan ditemani oleh aparat keamanan. Sebagai pencegahan diri, jagalah kebersihan dan kesehatan dengan rajin mandi, cuci tangan, dan berolahraga, serta berjemur di bawah trik matahari sekitar 15 menit pada jam 10.00. Selain itu, rutinlah minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang mengandung curcumin, seperti jahe, kunyit, temulawak; vitamin c dan e; serta antioksidan, seperti madu, habbatussauda, jambu biji, daun kelor, daun pepaya, dan kulit jeruk. Disamping itu, untuk memperkuat sistem imun ketuklah kelenjar timus pada rongga doda serta mengusap tangan beberapa kali setiap hari, dan jagalah pikiran dengan tetap tenang dan tidak panik, istirahat yang cukup, serta berserah diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • 17. Sabda Rasulullah saw Terkait Wabah *) Anjuran untuk melakukan LOCKDOWN : “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid r.a.) *) Anjuran untuk melakukan ISOLASI / KARANTINA : “Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.) *) Anjuran untuk TINGGAL DI RUMAH : "Wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Siapa yang menghadapi wabah lalu dia tinggal di dalam rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditetapkan Allah kepadanya, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid.“ (HR. Bukhari, An-Nasa’i, dan Ahmad dari Aisyah binti Abu Bakar r.a.)
  • 18. Doa Berserah Diri Kepada Allah SWT *) Terdapat dalam QS. Al-Mumtahanah (60) ayat 4 : ‫َﺎ‬‫ﻧ‬‫ﱠ‬‫ﺑ‬ َ‫ر‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ َ‫َو‬‫ﺗ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬ْ‫ﺑ‬‫َـ‬‫ﻧ‬َ‫ا‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ْك‬‫ﯾ‬َ‫ﻟ‬ُ‫ْر‬‫ﯾ‬ ِ‫ﺻ‬َ‫ﻣ‬ْ‫اﻟ‬ robbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal-mashiir “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.” *) Terdapat dalam HR. Abu Daud (no. 5095) dan Tirmidzi (no. 3426) dari Anas bin Malik r.a. : ‫ﱠ‬‫و‬ُ‫ﻗ‬ َ‫ﻻ‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ﺣ‬ َ‫ﻻ‬ ،ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ت‬ْ‫ﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬ َ‫َو‬‫ﺗ‬ ِ ‫ﱠ‬ ِ‫ْم‬‫ﺳ‬ِ‫ﺑ‬ِ ‫ﱠ‬ ‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬ bismillahi, tawakkaltu ’alallaah, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.” *) Terdapat dalam QS. Al-Anbiya (21) ayat 83 : ُ‫م‬َ‫ﺣ‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ﻧ‬ َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ﱡ‬‫ﱡر‬‫ﺿ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫ﱠ‬‫ﺳ‬َ‫ﻣ‬ ْ‫ﻲ‬ِّ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ۤٗ‫ﱠﮫ‬‫ﺑ‬ َ‫ر‬َ‫ْن‬‫ﯾ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﺣ‬‫ﱣ‬‫اﻟر‬ robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa anta ar-hamur-roohimiin “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
  • 19. Sumber Referensi *) Al-Furqan *) Al-Hadits *) The Coronavirus Prevention Handbook, Wuhan Center For Disease Control And Prevention, China, 2020 *) https://geotimes.co.id *) https://kemkes.go.id *) https://muslimah.or.id *) https://republika.co.id *) https://theconversation.com *) https://www.asm.org/ *) https://www.cnbcindonesia.com *) https://www.detik.com *) https://www.liputan6.com *) https://www.researchgate.net *) https://www.suara.com *) https://www.wikipedia.org *) https://www.worldometers.info
  • 20. Thanks for Your Attention! ~m^ada~ 2020