2. Klasifikasi Virus Polio
Superdomain : Biota
Domain : Virus
Ordo : Picornavirale
Famili : Picornaviridae
Genus : Enterovirus
Spesies : Enterovirus C
3. Teori Virus Polio
Virus ini memiliki diameter ~30 nm, tahan pada keadaan asam (pH 3 atau
lebih rendah), dan berbentuk ekosahedral.
1. Virion (partikel penyusun)
Virus polio terdiri dari empat protein kapsid yang berbeda, disebut VP1, VP2,
VP3, dan VP4.
2. Genom (materi genetik) dari virus polio terdiri dari RNA untai tunggal positif
(+) yang berukuran 7441 nukleotida.
Polio virus pertama kali diisolasikan pada tahun 1909 oleh Karl
Landsteiner dan Erwin Popper. Pada tahun 1981, genom virus polio diterbitkan
oleh dua tim riset berbeda — oleh Vincent Racaniello dan David Baltimore dari
MIT, dan oleh Naomi Kitamura dan Eckard Wimmer dari Universitas Stony
Brook.
Virus ini menyebar melalui kontaminasi tinja pada makanan ataupun
pasokan air. Untuk bereplikasi, genom virus akan masuk ke dalam sel inang
melalui endositosis sementara partikel virus lainnya dibuang. Pengikatan virus
ini terletak pada epitelium usus manusia. Apabila virus ini telah berhasil
menginfeksi usus maka dapat terjadi kerusakan jaringan dan mengakibatkan
diare.
4. Virus polio masuk sel manusia melalui ikatan dengan reseptor mirip imunoglobulin, CD155 (juga dikenal
sebagai reseptor virus polio atau PVR) di permukaan sel.Interaksi antara virus polio dengan CD155 membuat
perubahan konformasi partikel virus yang tidak bisa dibalik. Perubahan konformasi ini diperlukan supaya virus
bisa memasuki sel.
Terlampir dengan sel membran milik inang, pemasukan virus asam nukleat dianggap terjadi melalui satu
dari dua cara — melalui pembuatan pori di membran plasma, dimana RNA memasuki sitoplasma atau virus itu
diserap melalui endositosis yang dibantu oleh reseptor.
Bukti eksperimental terbaru mendukung hipotesis bahwa virus polio yang berikatan dengan CD155 diserap
melalui endositosis. Setelah partikel virus masuk, RNA virus dilepaskan.Karena virus polio adalah virus RNA untai
tunggal positif, genom yang dilepaskan bisa langsung dipakai sebagai RNA duta yang selanjutnya ditranslasikan.
Saat masuk, virus membajak mesin penerjemahan gen, menghambat sintesis protein sel supaya produksi protein
virus ditingkatkan. Tidak seperti mRNA sel inang, ujung 5' dari RNA polio virus itu sangat panjang — sekitar 700
nukleotida. Bagian genom virus ini dikenal sebagai situs masuk ribosom internal (IRES) yang mengarahkan
terjemahan virus RNA. Mutasi genetik di bagian ini bisa mencegah produksi protein virus. IRES pertama kali
ditemukan di virus polio RNA.
5. Cara penularan Virus Polio
Penyakit ini merupakan infeksi menular karena virus polio yang bisa masuk ke dalam tubuh
Selain itu, virus ini juga bisa memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat,
sehingga menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Nah, cara penularan polio bisa melalui beberapa hal di bawah ini:
1.Virus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan menginfeksi saluran usus.
2.Cara penularan polio juga bisa melalui paparan kotoran pengidap polio.
3.Percikan ludah saat pengidapnya bersin atau batuk.
4.Melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi kotoran atau percikan yang
mengandung virus polio.
Kata ahli, ketika virus masuk ke dalam mulut seseorang, maka selanjutnya virus ini akan
berjalan ke tenggorokan dan turun ke perut. Nah, di perut ini virus akan berkembangbiak.
6. Cara pencegahan
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.
Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-anak.
Pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung (droplet) dengan
menggunakan masker bagi yang sakit maupun yang sehat. Selain itu mencegah
pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan
buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.