Dokumen tersebut membahas tentang virus Henipah (Hendra virus/HEV dan Nipah virus/NiV) yang muncul pada tahun 1990-an sebagai penyebab penyakit pernapasan dan saraf pada hewan dan manusia. Kedua virus tersebut menginfeksi berbagai spesies hewan termasuk kuda, babi, dan manusia. Reservoir alaminya adalah kelelawar buah. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, epidemiologi, patogenesis, gejala klin
2. Virus Hendra (HEV) dan virus Nipah (BIS) muncul dalam dekade
terakhir abad kedua puluh sebagai penyebab wabah penyakit
pernapasan dan saraf yang menginfeksi sejumlah spesies
hewan dan manusia. Pada tahun 1994, HEV menyebabkan
penyakit pernafasan parah dan kematian 13 kuda dan pelatih
kuda di di Brisbane, Australia. BIS muncul pada populasi
manusia antara September 1998 dan April 1999 di Malaysia
sebagai penyebab ensefalitis akut yang fatal, setelah menyebar
terutama sebagai penyakit pernapasan. Lebih dari satu juta babi
dimusnahkan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. HEV
telah menyebabkan kematian empat dari tujuh orang yang
terinfeksi di Australia sementara itu telah dilaporkan bahwa telah
terjadi 585 kasus BIS pada manusia, dengan sekitar 300
kematian, di Malaysia, Singapura, Bangladesh dan India. Baru-
baru ini berakibat fatal BIS ensefalitis telah dilaporkan di Filipina,
di mana 9 dari 17 kasus manusia meninggal. kelelawar buah (rubah
terbang) dalam genus Pteropus host alami dari kedua virus.
PENDAHULUAN
3. ETIOLOGI
TAXONOMI HENIPAH VIRUS
Order : Mononegavirales
Family : Paramyxoviridae
Genus : Henipavirus
Species : Hendra virus & Nipah
virus
STRUKTUR DAN MORFOLOGI
Virus bentuk pleomorfik dan beramplop
dengan nukleokapsid herringboned.
Diameter virion adalah 40-600 nm .HEV
dan NIV rantai untai tunggal, negatif-sense
RNA genom (18,2 kb) terdiri dari enam
gen yang kode untuk enam protein
strucutural utama, yaitu: N (protein
nukleokapsid), P (phosphoprotein), M
(matrix protein) , F (fusion protein), G
(glikoprotein) dan L (protein besar).
4. Resistensi terhadap tindakan fisik dan kimia
Suhu: paramyxoviruses dinonaktifkan pada suhu 60
° C / 60 menit. pH Stabil antara pH 4.0 sampai
10.0.
Kimia / Desinfektan: paramyxoviruses rentan
terhadap sabun dan deterjen;
Pelarut (alkohol dan eter) dan solusi natrium
hipoklorit digunakan secara efektif dalam wabah
untuk pembersihan dan desinfeksi.
Bertahan hidup: Bertahan untuk waktu yang lama
dalam kondisi yang menguntungkan; bertahan
selama berhari-hari di buah, urin kelelawar dan
feses dari kelelawar.
5. EPIDEMIOLOGI
SEBARAN GEOGRAFIS
Sampai saat ini, Nipah hanya dilaporkan dari Malaysia, Bangladesh dan India. Virus isolasi
dan seropositif telah dikonfirmasi dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Madagaskar.
Wilayah Asia Tenggara di mana kelelawar buah dari genus Pteropus yang hadir harus
dipertimbangkan endemik.
Penyakit HEV muncul di Brisbane, Australia, pada bulan September 1994 di wabah penyakit
pernapasan akut yang menewaskan 13 kuda dan pelatih kuda (Murray et al., 1995). Ada
kasus lain infeksi HEV fatal kuda di Queensland utara dan menginfeksi manusia. Dua kuda
yang terinfeksi penyakit akut dan mati dalam waktu 1 bulan. HEV menjadi salah satu penyakit
yang mematikan.Dari tujuh kasus HEV pada manusia telah mengakibatkan empat kematian
(57%).
TINGKAT MORTALITAS DAN MORBIDITAS
Genus Henipavirus mempunyai tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi yakni
40-75% bahkan mencapai 100%.
6. HOST & TRANMISI
HOST
Reservoir utama untuk virus
henipah adalah kelelawar buah dari
genus Pteropus
Pada nipah virus spesies rentan
adalah babi.Nipah virus juga
menginfeksi manusia,anjing dan
kucing.
Pada hendra virus spesies rentan
adalah kuda dan menginfeksi
manusia.
TRANSMISI
Transmisi nipah virus pada babi terjadi
karena babi memakan buah-buahan yang
telah dimakan oleh kelelawar buah yang
mengandung nipah virus.Selain itu infeksi
pada babi terjadi karena babi berkontak
langsung dengan urin dan feses dari
kelelawar buah.Manusia,anjing & kucing
melalui kontak langsung dengan babi dan
hasil ekskresi (feses & urin) babi yang
terinfeksi nipah virus.
Transmisi hendra virus terjadi karena
kontak langsung dengan urin dan feses
kelelawar.Manusia melalui kontak langsung
dengan kuda yang terinfeksi dan melalui
nekropsi bangkai.
7. PATOGENESIS
Virus masuk melalui ingesti dan inhalasi
Bila inhalasi dalam jumlah kecil maka virus langsung menyerang
organ paru-paru dan menyerang sistem pernapasan.
Bila inhalasi dan ingesti dalam jumlah banyak maka virus akan
menyerang sel epitel olfaktori,nervus cranial dan sel-sel sistem
imun seperti monosit,limfosit dan sel dendrit.
Menjadi viremia dan tersebar ke berbagai jaringan tubuh.
Pada otak akan menyebabkan encephalitis dan menyebabkan
kematian.pada infeksi akut dapat menyebakan kematian
mendadak namun lebih banyak dilaporkan kasus encephalitis
kronis yg menyebakan kematian dalam waktu beberapa bulan.
Infeksi akut banyak terjadi pada hewan dan manusia yg
mengalami infeksi pada sistem pernapasan.
Masa inkubasi hendra virus adalah 5-14 hari sedangkan nipah
virus 4-18 hari.
8. GEJALA KLINIS
Gejala klinis nipah virus
Tidak semua babi yang terinfeksi virus Nipah menunjukkan gejala klinis.Gejala yang
ditunjukan sama seperti gejala penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada
umumnya yakni hewan susah bernapas dan timbulnya suara ngorok pada hewan.
Pada manusia, gejala dari infeksi virus Nipah adalah demam, sakit kepala, dan cepat lelah.
Selain itu, gejalanya dapat berupa batuk, sakit pada tulang punggung, muntah- muntah,
lemah, radang (susah menelan), dan penglihatan berkurang. Nipah virus juga dapat
menyebabkan radang otak, yang ditandai dengan demam, gangguan syaraf, koma, dan
kesulitan dalam bernapas.
Pada anjing, penyakit distemper seperti diamati dengan demam, depresi, dan
konjungtivitis dengan purulen mata.
Nipah pada kucing yang terkena diamati di peternakan selama wabah di Malaysia dan
beberapa di antaranya menyebabkan kematian dengan komplikasi pernapasan diamati
secara eksperimen pada kucing.
9. GEJALA KLINIS
Gejala klinis hendra virus
Infeksi HEV kuda ditandai dengan demam tinggi, pembengkakan wajah, kesulitan pernafasan,
keluarnya busa berlebihan pada hidung. Beberapa kuda menampilkan tanda-tanda neurologis dan
tanda-tanda kolik seperti pada pengamatan post-mortem yang paling umum melebarnya pembuluh
limfatik paru, & edema paru paru.
Gejala klinis pada manusia berupa gangguan pernapasan dan encephalitis.
10. HISTOPATOLOGI
Keterangan gambar:
A:Lesi inflamasi
nodular pada
permukaan paru-
paru.
B:Lesi inflamasi
nodular di parenkim
paru
C:inflamasi pada
parenkim paru-paru
yg berdekatan
dengan pembuluh
darah
D:inflamasi
intraalveolar dan
pembuluh nekrotik.
11. HISTOPATOLOGI
Keterangan gambar:
E:glomerulitis yang ditandai
dengan penyumbatan
trombosit
F:Antigen virus
imunolokalisasi terhadap
tubulus ginjal dan glomerulus
G:Antigen virus ditemukan di
epitelium yang menutupi
papila di ginjal
H:sel limfoid dalam
imunopositif pulpa putih limpa
untuk antigen virus.
13. TEKNIK DIAGNOSTIK
Identifikasi agen
• Pengambilan sampel dan pengujian sampel
Sampel ( otak, paru – paru, hati, limpa dan ginjal ) di angkut
pada suhu 40c dalam wadah yang sudah dirancang khusus
dikirim melalui International Air Transport Association (IATA),
untuk spesimen pengiriman dari penyakit zoonosis yang
dicurigai harus diikuti (International Air Transport Association,
2002). Jika waktu pengiriman sampel lebih dari 48 jam maka
sampel harus di kirim dalam cool box atau dengan uap
nitrogen.
Uji serologis
Virus
Neutralisation Test
(VNT)
ELISA
14. PENCEGAHAN,KONTROL & PENANGANAN PENYAKIT
Menghindarkan hewan dari sumber penyakit yakni tidak membuka peternakan di dalam hutan yang
dapat mengganggu habitat kelelawar buah sebagai sumber virus.
kontrol wabah dilakukan dengan pelarangan lalu lintas babi dan pengafkiran babi serta penutupan
peternakan babi di daerah pegunungan (Paton & Done 2002).
Biosekuriti ketat pada babi & kuda dengan tujuan untuk menghindari kontak dengan kelelawar buah.
Mengkarantinakan hewan yang sakit
Semua bahan dan peralatan dari peternakan yang terkena harus dibersihkan dan didesinfeksi sebelum
transportasi