5. • Virus hanya hidup pada sel hidup atau bersifat parasit obligat
seluler.
• Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibanding makhluk
hidup lain.
• Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat saja (DNA atau
RNA) dan tidak digolongkan ke dalam sel.
• Virus tidak memiliki perangkat organel lain.
• Virus berupa kristal dengan bentuk bervariasi (memanjang,
oval, polihedron, huruf T).
• Virus dapat aktif pada makhluk hidup yang spesifik
7. Berdasarkan kandungan asam
nukleatnya
1. Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa
RNA. Contoh togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis),
arenavirus (penyebab meningitis), picornavirus (penyebab polio),
orthomyxovirus (penyebab influenza), paramyxovirus (penyebab
pes pada ternak), rhabdovirus (penyebab rabies), hepatitisvirus
(penyebab hepatitis pada manusia), dan retrovirus (dapat
menyebabkan AIDS).
2. Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya
berupa DNA. Contoh virus herpes (penyebab herpes), poxvirus
(penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS), mozaikvirus (penyebab bercak-bercak pada
daun tembakau), dan papovavirus (penyebab kutil pada manusia/
papiloma)
8. Berdasarkan bentuk dasarnya
• 1. Virus bentuk ikosahedral : bentuk tata ruang yang dibatasi
oleh 20 segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh
virus polio dan adenovirus.
•
2. Virus bentuk helikal: menyerupai batang panjang,
nukleokapsidnya tidak kaku, berbentuk heliks, dan memiliki
satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan
kapsomer, misal virus influenza dan TMV.
• 3. Virus bentuk kompleks
Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih
lengkap dibanding dengan virus lainnya.
Contoh poxvirus (virus cacar) yang mempunyai selubung yang
menyelubungi asam nukleat.
9. Berdasarkan keberadaan selubung
yang melapisi nukleokapsid
• 1. Virus berselubung, mempunyai selubung
yang tersusun dari lipoprotein atau
glikoprotein. Contoh poxvirus, herpesvirus,
orthomyxovirus, paramyxovirus, rhabdovirus,
togavirus, dan retrovirus.
• 2. Virus telanjang. Nukleokapsid tidak
diselubungi oleh lapisan yang lain.
Contoh Adenoviruses, Papovaviruses,
Picornaviruses, dan Reoviruses.
10. Berdasarkan jumlah kapsomernya
• 1. Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus.
•
2. Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
•
3. Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.
•
4. Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.
•
5. Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
11. Berdasarkan sel inangnya
• 1.Virus yang menyerang manusia, contoh HIV.
•
2. Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.
•
3. Virus yang menyerang tumbuhan, contoh
TMV.
•
4. Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T
15. • Siklus litik atau daur litik merupakan siklus reproduksi
• pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya
• sel inang. Pada saat membran dinding sel inang pecah
• atau lisis, virus-virus baru yang terbentuk di dalam sel
• inang akan keluar dan siap untuk menginfeksi sel inang
• yang baru. Siklus litik pada virus bakteriofage, dimulai
• ketika ekor bakteriofage menancap pada bagian luar
• permukaan sel E. coli. Selanjutnya, pembungkus ekor
• akan masuk lebih dalam menembus membran sel.
• Melalui ekor tersebut, virus menyuntikkan DNA virus
• ke dalam sel E. coli. Sekali DNA virus masuk, sel E.coli
• mulai mengartikan gen-gen virus. Salah satu gen pertama
• yang diartikan oleh sel E. coli adalah gen untuk menghasilkan
• enzim penghancur DNA sel E. coli sendiri.
16.
17. • a. Virus menempel pada bakteri.
• b. Dinding sel bakteri dilarutkan oleh enzim dari virus.
• c. DNA virus mengambil alih tugas DNA bakteri dan
• menggunakan metabolik bakteri untuk menghasilkan
• komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor,
• serabut ekor, dan kepala. Setiap komponen fage
• kemudian bersatu dalam proses pematangan.
• Virus baru yang terbentuk dapat mencapai jumlah
• 200–1.000 virus.
• d. Virus yang baru terbentuk mengeluarkan enzim
• lisozimnya untuk menghancurkan dinding sel bakteri.
• Setelah dinding bakteri hancur atau lisis, virus-virus
• baru dapat keluar dan menyerang sel-sel bakteri lainnya.
• Akhirnya, bakteri mengalami kematian. Virus yang telah
• menginfeksi sel lain pun mengulangi siklus litiknya kembali.
• Siklus litik yang menghasilkan virus-virus baru ini hanya
• membutuhkan waktu lebih kurang 20 menit untuk setiap
• siklusnya.
19. • Pada siklus ini, dinding sel bakteri tidak akan segera lisis.
• Pada siklus lisogenik, materi genetik virus diproduksi di
• dalam sel bakteri tanpa menghancurkan inangnya. Tahap
• awal dari siklus ini adalah virus bakteriofage menempel
• pada dinding sel bakteri. Kemudian, melalui ekornya
• disuntikkan DNA ke dalam sel bakteri. DNA virus
• kemudian menyisip ke dalam DNA bakteri. DNA virus
• ini bersifat laten (tidak aktif membelah) DNA baru
• tersebut dinamakan profage. Profage kemudian
• mengadakan replikasi. Apabila keadaan lingkungan
• menguntungkan, profage akan memasuki tahap
• selanjutnya, yakni siklus litik. Pada tahap tersebut,
• terjadi biosintesis yang diakhiri dengan pembentukan
• dan pelepasan virus-virus baru.
20.
21. • a. Virus hidup pada tempat yang spesifik pada
• permukaan tubuh sel bakteri. Setelah melisiskan
• dinding sel, virus melakukan penetrasi materi
• genetik DNA ke dalam tubuh bakteri.
• b. DNA kemudian menyisip ke dalam DNA bakteri
• dan membentuk profage.
• c. Jika bakteri membelah diri, profage ikut membelah
• sehingga anakan sel bakteri pun mengandung profage.
• Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga jumlah
• bakteri yang mengandung profage menjadi amat
• banyak. Jika keadaan lingkungan mendukung,
• virus akan mengalami pematangan sehingga
• memasuki keadaan litik.
• d. Virus-virus baru pun dibentuk dan siap menyerang
• sel-sel lainnya.
22. NAMA ANGGOTA KELOMMPOK :
• Winorstelia
• Wiyulyanto
• Yoel parapasan
• Yuni angela
• Yunita paundanan