SlideShare a Scribd company logo
Metabolisme Karbohidrat
dalam hubungannya dengan
Diabetes Mellitus
Atmira Sariwati., M.Si
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit
kronis yang disebabkan oleh gagalnya
organ pankreas memproduksi jumlah
hormon insulin secara memadai sehingga
menyebabkan peningkatan kadar glukosa
dalam darah. DM merupakan salah satu
penyakit tidak menular dan merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang penting.
Insulin merupakan polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel β pankreas
yang terdiri atas dua rantai polipeptida. Struktur insulin manusia dan
beberapa spesies mamalia kini telah diketahui. Insulin manusia terdiri
atas 21 residu asam amino pada rantai A dan 30 residu pada rantai B.
Kedua rantai ini dihubungkan oleh adanya dua buah rantai disulfida
(Granner, 2003). Insulin disekresi sebagai respon atas meningkatnya
konsentrasi glukosa dalam plasma darah. Konsentrasi ambang kadar
glukosa untuk sekresi tersebut adalah antara 80-100 mg/dL (pada saat
puasa). Sementara itu, respon maksimal diperoleh pada kadar glukosa
yang berkisar antara 300-500 mg/dL. Insulin yang disekresikan dialirkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Umur insulin dalam aliran darah
sangat cepat, waktu paruhnya kurang dari 3-5 menit
Sel-sel tubuh menangkap insulin pada suatu
reseptor glikoprotein spesifik yang terdapat pada
membran sel. Reseptor tersebut berupa heterodimer
yang terdiri atas subunit α dan subunit β dengan
konfigurasi α2β2. Subunit α berada pada
permukaan luar membran sel dan berfungsi
mengikat insulin. Subunit β berupa protein
transmembran yang melaksanakan fungsi tranduksi
sinyal. Bagian sitoplasma subunit β mempunyai
aktivitas tirosin kinase dan tapak autofosforilasi
Terikatnya insulin subunit α menyebabkan subunit β mengalami
autofosforilasi pada residu tirosin. Reseptor yang terfosforilasi akan
mengalami perubahan bentuk, membentuk agregat, internalisasi
dan menghasilkan lebih dari satu sinyal. Dalam kondisi dengan
kadar insulin tinggi, misalnya: pada obesitas ataupun akromegali,
jumlah reseptor insulin berkurang dan terjadi resistansi terhadap
insulin. Resistansi ini diakibatkan terjadinya regulasi ke bawah.
Reseptor insulin mengalami endositosis ke dalam vesikel berbalut
klatrin.
.
Insulin mengatur metabolisme glukosa dengan
memfosforilasi substrat reseptor insulin (IRS)
melalui aktivitas tirosin kinase subunit β pada
reseptor insulin. IRS terfosforilasi memicu
serangkaian reaksi kaskade yang efek nettonya
adalah mengurangi kadar glukosa dalam darah
(Granner, 2003). Metabolisme glukosa oleh insulin
diatur melalui berbagai mekanisme kompleks yang
efeknya adalah peningkatan kadar glukosa dalam
darah
1. Meningkatnya difusi glukosa ke dalam sel
Pengangkutan glukosa ke dalam sel melalui proses difusi
dilakukan dengan bantuan protein pembawa. Protein ini telah
diidentifikasi melalui teknik kloning molekular. Ada 5 jenis
protein pembawa tersebut yaitu GLUT1, GLUT2, GLUT3,
GLUT4 dan GLUT 5. GLUT1 merupakan pengangkut glukosa
yang ada pada otak, ginjal, kolon dan eritrosit. GLUT2
terdapat pada sel hati, pankreas, usus halus dan ginjal.
GLUT3 berfungsi pada sel otak, ginjal dan plasenta. GLUT4
terletak di jaringan adiposa, otot jantung dan otot skeletal.
GLUT5 bertanggung jawab terhadap absorpsi glukosa dari
usus halus. Insulin meningkatkan secara signifikan jumlah
protein pembawa terutama GLUT4. Sinyal yang
ditransmisikan oleh insulin menarik pengangkut glukosa ke
tempat yang aktif pada membran plasma
MEKANISME KERJA INSULIN
2. Peningkatan aktivitas enzim
Pada kondisi normal, sekitar separuh dari glukosa yang dimakan diubah
menjadi energi lewat glikolisis dan separuh lagi disimpan sebagai lemak
atau glikogen. Glikolisis akan menurun dalam keadaan tanpa insulin
dan proses glikogenesis ataupun lipogenesis akan terhalang. Hormon
insulin meningkatkan glikolisis sel-sel hati dengan cara meningkatkan
aktivitas enzim-enzim yang berperan, seperti glukokinase,
fosfofruktokinase dan piruvat kinase. Meningkatnya aktivitas glikolisis
akan meningkatkan penggunaan glukosa, dengan demikian secara
tidak langsung akan menurunkan pelepasan glukosa ke plasma darah.
Insulin juga menurunkan aktivitas glukosa-6-fosfatase, yaitu: enzim
yang ditemukan di hati dan berfungsi mengubah glukosa menjadi
glukosa 6-fosfat. Penumpukan glukosa 6-fosfat dalam sel
mengakibatkan retensi glukosa yang mengarah pada diabetes mellitus
tipe 2
Banyak efek metabolik insulin, khususnya yang
terjadi dengan cepat dilakukan dengan
mempengaruhi reaksi fosforilasi dan difosforilasi
protein, yang selanjutnya akan mengubah aktivitas
enzimatik enzim tersebut. Kerja insulin dilaksanakan
dengan mengaktifkan protein kinase, menghambat
protein kinase lain atau meransang aktivitas
fosfoprotein fosfatase. Defosforilasi meningkatkan
aktivitas sejumlah enzim penting. Modifikasi kovalen
ini memungkinkan terjadinya perubahan yang
hampir seketika pada aktivitas enzim tersebut.
Mekanisme defosforilasi enzim dilakukan melalui
reaksi kaskade yang dipicu oleh fosforilasi substrat
reseptor insulin. Sebagai contoh adalah pengeruh
insulin pada enzim glikogen sintase dan glikogen
fosforilase
3. Menghambat kerja Camp
Dalam menghambat atau meransang kerja suatu
enzim, insulin memainkan peran ganda. Selain
menghambat secara langsung, insulin juga
mengurangi terbentuknya cAMP yang memiliki sifat
antagonis terhadap insulin. Selain itu, insulin
merangsang terbentuknya fosfodiesterase-cAMP.
Dengan demikian insulin mengurangi kadar cAMP
dalam darah.
Adenosina monofosfat siklik (AMP siklik atau cAMP)
adalah molekul berbentuk cincin yang dibuat dari ATP
yang merupakan molekul pensinyalan intraseluler yang
umum (mesenjer kedua) pada sel eukariota.
Penderita diabetes mellitus memiliki jumlah protein pembawa yang
sangat rendah, terutama pada otot jantung, otot rangka dan jaringan
adiposa karena insulin yang mentranslokasikannya ke situs aktif tidak
tersedia. Kondisi ini diperparah pula dengan peranan insulin pada
pengaturan metabolisme glukosa. Glikolisis dan glikogenesis akan
terhambat karena enzim yang berperan dalam kedua jalur tersebut
diinaktivasi tanpa kehadiran insulin. Hal ini menyebabkan jalur
metabolisme yang mengarah pada pembentukan glukosa diransang
terutama oleh glukagon dan epinefrin yang bekerja melalui cAMP
yang memiliki sifat antagonis terhadap insulin. Oleh karena itu,
penderita diabetes mellitus baik tipe I atau tipe II kurang dapat
menggunakan glukosa yang diperolehnya melalui makanan. Glukosa
akan terakumulasi dalam plasma darah (hiperglikemia).
Type Diabetes Mellitus
TIPE 1
Penyebab diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun.
Kondisi ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh
secara keliru menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Pada kasus diabetes tipe 1, sistem imun tubuh
merusak sel-sel beta dalam pankreas. Sel beta
bertugas menghasilkan hormon insulin.
Akibatnya, produksi hormon insulin dalam pankreas
menurun atau bahkan berhenti total. Padahal,
insulin merupakan hormon yang berperan penting
dalam proses metabolisme perubahan glukosa
menjadi energi. Insulin membantu sel-sel tubuh
untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
energi.
Diabetes tipe 1 telah terdeteksi pada masa anak-
anak hingga remaja. Itu sebabnya kondisi ini disebut
juga diabetes pada anak
TIPE 2
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh hilangnya
kemampuan tubuh dalam merespons insulin.
Kondisi penyebab diabetes ini dikenal
sebagai resistensi insulin.
Pankreas masih tetap memproduksi insulin, hanya
saja sel tubuh tidak lagi sensitif alias kebal dengan
keberadaan hormon. Akibatnya, insulin tidak bisa
bekerja maksimal untuk membantu penyerapan
glukosa. Terjadilah penumpukan gula dalam darah.
Kondisi ini berkaitan erat dengan faktor risiko
diabetes, seperti kelebihan berat badan (obesitas),
jarang bergerak atau berolahraga, dan pertambahan
usia.
DIABETES GESTATIONAL
adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Tipe diabetes ini terjadi
selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil, walau tidak memiliki riwayat
diabetes. Menurut American Pregnancy Association, klasifikasi diabetes ini
muncul karena plasenta ibu hamil akan terus menghasilkan sebuah hormon
khusus. Hormon inilah yang menghambat insulin bekerja dengan efektif. Akiba
tnya, kadar gula darah Anda pun menjadi tidak stabil selama kehamilan.
Sebagian besar wanita tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami diabetes
jenis ini karena seringnya diabetes gestasional tidak memunculkan gejala dan
tanda yang spesifik. Wanita yang mengalami jenis diabetes ini akan sembuh
selepas melahirkan. Agar tidak menimbulkan komplikasi, ibu hamil yang
mengalami tipe diabetes melitus ini perlu mengecek kesehatan dan
kehamilannya pada dokter secara rutin. Selain itu, gaya hidup juga perlu diubah
jadi lebih sehat.
Wanita yang hamil di usia 30 tahun, memiliki berat badan berlebih, pernah
mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth), atau punya riwayat penyakit
hipertensi dan PCOS, berisiko tinggi mengalami diabetes gestasional.
GEJALA DIABETES MELLITUS
Penderita diabetes mellitus memiliki kadar gula yang
sangat tinggi. Gula tersebut akan dikeluarkan melalui
urine. Gula disaring oleh glomerolus ginjal secara terus
menerus, tetapi kemudian akan dikembalikan ke dalam
sistem aliran darah melalui sistem reabsorpsi tubulus
ginjal. Kapasitas ginjal mereabsorpsi glukosa terbatas
pada laju 350 mg/menit. Ketika kadar glukosa sangat
tinggi, filtrat glomerolus mengandung glukosa di atas
batas ambang untuk direabsorpsi. Akibatnya kelebihan
glukosa tersebut dikeluarkan melalui urine. Gejala ini
disebut glikosuria yang merupakan indikasi lain dari
penyakit diabetes mellitus. Glikosuria ini mengakibatkan
kehilangan kalori yang sangat besar (Mayes, 2003).
Kadar glukosa yang sangat tinggi pada aliran darah
maupun pada ginjal akan mengubah tekanan osmotik
tubuh. Secara otomatis, tubuh akan mengadakan osmosis
untuk menyeimbangkan tekanan osmotik. Ginjal akan
menerima lebih banyak air, sehingga penderita akan
sering buang air kecil. Konsekuensi lain dari hal ini adalah
tubuh kekurangan air. Penderita mengalami dehidrasi
(hiperosmolaritas) bertambahnya rasa haus dan gejala
banyak minum (polidipsia).
Gejala yang diterima oleh penderita diabetes tipe I
biasanya lebih kompleks, karena mereka kadang tidak
dapat menghasilkan insulin sama sekali. Akibatnya
gangguan metabolik yang dideritanya juga mempengaruhi
metabolisme lemak dan bahkan asam amino. Penderita
tidak dapat memperoleh energi dari katabolisme glukosa.
Energi adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh sel tubuh,
sehingga tubuh akan mencari alternatif substrat untuk
menghasilkan energi tersebut. Cara yang digunakan oleh
tubuh adalah dengan merombak simpanan lemak pada
jaringan adiposa. Lemak dihidrolisis sehingga
menghasilkan asam lemak dan gliserol. Asam lemak
dikatabolisme lebih lanjut dengan melepas dua atom
karbon, satu persatu menghasilkan asetil-KoA.
Penguraian asam lemak terus menerus mengakibatkan
terjadi penumpukan asam asetoasetat dalam tubuh. Asam
asetoasetat dapat terkonversi membentuk aseton,
ataupun dengan adanya karbondioksida dapat dikonversi
membentuk asam β-hidroksibutirat. Ketiga senyawa ini
disebut sebagai keton body yang terdapat pada urine
penderita serta dideteksi dari bau mulut seperti keton.
Penderita mengalami ketoasidosis dan dapat meninggal
dalam keadaan koma diabetik
Ketidaksediaan glukosa dalam sel juga mengakibatkan
terjadinya glukoneogenesis secara berlebihan. Sel-sel hati
akan meningkatkan produksi glukosa dari substrat lain,
salah satunya adalah dengan merombak protein. Asam
amino hasil perombakan ditransaminasi sehingga akan
menghasilkan substrat atau senyawa antara dalam
pembentukan glukosa. Peristiwa berlangsung terus-
menerus karena insulin yang membatasi glukoneogenesis
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Glukosa yang
dihasilkan kemudian akan terbuang melalui urine.
Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan
jaringan adiposa secara signifikan. Penderita akan
kehilangan berat tubuh yang hebat kendati terdapat
peningkatan selera makan (polifagia) dan asupan kalori
normal atau meningkat
Penderita diabetes tipe I juga mengalami hipertrigliseridemia,
yaitu: suatu keadaan dimana kadar trigliserida dan VLDL dalam
darah yang tinggi. Hipertrigliseridemia terjadi karena VLDL yang
disintesis dan dilepaskan tidak mampu diimbangi oleh kerja
enzim lipoproteinlipase yang merombaknya. Jumlah enzim ini
diransang oleh rasio insulin dan glukagon yang tinggi. Efek pada
produksi enzim ini juga mengakibatkan hipersilomikronemia,
karena enzim ini juga dibutuhkan dalam katabolisme silomikron
pada jaringan adiposa.
Berbeda dengan penderita diabetes tipe I, pada penderita diabetes tipe II,
ketoasidosis tidak terjadi karena penguraian lemak (lipolisis) tetap
terkontrol. Namun, pada terjadi hipertrigliseridemia yang menghasilkan
peningkatan VLDL tanpa disertai hipersilomikronemia. Hal ini terjadi karena
peningkatan kecepatan sintesis de novo dari asam lemak tidak diimbangi
oleh kecepatan penyimpanannya pada jaringan lemak. Asam lemak yang
dihasilkan tidak semuanya mampu dikatabolisme, kelebihannya
diesterifikasi menjadi trigliserida dan VLDL. Hal ini diperparah oleh aktivitas
fisik penderita diabetes mellitus tipe II yang pada umumnya sangat kurang.
Akibatnya kadar lemak dalam darah akan meningkat. Pada penderita yang
akut, akan terjadi penebalan pada pembuluh darah terutama pada bagian
mata, sehingga dapat menyebabkan rabun atau bahkan kebutaan
Kelainan tekanan darah akibat kadar glukosa yang
tinggi menyebabkan kerja jantung, ginjal dan organ
dalam lain untuk mempertahankan kestabilan tubuh
menjadi lebih berat. Akibatnya pada penderita
diabetes mellitus akan mudah dikenai berbagai
komplikasi diantaranya penurunan sistem imun
tubuh, kerusakan sistem kardivaskular, kelainan
trombosis, inflamasi dan kerusakan sel-sel
endothelia serta kerusakan otak, yang biasanya
ditandai dengan penglihatan yang kabur
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx

More Related Content

Similar to 6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
Menanti Senja
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahFirdika Arini
 
Dm
DmDm
Herbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes MelitusHerbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes Melitus
gusti dani
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
Tikaa II
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
Tikaa II
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
Septian Muna Barakati
 
Makalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolismeMakalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolisme
Septian Muna Barakati
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
SriRiaranti
 
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes MelitusGlukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Rinii Alfiiah
 
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetFarmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetsnowman Saputra
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
Rolly Scavengers
 
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Adela Adiibah
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
Okta Erisha
 

Similar to 6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx (20)

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula Darah
 
Dm
DmDm
Dm
 
Herbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes MelitusHerbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes Melitus
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
 
Makalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolismeMakalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolisme
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
 
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes MelitusGlukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Diabetes Melitus
 
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetFarmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
Makalah Botani Farmasi: 6. Metabolisme Karbohidrat | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk...
 
Dr. fill
Dr. fillDr. fill
Dr. fill
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
 
Insulin reseptor
Insulin reseptorInsulin reseptor
Insulin reseptor
 

Recently uploaded

Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 

Recently uploaded (17)

Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 

6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx

  • 1. Metabolisme Karbohidrat dalam hubungannya dengan Diabetes Mellitus Atmira Sariwati., M.Si
  • 2. Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gagalnya organ pankreas memproduksi jumlah hormon insulin secara memadai sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah. DM merupakan salah satu penyakit tidak menular dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting.
  • 3.
  • 4. Insulin merupakan polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel β pankreas yang terdiri atas dua rantai polipeptida. Struktur insulin manusia dan beberapa spesies mamalia kini telah diketahui. Insulin manusia terdiri atas 21 residu asam amino pada rantai A dan 30 residu pada rantai B. Kedua rantai ini dihubungkan oleh adanya dua buah rantai disulfida (Granner, 2003). Insulin disekresi sebagai respon atas meningkatnya konsentrasi glukosa dalam plasma darah. Konsentrasi ambang kadar glukosa untuk sekresi tersebut adalah antara 80-100 mg/dL (pada saat puasa). Sementara itu, respon maksimal diperoleh pada kadar glukosa yang berkisar antara 300-500 mg/dL. Insulin yang disekresikan dialirkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Umur insulin dalam aliran darah sangat cepat, waktu paruhnya kurang dari 3-5 menit
  • 5. Sel-sel tubuh menangkap insulin pada suatu reseptor glikoprotein spesifik yang terdapat pada membran sel. Reseptor tersebut berupa heterodimer yang terdiri atas subunit α dan subunit β dengan konfigurasi α2β2. Subunit α berada pada permukaan luar membran sel dan berfungsi mengikat insulin. Subunit β berupa protein transmembran yang melaksanakan fungsi tranduksi sinyal. Bagian sitoplasma subunit β mempunyai aktivitas tirosin kinase dan tapak autofosforilasi
  • 6. Terikatnya insulin subunit α menyebabkan subunit β mengalami autofosforilasi pada residu tirosin. Reseptor yang terfosforilasi akan mengalami perubahan bentuk, membentuk agregat, internalisasi dan menghasilkan lebih dari satu sinyal. Dalam kondisi dengan kadar insulin tinggi, misalnya: pada obesitas ataupun akromegali, jumlah reseptor insulin berkurang dan terjadi resistansi terhadap insulin. Resistansi ini diakibatkan terjadinya regulasi ke bawah. Reseptor insulin mengalami endositosis ke dalam vesikel berbalut klatrin. . Insulin mengatur metabolisme glukosa dengan memfosforilasi substrat reseptor insulin (IRS) melalui aktivitas tirosin kinase subunit β pada reseptor insulin. IRS terfosforilasi memicu serangkaian reaksi kaskade yang efek nettonya adalah mengurangi kadar glukosa dalam darah (Granner, 2003). Metabolisme glukosa oleh insulin diatur melalui berbagai mekanisme kompleks yang efeknya adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah
  • 7.
  • 8. 1. Meningkatnya difusi glukosa ke dalam sel Pengangkutan glukosa ke dalam sel melalui proses difusi dilakukan dengan bantuan protein pembawa. Protein ini telah diidentifikasi melalui teknik kloning molekular. Ada 5 jenis protein pembawa tersebut yaitu GLUT1, GLUT2, GLUT3, GLUT4 dan GLUT 5. GLUT1 merupakan pengangkut glukosa yang ada pada otak, ginjal, kolon dan eritrosit. GLUT2 terdapat pada sel hati, pankreas, usus halus dan ginjal. GLUT3 berfungsi pada sel otak, ginjal dan plasenta. GLUT4 terletak di jaringan adiposa, otot jantung dan otot skeletal. GLUT5 bertanggung jawab terhadap absorpsi glukosa dari usus halus. Insulin meningkatkan secara signifikan jumlah protein pembawa terutama GLUT4. Sinyal yang ditransmisikan oleh insulin menarik pengangkut glukosa ke tempat yang aktif pada membran plasma MEKANISME KERJA INSULIN
  • 9. 2. Peningkatan aktivitas enzim Pada kondisi normal, sekitar separuh dari glukosa yang dimakan diubah menjadi energi lewat glikolisis dan separuh lagi disimpan sebagai lemak atau glikogen. Glikolisis akan menurun dalam keadaan tanpa insulin dan proses glikogenesis ataupun lipogenesis akan terhalang. Hormon insulin meningkatkan glikolisis sel-sel hati dengan cara meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang berperan, seperti glukokinase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase. Meningkatnya aktivitas glikolisis akan meningkatkan penggunaan glukosa, dengan demikian secara tidak langsung akan menurunkan pelepasan glukosa ke plasma darah. Insulin juga menurunkan aktivitas glukosa-6-fosfatase, yaitu: enzim yang ditemukan di hati dan berfungsi mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat. Penumpukan glukosa 6-fosfat dalam sel mengakibatkan retensi glukosa yang mengarah pada diabetes mellitus tipe 2
  • 10. Banyak efek metabolik insulin, khususnya yang terjadi dengan cepat dilakukan dengan mempengaruhi reaksi fosforilasi dan difosforilasi protein, yang selanjutnya akan mengubah aktivitas enzimatik enzim tersebut. Kerja insulin dilaksanakan dengan mengaktifkan protein kinase, menghambat protein kinase lain atau meransang aktivitas fosfoprotein fosfatase. Defosforilasi meningkatkan aktivitas sejumlah enzim penting. Modifikasi kovalen ini memungkinkan terjadinya perubahan yang hampir seketika pada aktivitas enzim tersebut. Mekanisme defosforilasi enzim dilakukan melalui reaksi kaskade yang dipicu oleh fosforilasi substrat reseptor insulin. Sebagai contoh adalah pengeruh insulin pada enzim glikogen sintase dan glikogen fosforilase
  • 11. 3. Menghambat kerja Camp Dalam menghambat atau meransang kerja suatu enzim, insulin memainkan peran ganda. Selain menghambat secara langsung, insulin juga mengurangi terbentuknya cAMP yang memiliki sifat antagonis terhadap insulin. Selain itu, insulin merangsang terbentuknya fosfodiesterase-cAMP. Dengan demikian insulin mengurangi kadar cAMP dalam darah. Adenosina monofosfat siklik (AMP siklik atau cAMP) adalah molekul berbentuk cincin yang dibuat dari ATP yang merupakan molekul pensinyalan intraseluler yang umum (mesenjer kedua) pada sel eukariota.
  • 12. Penderita diabetes mellitus memiliki jumlah protein pembawa yang sangat rendah, terutama pada otot jantung, otot rangka dan jaringan adiposa karena insulin yang mentranslokasikannya ke situs aktif tidak tersedia. Kondisi ini diperparah pula dengan peranan insulin pada pengaturan metabolisme glukosa. Glikolisis dan glikogenesis akan terhambat karena enzim yang berperan dalam kedua jalur tersebut diinaktivasi tanpa kehadiran insulin. Hal ini menyebabkan jalur metabolisme yang mengarah pada pembentukan glukosa diransang terutama oleh glukagon dan epinefrin yang bekerja melalui cAMP yang memiliki sifat antagonis terhadap insulin. Oleh karena itu, penderita diabetes mellitus baik tipe I atau tipe II kurang dapat menggunakan glukosa yang diperolehnya melalui makanan. Glukosa akan terakumulasi dalam plasma darah (hiperglikemia).
  • 13. Type Diabetes Mellitus TIPE 1 Penyebab diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Kondisi ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Pada kasus diabetes tipe 1, sistem imun tubuh merusak sel-sel beta dalam pankreas. Sel beta bertugas menghasilkan hormon insulin. Akibatnya, produksi hormon insulin dalam pankreas menurun atau bahkan berhenti total. Padahal, insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam proses metabolisme perubahan glukosa menjadi energi. Insulin membantu sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Diabetes tipe 1 telah terdeteksi pada masa anak- anak hingga remaja. Itu sebabnya kondisi ini disebut juga diabetes pada anak
  • 14. TIPE 2 Diabetes tipe 2 disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh dalam merespons insulin. Kondisi penyebab diabetes ini dikenal sebagai resistensi insulin. Pankreas masih tetap memproduksi insulin, hanya saja sel tubuh tidak lagi sensitif alias kebal dengan keberadaan hormon. Akibatnya, insulin tidak bisa bekerja maksimal untuk membantu penyerapan glukosa. Terjadilah penumpukan gula dalam darah. Kondisi ini berkaitan erat dengan faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan (obesitas), jarang bergerak atau berolahraga, dan pertambahan usia.
  • 15. DIABETES GESTATIONAL adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Tipe diabetes ini terjadi selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil, walau tidak memiliki riwayat diabetes. Menurut American Pregnancy Association, klasifikasi diabetes ini muncul karena plasenta ibu hamil akan terus menghasilkan sebuah hormon khusus. Hormon inilah yang menghambat insulin bekerja dengan efektif. Akiba tnya, kadar gula darah Anda pun menjadi tidak stabil selama kehamilan. Sebagian besar wanita tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami diabetes jenis ini karena seringnya diabetes gestasional tidak memunculkan gejala dan tanda yang spesifik. Wanita yang mengalami jenis diabetes ini akan sembuh selepas melahirkan. Agar tidak menimbulkan komplikasi, ibu hamil yang mengalami tipe diabetes melitus ini perlu mengecek kesehatan dan kehamilannya pada dokter secara rutin. Selain itu, gaya hidup juga perlu diubah jadi lebih sehat. Wanita yang hamil di usia 30 tahun, memiliki berat badan berlebih, pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth), atau punya riwayat penyakit hipertensi dan PCOS, berisiko tinggi mengalami diabetes gestasional.
  • 16.
  • 18. Penderita diabetes mellitus memiliki kadar gula yang sangat tinggi. Gula tersebut akan dikeluarkan melalui urine. Gula disaring oleh glomerolus ginjal secara terus menerus, tetapi kemudian akan dikembalikan ke dalam sistem aliran darah melalui sistem reabsorpsi tubulus ginjal. Kapasitas ginjal mereabsorpsi glukosa terbatas pada laju 350 mg/menit. Ketika kadar glukosa sangat tinggi, filtrat glomerolus mengandung glukosa di atas batas ambang untuk direabsorpsi. Akibatnya kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan melalui urine. Gejala ini disebut glikosuria yang merupakan indikasi lain dari penyakit diabetes mellitus. Glikosuria ini mengakibatkan kehilangan kalori yang sangat besar (Mayes, 2003). Kadar glukosa yang sangat tinggi pada aliran darah maupun pada ginjal akan mengubah tekanan osmotik tubuh. Secara otomatis, tubuh akan mengadakan osmosis untuk menyeimbangkan tekanan osmotik. Ginjal akan menerima lebih banyak air, sehingga penderita akan sering buang air kecil. Konsekuensi lain dari hal ini adalah tubuh kekurangan air. Penderita mengalami dehidrasi (hiperosmolaritas) bertambahnya rasa haus dan gejala banyak minum (polidipsia).
  • 19. Gejala yang diterima oleh penderita diabetes tipe I biasanya lebih kompleks, karena mereka kadang tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali. Akibatnya gangguan metabolik yang dideritanya juga mempengaruhi metabolisme lemak dan bahkan asam amino. Penderita tidak dapat memperoleh energi dari katabolisme glukosa. Energi adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh sel tubuh, sehingga tubuh akan mencari alternatif substrat untuk menghasilkan energi tersebut. Cara yang digunakan oleh tubuh adalah dengan merombak simpanan lemak pada jaringan adiposa. Lemak dihidrolisis sehingga menghasilkan asam lemak dan gliserol. Asam lemak dikatabolisme lebih lanjut dengan melepas dua atom karbon, satu persatu menghasilkan asetil-KoA. Penguraian asam lemak terus menerus mengakibatkan terjadi penumpukan asam asetoasetat dalam tubuh. Asam asetoasetat dapat terkonversi membentuk aseton, ataupun dengan adanya karbondioksida dapat dikonversi membentuk asam β-hidroksibutirat. Ketiga senyawa ini disebut sebagai keton body yang terdapat pada urine penderita serta dideteksi dari bau mulut seperti keton. Penderita mengalami ketoasidosis dan dapat meninggal dalam keadaan koma diabetik
  • 20. Ketidaksediaan glukosa dalam sel juga mengakibatkan terjadinya glukoneogenesis secara berlebihan. Sel-sel hati akan meningkatkan produksi glukosa dari substrat lain, salah satunya adalah dengan merombak protein. Asam amino hasil perombakan ditransaminasi sehingga akan menghasilkan substrat atau senyawa antara dalam pembentukan glukosa. Peristiwa berlangsung terus- menerus karena insulin yang membatasi glukoneogenesis sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Glukosa yang dihasilkan kemudian akan terbuang melalui urine. Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan jaringan adiposa secara signifikan. Penderita akan kehilangan berat tubuh yang hebat kendati terdapat peningkatan selera makan (polifagia) dan asupan kalori normal atau meningkat
  • 21. Penderita diabetes tipe I juga mengalami hipertrigliseridemia, yaitu: suatu keadaan dimana kadar trigliserida dan VLDL dalam darah yang tinggi. Hipertrigliseridemia terjadi karena VLDL yang disintesis dan dilepaskan tidak mampu diimbangi oleh kerja enzim lipoproteinlipase yang merombaknya. Jumlah enzim ini diransang oleh rasio insulin dan glukagon yang tinggi. Efek pada produksi enzim ini juga mengakibatkan hipersilomikronemia, karena enzim ini juga dibutuhkan dalam katabolisme silomikron pada jaringan adiposa.
  • 22. Berbeda dengan penderita diabetes tipe I, pada penderita diabetes tipe II, ketoasidosis tidak terjadi karena penguraian lemak (lipolisis) tetap terkontrol. Namun, pada terjadi hipertrigliseridemia yang menghasilkan peningkatan VLDL tanpa disertai hipersilomikronemia. Hal ini terjadi karena peningkatan kecepatan sintesis de novo dari asam lemak tidak diimbangi oleh kecepatan penyimpanannya pada jaringan lemak. Asam lemak yang dihasilkan tidak semuanya mampu dikatabolisme, kelebihannya diesterifikasi menjadi trigliserida dan VLDL. Hal ini diperparah oleh aktivitas fisik penderita diabetes mellitus tipe II yang pada umumnya sangat kurang. Akibatnya kadar lemak dalam darah akan meningkat. Pada penderita yang akut, akan terjadi penebalan pada pembuluh darah terutama pada bagian mata, sehingga dapat menyebabkan rabun atau bahkan kebutaan
  • 23. Kelainan tekanan darah akibat kadar glukosa yang tinggi menyebabkan kerja jantung, ginjal dan organ dalam lain untuk mempertahankan kestabilan tubuh menjadi lebih berat. Akibatnya pada penderita diabetes mellitus akan mudah dikenai berbagai komplikasi diantaranya penurunan sistem imun tubuh, kerusakan sistem kardivaskular, kelainan trombosis, inflamasi dan kerusakan sel-sel endothelia serta kerusakan otak, yang biasanya ditandai dengan penglihatan yang kabur