Dokumen tersebut membahas gangguan metabolisme karbohidrat seperti diabetes mellitus, intoleransi fruktosa herediter, galaktosemia, glikogenosis, fruktosuria, pentosuria, dan marasmus yang disebabkan oleh kelainan genetik atau kekurangan enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam makanan. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi seperti sumber energi, penyusun struktur sel, dan cadangan makanan. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida berdasarkan jumlah unit monosakarida yang terkandung. Struktur dan sifat karbohidrat bergantung pada jenis ikatan antar unit monosakar
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat pada tubuh manusia. Terdapat beberapa proses metabolisme karbohidrat seperti glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis, siklus asam sitrat, dan glukoneogenesis. Karbohidrat akan dipecah menjadi piruvat melalui glikolisis, kemudian piruvat akan masuk ke siklus asam sitrat untuk dioksidasi menjadi energi.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum biokimia mengenai percobaan enzim yang meliputi pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi enzim dan substrat terhadap aktivitas enzim.
2. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi kimia di dalam sel. Enzim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan konsentrasi.
3. Per
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam makanan. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi seperti sumber energi, penyusun struktur sel, dan cadangan makanan. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida berdasarkan jumlah unit monosakarida yang terkandung. Struktur dan sifat karbohidrat bergantung pada jenis ikatan antar unit monosakar
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat pada tubuh manusia. Terdapat beberapa proses metabolisme karbohidrat seperti glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis, siklus asam sitrat, dan glukoneogenesis. Karbohidrat akan dipecah menjadi piruvat melalui glikolisis, kemudian piruvat akan masuk ke siklus asam sitrat untuk dioksidasi menjadi energi.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat dalam hubungannya dengan diabetes mellitus. Pertama, diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas sehingga menyebabkan peningkatan glukosa darah. Kedua, insulin berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah melalui beberapa mekanisme seperti meningkatkan difusi glukosa ke dalam sel, meningkatkan aktivitas enzim glikolisis,
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan metabolik dan endokrin pada neonatus. Secara garis besar dibahas tentang definisi, klasifikasi, faktor risiko, gejala, diagnosis, penatalaksanaan, dan asuhan bidan terhadap neonatus dengan kelainan tersebut. [ringkasan selesai]
Glikogen merupakan polisakarida penyimpanan karbohidrat dalam tubuh yang berperan sebagai sumber energi. Glikogen dibentuk melalui glikogenesis dan dipecah melalui glikogenolisis untuk menghasilkan glukosa. Beberapa penyakit metabolisme glikogen meliputi gangguan penyimpanan, intoleransi fruktosa, dan galaktosemia.
DM merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia dengan prevalensi 1,5-2,3% dan penderita nomor 5 di dunia. Patofisiologinya terkait kekurangan atau resistensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia. Pengobatannya meliputi edukasi, diet, olahraga, dan obat-obatan seperti sulfonilurea, metformin, dan insulin. Komplikasinya dapat akut seperti ketoasidosis atau kronis seperti gangguan jantung,
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat dan pengaturan kadar gula darah, termasuk peran hati, protein transporter glukosa, dan pengaturan kadar gula darah pada kondisi normal maupun penyakit seperti diabetes melitus.
Jalur metabolisme karbohidrat meliputi glikolisis, siklus Krebs, dan glukoneogenesis. Glikolisis memecah glukosa menjadi piruvat serta menghasilkan ATP. Siklus Krebs memproses asetil-KoA menjadi energi dalam bentuk ATP dan NADH. Glukoneogenesis membentuk glukosa dari senyawa non-karbohidrat.
Kelainan sistem metabolik dan sistem endokrinsri wahyuni
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan sistem metabolik dan sistem endokrin, termasuk definisi, etiologi, gejala, dan penanganan dari beberapa kondisi seperti galaktosemia, fenilketonuria, fruktosemia, hipotiroidisme, hiperplasia adrenal kongenital, dan defisiensi hormon pertumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan non-farmakologi serta farmakologi dari diabetes melitus.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan diabetes melitus. Secara khusus membahas tentang pengaruh diabetes terhadap kehamilan, persalinan, dan masa nifas serta pengaruhnya pada janin dan bayi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. GANGGUAN KLINIS
METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme Glukosa
Diabetes Mellitus
Metabolisme Fruktosa
Intoleransi Fruktosa Herediter
Fruktosuria
Jenis - Jenis
Jalur Pentosa Posfat
Pentosuria
Jalur Galaktosa
Galaktosemia
Metabolisme glikogen
Glikogenosis
(Glycogen Storage Disease)
Kekurangan Karbohidrat
Maramus
4. GANGGUAN METABOLISME GLUKOSA
Diabetes Mellitus
Sindrom (kumpulan gejala) karena peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif.
Hormon Insulin
Mengubah glukosa
menjadi glikogen
Mengubah glikogen
menjadi energi
aktifator enzim glikogen
pada sintesa dalam
glikogenesis
Kekurangan hormon
insulin
Kadar gula darah Diabetes Melilitus
Penyebab produksi kerja insulin
•kemampuan pankreas kurang sejak lahir dan kerusakan pankreas
•produksi yang berlebihan hormon yang sifatnya melawan insulin (tiroid dan
kortison)
5. GANGGUAN METABOLISME GLUKOSA
Diabetes Melitus
Pada penderita Diabetes Melitus (DM), glukosa darah tidak dapat
digunakan dengan baik,sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia
Penderita DM mempunyai risiko untuk menderita komplikasi
yang spesifik akibat perjalanan penyakit ini,yaitu :
retinopati (bisa menyebabkan kebutaan)
gagal ginjal
neuropati
aterosklerosis (bisa menyebabkan stroke)
penyakit arteria koronaria (Coronary artery disease).
6. GANGGUAN METABOLISME GLUKOSA
Diabetes Mellitus
JENIS – JENIS DIABETES
Diabetes Mellitus Tipe I (Diabetes Mellitus dependent insulin)
Berkurangnya toleransi glukosa akibat berkurangnya sekresi hormon
insulin karena kerusakan progresif sel-sel pulau pankreas.
Diabetes Mellitus Tipe II
Gangguan sensifitas jaringan terhadap kerja insulin.
Pemberian insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
meningkatkan pemakaian serta penyimpanannya di hati dan otot sebagai
glikogen.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan hipoglikemia yang menimbulkan
kejang bahkan kematian, kecuali pada pasien yang diberi glukosa.
7. GANGGUAN METABOLISME GLUKOSA
Hipoglikemia
Suatu penyakit dimana kadar glukosa dalam darah sangat rendah
Enzim - enzim glukoneogenesis belum terbentuk.
Ex : Pada bayi sebab enzim glukoneogenesis belum terbentuk dan
bekerja dengan baik dan bahan bakar untuk glukoneogenesis sedikit
Hipoglikemia dapat terjadi akibat kebutuhan glukosa yang meningkat
Ex : - Pada ibu hamil karena konsumsi gula oleh janin meningkat
sehingga menimbulkan resiko hipoglikemia .
- Pada ibu maupun bayi terutama pada interval waktu makan
yang cukup lama
Gangguan metabolisme karbohidrat lainnya yang memiliki gejala
hipoglikemia
8. Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya
disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil
transferase.
Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut.
Pada awalnya mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau
beberapa minggu kemudian, nafsu makannya akan berkurang,
muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang
normal terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar
protein dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan
penimbunan cairan dalam tubuh.
Jika pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh yang pendek
dan mengalami keterbelakangan mental. Banyak yang menderita
katarak.
Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.
9. GANGGUAN METABOLISME GLIKOGEN
Glikogenosis
Penyakit penimbunan glikogen adalah sekumpulan penyakit karena
tidak adanya 1 atau beberapa enzim untuk mengubah gula menjadi
glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk glikogenosis
digunakan sebagai energi)
Penanganan :
1.Mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil
sebanyak beberapa kali dalam sehari mencegah turunnya kadar gula
darah.
2.Pada anak - anak bisa memberikan tepung jagung yang tidak dimasak
setiap 4 – 6 jam
3.Penyakit penimbunan glikogen cenderung menyebabkan penimbunan asam
urat, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal → diberikan obat - obatan
10. GANGGUAN METABOLISME FRUKTOSA
Intoleransi Fruktosa Heraditer
Suatu penyakit keturunan dimanan tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim
fosfofruktaldolase.
Pada anak yang rentan makanan yang mengandung fruktosa
menimbulkan nyeri perut,muntah dan gejala hipoglikemia
Dalam jangka panjang dapat terjadi hepatomegali dan gagal hati.
Pengobatan terdiri dari menghindari Fruktosa (biasanya
ditemukan dalam buah.buahan yang manis) sukrosa dan sorbitol
(pengganti gula) dalam makanan sehari-hari.
11. GANGGUAN METABOLISME FRUKTOSA
Fruktosuria
Suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana Fruktosa dibuang ke dalam air
kemih yang disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya
diturunkan.
Kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Fruktosuria tidak menimbulkan gejala dan tidak berbahaya.
1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria
12. GANGGUAN METABOLISME PENTOSA
Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya , yang ditandai
dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubh
tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengubah xylulosa
adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan
diagnosis dengan diabetes mellitus
Pentosuria yang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah
kesehatan
Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang Yahudi
13. Penyakit Akibat Kekurangan Karbohidrat
Marasmus
Penyakit marasmus akan mengaikbatkan tumbuh kembang anak
menjadi terhambat , perkembangan kecerdasannya lambat , dan tidak
menutup kemungkinan akan berdampak pada psikologisnya.
Ciri – ciri penyakit marasmus :
1.Selalu merasa kelaparan
2.Anak sering menangis
3.Tubuh menjadi sangat kurus , biasanya anak yang terkena busung lapar
4.Kulit menjadi keriput
5.Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak
stabil