SlideShare a Scribd company logo
Diabetes Mellitus: Insulin
Disusun Oleh:
Citra Anggraeni
Irma Yusanti
Istichomah
Usman Nurafan
DIABETES MELLITUS
DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam
darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolute maupun relatif ( Unggul Pribadi, 2006 ).
Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relatif berarti jumlahnya lebih rendah dari
kebutuhan atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin
dibuat dalam Pancreas.
DM merupakan penyakit metabolik yang ditandai
dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan
sekresi insulin.
Klasifikasi DM
KEADAAN MEMERLUKAN INSULIN
1. Semua diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada
ataupun hampir tidak ada.
2. Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan
pembedahan, infark miokard akut atau stroke.
4. DM gestasional
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang
memerlukan suplemen tinggi kalori
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
INSULIN
Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan
oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh
untuk mengubah dan menggunakan glukosa
darah (gula darah) dari glukosa sel membuat
energy yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsinya.
JENIS-JENIS INSULIN
a. Insulin Eksogen kerja cepat.
Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai
onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk di
sini adalah insulin regular (Crystal Zinc
Insulin/CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI,
yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat
yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin,
Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit
sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3
macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.
JENIS-JENIS INSULIN
b. Insulin Eksogen kerja sedang
Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk
hablur-hablur
kecil,
dibuat
dengan
menambahkan bahan yang dapat memperlama
kerja obat dengan cara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah. saat ini yang
sering dipakai adalah Netral Protamine Hegedorn
( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya
tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat
bertahan sampai dengan 24 jam.
JENIS-JENIS INSULIN
c.
Insulin Eksogen campur antara kerja cepat
&
kerja sedang (Insulin premix)
Insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan
insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset
cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya:
Mixtard 30 / 40
d.
Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24
jam
Campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi
dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek
yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam.
Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.
Struktur dan sintesis insulin
a.
Merupakan hormon polipeptida yang
disekresi oleh sel β pankreas
b.
Disimpan dalam bentuk komplek dengan zink
2+
c.
Sintesis dan pelepasannya dipacu oleh :
glukosa, asam amino, dan asam lemak
dipacu oleh β-adrenergik
dihambat oleh α-adrenergik
 
FARMAKOKINETIK
Absorpsi insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Absorpsi
paling cepat terjadi pada daerah abdomen, diikuti oleh daerah
lengan dan paha bagian atas. Bila disuntikan secara IM dalam
maka absorpsi akan terjadi lebih cepat. Kegiatan jasmani yang
dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat kerja.
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5 – 6 menit, tetapi
memanjang pada penderita diabetes. Insulin dimetabolisme di
hati, ginjal dan otot yang kemudian di keluarkan melalui urine.
Gangguan fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar
insulin di dalam darah.
Insulin regular dan NPH diabsorpsi dengan cara semua
pemberian. Keduanya dapat diberikan secara subkutan, tetapi
hanya insulin regular yang dapat diberikan secara intervena.
Waktu pengaruhnya bervariasi. Insulin dimetabolisma di dalam
hepar dan otot dikeluarkan dalam urine.
Farmakodiamik
Insulin menurunkan kadar gula darah dengan mempercepat
pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh. Insulin juga menyimpan
glukosa sebagai glikogen di dalam otot. Awitan kerja insulin
regular yang diberikan secara subkutan adalah ½ sampai 1 jam
dan bila diberikan secara intravena, 10-30 menit. Awitan kerja
NPH adalah 1-2 jam. Puncak kerja insulin adalah sangat penting
karena kemungkinan terjadinya reaksi hipoglikemik (syok insulin)
selama periode tersebut. Kadar maksimum untuk insulin regular
dicapai dalam 2-4 jam dan 6-12 jam untuk insulin NPH. Insulin
REGULAR (3-15 U) dapat dicampur dengan insulin kerja sedang
(NPH atau lente), terutama jika diperlukan awitan kerja yang
cepat. Insulin kerja panjang jarang diberikan karena puncak
kerjanya timbul di malam hari atau waktu dini hari. Bila
mengganti insulin dari insulin babi menjadi insulin manusia, klien
mungkin perlu suatu penyesuaian dosis, karena insulin manusia
memiliki lama kerja yang lebih pendek.
MEKANISME KERJA INSULIN

Insulin berikatan dengan tirosin kinase menyebabkan peningkatan
transport glukosa pada sel otot dan jaringan adipose.
a.Pada Hepar
-menghambat produksi glukosa
-menghambat glikogenolisis dan meningkatkan sintesis glikogen
-meningkatkan sintesis trigliserida
-meningkatkan sintesa protein
b.Pada otot
-meningkatkan transport glukosa
-disposisi, meningkatkan sintesis glikogen
-meningkatkan sintesis protein
c.Pada jaringan lemak
-meningkatkan transport glukosa
-lipogenesis
-intraseluler lipolisis
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
1. Jenis penyakit yang diderita terutama penyakit diabetes
mellitus type 1 (IDDM) atau diabetes mellitus type 2
(NIDDM)
2. Kaji riwayat semua obat yang sedang dipakai oleh klien
3. Kaji tempat penyuntikan insulin untuk mencegah
lipodistropi
4. Kaji kadar gula dalam darah dimana kadar gula dalam
darah menentukan dosis pemberian insulin.
5. Kaji tanda-tanda vital karena reaksi pemberian insulin
dapat menimbulkan takikardi
6. Kaji tanda-tanda gejala syok hipoglikemi dan gejalagejala dari reaksi hipoglikemi (insulin syok) dan
hiperglikemia atau ketoasidosis.
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Intervensi

Monitor tanda vital. Takikardia dapat timbul selama reaksi insulin.
Laporkan perubahan-perubahan dalam denyut jantung
Pantau kadar glukosa darah & laporkan adanya pengurangan / pe↑ kadar.
Siapkan rencana penyuluhan berdasarkan pada pengetahuan klien
tentang masalah kesehatan dan terapi obat
Beritahukan kepada klien untuk mengenal gejala-gejala dari reaksi
hipoglikemi (sakit kepala, rasa cemas, berkeringat, tremor, denyut nadi
cepat) dan gejala dari reaksi hiperglikemi (haus, meningkatnya keluaran
urin, nafas berbau buah-buahan yang manis). Gejala-gejala ini harus
segera dilaporkan.
Beritahukan klien cara penyuntikan insulin.
Ajarkan pentingnya mengganti tempat suntikan insulin untuk
mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi
Nasihati klien bahwa reaksi hipoglikemi lebih mungkin terjadi sewaktu
masa kerja puncak dari obat.
Beritahukan klien tentang pentingnya mentaati diet yang diberikan dan
observasi pola makan klien segera setelah penyuntikan.
Evaluasi

1. Evaluasi efektifitas therapy obat dengan
mengukur apakah kadar glukosa darah berada
dalam batas-batas yang diinginkan
2. Evaluasi ketaatan klien dalam memakai obat
anti sesuai dengan yang dianjurkan
3. Evaluasi pengetahuan klien akan tanda dan
gejala-gejala dari reaksi hipoglikemi atau
hiperglikemi.
Tentukan
apakah
klien
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan
sebelum reaksi ini memberat
4. Lanjutkan pemantauan kadar gula darah

More Related Content

What's hot

FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
Desy Rahayu
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTrie Marcory
 
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsiHormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsiNunung Ayu Novi
 
Ceramah farmasi
Ceramah farmasiCeramah farmasi
Ceramah farmasiLee Oi Wah
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahFirdika Arini
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Anna Lisstya
 
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
Muhammad Nasrullah
 
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turunPbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
Ai Coryde
 
Diabetes - Promosi Kesihatan
Diabetes - Promosi KesihatanDiabetes - Promosi Kesihatan
Diabetes - Promosi Kesihatan
Muhammad Nasrullah
 
Contoh kasus hipertensi
Contoh kasus hipertensiContoh kasus hipertensi
Contoh kasus hipertensiUJUNGAYA
 
Metformin
MetforminMetformin
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRINKELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
Nindi Yulianti
 
MODUL BERAT BADAN MENURUN
MODUL BERAT BADAN MENURUNMODUL BERAT BADAN MENURUN
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
Education DM For Patient
Education DM For PatientEducation DM For Patient
Education DM For Patient
Zulhilmi Abdul Sani
 
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETESPROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
Muhammad Nasrullah
 

What's hot (20)

FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
 
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsiHormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
 
Ceramah farmasi
Ceramah farmasiCeramah farmasi
Ceramah farmasi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula Darah
 
Resistensi insulin
Resistensi insulinResistensi insulin
Resistensi insulin
 
Dm 2
Dm 2Dm 2
Dm 2
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
 
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
 
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turunPbl klp 2b skenario 2 BB turun
Pbl klp 2b skenario 2 BB turun
 
Diabetes - Promosi Kesihatan
Diabetes - Promosi KesihatanDiabetes - Promosi Kesihatan
Diabetes - Promosi Kesihatan
 
Contoh kasus hipertensi
Contoh kasus hipertensiContoh kasus hipertensi
Contoh kasus hipertensi
 
Metformin
MetforminMetformin
Metformin
 
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRINKELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
 
Analisa Resep
Analisa ResepAnalisa Resep
Analisa Resep
 
MODUL BERAT BADAN MENURUN
MODUL BERAT BADAN MENURUNMODUL BERAT BADAN MENURUN
MODUL BERAT BADAN MENURUN
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
Education DM For Patient
Education DM For PatientEducation DM For Patient
Education DM For Patient
 
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETESPROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
PROGRAM KAWALAN PENYAKIT DIABETES
 

Similar to Diabetes mellitus

Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Novita S
 
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
ResdikaBrSimanjuntak1
 
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptxDIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
HandrisSupriadi1
 
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
Tira Maharani
 
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
TagelArya1
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
SriRiaranti
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
NurulHidayatiListyan
 
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitusppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
AlmamiraOktarama
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Abulkhair Abdullah
 
Pengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusPengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusLee Oi Wah
 
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
herigalek32
 
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
mamad54
 
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptxppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ArifinHidayat11
 
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptxDM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
paprsmelati
 
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OADFarmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
Fadhol Romdhoni
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
IrnaMegawaty3
 
Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6
Zulpakor Oktoba Tarmidzi
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusPharmacy
 

Similar to Diabetes mellitus (20)

Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
 
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
12. INTERAKSI OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MAKANAN HERBAL (P).pptx
 
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptxDIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
 
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
 
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
 
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
 
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
 
farmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptxfarmakoterapi penyakit DM.pptx
farmakoterapi penyakit DM.pptx
 
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitusppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
ppt laporan kasus ulkus diabetes melitus
 
9-1-9.pdf
9-1-9.pdf9-1-9.pdf
9-1-9.pdf
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Pengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitusPengenalan kepada diabetes mellitus
Pengenalan kepada diabetes mellitus
 
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
434146547-Ppt-Diabetes-Melitus.pptx12345
 
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
insullin Humalog 1.pptxinsullin Humalog 1.pptx
 
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptxppt farmakologi kel 16 (1).pptx
ppt farmakologi kel 16 (1).pptx
 
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptxDM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
 
Farmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OADFarmakologi Insulin dan OAD
Farmakologi Insulin dan OAD
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 

Diabetes mellitus

  • 1. Diabetes Mellitus: Insulin Disusun Oleh: Citra Anggraeni Irma Yusanti Istichomah Usman Nurafan
  • 2. DIABETES MELLITUS DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolute maupun relatif ( Unggul Pribadi, 2006 ). Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya lebih rendah dari kebutuhan atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam Pancreas. DM merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin.
  • 4. KEADAAN MEMERLUKAN INSULIN 1. Semua diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada. 2. Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. 3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke. 4. DM gestasional 5. Ketoasidosis diabetik. 6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik. 7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori 8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat. 9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
  • 5. INSULIN Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah) dari glukosa sel membuat energy yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya.
  • 6. JENIS-JENIS INSULIN a. Insulin Eksogen kerja cepat. Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin/CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.
  • 7. JENIS-JENIS INSULIN b. Insulin Eksogen kerja sedang Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. saat ini yang sering dipakai adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
  • 8. JENIS-JENIS INSULIN c. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix) Insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40 d. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam Campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.
  • 9.
  • 10. Struktur dan sintesis insulin a. Merupakan hormon polipeptida yang disekresi oleh sel β pankreas b. Disimpan dalam bentuk komplek dengan zink 2+ c. Sintesis dan pelepasannya dipacu oleh : glukosa, asam amino, dan asam lemak dipacu oleh β-adrenergik dihambat oleh α-adrenergik  
  • 11. FARMAKOKINETIK Absorpsi insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Absorpsi paling cepat terjadi pada daerah abdomen, diikuti oleh daerah lengan dan paha bagian atas. Bila disuntikan secara IM dalam maka absorpsi akan terjadi lebih cepat. Kegiatan jasmani yang dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat kerja. Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5 – 6 menit, tetapi memanjang pada penderita diabetes. Insulin dimetabolisme di hati, ginjal dan otot yang kemudian di keluarkan melalui urine. Gangguan fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah. Insulin regular dan NPH diabsorpsi dengan cara semua pemberian. Keduanya dapat diberikan secara subkutan, tetapi hanya insulin regular yang dapat diberikan secara intervena. Waktu pengaruhnya bervariasi. Insulin dimetabolisma di dalam hepar dan otot dikeluarkan dalam urine.
  • 12. Farmakodiamik Insulin menurunkan kadar gula darah dengan mempercepat pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh. Insulin juga menyimpan glukosa sebagai glikogen di dalam otot. Awitan kerja insulin regular yang diberikan secara subkutan adalah ½ sampai 1 jam dan bila diberikan secara intravena, 10-30 menit. Awitan kerja NPH adalah 1-2 jam. Puncak kerja insulin adalah sangat penting karena kemungkinan terjadinya reaksi hipoglikemik (syok insulin) selama periode tersebut. Kadar maksimum untuk insulin regular dicapai dalam 2-4 jam dan 6-12 jam untuk insulin NPH. Insulin REGULAR (3-15 U) dapat dicampur dengan insulin kerja sedang (NPH atau lente), terutama jika diperlukan awitan kerja yang cepat. Insulin kerja panjang jarang diberikan karena puncak kerjanya timbul di malam hari atau waktu dini hari. Bila mengganti insulin dari insulin babi menjadi insulin manusia, klien mungkin perlu suatu penyesuaian dosis, karena insulin manusia memiliki lama kerja yang lebih pendek.
  • 13. MEKANISME KERJA INSULIN Insulin berikatan dengan tirosin kinase menyebabkan peningkatan transport glukosa pada sel otot dan jaringan adipose. a.Pada Hepar -menghambat produksi glukosa -menghambat glikogenolisis dan meningkatkan sintesis glikogen -meningkatkan sintesis trigliserida -meningkatkan sintesa protein b.Pada otot -meningkatkan transport glukosa -disposisi, meningkatkan sintesis glikogen -meningkatkan sintesis protein c.Pada jaringan lemak -meningkatkan transport glukosa -lipogenesis -intraseluler lipolisis
  • 14.
  • 16. Pengkajian 1. Jenis penyakit yang diderita terutama penyakit diabetes mellitus type 1 (IDDM) atau diabetes mellitus type 2 (NIDDM) 2. Kaji riwayat semua obat yang sedang dipakai oleh klien 3. Kaji tempat penyuntikan insulin untuk mencegah lipodistropi 4. Kaji kadar gula dalam darah dimana kadar gula dalam darah menentukan dosis pemberian insulin. 5. Kaji tanda-tanda vital karena reaksi pemberian insulin dapat menimbulkan takikardi 6. Kaji tanda-tanda gejala syok hipoglikemi dan gejalagejala dari reaksi hipoglikemi (insulin syok) dan hiperglikemia atau ketoasidosis.
  • 17. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Intervensi Monitor tanda vital. Takikardia dapat timbul selama reaksi insulin. Laporkan perubahan-perubahan dalam denyut jantung Pantau kadar glukosa darah & laporkan adanya pengurangan / pe↑ kadar. Siapkan rencana penyuluhan berdasarkan pada pengetahuan klien tentang masalah kesehatan dan terapi obat Beritahukan kepada klien untuk mengenal gejala-gejala dari reaksi hipoglikemi (sakit kepala, rasa cemas, berkeringat, tremor, denyut nadi cepat) dan gejala dari reaksi hiperglikemi (haus, meningkatnya keluaran urin, nafas berbau buah-buahan yang manis). Gejala-gejala ini harus segera dilaporkan. Beritahukan klien cara penyuntikan insulin. Ajarkan pentingnya mengganti tempat suntikan insulin untuk mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi Nasihati klien bahwa reaksi hipoglikemi lebih mungkin terjadi sewaktu masa kerja puncak dari obat. Beritahukan klien tentang pentingnya mentaati diet yang diberikan dan observasi pola makan klien segera setelah penyuntikan.
  • 18. Evaluasi 1. Evaluasi efektifitas therapy obat dengan mengukur apakah kadar glukosa darah berada dalam batas-batas yang diinginkan 2. Evaluasi ketaatan klien dalam memakai obat anti sesuai dengan yang dianjurkan 3. Evaluasi pengetahuan klien akan tanda dan gejala-gejala dari reaksi hipoglikemi atau hiperglikemi. Tentukan apakah klien mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan sebelum reaksi ini memberat 4. Lanjutkan pemantauan kadar gula darah