KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
apa itu kelainan metabolik dan endoktrin ?
kelainan metabolik dan endoktrin adalah
pengertian kelainan metabolik dan endoktrin
KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN
apa itu kelainan metabolik dan endoktrin ?
kelainan metabolik dan endoktrin adalah
pengertian kelainan metabolik dan endoktrin
2. DIABETES MELLITUS
DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam
darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolute maupun relatif ( Unggul Pribadi, 2006 ).
Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relatif berarti jumlahnya lebih rendah dari
kebutuhan atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin
dibuat dalam Pancreas.
DM merupakan penyakit metabolik yang ditandai
dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan
sekresi insulin.
4. KEADAAN MEMERLUKAN INSULIN
1. Semua diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada
ataupun hampir tidak ada.
2. Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan
pembedahan, infark miokard akut atau stroke.
4. DM gestasional
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang
memerlukan suplemen tinggi kalori
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
5. INSULIN
Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan
oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh
untuk mengubah dan menggunakan glukosa
darah (gula darah) dari glukosa sel membuat
energy yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsinya.
6. JENIS-JENIS INSULIN
a. Insulin Eksogen kerja cepat.
Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai
onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk di
sini adalah insulin regular (Crystal Zinc
Insulin/CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI,
yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat
yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin,
Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit
sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3
macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.
7. JENIS-JENIS INSULIN
b. Insulin Eksogen kerja sedang
Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk
hablur-hablur
kecil,
dibuat
dengan
menambahkan bahan yang dapat memperlama
kerja obat dengan cara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah. saat ini yang
sering dipakai adalah Netral Protamine Hegedorn
( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya
tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat
bertahan sampai dengan 24 jam.
8. JENIS-JENIS INSULIN
c.
Insulin Eksogen campur antara kerja cepat
&
kerja sedang (Insulin premix)
Insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan
insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset
cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya:
Mixtard 30 / 40
d.
Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24
jam
Campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi
dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek
yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam.
Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.
9.
10. Struktur dan sintesis insulin
a.
Merupakan hormon polipeptida yang
disekresi oleh sel β pankreas
b.
Disimpan dalam bentuk komplek dengan zink
2+
c.
Sintesis dan pelepasannya dipacu oleh :
glukosa, asam amino, dan asam lemak
dipacu oleh β-adrenergik
dihambat oleh α-adrenergik
11. FARMAKOKINETIK
Absorpsi insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Absorpsi
paling cepat terjadi pada daerah abdomen, diikuti oleh daerah
lengan dan paha bagian atas. Bila disuntikan secara IM dalam
maka absorpsi akan terjadi lebih cepat. Kegiatan jasmani yang
dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat kerja.
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5 – 6 menit, tetapi
memanjang pada penderita diabetes. Insulin dimetabolisme di
hati, ginjal dan otot yang kemudian di keluarkan melalui urine.
Gangguan fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar
insulin di dalam darah.
Insulin regular dan NPH diabsorpsi dengan cara semua
pemberian. Keduanya dapat diberikan secara subkutan, tetapi
hanya insulin regular yang dapat diberikan secara intervena.
Waktu pengaruhnya bervariasi. Insulin dimetabolisma di dalam
hepar dan otot dikeluarkan dalam urine.
12. Farmakodiamik
Insulin menurunkan kadar gula darah dengan mempercepat
pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh. Insulin juga menyimpan
glukosa sebagai glikogen di dalam otot. Awitan kerja insulin
regular yang diberikan secara subkutan adalah ½ sampai 1 jam
dan bila diberikan secara intravena, 10-30 menit. Awitan kerja
NPH adalah 1-2 jam. Puncak kerja insulin adalah sangat penting
karena kemungkinan terjadinya reaksi hipoglikemik (syok insulin)
selama periode tersebut. Kadar maksimum untuk insulin regular
dicapai dalam 2-4 jam dan 6-12 jam untuk insulin NPH. Insulin
REGULAR (3-15 U) dapat dicampur dengan insulin kerja sedang
(NPH atau lente), terutama jika diperlukan awitan kerja yang
cepat. Insulin kerja panjang jarang diberikan karena puncak
kerjanya timbul di malam hari atau waktu dini hari. Bila
mengganti insulin dari insulin babi menjadi insulin manusia, klien
mungkin perlu suatu penyesuaian dosis, karena insulin manusia
memiliki lama kerja yang lebih pendek.
13. MEKANISME KERJA INSULIN
Insulin berikatan dengan tirosin kinase menyebabkan peningkatan
transport glukosa pada sel otot dan jaringan adipose.
a.Pada Hepar
-menghambat produksi glukosa
-menghambat glikogenolisis dan meningkatkan sintesis glikogen
-meningkatkan sintesis trigliserida
-meningkatkan sintesa protein
b.Pada otot
-meningkatkan transport glukosa
-disposisi, meningkatkan sintesis glikogen
-meningkatkan sintesis protein
c.Pada jaringan lemak
-meningkatkan transport glukosa
-lipogenesis
-intraseluler lipolisis
16. Pengkajian
1. Jenis penyakit yang diderita terutama penyakit diabetes
mellitus type 1 (IDDM) atau diabetes mellitus type 2
(NIDDM)
2. Kaji riwayat semua obat yang sedang dipakai oleh klien
3. Kaji tempat penyuntikan insulin untuk mencegah
lipodistropi
4. Kaji kadar gula dalam darah dimana kadar gula dalam
darah menentukan dosis pemberian insulin.
5. Kaji tanda-tanda vital karena reaksi pemberian insulin
dapat menimbulkan takikardi
6. Kaji tanda-tanda gejala syok hipoglikemi dan gejalagejala dari reaksi hipoglikemi (insulin syok) dan
hiperglikemia atau ketoasidosis.
17. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Intervensi
Monitor tanda vital. Takikardia dapat timbul selama reaksi insulin.
Laporkan perubahan-perubahan dalam denyut jantung
Pantau kadar glukosa darah & laporkan adanya pengurangan / pe↑ kadar.
Siapkan rencana penyuluhan berdasarkan pada pengetahuan klien
tentang masalah kesehatan dan terapi obat
Beritahukan kepada klien untuk mengenal gejala-gejala dari reaksi
hipoglikemi (sakit kepala, rasa cemas, berkeringat, tremor, denyut nadi
cepat) dan gejala dari reaksi hiperglikemi (haus, meningkatnya keluaran
urin, nafas berbau buah-buahan yang manis). Gejala-gejala ini harus
segera dilaporkan.
Beritahukan klien cara penyuntikan insulin.
Ajarkan pentingnya mengganti tempat suntikan insulin untuk
mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi
Nasihati klien bahwa reaksi hipoglikemi lebih mungkin terjadi sewaktu
masa kerja puncak dari obat.
Beritahukan klien tentang pentingnya mentaati diet yang diberikan dan
observasi pola makan klien segera setelah penyuntikan.
18. Evaluasi
1. Evaluasi efektifitas therapy obat dengan
mengukur apakah kadar glukosa darah berada
dalam batas-batas yang diinginkan
2. Evaluasi ketaatan klien dalam memakai obat
anti sesuai dengan yang dianjurkan
3. Evaluasi pengetahuan klien akan tanda dan
gejala-gejala dari reaksi hipoglikemi atau
hiperglikemi.
Tentukan
apakah
klien
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan
sebelum reaksi ini memberat
4. Lanjutkan pemantauan kadar gula darah