SlideShare a Scribd company logo
DIABETES MELITUS
Pendahuluan
Pengertian
Diagnosis
Klasifikasi
Fisiologi Normal
Insulin dan
Homeostatis
Glukosa
Patogenesis
Diabetes
Melitus
Farmakologi
Diabetes
Melitus
Parenteral
Insulin
Amylin Analog
GLP Analog
Oral
Hiperglicemic
Agent (OHA)
Sulgonilurea
Glinida
Biguanida
Tiazolidindion
Alfa glukosidasi
inhibitor
DPP-4
SGLT2
Agen Lain
Manajemen
Terapi Diabetes
Melitus
Latihan Soal
Peta Konsep
PENDAHULUAN
DIABETES MILLITUS
01
Apa itu
Diabetes Mellitus?
Diabetes Mellitus :
● Gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia
● Hiperglikemia pada diabetes terjadi akibat kerusakan sekresi atau kerja
insulin, atau keduanya.
● Hiperglikemia kronis atau kelainan metabolisme yang menyertai diabetes
sering dikaitkan dengan kerusakan sekunder pada berbagai sistem organ,
terutama ginjal, mata, saraf, dan pembuluh darah
Diagnosis
DiabetesMellitus
Glukosa darah dalam rentang normal biasanya
berkisar sebesar 70 – 120 mg/dL. Menurut ADA
(American Diabetes Association) dan WHO,
kriteria diagnostic untuk diabetes meliputi:
● Glukosa plasma puasa lebih dari atau sama
dengan 126 mg/dL, atau
● Glukosa plasma 2 jam lebih besar dari atau
sama
dengan 200 mg/dL selama tes toleransi
glukosa
oral dengan dosis 75 gram, atau
● HbA1C lebih dari atau sama dengan 6,5%,
atau
● Glukosa plasma acak lebih besar atau sama
dengan 200 mg/dL (pada pasien dengan
gejala
hiperglikemia
Semua tes, kecuali tes glukosa darah acak pada pasien dengan gejala hiperglikemia
klasik, perlu diulang dan dikonfirmasi pada hari yang berbeda. Selain itu, banyak
kondisi akut yang terkait dengan stress seperti infeksi parah, luka bakar, atau trauma,
dapat menyebabkan hiperglikemia sementara akibat sekresi hormon seperti
katekolamin dan kortisol yang melawan efek insulin.
Diagnosis
DiabetesMellitus
Toleransi glukosa yang terganggu
(prediabetes) didefinisikan sebagai:
● Glukosa plasma puasa antara 100 dan 125 mg /
dL, atau
● Glukosa plasma 2 jam antara 140 dan 199 mg /
dL selama tes toleransi glukosa oral, atau
● HbA1C antara 5,7% dan 6,4%
Sebanyak seperempat orang dengan gangguan toleransi glukosa akan mengembangkan diabetes secara nyata dalam 5 tahun ke
depan, dengan faktor risiko tambahan seperti obesitas dan riwayat keluarga yang memperparah risiko tersebut. Selain itu, individu
dengan pradiabetes memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Diagnosis
DiabetesMellitus
Diagnosis DiabetesMellitus
Klasifikasi
DiabetesMellitus
Sebagaian besar kasus diabetes termasuk dalam satu dari
dua
kelas besar yaitu:
● Diabetes tipe 1 : penyakit autoimun yang ditandai dengan
kerusakan sel β pankreas dan defisiensi insulin absolut.
Menyumbang sekitar 5% hingga 10% dari semua kasus,
dan merupakan subtipe paling umum yang didiagnosis
pada pasien yang berusia di bawah 20 tahun.
● Diabetes tipe 2, disebabkan oleh kombinasi resistensi
perifer terhadap kerja insulin dan respons sekretorik yang
tidak adekuat oleh sel β pankreas. Sekitar 90% hingga
95% pasien
diabetes menderita diabetes tipe 2, dan banyak dari
mereka mengalami kelebihan berat badan.
Poin Penting : meskipun tipe utama diabetes timbul oleh mekanisme patogen yang
Perbedaan DM 1dan DM 2
FISIOLOGI NORMAL
INSULIN DAN
HOMEOSTATIS GLUKOSA
02
Homeostatis glukosa normal diatur oleh 3
proses yang
saling terkait:
● Produksi glukosa di hati
● Pengambilan dan
pemanfaatan
glukos
a
ole
h
jaringan perifer, terutama otot rangka
● Kerja insulin dan hormon
counterregulatory (terutama glukagon)
Fungsi utama insulin: meningkatkan laju transport glukosa ke sel-
sel tertentu di dalam tubuh, seperti sel otot lurik (termasuk sel
miokard), adiposity (mewakili 2/3 total berat badan). Pengambilan
glukosa di jaringan perifer lain, terutama otak, tidak bergantung
pada insulin.
Fungsi Insulin
● Di sel otot, glukosa disimpan sebagai glikogen atau
dioksidasi
untuk menghasilkan ATP dan zat antara metabolisme
yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
● Di jaringan adiposa, glukosa dimetabolisme menjadi lipid,
yang disimpan sebagai lemak. Selain mendorong sintesis
lipid (lipogenesis), insulin juga menghambat degradasi lipid
(lipolysis) dalam adiposit.
● Insulin juga meningkatkan penyerapan asam amino dan
sintesis
protein sambil menghambat degradesi protein.
Kesimpulan: Insulin memberikan efek anabolik yaitu
peningkatan sintesis dan oenurunan degradasi glikogen, lipid,
dan protein (efek metabolisme)
Fungsi Insulin
Insulin mengurangi produksi glukosa dari hati. Insulin
dan
glucagon memilikiefek regulasiyang berlawanan
pada homeostatis glukosa.
● Selama keadaan puasa, insuln rendah dan
kadar
glucagon tinggi memfasilitas gluconeogenesis hati
dan glikogenesis (pemecahan glikogen) sekaligus
menurunkan sintesis glikogen, sehingga memecah
hipoglikemia  kadar glukosa plasma puasa
ditentukanterutama oleh keluaran glukosa hati.
● Setelah makan, kadar insulin meningkat dan kadar
glucagon turun sebagai respons terhadap beban
Fungsi Insulin
● Stimulus terpenting yang memicu pelepasan insulin dari sel
beta
pankreas adalah glukosa into sendiri. Asupan makanan
secara
oral menyebabkan sekresi banyak hormone, terutama
incretin yang diproduksi oleh sel-sel di usus.
● Hormin increatin merangsang sekresi insulin dari sel
beta, dan
juga mengurangi sekresi glucagon dan
menunda lambung kosong, yang meningkatkan rasa
kenyang.
● Efek increating berkurang secara signifikan pada pasien
dengan
diabetes tipe 2.
● Di jaringan perifer (otot rangka dan jaringan adiposa),
PATOFISIOLOGI
DIABETES MELLITUS
03
DiabetesMellitus
Tipe1
Patogenesis Diabetes Mellitus Tipe 1 :
● Merupakan penyakit autoimun dimana kerusakan pulau Langerhans disebabkan terutama oleh
sel
efekor kekebalan yang bereaksi terhadap antigen sel beta endogen.
● Meskipun DM tipe 1 paling umum terjadi di masa kanak-kanak, namun DM tipe ini juga dapat
muncul di semua usia.
● Kebanyakan pasien dengan DM tipe 1 bergantung pada insulin eksogen untuk bertahan
hidup, tanpa
insulin pasien dapat mengalami komplikasi metabolic yang serius seperti ketoasidosis dan
koma.
● Meskipun onset klinis DM 1 tiba-tiba, hal ini merupakan hasil dari serangan autoimun kronis
pada sel beta yang biasanya dimulai bertahun-tahun sebelum penyakit ini menjadi jelas.
● Manifestasi klasik dari penyakit ini (seperti ketoasidosis) terjadi di akhir, setelah lebih dari 90%
DiabetesMellitus
Tipe1
DiabetesMellitus
Tipe2
Patogenesis Diabetes Mellitus Tipe 2 :
Merupakan penyakit kompleks heterogeny dan multifactorial yang melibatkan interaksi genetika, faktor
resiko lingkungan, dan inflamasi (peradangan).
Ciri Diabetes Mellitus Tipe 2:
1. Penurunan kemampuan jaringan perifer untuk merespons insulin (Resistensi Insuin)
2. Disfungsi sel beta yang dimanifestasikan sebagai sekresi insulin yang tidak memadai dalam
menghadapi resistensi insulin dan hiperglikemia.
● Resistensi insulin mendahului perkembangan hiperglikemia dan biasanya disertai dengan hiperfungsi sel beta
kompensasi dan hyperinsulinemia pada tahap awal evolusi diabetes.
● Faktor lingkungan seperti gaya hidup dan pola makan juga mempengaruhi terjadinya DM 2  obesitas
● Faktor genetik juga terlibat dalam terjadinya DM tipe 2
DiabetesMellitus
Tipe2
RESISTENSI INSULIN
Merupakan kegagalan jaringan target untuk merespons insulin secara normal. Hati, otot
rangka, dan jaringan adiposa adalah jaringan utama dimana resistensi insulin
bermanifestasi sebagai berikut:
● Kegagalan untuk menghambat produksi glukosa endogen (gluconeogenesis) di hati,
yang berkontribusi pada tingginya kadar glukosa darah puasa
● Serapan glukosa yang sangat rendah dan sintesis glikogen dalam otot rangka setelah
makan, yang berkontribusi pada tingginya kadar glukosa darah postprandial.
● Kegagalan untuk menghambat lipase yang sensitive terhadap hormon dalam jaringan
adiposa, yang menyebabkan kelebihan asam lemak bebas (FFA) yang bersirkulasi,
dapat memeperburuk keadaan resistensi insulin.
DiabetesMellitus
Tipe2
OBESITAS DAN RESISTENSI INSULIN
Obesitas merupakan salah satu faktor yang berperan
penting dalam terjadinya Resistensi Insulin.
Berikut cara obesitas
mempengaruhi resistensi insulin:
1. FFA berlebih
- Pada orang obesitas, kadar Trigliserida intraseluler
meningkat
di otot dan hati akibat dari kelebihan FFA yang
bersirkulasi
masuk ke dalam organ
ini.
- Jaringan adiposa sentral lebih lipolitik daripada perifer
- Trigliserida intraseluler dan produk metabolisme asam
lemak
adalah penghambat kuat pensinyalan insulin dan
DiabetesMellitus
Tipe2
OBESITAS DAN RESISTENSI INSULIN
2. Adipokin
- Jaringan adiposa merupakan organ endokrin yang
melepaskan
hormone sebagai respons terhadap perubahan
status metabolisme.
- Berbagai protein yang disekresikan ke dalam sirkulasi
sistemik oleh jairngan adiposa dikenal sebagai
adipokin(sitokin
adiposa). Beberapa diantaranya meningkatkan
hiperglikemia dan lainnya seperti leptin dan adiponectin
menurunkan glukosa, sebagian diantaranya meningkatan
sensitivitas insulin jaringan perifer.
- Kadar adinopektin menurun pada obesitas,
sehingga
DiabetesMellitus
Tipe2
OBESITAS DAN RESISTENSI
INSULIN
3. Inflamasi
- Diketahui bahwa lingkungan inflamasi permisif (dimediasi
oleh
sitokin proinflamasi yang disekresikan sebagai respons
terhadap
kelebihan nutrisi seperti FFA) menghasilkan resistensi
insulin
perifer dan disfungsi sel
beta.
- FFA berlebih dalam makrofag dan sel beta dapat
mengaktifkan inflamasi, suatu kompleks
sitoplasma multiprotein yang
menyebabkan sekresi interleukin sitokin (IL-1B)
- IL-1B merangsang sekresi sitokin proinflamasi tambahan
dari makrofag, pulau Langerhans, dan sel lain, dan IL-1
serta sitokin
lain meningkatkan resisrensi insulin di jaringan
perifer.
- Kelebihan FFA dapat menghambat pensinyalan insulin
secara langsung, serta secara tidak langsung melalui
DiabetesMellitus
Tipe2
DISFUNGSI SEL BETA
Disfungsi sel beta merupakan komponen penting dalam perkembangan diabetes. Fungsi sel beta meningkat
pada awal proses penyakit pada kebanyakan pasien diabetes tipe 2. Pada akhirnya, sel beta tidak dapat
beradaptasi dengan permintaan jangka panjang dari resistensi insulin perifer, dan keadaan hiperinsulenemia
menyebabkan defisiensi insulin relatif.
Mekanisme yang terlibat dalam disfungsi sel beta pada pasien DM 2:
● Asam lemak bebas berlebih yang mengganggu fungsi sel beta dan mengurangi pelepasa insulin
(lipotoksisitas)
● Hiperglikemia kronis (glukotoksisitas)
● Efek incretin yang tidak normal, menyebabkan berkurangnya sekresi hormone yang mendorong pelepasan
insulin
● Penggantian pulau amyloid
● Polimorfisme yang terkait dengan peningkatan risiko sumur hidup untuk DM tipe 2 pada gen yang
mengontrol sekresi insulin.
FARMAKOLOGI
DIABETES MELLITUS
04
PARENTERAL
INSULIN
Insulin dan
Analog Insulin
Pengertian :
● Insulin adalah hormone polipeptida yang terdiri dari dua rantai peptide yang
dihubungkan oleh ikatan disulfida.
● Insulin disekresi oleh sel beta pankreas.
● Sekresi insulin diatur oleh kadar glukosa darah, asam amino tertentu, hormone ain, dan
mediator otonom. Paling sering sekresi insulin dipicu oleh peningkatan glukosa darah,
yang diambil oleh transporter glukosa ke dalam sel beta pankreas.
Insulin dan
Analog Insulin
Mekanisme Aksi :
Insulin eksogen diberikan untuk menggantikan sekresi insulin yang tidak ada pada diabetes tipe 1 atau
untuk melengkapi sekresi insulin yang tidak mencukupi pada diabetes tipe 2.
Farmakokinetik
● Insulin manusia diproduksi dengan teknologi DNA rekombinan menggunakan strain E. coli atau
yeast yang
secara genetic diubah untuk mengandung gen insulin manusia.
● Sediaan insulin sangat bervariasi terutama dalam onset dan durasi kerjanya. Dosis, tempat injeksi,
aliran darah, suhu, dan aktifitas fisik juga dapat mempengaruhi onset dan durasi berbagai sediaan
insulin.
● Karena insulin adalah polipeptida, insulin dapat terdegradasi di saluran pencernaan jika dikonsumsi
secara oral. Oleh karena itu, umumnya diberikan melalui injeksi S.C. (subkutan).
● Dalam keadaan darurat insulin ada yang diberikan secara intravena (IV) dan juga ada yang
Insulin dan
Analog Insulin
Efek
Samping:
● Hipoglikemi
a
(palin
g
umum
)
● Penambaha
n
bera
t
bada
n
● Loc
al
injectio
n
sit
e
reaction
● Lipodistrof
i
Sediaan dan
Terapi Insulin
Sediaan
Insulin
Sediaan
Insulin
RapidActing ShortActing
Intermediate
Acting
Long Acting
Rapid Acting and Short Acting Insulin Preparation
● Yang termasuk golongan ini: insulin
regular, insulin lispro, insulin aspart,
insulin glulisin, dan insulin inhalasi.
● Insulin kerja cepat atau pendek
diberikan untuk meniru penepasan
insulin prandial (waktu makan) dan
untuk mengontrol glukosa
postprandial.
● Biasanya digunakan bersama
dengaan insulin basal kerja panjang
yang mengontrol glukosa puasa.
● Insulin regular diinjeksikan secara SC
30
menit sebelum makan.
● Insulin kerja cepat diinjeksikan 15
Intermediate Acting InsulinPreparation
● Insulin Neutral Protamine Hangedorn
(NPH merupakan insulin kerja menengah
yang dibentuk oleh penambahan seng
dan protamin ke insulin regular.
● Kombinasi dengan protamin membentuk
komoleks yang kurang larut, sehingga
mengakibatkan penyerapan yang
tertunda dan durasi kerja yang leboh
lama.
● Insulin NPH digunakan untuk control
basal (puasa) pada diabetes tipe 1 dan 2
dan biasanya diberikan bersama dengan
insulin
kerja cepar atau pendek untuk control
Long Acting InsulinPreparation
● Insulin glargine memiliki titik isoelektrik lebih
rendah daripada insulin manusia, sehingga
menyebabkan pembentukan endapan di tempat
suntikan yang melepaskan insulin dalam waktu
lama.
● Insulin glargine memiliki onset yang lebih lambat
daripada insulin NPH
● Insulin detemir memiliki rantai samping asam
lemak yang meningkatkan ikatan dengan
albumin.
Disosiasi lambat dari albumin menghasilkan
sifar kerja panjang yang mirip dengan insulin
glargine.
● Insulin degludek berada dalam larutan pada pH
fisiologis, dengan pelepasan yang lambat dalam
waktu yang lama. Waktu paruhnya terpanjang
Insulin Kombinasi
● Penggunaan insulin kombinasi dapat mengurangi jumlah suntikan harian, akan ettapi membuatnya
lebih sulit untuk menyesuaikan komponen individual dari rejimen insulin.
Analog SintesisAmilin
Analog Sintesis
Amilin
● Amilin adalah hormone yang diproduksi ulang dengan insulin dari sel beta setelah
asupan
makanan
● Hormon ini berfungsi menunda pengosongan lambung, menurunkan sekresi
glucagon
postprandial, dan meningkatkan rasa kenyang.
● Pramlintide adalah analog amylin sintesis yang diindikasikan sebagai tambahan untuk
terapi insuin waktu makan pada pasien diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
● Pramlintide diberikan secara SC segera sebelum makan
● Efek samping : mual, anoreksia, dan muntah
Glukagon-Like Peptide
ReceptorAgonits
Glukagon-like Peptide ReceptorAgonits
Pengertian :
● Asupan glukosa oral menghasilkan sekresi insulin yang lebih tinggi daripada beban
glukosa yang sama diberikan secara IV  egek increatin.
● Efek increating sangat berkurang pada diabetes tipe 2.
● Efek increatin terjadi karena usus melepaskan hormone increatin, terutapa glucagon-
like peptide-1 (GLP-1) dan insulinotropiik polipeptida yang bergantung pada glukosa,
sebagai respons terhadap makanan.
● Hormon increatin bertanggung jawab atas 60% - 70% sekresi insulin postprandial.
● Abiglutida, dulaglutidam exenatide, liraglutide, lixisenatida, dan semaglutida merupakan
agonis reseptor GLP-1 yang dapat diinjeksikan digunakan untuk pengobatan diabetes
tipe 2.
Glukagon-like Peptide ReceptorAgonits
Mekanisme Aksi:
Meningkatkan sekresi insulin yang bergantung pada glukosa, memperlambat
waktu pengosongan lambung, mengurangi asupan makanan dengan
meningkatkan perasaan kenyang, mengurangi sekresi glucagon postprandial,
dan mendorong proliferasi sel beta  hiperglikemia postprandial berkurang,
kadar HbA1c menurun, dan penurunanberat badan.
Efek Samping:
Mual, muntah, diare, sembelit.
ORAL
HIPOGLICEMIC
AGENTS (OHA)
Oral Hipoglicemic Agents(OHA)
Pengertian :
● Berguna untuk pengobatan pasien diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol
dengan diet.
● Pasien diabetes di atas usia 40 tahun dan pernah menderita diabetes kurang
dari 5 tahun kemungkinan besar merespons dengan baik agen penurun
glukosa oral (OHA).
● Pasien dengan penyakit jangka panjang dapat memerlukan kombinasi agen
oral dengan atau tanpa insulin untuk mengontrol hiperglikemia.
Sulfonilurea
meningkatka
n
sekre
si
insuli
n
karen
a
● Sulfonilurea dikategorikan sebagai agen yang
mendorong pelepasan insulin dari sel beta
pankreas.
● Obat golongan ini yang banyak digunakan adalah obat generasi kedua seperti
glibenklamis, gliburid, glipizide, dan glimepiride.
Mekanisme Kerja
Meransang pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dapat juga mengurangi
produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas insulin perifer.
Farmakokinetik
Diberikan secara oral, mengikat protein serum, dimetabolisme oleh hati, dan
diekskresikan dalam urin dan feses. Durasi kerja berkisar 12 – 24 jam.
Sulfonilurea
Efek Samping
● hipoglikemia,
● Hiperinsulinemia
● Penambahan berat badan
Interaksi Obat
Sulfonilurea harus digunakan hati-hati pada insufisiensi hati atau
ginjal,
karena akumulasi sulfonylurea dapat menyebabkan
hipoglikemia.
Glibenklamid pada pasien dengan gangguan ginjal dapat
menyebabkan peningkatan durasi kerja dan resiko hipoglikemia
secara signifikan. Sedangkan glipizide atau glimepiride adalah
pilihan yang lebih aan pada disfungsi ginjal dan pada pasien usia
Glinida
● Glinida juga termasuk agen yang meningkatkan sekresi insulin.
● Kelompok obat ini mencakup repaglinide dan nateglinida.
Mekanisme Kerja
Meransang sekresi insulin. Bedanya dengan sulfonylurea, glinide memiliki onset yang
cepat dan durasi kerja yang singkat. Golongan obat ini sangat efektif dalam
pelepasan awal insulin yang
terjadi setelah makan. Obat ini tidak boleh digunakan dalam kombinasi dengan
sulfonylurea karena dapat meningkatkan resiko hipoglikemi yang serius.
Farmakokinetik
Dikonsumsi sebelum makan, diberikan secara oral, dimetabolisme menjadi metabolit
inaktifnya oleh CYP3A4 di hati dan diekskresikan melalui empedu.
EfekSamping
● Hipoglikemia
● Penambahan berat badan
* Efeknya lebih rendah daripada
sulfonilurea
Interaksi Obat
● Gemfibrozil (obat penurun lipid)
dapat menghambat metabolisme
repaglinida, sehingga secara
signifikan dapat meningkatkan
efek repaglinida 
penggunaan bersamaan
dikontraindikasikan.
● Golongan obat ini harus
digunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan gangguan
hati.
Glinida
Biguanida
● Metformin merupakan satu-satunya obat golongan biguanide, diklasifikasikan sebagai peningkat
sensitivitas insulin.
● Biguanida meningkatkan pengambilan glukosa dan digunakan oleh jaringan target, sehingga menurunkan
resistensi insulin.
● Resiko hipoglikemia jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sulfonylurea.
Mekanisme Kerja
● Mekanisme kerja utama metformin adalah reduksi gluconeogenesis hati (kelebihan glukosa yang diproduksi
oleh hati adalah sumber utama glukosa darah tinggi pada diabetes tipe 2, yang menyebabkan glukosa
darah puasa tinggi)
● Metformin juga memperlambat penyerapan gula di usus dan meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan
glukosa perifer
● Penurunan berat badan dapat terjadi karena metformin menyebabkan hilangnya nafsu makan.
● ADA merekomendasikan metformin sebagai obat pilihan awal untuk diabetes tipe 2. dapat digunakan
sendiri atau kombinasi dengan obat lain.
● Hipoglikemia dapat terjadi jika dikombinasikan dengan insulin atau agen peningkat sekresi insulin,
sehingga perlu penyesuaian dosis.
Biguanida
Farmakokinet
ik
Metformin diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral, tidak terikat dengan protein serum, dan tidak
dimetabolisme, serta diekskresi melalui urin.
Efek Samping
Gangguan pada gastrointestinal : diare, mual, muntah  dapat dikurangi dengan titrasi dosis metformin
s
e
c
a
r
aperlahan dan pemberian dosis dengan makanan.
Interaksi Obat
● Metformin dikontraindikasikan pada disfungsi ginjal karena resiko asidosis laktat.
● Dihentikan pada kasus infark miokard akut, eksaserbasi gagal jantung, sepsis, atau gangguan lain yang
dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
● Harus digunakan hati-hati pada pasien dengan usia lebh dari 80 tahun dan pasien yang mengalami gagal
jantung atau penyalahgunaan alcohol.
● Harus dihentikan sementara pada pasien yang menjalani prosedur yang membutuhkan konras radiografi
IV
● Asidosis laktat yang berpotebsi fatal jarang terjadi.
● Penggunaan jangka panjang dapat dikaitkan dengan defisiensi vitamin B12 dan pengukuran kadar vitamin
Tiazolidindion
● Tiazolidindion merupakan agen peningkat sensitivitas insulin
● Ada dua obat golongan ini yaitu pioglitazone dan rosiglitazone.
● Golongan ini tidak mendorong pelepasan insulin dari sel beta, sehingga tidak menimbulkan resiko
hyperinsulinemia.
Mekanisme Kerja
● Menurunkan resistensi insulin dengan bertindak sebagai agonis untu reseptor PPARy. Aktivasi
reseptor ini
mengatur transkripsi beberapa gen yang responsive terhadap insulin, menghasilkan peningkatan
sensitivitas insulin di jaringan adiposa, hati, dan otot rangka.
● Golongan ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan agen penurun
glukosa atau insulin (dosis insulin harus diturunkan jika dikombinasikan).
● ADA merekomendasikan pioglitazone sebagai agen lini kedua atau ketiga untuk diabetes tipe 2.
● Rosiglitazon kurang dimanfaatkan karena resiko efek samping kardiovaskular.
Tiazolidindion
Farmakokinetik
Diberikan secara oral, terikat dengan albumin serum, dimetabolisme oleh isozim CYP450 yang
berbeda.
Pioglitazon diekskresikan di empedu dan dieliminasi dalam feses, sedangkan rosiglitazone
diekskresikan dalam urin, tidak perlu ada penyesuaian dosis pada pasien gangguan ginjal.
Efek Samping
● Toksisitas hati (kadang-kadang), pemantauan fungsi hati dasar dan berkala dianjurkan
● Penambahan berat badan, dapat terjadi karena tiazolidindion dapat meningkatkan lemak subkutan
dan menyebabkan retensi cairan (retensi cairan dapat memperburuk pasien gagal jantung 
obat ini dihindaripada pasien dengan gagal jantung berat)
● Osteopenia dan peningkatan patah tulang pada wanita
● Pioglitazon dapat meningkatkan resiko kanker kandung kemih
● Rosiglitazon berpotensi meningkatkan resiko infark miokard dan angina
α-Glukosidase Inhibitor
Digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2, ada dua obat golongan ini yaitu acarbose dan miglitol.
Mekanisme Kerja
● Enzim α-glucosidase memecah karbohidrat menjadi glukosa dan gula sederhana lainnya yang
dapat diserap. Acarbose dan miglitol secara reversible menghambat enzim α-glucosidase.
● Ketika diminum pada awal makan, obat ini menunda pencernaan karbohidrat, sehingga
menurunkan kadar glukosa postprandial.
● Tidak menyebaban hipoglikeia bila digunakan sebagai terapi tunggal karena tidak merangsang
sekresi atau sensitivitas insulin.
● Dapat menyebabkan hipoglikemia apabila dikombinasikan dengan agen peningkat sekresi insulin.
Farmakokinetik
● Acarbose sulit diserap, dimetabolisme oleh bakteri usus, ebebrapa metabolit diserap dan
dikeluarkan ke dalam urin.
● Miglitol diserap dangat baik tetapi tidak memiliki efek sistemik, diekskresikan tidak berubah oleh
α-Glukosidase Inhibitor
Efek Samping
● Efek samping paling umum adalah perut kembung, diare, dan kram perut.
● Pasien dengan penyakit radang usus, ulserasi kolon, atau obstruksi usus sebaiknya
tidak menggunaan obat ini
Dipeptidyl peptidase-4inhibitors
Alogliptin, linagliptin, saxagliptin, dan sitagliptin termasuk obat golongan Dipeptidyl peptidase-4 oral
(DPP-4)
inhibitor yang digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2.
Mekanisme Kerja
● Obat ini menghambat enzim DPP-4, yang bertanggung jawab atas inaktivasi hormone increatin.
● Obat ini memperanjang aktivitas hormone increating sehingga meningkatkan pelepasan insulin
sebagai respons terhadap makanan dan mengurangi sekresi glucagon yang tidak tepat.
● DPP-4 Inhibitor dapat digunakan sebagai terapi runggal atau kombinasi dengan sulfonylurea,
metformin,
tiazolidindion, atau insulin.
● Obat ini tidak direkomendasikan dikombinasi dengan agonis reseptor GLP-1 karena mekanisme
dan toksisitasnya tumpeng tindih.
● Obat ini tidak menyebabkan rasa kenyang sehingga berat badan netral.
Dipeptidyl peptidase-4inhibitors
Farmakokinetik
● Diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral, makanan tidak mempengaruhi absorpsi.
● Alogliptin dan sitagliptin sebagaian besar diekskresikan tidak erubah dalam urin. Saxagliptin
dimetabolisme melalui CYP3A4/5 menjadi metabolit aktif, dielimasi oleh ginjal. Linagliptin
dieliminasi melalui sistem enterohepatic
● Semua DPP-4 inhibitor perlu penyesuiaian dosis pada pasien disfungsi ginjal kecuali linagliptin
Efek Samping
● efek samping paling umum adalah nasofaringitis dan sakit kepala.
● Efek samping jarang: pankreatitis
● Dapat meningkatkan resiko nyeri sendi yang parah dan lumpuh
● Alogliptin dan saxagliptin telah terbukti meningkatkan resiko gagal jantung pasien rawat inap dan
digunakan hati-hati pada pasien dengan atau berisiko gagal jantung.
Sodium–glucose cotransporter 2inhibitors
Canagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin, dan ertugliflozin adalah agen oral untuk pengobatan
diabetes tipe 2.
Mekanisme Kerja
● Kotransporter natrium-glukosa 2 (SGLT2) bertanggung jawab untuk menyerap kembali glukosa
yang telah difilter dalam lumen tubulus ginjal. Dengan menghambat SGLT2, agen ini menurunkan
reabsorpsi glukosa, meningkatkan ekskresi glukosa urin, dan menurunkan glukosa darah.
● Penghambatan SGLT2 juga menurunkan reabsorpsi natrium dan menyebabkan diuresis osmotic,
oleh karena itu dapat menurunkan tekanan darah sistolik, tetapi tidak diindikasikan untuk
pengobatan hipertensi
Farmakokinetik
Golongan ini diberikan sekali sehari pada pagi hari. Canagliflozin harus diminum sebelum makan
pertama pada hari itu. Semua obat dimetabolisme oleh glukuronidasi menjadi metabolit yang tidak
aktif. Golongan obat ini harus dihindari pada pasien dengan disfungsi ginjal.
Sodium–glucose cotransporter 2inhibitors
Efek Samping
● Efek samping paling umum adalah infeksi mikotik genital wanita, seperti kandidiasis vulvovaginal,
infeksi
saluran kemih, dan frekuensi buang air kecil.
● Hipotensi dapat terjadi pada manula atau pasien yang mengkonsumsi diuretic
● Ketoasidosis
Agen Lain
Bromokriptin (dopamine agonis) dan colesevelam dapat menghasilkan reduksi sederhana
HbA1c.
● Bromokriptin dikonsumsi di pagi hari untuk mengontrol dopaminergic hipotalamus dari
ritme sirkandian hormone hipofisis  mengurangi resistensi insulin
● Colesevelam merupakan sekuesteran empedu yang mengurangi kadar kolesterol
● Mekanisme kerja keduanya belum diketahui
● Penggunaannya dalam praktis klinis masih dibatasi
Durasi Kerja danEfek
Samping OHA
R
e
s
u
m
e
O
H
A
R
e
s
u
m
e
O
H
A
MANAJEMEN ALGORITMA
DIABETES MELLITUS
05
Target Glukosa
Target Glukosa
Pasien DiabetesKhusus
Anak-Anak (Pasien Pediatrik)
https://cdn.ymaws.com/www.ispad.org/resource/resmgr/LFAC-ISPAD-Pocketbook-2nd-ed.pdf
Ibu Hamil
https://pro.aace.com/disease-state-resources/diabetes/depth-information/management-pregnancy-complicated-
diabetes
Orang Tua
https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/31/3/391.full-text.pdf
Orang yang Berpuasa
https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/28/9/2305.full-
text.pdf
Diabetes dan Dislipidemia
https://pro.aace.com/pdfs/education/lipid-
guidelines.pdf https://sci-hub.do/10.4158/EP.18.S1.1
Diabetes dan Hipertensi
https://pro.aace.com/pdfs/education/lipid-
guidelines.pdf
Diabetes dan Penyakit Komorbid Lain
https://pro.aace.com/disease-state-resources/diabetes/depth-information/management-common-comorbidities-
CONTOH SOAL
DIABETES MELLITUS
06
1 Pasien yang memiliki BMI obesitas direkomendasikan untuk diberikan obat
DM
tunggal. Obat yang diperbolehkan adalah?
a. Glimepirid
b. Insulin
c. Metformin
d. Glibenklami
d
e. Repagliptin
Jawaban C
Obat DM tunggal
Sulfonilurea  BB
n
o
r
m
a
lMetformin  BB
obesitas
2 Seorang wanita dengan usia kehamilan 12 minggu memeriksakan diri ke
dokter. Dokter mendiagnosis wanita tersebut DM gestasional. Apa obat
antidiabetic yang direkomendasikan?
a. Metformin
b. Glibenklami
d
c. Insulin
d. Acarbose
e. Pioglitazone
Jawaban C
Obat DM untuk ibu
hamil Insulin
Metformin (jarang dipilih, biasanya insulin)
3 Seorang pria dengan diabetes mellitus tipe 2, juga menderita penyakit
gagal ginjal
dengan GFR 8 ml/menit. Apa obat antidiabetic untuk pasien tersebut?
a. Metformin
b. Acarbose
c. Glibenklami
s
d. Pioglitazon
e
e. Nateglinid
Jawaban D
Metformin KI dengan gagal ginjal kronik,
penyakit hati dan dehidrasi karena asidosis.
Biasanya digunakan tiazolidindion sebagai
alternatif, karena efek samping bukan ke ginjal.
4 Seorang pasien mengeluhkan terjadinya flatulensi yang sering setelah
mengonsumsi obat OHA. Pasien menginginkan agar obatnya diganti sehingga
dapat dengan nyaman menjalani ibadah. Obat apakah yang memiliki efek
flatulensi?
a. Glibenklami
d
b. Metformin
c. Pioglitazon
d. Acarbose
e. Nateglinid
Jawaban D
Efek samping khas acarbose  GI
flatulance
5 Seorang pasien menderita diabetes melitus dan diberikan terapi metformin.
Beberapa waktu kemudian, pasien mengeluhkan gejala neuropati. Dokter ingin
memberikan suplementasi vitamin dan meminta saran kepada apoteker.
Vitamin apakah yang diberikan?
a. Vitamin
B3
b. Vitamin B5
c. Vitamin B6
d. Vitamin
B12
e. Vitamin A
Jawaban D
Metformin dapat menginduksi defisiensi B12,
ditandai dengan gejala neuropati perifer.
6 Seorang wanita 40 tahun didiagnosis diabetes mellitus tipe 2. pasien
menggunakan obat antidiabetes dan mengeluhkan lemas, ingin pingsan,
pandangan mata kabur. Setelah dilakukan pemeriksaan, kadar gula darah
diketahui di bawah batas normal. obat apakah yang dapat menyebabkan
peristiwa ini?
a. Akarbosa
b. Glipizid
c. Metformin
d. Pioglitazo
n
e. Linagliptin
Jawaban B
Efek samping khas sulfonylurea (gli-) adalah
hipoglikemi.
Saat ini, agen yang digunakan adalah
generasi 2, karena generasi 1 menyebabkan
keadaan hipoglikemi yang sangat parah.
7 Seorang pasien diabetes melitus tipe 2 menerima respe obat antidiabetic
acarbose dengan aturan pakai 3dd1. Apakah informasi obat yang perlu
diberikan oleh apoteker kepada pasien?
a. Obat diminum 30 menit sebelum makan
b. Obat diminum 1 jam sebelum makan
c. Obat diminum segera setelah makan
d. Obat diminum bersama dengan suapan pertama makanan
e. Obat diminum bersama dengan makanan
Jawaban D
Alfa-glucosidase inhibitor (akarbosa) bekerja dengan menganggu digesti karbohidrat. Bekerja pada enzim
brush border sehingga pengubahan disakarida menjadi monosakaridaterhambat.
Oleh sebab itu digunakan saat ada intake karbohidrat )bersama dengan suapan pertama)
8 Seorang pasien menderita diabetes melitus, ternyata juga mengalami
gangguan ginjal stage II. Hasil uji laboratorium pasien tersbeut menunjukkan
kadar laktat tinggi. Obat yang dikonsumsi pasien yang dapat meyebabkan hal
tersebut yaitu?
a. Glibenklami
d
b. Akarbosa
c. Metformin
d. Pioglitazon
e. Vildagliptin
Jawaban C
Efek samping khas biguanide (metformin)  asidosis
laktat Sidosis laktat: peningkatan kadar laktat dalam darah
sehingga pH menjari turun  menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit dan distress respiratorik dan
kardiovaskular.
9 Seorang pasien menderita DM tipe 2 mendapatkan terapi insulin. Di sel
manakah
insulin dihasilkan?
a. Sel alfa pankreas
b. Sel beta pankreas
c. Sel gamma
pankreas
d. Sel parietal
e. Sel adiposa
Jawaban B
Sel beta  sekresi
insulin Sel alfa - 
sekresi g
l
u
c
a
g
o
n
Sel gamma  sekresi polipeptida pankreatik
(menurunkan nafsu makan)
10 Seorang wanita yang sedang hamil dating ke rumah sakit untuk
memeriksakan
kehamilannya. Setelah diperiksa, pasien didiagnosis hipertensi dan
diabetes
gestasional. Obat apa yang tepat dan aman untuk pasien
tersebut?
a. Metildopa dan glibenklamid
b. Insulin dan metildopa
c. Insulin dan propranolol
d. Glibenklamid dan
labetalol
e. Metformin dan metildopa
Jawaban B
Obat antihipertensi ibu hamil:
metildopa, labetalol, nifedipin
11 Seorang pasien menderita DM tipe 2 mendapatkan terapi insulin. Di sel
manakah
insulin dihasilkan?
a. Sel alfa pankreas
b. Sel beta pankreas
c. Sel gamma
pankreas
d. Sel parietal
e. Sel adiposa
Jawaban B
Sel beta  sekresi
insulin Sel alfa - 
sekresi g
l
u
c
a
g
o
n
Sel gamma  sekresi polipeptida pankreatik
(menurunkan nafsu makan)
12 Pasien diabetes mengonsumsi metformin dan glibenklamid. Apakah
mekanisme kerja
metformin?
a. Menginduksi pemecahan glukosa
b. Inhibitor DPP-4
c. Inhibitor alfa-glucosidase
d. Meningkatkan sensitvitas
insulin
e. Agonis PPAR-gamma
Jawaban D
Meningkatkan sensitvitas insulin
13 Obat antidiabetik oral yang mempunyai efek samping dapat menurunkan berat
badan
adalah ...
a. Golongan tiazolidindion
b. Insulin
c. Golongan
sulfonilurea
d. Golongan glinide
e. Metformin
Jawaban E
Metformin dapat menurunkan BB Pasien
14 Dokter ingin meresepkan obat yang menginhibisi DPP-4. Obat apakah yang
bekeja
dengan mekanisme tersebut?
a. Linagliptin
b. Pioglitazo
n
c. Exenatida
d. Glipizid
e. Akarbosa
Jawaban A
Linagliptin termasuk golongan DPP-4 inhibitor
15 Obat lini pertama tunggal untuk terapi diabetes sesuai dengan rekomendasi
ADA
yaitu?
a. Pioglitazon
b. Metformin
c. Glipizid
d. Akarbosa
e. Repaglipti
n
Jawaban A
Linagliptin termasuk golongan DPP-4 inhibitor
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
Do you have any
questions?
retnotrirahayu30@gmail.co
m WA: +62 895 2682
4641
IG: Enorahayyu
Retno Tri Rahayu
Thanks!
Resources
Katzung, Bertram G, et al. 2019. Pharmacology Examination &
Board Review Twelfth Edition. United States: McGraw-Hill
Education.
Kumar, Vinar et al. 2018. Robbins Basic Pathology Tenth Edition.
Philadelphia: Elsevier.
Whalen, karen. 2019. Lipincott Illustrated Reviews Pharmacology
Shout Asian Edition. Haryana, India: Wolters KluweHealth.

More Related Content

What's hot

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
Menanti Senja
 
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Antidiabetes
AntidiabetesAntidiabetes
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
Kampus-Sakinah
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
Muhammad Nasrullah
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Trie Marcory
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Yesi Tika
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Aceh Cyber Team (Act-Crew)
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
pjj_kemenkes
 
78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren
khriesna
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
silvia farhanidiah
 

What's hot (20)

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Antidiabetes
AntidiabetesAntidiabetes
Antidiabetes
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNASanti askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Dm
DmDm
Dm
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Eklamsia 1
Eklamsia 1Eklamsia 1
Eklamsia 1
 

Similar to Pharmaclass 4 dm-dikonversi

DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
SriRiaranti
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
Siti Khalilah
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
haruna_06
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
SenseiRita
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
anggo888
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
Desy Rahayu
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
elizarman
 
Diabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPTDiabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPT
WafikaAndira
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
Diabetes Mellitus.ppt
Diabetes Mellitus.pptDiabetes Mellitus.ppt
Diabetes Mellitus.ppt
VincentiusKevin5
 
Lp dm
Lp dmLp dm
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
Verar Oka
 

Similar to Pharmaclass 4 dm-dikonversi (20)

DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptxDOC-20221003-WA0004.-1.pptx
DOC-20221003-WA0004.-1.pptx
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUSFARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
FARMAKOLOGI GIZI DIABETES MILETUS
 
Dibetes Melitus Tipe 2
Dibetes  Melitus Tipe 2Dibetes  Melitus Tipe 2
Dibetes Melitus Tipe 2
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
 
Diabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPTDiabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPT
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Satpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitusSatpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitus
 
Diabetes Mellitus.ppt
Diabetes Mellitus.pptDiabetes Mellitus.ppt
Diabetes Mellitus.ppt
 
Lp dm
Lp dmLp dm
Lp dm
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 

Recently uploaded

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Pharmaclass 4 dm-dikonversi

  • 1. DIABETES MELITUS Pendahuluan Pengertian Diagnosis Klasifikasi Fisiologi Normal Insulin dan Homeostatis Glukosa Patogenesis Diabetes Melitus Farmakologi Diabetes Melitus Parenteral Insulin Amylin Analog GLP Analog Oral Hiperglicemic Agent (OHA) Sulgonilurea Glinida Biguanida Tiazolidindion Alfa glukosidasi inhibitor DPP-4 SGLT2 Agen Lain Manajemen Terapi Diabetes Melitus Latihan Soal Peta Konsep
  • 3. Apa itu Diabetes Mellitus? Diabetes Mellitus : ● Gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia ● Hiperglikemia pada diabetes terjadi akibat kerusakan sekresi atau kerja insulin, atau keduanya. ● Hiperglikemia kronis atau kelainan metabolisme yang menyertai diabetes sering dikaitkan dengan kerusakan sekunder pada berbagai sistem organ, terutama ginjal, mata, saraf, dan pembuluh darah
  • 4. Diagnosis DiabetesMellitus Glukosa darah dalam rentang normal biasanya berkisar sebesar 70 – 120 mg/dL. Menurut ADA (American Diabetes Association) dan WHO, kriteria diagnostic untuk diabetes meliputi: ● Glukosa plasma puasa lebih dari atau sama dengan 126 mg/dL, atau ● Glukosa plasma 2 jam lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dL selama tes toleransi glukosa oral dengan dosis 75 gram, atau ● HbA1C lebih dari atau sama dengan 6,5%, atau ● Glukosa plasma acak lebih besar atau sama dengan 200 mg/dL (pada pasien dengan gejala hiperglikemia Semua tes, kecuali tes glukosa darah acak pada pasien dengan gejala hiperglikemia klasik, perlu diulang dan dikonfirmasi pada hari yang berbeda. Selain itu, banyak kondisi akut yang terkait dengan stress seperti infeksi parah, luka bakar, atau trauma, dapat menyebabkan hiperglikemia sementara akibat sekresi hormon seperti katekolamin dan kortisol yang melawan efek insulin.
  • 5. Diagnosis DiabetesMellitus Toleransi glukosa yang terganggu (prediabetes) didefinisikan sebagai: ● Glukosa plasma puasa antara 100 dan 125 mg / dL, atau ● Glukosa plasma 2 jam antara 140 dan 199 mg / dL selama tes toleransi glukosa oral, atau ● HbA1C antara 5,7% dan 6,4% Sebanyak seperempat orang dengan gangguan toleransi glukosa akan mengembangkan diabetes secara nyata dalam 5 tahun ke depan, dengan faktor risiko tambahan seperti obesitas dan riwayat keluarga yang memperparah risiko tersebut. Selain itu, individu dengan pradiabetes memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
  • 8. Klasifikasi DiabetesMellitus Sebagaian besar kasus diabetes termasuk dalam satu dari dua kelas besar yaitu: ● Diabetes tipe 1 : penyakit autoimun yang ditandai dengan kerusakan sel β pankreas dan defisiensi insulin absolut. Menyumbang sekitar 5% hingga 10% dari semua kasus, dan merupakan subtipe paling umum yang didiagnosis pada pasien yang berusia di bawah 20 tahun. ● Diabetes tipe 2, disebabkan oleh kombinasi resistensi perifer terhadap kerja insulin dan respons sekretorik yang tidak adekuat oleh sel β pankreas. Sekitar 90% hingga 95% pasien diabetes menderita diabetes tipe 2, dan banyak dari mereka mengalami kelebihan berat badan. Poin Penting : meskipun tipe utama diabetes timbul oleh mekanisme patogen yang
  • 11. Homeostatis glukosa normal diatur oleh 3 proses yang saling terkait: ● Produksi glukosa di hati ● Pengambilan dan pemanfaatan glukos a ole h jaringan perifer, terutama otot rangka ● Kerja insulin dan hormon counterregulatory (terutama glukagon) Fungsi utama insulin: meningkatkan laju transport glukosa ke sel- sel tertentu di dalam tubuh, seperti sel otot lurik (termasuk sel miokard), adiposity (mewakili 2/3 total berat badan). Pengambilan glukosa di jaringan perifer lain, terutama otak, tidak bergantung pada insulin.
  • 12. Fungsi Insulin ● Di sel otot, glukosa disimpan sebagai glikogen atau dioksidasi untuk menghasilkan ATP dan zat antara metabolisme yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel ● Di jaringan adiposa, glukosa dimetabolisme menjadi lipid, yang disimpan sebagai lemak. Selain mendorong sintesis lipid (lipogenesis), insulin juga menghambat degradasi lipid (lipolysis) dalam adiposit. ● Insulin juga meningkatkan penyerapan asam amino dan sintesis protein sambil menghambat degradesi protein. Kesimpulan: Insulin memberikan efek anabolik yaitu peningkatan sintesis dan oenurunan degradasi glikogen, lipid, dan protein (efek metabolisme)
  • 13. Fungsi Insulin Insulin mengurangi produksi glukosa dari hati. Insulin dan glucagon memilikiefek regulasiyang berlawanan pada homeostatis glukosa. ● Selama keadaan puasa, insuln rendah dan kadar glucagon tinggi memfasilitas gluconeogenesis hati dan glikogenesis (pemecahan glikogen) sekaligus menurunkan sintesis glikogen, sehingga memecah hipoglikemia  kadar glukosa plasma puasa ditentukanterutama oleh keluaran glukosa hati. ● Setelah makan, kadar insulin meningkat dan kadar glucagon turun sebagai respons terhadap beban
  • 14. Fungsi Insulin ● Stimulus terpenting yang memicu pelepasan insulin dari sel beta pankreas adalah glukosa into sendiri. Asupan makanan secara oral menyebabkan sekresi banyak hormone, terutama incretin yang diproduksi oleh sel-sel di usus. ● Hormin increatin merangsang sekresi insulin dari sel beta, dan juga mengurangi sekresi glucagon dan menunda lambung kosong, yang meningkatkan rasa kenyang. ● Efek increating berkurang secara signifikan pada pasien dengan diabetes tipe 2. ● Di jaringan perifer (otot rangka dan jaringan adiposa),
  • 16. DiabetesMellitus Tipe1 Patogenesis Diabetes Mellitus Tipe 1 : ● Merupakan penyakit autoimun dimana kerusakan pulau Langerhans disebabkan terutama oleh sel efekor kekebalan yang bereaksi terhadap antigen sel beta endogen. ● Meskipun DM tipe 1 paling umum terjadi di masa kanak-kanak, namun DM tipe ini juga dapat muncul di semua usia. ● Kebanyakan pasien dengan DM tipe 1 bergantung pada insulin eksogen untuk bertahan hidup, tanpa insulin pasien dapat mengalami komplikasi metabolic yang serius seperti ketoasidosis dan koma. ● Meskipun onset klinis DM 1 tiba-tiba, hal ini merupakan hasil dari serangan autoimun kronis pada sel beta yang biasanya dimulai bertahun-tahun sebelum penyakit ini menjadi jelas. ● Manifestasi klasik dari penyakit ini (seperti ketoasidosis) terjadi di akhir, setelah lebih dari 90%
  • 18. DiabetesMellitus Tipe2 Patogenesis Diabetes Mellitus Tipe 2 : Merupakan penyakit kompleks heterogeny dan multifactorial yang melibatkan interaksi genetika, faktor resiko lingkungan, dan inflamasi (peradangan). Ciri Diabetes Mellitus Tipe 2: 1. Penurunan kemampuan jaringan perifer untuk merespons insulin (Resistensi Insuin) 2. Disfungsi sel beta yang dimanifestasikan sebagai sekresi insulin yang tidak memadai dalam menghadapi resistensi insulin dan hiperglikemia. ● Resistensi insulin mendahului perkembangan hiperglikemia dan biasanya disertai dengan hiperfungsi sel beta kompensasi dan hyperinsulinemia pada tahap awal evolusi diabetes. ● Faktor lingkungan seperti gaya hidup dan pola makan juga mempengaruhi terjadinya DM 2  obesitas ● Faktor genetik juga terlibat dalam terjadinya DM tipe 2
  • 19. DiabetesMellitus Tipe2 RESISTENSI INSULIN Merupakan kegagalan jaringan target untuk merespons insulin secara normal. Hati, otot rangka, dan jaringan adiposa adalah jaringan utama dimana resistensi insulin bermanifestasi sebagai berikut: ● Kegagalan untuk menghambat produksi glukosa endogen (gluconeogenesis) di hati, yang berkontribusi pada tingginya kadar glukosa darah puasa ● Serapan glukosa yang sangat rendah dan sintesis glikogen dalam otot rangka setelah makan, yang berkontribusi pada tingginya kadar glukosa darah postprandial. ● Kegagalan untuk menghambat lipase yang sensitive terhadap hormon dalam jaringan adiposa, yang menyebabkan kelebihan asam lemak bebas (FFA) yang bersirkulasi, dapat memeperburuk keadaan resistensi insulin.
  • 20. DiabetesMellitus Tipe2 OBESITAS DAN RESISTENSI INSULIN Obesitas merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya Resistensi Insulin. Berikut cara obesitas mempengaruhi resistensi insulin: 1. FFA berlebih - Pada orang obesitas, kadar Trigliserida intraseluler meningkat di otot dan hati akibat dari kelebihan FFA yang bersirkulasi masuk ke dalam organ ini. - Jaringan adiposa sentral lebih lipolitik daripada perifer - Trigliserida intraseluler dan produk metabolisme asam lemak adalah penghambat kuat pensinyalan insulin dan
  • 21. DiabetesMellitus Tipe2 OBESITAS DAN RESISTENSI INSULIN 2. Adipokin - Jaringan adiposa merupakan organ endokrin yang melepaskan hormone sebagai respons terhadap perubahan status metabolisme. - Berbagai protein yang disekresikan ke dalam sirkulasi sistemik oleh jairngan adiposa dikenal sebagai adipokin(sitokin adiposa). Beberapa diantaranya meningkatkan hiperglikemia dan lainnya seperti leptin dan adiponectin menurunkan glukosa, sebagian diantaranya meningkatan sensitivitas insulin jaringan perifer. - Kadar adinopektin menurun pada obesitas, sehingga
  • 22. DiabetesMellitus Tipe2 OBESITAS DAN RESISTENSI INSULIN 3. Inflamasi - Diketahui bahwa lingkungan inflamasi permisif (dimediasi oleh sitokin proinflamasi yang disekresikan sebagai respons terhadap kelebihan nutrisi seperti FFA) menghasilkan resistensi insulin perifer dan disfungsi sel beta. - FFA berlebih dalam makrofag dan sel beta dapat mengaktifkan inflamasi, suatu kompleks sitoplasma multiprotein yang menyebabkan sekresi interleukin sitokin (IL-1B) - IL-1B merangsang sekresi sitokin proinflamasi tambahan dari makrofag, pulau Langerhans, dan sel lain, dan IL-1 serta sitokin lain meningkatkan resisrensi insulin di jaringan perifer. - Kelebihan FFA dapat menghambat pensinyalan insulin secara langsung, serta secara tidak langsung melalui
  • 23. DiabetesMellitus Tipe2 DISFUNGSI SEL BETA Disfungsi sel beta merupakan komponen penting dalam perkembangan diabetes. Fungsi sel beta meningkat pada awal proses penyakit pada kebanyakan pasien diabetes tipe 2. Pada akhirnya, sel beta tidak dapat beradaptasi dengan permintaan jangka panjang dari resistensi insulin perifer, dan keadaan hiperinsulenemia menyebabkan defisiensi insulin relatif. Mekanisme yang terlibat dalam disfungsi sel beta pada pasien DM 2: ● Asam lemak bebas berlebih yang mengganggu fungsi sel beta dan mengurangi pelepasa insulin (lipotoksisitas) ● Hiperglikemia kronis (glukotoksisitas) ● Efek incretin yang tidak normal, menyebabkan berkurangnya sekresi hormone yang mendorong pelepasan insulin ● Penggantian pulau amyloid ● Polimorfisme yang terkait dengan peningkatan risiko sumur hidup untuk DM tipe 2 pada gen yang mengontrol sekresi insulin.
  • 24.
  • 26.
  • 29. Insulin dan Analog Insulin Pengertian : ● Insulin adalah hormone polipeptida yang terdiri dari dua rantai peptide yang dihubungkan oleh ikatan disulfida. ● Insulin disekresi oleh sel beta pankreas. ● Sekresi insulin diatur oleh kadar glukosa darah, asam amino tertentu, hormone ain, dan mediator otonom. Paling sering sekresi insulin dipicu oleh peningkatan glukosa darah, yang diambil oleh transporter glukosa ke dalam sel beta pankreas.
  • 30. Insulin dan Analog Insulin Mekanisme Aksi : Insulin eksogen diberikan untuk menggantikan sekresi insulin yang tidak ada pada diabetes tipe 1 atau untuk melengkapi sekresi insulin yang tidak mencukupi pada diabetes tipe 2. Farmakokinetik ● Insulin manusia diproduksi dengan teknologi DNA rekombinan menggunakan strain E. coli atau yeast yang secara genetic diubah untuk mengandung gen insulin manusia. ● Sediaan insulin sangat bervariasi terutama dalam onset dan durasi kerjanya. Dosis, tempat injeksi, aliran darah, suhu, dan aktifitas fisik juga dapat mempengaruhi onset dan durasi berbagai sediaan insulin. ● Karena insulin adalah polipeptida, insulin dapat terdegradasi di saluran pencernaan jika dikonsumsi secara oral. Oleh karena itu, umumnya diberikan melalui injeksi S.C. (subkutan). ● Dalam keadaan darurat insulin ada yang diberikan secara intravena (IV) dan juga ada yang
  • 31. Insulin dan Analog Insulin Efek Samping: ● Hipoglikemi a (palin g umum ) ● Penambaha n bera t bada n ● Loc al injectio n sit e reaction ● Lipodistrof i
  • 32. Sediaan dan Terapi Insulin Sediaan Insulin Sediaan Insulin RapidActing ShortActing Intermediate Acting Long Acting
  • 33. Rapid Acting and Short Acting Insulin Preparation ● Yang termasuk golongan ini: insulin regular, insulin lispro, insulin aspart, insulin glulisin, dan insulin inhalasi. ● Insulin kerja cepat atau pendek diberikan untuk meniru penepasan insulin prandial (waktu makan) dan untuk mengontrol glukosa postprandial. ● Biasanya digunakan bersama dengaan insulin basal kerja panjang yang mengontrol glukosa puasa. ● Insulin regular diinjeksikan secara SC 30 menit sebelum makan. ● Insulin kerja cepat diinjeksikan 15
  • 34. Intermediate Acting InsulinPreparation ● Insulin Neutral Protamine Hangedorn (NPH merupakan insulin kerja menengah yang dibentuk oleh penambahan seng dan protamin ke insulin regular. ● Kombinasi dengan protamin membentuk komoleks yang kurang larut, sehingga mengakibatkan penyerapan yang tertunda dan durasi kerja yang leboh lama. ● Insulin NPH digunakan untuk control basal (puasa) pada diabetes tipe 1 dan 2 dan biasanya diberikan bersama dengan insulin kerja cepar atau pendek untuk control
  • 35. Long Acting InsulinPreparation ● Insulin glargine memiliki titik isoelektrik lebih rendah daripada insulin manusia, sehingga menyebabkan pembentukan endapan di tempat suntikan yang melepaskan insulin dalam waktu lama. ● Insulin glargine memiliki onset yang lebih lambat daripada insulin NPH ● Insulin detemir memiliki rantai samping asam lemak yang meningkatkan ikatan dengan albumin. Disosiasi lambat dari albumin menghasilkan sifar kerja panjang yang mirip dengan insulin glargine. ● Insulin degludek berada dalam larutan pada pH fisiologis, dengan pelepasan yang lambat dalam waktu yang lama. Waktu paruhnya terpanjang
  • 36.
  • 37. Insulin Kombinasi ● Penggunaan insulin kombinasi dapat mengurangi jumlah suntikan harian, akan ettapi membuatnya lebih sulit untuk menyesuaikan komponen individual dari rejimen insulin.
  • 39. Analog Sintesis Amilin ● Amilin adalah hormone yang diproduksi ulang dengan insulin dari sel beta setelah asupan makanan ● Hormon ini berfungsi menunda pengosongan lambung, menurunkan sekresi glucagon postprandial, dan meningkatkan rasa kenyang. ● Pramlintide adalah analog amylin sintesis yang diindikasikan sebagai tambahan untuk terapi insuin waktu makan pada pasien diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. ● Pramlintide diberikan secara SC segera sebelum makan ● Efek samping : mual, anoreksia, dan muntah
  • 41. Glukagon-like Peptide ReceptorAgonits Pengertian : ● Asupan glukosa oral menghasilkan sekresi insulin yang lebih tinggi daripada beban glukosa yang sama diberikan secara IV  egek increatin. ● Efek increating sangat berkurang pada diabetes tipe 2. ● Efek increatin terjadi karena usus melepaskan hormone increatin, terutapa glucagon- like peptide-1 (GLP-1) dan insulinotropiik polipeptida yang bergantung pada glukosa, sebagai respons terhadap makanan. ● Hormon increatin bertanggung jawab atas 60% - 70% sekresi insulin postprandial. ● Abiglutida, dulaglutidam exenatide, liraglutide, lixisenatida, dan semaglutida merupakan agonis reseptor GLP-1 yang dapat diinjeksikan digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2.
  • 42. Glukagon-like Peptide ReceptorAgonits Mekanisme Aksi: Meningkatkan sekresi insulin yang bergantung pada glukosa, memperlambat waktu pengosongan lambung, mengurangi asupan makanan dengan meningkatkan perasaan kenyang, mengurangi sekresi glucagon postprandial, dan mendorong proliferasi sel beta  hiperglikemia postprandial berkurang, kadar HbA1c menurun, dan penurunanberat badan. Efek Samping: Mual, muntah, diare, sembelit.
  • 44. Oral Hipoglicemic Agents(OHA) Pengertian : ● Berguna untuk pengobatan pasien diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dengan diet. ● Pasien diabetes di atas usia 40 tahun dan pernah menderita diabetes kurang dari 5 tahun kemungkinan besar merespons dengan baik agen penurun glukosa oral (OHA). ● Pasien dengan penyakit jangka panjang dapat memerlukan kombinasi agen oral dengan atau tanpa insulin untuk mengontrol hiperglikemia.
  • 45.
  • 46. Sulfonilurea meningkatka n sekre si insuli n karen a ● Sulfonilurea dikategorikan sebagai agen yang mendorong pelepasan insulin dari sel beta pankreas. ● Obat golongan ini yang banyak digunakan adalah obat generasi kedua seperti glibenklamis, gliburid, glipizide, dan glimepiride. Mekanisme Kerja Meransang pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dapat juga mengurangi produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas insulin perifer. Farmakokinetik Diberikan secara oral, mengikat protein serum, dimetabolisme oleh hati, dan diekskresikan dalam urin dan feses. Durasi kerja berkisar 12 – 24 jam.
  • 47. Sulfonilurea Efek Samping ● hipoglikemia, ● Hiperinsulinemia ● Penambahan berat badan Interaksi Obat Sulfonilurea harus digunakan hati-hati pada insufisiensi hati atau ginjal, karena akumulasi sulfonylurea dapat menyebabkan hipoglikemia. Glibenklamid pada pasien dengan gangguan ginjal dapat menyebabkan peningkatan durasi kerja dan resiko hipoglikemia secara signifikan. Sedangkan glipizide atau glimepiride adalah pilihan yang lebih aan pada disfungsi ginjal dan pada pasien usia
  • 48. Glinida ● Glinida juga termasuk agen yang meningkatkan sekresi insulin. ● Kelompok obat ini mencakup repaglinide dan nateglinida. Mekanisme Kerja Meransang sekresi insulin. Bedanya dengan sulfonylurea, glinide memiliki onset yang cepat dan durasi kerja yang singkat. Golongan obat ini sangat efektif dalam pelepasan awal insulin yang terjadi setelah makan. Obat ini tidak boleh digunakan dalam kombinasi dengan sulfonylurea karena dapat meningkatkan resiko hipoglikemi yang serius. Farmakokinetik Dikonsumsi sebelum makan, diberikan secara oral, dimetabolisme menjadi metabolit inaktifnya oleh CYP3A4 di hati dan diekskresikan melalui empedu.
  • 49. EfekSamping ● Hipoglikemia ● Penambahan berat badan * Efeknya lebih rendah daripada sulfonilurea Interaksi Obat ● Gemfibrozil (obat penurun lipid) dapat menghambat metabolisme repaglinida, sehingga secara signifikan dapat meningkatkan efek repaglinida  penggunaan bersamaan dikontraindikasikan. ● Golongan obat ini harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati. Glinida
  • 50. Biguanida ● Metformin merupakan satu-satunya obat golongan biguanide, diklasifikasikan sebagai peningkat sensitivitas insulin. ● Biguanida meningkatkan pengambilan glukosa dan digunakan oleh jaringan target, sehingga menurunkan resistensi insulin. ● Resiko hipoglikemia jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sulfonylurea. Mekanisme Kerja ● Mekanisme kerja utama metformin adalah reduksi gluconeogenesis hati (kelebihan glukosa yang diproduksi oleh hati adalah sumber utama glukosa darah tinggi pada diabetes tipe 2, yang menyebabkan glukosa darah puasa tinggi) ● Metformin juga memperlambat penyerapan gula di usus dan meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan glukosa perifer ● Penurunan berat badan dapat terjadi karena metformin menyebabkan hilangnya nafsu makan. ● ADA merekomendasikan metformin sebagai obat pilihan awal untuk diabetes tipe 2. dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan obat lain. ● Hipoglikemia dapat terjadi jika dikombinasikan dengan insulin atau agen peningkat sekresi insulin, sehingga perlu penyesuaian dosis.
  • 51. Biguanida Farmakokinet ik Metformin diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral, tidak terikat dengan protein serum, dan tidak dimetabolisme, serta diekskresi melalui urin. Efek Samping Gangguan pada gastrointestinal : diare, mual, muntah  dapat dikurangi dengan titrasi dosis metformin s e c a r aperlahan dan pemberian dosis dengan makanan. Interaksi Obat ● Metformin dikontraindikasikan pada disfungsi ginjal karena resiko asidosis laktat. ● Dihentikan pada kasus infark miokard akut, eksaserbasi gagal jantung, sepsis, atau gangguan lain yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut. ● Harus digunakan hati-hati pada pasien dengan usia lebh dari 80 tahun dan pasien yang mengalami gagal jantung atau penyalahgunaan alcohol. ● Harus dihentikan sementara pada pasien yang menjalani prosedur yang membutuhkan konras radiografi IV ● Asidosis laktat yang berpotebsi fatal jarang terjadi. ● Penggunaan jangka panjang dapat dikaitkan dengan defisiensi vitamin B12 dan pengukuran kadar vitamin
  • 52. Tiazolidindion ● Tiazolidindion merupakan agen peningkat sensitivitas insulin ● Ada dua obat golongan ini yaitu pioglitazone dan rosiglitazone. ● Golongan ini tidak mendorong pelepasan insulin dari sel beta, sehingga tidak menimbulkan resiko hyperinsulinemia. Mekanisme Kerja ● Menurunkan resistensi insulin dengan bertindak sebagai agonis untu reseptor PPARy. Aktivasi reseptor ini mengatur transkripsi beberapa gen yang responsive terhadap insulin, menghasilkan peningkatan sensitivitas insulin di jaringan adiposa, hati, dan otot rangka. ● Golongan ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan agen penurun glukosa atau insulin (dosis insulin harus diturunkan jika dikombinasikan). ● ADA merekomendasikan pioglitazone sebagai agen lini kedua atau ketiga untuk diabetes tipe 2. ● Rosiglitazon kurang dimanfaatkan karena resiko efek samping kardiovaskular.
  • 53. Tiazolidindion Farmakokinetik Diberikan secara oral, terikat dengan albumin serum, dimetabolisme oleh isozim CYP450 yang berbeda. Pioglitazon diekskresikan di empedu dan dieliminasi dalam feses, sedangkan rosiglitazone diekskresikan dalam urin, tidak perlu ada penyesuaian dosis pada pasien gangguan ginjal. Efek Samping ● Toksisitas hati (kadang-kadang), pemantauan fungsi hati dasar dan berkala dianjurkan ● Penambahan berat badan, dapat terjadi karena tiazolidindion dapat meningkatkan lemak subkutan dan menyebabkan retensi cairan (retensi cairan dapat memperburuk pasien gagal jantung  obat ini dihindaripada pasien dengan gagal jantung berat) ● Osteopenia dan peningkatan patah tulang pada wanita ● Pioglitazon dapat meningkatkan resiko kanker kandung kemih ● Rosiglitazon berpotensi meningkatkan resiko infark miokard dan angina
  • 54. α-Glukosidase Inhibitor Digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2, ada dua obat golongan ini yaitu acarbose dan miglitol. Mekanisme Kerja ● Enzim α-glucosidase memecah karbohidrat menjadi glukosa dan gula sederhana lainnya yang dapat diserap. Acarbose dan miglitol secara reversible menghambat enzim α-glucosidase. ● Ketika diminum pada awal makan, obat ini menunda pencernaan karbohidrat, sehingga menurunkan kadar glukosa postprandial. ● Tidak menyebaban hipoglikeia bila digunakan sebagai terapi tunggal karena tidak merangsang sekresi atau sensitivitas insulin. ● Dapat menyebabkan hipoglikemia apabila dikombinasikan dengan agen peningkat sekresi insulin. Farmakokinetik ● Acarbose sulit diserap, dimetabolisme oleh bakteri usus, ebebrapa metabolit diserap dan dikeluarkan ke dalam urin. ● Miglitol diserap dangat baik tetapi tidak memiliki efek sistemik, diekskresikan tidak berubah oleh
  • 55. α-Glukosidase Inhibitor Efek Samping ● Efek samping paling umum adalah perut kembung, diare, dan kram perut. ● Pasien dengan penyakit radang usus, ulserasi kolon, atau obstruksi usus sebaiknya tidak menggunaan obat ini
  • 56. Dipeptidyl peptidase-4inhibitors Alogliptin, linagliptin, saxagliptin, dan sitagliptin termasuk obat golongan Dipeptidyl peptidase-4 oral (DPP-4) inhibitor yang digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2. Mekanisme Kerja ● Obat ini menghambat enzim DPP-4, yang bertanggung jawab atas inaktivasi hormone increatin. ● Obat ini memperanjang aktivitas hormone increating sehingga meningkatkan pelepasan insulin sebagai respons terhadap makanan dan mengurangi sekresi glucagon yang tidak tepat. ● DPP-4 Inhibitor dapat digunakan sebagai terapi runggal atau kombinasi dengan sulfonylurea, metformin, tiazolidindion, atau insulin. ● Obat ini tidak direkomendasikan dikombinasi dengan agonis reseptor GLP-1 karena mekanisme dan toksisitasnya tumpeng tindih. ● Obat ini tidak menyebabkan rasa kenyang sehingga berat badan netral.
  • 57. Dipeptidyl peptidase-4inhibitors Farmakokinetik ● Diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral, makanan tidak mempengaruhi absorpsi. ● Alogliptin dan sitagliptin sebagaian besar diekskresikan tidak erubah dalam urin. Saxagliptin dimetabolisme melalui CYP3A4/5 menjadi metabolit aktif, dielimasi oleh ginjal. Linagliptin dieliminasi melalui sistem enterohepatic ● Semua DPP-4 inhibitor perlu penyesuiaian dosis pada pasien disfungsi ginjal kecuali linagliptin Efek Samping ● efek samping paling umum adalah nasofaringitis dan sakit kepala. ● Efek samping jarang: pankreatitis ● Dapat meningkatkan resiko nyeri sendi yang parah dan lumpuh ● Alogliptin dan saxagliptin telah terbukti meningkatkan resiko gagal jantung pasien rawat inap dan digunakan hati-hati pada pasien dengan atau berisiko gagal jantung.
  • 58. Sodium–glucose cotransporter 2inhibitors Canagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin, dan ertugliflozin adalah agen oral untuk pengobatan diabetes tipe 2. Mekanisme Kerja ● Kotransporter natrium-glukosa 2 (SGLT2) bertanggung jawab untuk menyerap kembali glukosa yang telah difilter dalam lumen tubulus ginjal. Dengan menghambat SGLT2, agen ini menurunkan reabsorpsi glukosa, meningkatkan ekskresi glukosa urin, dan menurunkan glukosa darah. ● Penghambatan SGLT2 juga menurunkan reabsorpsi natrium dan menyebabkan diuresis osmotic, oleh karena itu dapat menurunkan tekanan darah sistolik, tetapi tidak diindikasikan untuk pengobatan hipertensi Farmakokinetik Golongan ini diberikan sekali sehari pada pagi hari. Canagliflozin harus diminum sebelum makan pertama pada hari itu. Semua obat dimetabolisme oleh glukuronidasi menjadi metabolit yang tidak aktif. Golongan obat ini harus dihindari pada pasien dengan disfungsi ginjal.
  • 59. Sodium–glucose cotransporter 2inhibitors Efek Samping ● Efek samping paling umum adalah infeksi mikotik genital wanita, seperti kandidiasis vulvovaginal, infeksi saluran kemih, dan frekuensi buang air kecil. ● Hipotensi dapat terjadi pada manula atau pasien yang mengkonsumsi diuretic ● Ketoasidosis
  • 60. Agen Lain Bromokriptin (dopamine agonis) dan colesevelam dapat menghasilkan reduksi sederhana HbA1c. ● Bromokriptin dikonsumsi di pagi hari untuk mengontrol dopaminergic hipotalamus dari ritme sirkandian hormone hipofisis  mengurangi resistensi insulin ● Colesevelam merupakan sekuesteran empedu yang mengurangi kadar kolesterol ● Mekanisme kerja keduanya belum diketahui ● Penggunaannya dalam praktis klinis masih dibatasi
  • 62.
  • 63.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79. Pasien DiabetesKhusus Anak-Anak (Pasien Pediatrik) https://cdn.ymaws.com/www.ispad.org/resource/resmgr/LFAC-ISPAD-Pocketbook-2nd-ed.pdf Ibu Hamil https://pro.aace.com/disease-state-resources/diabetes/depth-information/management-pregnancy-complicated- diabetes Orang Tua https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/31/3/391.full-text.pdf Orang yang Berpuasa https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/28/9/2305.full- text.pdf Diabetes dan Dislipidemia https://pro.aace.com/pdfs/education/lipid- guidelines.pdf https://sci-hub.do/10.4158/EP.18.S1.1 Diabetes dan Hipertensi https://pro.aace.com/pdfs/education/lipid- guidelines.pdf Diabetes dan Penyakit Komorbid Lain https://pro.aace.com/disease-state-resources/diabetes/depth-information/management-common-comorbidities-
  • 81. 1 Pasien yang memiliki BMI obesitas direkomendasikan untuk diberikan obat DM tunggal. Obat yang diperbolehkan adalah? a. Glimepirid b. Insulin c. Metformin d. Glibenklami d e. Repagliptin Jawaban C Obat DM tunggal Sulfonilurea  BB n o r m a lMetformin  BB obesitas
  • 82. 2 Seorang wanita dengan usia kehamilan 12 minggu memeriksakan diri ke dokter. Dokter mendiagnosis wanita tersebut DM gestasional. Apa obat antidiabetic yang direkomendasikan? a. Metformin b. Glibenklami d c. Insulin d. Acarbose e. Pioglitazone Jawaban C Obat DM untuk ibu hamil Insulin Metformin (jarang dipilih, biasanya insulin)
  • 83. 3 Seorang pria dengan diabetes mellitus tipe 2, juga menderita penyakit gagal ginjal dengan GFR 8 ml/menit. Apa obat antidiabetic untuk pasien tersebut? a. Metformin b. Acarbose c. Glibenklami s d. Pioglitazon e e. Nateglinid Jawaban D Metformin KI dengan gagal ginjal kronik, penyakit hati dan dehidrasi karena asidosis. Biasanya digunakan tiazolidindion sebagai alternatif, karena efek samping bukan ke ginjal.
  • 84. 4 Seorang pasien mengeluhkan terjadinya flatulensi yang sering setelah mengonsumsi obat OHA. Pasien menginginkan agar obatnya diganti sehingga dapat dengan nyaman menjalani ibadah. Obat apakah yang memiliki efek flatulensi? a. Glibenklami d b. Metformin c. Pioglitazon d. Acarbose e. Nateglinid Jawaban D Efek samping khas acarbose  GI flatulance
  • 85. 5 Seorang pasien menderita diabetes melitus dan diberikan terapi metformin. Beberapa waktu kemudian, pasien mengeluhkan gejala neuropati. Dokter ingin memberikan suplementasi vitamin dan meminta saran kepada apoteker. Vitamin apakah yang diberikan? a. Vitamin B3 b. Vitamin B5 c. Vitamin B6 d. Vitamin B12 e. Vitamin A Jawaban D Metformin dapat menginduksi defisiensi B12, ditandai dengan gejala neuropati perifer.
  • 86. 6 Seorang wanita 40 tahun didiagnosis diabetes mellitus tipe 2. pasien menggunakan obat antidiabetes dan mengeluhkan lemas, ingin pingsan, pandangan mata kabur. Setelah dilakukan pemeriksaan, kadar gula darah diketahui di bawah batas normal. obat apakah yang dapat menyebabkan peristiwa ini? a. Akarbosa b. Glipizid c. Metformin d. Pioglitazo n e. Linagliptin Jawaban B Efek samping khas sulfonylurea (gli-) adalah hipoglikemi. Saat ini, agen yang digunakan adalah generasi 2, karena generasi 1 menyebabkan keadaan hipoglikemi yang sangat parah.
  • 87. 7 Seorang pasien diabetes melitus tipe 2 menerima respe obat antidiabetic acarbose dengan aturan pakai 3dd1. Apakah informasi obat yang perlu diberikan oleh apoteker kepada pasien? a. Obat diminum 30 menit sebelum makan b. Obat diminum 1 jam sebelum makan c. Obat diminum segera setelah makan d. Obat diminum bersama dengan suapan pertama makanan e. Obat diminum bersama dengan makanan Jawaban D Alfa-glucosidase inhibitor (akarbosa) bekerja dengan menganggu digesti karbohidrat. Bekerja pada enzim brush border sehingga pengubahan disakarida menjadi monosakaridaterhambat. Oleh sebab itu digunakan saat ada intake karbohidrat )bersama dengan suapan pertama)
  • 88. 8 Seorang pasien menderita diabetes melitus, ternyata juga mengalami gangguan ginjal stage II. Hasil uji laboratorium pasien tersbeut menunjukkan kadar laktat tinggi. Obat yang dikonsumsi pasien yang dapat meyebabkan hal tersebut yaitu? a. Glibenklami d b. Akarbosa c. Metformin d. Pioglitazon e. Vildagliptin Jawaban C Efek samping khas biguanide (metformin)  asidosis laktat Sidosis laktat: peningkatan kadar laktat dalam darah sehingga pH menjari turun  menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan distress respiratorik dan kardiovaskular.
  • 89. 9 Seorang pasien menderita DM tipe 2 mendapatkan terapi insulin. Di sel manakah insulin dihasilkan? a. Sel alfa pankreas b. Sel beta pankreas c. Sel gamma pankreas d. Sel parietal e. Sel adiposa Jawaban B Sel beta  sekresi insulin Sel alfa -  sekresi g l u c a g o n Sel gamma  sekresi polipeptida pankreatik (menurunkan nafsu makan)
  • 90. 10 Seorang wanita yang sedang hamil dating ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah diperiksa, pasien didiagnosis hipertensi dan diabetes gestasional. Obat apa yang tepat dan aman untuk pasien tersebut? a. Metildopa dan glibenklamid b. Insulin dan metildopa c. Insulin dan propranolol d. Glibenklamid dan labetalol e. Metformin dan metildopa Jawaban B Obat antihipertensi ibu hamil: metildopa, labetalol, nifedipin
  • 91. 11 Seorang pasien menderita DM tipe 2 mendapatkan terapi insulin. Di sel manakah insulin dihasilkan? a. Sel alfa pankreas b. Sel beta pankreas c. Sel gamma pankreas d. Sel parietal e. Sel adiposa Jawaban B Sel beta  sekresi insulin Sel alfa -  sekresi g l u c a g o n Sel gamma  sekresi polipeptida pankreatik (menurunkan nafsu makan)
  • 92. 12 Pasien diabetes mengonsumsi metformin dan glibenklamid. Apakah mekanisme kerja metformin? a. Menginduksi pemecahan glukosa b. Inhibitor DPP-4 c. Inhibitor alfa-glucosidase d. Meningkatkan sensitvitas insulin e. Agonis PPAR-gamma Jawaban D Meningkatkan sensitvitas insulin
  • 93. 13 Obat antidiabetik oral yang mempunyai efek samping dapat menurunkan berat badan adalah ... a. Golongan tiazolidindion b. Insulin c. Golongan sulfonilurea d. Golongan glinide e. Metformin Jawaban E Metformin dapat menurunkan BB Pasien
  • 94. 14 Dokter ingin meresepkan obat yang menginhibisi DPP-4. Obat apakah yang bekeja dengan mekanisme tersebut? a. Linagliptin b. Pioglitazo n c. Exenatida d. Glipizid e. Akarbosa Jawaban A Linagliptin termasuk golongan DPP-4 inhibitor
  • 95. 15 Obat lini pertama tunggal untuk terapi diabetes sesuai dengan rekomendasi ADA yaitu? a. Pioglitazon b. Metformin c. Glipizid d. Akarbosa e. Repaglipti n Jawaban A Linagliptin termasuk golongan DPP-4 inhibitor
  • 96. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Do you have any questions? retnotrirahayu30@gmail.co m WA: +62 895 2682 4641 IG: Enorahayyu Retno Tri Rahayu Thanks!
  • 97. Resources Katzung, Bertram G, et al. 2019. Pharmacology Examination & Board Review Twelfth Edition. United States: McGraw-Hill Education. Kumar, Vinar et al. 2018. Robbins Basic Pathology Tenth Edition. Philadelphia: Elsevier. Whalen, karen. 2019. Lipincott Illustrated Reviews Pharmacology Shout Asian Edition. Haryana, India: Wolters KluweHealth.