SlideShare a Scribd company logo
TUGAS KE - 3 EKONOMI
INTERNASIONAL
1. THEORY OF HUMAN SKILL
Teori keterampilan tumbuh dari kelemahan yang jelas dalam pendekatan sifat ; sifat relatif tetap. Teori
keterampilan berpusat pada pemimpin, dan berfokus pada karakteristik apa tentang pemimpin yang
membuatnya efektif. Dua teori utama yang dikembangkan dari pendekatan keterampilan adalah pendekatan tiga
keterampilan Katz dan model keterampilan kepemimpinan Mumford.
- Pendekatan tiga keterampilan berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan tiga keterampilan:
keterampilan teknis, manusia, dan konseptual. Keterampilan teknis mengacu pada kemahiran dalam aktivitas
atau jenis pekerjaan tertentu. Keterampilan manusia mengacu pada kemampuan untuk bekerja dengan orang-
orang dan keterampilan konseptual mengacu pada kemampuan untuk bekerja dengan konsep dan ide yang luas.
- Lebih kompleks daripada pendekatan tiga keterampilan, model keterampilan kepemimpinan menguraikan lima
komponen kepemimpinan yang efektif: kompetensi, atribut individu, hasil kepemimpinan, pengalaman karir, dan
pengaruh lingkungan. Kepemimpinan yang efektif tergantung pada bagaimana kompetensi pemimpin
dipengaruhi oleh atribut pemimpin, pengalaman, dan lingkungan.
2. ECONOMICS OF SCALE
Economies of scale adalah suatu konsep penghematan anggaran atau biaya yang dilakukan ketika sebuah perusahaan sedang berencana untuk
meningkatkan skala produksi. Terjadinya peningkatan hasil akhir atau output ini tentu akan memungkinkan perusahaan untuk menurunkan biaya
produksi sehingga menjadi lebih efisien karena perusahaan mengalihkan sebagian besar jumlah biaya tetap pada hasil akhir atau output.
Semakin banyak perusahaan menghasilkan output, maka biaya tetap untuk setiap unit barang pun akan cenderung semakin rendah. Tidak hanya
itu, penghematan biaya lainnya pun bisa terjadi ketika biaya operasional dari perusahaan tersebut semakin tinggi. Economies of scale adalah
bisa menjadi salah satu nilai keunggulan yang bersifat kompetitif. Pasalnya, struktur biaya perusahaan akan relatif lebih rendah sehingga
perusahaan akan memiliki kemungkinan yang besar untuk bisa menawarkan harga produk lebih rendah ketimbang harga dari kompetitor. Ini
artinya, perusahaan pun memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan segmen pasar yang lebih luas.
Apa Penyebab Terjadinya Economies of Scale?
Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan mengapa suatu perusahaan mampu menghasilkan biaya produk yang lebih rendah, antara lain:
• Teknologi dan tenaga kerja spesialis yang lebih terintegrasi sehingga volume dan jumlah produksi bisa ditingkatkan. Ini akan berdampak pada
produktivitas perusahaan yang mampu memberikan lebih banyak output dengan jumlah input yang sama.
• Banyaknya permintaan dari pemasok, biaya bahan baku yang lebih murah, dan pembelian dari iklan yang lebih mahal juga bisa membantu
menurunkan biaya produk.
• Kemampuan perusahaan dalam membagi anggaran bisnis dengan lebih baik sehingga membuat biaya akhir produk menjadi lebih rendah.
2. ECONOMICS OF SCALE
Menerapkan economies of scale adalah ternyata memberikan beberapa nilai manfaat, seperti:
• Daya Saing Semakin Meningkat. Rendahnya biaya akan memberikan kemungkinan pada perusahaan untuk
mendapatkan keunggulan yang bersaing.
• Menawarkan Kesempatan Ekspansi Bisnis. Menurunkan biaya yang mengarah pada tingginya angka
keuntungan akan memberikan profit yang lebih tinggi pada perusahaan.
• Mendapatkan Harga Produk Lebih Rendah. Adanya pengurangan biaya untuk setiap unit juga memberikan
kemungkinan perusahaan untuk melakukan penawaran harga lebih rendah.
• Munculnya Keragaman Produk. Keekonomian skala juga akan membuat perusahaan mampu melakukan
investasi keuntungan untuk meriset produk baru sehingga tercipta varian produk yang mampu memenuhi
kebutuhan para konsumen.
• Peningkatan Upah. Sementara itu, dari sisi pekerja atau karyawan, akan ada kesempatan untuk mendapatkan
kenaikan gaji apabila terjadi peningkatan keuntungan perusahaan.
3. TEORI PROPORSI FAKTOR
Teori H-O menyatakan penyebab perbedaaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors)
oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori
modern H-O ini dikenal sebagai ‘The Proportional Factor Theory”. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau
murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing
negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya.
Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang melukiskan total biaya produksi sama
serta kurva isoquant yang melukiskan total kuantitas produk yang sama. Teori ekonomi mikro menyatakan bahwa jika terjadi persinggungan
antara kurva isoquant dan kurva isocost maka akan ditemukan titik optimal. Sehingga dengan menetapkan biaya tertentu suatu negara akan
memperoleh produk maksimal atau sebaliknya dengan biaya yang minimal suatu negara dapat memproduksi sejumlah produk tertentu.
Diasumsikan di sini hanya ada dua negara (H dan 0, dua komoditi yaitu komoditi 1 dan komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu modal dan
tenaga kerja. Kedua negara tersebut hanya berbeda dalam ha1 kelimpahaan faktor produksinya. Menurut definisi fisik, suatu negara H
berkelimpahan modal apabila rasio total jumlah modal terhadap total jumlah tenaga kerja di negara if lebih besar dibandingkan dengan di negara
F (KH/LH > K,4LF), sedangkan menurut definisi harga faktor, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio harga ~ilodal terhadap harga
tenaga kerja di negara H lebih rendah dibandingkan dengan di negara F (lvH/rH > u2,drF), dengan w dan r berturut-turut menyatakan liarga faktor
produksi tenaga kerja dan modal. Diasumsikan juga bahwa komoditi 1 sebagai komoditi padat tenaga kerja (artinya pada saat produksinya
menggunakan rasio tenaga kerja terhadap modal yang lebih banyak daripada rasio tenaga kerja terhadap modal yang digunakan dalam
memproduksi komoditi 2), sementara komoditi 2 merupakan komoditi padat modal (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio modal
terhadap tenaga kerja yang lebih banyak daripada rasio modal terhadap tenaga kerja yang digunakan dalam melnproduksi komoditi 1).
3. TEORI PROPORSI FAKTOR
Teori H-0 mengemukakan bahwa saat terjadi perdagangan, negara H sebagai negara yang berkelimpahan
modal akan mengekspor komoditi 2 dan mengimpor komoditi 1, sebaliknya negara F akan mengekspor komoditi
1 dan mengimpor komoditi 2. Adanya perdagangan tersebut akan mendorong terjadinya penyamaan harga
faktor produksi di negara H dan F, baik secara relatif maupun secara absolut. Dalam teori H-0 ditelaah sebab-
sebab munculnya keunggulan komparatif bagi setiap negara dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
hubungan dagang terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara yang bersangkutan. Menurut H-0,
perbedaan kelimpahan faktor produksi menjadi penentu keunggulan komparatif bagi masing-masing negara
yang selanjutnya akan menjadi landasan berlangsungnya perdagangan. Perdagangan juga dapat berfungsi
sebagai pengganti mobilitas faktor produksi internasional dalam menyamakan tingkat harga faktor produksi atau
pendapatan faktor produksi baik secara relatif atau absolut di antara negara yang terlibat dalam hubungan
dagang tersebut Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-
masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan
internasional tidak akan terjadi.
4. TEORI PENYAMAAN HARGA FAKTOR
Perdagangan internasional cenderung untuk mendorong terjadinya kesamaan harga barang-barang maupun harga faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Hal itu terjadi karena perdagangan internasional menyebabkan masing-masing negara
yang terlibat akan berusaha melakukan spesialisasi pada produk-produk yang mempunyai keuntungan komparatif. Apabila produk-produk yang
mempunyai keunggulan komparatif itu sesuai dengan hadiah alam yang dimiliki negara tersebut maka usaha melakukan spesialisasi akan
menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi yang dimilikinya relatif paling banyak. Akibatnya harga faktor produksi itu akan
meningkat, sedang faktor produksi yang lain tergeser dan harganya akan turun. Hal yang sebaliknya akan terjadi pada negara yang menjadi
partner dagang, sehingga perbedaan harga faktor-faktor produksi yang semula ada karena perbedaan hadiah alam akan cenderung semakin
kecil dan apabila asumsi-asumsi tertentu dipenuhi penyamaan-penyamaan harga faktor-faktor produksi itu akan menjadi sempurna.
Teori Heckscher-Ohlin (kadang-kadang disebut sebagai teori modern — sebagai lawan daripada teori klasik—mengenai perdagangan
internasional) oleh Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) menekankan kepada perbedaan relative factor pemberian alam (endowments) dan
harga factor produksi antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting (dengan asumsi bahwa teknologi dan citarasa sama).
Teorema H-O menganggap bahwa tiap negara akan mengekspor komoditi secara relative mempunyai factor produksi berlimpah dan murah, serta
mengimpor komoditi komoditi yang factor produksinya relative jarang dan mahal. Teori penyamaan harga factor produksi menganggap bahwa
perdagangan akan menghapuskan atau mengurangi perbedaan harga absolute dan harga relative factor produksi sebelum perdagangan antar
negara.
4. TEORI PENYAMAAN HARGA FAKTOR
Asumsi dua barang yang dihasilkan dan diperdagangkan, dua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dan dua negara
menyebabkan bahwa salah satu barang pasti merupakan barang yang (relatif) padat harga sedang yang lain barang yang (relatif) padat modal,
demikian pula salah satu negara pasti mempunyai tenaga kerja relatif banyak dan negara yang lain mempunyai modal relatif banyak. Oleh sebab
itu, jika diaplikasikan pada dunia nyata dengan banyak barang dan banyak negara hasil yang diperoleh tentu tidak akan mudah digambarkan,
walaupun apabila asumsi-asumsi lain tetap berlaku hasilnya juga cenderung untuk tidak berbeda, tentu saja lebih rumit dan lebih sukar untuk
diketahui mana barang yang relatif padat karya dan mana barang yang relatif padat modal.
Menurut teori H-O, perdagangan internasional menghasilkan penyamaan dalam pendapatan pada faktor sama jenis hanya jika perdagangan
dilanjutkan sampai Pw/Pc menjadi identik di kedua negara. Hal ini karena selama ada suatu perbedaan dalam r/w di kedua Negara, akan
terdapat perbedaan dalam Pw/Pc dan volume perdagangan akan meluas. Tetapi bila hal ini terjadi perbedaan dalam Pw/Pc dan dengan demikian
perbedaan akan dikurangi. Jika volume perdagangan berhenti berkembang ketika Pw/Pc telah menjadi identik di kedua negara kemudian r/w dan
r dan w akan disamakan. Hal ini akan terjadi jika tidak ada biaya transportasi dan tidak ada hambatan perdagangan (seperti tarif, kuota, dan
sebagainya). Karena dalarn praktek, biaya transportasi dan hambatan perdagangan memang ada, rneluasnya perdagangan berhenti sebelum
Pw/Pc disamakan. Dengan demikian, r/w, r dan w juga tidak disamakan. Namun demikian, perbedaan yang sebenarnya dalam harga-harga faktor
di dunia dewasa ini tampaknya terlalu besar untuk dijelaskan hanya oleh biaya transportasi dan hambatan perdagangan. Sebagian besar dan
perbedaan itu mungkin terjadi karena anggapan-anggapan mengenai teknologi yang sama di semua negara tidak ada skala ekonomis dan
persaingan sempurna yang dianggap oleh teori H-O tidak teiadi dalam praktek.
5. PRODUCTION POSSIBILITY CURVE (KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI) DAN INDIFFERENCE CURVE
• Kurva kemungkinan produksi (production possibility curve) menunjukkan titik efisiensi produksi. Efisiensi itu penting karena kita
menghadapi sumber daya yang terbatas. Tidak semua barang dapat diproduksi dengan sumber daya yang tersedia. Dan kita harus memilih
output mana yang harus kita hasilkan dan berapa banyak. Berapa banyak produk yang dapat kita hasilkan itu tergantung pada kuantitas dan
kualitas sumber daya yang tersedia dan pengetahuan atau kemampuan teknis produksi (teknologi). Kurva kemungkinan produksi mewakili jumlah
maksimum kombinasi output yang dapat kita hasilkan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Itu berlaku baik di tingkat
mikro (perusahaan) dan makro (ekonomi). Ekonom menggambarkannya dalam grafik dua dimensi, di mana setiap sumbu mewakili jumlah output
setiap item. ciri-ciri barang yang termasuk dalam kategori PPC adalah sebagai berikut:
1. Barang dengan mempertimbangkan kualitas dan kualitas. Keterbatasan sumber daya membuat perusahaan akan memilih, antara
barang kualitas baik tetapi dengan kuantitas sedikit, atau sebaliknya kuantitas barang yang dihasilkan melimpah, akan tetapi kualitas yang
dihasilkan tidak dapat maksimal.
2. Pengetahuan dan kemampuan teknologi dalam memproduksi barang. Barang dengan pengerjaan manual tentunya akan memiliki
tingkat kesulitan yang lebih rumit, daripada barang yang diproduksi dengan bantuan teknologi yang canggih. Oleh sebab itu, menghasilkan
barang dengan penggunaan teknologi, akan memungkinan produksi dalam jumlah yang melimpah.
5. PRODUCTION POSSIBILITY CURVE (KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI) DAN INDIFFERENCE CURVE
• Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari sejumlah barang tertentu yang
dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan yang sama, atau keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam
mengkonsumsi berbagai jenis barang.ciri – ciri kurva indiferen adalah :ngg
1. Kurva indiferen mempunyai nilai kemiringan negative (negative slope), ataupaling tidak tak pernah mempunyai nilai kemiringan positif.
Hal ini berarti bahwa bila konsumsi suatu jenis barang ditambah maka konusmsi barang lain harus dikurangi. Bentuk ekstrim dari kurva indiferen
adalah sejajar sumbu vertical dan sejajar sumbu horizontal
2. Bentuk kurva indeferen cembung ke titik origin (titik O), hal ini menunjukkan derajat penggantian barang yang semakin menurun.
Derajat penggantian ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar kepuasan
yang diterima tetap sama
3. Kurva indeferen tidak saling berpotongan, karena apabila saling berpotongan maka tidak konsisten dengan definisi dari kurva
indeferen itu sendiri.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx

Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli Anas Malik
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
AnissaNurSafitri
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
ImelTiana
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
shindydiana1
 
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
Jakarta, Indonesia
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
Dwi Anita
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
TitinTrimintarsih
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
Yulia Dwijayanti
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Model ekonomi
Model ekonomiModel ekonomi
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
Srestha Anindyanari
 
Tugas diki
Tugas dikiTugas diki
Tugas diki
Diki Dimung
 
Tugas diki
Tugas dikiTugas diki
Tugas diki
Diki Dimung
 
ECN 2013 - pengenalan kepada ekonomi
ECN 2013 -   pengenalan kepada ekonomiECN 2013 -   pengenalan kepada ekonomi
ECN 2013 - pengenalan kepada ekonomiSukhairi Husain
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
Nenta1005
 

Similar to Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx (20)

Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
 
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
 
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Model ekonomi
Model ekonomiModel ekonomi
Model ekonomi
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Tugas diki
Tugas dikiTugas diki
Tugas diki
 
Tugas diki
Tugas dikiTugas diki
Tugas diki
 
Tugas diki
Tugas dikiTugas diki
Tugas diki
 
Teori ekonomi tho
Teori ekonomi thoTeori ekonomi tho
Teori ekonomi tho
 
ECN 2013 - pengenalan kepada ekonomi
ECN 2013 -   pengenalan kepada ekonomiECN 2013 -   pengenalan kepada ekonomi
ECN 2013 - pengenalan kepada ekonomi
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 

Recently uploaded

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 

Recently uploaded (13)

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 

Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx

  • 1. TUGAS KE - 3 EKONOMI INTERNASIONAL
  • 2. 1. THEORY OF HUMAN SKILL Teori keterampilan tumbuh dari kelemahan yang jelas dalam pendekatan sifat ; sifat relatif tetap. Teori keterampilan berpusat pada pemimpin, dan berfokus pada karakteristik apa tentang pemimpin yang membuatnya efektif. Dua teori utama yang dikembangkan dari pendekatan keterampilan adalah pendekatan tiga keterampilan Katz dan model keterampilan kepemimpinan Mumford. - Pendekatan tiga keterampilan berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan tiga keterampilan: keterampilan teknis, manusia, dan konseptual. Keterampilan teknis mengacu pada kemahiran dalam aktivitas atau jenis pekerjaan tertentu. Keterampilan manusia mengacu pada kemampuan untuk bekerja dengan orang- orang dan keterampilan konseptual mengacu pada kemampuan untuk bekerja dengan konsep dan ide yang luas. - Lebih kompleks daripada pendekatan tiga keterampilan, model keterampilan kepemimpinan menguraikan lima komponen kepemimpinan yang efektif: kompetensi, atribut individu, hasil kepemimpinan, pengalaman karir, dan pengaruh lingkungan. Kepemimpinan yang efektif tergantung pada bagaimana kompetensi pemimpin dipengaruhi oleh atribut pemimpin, pengalaman, dan lingkungan.
  • 3. 2. ECONOMICS OF SCALE Economies of scale adalah suatu konsep penghematan anggaran atau biaya yang dilakukan ketika sebuah perusahaan sedang berencana untuk meningkatkan skala produksi. Terjadinya peningkatan hasil akhir atau output ini tentu akan memungkinkan perusahaan untuk menurunkan biaya produksi sehingga menjadi lebih efisien karena perusahaan mengalihkan sebagian besar jumlah biaya tetap pada hasil akhir atau output. Semakin banyak perusahaan menghasilkan output, maka biaya tetap untuk setiap unit barang pun akan cenderung semakin rendah. Tidak hanya itu, penghematan biaya lainnya pun bisa terjadi ketika biaya operasional dari perusahaan tersebut semakin tinggi. Economies of scale adalah bisa menjadi salah satu nilai keunggulan yang bersifat kompetitif. Pasalnya, struktur biaya perusahaan akan relatif lebih rendah sehingga perusahaan akan memiliki kemungkinan yang besar untuk bisa menawarkan harga produk lebih rendah ketimbang harga dari kompetitor. Ini artinya, perusahaan pun memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan segmen pasar yang lebih luas. Apa Penyebab Terjadinya Economies of Scale? Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan mengapa suatu perusahaan mampu menghasilkan biaya produk yang lebih rendah, antara lain: • Teknologi dan tenaga kerja spesialis yang lebih terintegrasi sehingga volume dan jumlah produksi bisa ditingkatkan. Ini akan berdampak pada produktivitas perusahaan yang mampu memberikan lebih banyak output dengan jumlah input yang sama. • Banyaknya permintaan dari pemasok, biaya bahan baku yang lebih murah, dan pembelian dari iklan yang lebih mahal juga bisa membantu menurunkan biaya produk. • Kemampuan perusahaan dalam membagi anggaran bisnis dengan lebih baik sehingga membuat biaya akhir produk menjadi lebih rendah.
  • 4. 2. ECONOMICS OF SCALE Menerapkan economies of scale adalah ternyata memberikan beberapa nilai manfaat, seperti: • Daya Saing Semakin Meningkat. Rendahnya biaya akan memberikan kemungkinan pada perusahaan untuk mendapatkan keunggulan yang bersaing. • Menawarkan Kesempatan Ekspansi Bisnis. Menurunkan biaya yang mengarah pada tingginya angka keuntungan akan memberikan profit yang lebih tinggi pada perusahaan. • Mendapatkan Harga Produk Lebih Rendah. Adanya pengurangan biaya untuk setiap unit juga memberikan kemungkinan perusahaan untuk melakukan penawaran harga lebih rendah. • Munculnya Keragaman Produk. Keekonomian skala juga akan membuat perusahaan mampu melakukan investasi keuntungan untuk meriset produk baru sehingga tercipta varian produk yang mampu memenuhi kebutuhan para konsumen. • Peningkatan Upah. Sementara itu, dari sisi pekerja atau karyawan, akan ada kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji apabila terjadi peningkatan keuntungan perusahaan.
  • 5. 3. TEORI PROPORSI FAKTOR Teori H-O menyatakan penyebab perbedaaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai ‘The Proportional Factor Theory”. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya. Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang melukiskan total biaya produksi sama serta kurva isoquant yang melukiskan total kuantitas produk yang sama. Teori ekonomi mikro menyatakan bahwa jika terjadi persinggungan antara kurva isoquant dan kurva isocost maka akan ditemukan titik optimal. Sehingga dengan menetapkan biaya tertentu suatu negara akan memperoleh produk maksimal atau sebaliknya dengan biaya yang minimal suatu negara dapat memproduksi sejumlah produk tertentu. Diasumsikan di sini hanya ada dua negara (H dan 0, dua komoditi yaitu komoditi 1 dan komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu modal dan tenaga kerja. Kedua negara tersebut hanya berbeda dalam ha1 kelimpahaan faktor produksinya. Menurut definisi fisik, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio total jumlah modal terhadap total jumlah tenaga kerja di negara if lebih besar dibandingkan dengan di negara F (KH/LH > K,4LF), sedangkan menurut definisi harga faktor, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio harga ~ilodal terhadap harga tenaga kerja di negara H lebih rendah dibandingkan dengan di negara F (lvH/rH > u2,drF), dengan w dan r berturut-turut menyatakan liarga faktor produksi tenaga kerja dan modal. Diasumsikan juga bahwa komoditi 1 sebagai komoditi padat tenaga kerja (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio tenaga kerja terhadap modal yang lebih banyak daripada rasio tenaga kerja terhadap modal yang digunakan dalam memproduksi komoditi 2), sementara komoditi 2 merupakan komoditi padat modal (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio modal terhadap tenaga kerja yang lebih banyak daripada rasio modal terhadap tenaga kerja yang digunakan dalam melnproduksi komoditi 1).
  • 6. 3. TEORI PROPORSI FAKTOR Teori H-0 mengemukakan bahwa saat terjadi perdagangan, negara H sebagai negara yang berkelimpahan modal akan mengekspor komoditi 2 dan mengimpor komoditi 1, sebaliknya negara F akan mengekspor komoditi 1 dan mengimpor komoditi 2. Adanya perdagangan tersebut akan mendorong terjadinya penyamaan harga faktor produksi di negara H dan F, baik secara relatif maupun secara absolut. Dalam teori H-0 ditelaah sebab- sebab munculnya keunggulan komparatif bagi setiap negara dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh hubungan dagang terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara yang bersangkutan. Menurut H-0, perbedaan kelimpahan faktor produksi menjadi penentu keunggulan komparatif bagi masing-masing negara yang selanjutnya akan menjadi landasan berlangsungnya perdagangan. Perdagangan juga dapat berfungsi sebagai pengganti mobilitas faktor produksi internasional dalam menyamakan tingkat harga faktor produksi atau pendapatan faktor produksi baik secara relatif atau absolut di antara negara yang terlibat dalam hubungan dagang tersebut Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing- masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
  • 7. 4. TEORI PENYAMAAN HARGA FAKTOR Perdagangan internasional cenderung untuk mendorong terjadinya kesamaan harga barang-barang maupun harga faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Hal itu terjadi karena perdagangan internasional menyebabkan masing-masing negara yang terlibat akan berusaha melakukan spesialisasi pada produk-produk yang mempunyai keuntungan komparatif. Apabila produk-produk yang mempunyai keunggulan komparatif itu sesuai dengan hadiah alam yang dimiliki negara tersebut maka usaha melakukan spesialisasi akan menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi yang dimilikinya relatif paling banyak. Akibatnya harga faktor produksi itu akan meningkat, sedang faktor produksi yang lain tergeser dan harganya akan turun. Hal yang sebaliknya akan terjadi pada negara yang menjadi partner dagang, sehingga perbedaan harga faktor-faktor produksi yang semula ada karena perbedaan hadiah alam akan cenderung semakin kecil dan apabila asumsi-asumsi tertentu dipenuhi penyamaan-penyamaan harga faktor-faktor produksi itu akan menjadi sempurna. Teori Heckscher-Ohlin (kadang-kadang disebut sebagai teori modern — sebagai lawan daripada teori klasik—mengenai perdagangan internasional) oleh Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) menekankan kepada perbedaan relative factor pemberian alam (endowments) dan harga factor produksi antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting (dengan asumsi bahwa teknologi dan citarasa sama). Teorema H-O menganggap bahwa tiap negara akan mengekspor komoditi secara relative mempunyai factor produksi berlimpah dan murah, serta mengimpor komoditi komoditi yang factor produksinya relative jarang dan mahal. Teori penyamaan harga factor produksi menganggap bahwa perdagangan akan menghapuskan atau mengurangi perbedaan harga absolute dan harga relative factor produksi sebelum perdagangan antar negara.
  • 8. 4. TEORI PENYAMAAN HARGA FAKTOR Asumsi dua barang yang dihasilkan dan diperdagangkan, dua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dan dua negara menyebabkan bahwa salah satu barang pasti merupakan barang yang (relatif) padat harga sedang yang lain barang yang (relatif) padat modal, demikian pula salah satu negara pasti mempunyai tenaga kerja relatif banyak dan negara yang lain mempunyai modal relatif banyak. Oleh sebab itu, jika diaplikasikan pada dunia nyata dengan banyak barang dan banyak negara hasil yang diperoleh tentu tidak akan mudah digambarkan, walaupun apabila asumsi-asumsi lain tetap berlaku hasilnya juga cenderung untuk tidak berbeda, tentu saja lebih rumit dan lebih sukar untuk diketahui mana barang yang relatif padat karya dan mana barang yang relatif padat modal. Menurut teori H-O, perdagangan internasional menghasilkan penyamaan dalam pendapatan pada faktor sama jenis hanya jika perdagangan dilanjutkan sampai Pw/Pc menjadi identik di kedua negara. Hal ini karena selama ada suatu perbedaan dalam r/w di kedua Negara, akan terdapat perbedaan dalam Pw/Pc dan volume perdagangan akan meluas. Tetapi bila hal ini terjadi perbedaan dalam Pw/Pc dan dengan demikian perbedaan akan dikurangi. Jika volume perdagangan berhenti berkembang ketika Pw/Pc telah menjadi identik di kedua negara kemudian r/w dan r dan w akan disamakan. Hal ini akan terjadi jika tidak ada biaya transportasi dan tidak ada hambatan perdagangan (seperti tarif, kuota, dan sebagainya). Karena dalarn praktek, biaya transportasi dan hambatan perdagangan memang ada, rneluasnya perdagangan berhenti sebelum Pw/Pc disamakan. Dengan demikian, r/w, r dan w juga tidak disamakan. Namun demikian, perbedaan yang sebenarnya dalam harga-harga faktor di dunia dewasa ini tampaknya terlalu besar untuk dijelaskan hanya oleh biaya transportasi dan hambatan perdagangan. Sebagian besar dan perbedaan itu mungkin terjadi karena anggapan-anggapan mengenai teknologi yang sama di semua negara tidak ada skala ekonomis dan persaingan sempurna yang dianggap oleh teori H-O tidak teiadi dalam praktek.
  • 9. 5. PRODUCTION POSSIBILITY CURVE (KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI) DAN INDIFFERENCE CURVE • Kurva kemungkinan produksi (production possibility curve) menunjukkan titik efisiensi produksi. Efisiensi itu penting karena kita menghadapi sumber daya yang terbatas. Tidak semua barang dapat diproduksi dengan sumber daya yang tersedia. Dan kita harus memilih output mana yang harus kita hasilkan dan berapa banyak. Berapa banyak produk yang dapat kita hasilkan itu tergantung pada kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia dan pengetahuan atau kemampuan teknis produksi (teknologi). Kurva kemungkinan produksi mewakili jumlah maksimum kombinasi output yang dapat kita hasilkan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Itu berlaku baik di tingkat mikro (perusahaan) dan makro (ekonomi). Ekonom menggambarkannya dalam grafik dua dimensi, di mana setiap sumbu mewakili jumlah output setiap item. ciri-ciri barang yang termasuk dalam kategori PPC adalah sebagai berikut: 1. Barang dengan mempertimbangkan kualitas dan kualitas. Keterbatasan sumber daya membuat perusahaan akan memilih, antara barang kualitas baik tetapi dengan kuantitas sedikit, atau sebaliknya kuantitas barang yang dihasilkan melimpah, akan tetapi kualitas yang dihasilkan tidak dapat maksimal. 2. Pengetahuan dan kemampuan teknologi dalam memproduksi barang. Barang dengan pengerjaan manual tentunya akan memiliki tingkat kesulitan yang lebih rumit, daripada barang yang diproduksi dengan bantuan teknologi yang canggih. Oleh sebab itu, menghasilkan barang dengan penggunaan teknologi, akan memungkinan produksi dalam jumlah yang melimpah.
  • 10. 5. PRODUCTION POSSIBILITY CURVE (KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI) DAN INDIFFERENCE CURVE • Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan yang sama, atau keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam mengkonsumsi berbagai jenis barang.ciri – ciri kurva indiferen adalah :ngg 1. Kurva indiferen mempunyai nilai kemiringan negative (negative slope), ataupaling tidak tak pernah mempunyai nilai kemiringan positif. Hal ini berarti bahwa bila konsumsi suatu jenis barang ditambah maka konusmsi barang lain harus dikurangi. Bentuk ekstrim dari kurva indiferen adalah sejajar sumbu vertical dan sejajar sumbu horizontal 2. Bentuk kurva indeferen cembung ke titik origin (titik O), hal ini menunjukkan derajat penggantian barang yang semakin menurun. Derajat penggantian ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar kepuasan yang diterima tetap sama 3. Kurva indeferen tidak saling berpotongan, karena apabila saling berpotongan maka tidak konsisten dengan definisi dari kurva indeferen itu sendiri.