SlideShare a Scribd company logo
TEO RI EK O N O MI II
BERSAMA BAPAK MOCHAMMAD ROSUL, Ph.d., ME., Dev., SE
PASA R MO N O PO LI
LA N JU TA N
SU B – SU B MATERI
 PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
 CIRI – CIRI PASAR MONOPOLI
 FAKTOR – FAKTOR PENGMBAT

 PENYEBAB TERJADINA MONOPOLI
 HARGA DAN OUTPUT PADA PASAR MONOPOLI
 DAMPAK PASAR MONOPOLI
 PENGATURAN PASAR MONOPOLI OLEH PEMERINTAH
LA N JU TA N ............
 DISKRIMINASI HARGA
 PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT PADA
DISKRIMINASI HARGA

 MONOPOLI DENGAN BANYAK PABRIK (
MULTIPLANT FIRM )
 PENENTUAN PRODUKSI OPTIMUM PABRIK DAN
LABA MAKSIMAL
PA S A R M O N O P O L I A D A L A H S I T U A S I PA S A R
D I M A N A H A N YA A D A S AT U P E N J U A L
PRODUK, DAN TIDAK ADA PRODUK LAIN
YA N G M E N J A D I P E N G G A N T I ( N O
S U B S T I T U T E S ) D A R I P R O D U K YA N G
DIPERDAGANGKAN OLEEH SI MONOPOLIS
( M O N O P O L I S A D A L A H O R A N G YA N G
MENJALANKAN MONOPOLI)
CIRI -CIRI PA SA R MO N O PO LI
Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual
Jenis barang yang diproduksi tidak ada
penggantinya (no substitutes) “yang mirip”
Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi
perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar
monopoli
FA K TO R PE N G H A MB AT T E K N IS
A N TA R A L A IN :
 Apabila penjual tunggal menghasilkan dan menjual produk
dengan kondisi biaya marjinal (marginal cost atau MC) dan biaya
rata-rata (Average Cost atau AC) yang menurun pada berbagai
kemungkinan tingkat produk
 Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi penjual
 Penguasaan faktor produksi strategis yang digunakan dalam
menghasilkan produk
FA K TO R P E N G A H A M B AT
L E G A L , A N TA R A L A I N :
 Apabila penjual tunggal mengahasilkan dan menjual produk dengan
pemberian hak monopoli oleh pemerintah untuk menghasilkan dan menjual
produk tersebut
 Apabila penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak

paten oleh pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut
 Penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak franchise
oleh penjual lain untuk menghasilkan produk dengan merk tersebut di suatu
wilayah
P E N Y E B A B T E R J A D I N YA
MONOPOLI
 Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu
 Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan
teknologi
 Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur
yuridis)
 Adanya lisensi (izin).
 Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya
hak patent atau lisensi).
H A R G A D A N O U T P U T PA D A
PA S A R M O N O P O L I
 Jumlah output yang ditawarkan oleh pengusaha tergantung dari titik
optimum usahanya. Keputusan untuk menetapkan output dan harga pada
pasar monopoli pada dasarnya sama seperti pada pasar persaingan
sempurna. Jadi memaksimumkan perbedaan antara penerimaan total (TR)

dan biaya total jangka pendek (SRTC). Atau sama halnya mencari kuantitas
produksi yang akan menyamakan antara biaya marjinal (marjinal cost)
dengan pendapatan marjinal (marginal Revenue), atau MC = MR.
D A MPA K PA SA R MO N O PO LI
 Produsen monopolis seringkali mendapat cercaan dari
masyarakat karena banyak merugikan. Beberapa kerugian
yang dialami masyarakat antara lain: produsen monopolis

memperoleh keuntungan lebih (excess profit),
memberikan layanan yang buruk dan tidak ada reaksi,
mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi.
P E N G AT U R A N PA S A R
M O N O P O L I O L E H P E M E R I N TA H
Karena dalam monopoli kekuasaan pengusaha
tunggal pada suatu pasar dapat menjadi semakin
besar, maka pemerintah ikut campur dalam sektor
yang dikuasai oleh monopolis tersebut untuk
mencegah jangan sampai besarnya kekuasaan
tersebut disalah gunakan
K EU N TU NG AN MA K SIMU M
JANGKA PA N JA N G - MO N OPOLI
e

f
c
g
h
i

b

a
D ISK RIMIN A SI H A RG A
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba
dengan cara menjual barang yang sama dengan

harga berbeda untuk konsumen yang berbeda
atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan
biaya
Sistem diskriminasi harga adalah penegnaan harga
yang berbeda anatara jumlah barang yang berbeda,
seorang konsumen diharuskan membayar harga sebesar
OH2 untuk unit terakhir barang yang dibeli sedangkan
untuk jumlah barang sebelumnya ia harus membayar
jumlah yang lebih besar sehingga perusahan tersebut
dapat mengambil surplus konsumen.
DISKRIMINASI HARGA
Harga

D
E
I

A
C

AC
F

MC

B

G

H1

X3

Gambar 2

MR

X2

X1

AR

Jumlah
Barang
Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi
maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output
sebesar OX1. Pada saat output sebesar X3 konsumen
bersedia membeli barang sebesar AX3 per unit.
Pereusahan menetapkan harga sebesar biaya rata-rata
maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen AC
Untuk produksi sebesar OX3 surplus konsumen pada
area DAI. Bila perusahan dapat melakukan
diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area
DBE- BFG.
Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari
satu untuk menutup defisit dapat mengenakan harga
ang lebih tinggi pada permintaan inelastis
D ISK RIMIN A SI H A RG A
Gambar 3

Harga

Harga

M
C

A
F
A

H

C

G

E
I

DM

MR1+MR
2

O

Q

B
1

O

M1

Jumlah
Barang
Gambar 3 tsb diatas dapat menjelaskan adanya dua
jenis barang
dengan elastisitas yang berbeda ,
permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari
pada industri batik (DB) apabila harga air sebesar OC
surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum
sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan semakin
besar surplus konsumenya.Pada harga OE surplus batik
AEF dan surplus air minumnya sebesar AEG sehingga
produsen dapat mengurangi surplus air minum sebesar
CDGE dan batik CEFB dan pengurangan surplus
industri batik lebih kecil dari pada air minum sehingga
masyarakat lebih diuntungkan
TEORI SECOND- BEST
Efisiensi yang optimal alam bidang produksi dan
konsumsi terdapat persaingan sempurna dan pada bidang
produksi menetapkan harga
sesuai dengan penetapan
harga marinal.dan kondisi ini juga akan berlaku pada
bentuk pasar lainnya dimana AR=MC dan penetapan
harga sama dengan biaya marginal ini yang disebut first
best theory of pricing
Apbila ada perusahan swasta yang menetapkan
harga menyimpang first best theory
maka perusahan
negara harus juga menyimpang dari first best theory untuk
melakukan koreksi terhadap penggunaan barang-barang
yaang efisien dan ini yang disebut dengan teori second best.
TEO RI K ED U A TERBA IK
(SECO N D BEST CH O ICE)
Gambar 4
Har
ga

H
1
H
2
O

Har
ga

E

F

P1

M
Cx

G

P2

D
x
Barang
X

X
2

X1

A
C

B

M
Cy

D

D
y
O
Output Barang
Y

Gambar 4

Y2

Y1

Dy1
Outp
ut
Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX) dan perintaan barang Y
(DY) dengan asumsi bahwa a) struktur produksi barang tsb biaya
konsant b) barang X diproduksi dimana barang X diproduksi oleh
Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh perusahan swasta
dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi karena harga
ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan tetapi
berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H < MC)
Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar OH1 dan
output sebesar OX2 misalkan industri y menetapkan harga dibawah
biaya marginal misalnya pada OP2 jumlah produksinya adalah sebesar
OY1 sehingga harga barang y lebih rendahnya yang seharusnya
(=OP1)sehingga permintaan barang sangat besar dan sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan barang Y terlalu besar dan ini
menyebabkan pemborosan.
Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH2
sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut. Misalnya
barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan barang X
sehingga barang X meningkat menjadi OX1 sehingga permintaan
barang y bergeser kekiri menjadi (Dy2 ) permintaan barang Y
menjadi OY2 . Kenaikan produksi X sebesar X2X1 meninmbulkan
tambahan biaya sebesar X1EFX2 kemakmuran konsumen menjadi
X2EGX1 Bertambahnya barang X menyebabkan penurunan
kemakmuran konsumen barang X sebesar segitiga EFG yaitu
X2EFX1- X2EGX1
Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya
penghematan biaya sebesar Y2Y1BA menyebabkan penurunan
kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan terjadi
penghematan sumber ekonomi sebesar area ABDCdimana penurunan
kemakmuran barang Y lebih besar dari penurunan kemakmuran barang
X sebesar area EFG.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI
DAN HARGA PEAK –LOAD.
Dalam menentukan kapasitas produksi keputusan investasi
yang diambil oleh swasta akan berbeda dengan kepusan yang diambil
oleh Pemerintah.,dimana pihak swasta lebih menekankan efisiensi
saedangkan pemerintah menekankan pada efisiensi sosial.

Kesulitan dalam menentukan kapasitas perusahan meliputi :
1. Kapisitas Produksi tidak sepenuhnya variabel akan tetapi
kenaikannya seperti tangga seperti tangga dimana biaya marginal
jangka pendek datar sampai output X0 ,setelah tercapai outpu bisa
ditingkatkan dengan biaya marginal lebih tinggi dan tinggkat output
X0X1,biaya marginalnya kembali lebih tinggi
2. Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan denganb kenaikan
biaya marginal jangka pendek atau penurunan biaya marginal
3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu priode dimana
pada satu saat kapasitasnya naik sedangkan pada satu saat
kapasitasnya turun karena permintaan menurun.
Masalah utama adanya perbedaan antara input variabel dengan input
tetap ..Suatu perusahan berproduksi dengan menggunakan berbagai
input variabel yang jumlahnya tergantung dari tingkat produksi
sedangkan input tetapnya tidak berubah. Yang disajikan pada
gambar no 6
Gambar 5

STRU K TU R BIAYA
MEN Y ERU PAI TA N G G A

Harga
SRMC

o

Xo

X1

Output
PEN EN TU A N K A PA SITA S
O TIMU M

Gambar 6

Harga
SMC1

SMC2

F H
G

(B+C)
B

SMC3

I
X

LRMCy

K
D

O

Xo

X1

X2

Output
Tambahan output X dapat dihasilkan dengan biaya input
variabel sebesar OB sehingga OB merupakan biaya marginal sampai
mencapai kapasitas penuh pada output OX0

Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas penuh yaitu
pada OX0,OX1, dan OX2, .Kapasitas OX0 dapat diubah dengan
biaya konstan sebesar C per unit kapasitas sehingga kurve B+C
merupakan biaya marginal jangka panjang, yaitu kurve biaya
marginal dalam memproduksikan setiap unit output variabel dan iput
tetap dapat ditambah terus menerus.
Kapasitas optimum sebesar OX1 unit barang terjadi pada
LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas X0 per thn
maka harganya FX0, keuntunganya totalnya sebesar OEFX0 dan
biaya totalnya sebesar (B+C)EFG dan keuntungan sosial sebesar
(B+C)EFG.
Bila keuntungan sosialnya diperbesar dimana kapasitas
menjadi OX1 tambahan biaya per unit sebesar GX0 sedangkan
tambahan keuntungan sebesar FX0, .pada tingkat output yang
optimum keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya dengan
biaya marginal dengan keuntungan sosial sebesar FGH.
Pada tingkat output sebesar OX2
FEAK LOAD PRICING
Perusahan listrik menghadapi perbedaan permintaan listrik
yang berbeda pada malam hari dan siang hari, dan siang hari disebut
priode off peak dan malam hari disebut peak .Kebijakan yang
diperlukan dalam menghadapi permintaan di dua waktu tsb.

Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12
jam sehingga

WS +WM

12/24 + 12/24 = 1
PEAK LO A D PRICIN G
Gambar 7
Harga
SRMC

C
D
H1
(B+C)

F
Q

LRMCy

E

B

O

X2

X1

Output
Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode tidak
tergantung pada harga listrik padea priode yang lain. Kurve Dm
permintaan listrik siang hari Ds permintaan listrik siang hari.
Harga listrik pada malam hari FX1 per unit output..Pada harga
sebesar OB permintaan listrik disiang hari sebesar OX2 unit setiap
priode.

Total keuntungan konsumen pada kapasitas mesin sebesar
OX1 adalah Wm ( OCFX1) + Ws (ODEX2)
T E R J A D I N YA D I S K R I M I N A S I
HARGA
Diskriminasi harga terjadi saat produsen
memberlakukan harga yang sama karena alasan

yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan
biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga
mencerminkan diskriminasi harga
LA N JU TA N. .. ..
 Syarat-syarat terjadinya diskriminasi
 JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA (Diskriminasi
Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination ),

Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price
discrimination ), . Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third
degree price discrimination ).
 Keuntungan maksimum diskriminasi harga
MON OP OL I D E N GA N B A N YA K
PA B R IK (MU LT IP L A N T MON OP OLY )
Suatu monopolis dapat mempunyai banyak
pabrik.Perusahaan yang memiliki banyak pabrik
harus menentukan berapa pabrik yang akan
berproduksi dan bagaimana mengalokasikanjumlah
produksi di antara pabrik-pabrik tersebut.
SEKIAN D A N TERIMA KASIH
^_^

^_^

By : MA’MUN MUANAS

More Related Content

What's hot

Makalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliMakalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoli
UNY
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
mas karebet
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Fisa Tiana
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
Deva Nantha
 
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
Prachela Angela
 
Makalah pasar monopoli
Makalah pasar monopoliMakalah pasar monopoli
Makalah pasar monopoli
Nurhikma Sari
 
Pasar monopolistik
Pasar monopolistikPasar monopolistik
Pasar monopolistik
Joventus Partogi Silaen
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
yuniar putri
 
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
Anisa Rochmiana
 
Pasar monopoli kelompok
Pasar monopoli kelompokPasar monopoli kelompok
Pasar monopoli kelompok
Yoga Syahrul R
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
matiolestari
 
Pasar persaingan sempurna dan monopoli
Pasar persaingan sempurna dan monopoliPasar persaingan sempurna dan monopoli
Pasar persaingan sempurna dan monopoli
Tri Inayati
 
Pertemuan xi pasar monopoli
Pertemuan xi pasar monopoliPertemuan xi pasar monopoli
Pertemuan xi pasar monopoli
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Duopoli
DuopoliDuopoli
Duopoli
mas karebet
 
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian TerbukaPengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
Mutiara Dwi Faiska
 
Pasar Monopolistik
Pasar MonopolistikPasar Monopolistik
Pasar Monopolistik
fauzie zie
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
Sriwijaya University, Indonesia
 
Mikro
MikroMikro

What's hot (20)

Makalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliMakalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoli
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
Ekonomi " Pasar Persaingan sempurna dan tidak Sempurna"
 
Makalah pasar monopoli
Makalah pasar monopoliMakalah pasar monopoli
Makalah pasar monopoli
 
Pasar monopolistik
Pasar monopolistikPasar monopolistik
Pasar monopolistik
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
 
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
Ekonomi Mikro "Pasar Monopoli dan Oligopoli'
 
Pasar monopoli kelompok
Pasar monopoli kelompokPasar monopoli kelompok
Pasar monopoli kelompok
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Pasar persaingan sempurna dan monopoli
Pasar persaingan sempurna dan monopoliPasar persaingan sempurna dan monopoli
Pasar persaingan sempurna dan monopoli
 
Pertemuan xi pasar monopoli
Pertemuan xi pasar monopoliPertemuan xi pasar monopoli
Pertemuan xi pasar monopoli
 
Duopoli
DuopoliDuopoli
Duopoli
 
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian TerbukaPengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
Pengantar Ekonomi : Elastisitas , Pasar Monopoli dan Perekonomian Terbuka
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 
Pasar Monopolistik
Pasar MonopolistikPasar Monopolistik
Pasar Monopolistik
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
Mikro
MikroMikro
Mikro
 

Similar to Pasar monopoli

Harga barang publik
Harga barang publikHarga barang publik
Harga barang publik
nindyapurnamasari
 
PASAR
PASARPASAR
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar MonopoliTeori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
M. Ifaldi Sidik
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdfTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
AnandaRiniWidya
 
Mikroekonomi Topik 7
Mikroekonomi Topik 7Mikroekonomi Topik 7
Mikroekonomi Topik 7WanBK Leo
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
Sari Riani
 
Struktur Pasar Monopoli
Struktur Pasar MonopoliStruktur Pasar Monopoli
Struktur Pasar Monopoli
DAFFIRIZKYSETYAWAN
 
Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)
KhairilJaa
 
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international tradeEconomies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
mhanifhidayat
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Ameerican Ahmedas
 
economic manegerial
economic manegerialeconomic manegerial
economic manegerial
namakuguten
 
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson NordhausAnalisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
Ai Amm
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
pasar monopoli dan oligopoli.pptx
pasar monopoli dan oligopoli.pptxpasar monopoli dan oligopoli.pptx
pasar monopoli dan oligopoli.pptx
SheikaroyNimoTv
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
Fransiska Puteri
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
Altina Hanum
 
Ekonomi (Oligopoli)
Ekonomi (Oligopoli)Ekonomi (Oligopoli)
Ekonomi (Oligopoli)
Salsabilla Billa
 
Efisiensi Pasar2
Efisiensi Pasar2Efisiensi Pasar2
Efisiensi Pasar2
bethayudha
 
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
amuharis
 

Similar to Pasar monopoli (20)

Harga barang publik
Harga barang publikHarga barang publik
Harga barang publik
 
PASAR
PASARPASAR
PASAR
 
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar MonopoliTeori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
Teori Ekonomi Mikro Lanjutan - Pasar Monopoli
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdfTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
 
Mikroekonomi Topik 7
Mikroekonomi Topik 7Mikroekonomi Topik 7
Mikroekonomi Topik 7
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Struktur Pasar Monopoli
Struktur Pasar MonopoliStruktur Pasar Monopoli
Struktur Pasar Monopoli
 
Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)
 
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international tradeEconomies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
 
economic manegerial
economic manegerialeconomic manegerial
economic manegerial
 
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
Pertemuan 7 struktur pasar dalam islam 2
 
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson NordhausAnalisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
Analisis Pasar Persaingan Sempurna-Samuelson Nordhaus
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
pasar monopoli dan oligopoli.pptx
pasar monopoli dan oligopoli.pptxpasar monopoli dan oligopoli.pptx
pasar monopoli dan oligopoli.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
 
Ekonomi (Oligopoli)
Ekonomi (Oligopoli)Ekonomi (Oligopoli)
Ekonomi (Oligopoli)
 
Efisiensi Pasar2
Efisiensi Pasar2Efisiensi Pasar2
Efisiensi Pasar2
 
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
Pengantar ekonomi mikro (pasar input)
 

Recently uploaded

Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 

Pasar monopoli

  • 1. TEO RI EK O N O MI II BERSAMA BAPAK MOCHAMMAD ROSUL, Ph.d., ME., Dev., SE
  • 2. PASA R MO N O PO LI LA N JU TA N
  • 3. SU B – SU B MATERI  PENGERTIAN PASAR MONOPOLI  CIRI – CIRI PASAR MONOPOLI  FAKTOR – FAKTOR PENGMBAT  PENYEBAB TERJADINA MONOPOLI  HARGA DAN OUTPUT PADA PASAR MONOPOLI  DAMPAK PASAR MONOPOLI  PENGATURAN PASAR MONOPOLI OLEH PEMERINTAH
  • 4. LA N JU TA N ............  DISKRIMINASI HARGA  PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT PADA DISKRIMINASI HARGA  MONOPOLI DENGAN BANYAK PABRIK ( MULTIPLANT FIRM )  PENENTUAN PRODUKSI OPTIMUM PABRIK DAN LABA MAKSIMAL
  • 5. PA S A R M O N O P O L I A D A L A H S I T U A S I PA S A R D I M A N A H A N YA A D A S AT U P E N J U A L PRODUK, DAN TIDAK ADA PRODUK LAIN YA N G M E N J A D I P E N G G A N T I ( N O S U B S T I T U T E S ) D A R I P R O D U K YA N G DIPERDAGANGKAN OLEEH SI MONOPOLIS ( M O N O P O L I S A D A L A H O R A N G YA N G MENJALANKAN MONOPOLI)
  • 6. CIRI -CIRI PA SA R MO N O PO LI Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya (no substitutes) “yang mirip” Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli
  • 7. FA K TO R PE N G H A MB AT T E K N IS A N TA R A L A IN :  Apabila penjual tunggal menghasilkan dan menjual produk dengan kondisi biaya marjinal (marginal cost atau MC) dan biaya rata-rata (Average Cost atau AC) yang menurun pada berbagai kemungkinan tingkat produk  Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi penjual  Penguasaan faktor produksi strategis yang digunakan dalam menghasilkan produk
  • 8. FA K TO R P E N G A H A M B AT L E G A L , A N TA R A L A I N :  Apabila penjual tunggal mengahasilkan dan menjual produk dengan pemberian hak monopoli oleh pemerintah untuk menghasilkan dan menjual produk tersebut  Apabila penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak paten oleh pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut  Penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak franchise oleh penjual lain untuk menghasilkan produk dengan merk tersebut di suatu wilayah
  • 9. P E N Y E B A B T E R J A D I N YA MONOPOLI  Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu  Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi  Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis)  Adanya lisensi (izin).  Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak patent atau lisensi).
  • 10. H A R G A D A N O U T P U T PA D A PA S A R M O N O P O L I  Jumlah output yang ditawarkan oleh pengusaha tergantung dari titik optimum usahanya. Keputusan untuk menetapkan output dan harga pada pasar monopoli pada dasarnya sama seperti pada pasar persaingan sempurna. Jadi memaksimumkan perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total jangka pendek (SRTC). Atau sama halnya mencari kuantitas produksi yang akan menyamakan antara biaya marjinal (marjinal cost) dengan pendapatan marjinal (marginal Revenue), atau MC = MR.
  • 11. D A MPA K PA SA R MO N O PO LI  Produsen monopolis seringkali mendapat cercaan dari masyarakat karena banyak merugikan. Beberapa kerugian yang dialami masyarakat antara lain: produsen monopolis memperoleh keuntungan lebih (excess profit), memberikan layanan yang buruk dan tidak ada reaksi, mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi.
  • 12. P E N G AT U R A N PA S A R M O N O P O L I O L E H P E M E R I N TA H Karena dalam monopoli kekuasaan pengusaha tunggal pada suatu pasar dapat menjadi semakin besar, maka pemerintah ikut campur dalam sektor yang dikuasai oleh monopolis tersebut untuk mencegah jangan sampai besarnya kekuasaan tersebut disalah gunakan
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. K EU N TU NG AN MA K SIMU M JANGKA PA N JA N G - MO N OPOLI e f c g h i b a
  • 17. D ISK RIMIN A SI H A RG A Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya
  • 18. Sistem diskriminasi harga adalah penegnaan harga yang berbeda anatara jumlah barang yang berbeda, seorang konsumen diharuskan membayar harga sebesar OH2 untuk unit terakhir barang yang dibeli sedangkan untuk jumlah barang sebelumnya ia harus membayar jumlah yang lebih besar sehingga perusahan tersebut dapat mengambil surplus konsumen.
  • 20. Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output sebesar OX1. Pada saat output sebesar X3 konsumen bersedia membeli barang sebesar AX3 per unit. Pereusahan menetapkan harga sebesar biaya rata-rata maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen AC Untuk produksi sebesar OX3 surplus konsumen pada area DAI. Bila perusahan dapat melakukan diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area DBE- BFG. Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari satu untuk menutup defisit dapat mengenakan harga ang lebih tinggi pada permintaan inelastis
  • 21. D ISK RIMIN A SI H A RG A Gambar 3 Harga Harga M C A F A H C G E I DM MR1+MR 2 O Q B 1 O M1 Jumlah Barang
  • 22. Gambar 3 tsb diatas dapat menjelaskan adanya dua jenis barang dengan elastisitas yang berbeda , permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari pada industri batik (DB) apabila harga air sebesar OC surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan semakin besar surplus konsumenya.Pada harga OE surplus batik AEF dan surplus air minumnya sebesar AEG sehingga produsen dapat mengurangi surplus air minum sebesar CDGE dan batik CEFB dan pengurangan surplus industri batik lebih kecil dari pada air minum sehingga masyarakat lebih diuntungkan
  • 23. TEORI SECOND- BEST Efisiensi yang optimal alam bidang produksi dan konsumsi terdapat persaingan sempurna dan pada bidang produksi menetapkan harga sesuai dengan penetapan harga marinal.dan kondisi ini juga akan berlaku pada bentuk pasar lainnya dimana AR=MC dan penetapan harga sama dengan biaya marginal ini yang disebut first best theory of pricing Apbila ada perusahan swasta yang menetapkan harga menyimpang first best theory maka perusahan negara harus juga menyimpang dari first best theory untuk melakukan koreksi terhadap penggunaan barang-barang yaang efisien dan ini yang disebut dengan teori second best.
  • 24. TEO RI K ED U A TERBA IK (SECO N D BEST CH O ICE) Gambar 4 Har ga H 1 H 2 O Har ga E F P1 M Cx G P2 D x Barang X X 2 X1 A C B M Cy D D y O Output Barang Y Gambar 4 Y2 Y1 Dy1 Outp ut
  • 25. Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX) dan perintaan barang Y (DY) dengan asumsi bahwa a) struktur produksi barang tsb biaya konsant b) barang X diproduksi dimana barang X diproduksi oleh Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh perusahan swasta dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi karena harga ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan tetapi berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H < MC) Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar OH1 dan output sebesar OX2 misalkan industri y menetapkan harga dibawah biaya marginal misalnya pada OP2 jumlah produksinya adalah sebesar OY1 sehingga harga barang y lebih rendahnya yang seharusnya (=OP1)sehingga permintaan barang sangat besar dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan barang Y terlalu besar dan ini menyebabkan pemborosan.
  • 26. Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH2 sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut. Misalnya barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan barang X sehingga barang X meningkat menjadi OX1 sehingga permintaan barang y bergeser kekiri menjadi (Dy2 ) permintaan barang Y menjadi OY2 . Kenaikan produksi X sebesar X2X1 meninmbulkan tambahan biaya sebesar X1EFX2 kemakmuran konsumen menjadi X2EGX1 Bertambahnya barang X menyebabkan penurunan kemakmuran konsumen barang X sebesar segitiga EFG yaitu X2EFX1- X2EGX1 Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya penghematan biaya sebesar Y2Y1BA menyebabkan penurunan kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan terjadi penghematan sumber ekonomi sebesar area ABDCdimana penurunan kemakmuran barang Y lebih besar dari penurunan kemakmuran barang X sebesar area EFG.
  • 27. PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN HARGA PEAK –LOAD. Dalam menentukan kapasitas produksi keputusan investasi yang diambil oleh swasta akan berbeda dengan kepusan yang diambil oleh Pemerintah.,dimana pihak swasta lebih menekankan efisiensi saedangkan pemerintah menekankan pada efisiensi sosial. Kesulitan dalam menentukan kapasitas perusahan meliputi : 1. Kapisitas Produksi tidak sepenuhnya variabel akan tetapi kenaikannya seperti tangga seperti tangga dimana biaya marginal jangka pendek datar sampai output X0 ,setelah tercapai outpu bisa ditingkatkan dengan biaya marginal lebih tinggi dan tinggkat output X0X1,biaya marginalnya kembali lebih tinggi
  • 28. 2. Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan denganb kenaikan biaya marginal jangka pendek atau penurunan biaya marginal 3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu priode dimana pada satu saat kapasitasnya naik sedangkan pada satu saat kapasitasnya turun karena permintaan menurun. Masalah utama adanya perbedaan antara input variabel dengan input tetap ..Suatu perusahan berproduksi dengan menggunakan berbagai input variabel yang jumlahnya tergantung dari tingkat produksi sedangkan input tetapnya tidak berubah. Yang disajikan pada gambar no 6
  • 29. Gambar 5 STRU K TU R BIAYA MEN Y ERU PAI TA N G G A Harga SRMC o Xo X1 Output
  • 30. PEN EN TU A N K A PA SITA S O TIMU M Gambar 6 Harga SMC1 SMC2 F H G (B+C) B SMC3 I X LRMCy K D O Xo X1 X2 Output
  • 31. Tambahan output X dapat dihasilkan dengan biaya input variabel sebesar OB sehingga OB merupakan biaya marginal sampai mencapai kapasitas penuh pada output OX0 Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas penuh yaitu pada OX0,OX1, dan OX2, .Kapasitas OX0 dapat diubah dengan biaya konstan sebesar C per unit kapasitas sehingga kurve B+C merupakan biaya marginal jangka panjang, yaitu kurve biaya marginal dalam memproduksikan setiap unit output variabel dan iput tetap dapat ditambah terus menerus.
  • 32. Kapasitas optimum sebesar OX1 unit barang terjadi pada LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas X0 per thn maka harganya FX0, keuntunganya totalnya sebesar OEFX0 dan biaya totalnya sebesar (B+C)EFG dan keuntungan sosial sebesar (B+C)EFG. Bila keuntungan sosialnya diperbesar dimana kapasitas menjadi OX1 tambahan biaya per unit sebesar GX0 sedangkan tambahan keuntungan sebesar FX0, .pada tingkat output yang optimum keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya dengan biaya marginal dengan keuntungan sosial sebesar FGH. Pada tingkat output sebesar OX2
  • 33. FEAK LOAD PRICING Perusahan listrik menghadapi perbedaan permintaan listrik yang berbeda pada malam hari dan siang hari, dan siang hari disebut priode off peak dan malam hari disebut peak .Kebijakan yang diperlukan dalam menghadapi permintaan di dua waktu tsb. Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12 jam sehingga WS +WM 12/24 + 12/24 = 1
  • 34. PEAK LO A D PRICIN G Gambar 7 Harga SRMC C D H1 (B+C) F Q LRMCy E B O X2 X1 Output
  • 35. Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode tidak tergantung pada harga listrik padea priode yang lain. Kurve Dm permintaan listrik siang hari Ds permintaan listrik siang hari. Harga listrik pada malam hari FX1 per unit output..Pada harga sebesar OB permintaan listrik disiang hari sebesar OX2 unit setiap priode. Total keuntungan konsumen pada kapasitas mesin sebesar OX1 adalah Wm ( OCFX1) + Ws (ODEX2)
  • 36. T E R J A D I N YA D I S K R I M I N A S I HARGA Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga
  • 37. LA N JU TA N. .. ..  Syarat-syarat terjadinya diskriminasi  JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA (Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination ), Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination ), . Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination ).  Keuntungan maksimum diskriminasi harga
  • 38. MON OP OL I D E N GA N B A N YA K PA B R IK (MU LT IP L A N T MON OP OLY ) Suatu monopolis dapat mempunyai banyak pabrik.Perusahaan yang memiliki banyak pabrik harus menentukan berapa pabrik yang akan berproduksi dan bagaimana mengalokasikanjumlah produksi di antara pabrik-pabrik tersebut.
  • 39. SEKIAN D A N TERIMA KASIH ^_^ ^_^ By : MA’MUN MUANAS