SlideShare a Scribd company logo
• Integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan
(penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi di antara
dua atau lebih perekonomian (negara). Suprima (2010),
• Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan
pernyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma,
peraturan, prosedur.
• Instrumennya meliputi bea masuk, pajak, mata uang,
undang-undang, lembaga, standarisasi, dan kebijakan
ekonomi.
• Pengaturan perdagangan prefensial
(Preferential Trade Arragements) dibentuk
oleh negara-negara yang sepakat
menurunkan hambatan-hambatan
perdagangan yang berlangsung di antara
mereka dan membedakannya dengan
negara-negara yang bukan anggota.
• Kawasan perdagangan bebas (free trade area)
dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun
non tarif di antara negara-negara anggota
dihilangkan sepenuhnya.
• Namun masing-masing negara anggota tersebut
masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-
hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap
negara-negara di luar anggota.
• Persekutuan pabean (customs union)
mewajibkan semua negara anggota untuk
tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan di antara mereka,
namun juga menyeragamkan kewajiban
perdagangan mereka terhadap negara luar
yang bukan anggota.
• Pasara bersama (common market) yaitu
suatu bentuk integrasi dimana bukan
hanya perdagangan barang saja yang
dibebaskan, namun arus faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal juga
dbebaskan dari semua hambatan.
• Unit ekonomi (economic union) yaitu
dengan menyeragamkan kebijakan-
kebijakan moneter dan fiskal dari masing-
masing negara anggota yang berada
dalam suatu kawasan atau bagi negara-
negara yang melakukan kesepakatan.
Free Trade Area(FTA)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau
hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun
non tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara
mereka, sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan
merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di
masing-masing negara.
• Setiap negara anggota bebas menentukan tarifnya terhadap arus
perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
Customs Union (CU)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila
mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban
impor atau hambatan-hambatan perdagangan dalam
bentuk tarif maupun non tarif terhadap semua barang
dan jasa yang diperdagangkan di antara sesama mereka.
• Sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan
anggota juga akan diberlakukan penyeragaman
ketentuan.
Common Market (CM)
Dua negara atau lebih dikatakan
membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU
plus mengizinkan adanya perpindahan yang
bebas seluruh faktor produksi di antara
sesama negara anggota.
Economic Union (EU)
• Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU
jika terpenuhi kondisi CM plus adanya harmonisasi
dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional
di antar sesame negara anggota.
• Dengan begitu dapat dihindari adanya kebijakan-
kebijakan yang saling bertentangan dan
kontroversial satu sama lain.
Total Economic Integration (TEI)
• Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi
penyatuan kebijakan makroekonomi maupun
sosial dan menfungsikan suatu badan atau
lembaga yang bersifat “supra nasional” dengan
kewenangan yang cukup luas dan sangat
mengikat semua negara anggotanya.
• Ide penyatuan ekonomi kawasan dimunculkan oleh
Mundell (1961).
• Mundell (1961) dalam Kaboub (2006) berpendapat
bahwa beberapa kawasan dapat bergabung menjadi satu
dan mengadopsi sata mata uang yang sama (single
currency).
• Mundell mengusulkan suatu sistem dimana mata uang
tidak digambarkan oleh karakter suatu negara, tetapi
oleh suatu area dimana mobilisasi faktor-faktor produksi
memiliki derajat mobilisasi yang tinggi.
• Keuntungan dari mata uang bersama ini adalah tingkat
harga yang lebih transparan karena setiap harga
ditunjukkan mata uang yang sama.
• PTA adalah suatu persetujuan di antara
dua negara atau lebih dimana tarif yang
berlaku di antara mereka adalah lebih
rendah dari produk yang diperdagangkan
dengan negara luar.
• Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area), yaitu
dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun
non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan
sepenuhnya
• Namun masing-masing negara anggota tersebut masih
berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan
atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan
yang diterapkan terhadap negara-negara di luar
anggota.
• Namun apabila di negara anggota FTA tidak terjadi
hubungan dagang yang insentif di dalam kawasan
tersebut tetapi lebih banyak berdagang dengan negara
di luar kawasan FTA, akan terjadi penurunan volume
perdagangan sehingga akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat negara anggota dalam kawasan FTA.
• Singkatnya bahwa kawasan perdagangan bebas dapat
menimbulkan dampak kreasi dan diversi perdagangan.
• Pendekatan yang memfokuskan pada
harga dan
• Pendekatan yang memfokuskan pada
kuantitas.
• Metode pengukuran integrasi ekonomi
berdasarkan harga lebih disukai oleh para
cendekiawan untuk mempertimbangkan suatu
ukuran secara aksioma, yaitu pemenuhan
dengan hukum satu harga law of one price (LOP)
di dalam pasar yang secara geografis berbeda.
• Asumsi dari LOP memungkinkan kita untuk mengukur
kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan
perbedaan harga komoditas dan modal (asset) di wilayah
yang berbeda pada pasar persaingan sempurna.
• Akan tetapi, metode ini terkadang menyesatkan karena
banyaknya jenis barang yang beredar di antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya (heterogenous goods)
yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga.
• Cara yang paling umum atau cara yang biasa
digunakan untuk mengukur integrasi ekonomi
berdasarkan kuantitas adalah tingkat
keterbukaan (degree of openness).
• Pertama, meode ini tidak mempedulikan adanya
perbedaan ukuran ekonomi.
• Misalnya suatu daerah yang luas pasti memiliki peranan
sektor-sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB
(produk domestik bruto) daripada daerah yang memiliki
wilayah yang kecil dimana peranan sektor-sektor
ekonominya kecil terhadap PDB (produk domestik
bruto).
• Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih
tepat ketika jumlah dan segi penting dari
koneksi perdagangan masing-masing
negara dan mempunyai aspek integrasi
yang relevan dengan dunia lainnya, karena
indikator keterbukaan tidak
memperdulikan permasalahan ini.
• Terjadi apabila sebagian produksi domestik di suatu
negara yang menjadi anggota perserikatan pabean atau
dari Negara luar yang bukan anggota (dalam custom
union) digantikan dengan impor yang harganya lebih
murah dari negara anggota lainnya (dengan kata lain
biaya semakin efisien).
• Akibatnya, kemakmuran negara anggota meningkatkan
dan mendorong spesialisasi yang lebih luas dan
mendalam.
Harga/Tarif Indonesia ($) Singapura ($) Eropa ($)
Harga computer 300 280 280
Tarif bea masuk 0 30 30
Harga computer
sebelum FTA
300 310 310
Harga computer
sesudah FTA
300 280 310
• Terjadi ketika impor berbiaya rendah dari negara-negara di
luar custom union digantikan oleh impor yang berbiaya
lebih tinggi dari negara anggota union. Hal ini disebabkan
oleh perlakuan preferential trade yang diberikan pada
negara-negara anggota.
• Trade diversion ini sendiri akan mengurangi kemakmuran
karena produksi akan bergeser dari produsen yang lebih
efisien di luar union ke produsen yang kurang efisien di
dalam union.
• Trade diversion memperburuk alokasi sumber daya
internasional dan menggeser produksi menjauh dari
keunggulan komparatifnya.
• Custom union yang memindahkan perdagangan (trade
diverting custom union) akan mengakibatkan trade
creation dan trade diversion sehingga bisa menaikkan
atau menurunkan kemakmuran negara anggota union,
tergantung pada kekuatan relatif dari kedua hal yang
berlawanan ini.
• Produk-produk semakin efisien yang memungkinkan
terjadinya spealisasi, sehingga produk yang
bersangkutan memiliki keunggulan komparatif.
• Produksi meningkat akibat meningkatnya volume
perdagangan.
• Posisi tawar di forum internasional membaik, sehingga
memungkinkan meningkatnya volume perdagangan.
• Efisiensi produk semakin meningkat sehingga
meningkatkan kompetisi.
• Kualitas produk dan faktor produksi makin meningkat
yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.
• Mobilitas modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk
sesama negara anggota.
• Adanya koordinasi antara sesama negara anggota dalam
kebijakan moneter dan fiskal.

More Related Content

What's hot

Hambatan Non Tarif
Hambatan Non TarifHambatan Non Tarif
Hambatan Non Tarif
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
rusdiman1
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
ramafajar6969
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
integrasi ekonomi regional
integrasi ekonomi regionalintegrasi ekonomi regional
integrasi ekonomi regional
Indira Muttahara
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Vera Handayani
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
Dnr Creatives
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneter
rifkyfirman
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
Ihsan Amruh
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Sugeng Budiharsono
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
Gunawan Manalu
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
 
PPT Ekonomi Internasional.pptx
PPT Ekonomi Internasional.pptxPPT Ekonomi Internasional.pptx
PPT Ekonomi Internasional.pptx
Mellya7
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Sucifitria
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
ginakarlina
 
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasional
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasionalBeberapa prosedur dasar pembayaran internasional
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasionalMuhammad Khoirul Fuddin
 

What's hot (20)

Hambatan Non Tarif
Hambatan Non TarifHambatan Non Tarif
Hambatan Non Tarif
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
integrasi ekonomi regional
integrasi ekonomi regionalintegrasi ekonomi regional
integrasi ekonomi regional
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneter
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
PPT Ekonomi Internasional.pptx
PPT Ekonomi Internasional.pptxPPT Ekonomi Internasional.pptx
PPT Ekonomi Internasional.pptx
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
 
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasional
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasionalBeberapa prosedur dasar pembayaran internasional
Beberapa prosedur dasar pembayaran internasional
 

Viewers also liked

Vector Error Correction Model
Vector Error Correction ModelVector Error Correction Model
Vector Error Correction Model
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Analisis Time Series
Analisis Time SeriesAnalisis Time Series
Analisis Time Series
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Regresi Linier Berganda
Regresi Linier BergandaRegresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomiPrinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non BankSilabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Silabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika BisnisSilabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika Bisnis
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Ruang lingkup lembaga keuangan bank
Ruang lingkup lembaga keuangan bankRuang lingkup lembaga keuangan bank
Ruang lingkup lembaga keuangan bank
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme PasarPenerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan BisnisRuang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
Muhammad Khoirul Fuddin
 

Viewers also liked (20)

Vector Error Correction Model
Vector Error Correction ModelVector Error Correction Model
Vector Error Correction Model
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Analisis Time Series
Analisis Time SeriesAnalisis Time Series
Analisis Time Series
 
Regresi Linier Berganda
Regresi Linier BergandaRegresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda
 
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomiPrinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non BankSilabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
 
Silabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika BisnisSilabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika Bisnis
 
Ruang lingkup lembaga keuangan bank
Ruang lingkup lembaga keuangan bankRuang lingkup lembaga keuangan bank
Ruang lingkup lembaga keuangan bank
 
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme PasarPenerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
Penerapan Permintaan dan Penawaran dalam Mekanisme Pasar
 
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
 
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan BisnisRuang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Pasar monopolistik
Pasar monopolistikPasar monopolistik
Pasar monopolistik
 
Oligopoli
OligopoliOligopoli
Oligopoli
 
Monopoli
MonopoliMonopoli
Monopoli
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 

Similar to Integrasi Ekonomi Internasional

TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx
TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN  D1B020016.pptxTUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN  D1B020016.pptx
TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx
AhmadSultan50
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
AnthoNuaPasha
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
mielasieuzzumaki
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
FathinSyifayani2
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
indraaaim
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
GaleryWarnet
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)
Intan Kurniasari
 
Gatt and wto
Gatt and wtoGatt and wto
Gatt and wto
Suratno Ratno Miharjo
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
yeniok11
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Sella Simamora
 
Pkn XI - World Trade Organization
Pkn XI - World Trade OrganizationPkn XI - World Trade Organization
Pkn XI - World Trade OrganizationAdelia Sakina
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)
dionteguhpratomo
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
zainal_akbar
 
Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosa
rosa wati
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Muhammad Khoirul Fuddin
 

Similar to Integrasi Ekonomi Internasional (20)

TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx
TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN  D1B020016.pptxTUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN  D1B020016.pptx
TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)
 
Gatt and wto
Gatt and wtoGatt and wto
Gatt and wto
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
 
Pkn XI - World Trade Organization
Pkn XI - World Trade OrganizationPkn XI - World Trade Organization
Pkn XI - World Trade Organization
 
Binter 1
Binter 1Binter 1
Binter 1
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosa
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 

Recently uploaded

aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 

Recently uploaded (14)

aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 

Integrasi Ekonomi Internasional

  • 1.
  • 2. • Integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi di antara dua atau lebih perekonomian (negara). Suprima (2010), • Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan pernyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur. • Instrumennya meliputi bea masuk, pajak, mata uang, undang-undang, lembaga, standarisasi, dan kebijakan ekonomi.
  • 3. • Pengaturan perdagangan prefensial (Preferential Trade Arragements) dibentuk oleh negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung di antara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota.
  • 4. • Kawasan perdagangan bebas (free trade area) dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya. • Namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatan- hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara di luar anggota.
  • 5. • Persekutuan pabean (customs union) mewajibkan semua negara anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan di antara mereka, namun juga menyeragamkan kewajiban perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota.
  • 6. • Pasara bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal juga dbebaskan dari semua hambatan.
  • 7. • Unit ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan- kebijakan moneter dan fiskal dari masing- masing negara anggota yang berada dalam suatu kawasan atau bagi negara- negara yang melakukan kesepakatan.
  • 8. Free Trade Area(FTA) • Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun non tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara mereka, sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di masing-masing negara. • Setiap negara anggota bebas menentukan tarifnya terhadap arus perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
  • 9. Customs Union (CU) • Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non tarif terhadap semua barang dan jasa yang diperdagangkan di antara sesama mereka. • Sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan anggota juga akan diberlakukan penyeragaman ketentuan.
  • 10. Common Market (CM) Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh faktor produksi di antara sesama negara anggota.
  • 11. Economic Union (EU) • Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi kondisi CM plus adanya harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional di antar sesame negara anggota. • Dengan begitu dapat dihindari adanya kebijakan- kebijakan yang saling bertentangan dan kontroversial satu sama lain.
  • 12. Total Economic Integration (TEI) • Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan menfungsikan suatu badan atau lembaga yang bersifat “supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan sangat mengikat semua negara anggotanya.
  • 13. • Ide penyatuan ekonomi kawasan dimunculkan oleh Mundell (1961). • Mundell (1961) dalam Kaboub (2006) berpendapat bahwa beberapa kawasan dapat bergabung menjadi satu dan mengadopsi sata mata uang yang sama (single currency).
  • 14. • Mundell mengusulkan suatu sistem dimana mata uang tidak digambarkan oleh karakter suatu negara, tetapi oleh suatu area dimana mobilisasi faktor-faktor produksi memiliki derajat mobilisasi yang tinggi. • Keuntungan dari mata uang bersama ini adalah tingkat harga yang lebih transparan karena setiap harga ditunjukkan mata uang yang sama.
  • 15. • PTA adalah suatu persetujuan di antara dua negara atau lebih dimana tarif yang berlaku di antara mereka adalah lebih rendah dari produk yang diperdagangkan dengan negara luar.
  • 16. • Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area), yaitu dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya • Namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara di luar anggota.
  • 17. • Namun apabila di negara anggota FTA tidak terjadi hubungan dagang yang insentif di dalam kawasan tersebut tetapi lebih banyak berdagang dengan negara di luar kawasan FTA, akan terjadi penurunan volume perdagangan sehingga akan menurunkan kesejahteraan masyarakat negara anggota dalam kawasan FTA. • Singkatnya bahwa kawasan perdagangan bebas dapat menimbulkan dampak kreasi dan diversi perdagangan.
  • 18. • Pendekatan yang memfokuskan pada harga dan • Pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas.
  • 19. • Metode pengukuran integrasi ekonomi berdasarkan harga lebih disukai oleh para cendekiawan untuk mempertimbangkan suatu ukuran secara aksioma, yaitu pemenuhan dengan hukum satu harga law of one price (LOP) di dalam pasar yang secara geografis berbeda.
  • 20. • Asumsi dari LOP memungkinkan kita untuk mengukur kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan perbedaan harga komoditas dan modal (asset) di wilayah yang berbeda pada pasar persaingan sempurna. • Akan tetapi, metode ini terkadang menyesatkan karena banyaknya jenis barang yang beredar di antara satu wilayah dengan wilayah lainnya (heterogenous goods) yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga.
  • 21. • Cara yang paling umum atau cara yang biasa digunakan untuk mengukur integrasi ekonomi berdasarkan kuantitas adalah tingkat keterbukaan (degree of openness).
  • 22. • Pertama, meode ini tidak mempedulikan adanya perbedaan ukuran ekonomi. • Misalnya suatu daerah yang luas pasti memiliki peranan sektor-sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB (produk domestik bruto) daripada daerah yang memiliki wilayah yang kecil dimana peranan sektor-sektor ekonominya kecil terhadap PDB (produk domestik bruto).
  • 23. • Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih tepat ketika jumlah dan segi penting dari koneksi perdagangan masing-masing negara dan mempunyai aspek integrasi yang relevan dengan dunia lainnya, karena indikator keterbukaan tidak memperdulikan permasalahan ini.
  • 24. • Terjadi apabila sebagian produksi domestik di suatu negara yang menjadi anggota perserikatan pabean atau dari Negara luar yang bukan anggota (dalam custom union) digantikan dengan impor yang harganya lebih murah dari negara anggota lainnya (dengan kata lain biaya semakin efisien). • Akibatnya, kemakmuran negara anggota meningkatkan dan mendorong spesialisasi yang lebih luas dan mendalam.
  • 25. Harga/Tarif Indonesia ($) Singapura ($) Eropa ($) Harga computer 300 280 280 Tarif bea masuk 0 30 30 Harga computer sebelum FTA 300 310 310 Harga computer sesudah FTA 300 280 310
  • 26. • Terjadi ketika impor berbiaya rendah dari negara-negara di luar custom union digantikan oleh impor yang berbiaya lebih tinggi dari negara anggota union. Hal ini disebabkan oleh perlakuan preferential trade yang diberikan pada negara-negara anggota. • Trade diversion ini sendiri akan mengurangi kemakmuran karena produksi akan bergeser dari produsen yang lebih efisien di luar union ke produsen yang kurang efisien di dalam union.
  • 27. • Trade diversion memperburuk alokasi sumber daya internasional dan menggeser produksi menjauh dari keunggulan komparatifnya. • Custom union yang memindahkan perdagangan (trade diverting custom union) akan mengakibatkan trade creation dan trade diversion sehingga bisa menaikkan atau menurunkan kemakmuran negara anggota union, tergantung pada kekuatan relatif dari kedua hal yang berlawanan ini.
  • 28. • Produk-produk semakin efisien yang memungkinkan terjadinya spealisasi, sehingga produk yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif. • Produksi meningkat akibat meningkatnya volume perdagangan. • Posisi tawar di forum internasional membaik, sehingga memungkinkan meningkatnya volume perdagangan.
  • 29. • Efisiensi produk semakin meningkat sehingga meningkatkan kompetisi. • Kualitas produk dan faktor produksi makin meningkat yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. • Mobilitas modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk sesama negara anggota. • Adanya koordinasi antara sesama negara anggota dalam kebijakan moneter dan fiskal.