Pendahuluan Perdagangan internasional dan resesi global.pptxEmmaFadhilah1
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang antar dua negara atau lebih untuk mendapatkan laba. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Peranan perdagangan internasional dalam Produktifitas dan perekonomiancekkembali dotcom
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004).
3. Harga dipengaruhi oleh
Efisiensi dalam hal:
• Tingkat ongkos produksi
• Transportasi
• Pelayanan jasa-jasa produksi
• Perdagangan
Jadi Efisien tidak hanya dalam proses
produksi
3
4. Proses Produksi
Kesinambungan bahan baku
Kualitas tenaga kerja
Modal
Jasa-jasa angkutan
Harga barang-barang publik (utilitas)
Kebijakan dan peraturan pemerintah
Tingkat bunga
Berbagai jasa lainnya
4
5. Jika bahan baku diimpor
Prosedur impor harus sederhana
Tarif barang untuk bea-cukai dan rintangan nontarif
tidak menjadi hambatan
Politik perpajakan memberi peluang dan rangsangan
untuk investasi
Cat: walaupun produk DN mendapatkan pasarannya di
LN, kalau faktor internal (DN) tidak mendukung
maka daya saing tidak dapat diandalkan
5
6. Keuntungan Komparatif
Dikembangkan oleh:
Ricardo
JS Mill
Heckscher
Ohlin
Leontif
Samuelson
Vernon
Asumsi yang digunakan bisa saja pada masa tertentu kurang
relevan untuk menjelaskan mengapa suatu barang dapat
bersaing di pasaran internasional.
6
7. Asumsi utama yang digunakan
Perdagangan Bebas
Tidak ada intervensi pemerintah
Faktanya
Intervensi Pemerintah sering lebih dominan
Proteksi Industri
Perdagangan Dumping
7
8. Dumping
Penetrasi pasar yang digunakan oleh suatu
negara ke negara lain, tetapi dengan tingkat
harga yang lebih rendah dari tingkat harga di
dalam negeri pengekspor.
Tujuan: Merebut pasar
Didukung oleh jumlah konsumen dan daya
beli di dalam negeri yang tinggi (kerugian di
LN dapat ditanggulangi dan bersifat
sementara).
8
9. Politik Dumping Jepang
Jepang memanfaatkan kondisi perdagangan bebas
di negara maju (Eropa dan AS) dengan membanjiri
pasar mereka dengan produk Jepang.
Industri AS dan Eropa Barat lesu (terjadi penurunan
tenaga kerja yang besar)
Anggapan semula adalah efisiensi dan ongkos
tenaga kerja murah di Jepang.
Keuletan, tekad berbuat yang terbaik untuk negeri
dan politik dumping sebagai faktor dominan.
9
10. Motto „Itchiban“
Mendorong/memotivasi setiap perbuatan
dengan hasil nomer satu.
Presiden perusahaan Sony mengatakan:
„....militarily we could never defeat the United
States, but economically we can overcome
number one in the world“.
10
11. Praktek Perdagangan Jepang
Jepang melakukan perdagangan dumping
TV berwarna di AS puluhan tahun yang lalu.
Tahun 73 Jepang melakukan dumping mesin
tik timbul politik antidumping di AS dengan
mengenakan tarif masuk 36,5 persen
Th 71 ekspor mesin tik dari Jepang ke AS
baru 144 ribu satuan, dan pada tahun 81
telah melampaui 600 ribu buah.
11
12. Praktek Perdagangan Jepang
Pada tahun 1960 IBM mendominasi pasar
komputer dunia, tapi pada tahun 1979
andilnya tinggal 27 persen
Spionase dalam teknologi komputer
Kisah perjalanan produk komputer yg
menjadi unggulan AS namun kemudian
menjadi pengimpor komponen komputer dari
Jepang.
12
13. Teori yang menjelaskan keuntungan
komparatif
Berasal dari ongkos yang efisien (ongkos
tenaga kerja relatif murah). Teori ini relevan
kalau ongkos tenaga kerja dominan
Unsúr pokok Teori tentang keuntungan
komparatif adalah kekayaan akan faktor
produksi, keterampilan, skala ekonomi,
pilihan pola konsumsi, inovasi dan kreasi.
13
14. Keterampilan Tenaga Kerja (Skills)
Perbedaan produktifitas dan efisiensi tenaga kerja
disebabkan oleh perbedaan keterampilan.
Unggul dalam keterampilan berpengaruh
terhadap daya saing. Untuk barang padat karya
keterampilan akan memperoleh keuntungan
komparatif di pasaran internasional.
Negara berkembang dengan labor cost rendah akan
memperoleh keuntungan lebih tinggi kalau barang
yang diekspor adalah barang padat karya (Ricardo,
Heckscher-Ohlin kemudian menjadi Paradoks
Leontief)
14
15. Keterampilan Tenaga Kerja (Skills)
H-O menyatakan bahwa suatu negeri akan
mengekspor komoditi yang dibuat dengan faktor
yang dimiliki berlimpah, dan akan mengimpor
barang, kalau faktor produksinya langka.
Leontif menguji pernyataan itu di AS th 1953.
Ternyata barang² yang diekspor AS adalah barang
yg relatif mempunyai teknologi padat karya,
sedangkan yang diimpor barang² yang teknologinya
relatif padat modal.
15
16. Keterampilan Tenaga Kerja (Skills)
Ongkos rendah tapi produktifitas juga rendah
akan menyebabkan harga menjadi mahal.
Ditambah faktor eksternal seperti
pemogokan, hubungan industrial yang tidak
harmonis, dan skala ekonomi yang rendah.
Faktor eksternal lainnya adalah struktur
pasar yang tidak sempurna (oligopoli dan
monopoli) menyebabkan under capacity
yang disengaja untuk mendikte pasar.
16