2. Outline Presentasi
PROSES PERUBAHAN DAN PERBAIKAN
KURIKULUM :
1. Pengertian Perubahan Kurikulum
2. Jenis-Jenis Perubahan
3. Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Perubahan
Kurikulum
4. Proses Perubahan Kurikulum di Indonesia
5. Sebab-Sebab Kurikulum Itu Diubah dan Diperbaiki
6. Kesulitan-Kesulitan Dalam Perubahan dan Perbaikan
Kurikulum
7. Proses Perbaikan Kurikulum
4. 1. Pengertian Perubahan Kurikulum
Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 38), Suatu
kurikulum disebut mengalami perubahan bila
terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih
komponen kurikulum antara dua periode tertentu,
yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja .
Sedangkan menurut Nasution (2009:252),
perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-
alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu .
5. 2. Jenis-Jenis Perubahan
Perubahan sebagian
Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja
dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian.
Perubahan menyeluruh
Disamping secara sebagian-sebagian, perubahan suatu
kurikulum dapat saja terjadi secara menyeluruh, artinya
keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut mengalami
perubahan
6. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perubahan Kurikulum
1.Politik atau Kebijakan
Pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Hal ini terlihat pada implementasi atau pemberlakuan
Undang-undang nomor 22 tahun 1999
2.Tuntutan Masyarakat
Selain faktor politik, tuntutan masyarakat dan dunia kerja
menjadi pertimbangan dalam perubahan kurikulum.
3.Perkembangan Ilmu Pengetahuan danTeknologi
Tuntutan dinamika masyarakat di atas, menyebabkan
dan/atau disebabkan oleh adanya perkembangan ilmu dan
teknologi.
7. 4.Ideologis atau Cita-cita Masyarakat
Pada masyarakat yang memiliki jiwa dinamis dan daya saing
atau kompetetif tinggi, perubahan cepat dan segera menjadi
ukuran keberhasilan dan kemajuan masyarakat
5.Historis dan Sosiologis
Di sisi lain, faktor historis dan sosiologis masyarakat turut
serta dalam mendorong perubahan kurikulum.
6.Psikologis
Landasan psikologis berkenaan dengan bagaimana belajar da-
pat terjadi atau pendekatan macam apa yang dipakai untuk
membantu proses belajar.
8. 4. Proses Perubahan Kurikulum di
Indonesia
Dunia Pendidikan Indonesia telah menerapkan tujuh kurikulum,
yaitu :
Kurikulum 1968
Kurikulum 1975
Kurikulum1984
Kurikulum 1994
Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi
KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dikeluarkan pemerintah melalui Permen Diknas Nomor
22 tentang Standar Isi,
Kurikulum 2013
9. 4.1. Kurikulum 1968
Menteri pendidikannya dijabat Mr. Suwandi.
Rencana Pelajaran 1947 memuat ketentuan
sebagai berikut:
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar di
sekolah;
Jumlah mata pelajaran untuk Sekolah Rakyat (SR) 16 bidang
studi, SMP 17 bidang studi, SMA jurusan B 19 bidang studi.
10. 4.2. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat
LetjenTNI Dr. SyarifThajeb (1973-1978). Ketentuan-ketentuan
Kurikulum 1975 adalah:
Sifat: integrated curriculum organization;
SD mempunyai satu struktur program terdiri atas 9 bidang studi;
pelajaran Ilmu Alam dan llmu Hayat menjadi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA);
pelajaran Ilmu Aljabar dan Ilmu Ukur menjadi Matematika;
jumlah mata pelajaran SMP dan SMA menjadi 11 bidang studi;
penjurusan SMA dibagi tiga IPA, IPS dan Bahasa dimulai pada
permulaan semester II kelas 1.
11. 4.3. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 ini diterapkan ketika menteri pendidikan
dijabat oleh Prof. Dr. Nugroho Notosusanto seorang ahli
sejarah Indoesia. Ketentuan - ketentuan dalam Kurikulum
1984 adalah:
Sifat: Content Based Curriculum;
Program pelajaran mencakup 11 bidang studi;
Jumlah mata pelajaran SMP menjadi 12 bidang studi;
Jumlah mata pelajaran SMA 15 bidang studi untuk program inti,
4 bidang studi untuk program pilihan;
Penjurusan SMA dibagi lima: program A1 (Ilmu Fisika),A2 (Ilmu
Biologi),A3 Ilmu Sosial,A4 Ilmu Budaya, danA5 (Ilmu Agama);
12. 4.4. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 ditetapkan ketika menteri
pendidikan dijabat oleh Prof Dr. IngWardiman
Djojonegoro.Ketentuan - ketentuan yang ada dalam Kurikulum 1994
adalah:
bersifat: Objective Based Curriculum:
nama SMP diganti mejadi SLTP (Sekolah LanjutanTingkat
Pertama) dan SMA diganti SMU (Sekolah Menengah Umum);
mata pelajaran PSPB dihapus;
program pengajaran SD dan SLTP disusun dalam 13 mata
pelajaran;
Program pengajaran SMU disusun dalam 10 mata pelajaran;
13. 4.5. Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Kurikulum 2004)
Kurikulum Berbasis Kompetensi digagas ketika Menteri
Pendidikan dijabat oleh Prof.Abdul Malik Fadjar, M.Sc.
Ketentuan - ketentuan yang ada dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi adalah:
bersifat: Competency Based Curriculum:
penyebutan SLTP menjadi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan
SMU menjadi SMA (Sekolah MenengahAtas);
program pengajaran SD disusun 7 mata pelajaran;
program pengajaran SMP disusun dalam 11 mata pelajaran;
program pengajaran SMA disusun dalam 17 mata pelajaran;
penjurusan SMA dilakukan di kelas II, terdiri atas IlmuAlam,
Sosial, dan Bahasa
14. 4.6. Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP)
Kurikulum ini merupakan revisi dan pengembangan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi atau ada yang menyebut
Kurikulum 2004.
Dalam KTSP beban belajar siswa sedikit berkurang dan
tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru, dan komite
sekolah) diberikan kewenangan untuk mengembangkan
kurikulum, seperti membuat indikator, silabus, RPP dan
beberapa komponen kurikulum lainnya
15. 4.7 Kurikulum 2013
Kurikulum ini diterapkan pada masa jabatan menteri
pendidikan M.Nuh
Mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru Juli 2013
Kurikulum berbasis karakter
Terjadi pengurangan mata pelajaran pada tingkat SD dan SMP
16. 5. Sebab-Sebab Kurikulum Itu Diubah
dan Diperbaiki
Kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang
mendasarinya.
Kurikulum juga diubah bila tekanan dalam tujuan mengalami
pergeseran
17. 6. Kesulitan-Kesulitan Dalam
Perubahan dan Perbaikan Kurikulum
Sejarah menunjukkan bahwa sekolah itu sangat sukar
menerima pembaharuan.
Manusia itu pada umumnya bersifat konservatif dan guru
termasuk golongan itu juga.
Pembaharuan kurikulum kadang-kadang terikat pada tokoh
yang mencetuskannya.
18. 7. Proses Perbaikan Kurikulum
Perbaikan kurikulum tergantung pada pertumbuhan guru
Perubahan-perubahan di dalam kurikulum didasarkan atas
penelitian perencanaan dan organisasi
Sekolah menjadi pusat perencanaan
Orang-orang yang mengerti dan mengetahui tentang siswa
harus dikut sertakan dalam perencanaan kurikulum.
Para administrator, guru-guru, orang tua, orang luar, dan
siswa-siswa hendaknya di ikut sertakan dalam perencanaan
kurikulum
19. Kecendrungan di dalam tingkatan dasar dan lanjutan hendaknya
diarahkan pada organisasi kurikulum yang lebih bersatu
Kurikulum harus memperhatikan dan mempertimbangkan
semua pengalaman yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan masyarakat demokrasi
Kurikulum harus memiliki pengalaman-pengalaman untuk
membantu para siswa melakukan penyesuaian diri terhadap
kehidupan sekarang
Kurikulum harus menyediakan pengalaman-pengalaman yang
membantu perkembangan siswa dalam segi intelektual, jasmani,
sosial,emosional dan spritual
22. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum
1.PerguruanTinggi
Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari perguruan
tinggi:
Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum.
Kedua, dari pengembangan ilmu pendiddikan dan keguruan
serta penyiapan guru-guru di perguruan tinggi keguruan.
23. 2.Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan
mempersiapkan anak untuk kehidupan di masyarakat.
3.System nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat system nilai, baik nilai
moral, keagamaan, social, budaya, maupun nilai politis.
24. Ada empat langkah pengembangan
kurikulum model Rogers.
Pemilihan target dari system pendidikan. Didalam penentuan
target ini stu-satunya criteria yang menjadi pagangan adalah
adanya kesediaan dari pejabat pendidikan untuk turut serta
dalam kegiatan kel;ompok yang intensif.
Partisipasi guru dalam pengalaman guru dalam pengalaman
kelompok yang intensif.
Pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk
satu kelas atau unit pelajaran.
Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok
25. Langkah – Langkah Pengembangan
kurikulum Menurut Tyler :
1. Menentukan tujuan
2. Menentukan pengalaman belajar
3. Pengorganisasian pengalaman belajar
4. Penilaian tujuan belajar sebagai kompponen
yang dijadikan perhatian utama
26. Beauchamp Mengemukakan Lima Hal
Dalam Mengembangkan Suatu
Kurikulum,yaitu :
Menetapkan arena atau lingkup wilayah yang
akan dicakup oleh kurikulum tersebut
Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut seerta
terlibat dalam pengembangan kurikulum
Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum
implementasi kurikulum
Evaluasi kurikulum.
27. Pengembangan Kurikulum
Menurut Wheeler
Mementukan tujuan umum dan tujuan khusus.
Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat
dilakukan oleh siswa
Menentukan isi dan materi pelajaran sesuai dengan
pengalaman belajar
Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar dengan
isi atau materi pelajaran.
Melakukan evaluasi setiap fase pengembangan dan pencapaian
tujuan
28. REFERENSI
Adiwikarta,S, 1994. Kurikulum yang Berorientasi pada Kekinian,
Kurikulum untuk Abad 21,Jakarta : Grasindo.
Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nasution, S. 2008.Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: BumiAksara.
Sanjaya,Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Soetopo dan Soemanto. 1991. Pembinaan Dan
Pengembangan Kurikulum Sebagai Substansi Problem
Administrasi Pendidikan . Jakarta: BumiAksara.