Dokumen tersebut membahas berbagai teori dan pendekatan penelitian akuntansi, mulai dari perbedaan antara metode deduktif dan induktif, hubungan antara akuntansi dan ilmu pengetahuan, arah penelitian akuntansi seperti pengambilan keputusan, pasar modal, perilaku, teori agensi, ekonomi informasi, dan akuntansi kritis, serta revolusi ilmu pengetahuan dalam akuntansi dengan pergeseran paradigma dari biaya historis ke nilai saat ini
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
soal tugas teori akuntansi (soal jawab) sumber dr buku galo, Cuma nomor 8 dr net.
Bagi yg perlu, copas bae. Nag ngedit lg laju laa. Kalo idg jg dpp,,,,,,ahaha aku sukarela bae kasih jawaban aku :D
*ups keterangan gambar cari dewek di buku, dak biso ku upload coz lola. . . sorry
*dan tulis di double polio kalo bs setiap kelompok, tulis tgn per individu biar ibuk tw kamu gaweke nian. .
nomor 1 Cari internet bae, ,dag temu di buku :D
nomor 28. Jelaskan berbagai kriteria dan prosedur untuk memverifikasi teori akuntansi
Hal 37
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
soal tugas teori akuntansi (soal jawab) sumber dr buku galo, Cuma nomor 8 dr net.
Bagi yg perlu, copas bae. Nag ngedit lg laju laa. Kalo idg jg dpp,,,,,,ahaha aku sukarela bae kasih jawaban aku :D
*ups keterangan gambar cari dewek di buku, dak biso ku upload coz lola. . . sorry
*dan tulis di double polio kalo bs setiap kelompok, tulis tgn per individu biar ibuk tw kamu gaweke nian. .
nomor 1 Cari internet bae, ,dag temu di buku :D
nomor 28. Jelaskan berbagai kriteria dan prosedur untuk memverifikasi teori akuntansi
Hal 37
Perkembangan Struktur Institusi Akuntansi Keuangan
Teori dan Penelitian Akuntansi
1. TEORI AKUNTANSI DAN PENELITIAN
AKUNTANSI
Oleh :
Asrini Ali Saeni
352856
Program Magister Sains dan Doktoral
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
2. Mindmap
Tujuan
Pembelajaran
Memahami mengenai
metode ilmiah dan
perbedaan antara metode
deduktif dan induktif
Menjelaskan bagaimana
akuntansi berada pada
dikotomi seni dan sains
Memahami arah
utama penelitian
akuntansi
Menambah wawasan
mengenai penelitian
akuntansi positif
3. Penelitian Akuntansi dan Metode Ilmiah
Teori itu mengandung
1. Premis yang umumnya dikatakan asumsi atau postulat
2. Kumpulan simpulan yang berasal dari premis
Pendekatan Penelitian
1. Metode Deduktif
Metode Deduktif adalah metode penelitian yang
menyediakan satu atau lebih simpulan dari premis
yang ada.
Ex: Premis 1 : Mahasiswa adalah pelajar yang
terdaftar di perguruan tinggi.
Premis 2 : Ira tidak terdaftar di Perguruan Tinggi
Simpulan 1: Ira bukan mahasiswa
4. ...Cont.
2. Metode Induktif
Metode Induktif adalah metode pengambilan sample dari
sebuah populasi dan membuat kesimpulan akan populasi
tersebut.
Ex. Q : Bagaimana Manajemen merespon standar baru yang
dikeluarkan oleh FASB?
P : Manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan
pribadinya
H : Manajemen cenderung lebih menyukai melaporkan laba
bersih yang rendah jika perusahaan dalam tekanan
politik.
Teori Normatif dan Deskriptif
1. Teori Normatif memasukkan pertimbangan nilai, salah satu
premisnya menunjukkan hal yang harus dilakukan. Biasanya teori
normatif itu menggunakan metode deduktif.
2. Teori Deksriptif mencari hubungan yang terjadi antara variabel.
Teori deskriptif biasanya menggunakan metode induktif.
5. ...Cont.
Teori Umum dan Khusus
Perbedaan tajam antara metode induktif dan deduktif adalah
salah satunya terkadang umum dalam konten, sedangkan yang
lain itu lebih khusus. Premis deduktif mencakup semua yang
ada di alam, simpulannya pun harus diperluas. Premis induktif
berasal dari fenomena yang nyata, hanya dapat terjadi pada
lingkup lingkungan yang kecil
Sifat komplementer Metode Deduktif dan Induktif
Metode deduktif dan induktif saling melengkapi. Metode
induktif dapat digunakan untuk menilai kelayakan premis yang
dipilih dari sistem deduktif.
Penelitian induktif dapat membantu menjelaskan hubungan
dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis. Penelitian ini
berguna dalam proses pembuatan kebijakan, serta metode
deduktif dapat membantu menentukan aturan yang
disarankan.
6. Akuntansi sebagai Seni atau Sains?
Sterling mengatatakan bahwa akuntansi itu
lebih cenderung pada seni dibandingkan
sains dilihat dari cara akuntan memecahkan
masalah. Ex. Depresiasi
Peneliti tidak selalu datang dari pengukuran
yang seragam. Ex.
Ekonometrik, Klimatologi, dan Antropologi
Sains tidak harus selalu pasti. Akuntansi
memang memiliki penilaian dan prediksi
yang cenderung kurang akurat dibanding
ilmu alam.
7. Arah Penelitian Akuntansi
Pendekatan Pengambilan Keputusan
Pendekatan ini tidak menanyakan informasi apa yang dibutuhkan
oleh pengguna, tetapi lebih berkonsentrasi apakah informasi ini
berguna dalampengambilan keputusan. Orientasinya dapat
normatif dan deduktif.
Penelitian Pasar Modal
Banyak penelitian induktif menggambarkan bahwa harga dari
saham yang dijual secara umum bereaksi secara cepat terhadap
informasi baru walaupun informasi ini baru.
Penelitian Prilaku
fokus utama penelitian prilaku adalah bagaimana pengguna
informasi akuntansi menggunakannya untuk membuat keputusan
dan informasi apa yang mereka butuhkan. Metode yang digunakan
adalah deskriptif, walaupun pendekatan model keputusan adalah
normatif. Penelitian prilaku terbagi dua :
1.Prilaku yang melibatkan pertimbangan dalam pengaturan satu
orangr
2.Eksperimen yang interaktif yang melibatkan lebih dari satu orang
dan berefek pada le[utusan seseorang pada keputusan yang
orang lain.
8. ....Cont.
Teori Agensi
Penelitian ini muncul akibat pemisahan kepentingan. Teori agensi
mungkin deduktif maupun induktif dan banyak mengambil sample
pada penelitian keprilakuan, walaupun akar masalahnya adalah
keuangan dan ekonomi. Teori agensi berfokus pada macam-macam
biaya dari pemantauan dan melaksanakan hubungan antar beberapa
beberapa kelompok.
Ekonomi Informasi
Meningkatnya biaya dalam mendapatkan informasi akuntansi menjadi
ladang baru bagi penelitian ekonomi informasi. Ekonomi informasi
termasuk asumsi teori agensi dan situasinya.
Akuntansi Kritis
Akuntansi kritis adalah teori akuntansi yang mempunyai peranan
sangat penting dalam menengahi konflik antara perusahaan dan
komunitas seperti buruh, konsumen, dan masyarakat umum.
Akuntansi kritis terbagi dua :
(1) Akuntansi Kepentingan Umum yang berfokus pada pekerjaan
sukarela sebagai penasihat pajak dan keuangan bagi orang yang
tak dapat membayar jasa tersebut
(2) Akuntansi Sosial berfokus pada mengukur dan membawa biaya
laporan pendapatan perusahaan lebih terbuka, seperti polusi.
9. Revolusi Sains pada Akuntansi
Sangat banyak cara pandang dalam
penelitian akuntansi yang disebabkan
banyaknya paradigma yang digunakan.
Paradigma yang digunakan adalah historical
cost. Sekarang, telah nampak perubahan
menuju penggunaan current value.