Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, universitas mercu buana, 2017
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini menjadikan sistem informasi merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Diantaranya Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Upah, Gaji, Sumber Daya Manusia
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, universitas mercu buana, 2017
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini menjadikan sistem informasi merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Diantaranya Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Upah, Gaji, Sumber Daya Manusia
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...AndreasTanjaya_43218120078
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi sistem pengolah transaksi keuangan di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, khususnya di instalasi farmasi rawat jalan. Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan mengamati proses kegiatan aktivitas di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses, tantangan dan permasalahan yang timbul karena implementasi sistem pengolah transaksi keuangan tersebut. Melalui penulisan artikel ilmiah ini, diharapkan dapat ditemukan alasan implementasi sistem pengolah transaksi keuangan dapat memberikan nilai tambah bagi Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Kata Kunci: Implementasi, Sistem Pengolah Transaksi Keuangan, Sistem Infomasi Akuntansi.
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...DiahArumNihaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sanpaikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun latar belakang penulis membuat TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI = Implementasi Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia , untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Sebagai dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaikan proposal ini, selain itu kerja sama yang baik diantara semua pihak yang terlibat dengan penulis membuat proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua.
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...RaihanAbid1
Sistem penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk batch. Sistem ini mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkinkan perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Sistem yang menyediakan informasi mengenai SDM perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia atau HRIS. Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan tuntutan secara ringkas bagaimana sistem database pada siklus penggajian dan sumber daya manusia PT Unilever Indonesia, Tbk. Teknik pembahasan yang digunakan adalah dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari berbagai sumber dari jurnal, e-book, dan internet. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka PT Unilever Indonesia, Tbk. membuat struktur dasar basis data relasional pada sistem penggajian dan sumber daya manusia guna mencapai pengendalian operasional yang baik.
Sistem lnformasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumb...AndreasTanjaya_43218120078
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan, dan sumber daya manusia di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan mengamati proses kegiatan aktivitas di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses, tantangan dan permasalahan yang timbul karena implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan, dan sumber daya manusia perusahaan tersebut. Melalui penulisan artikel ilmiah ini, diharapkan dapat ditemukan alasan implementasi sistem informasi akuntansi pada siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan, dan sumber daya manusia dapat memberikan nilai tambah bagi Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Kata Kunci: Implementasi, Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia, Sistem Infomasi Akuntansi.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...yohana premavari
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur
Executive Summary Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Major Threat dalam perusahaan
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...yohana premavari
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
1. Pembelian dan pengeluaran kas. 2. Produksi. 3. Penjualan dan penerimaan kas. 4. Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas bisnis di atas dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Siklus proses bisnis pendukung: manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Tugas TM06-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx43222110021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui tentang sistem informasi akuntansi pada proses penggajian dan pengupahan. Selain itu tujuan dari penelitian ini juga, untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang efektif dan efisien, sehingga memudahkan dalam proses penggajian dan pengupahan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap instansi pemerintah perlu mengimplementasikan akuntansi sektor publik karena dapat mempermudah dan meningkatkan kualitas dalam menyajikan laporan keuangan.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya
tingkat persaingan dunia usaha, menuntut perusahaan mempunyai keunggulan
bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Pada era informasi
dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang
begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-
perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan
efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan
kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan
tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan
sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Semakin
berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan
luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem
informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.
Ruang lingkup sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi
untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan keputusan
manajemen. Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi
akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Dalam makalah ini akan dibahas
2. salah satu dari empat siklus transaksi dalam sistem informasi akuntansi untuk
mencatat kegiatan bisnis, yaitu siklus konversi.
Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi
mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif.
Siklus konversi perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual.
Siklus konversi secara konsep pasti ada di semua organisasi, baik organisasi yang
tergolong dalam industri jasa atau industri retail. Namun demikian yang paling
terlihat jelas adalah dalam industri manufaktur.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tentang siklus konversi yang berpengaruh terhadap
sistem informasi suatu bisnis?
2. Bagaimana proses dalam siklus persediaan ?
3. Bagaimana proses dalam siklus manajemen sumberdaya manusia
(penggajian)?
4. Bagaimana proses dalam siklus Produksi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami tentang gambaran siklus konversi secara keseluruhan
2. Memahami proses-proses yang ada dalam siklus persediaan
3. Memahami proses-proses yang ada dalam siklus manajemen sumberdaya
manusia (penggajian)
4. Memahami proses-proses yang ada dalam siklus produksi
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SIKLUS KONVERSI
Siklus konversi merupakan siklus yang memproses bahan baku dan persediaan
menjadi produk jadi ( barang atau jasa) yang siap untuk dijual. Dalam siklus
konversi, sistem akuntansi mencatat satu kejadian ekonomi (transaksi) yaitu
konsumsi bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk menghasilkan produk
atau jasa yang dapat dijual. Dalam perusahaan manufaktur, siklus ini terdiri atas
system penggajian, system persediaan, dan sistem produksi.
Sistem Akuntansi dalam siklus konversi adalah :
1. Pada Perusahaan Jasa (Sistem Penggajian dan Sistem Akuntansi Biaya)
2. Pada Perusahaan Dagang (Sistem Penggajian dan Sistem Persediaan)
3. Pada Perusahaan Manufaktur (Sistem Penggajian, Sistem Persediaan, dan
Sistem Produksi)
B. SISTEM PERSEDIAAN
Sistem persediaan merupakan sebuah sitem yang memelihara catatan
persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan
penambahan. Dalam perusahaan manufaktur, system persediaan mengendalikan
tingkat atau jumlah bahan baku dan jumlah produk jadi. Sebuah system
persediaan memproses dua jenis transaksi yaitu transaksi pembelian barang dan
transaksi penjualan barang.
1. Pembelian Barang
Siklus pengeluaran memproses transaksi pembelian barang. Namun, jurnal
yang dibuat untuk mencatat transaksi ini tergantung pada metode yang digunakan
untuk akuntansi persediaan, yaitu metode periodic dan metode perpetual. Secara
periodic perusahaan juga menghitung harga pokok penjualan dari saldo awal dan
saldo akhir periode dan saldo rekening pembelian. Jurnal untuk mencatat transaksi
pembelian adalah :
4. Pembelian xxx
Kas/Utang Dagang xxx
Dengan metode perpetual, perusahaan menyelenggarakan catatan yang
menampung transaksi mutasi persediaan. Dengan catatan ini, maka posisi
persediaan dapat diketahui setiap saat, karena dengan digunakannya computer
untuk mengolah data akuntansi, kendala yang dihadapi pada masa lalu dapat
dieleminasi, sehingga aktivitas pencatatan dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat, serta menghasilkan berbagai informasi yang penting untuk pengendalian
perusahaan, jika perusahaan membeli barang, maka pembeliaan ini akan dicatat
dalam rekening persediaan barang, sehingga otomatis menambah kuantitas dan
menambah kos. Pencatatan dalam jurnal dilakukan sebagai berikut :
Persediaan Barang Daganga xxx
Kas/ Utang Dagang xxx
2. Penjualan Barang
Perusahaan mencatat harga pokok barang yang terjual dalam sebuah rekening
buku besar yang berjudul Harga Pokok Penjualan. Jika perusahaan menggunakan
metode periodic, maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Kas/ Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
Jika perusahaan menggunakan metode perpetual, maka jurnal yang harus
dibuat adalah :
Kas/ Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
3. Laporan Yang Dihasilkan dari Sistem Persediaan adalah :
Sistem persediaan juga menghasilkan berbagai macam laporan yaitu :
a. Laporan status persediaan
Laporan ini berisi daftar seluruh jenis persediaan, kuantitas dan harga
perolehan. Laporan ini memberikan penjelasan tentang persediaan yang
dilaporkan dalam neraca.
5. b. Laporan per jenis persediaan
Dalam system on-line real time karyawan perusahaan mengetahui kuantitas
per jenis persediaan yang tersedia saat laporan ini dihasilkan. Ada 2 pilihan
untuk mengetahuininformasi tersebut, yaitu mencetak ke kertas atau melihat
di layar monitor.
c. Laporan pemesanan kembali
Dalam perusahaan manufaktur, informasi ini mengawali dibuatnya peritah
produksi.
d. Laporan hasil perhitungan fisik
Laporan ini berisi perhitungan fisik persediaan yang dilakukan secara
periodic. Dengan laporan ini, maka perhitungan harga pokok penjualan
dapat dilakukan.
4. Prosedur Pemrosesan Transaksi Persediaan
Jika sistem persediaan diselenggarakan secara manual, maka sistem ini sudah
menjadi satu (tergabung) dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Jika
sistem persediaan diselenggarakan dengan menggunakan komputer, maka
prosedur pemrosesan transaksi persediaannya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
6. 5. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi untuk sistem persediaan dibagi menjadi pengendalian
input, pengendalian proses, dan pengendalian output. Uraian rinci untuk setiap
jenis program aplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Contoh pengendalian aplikasi dalam sistem persediaan
Jenis Prosedur Pengendalian
Input Uji kelengkapan. Verifikasi
eksistensi nomor dan kualitas pada
laporan pada laporan penerimaan
barang. Verifikasi eksistensi data
brikut: nomor, kuantitas barang dan
nomor rekening buku besar pada
formulir permintaan bahan baku.
Uji validitas. Verifikasi untuk
memastikan bahwa nomor barang
pada sebuah transaksi ada dalam file
induk persediaan
Proses Penghitungan data. Program melakukan
verifikasi untuk memastikan bahwa
debit pada rekening persediaan = angka
pada laporan penerimaan barang.
Program juga melakukan verifikasi
untuk memastikan bahwa angka kredit =
angka pada bukti permintaan bahan
baku
Output Petugas melakukan verifikasi dari
laporan kontrol untuk memastikan
bahwa seluruh transaksi telah diproses
7. B. SISTEM MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (PENGGAJIAN)
Sistem manajemen sumberdaya manusian atau sistem penggajian adalah
serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terkait yang
berhubungan dengan pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif.
Kegiatan penting yang mencakup dalam sistem manajemen sumber daya
manusia adalah:
1. Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru
2. Pelatihan (training) karyawan baru
3. Penempatan (placement) atau penugasan karyawan baru
4. Penggajian atau penentuan gaji upah, dan insentif lainnya
5. Evaluasi kinerja karyawan
6. Pemberhentian karyawan
Biaya gaji karyawan dialokasikan ke produk dan departemen untuk digunakan
dalam penentuan harga jual produk dan pembuatan keputusan komposisi produk
serta untuk mengevaluasi kinerja. Aktivitas nomor 1, yaitu seleksi dan
pengangkatan karyawan dan aktivitas nomor 6, yaitu pemberhentian karyawan
dilakukan sekali saja untuk setiap karyawan, sedangkan aktivitas nomor 2 sampai
aktivitas nomor 5 dilakukan berulang-ulang selama karyawan masih aktif bekerja
dalam perusahaan. Umumnya keenam aktivitas dibagi menjadi 2 kelompok
aktivitas. Aktivitas nomor 4, yaitu penggajian adalah fungsi utama dari sistem
penggajian. Kelima aktivitas lainnya dilaksanakan oleh sistem sumber daya
manusia.
Bagian ini memfokuskan terutama pada sistem penggajian, karena sistem ini
merupakan salah satu komponen yang terbesar dan terpenting dalam sistem
informasi akuntansi. Selain itu, sistem penggajian harus dirancang sesuai dengan
peraturan pemerintah dan sesuai dengan kebutuhan informasi manajemen.
Meskipun demikian sistem manajemen SDM yang dirancang dengan baik juga
penting bagi perusahaan, karena keterampilan dan pengetahuan karyawan
merupakan aktiva yang bernilai tinggi, yang harus dikelola, dikembangkan dan
dipelihara secara hati-hati
8. Aktivitas Dalam Sistem Penggajian
Aktivitas dalam sistem penggajian akan diuraikan melalui dua model, yaitu
sistem penggajian yang diselenggarakan secara manual, dan sistem penggajian
yang dilaksanakan dengan menggunakan komputer. Untuk setiap sistem uraian
akan diberikan dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk bagan alir (flowchart) dan
dalam bentuk narasi.
1. Narasi Prosedur Penggajian Manual
a. Departemen Personalia
Berdasarkan lamaran yang masuk, bagian ini menyaring dan mengangkat
karyawan. Hasil dari proses ini adalah surat pengangkatan karyawan baru,
yang akan didistribusikan sebagai berikut:
1) Lembar ke 1 diserahkan ke karyawan yang bersangkutan
2) Lembar ke 2 diserahkan kebagia gaji
3) Lembar ke 3 diserahkan ke penyelia atasan langsungnya
4) Lembar ke 4 diarsipkan urut abjad bersama-sama dengan surat lamaran
dan referensi diarsipkan urut abjad.
b. Supervisor/penyelia
Setelah menerima tembusan surat pengangkatan karyawan baru, penyelia
menyiapkan skedul kerja untuk karyawan baru dan memberikan beban
pekerjaan kepada karyawan baru. Menjelang tanggal pembayaran gaji,
bagian ini memeriksa tiket kerja kartu jam kerja. Setelah diperiksa, kartu
jam kerja diteruskan ke bagian gaji, sedangkan tiket kerja diserahkan
kebagian akuntansi biaya.
c. Karyawan Baru
Setelah menerima surat pengangkatan, karyawan baru akan memperoleh
skedul kerja dari atasan langsungnya. Jumlah jam kerja dan jam hadir
karyawan akan direkan dalam kartu jam kerja dan tiket kerja yang akan
diserahkan ke atasan langsungnya.
d. Bagian gaji
Bagian gaji menerima tembusan surat pengangkatan pegawai baru,
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk membuat catatan gaji kumulatif,
9. yang sementara akan diarsipkan urut abjad. Bagian ini juga menerima kartu
jam kerja dari atasan langsung karyawan. Atas dasar dokumen ini, bagian
gaji akan membuat daftar gaji sebanyak 2 lembar dan mendistribusikan
sebagai berikut:
1) Lembar ke 1 diserahkan ke bagian keuangan
2) Lembar ke 2 diserahkan kebagian akuntansi
Selanjutnya bagian ini akan melakukan hal-hal sebagai berikut.
1) Memperbaharui (update) catatan gaji komulatif dan
2) Mengarsipkan catatan gaji komulatif urut abjad
e. Bagian Keuangan
Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian ini membuat cek transper gaji
untuk mengisi rekening gaji di bank dan bukti sektor bank, dan
menyetorkannya ke bank, membuat dan mendatangani cek gaji serta
membayarkannya kepada karyawan.
f. Bagian Akuntansi
Setelah menerima tembusan bukti setor bank dari bank, bagian akuntansi
kemudian mencocokkan tembusan bukti setor tersebut dengan daftar gaji
dan mengarsipkannya urut tanggal. Kegiatan terakhir, bagian akuntansi
akan membuat jurnal pembayaran gaji dan memposting ke rekening buku
besar.
Aktivitas Pengendalian Sistem Penggajian Manual
Agar dapatt menghasilkan informasi yang berkualitas baik, selain prosedur
baku yang dimiliki dan ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
perusahaan perlu melaksanakan aktivitas pengendalian, yaitu otorisasi transaksi,
pengamanan terhadap aktiva dan catatan, pemisahan fungsi atau tugas dan
menggunakan dokumen dan catatan yang memadai.
Pengendalian Intern Sistem Penggajian Manual :
1. Aktivitas Gaji
10. a. Otorisasi transaksi
1) Penyelia mengotorisasi, bagian keuangan menyetujui
2) Pengamanan terhadap aktiva dan catatan
3) Dibuat atas dasar dafftar gaji yang disusun secara benar
4) Bernomor urut tercetak
5) Hanya ditandatangani jika dibuat dengan benar
6) Digunakan sistem inprest rekening bank khusus gaji
7) Didistribusikan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam proses gaji
8) Diselenggarakan catatan cek yang masih beredar
9) Diselenggarakan catatan cek yang tidak dapat dicairkan
b. Pemisahan tugas
1) Pencatat waktu kerja dan bagian gaji
2) Bagian gaji dan pengeluaran kas
3) Bagian gaji dan departemen SDM
c. Dokumen dan catatan yang memadai
1) Daftar karyawan dan tarif gaji yang terkini diperoleh dari departemen
SDM
2) Kartu jam kerja dikaji ulang
3) Pembuatan daftar gaji dikaji ulang
2. Narasi Prosedur Penggajian Berbasis Komputer
a. Bagian Gaji
Bagian gaji menerima kartu jam kerja dan tiket jam kerja dari berbagai
departemen. Atas dasar dokumen ini, bagian gaji akan membandingkan
kedua dokumen, memasukan data gaji kekomputer, dan mengarsipkan
kedua dokumen tersebut urut waktu.
b. Departemen Pengolahan data
Setelah menerima input data gaji, bagian ini akan menjalankan program
pengurutan data. Selanjutnya bagian ini menjalankan program pembuatan
cek dengan menggunakan file induk penggajian dan file buku besar.
Keluaran dari proses ini adalah :
11. 1) Cek gaji yang akan diserahkan ke departemen keuangan (kasir)
2) Berbagai macam laporan periodik yang akan diserahkan ke berbagai
departemen
3) Daftar gaji yang akan diserahkan ke bagian utang.
c. Bagian Utang
Bagian ini menerima daftar gaji dari departemen pengolahan data. Atas
dasar daftar gaji tersebut, bagian utang akan memberikan otorisasi dan
membuat voucher. Selanjutnya voucher dan daftar gaji diserahkan ke kasir.
d. Kasir
Bagian ini mula-mula menerima cek gaji. Selanjutnya bagian ini juga
menerima voucher dan daftar gaji, kemudian memeriksa dan
menendatangan cek dan membatalkan (mengecep lunas voucher).
Kemudian kasir akan mendistribusikan dokumen-dokumen tersebut sebagai
berikut :
1) Daftar gaji diserahkan kebagian gaji
2) Voucher diserahkan ke bagian akuntansi
3) Cek gaji didistribusikan kepada karyawan
4) Cek transfer gaji dan diserahkan ke bank
e. Bagian Gaji
Atas dasar daftar gaji yang diterima, bagian gaji akan mencocokan dengan
arsip kartu jam kerja dan tiket jam kerja. Selanjutnya dokumen-dokumen
tersebut diarsipkan menurut tanggal.
Prosedur penggajian yang dibahas di atas adalah salah satu aplikasi SIA yang
diproses secara kelompok, karena :
1. Cek gaji di cetak secara periodic
2. Sebagian besar karyawan digaji pada tanggal penggajian sama.
Tambahan penjelasan untuk setiap aktivitas di atas adalah sebagai berikut:
1. Pembaruan File Induk Gaji
12. Aktivitas yang pertama dilakukan dalam sistem penggajian adalah pembaruan
terhadap file induk gaji, karena adanya perubahan seperti: pengangkatan
karyawan baru, pemberhentian karyawan, perubahan tarif gaji dan upah, atau
perubahan dalam potongan-potongan terhadap gaji.
2. Pembaruan Tarif Pajak dan potongan-potongan
Gaji Aktivitas kedua dalam sistem penggajian adalah pembaruan informasi
tentang tarif pajak dan potongan-potongan gaji. Perubahan ini dilakukan oleh
departemen penggajian, namun perubahan tarif pajak dan potongan lain
(asuransi) jarang terjadi oleh karena itu perubahan ini tidak perlu dicantumkan
dalam bagan alir standar.
3. Pengesahan (validasi) data kehadiran dan data jam kerja Tahap ketiga dari
system penggajian adalah mengesahkan data kehadiran dan data jam kerja
karyawan. Informasi ini diperoleh dari berbagai departemen dalam organisasi.
Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan jam kerja, perusahaan
menyelenggarakan kartu jam kerja karyawan, yang digunakan untuk merekam
jam datang dan jam pulang karyawan untuk setiap sesi tugas, dan merekam
jumlah jam kerja selama satu periode pembayaran gaji. Untuk karyawan yang
digaji secara tetap, seperti manajer dan staf professional, dasar pembayaran gaji
berupa hasil pengawasan dan pemantauan informasi yang dilakukan oleh
seorang penyelia masing-masing. Penerapan insentif dan bonus mensyaratkan
bahwa system penggajian, system informasi penjualan, dan system lain
dihubungkan satu sama lain untuk mengumpulkan data yang akan digunakan
untuk menghitung bonus. Data transaksi gaji dimasukan melalui terminal on-
line. Hal ini memungkinkan dideteksinya kesalahan data jam kerja yang
dimasukan. Pengawasan terhadap proses input data waktu kerja dan kehadiran
karyawan mencakup:
a. Field checks, untuk data numeric dalam field nomor karyawan dan jam
kerja
b. Limit checks, terhadap field jam kerja
c. Range checks, terhadap tarif upah
d. Validity checks, terhadap nomor karyawan
13. 4. Pembuatan Daftar Gaji
Data jam kerja diperoleh dari berbagai departemen dan telah ditandatangani
oleh supervisor masing-masing. Pembuatan daftar gaji dilaksanakan oleh
departemen pengolahan data. Jika perusahaan memproses gaji dari beberapa
departemen, maka masing-masing file harus digabungkan. Selanjutnya
seluruh potongan gaji dijumlahkan dan totalnya dikurangkan dari gaji kotor
untuk memperoleh gaji bersih. Potongan gaji ada dua macam : (1) potongan
pajak, dan (2) potongan pribadi. Potongan pajak berupa PPh pasal 21,
sedangkan potongan pribadi mencakup iuran dana pensiun, asuransi,
sumbangan dan lain-lain. Pada tahap ini pula dilakukan pembaruan field data
pada file induk gaji. Setelah proses diatas dilakukan secara lengkap kemudian
dicetak cek gaji karyawan dan daftar gaji. Daftar gaji adalah sebuah laporan
yang merinci gaji setiap karyawan yang mencakup gaji kotor, potongan gaji,
dan gaji bersih dalam format multikolom: kadang-kadang dilampiri dengan
daftar potongan yang berisi berbagai macam potongan pribadi karyawan.
Setelah setiap transaksi gaji selesai diproses, system juga mengalokasikan
biaya tenaga kerja kepada rekening buku besar yang sesuai dengan
menggunakan kunci berupa kode pada data tiket jam kerja.
5. Pembayaran Gaji
Tahap berikutnya dalam system penggajian adalah mendistribusikan cek gaji
kepada karyawan. Jika cek gaji sudah dicetak, daftar gaji dikirimkan ke
departemen pencatat utang untuk diperiksa ulang dan untuk memperoleh
persetujuan. Setelah daftar gaji disetujui, departemen utang membuat voucher
untuk mengotorisasi transfer dana dari rekening giro umum ke rekening giro
khusus gaji. Voucher dan daftar gaji kemudian diserahkan ke kasir untuk
diperiksa ulang. Selanjutnya, kasir menyiapkan dan menandatangani cek
transfer gaji ke rekening giro khusus gaji. Selanjutnya, voucher diserahkan ke
bagian akuntansi untuk digunakan sebagai dasar mencatat transaksi
pembayaran gaji.
C. SISTEM PRODUKSI
14. Sistem produksi mencakup serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berkaitan erat dengan subsistem yang lain.
1. Siklus pendapatan yang memberikan informasi tentang produk apa yang
dipesan dan ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian
produksi untuk menyusun rencana produksi dan tingkat (jumlah) persediaan
(inventory level)
2. Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk Surat
Permintaan Pembelian (purchase requisition). Sebaliknya siklus pembelian
juga memberikan informasi tentang bahan baku yang dibeli dan pengeluaran
yang termasuk dalam overhead pabrik.
3. Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirimkan ke system manajemen
sumberdaya manusia/penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang
tersedianya tenaga kerja dan biayanya (biaya tenaga kerja).
4. Informasi tentang harga pokok produksi dikirimkan ke siklus buku besar dan
pelaporan
Sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan memainkan peranan
penting dalam sistem produksi, diantaranya adalah:
1. Komposisi Produk (produk apa yang akan dibuat)
2. Penentuan Harga Jual Produk (Product Pricing)
3. Perencanaan dan Alokasi Sumberdaya,
4. Manajemen Biaya
Aktivitas aktivitas dalam sistem produksi meliputi
1. Perancangan Produk (Product Design)
2. Perencanaan Dan Penjadwalan (Planning And Scheduling)
3. Proses Produksi (Production Operation)
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Berikut adalah penjelasan sitem produksi :
1. Perancangan produk (Product Design)
15. Perencanaan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi. Tujuan
aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan
konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Dokumen yang dihasilkan dari aktivitas ini adalah :
a. Daftar Kebutuhan Bahan (bill of material). Berisi rincian bahan baku, baik
spesifikasi, kode, nama, dan kuantitas setiap jenis bahan baku yang akan
digunakan dalam produksi.
b. Daftar kegiatan (operation list/outing sheet). Menetapkan tenaga kerja dan
persyaratan mesin yang akan digunakan untuk membuat produk.
2. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi (Planning And Schedulling)
Tujuan dilakukannya tahap ini adalah produksi dilakukan dengan seefisien
mungkin untuk memenuhi pesanan yang ada, dan kemungkinan permintaan
jangka pendek, tanpa menghasilkan jumlah produk yang berlebih. Untuk membuat
rencana produksi tersedia dua metode yang umum dipakai, yaitu:
a. Perencanaan Sumberdaya Manufaktur (manufacturing resource
planning/MRP-II). Merupakan metode yang mencari keseimbangan antara
kapasitas produksi yang saat ini dimiliki perusahaan dan kebutuhan bahan
baku untuk memenuhi permintaan pembelian yang diperkirakan akan
terjadi.
b. Sistem Manufaktur Just-In-Time (JIT). Digunakan untuk meminimumkan
atau menghilangkan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi. Dokumen yang digunakan dalam aktivitas ini sebagai berikut:
a) Jadwal Produksi (Master Production Schedule)
b) Order produksi (Production Order)
3. Proses Produksi (Production Operating)
Tahap ketiga dalam sistem produksi adalah proses pembuatan produk.
Aktivitas yang terkait dalam proses produksi ini bervariasi, tergantung pada
tingkat kompleksitas produk yang dihasilkan dan teknologi pemrosesan yang
digunakan.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
16. Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya. Tujuan
diselenggarakannya sistem akuntansi biaya adalah:
a. menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja kegiatan produksi
b. menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai
dasar penentuan harga (pricing)dan keputusan tentang komposisi produk
(product mix)
c. menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai
persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis – jenis sistem akuntansi biaya yang umumnya digunakan oleh sebuah
perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job-order costing) dan
sistem penentuan harga pokok proses (process costing). Sistem penentuan harga
pokok pesanan membebankan biaya ke kelompok produksi tertentu misalnya
pesanan. Cara ini digunakan apabila produk yang dibuat dan dijual memiliki
spesifikasi yang berbeda (heterogin).
Laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya umumnya berupa
laporan kontrol dan laporan harga pokok produksi. Secara rinci uraian tentang
kedua laporan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Laporan Kontrol (kontrol report). Laporan ini memberikan bukti bahwa
transaksi tidak hilang selama proses. Sintem akuntansi biaya biasanya
menggunakan laporan ini untuk dikeluarkan dari rekening persediaan
produk dalam proses.
b. Laporan Harga Pokok Produksi (production cost report). Sistem akuntansi
biaya menghasilkan beberapa laporan biaya produksi yang berbeda. Ada
jenis laporan yang menyajikan harga pokok total dan per unit produk per
pusat produksi, ada juga laporan yang menghasilkan laporan per jenis
produk. Untuk perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar,
laporan ini menyajikan informasi anggaran bbiaya dan realisasinya.
Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya ini
tergantung apakah perosesan data biaya dilakukan dengan menggunakan
17. komputer atau tidak. Secara rinci akan diuraikan catatan akuntansi pada kedua
kondisi tersebut sebagai berikut:
1. Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (non computerized
record).
a. Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok
produksi (production cost ledger), yang berfungsi sebagai kartu pembantu
untuk rekening Persediaan Produk dalam proses.
b. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini
dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini
dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya.
2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer.
a. Catatan akuntansi dalam sistem ini sama dengan catatan akuntansi yang
diselenggarakan secara manual, yang terdiri atas file induk (master file) dan
file transaksi (tansaction file). File induk ekuivalen dengan rekening buku
besar dan file transaksi ekuivalen dengan jurnal dapa sistem manual.
b. Dalam sistem data base, data biaya akan ditampung dalam subskema secara
independen. File-file yang diselenggarakan : (a). file pusat biaya (cost
center file), dan (b). file harga pokok pesanan (job cost file).
Prosedur Pengolahan Transaksi Biaya
Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan
menggunakan komputer. Uraian rinci tentang prosedur pengolahan transaksi
biaya, baik untuk sistem manual maupun untuk sistem yang berbasis komputer,
akan diberikan dalam bentuk narasi dan dalam bentuk bagan alir (flowchart).
Narasi prosedur pengolahan transaksi biaya adalah sebagai berikut :
1. Bagian Gudang. Bagian ini akan menyerahkan laporan order ulang
kedepartemen pengawasan produksi, jika persediaan telah mencapai jumlah
pemesanan kembali.
18. 2. Departemen Pengawasan Produksi. Atas dasar laporan order ulang, departemen
ini membuat order produksi sebanyak dua lembar dan mendistribusikannya
sebagai berikut:
a. Lembar ke 1 diteruskan kebagian pabrik
b. Lembar ke 2 diserahkan kebagian akuntansi biaya
3. Bagian Pabrik. Atas dasar perintah produksi yang diterima, bagian ini akan
meminta barang dengan membuat bukti permintaan bahan dan diserahkan ke
bagian gudang.
4. Bagian Gudang. Setelah menerima bukti permintaan bahan, bagian gudang
menyerahkan barang kebagian pabrik, dan meneruskan bukti permintaan bahan
kebagian akuntansi biaya.
5. Bagian pabrik. Setelah menerima bahan baku dari gudang, bagian ini akan
membuat tiket kerja (job ticket) dan menyerahkannya kebagian akuntansi
biaya. Selanjutnya bagian ini akan mengerjakan proses pembuatan barang. Jika
telah selesai maka bagian pabrik akan melengkapi isian pada perintah produksi
dan menyerahkannya kebagian akuntansi biaya.
6. Bagian Akuntansi Biaya. Bagian ini mula-mula menerima tembusan perintah
produksi, lalu menyiapkan catatan akuntansi biaya dan mengarsipkan dokumen
tersebut urut nomor. Bagian ini selanjutnya juga menerima bukti permintaan
bahan dan tiket kerja , selanjutnya bagian ini akan mengeluarkan perintah
produksi dari arsipnya, dan mencatat konsumsi biaya dalam catatan akuntansi
biaya. Setelah produk selesai dibuat, bagian ini juga menerima perintah
produksi yang sudah lengkap dari bagian produksi. Selanjutnya bagian ini akan
menghitung harga pokok per unit, mencatatnya ke dalam jurnal voucher, dan
mengarsipkan dokumen-dokumen tersebut urut nomor.
Aktivitas Pengendalian pada Sistem Akuntansi Biaya
Agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas baik, selain prosedur
baku yang dimiliki dan ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
perusahaan perlu mengadopsi berbagai macam prosedur pengendalian. Dalam
sistem akuntansi biaya yang diselenggarakan secara manual, aktivitas
19. pengendalian mencakup 4 aspek yaitu: otorisasi transaksi, pengamatan terhadap
aktiva dan catatan, pemisahan fungsi atau pemisahan tugas, dan dokumen dan
catatan yang memadai.
Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Akuntansi Biaya (manual) :
1. Aktivitas Bahan baku
a. Otorisasi Transaksi
1) Manajer pengawasan produksi mengotorisasi pengawas persediaan
2) menyetujui pengamanan bahan baku
3) Kualitas ditentukan atas dasar kebutuhan bahan baku
4) Bahan hanya dikeluarkan jika ada bukti permintaan bahan baku
b. Pemisahan tugas
1) Bagian pabrik dan pengawasan produksi
2) Pencatat persediaan dan gudang
3) Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
c. Dokumen dan catatan yang memadai
1) Permintaan perintah produksi.
Dibuat berdasarakan pesanan kembali, kuantitas pemesanan kembali,
atau pesanan khusus dari konsumen.
2) Perintah produksi.
Dibuat hanya berdasarkan permintaan order produksi
Bernomor urut tercetak
3) Catatan harga pokok pesanan.
Dibuat atas dasar order produksi
Transaksi diposting setiap hari
Setiap akhir bulan dibuat control totals
4) Catatan persediaan.
Permintaan bahan baku benomor urut cetak
Setiap akhir bulan dibuat control totals
5) Buku besar.
Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi keuangan
Dibuat control total dari catatan persediaan dan akuntansi biaya
20. 2. Aktivitas Tenaga Kerja
a. Otorisasi Transaksi
1) Manajer pengawasan produksi, mengotorisasi, pengawas produksi
menyetujui
b. Pemisahan Tugas
1) Pencatat waktu kerja dan bagian penggajian
2) Bagian pabrik dan pencatat waktu
3) Akuntansi biaya dan akuntasi keuangan
4) Bagian penggajian dan bagian personalia
c. Dokumen dan Catatan yang Memadai
1) Catatan waktu kerja
Waktu yang diperkenankan sesuai daftar kegiatan
Tiket waktu kerja dibuat untuk setiap penugasan
Data pada tiket waktu kerja dan kartu dibandingkan
2) Biaya Tenaga Kerja
Daftar karyawan dan tariff upah/gaji diperoleh dari bagian personalia
Posting dilakukan seminggu sekali
Setiap akhir bulan dibuat control totals
3) Buku besar
Jumlah data tenaga kerja langsung dibandingkan dengan total gaji
3. Aktivitas Transfer barang dalam proses ke barang jadi
a. Otorisasi transaksi
1) Manajer pengawasan produksi mengotorisasi dan menyetujui
2) Pengamanan produk jadi
3) Transfer didasarkan atas laporan produk jadi
b. Pemisahan tugas
1) Pencatat persediaan dan gudang
2) Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
c. Dokumen dan catatan yang memadai
1) Laporan produk jadi
Dibuat segera setelah proses produksi selesai
21. Bernomor urut tercetak
2) Catatan harga pokok pesanan
Dihapus dari catatan barang dalam proses setelah diterimanya
laporan barang jadi
Setiap akhir bulan dibuat control totals
3) Catatan persediaan
Laporan produk jadi bernomor urut tercetak
Setiap akhir bulan dibuat control totals
4) Buku besar
Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi keuangan
Dibuat control total dari catatan persediaan
Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Akuntansi Biaya (komputer)
1. Bagian Gudang. Bagian ini akan menyerahkan laporan pemesanan kembali ke
Departemen Pengawasan Produksi, jika persediaan telah mencapai titik
pemesanan kembali.
2. Departemen Pengwasan Produksi. Atas dasar dokumen order penjualan dan
laporan pemesanan kembali, departemen ini membuat perintah proksi sebanyak
2 lembar dan mendistribusikannya sebagai berikut:
1) Lembar ke 1 diteruskan kebagian pabrik
2) Lembar ke 2 diserahkan ke Departemen Pengolahan Data
3. Departemen Pengolahan Data. Bagian ini menerima perintah produksi dari
departemen pengawasan produksi. Selanjutnya, bagian ini melakukan
perhitungan jumlah kelompok, dan memasukkan data produksi kedalam
computer. Setelah menerima input data produksi, bagian ini menjalankan
program komputer berupa validasi transaksi. Selanjutnya, bagian ini akan
menjalankan program penggabungan data produksi yang baru dengan data
yang telah terkumpul sebelumnya. Keluaran dari proses ini adalah data
produksi yang telah digabung dalam file harga pokok pesanan.
22. 4. Bagian Pabrik. Atas dasar perintah produksi yang diterima, bagian ini akan
meminta bahan baku dengan membuat bukti permintaan bahan baku dan
diserahkan ke bagian gudang.
5. Bagian Gudang. Setelah menerima permintaan bahan baku, bagian gudang
menyerahkan barang kebagian pabrik, dan meneruskan bukti permintaan bahan
baku tersebut kebagian akuntansi biaya.
6. Bagian Pabrik. Setelah menerima bahan baku dari gudang bagian ini akan
membuat tiket waktu kerja (job ticket) dan menyerahkannya kebagian
akuntansi biaya. Selanjutnya bagian ini akan mengerjakan proses pembuatan
barang. Jika proses produksi telah selesai maka bagian pabrik akan melengkapi
isian pada perintah produksi dan menyerahkannya ke Departemen Pengolah
Data.
7. Departemen Pengolahan Data. Bagian ini menerima bukti permintaan bbahan
baku tiket waktu kerja. Atas dasar kedua dokumen tersebut, bagian ini
melakukan perhitungan jumlah data kelompok, dan memasukan data produksi
ke dalam komputer. Setelah menerima input data pemakaian bahan baku dan
tenaga kerja, bagian ini menjalankan program validasi transaksi. Tahap
berikutnya, bagian ini akan menjalankan program update catatan akuntansi
biaya. Hasil dari proses ini adalah laporan kontrol, file harga pokok pesanan
yang telah di update, dan file pusat biaya. Setelah produk selesai dibuat, bagian
ini juga menerima perintah produksi yang sudah lengkap dari bagian produksi.
Selanjutnya bagian ini akan memasukan data produk selesai ke dalam
komputer dan menjalankanprogram penghitungan harga pokok per unit dan
membuat laporan harga pokok pesanan. Hasil dari proses ini adalah (1) laporan
harga pokok pesanan, dan (2) jurnal voucher.