Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang sasaran audit, bukti audit, dan kertas kerja audit. Sasaran audit terkait dengan tujuan spesifik untuk setiap akun laporan keuangan guna memperoleh bukti audit yang memadai. Bukti audit terdiri atas data akuntansi dan informasi pendukung lainnya. Kertas kerja berisi catatan hasil pemeriksaan auditor untuk mendukung pendapatnya.
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang sasaran audit, bukti audit, dan kertas kerja audit. Sasaran audit terkait dengan tujuan spesifik untuk setiap akun laporan keuangan guna memperoleh bukti audit yang memadai. Bukti audit terdiri atas data akuntansi dan informasi pendukung lainnya. Kertas kerja berisi catatan hasil pemeriksaan auditor untuk mendukung pendapatnya.
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Positive accounting theory aims to explain and predict accounting practices. It views managers as rational actors seeking to maximize their own utility through accounting choices. This can give rise to agency costs as managers' interests may diverge from shareholders. Empirical tests of positive accounting theory examine whether accounting choices reflect opportunistic behavior by managers ex post or efficient contracting ex ante to reduce agency costs. However, evidence for positive accounting theory remains inconclusive.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen membahas rekonsiliasi bank dan beberapa transaksi yang menyebabkan perbedaan saldo bank antara catatan perusahaan dan laporan bank, termasuk setoran dalam perjalanan, cek beredar, penagihan piutang oleh bank, biaya administrasi bank, dan kesalahan pencatatan.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Poin-poin yang dibahas :
1. Pengertian Penjualan cicilan
2. Pengakuan & Metode Penetapan Laba Kotor
3. Penjualan Cicilan Barang dagang
4. Contoh Soal dan Pelaporan Transaksi
5. Perputaran Piutang
6. Pembatalan dan kepemilikan kembali
terima kasih,
Hasan Romadon
D3 Akuntansi STIE Kusuma Negara
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi pertanggungjawaban. Ia menjelaskan definisi akuntansi pertanggungjawaban, perbedaan dengan akuntansi konvensional, jenis-jenis pusat pertanggungjawaban, dan korelasinya dengan struktur organisasi. Dokumen ini juga membahas tentang pentingnya menetapkan tanggung jawab yang jelas pada setiap individu dalam organisasi.
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Positive accounting theory aims to explain and predict accounting practices. It views managers as rational actors seeking to maximize their own utility through accounting choices. This can give rise to agency costs as managers' interests may diverge from shareholders. Empirical tests of positive accounting theory examine whether accounting choices reflect opportunistic behavior by managers ex post or efficient contracting ex ante to reduce agency costs. However, evidence for positive accounting theory remains inconclusive.
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen membahas rekonsiliasi bank dan beberapa transaksi yang menyebabkan perbedaan saldo bank antara catatan perusahaan dan laporan bank, termasuk setoran dalam perjalanan, cek beredar, penagihan piutang oleh bank, biaya administrasi bank, dan kesalahan pencatatan.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Poin-poin yang dibahas :
1. Pengertian Penjualan cicilan
2. Pengakuan & Metode Penetapan Laba Kotor
3. Penjualan Cicilan Barang dagang
4. Contoh Soal dan Pelaporan Transaksi
5. Perputaran Piutang
6. Pembatalan dan kepemilikan kembali
terima kasih,
Hasan Romadon
D3 Akuntansi STIE Kusuma Negara
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi pertanggungjawaban. Ia menjelaskan definisi akuntansi pertanggungjawaban, perbedaan dengan akuntansi konvensional, jenis-jenis pusat pertanggungjawaban, dan korelasinya dengan struktur organisasi. Dokumen ini juga membahas tentang pentingnya menetapkan tanggung jawab yang jelas pada setiap individu dalam organisasi.
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi. Ruang lingkupnya meliputi pengaruh perilaku manusia terhadap sistem akuntansi, pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, dan strategi untuk memprediksi dan mengubah perilaku manusia. Teori akuntansi keperilakuan berasal dari penelitian ilmu keperilakuan seperti psikologi, sosiologi
Makalah ini membahas aspek-aspek keperilakuan dalam pelaksanaan audit internal. Beberapa aspek yang dijelaskan antara lain memotivasi pihak yang diaudit, mengelola konflik, karakteristik individu, dan komunikasi yang efektif. Audit internal perlu mempertimbangkan faktor-faktor keperilakuan untuk mendapatkan kerjasama dan mencapai tujuan audit secara optimal.
Makalah ini membahas aspek-aspek keperilakuan dalam akuntansi. Dimensi akuntansi keperilakuan mencakup lingkupnya yang luas seperti pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, dan metode untuk memprediksi serta mengubah perilaku. Akuntansi keperilakuan merupakan perluasan logis dari peran akuntansi tradisional dengan menyertakan informasi keperilakuan untuk mendukung pengambilan keputus
Riset akuntansi keperilakuan merupakan metode studi yang dilakukan untuk menyelidiki masalah terkait aspek keperilakuan manusia dalam akuntansi dengan tujuan menemukan pemecahan masalah secara tepat. Riset ini menekankan hubungan antara akuntansi dan perilaku manusia serta desain sistem informasi akuntansi.
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang aspek keperilakuan dalam persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara seperti antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan oleh penerima, insentif/sanksi, waktu pelaporan, dan strategi respon iteratif. Dampak persyaratan pelaporan dapat dirasakan dalam berbagai bidang akuntansi. Penilaian dampaknya dapat dilakuk
1) Akuntansi is a system that functions to provide financial information to help various users make better economic decisions.
2) Users of accounting information include management, tax authorities, investors, creditors, customers, and internal and external parties.
3) Behavioral accounting studies individual behavior in the context of accounting, such as how accountants or non-accountants are influenced by accounting information and functions.
4) Theories from psychology, such as bounded rationality and heuristics, provide a basis for studying cognitive biases in decision making related to accounting information.
Dokumen tersebut membahas tentang topik penelitian akuntansi keperilakuan. Ia menjelaskan sejarah, klasifikasi isu, dan perkembangan penelitian akuntansi keperilakuan. Beberapa poin kuncinya adalah penelitian akuntansi keperilakuan dimulai pada tahun 1950-an, terdapat lima cabang ilmu yang mendukungnya, dan isu-isunya dikelompokkan ke dalam pengendalian manajerial, pemrosesan inform
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian keuangan dan pentingnya manajemen keuangan bagi suatu organisasi
2. Definisi pengendalian keuangan adalah upaya yang dipilih untuk mengubah kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan
3. Faktor kontekstual seperti ukuran organisasi, stabilitas lingkungan, dan motif keuntungan mempengaruhi desain sistem pengendalian keu
Dokumen tersebut membahas berbagai teori dan pendekatan penelitian akuntansi, mulai dari perbedaan antara metode deduktif dan induktif, hubungan antara akuntansi dan ilmu pengetahuan, arah penelitian akuntansi seperti pengambilan keputusan, pasar modal, perilaku, teori agensi, ekonomi informasi, dan akuntansi kritis, serta revolusi ilmu pengetahuan dalam akuntansi dengan pergeseran paradigma dari biaya historis ke nilai saat ini
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13Zia Ulhaq
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengendalian internal bagi auditor dan manajemen perusahaan. Pengendalian internal merupakan proses yang dirancang untuk memastikan keandalan laporan keuangan, kepatuhan hukum, dan efisiensi operasi. Ada berbagai jenis pengendalian internal seperti preventif, detektif, spesifik, dan umum. Pemilihan jenis pengendalian bergantung pada faktor risiko dan biaya.
Riset akuntansi keperilakuan berfokus pada perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi awalnya mengkaji pengaruh fungsi akuntansi seperti anggaran terhadap perilaku, kemudian berkembang meneliti pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Riset ini semakin berkembang sejak tahun 1960-an hingga 1980-an dengan menggunakan berbagai metode eksperiment
Akuntansi sebagai sistem informasi keuangan yang menyediakan laporan aktivitas ekonomi perusahaan kepada pemangku kepentingan. Dokumen ini menjelaskan akuntansi mencakup pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Dibahas pula kualitas informasi akuntansi, pengguna informasi, bidang-bidang akuntansi, etika profesi, dan standar akuntansi.
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdfAgus arwani
Tinjauan sejarah penyusunan rerangka konseptual menjelaskan perkembangan konsep-konsep dasar akuntansi sejak awal 1930-an hingga pengembangan konsep-konsep oleh Paton dan Littleton pada 1940. Beberapa konsep awal diusulkan oleh Hatfield, Canning, Mason, dan Sweeney, sementara Paton dan Littleton memperkenalkan 5 konsep dasar yaitu kesatuan usaha, kontinuitas usaha, kos sebagai bahan olah, kos berdaya ik
Dokumen tersebut membahas tentang definisi akuntansi menurut beberapa lembaga akuntansi dan pandangan berbagai ahli. Ia juga menjelaskan sifat dasar, persamaan, siklus, tujuan, dan bidang spesialisasi akuntansi serta lembaga yang mengatur akuntansi di Indonesia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai 5 pengertian akuntansi, yaitu: (1) akuntansi keuangan, (2) akuntansi secara umum, (3) akuntansi menurut definisi, (4) akuntansi sebagai proses pengumpulan dan pelaporan informasi keuangan, (5) akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan aktivitas ekonomi perusahaan.
Makalah ini membahas tentang implementasi konsep definitif dan peran teori akuntansi pada suatu entitas. Teori akuntansi bertujuan untuk menyajikan fondasi dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku akuntansi. Peran akuntansi antara lain sebagai pengendali keuangan, penyedia informasi, dan membantu pengambilan keputusan. Dalam perusahaan, akuntansi berperan sebagai sumber informasi untuk perencanaan dan pelaporan keuangan.
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docxariefcv
Makalah ini membahas perkembangan akuntansi manajemen dengan 3 poin utama:
1. Menguraikan definisi dan sejarah perkembangan akuntansi manajemen sejak zaman Luca Pacioli hingga perkembangan di Indonesia.
2. Menguraikan pengertian akuntansi keperilakuan dan perkembangannya dalam riset akuntansi manajemen seperti budgeting.
3. Menguraikan pengertian dan teknik-teknik akuntansi manajemen modern seperti activity based cost
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan penelitian akuntansi keperilakuan, hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan akuntansi keuangan, dan penelitian keperilakuan dalam akuntansi keuangan.
2. Penelitian akuntansi keperilakuan telah berkembang sejak tahun 1952 dan semakin berkembang dengan adanya jurnal khusus dan metodologi penelitian yang lebih ba
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. PERAN AKUNTANSI TRADISIONAL
akuntansi adalah disiplin jasa yang fungsinya untuk
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu
mengenai masalah keuangan bisnis dan untuk entitas nirlaba
untuk membantu pengguna internal dan eksternal dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi manajemen (atau akuntansi manajerial) berkaitan
dengan pelaporan internal. informasi yang disajikan kepada
para manajer tidak terikat oleh GAAP. Sebaliknya, itu diatur
oleh kebutuhan informasi dari pembuat keputusan.
Akuntansi perilaku adalah cabang utama ketiga akuntansi.
Yang berkaitan dengan hubungan antara perilaku manusia
dan sistem akuntansi. wilayahnya meliputi akuntansi
keuangan dan akuntansi manajerial.
3. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya tentang
orang-orang, organisasi, program sosial, kegiatan pemerintah,
dan usaha bisnis untuk pengambil keputusan.
Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu sistem
informasi.
Sistem informasi akuntansi dibangun di sekitar struktur dan
kegiatan bisnis tertentu organisasi. Sebuah sistem yang
dirancang dengan baik mencakup prosedur untuk mengukur,
merekam, dan meringkas kejadian ekonomi
4. DIMANA AKUNTAN BEKERJA
Akuntan bekerja di perusahaan-perusahaan bisnis , organisasi
non -profit, atau pada Akuntan publik .
Akuntan yang bekerja dalam bisnis atau organisasi non profit
yang bertanggung jawab untuk desain dan pemeliharaan
sistem informasi akuntansi , perencana dan pengendali
keuangan, dan pembuatan laporan bagi pengguna baik
internal maupun eksternal .
organisasi bisnis dan non profit melibatkan kantor akuntan
publik untuk melakukan audit independen terhadap catatan
keuangan mereka. Suatu audit meliputi pemeriksaan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan . berdasarkan hasil
pemeriksaan , kantor akuntan publik mengeluarkan laporan
audit , yang menyatakan pendapat atas " kewajaran " dari
penyajian laporan keuangan .
5. DIMENSI PERILAKU AKUNTANSI
Akuntansi secara tradisional berfokus pada pelaporan
informasi keuangan saja.
selama beberapa dekade terakhir
manajer dan akuntan profesional telah mengakui kebutuhan
tambahan akan informasi ekonomi kuantitatif saat ini tidak
hanya dihasilkan oleh sistem akuntansi atau laporan dalam
laporan keuangan.
seperti informasi ekonomi kuantitatif tambahan
bagian dari non keuangan, informasi kuantitatif dimaksudkan
untuk melengkapi data keuangan yakni dalam wilayah
akuntansi keprilakuan.
6. Definisi dan Ruang Lingkup
Akuntansi keprilakuan melampaui peran akuntansi tradisional
dari mengumpulkan, mengukur , mencatat , dan melaporkan
informasi keuangan .
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan
hubungannya dengan desain, konstruksi , dan penggunaan
dari sistem informasi akuntansi yang efisien
Akuntansi keprilakuan , dengan mempertimbangkan
hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi,
mencerminkan dimensi sosial dari sebuah organisasi.
Lingkup akuntansi perilaku dapat dipecah menjadi tiga bidang
umum. Yakni :
1) Pengaruh perilaku manusia pada desain , konstruksi , dan
penggunaan sistem akuntansi
2)Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia
3)Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah
perilaku manusia
7. Penerapan Akuntansi Keprilakuan
Tugas Akuntansi keperilakuan saat ini adalah untuk
menyelidiki bagaimana orang saat ini berperilaku dan
bagaimana mereka melihat pekerjaan mereka, perusahaan
mereka, dan rekan kerja mereka .
Untuk tujuan internal, perilaku akuntan akan menyediakan
manajemen tidak hanya dengan informasi tentang bagaimana
orang berperilaku, tetapi juga dengan alasan mengapa orang
berperilaku seperti yang mereka lakukan dan rekomendasi
untuk mengubah perilaku yang disfungsional.
8. AKUNTANSI KEPRILAKUAN : Sebuah
Ekstensi Logis Peran Akuntansi
Tradisional
Para pengambil keputusan yang menggunakan informasi
laporan akuntansi lebih banyak digunakan karena memuat
informasi yang lebih relevan. Akuntan mengakui pernyataan
dalam prinsip akuntansi sebagai pengungkapan penuh.
Prinsip ini tidak membutuhkan penjelasan tambahan dan
rincian tambahan yang mendukung peristiwa organisasi
keuangan yang dilaporkan. Informasi tambahan dilaporkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
9. PENGEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Pada Juni 1951, Controllership Foundation of Amerika
mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran
terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari
hasil riset mengenai perangkap keprilakuan pada anggaran
dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih
bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu
disempurnakan.
Paradigma riset oleh Steardy (1960) dalam disetasinya telah
menggali pengaruh anggaran motivasional dengan
menggunakan suatu eksperimen analog.
10. PENGEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta churcil dan
Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial
dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Kemudian
masih diteruskan dengan riset-riset dari Mock (1969-1973) ,
Barefield (1972) dst..
Mulai tahun 1960-an sampai 1980-an jumlah artikel mengenai
akuntansi keprilakuan semakin meningkat. Artikel awal
menggambarkan mengenai akuntansi keprilakuan disusul
selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu
pengetahuan keprilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan
praktisnya.