Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Tektonisme
1. TEKTONISM
E
NURUL AFDAL HARIS
MUHAMMAD RAMLI
FERA SRIWAHYUNINGSIH
BUNGA FATIMAH YUNUS
MAYASARI IRNAYANI
IKA YORMAN
2. PENGERTIAN TEKTONISME
Tektonisme disebut juga diastropisme, yaitu perubahan bentuk
permukaan kerak bumi dikarenakan adanya pergerakan-pergerakan
di dalam mantel bumi sehingga menghasilkan pola-pola
yang baru atau struktur diastropik. Struktur diastropik
disebut juga dengan dislokasi dikarenakan adanya perubahan
letak dan kedudukan lapisan kulit bumi dari posisi semula.
Struktur diastropik dapat terjadi pada wilayah yang sangat luas
baik secara vertikal maupun horisontal. Struktur diastropik
meliputi pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.
3. JENIS-JENIS TEKTONISME
Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya,
tektonisme dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenesa dan
orogenesa.
1. Epirogenesa
Epirogenesa merupakan gerakan pada lapisan kulit bumi
baik secara vertikal maupun horizontal yang diakibatkan oleh
adanya pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang
sangat lambat serta meliputi wilayah sangat luas sehingga
memerlukan kurun waktu yang sangat lama. Gerakan
epirogenesa tidak pernah kita rasakan karena berlangsung
sangat perlahan. Contoh pergerakan epirogenesa adalah
pembentukan benua, pegunungan, dan perubahan bentuk garis
4. Gerakan epirogenesa dibedakan menjadi dua, epirogenesa
positif dan epirogenesa negatif.
-Epirogenesa positif ditandai oleh adanya kenaikan permukaan
air laut karena daratan mengalami penurunan sehingga garis
pantai pindah ke daratan.
5. - Epirogenesa negatif ditandai oleh adanya kenaikan permukaan
bumi sehingga seolah-olah permukaan air laut yang menurun.
Beberapa bukti yang menunjukkan terjadinya gerakan
epirogenesa negatif adalah bentuk pantai yang berteras karena
permukaan kulit bumi mengalami kenaikan atau pengangkatan
yang terjadi secara berulang kali.
6. 2. Orogenesa
Orogenesa merupakan pergerakan pada lapisan kulit bumi baik
secara vertikal maupun horizontal akibat pengangkatan dan
penurunan permukaan kulit bumi yang sangat cepat serta
meliputi wilayah yang sempit. Deretan pegunungan Sirkum
Pasifik merupakan contoh hasil gerakan orogenesa.
Berdasarkan bentuknya, tektonisme dibedakan menjadi dua,
yaitu patahan dan lipatan
7. • Patahan (Faults)
Patahan adalah perubahan bentuk permukaan kulit bumi
sebagai akibat dari pergerakan pada batuan yang terjadi sangat
cepat baik secara vertikal maupun horisontal. Pergeseran tersebut
dapat mencapai ratusan kilometer.
Menurut jenisnya, patahan dapat dibedakan menjadi:
1. Horst
2. Sesar
3. Graben
4. Blok Mountain
8. • Tanah naik (horst)
Horst, yaitu keadaan permukaan bumi di mana daratan
terletak lebih tinggi daripada daerah sekelilingnya, sebagai
akibat dari dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi karena
adanya gerakan tektogenesa horisontal yang memusat di mana
tekanan dari dua arah atau lebih menimbulkan dorongan
terhadap permukaan kerak bumi.
9. • Sesar
Sesar merupakan perubahan bentuk permukaan kulit bumi
yang terbentuk karena adanya sejumlah lempeng di bagian
mantel bumi saling bergerak secara terus-menerus secara
horisontal dan hanya sebagian saja yang bergeser sehingga
menimbulkan tegangan, gesekan, dan tekanan satu sama lain
yang mengakibatkan posisi lapisan batuan berubah.
Permukaan bumi yang berupa sesar dapat dikenali dari
bentuknya yang berupa lembah, tebing, atau sungai. Meskipun
demikian, tidak semua sesar berupa sungai atau bukit karena
zone sesar mudah tererosi sehingga bentuk sesar tidak
sempurna lagi.
10. Sesar dibedakan menjadi, dua, yaitu dekstral dan sinistral.
• Sesar dekstral
Sesar dapat dikatakan dekstral apabila kita berdiri di
depan potongan sesar di depan kita akan bergeser ke kanan.
• Sesar sinistral
Sesar dapat dikatakan sinistral apabila kita berdiri di depan
potongan sesar di depan kita akan bergeser ke kiri.
11. • Tanah turun (graben/slenk)
Tanah turun adalah suatu kenampakan permukaan bumi di
mana dataran letaknya lebih rendah daripada daerah di
sekelilingnya sebagai akibat dataran di sekelilingnya patah.
Graben/slenk terjadi karena adanya tarikan dari dua arah yang
mengakibatkan kerak bumi turun.
• Blok mountain
Blok mountain merupakan kumpulan pegunungan yang
terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi karena
adanya tenaga endogen yang menyebabkan terjadinya retakan-retakan
di suatu tempat, sehingga permukaan bumi menjadi
naik, turun, bahkan membentuk kawasan dengan kemiringan
tertentu seperti pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok
litosfer.
12. • Lipatan
Lipatan terjadi karena adanya pergerakan tenaga endogen
yang mendatar dan alot atau liat sehingga permukaan bumi
menjadi mengerut menyerupai ombak atau gelombang. Lipatan-lipatan
tersebut akan membentuk suatu struktur lipatan, yang
terdiri atas.
Antiklinal dan Sinklinal
Antiklinal merupakan lipatan yang berbentuk cembung ke atas
(convex) membentuk punggung lipatan
Sinklinal merupakan lipatan yang berbentuk cekung (concave) ke
atas membentuk lembah lipatan.
13. Berdasarkan jenisnya, lipatan dapat dibedakan menjadi:
a. Lipatan tegak (sysmmetrical folds)
b. Lipatan miring (asymmetrical folds)
c. Lipatan menutup (recumbent folds)
d. Lipatan rebah (overturned folds)
e. Sesar sungkup (overthrust)
14. BENTUK MUKA BUMI KARENA PATAHAN
DAN LIPATAN
1. Pegunungan 6. Lubuk Laut
2. Dataran tinggi 7. Panggung Laut
3. Plato 8. Ambang Laut
4. Depresi 9. Shelf
5. Palung laut