SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang
berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu
terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut? Bentuk muka
bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Manusia tinggal di
lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan
sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau wilayah perbukitan.
Keragaman tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal
di pegunungan memiliki corak kehidupan yang yang berbeda dengan manusia
yang tinggal di pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan
dan lembah sungai. Masing-masing menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh
dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga
endogen dan tenaga eksogen? Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka
bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan Tenaga Eksogen adalah tenaga
pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber
dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi
tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga
yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan
gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam
bentuknya baik di daratan maupun dasar laut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur lapisan bumi?
2. Bagaimanakah keragaman bentuk muka bumi?
3. Bagaimanakah proses terbentuknya muka bumi?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui struktur lapisan bumi.
2. Mengetahui proses terbentuknya muka bumi.
3. Mengetahui keragaman bentuk muka bumi.
D. Manfaat Penulisan
1. Pengetahuan tentang struktur lapisan bumi.
2. Pengetahuan tentang proses terbentuknya muka bumi.
3. Pengetahuan tentang keragaman bentuk muka bumi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Lapisan Bumi
Bumi adalah salah satu planet tata surya. Pada awal pembentukannya,
bumi berupa benda angkasa yang pijar dan sangat panas. Setelah berjuta-juta
tahun, bumi yang pijar dan sangat panas tersebut perlahan-lahan mengalami
pendinginan. Bagian kulit bumi menjadi beku, walaupun bagian dalam masih
tetap panas.
Bumi yang bulat mempunyai susunan mirip telur. Kuning telur mewakili
inti Bumi (core), putih telur mewakili selubung Bumi (mantle), dan
cangkangnya mewakili kerak bumi (crust). Kerak ini berkembang pada masa
arkeozoikum. Ketebalan kerak Bumi yang kita tinggali ini hanya 30–80 km.
Di dasar samudra kerak Bumi lebih tipis lagi, yaitu antara 5–7 km. Tebal
lapisan selubung Bumi yang berada di bawah kerak bumi mencapai
kedalaman sampai 2.900 km. Selubung atau mantel bumi memiliki ketebalan
2.900 km dengan massa jenis 3,0 – 8,0. Selubung dibagi dua, yaitu lapisan
atas dan lapisan bawah. Lapisan atas bersifat lembek, sangat panas, dan dapat
mengalir keluar. Selubung di lapisan bawah lebih padat dan tegar karena
tekanan di dalam Bumi yang besar. Bagian inti terdiri dari inti luar dan inti
dalam. Inti luar memiliki ketebalan 2.100 km dan memiliki massa jenis 12-15.
4
Inti dalam memiliki jari jari 1.300 km dengan massa jenis yang sama dengan
inti luar. Inti bumi berupa material nikel besi bersifat cair dan sangat panas di
lapisan luar. Buku lain menerangkan bahwa setelah inti bumi sebelum lapisan
mantel bumi atau litosfer, terdapat lapisan yang disebut dengan lapisan
astenosfer yang merupakan lapisan yang melapisi inti dengan suhu antara
2.000oC – 4.000 oC dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium
dan Magnesium. Lapisan ini disebut pula dengan lapisan Sima.
Suhu yang sangat panas (di atas 3.000°C) dan tekanan yang kuat membuat
inti Bumi selalu bergolak. Pergolakan ini menimbulkan tenaga yang
mahadahsyat sehingga menekan batuan cair pada saat selubung terdesak
keluar ke permukaan Bumi dan akhirnya membentuk muka Bumi. Tenaga
yang berasal dari dalam Bumi inilah yang disebut tenaga endogen. Sementara
tenaga endogen bekerja, muka Bumi yang telah terbentuk akan diubah oleh
tenaga dari luar Bumi yang disebut tenaga eksogen. Inilah dua tenaga yang
memegang peranan di wajah Bumi.
2.2 Proses Terbentuknya Muka Bumi
Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh
dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga
endogen dan tenaga eksogen? Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka
bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga
pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber
dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi
tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga
yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan
gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam
bentuknya baik di daratan maupun dasar laut.
1. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Endogen
Tenaga yang berasal dari dalam Bumi ini merupakan tenaga yang bersifat
membangun. Suatu daerah yang semula datar dengan adanya tenaga endogen
bisa timbul pegunungan melalui proses yang membutuhkan waktu lama.
5
Tenaga ini dikategorikan menjadi tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
a. Tektonisme (Diastropisme)
Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi yang berarti
disertai dengan perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan
semula. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme
berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan dan
luas wilayah yang terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi dua.
1) Gerak Epirogenesa
Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung
dengan sangat pelan sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini
meliputi wilayah luas dan tanda-tandanya dapat dilihat dari adanya
perubahan garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi epirogenesa
positif dan negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya
kenaikan permukaan air laut sehingga garis pantai pindah ke daratan
karena daratan mengalami penurunan. Sementara itu, epirogenesa
negative ditandai dengan permukaan air laut yang menurun. Salah satu
tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami kenaikan atau
pengangkatan berulang kali.
2) Gerak Orogenesa
Gerakan ini merupakan gerakan pembentuk pegunungan lipatan
maupun patahan. Terjadi dalam waktu yang relatif lebih singkat dan
daerah yang lebih sempit.
a) Lipatan
Lipatan terjadi ketika dua lempeng kerak Bumi yang saling
berhadapan bertabrakan. Lapisan batuan pada kerak Bumi
mendapat tekanan hebat yang menyebabkan pelipatan lapisan
batuan. Proses pelipatan lapisan batuan ini merupakan awal
pembentukan pegunungan lipatan. Contohnya pembentukan
pegunungan lipatan Himalaya. Terlipatnya lapisan batuan ini dapat
mendorong terbentuknya perbukitan (antiklinal) dan lembah
(sinklinal). Dalam suatu wilayah yang luas terkadang juga dapat
dijumpai deretan antiklinal secara berulang-ulang (antiklinorium)
6
maupun rangkaian sinklinal (sinklinorium). Tekanan dengan
tingkat tenaga yang berlainan pada lapisan batuan dapat
membentuk lipatan yang berbeda. Berikut ini gambaran terjadinya
antiklinorium dan sinklinorium serta jenis lipatan batuan.
7
b) Patahan
Tekanan dalam Bumi menyebabkan patahan jika bekerja
pada lapisan batuan yang tidak elastis atau keras. Akibatnya, kerak
Bumi retak kemudian patah. Di patahan ini ada bagian yang turun
disebut graben (slenk). Contohnya graben Semangko di sepanjang
Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben sangat dalam
yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat.
Jika graben itu terisi air dan menggenang akan menciptakan
sebuah danau. Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau
Tempe di Sulawesi Selatan. Sementara itu, lapisan tanah yang
terangkat disebut horst yang menghasilkan kenampakan sebuah
plato (dataran tinggi). Contohnya Plato Dieng di Jawa Tengah dan
Plato Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta.
8
b. Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme sangat berhubungan dengan naiknya magma
dari dalam perut Bumi. Magma adalah campuran batubatuan dalam
keadaan cair, liat, dan sangat panas yang terdapat dalam perut Bumi.
Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya. Adanya aktivitas ini dapat
menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi. Proses
terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup
ke dalam litosfer (kulit Bumi). Penyusupan magma ke dalam litosfer
dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara
lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma
dapat dibedakan atas sebagai berikut.
A. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di
antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan
batuan tersebut.
B. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi
paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
C. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup
dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
D. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan
kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
2) Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga
keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi
apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi
sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Bentuk, ukuran,
dan sifat gunung api di permukaan Bumi banyak sekali macamnya.
Ada gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti
salju, ada pula gunung yang puncaknya di bawah permukaan laut. Ini
menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe. Secara umum, tipe
9
gunung api dijabarkan sebagai berikut.
A. Berdasarkan Keaktifannya
Gunung api dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe
berdasarkan keaktifannya. Ciri-cirinya sebagai berikut.
 Gunung api aktif dengan ciri mengeluarkan asap, debu, dan
lava, serta bau belerang sangat menyengat.
 Gunung api tidur (dormant) dengan ciri tidak meletus dalam
waktu yang lama, bisa meletus kapan saja.
 Gunung api mati/padam mempunyai ciri tidak mempunyai
catatan letusan dan tidak ada tanda-tanda kemungkinan
meletus.
B. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran
lava, dan kekuatan letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung
api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe.
 Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava
panas dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas
serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi
letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan
lava cair yang banyak. Contohnya Gunung Maona Loa dan
Maona Kea di Hawaii.
 Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan
lereng curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat
mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan
yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat.
Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran
menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi
akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh
bagian puncak gunung api pun dapat hancur dan lenyap
seketika. Contohnya Gunung Pelee di Martini, Kepulauan
10
Karibia.
 Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit)
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam
dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk
dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat mengalir
melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras. Contohnya Gunung
Vesuvius di Italia, Gunung Etna di Sisilia, Gunung Fuji di
Jepang, Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika
Serikat, serta Gunung Merapi, Merbabu, Kelud, dan Semeru
di Indonesia.
 Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf)
yang landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan
bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang. Contohnya
Gunung Paracutin di Meksiko. Keluarnya magma dari perut
Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang
menakjubkan di permukaan Bumi. Kenampakan ini disebut
kenampakan vulkanik. Kenampakan vulkanik dibedakan
menjadi dua seperti berikut.
A) Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Kenampakan vulkanik ekstrusif di antaranya danau
kaldera, sumbat lava, dan plato lava. Danau kaldera terjadi
akibat letusan sangat dahsyat sehingga menyisakan lubang
yang sangat besar. Lubang ini kemudian terisi air dan
membentuk danau. Sumbat lava terjadi jika magma terdorong
ke permukaan. Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke
permukaan dan menjadi dingin. Sumbat lava ini bisa sangat
besar hingga menyerupai bukit. Plato lava terjadi jika magma
yang keluar dari dalam Bumi sangat encer sehingga
menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas. Lava ini
perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu daratan.
Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk
11
dataran tinggi dan luas yang disebut plato. Selain
kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan
oleh kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan
dengan vulkanisme, yaitu geyser, mata air panas, kolam
lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang banyak
mengandung belerang), dan fumarol (embusan gas gunung
berapi berupa uap panas kering/dry steam atau uap panas
yang mengandung air/wet steam).
B) Kenampakan Vulkanik Intrusif
Kenampakan ini terbentuk ketika magma yang
menyusup ke dalam batuan membeku sebelum mencapai
permukaan Bumi. Kenampakan intrusif kadang kala terlihat
di permukaan karena terjadi erosi batuan penutupnya.
Contohnya batuan intrusif dapat dilihat di Pantai
Parangkusumo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batuan ini
menonjol ke permukaan sebagai batuan andesit. Beberapa
bentuk vulkanik intrusif adalah batolit, lakolit, dan dike.
12
c. Gempa Bumi (Seisme)
Gempa merupakan getaran keras dan terjadi secara tiba-tiba.
Gempa ini merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan.
Pergeseran daratan di Bumi selalu diikuti dengan gempa. Secara
umum, penyebab gempa bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
1) Gempa Tektonik
Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkan
oleh gejala tektonik, yaitu gerakan lempeng tektonik pada
lapisan kulit Bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari
litosfer yang padat dan terapung di atas lapisan selubung
bergerak satu sama lain. Gempa ini terjadi karena pelepasan
tenaga yang dihasilkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Jika
dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan), kadang dapat
bergerak saling menjauhi, mendekati, atau saling bergeser.
Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung
terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik
tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi
pelepasan secara tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit
Bumi dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa
bumi tektonik.
2) Gempa Vulkanik
Gempa yang mengguncang Bumi juga dapat ditimbulkan
13
oleh gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api yang
terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi
menerobos ke atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi
yang keras menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di
daerah sekeliling gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik
tidak sampai radius jarak yang jauh. Intensitas gempa biasanya
lemah sampai sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa
vulkanik juga tidak sebesar gempa tektonik.
3) Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat
terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah
tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa
guagua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar.
Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah.
Gempa yang mengguncang permukaan Bumi getarannya dapat
dirasakan dalam radius jarak yang jauh. Ini semua karena gempa
menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang seismic
(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah
dari sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik
ada yang merambat melalui bagian dalam Bumi dan ada yang
merambat sepanjang permukaannya. Ada tiga jenis gelombang
seismik. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah
gelombang primer (P). Gelombang ini mempunyai sifat sama seperti
gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Gelombang primer
(P) merupakan bentuk gelombang tekanan yang merambat melalui
batuan dengan memampatkan dan memuaikan batuannya sendiri.
Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat
menembus batuan dengan gerakan naik turun. Jika gelombang P dan S
mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang seismik
jenis ketiga yang disebut gelombang permukaan. Gelombang P
merambat paling cepat serta mudah merambat pada zat padat dan cair.
Gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di
14
bawah gelombang P. Perambatan gelombang makin cepat apabila
batuan makin rapat dan keras. Gelombang permukaan mempunyai
kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak.
Gelombang ini dapat mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum
mereda. Gelombang seismik memancar dalam tiga dimensi dari
sumber gempa. Gelombang yang mencapai episentrum, yaitu pusat
gempa di permukaan Bumi yang berada tepat di atas sumber gempa di
dalam Bumi kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris. Lapisan
kerak Bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempenglempeng yang
membentuk lapisan luar Bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak
perlahan dengan kecepatan 10 cm per tahun. Gerakan lempeng-
lempeng tektonik ini ada yang saling bertabrakan, menjauh, dan
bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua lempeng merupakan lokasi
atau sumber gempa bumi. Selain gempa bumi, di sepanjang
perbatasan itu juga merupakan jalur gunung api. Jadi, sumber gempa
bumi identik dengan jalur gunung api.
2. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Eksogen
Tenaga pembentuk wajah Bumi yang hebat selain tenaga endogen adalah
tenaga eksogen. Tenaga endogen berasal dari dalam Bumi, sebaliknya tenaga
eksogen berasal dari luar Bumi. Tenaga endogen bersifat membangun,
sementara itu tenaga eksogen bersifat merusak. Beberapa proses alam yang
terjadi karena tenaga eksogen sebagai berikut.
1) Pelapukan
Pelapukan merupakan proses pengelupasan atau penghancuran kulit Bumi
oleh tenaga eksogen. Tingkat pelapukan di setiap daerah berbeda-beda
tergantung kondisi daerah tersebut. Misalnya, di daerah tropis yang
15
pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai
seratus meter, sementara itu di daerah subtropis tebal pelapukan hanya
beberapa
meter. Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dapat dibedakan menjadi
tiga jenis sebagai berikut.
a. Pelapukan Fisik
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik, baik bentuk
maupun ukurannya. Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil
menjadi halus. Pelapukan ini disebut juga pelapukan mekanis karena
proses berlangsungnya secara mekanik. Pelapukan fisis dapat
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.
 Perbedaan temperatur yang tinggi
 Pembekuan air di dalam batuan
 Berubahnya air garam menjadi kristal
b. Pelapukan Organis/Biologis
Pelapukan organis/biologis disebabkan oleh kegiatan organisme, yaitu
tumbuhan, binatang, dan manusia. Pelapukan organis/biologis dapat
dibagi menjadi dua berdasarkan prosesnya, yaitu pelapukan biofisik
dan biokimia. Kedua proses pelapukan itu dapat dijelaskan seperti di
bawah ini.
Pelapukan Biofisik Pelapukan Biokimia
Pelapukan oleh akar tanaman. Akar
tanaman yang menerobos ke dalam
celah atau retakan batuan
mengakibatkan batuan menjadi rapuh
dan hancur.
Pelapukan oleh tanaman. Asam
organis yang berasal dari tanaman
mati dan akar tanaman dapat
membantu dekomposisi batuan.
Pelapukan oleh binatang seperti
cacing tanah dan unggas. Binatang
tersebut membantu memperlebar dan
mengikis retakan batuan serta
menyebabkan lapisan batuan di
bawah tanah terkorek dan melapuk.
Pelapukan oleh binatang. Kotoran
dan asam organik dari binatang serta
organisme dapat membantu
pelapukan batuan secara kimiawi.
Pelapukan oleh kegiatan manusia.
Pembukaan lahan untuk pertanian,
pembangunan fisik, dan kegiatan
pertambangan adalah contoh
tindakan manusia yang menyebabkan
Pelapukan oleh kegiatan manusia.
Industrialisasi mengakibatkan polusi
udara yang pada akhirnya dapat
menyebabkan pelapukan kimiawi.
Contohya gas SO2 dan NO hasil dari
16
batuan di permukaan tanah melapuk. pembakaran bahan bakar fosil dapat
larut dalam air hujan. Pelarutan ini
menimbulkan hujan asam yang
menyebabkan pelapukan kimia.
c. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi disebabkan oleh reaksi kimia. Air, oksigen, dan
karbon dioksida adalah unsur utama penyebab pelapukan kimiawi. Air
hujan mempunyai peran besar dalam melarutkan batuan. Ada beberapa
jenis pelapukan kimia, yaitu oksidasi, pelarutan dan karbonasi, hidrasi,
serta hidrolisis. Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat dan jenis
pelapukan adalah iklim, jenis batuan, kegiatan manusia, penutup
vegetasi, dan relief. Faktor yang paling berpengaruh adalah iklim dan
jenis batuan. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan
kimiawi.
 Iklim
 Komposisi mineral dan struktur batuan
 Relief
 Tutupan vegetasi
 Kegiatan manusia
2) Erosi
Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan
dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Proses pengikisan dan
pengangkutan material hasil lapukan itulah yang disebut erosi.
Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi seperti berikut.
(1) erosi percik: terlepas dan terlemparnya partikel tanah akibat pukulan
butir hujan secara langsung.
(2) erosi permukaan
(3) erosi alur: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terkumpul atau
terpusat dan membentuk alur-alur
(4) erosi parit: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terpusat,
runtuhnya saluran-saluran air di bawah permukaan tanah, atau karena
adanya tanah longsor yang bentuknya memanjang.
17
(5) erosi tebing.
Erosi berdasarkan penyebab terjadinya erosi dapat dibedakan menjadi :
a. Erosi Air
Erosi air disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air
hujan yang menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran
batuan. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan erosi air, antara
lain:
1. volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi (makin besar
volumenya,
makin kuat erosinya),
2. kemiringan lereng (makin curam lerengnya, makin besar erosinya),
3. keadaan vegetasi (makin lebat vegetasinya, makin kecil erosinya).
Ada berbagai bentuk erosi air, di antaranya erosi tebing sungai,
erosi air terjun, dan erosi gelombang air laut.
b. Erosi Angin
Pernahkan kamu melihat gurun pasir di televisi? Erosi angin biasa
terjadi di gurun pasir dan di daerah kering. Deflasi merupakan proses
erosi yang disebabkan oleh angin. Angin dengan kecepatan tinggi
mengikis batuan dan membawanya ke daerah yang kecepatan anginnya
rendah.
c. Erosi Gletser
Gletser adalah salju yang meluncur mengikuti lereng-lereng bukit.
Eksarasi merupakan proses erosi yang disebabkan gletser. Di daerah
yang bersalju, sewaktu salju turun, butiran salju bersatu dengan tanah
dan menyusup melalui pori-pori tanah. Ketika musim panas, salju
mencair dan mengalir dengan membawa material hasil erosi.
3) Gerak Massa Batuan
Batuan yang berada di muka bumi dapat berpindah secara massal dari
tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Perpindahan tersebut
disebabkan antara lain oleh pengaruh gravitasi. Perpindahan massa batuan
dapat juga disebabkan oleh kemiringan lereng, kandungan air, dan jenis
18
batuan. Perpindahan batuan secara massal disebut masswasting. Contoh
gerak massa batuan ialah tanah ambles dan longsor.
4) Sedimentasi
Sedimentasi merupakan kelanjutan dari proses erosi. Sedimentasi ialah
pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut, dan gletser.
Pengendapan dapat ditemui mulai dari pegunungan, lembah sungai, pantai,
dasar laut dangkal, sampai dasar laut dalam. Berdasarkan tempat
pengendapannya, proses sedimentasi dapat dibedakan atas sedimentasi
fluvial, sedimentasi eolis, dan sedimentasi pantai.Delta, yaitu suatu
bentuklahan yang dibentuk dari endapan sedimen pada mulut suatu sungai,
baik di laut maupun di danau.
a. Sedimentasi Fluvial
Sungai merupakan pelaku efektif dalam proses erosi. Dengan
demikian, sungai juga merupakan pelaku efektif dalam proses
sedimentasi. Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan
diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara
sungai inilah yang disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil
sedimentasi fluvial antara lain bantaran sungai, delta, meander (aliran
sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut
sedimen lakustrin.
b. Sedimentasi olehAir Laut
Sedimentasi yang disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh
abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputar pantai.
Ada berbagai bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk
sedimentasi yang mudah kamu temui antara lain pesisir dan bukit pasir.
c. Sedimentasi olehAngin
Kamu tentunya pernah merasakan diterpa debu yang diterbangkan
angin. Itu adalah salah satu contoh peranan angin dalam memindahkan
materi alam. Bukan hanya debu yang dapat dibawa oleh angin. Pasir
pun dapat diterbangkan angin. Pasir dan debu yang dibawa oleh angin
akan membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh
angin ini disebut sedimentasi eolis.
19
d. Sedimentasi oleh Es/Gletser
Gletser yang membawa material akan mengendap. Pengendapan
berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya
dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline.
2.3 Keragaman Bentuk Muka Bumi
Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan
yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera.
Ketampakan alam yang ada di daratan adalah dataran tinggi, dataran
rendah, pantai, tanjung, gunung, dan pegunungan. Sedangkan
Ketampakan alam yang ada di perairan adalah sungai, danau, selat dan
laut.
1. Ketampakan Alam di Daratan
a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan
letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut (dpl) yang
bermanfaat sebagai lahan pertanian, perikanan, pemukiman,
dan peternakan. Dataran rendah pada umumnya terdapat di
sekitar pesisir pantai.
b. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki
ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut (dpl).
Dataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk perkebunan maupun
tempat peristirahatan. Selain itu, dataran tinggi digunakan
untuk menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan.
Beberapa Dataran Tinggi di Indonesia, antara lain Alas
(Nanggoe Aceh Darussalam), Kerinci (Sumatera barat), Dieng
(Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur), Bone (Sulawesi
Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
c. Gunung
Gunung dapat dijadikan sebagai tempat perkebunan, rekreasi
atau oleh raga. juga berfungsi untuk melindungi dataran rendah
20
dari angin besar.
d. Pegunungan
Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan
kumpulan deretan dari gunung dengan ketinggian 700 meter di
atas permukaan laut. Pegunungan umumnya dipakai untuk
rekreasi atau tempat peristirahatan. Beberapa Pegunungan di
Indonesia, antara lain Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), Sewu
(DI Yogyakarta), Schwaner (Kalimantan barat dan Kalimantan
Tengah), Siunandaka (Sulawesi utara), Utimbela (Gorontalo),
Pompange (Sulawesi tengah), dan Jaya Wijaya (Papua).
e. Bukit
Yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnyadengan
ketinggian antara 200-300 meter di atas permukaan laut.
Contoh: Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera.
f. Cekungan
Cekungan adalah daratan yang berbentuk cekung yang pada
umumnya dikelilingi oleh gunung atau pegunungan.
g. Lembah
Lembah yaitu daerah yang tanahnya turun akibat tenaga
tektonik atau letusan gunung berapi. Contoh: Lembah
Szechwan (Cina) dan Hindustan (India).
h. Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami
penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk,
sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya, Depresi
Jawa Tengah dan Lembah Semangka.
i. Pantai
Daratan yang terletak di tepi laut disebut pantai. Di daerah
pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut.
1. Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan. Contoh: Teluk
Bone.
21
2. Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut.
Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau
semenanjung. Contoh: Semenanjung Malaya di Asia
Timur, Ujung Kulon.
3. Delta, tanah endapan di muara sungai
4. Gosong, yaitu pulau yang tergenang ketika laut pasang dan
muncul ke permukaan ketika laut surut.
2. Ketampakan Alam di Perairan
 Dangkalan/ paparan adalah dasar laut yang dalammya kurang
dari 200 meter. Contoh: Dangkalan Sundan dan Dangkalan
Sahul.
 Lereng Benua adalah dasar laut dengan kedalaman lebih dari
200 meter yang merupakan kelanjutan dari dangkalan.
 Ambang laut (drempel) adalah dasar laut yang mencuat
kepermukaan dan memisahkan dua laut yang dalam. Contoh:
Ambang Sulawesi, Ambang Sulu.
 Palung laut adalah dasar laut yang sempit dan sangat dalam
dengan tebing yang panjang dan sangat curam. Palung laut
disebut juga Trog, seperti Palung Mindanau dan Palung Jawa.
 Punggung laut adalah dasar laut yang menjulang ke permukaan
laut sehingga menjadi rangkaian pulau-pulau. Misal: Pulau
Loma, Pulau Damar, Pulau Pilu, dan Pulau Sula di Maluku.
 Basin atau lubuk laut, yaitu bentuk dasar laut yang mirip
dengan palung laut, tetapi dasarnya lebih lebar dan datar.
Contoh: Lubuk Bnada dan Lubuk Maluku.
 Celah memanjang (rift valley), yaitu cekungan seperti parit
yang lebar dan memanjang di dasar laut.
 Pegunungan bawah laut, yaitu rangkaian pegunungan yang
adadi bawah permukaan air laut.
 Gunung berapi bawah laut, yaitu gunung berapi yang berada di
dasar laut, dan di bawah permukaan air laut. Contoh: Gunung
Krakatau.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk muka bumi tidak rata. Proses pembentukan permukaan bumi
dipengaruhi oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun. Sedangkan
tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak.
Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tektonisme/diastropisme,
vulkanisme, dan seisme/gempa. Sedangkan tenaga eksogen dapat dibedakan
menjadi pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Dari tenaga-tenaga endogen dan
eksogen akhirnya terbentuklah relief muka bumi.
Relief muka bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penampakan di
daratan dan penampakan di perairan. Penampakan di daratan antara lain adalah
dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, pegunungan, cekungan, lembah,
depresi, dan pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi,
yaitu: teluk, tanjung, jazirah, semenanjung, ujung, delta, dan gosong.
Penampakan di perairan diantaranya yaitu: dangkalan/paparan, lereng benua,
ambang laut/drempel, palung laut, punggung laut, lubuk laut, celah
memanjang, pegunungan bawah laut, dan gunung berapi di bawah laut.
B. Saran

More Related Content

What's hot

GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)danurifqi
 
Keragaman bentuk-muka-bumi
Keragaman bentuk-muka-bumiKeragaman bentuk-muka-bumi
Keragaman bentuk-muka-bumiNur Istikomah
 
Proses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenProses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenGita S
 
Dinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan PedosferDinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan PedosferSanti Sumardi
 
Bentuk muka bumi : Hand out IPS
Bentuk muka bumi : Hand out IPSBentuk muka bumi : Hand out IPS
Bentuk muka bumi : Hand out IPSedmundtanjaya
 
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANPERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANNaila N. K
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenIchi Debbora
 
24451523 endogen-dan-eksogen
24451523 endogen-dan-eksogen24451523 endogen-dan-eksogen
24451523 endogen-dan-eksogenm4nmo
 
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Asmawi Abdullah
 
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)Nurul Afdal Haris
 
Bentuk - bentuk muka bumi
Bentuk - bentuk muka bumiBentuk - bentuk muka bumi
Bentuk - bentuk muka bumiMuhammad Fajri
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogendebbyelf
 

What's hot (20)

GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Keragaman bentuk-muka-bumi
Keragaman bentuk-muka-bumiKeragaman bentuk-muka-bumi
Keragaman bentuk-muka-bumi
 
Proses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenProses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan Eksogen
 
Geografi "LITOSFER"
Geografi "LITOSFER"Geografi "LITOSFER"
Geografi "LITOSFER"
 
Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumiBentuk muka bumi
Bentuk muka bumi
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogen
 
Dinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan PedosferDinamika Litosfer dan Pedosfer
Dinamika Litosfer dan Pedosfer
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogen
 
Bentuk muka bumi : Hand out IPS
Bentuk muka bumi : Hand out IPSBentuk muka bumi : Hand out IPS
Bentuk muka bumi : Hand out IPS
 
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANPERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
 
24451523 endogen-dan-eksogen
24451523 endogen-dan-eksogen24451523 endogen-dan-eksogen
24451523 endogen-dan-eksogen
 
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
 
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)
Tugas Geologi Dasar (Tektonisme)
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Bentuk - bentuk muka bumi
Bentuk - bentuk muka bumiBentuk - bentuk muka bumi
Bentuk - bentuk muka bumi
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogen
 

Viewers also liked

Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)
Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)
Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)Nurhidayah Yusuf
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat rayaIfron Lemba
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsarif widyatma
 
Bab Uang IPS Kelas 3 PPT
Bab Uang IPS Kelas 3 PPTBab Uang IPS Kelas 3 PPT
Bab Uang IPS Kelas 3 PPTFe Fen
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMakalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMulia Fathan
 
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanHukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanMuhammad Nashiruddin
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Medico Apps
 
강원도팬션 국제항공권할인
강원도팬션 국제항공권할인강원도팬션 국제항공권할인
강원도팬션 국제항공권할인foskfs
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjamentjoaumirant
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testMohd Najib Yusof
 
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseSisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseKati Keronen
 
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronPráctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronAlvarogarcy
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교jdhfrter
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenaljoanalopez
 

Viewers also liked (20)

Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)
Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)
Peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi (muhammad ihlasul amal)
 
Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumiBentuk muka bumi
Bentuk muka bumi
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
 
Bentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi MagmaBentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi Magma
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
 
Gaya
GayaGaya
Gaya
 
Bab Uang IPS Kelas 3 PPT
Bab Uang IPS Kelas 3 PPTBab Uang IPS Kelas 3 PPT
Bab Uang IPS Kelas 3 PPT
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMakalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
 
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-BayanHukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
Hukum Keluarga dalam Tafsir Adhwa' al-Bayan
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
 
강원도팬션 국제항공권할인
강원도팬션 국제항공권할인강원도팬션 국제항공권할인
강원도팬션 국제항공권할인
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjament
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
 
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseSisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
 
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronPráctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
 
Storyboards
StoryboardsStoryboards
Storyboards
 
장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교장기렌트카 곤명골프비교
장기렌트카 곤명골프비교
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenal
 

Similar to STRUKTUR LAPISAN BUMI

Asslamula’kum
Asslamula’kum Asslamula’kum
Asslamula’kum Jjemilah
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogenFadar Net
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempengMul Hadramy
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.pptAlvinF2
 
Bentuk bentuk muka bumi
Bentuk bentuk muka bumiBentuk bentuk muka bumi
Bentuk bentuk muka bumiNasron Spd
 
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)Mancoesz Gamocu
 
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptBAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptElisabethRisaHeriani
 
Media pembelajaran pristin m off k
Media pembelajaran pristin m  off kMedia pembelajaran pristin m  off k
Media pembelajaran pristin m off kPristin Monotasari
 
Bentuk muka bumi, Bab 1
Bentuk muka bumi, Bab 1Bentuk muka bumi, Bab 1
Bentuk muka bumi, Bab 1Albert Tjandra
 
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfBA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfAnikYuliarti2
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Lovegood Loony
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiIndah Maharani
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal BumiDonarin
 

Similar to STRUKTUR LAPISAN BUMI (20)

IPBA
IPBAIPBA
IPBA
 
Asslamula’kum
Asslamula’kum Asslamula’kum
Asslamula’kum
 
Tenaga endogen
Tenaga endogenTenaga endogen
Tenaga endogen
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
 
Permukaan bumi
Permukaan bumiPermukaan bumi
Permukaan bumi
 
Bentuk bentuk muka bumi
Bentuk bentuk muka bumiBentuk bentuk muka bumi
Bentuk bentuk muka bumi
 
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)
 
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptBAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
 
Media pembelajaran pristin m off k
Media pembelajaran pristin m  off kMedia pembelajaran pristin m  off k
Media pembelajaran pristin m off k
 
Bentuk muka bumi, Bab 1
Bentuk muka bumi, Bab 1Bentuk muka bumi, Bab 1
Bentuk muka bumi, Bab 1
 
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfBA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
 
Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumiBentuk muka bumi
Bentuk muka bumi
 
Bentuk muka bumi (1)
Bentuk muka bumi (1)Bentuk muka bumi (1)
Bentuk muka bumi (1)
 
Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumiBentuk muka bumi
Bentuk muka bumi
 
Lithosfer plpg
Lithosfer plpgLithosfer plpg
Lithosfer plpg
 
Geologi lingkungan
Geologi lingkunganGeologi lingkungan
Geologi lingkungan
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal Bumi
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

STRUKTUR LAPISAN BUMI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut? Bentuk muka bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Manusia tinggal di lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau wilayah perbukitan. Keragaman tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di pegunungan memiliki corak kehidupan yang yang berbeda dengan manusia yang tinggal di pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah sungai. Masing-masing menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen? Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan Tenaga Eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah struktur lapisan bumi? 2. Bagaimanakah keragaman bentuk muka bumi? 3. Bagaimanakah proses terbentuknya muka bumi?
  • 2. 2 C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui struktur lapisan bumi. 2. Mengetahui proses terbentuknya muka bumi. 3. Mengetahui keragaman bentuk muka bumi. D. Manfaat Penulisan 1. Pengetahuan tentang struktur lapisan bumi. 2. Pengetahuan tentang proses terbentuknya muka bumi. 3. Pengetahuan tentang keragaman bentuk muka bumi.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Struktur Lapisan Bumi Bumi adalah salah satu planet tata surya. Pada awal pembentukannya, bumi berupa benda angkasa yang pijar dan sangat panas. Setelah berjuta-juta tahun, bumi yang pijar dan sangat panas tersebut perlahan-lahan mengalami pendinginan. Bagian kulit bumi menjadi beku, walaupun bagian dalam masih tetap panas. Bumi yang bulat mempunyai susunan mirip telur. Kuning telur mewakili inti Bumi (core), putih telur mewakili selubung Bumi (mantle), dan cangkangnya mewakili kerak bumi (crust). Kerak ini berkembang pada masa arkeozoikum. Ketebalan kerak Bumi yang kita tinggali ini hanya 30–80 km. Di dasar samudra kerak Bumi lebih tipis lagi, yaitu antara 5–7 km. Tebal lapisan selubung Bumi yang berada di bawah kerak bumi mencapai kedalaman sampai 2.900 km. Selubung atau mantel bumi memiliki ketebalan 2.900 km dengan massa jenis 3,0 – 8,0. Selubung dibagi dua, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas bersifat lembek, sangat panas, dan dapat mengalir keluar. Selubung di lapisan bawah lebih padat dan tegar karena tekanan di dalam Bumi yang besar. Bagian inti terdiri dari inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki ketebalan 2.100 km dan memiliki massa jenis 12-15.
  • 4. 4 Inti dalam memiliki jari jari 1.300 km dengan massa jenis yang sama dengan inti luar. Inti bumi berupa material nikel besi bersifat cair dan sangat panas di lapisan luar. Buku lain menerangkan bahwa setelah inti bumi sebelum lapisan mantel bumi atau litosfer, terdapat lapisan yang disebut dengan lapisan astenosfer yang merupakan lapisan yang melapisi inti dengan suhu antara 2.000oC – 4.000 oC dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium. Lapisan ini disebut pula dengan lapisan Sima. Suhu yang sangat panas (di atas 3.000°C) dan tekanan yang kuat membuat inti Bumi selalu bergolak. Pergolakan ini menimbulkan tenaga yang mahadahsyat sehingga menekan batuan cair pada saat selubung terdesak keluar ke permukaan Bumi dan akhirnya membentuk muka Bumi. Tenaga yang berasal dari dalam Bumi inilah yang disebut tenaga endogen. Sementara tenaga endogen bekerja, muka Bumi yang telah terbentuk akan diubah oleh tenaga dari luar Bumi yang disebut tenaga eksogen. Inilah dua tenaga yang memegang peranan di wajah Bumi. 2.2 Proses Terbentuknya Muka Bumi Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen? Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut. 1. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Endogen Tenaga yang berasal dari dalam Bumi ini merupakan tenaga yang bersifat membangun. Suatu daerah yang semula datar dengan adanya tenaga endogen bisa timbul pegunungan melalui proses yang membutuhkan waktu lama.
  • 5. 5 Tenaga ini dikategorikan menjadi tektonisme, vulkanisme, dan seisme. a. Tektonisme (Diastropisme) Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi yang berarti disertai dengan perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan semula. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan dan luas wilayah yang terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi dua. 1) Gerak Epirogenesa Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung dengan sangat pelan sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini meliputi wilayah luas dan tanda-tandanya dapat dilihat dari adanya perubahan garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi epirogenesa positif dan negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya kenaikan permukaan air laut sehingga garis pantai pindah ke daratan karena daratan mengalami penurunan. Sementara itu, epirogenesa negative ditandai dengan permukaan air laut yang menurun. Salah satu tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami kenaikan atau pengangkatan berulang kali. 2) Gerak Orogenesa Gerakan ini merupakan gerakan pembentuk pegunungan lipatan maupun patahan. Terjadi dalam waktu yang relatif lebih singkat dan daerah yang lebih sempit. a) Lipatan Lipatan terjadi ketika dua lempeng kerak Bumi yang saling berhadapan bertabrakan. Lapisan batuan pada kerak Bumi mendapat tekanan hebat yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan. Proses pelipatan lapisan batuan ini merupakan awal pembentukan pegunungan lipatan. Contohnya pembentukan pegunungan lipatan Himalaya. Terlipatnya lapisan batuan ini dapat mendorong terbentuknya perbukitan (antiklinal) dan lembah (sinklinal). Dalam suatu wilayah yang luas terkadang juga dapat dijumpai deretan antiklinal secara berulang-ulang (antiklinorium)
  • 6. 6 maupun rangkaian sinklinal (sinklinorium). Tekanan dengan tingkat tenaga yang berlainan pada lapisan batuan dapat membentuk lipatan yang berbeda. Berikut ini gambaran terjadinya antiklinorium dan sinklinorium serta jenis lipatan batuan.
  • 7. 7 b) Patahan Tekanan dalam Bumi menyebabkan patahan jika bekerja pada lapisan batuan yang tidak elastis atau keras. Akibatnya, kerak Bumi retak kemudian patah. Di patahan ini ada bagian yang turun disebut graben (slenk). Contohnya graben Semangko di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben sangat dalam yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat. Jika graben itu terisi air dan menggenang akan menciptakan sebuah danau. Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan. Sementara itu, lapisan tanah yang terangkat disebut horst yang menghasilkan kenampakan sebuah plato (dataran tinggi). Contohnya Plato Dieng di Jawa Tengah dan Plato Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta.
  • 8. 8 b. Vulkanisme Peristiwa vulkanisme sangat berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut Bumi. Magma adalah campuran batubatuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas yang terdapat dalam perut Bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Adanya aktivitas ini dapat menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke dalam litosfer (kulit Bumi). Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut. 1) Intrusi Magma Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut. A. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut. B. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. C. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok). D. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang. 2) Ekstrusi Magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Bentuk, ukuran, dan sifat gunung api di permukaan Bumi banyak sekali macamnya. Ada gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti salju, ada pula gunung yang puncaknya di bawah permukaan laut. Ini menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe. Secara umum, tipe
  • 9. 9 gunung api dijabarkan sebagai berikut. A. Berdasarkan Keaktifannya Gunung api dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe berdasarkan keaktifannya. Ciri-cirinya sebagai berikut.  Gunung api aktif dengan ciri mengeluarkan asap, debu, dan lava, serta bau belerang sangat menyengat.  Gunung api tidur (dormant) dengan ciri tidak meletus dalam waktu yang lama, bisa meletus kapan saja.  Gunung api mati/padam mempunyai ciri tidak mempunyai catatan letusan dan tidak ada tanda-tanda kemungkinan meletus. B. Berdasarkan Bentuknya Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe.  Gunung Api Perisai Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak. Contohnya Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.  Gunung Api Kubah Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika. Contohnya Gunung Pelee di Martini, Kepulauan
  • 10. 10 Karibia.  Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit) Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Etna di Sisilia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat, serta Gunung Merapi, Merbabu, Kelud, dan Semeru di Indonesia.  Gunung Api Lava Pijar dan Abu Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang. Contohnya Gunung Paracutin di Meksiko. Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang menakjubkan di permukaan Bumi. Kenampakan ini disebut kenampakan vulkanik. Kenampakan vulkanik dibedakan menjadi dua seperti berikut. A) Kenampakan Vulkanik Ekstrusif Kenampakan vulkanik ekstrusif di antaranya danau kaldera, sumbat lava, dan plato lava. Danau kaldera terjadi akibat letusan sangat dahsyat sehingga menyisakan lubang yang sangat besar. Lubang ini kemudian terisi air dan membentuk danau. Sumbat lava terjadi jika magma terdorong ke permukaan. Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke permukaan dan menjadi dingin. Sumbat lava ini bisa sangat besar hingga menyerupai bukit. Plato lava terjadi jika magma yang keluar dari dalam Bumi sangat encer sehingga menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas. Lava ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu daratan. Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk
  • 11. 11 dataran tinggi dan luas yang disebut plato. Selain kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan oleh kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu geyser, mata air panas, kolam lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang banyak mengandung belerang), dan fumarol (embusan gas gunung berapi berupa uap panas kering/dry steam atau uap panas yang mengandung air/wet steam). B) Kenampakan Vulkanik Intrusif Kenampakan ini terbentuk ketika magma yang menyusup ke dalam batuan membeku sebelum mencapai permukaan Bumi. Kenampakan intrusif kadang kala terlihat di permukaan karena terjadi erosi batuan penutupnya. Contohnya batuan intrusif dapat dilihat di Pantai Parangkusumo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batuan ini menonjol ke permukaan sebagai batuan andesit. Beberapa bentuk vulkanik intrusif adalah batolit, lakolit, dan dike.
  • 12. 12 c. Gempa Bumi (Seisme) Gempa merupakan getaran keras dan terjadi secara tiba-tiba. Gempa ini merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Pergeseran daratan di Bumi selalu diikuti dengan gempa. Secara umum, penyebab gempa bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan. 1) Gempa Tektonik Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan lempeng tektonik pada lapisan kulit Bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang padat dan terapung di atas lapisan selubung bergerak satu sama lain. Gempa ini terjadi karena pelepasan tenaga yang dihasilkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Jika dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan), kadang dapat bergerak saling menjauhi, mendekati, atau saling bergeser. Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi pelepasan secara tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit Bumi dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa bumi tektonik. 2) Gempa Vulkanik Gempa yang mengguncang Bumi juga dapat ditimbulkan
  • 13. 13 oleh gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api yang terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi menerobos ke atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi yang keras menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di daerah sekeliling gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius jarak yang jauh. Intensitas gempa biasanya lemah sampai sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga tidak sebesar gempa tektonik. 3) Gempa Runtuhan Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa guagua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah. Gempa yang mengguncang permukaan Bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh. Ini semua karena gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang seismic (gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik ada yang merambat melalui bagian dalam Bumi dan ada yang merambat sepanjang permukaannya. Ada tiga jenis gelombang seismik. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang ini mempunyai sifat sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang tekanan yang merambat melalui batuan dengan memampatkan dan memuaikan batuannya sendiri. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun. Jika gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang seismik jenis ketiga yang disebut gelombang permukaan. Gelombang P merambat paling cepat serta mudah merambat pada zat padat dan cair. Gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di
  • 14. 14 bawah gelombang P. Perambatan gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang permukaan mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak. Gelombang ini dapat mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum mereda. Gelombang seismik memancar dalam tiga dimensi dari sumber gempa. Gelombang yang mencapai episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan Bumi yang berada tepat di atas sumber gempa di dalam Bumi kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris. Lapisan kerak Bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempenglempeng yang membentuk lapisan luar Bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak perlahan dengan kecepatan 10 cm per tahun. Gerakan lempeng- lempeng tektonik ini ada yang saling bertabrakan, menjauh, dan bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua lempeng merupakan lokasi atau sumber gempa bumi. Selain gempa bumi, di sepanjang perbatasan itu juga merupakan jalur gunung api. Jadi, sumber gempa bumi identik dengan jalur gunung api. 2. Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Eksogen Tenaga pembentuk wajah Bumi yang hebat selain tenaga endogen adalah tenaga eksogen. Tenaga endogen berasal dari dalam Bumi, sebaliknya tenaga eksogen berasal dari luar Bumi. Tenaga endogen bersifat membangun, sementara itu tenaga eksogen bersifat merusak. Beberapa proses alam yang terjadi karena tenaga eksogen sebagai berikut. 1) Pelapukan Pelapukan merupakan proses pengelupasan atau penghancuran kulit Bumi oleh tenaga eksogen. Tingkat pelapukan di setiap daerah berbeda-beda tergantung kondisi daerah tersebut. Misalnya, di daerah tropis yang
  • 15. 15 pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sementara itu di daerah subtropis tebal pelapukan hanya beberapa meter. Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut. a. Pelapukan Fisik Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik, baik bentuk maupun ukurannya. Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini disebut juga pelapukan mekanis karena proses berlangsungnya secara mekanik. Pelapukan fisis dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.  Perbedaan temperatur yang tinggi  Pembekuan air di dalam batuan  Berubahnya air garam menjadi kristal b. Pelapukan Organis/Biologis Pelapukan organis/biologis disebabkan oleh kegiatan organisme, yaitu tumbuhan, binatang, dan manusia. Pelapukan organis/biologis dapat dibagi menjadi dua berdasarkan prosesnya, yaitu pelapukan biofisik dan biokimia. Kedua proses pelapukan itu dapat dijelaskan seperti di bawah ini. Pelapukan Biofisik Pelapukan Biokimia Pelapukan oleh akar tanaman. Akar tanaman yang menerobos ke dalam celah atau retakan batuan mengakibatkan batuan menjadi rapuh dan hancur. Pelapukan oleh tanaman. Asam organis yang berasal dari tanaman mati dan akar tanaman dapat membantu dekomposisi batuan. Pelapukan oleh binatang seperti cacing tanah dan unggas. Binatang tersebut membantu memperlebar dan mengikis retakan batuan serta menyebabkan lapisan batuan di bawah tanah terkorek dan melapuk. Pelapukan oleh binatang. Kotoran dan asam organik dari binatang serta organisme dapat membantu pelapukan batuan secara kimiawi. Pelapukan oleh kegiatan manusia. Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan fisik, dan kegiatan pertambangan adalah contoh tindakan manusia yang menyebabkan Pelapukan oleh kegiatan manusia. Industrialisasi mengakibatkan polusi udara yang pada akhirnya dapat menyebabkan pelapukan kimiawi. Contohya gas SO2 dan NO hasil dari
  • 16. 16 batuan di permukaan tanah melapuk. pembakaran bahan bakar fosil dapat larut dalam air hujan. Pelarutan ini menimbulkan hujan asam yang menyebabkan pelapukan kimia. c. Pelapukan Kimiawi Pelapukan kimiawi disebabkan oleh reaksi kimia. Air, oksigen, dan karbon dioksida adalah unsur utama penyebab pelapukan kimiawi. Air hujan mempunyai peran besar dalam melarutkan batuan. Ada beberapa jenis pelapukan kimia, yaitu oksidasi, pelarutan dan karbonasi, hidrasi, serta hidrolisis. Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat dan jenis pelapukan adalah iklim, jenis batuan, kegiatan manusia, penutup vegetasi, dan relief. Faktor yang paling berpengaruh adalah iklim dan jenis batuan. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan kimiawi.  Iklim  Komposisi mineral dan struktur batuan  Relief  Tutupan vegetasi  Kegiatan manusia 2) Erosi Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil lapukan itulah yang disebut erosi. Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi seperti berikut. (1) erosi percik: terlepas dan terlemparnya partikel tanah akibat pukulan butir hujan secara langsung. (2) erosi permukaan (3) erosi alur: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terkumpul atau terpusat dan membentuk alur-alur (4) erosi parit: terjadi karena adanya aliran permukaan yang terpusat, runtuhnya saluran-saluran air di bawah permukaan tanah, atau karena adanya tanah longsor yang bentuknya memanjang.
  • 17. 17 (5) erosi tebing. Erosi berdasarkan penyebab terjadinya erosi dapat dibedakan menjadi : a. Erosi Air Erosi air disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air hujan yang menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran batuan. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan erosi air, antara lain: 1. volume air sebagai tenaga utama dalam proses erosi (makin besar volumenya, makin kuat erosinya), 2. kemiringan lereng (makin curam lerengnya, makin besar erosinya), 3. keadaan vegetasi (makin lebat vegetasinya, makin kecil erosinya). Ada berbagai bentuk erosi air, di antaranya erosi tebing sungai, erosi air terjun, dan erosi gelombang air laut. b. Erosi Angin Pernahkan kamu melihat gurun pasir di televisi? Erosi angin biasa terjadi di gurun pasir dan di daerah kering. Deflasi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh angin. Angin dengan kecepatan tinggi mengikis batuan dan membawanya ke daerah yang kecepatan anginnya rendah. c. Erosi Gletser Gletser adalah salju yang meluncur mengikuti lereng-lereng bukit. Eksarasi merupakan proses erosi yang disebabkan gletser. Di daerah yang bersalju, sewaktu salju turun, butiran salju bersatu dengan tanah dan menyusup melalui pori-pori tanah. Ketika musim panas, salju mencair dan mengalir dengan membawa material hasil erosi. 3) Gerak Massa Batuan Batuan yang berada di muka bumi dapat berpindah secara massal dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Perpindahan tersebut disebabkan antara lain oleh pengaruh gravitasi. Perpindahan massa batuan dapat juga disebabkan oleh kemiringan lereng, kandungan air, dan jenis
  • 18. 18 batuan. Perpindahan batuan secara massal disebut masswasting. Contoh gerak massa batuan ialah tanah ambles dan longsor. 4) Sedimentasi Sedimentasi merupakan kelanjutan dari proses erosi. Sedimentasi ialah pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut, dan gletser. Pengendapan dapat ditemui mulai dari pegunungan, lembah sungai, pantai, dasar laut dangkal, sampai dasar laut dalam. Berdasarkan tempat pengendapannya, proses sedimentasi dapat dibedakan atas sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis, dan sedimentasi pantai.Delta, yaitu suatu bentuklahan yang dibentuk dari endapan sedimen pada mulut suatu sungai, baik di laut maupun di danau. a. Sedimentasi Fluvial Sungai merupakan pelaku efektif dalam proses erosi. Dengan demikian, sungai juga merupakan pelaku efektif dalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai inilah yang disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain bantaran sungai, delta, meander (aliran sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut sedimen lakustrin. b. Sedimentasi olehAir Laut Sedimentasi yang disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputar pantai. Ada berbagai bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk sedimentasi yang mudah kamu temui antara lain pesisir dan bukit pasir. c. Sedimentasi olehAngin Kamu tentunya pernah merasakan diterpa debu yang diterbangkan angin. Itu adalah salah satu contoh peranan angin dalam memindahkan materi alam. Bukan hanya debu yang dapat dibawa oleh angin. Pasir pun dapat diterbangkan angin. Pasir dan debu yang dibawa oleh angin akan membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh angin ini disebut sedimentasi eolis.
  • 19. 19 d. Sedimentasi oleh Es/Gletser Gletser yang membawa material akan mengendap. Pengendapan berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline. 2.3 Keragaman Bentuk Muka Bumi Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera. Ketampakan alam yang ada di daratan adalah dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung, gunung, dan pegunungan. Sedangkan Ketampakan alam yang ada di perairan adalah sungai, danau, selat dan laut. 1. Ketampakan Alam di Daratan a. Dataran Rendah Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut (dpl) yang bermanfaat sebagai lahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan peternakan. Dataran rendah pada umumnya terdapat di sekitar pesisir pantai. b. Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut (dpl). Dataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk perkebunan maupun tempat peristirahatan. Selain itu, dataran tinggi digunakan untuk menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan. Beberapa Dataran Tinggi di Indonesia, antara lain Alas (Nanggoe Aceh Darussalam), Kerinci (Sumatera barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur), Bone (Sulawesi Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara). c. Gunung Gunung dapat dijadikan sebagai tempat perkebunan, rekreasi atau oleh raga. juga berfungsi untuk melindungi dataran rendah
  • 20. 20 dari angin besar. d. Pegunungan Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kumpulan deretan dari gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Pegunungan umumnya dipakai untuk rekreasi atau tempat peristirahatan. Beberapa Pegunungan di Indonesia, antara lain Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), Sewu (DI Yogyakarta), Schwaner (Kalimantan barat dan Kalimantan Tengah), Siunandaka (Sulawesi utara), Utimbela (Gorontalo), Pompange (Sulawesi tengah), dan Jaya Wijaya (Papua). e. Bukit Yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnyadengan ketinggian antara 200-300 meter di atas permukaan laut. Contoh: Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera. f. Cekungan Cekungan adalah daratan yang berbentuk cekung yang pada umumnya dikelilingi oleh gunung atau pegunungan. g. Lembah Lembah yaitu daerah yang tanahnya turun akibat tenaga tektonik atau letusan gunung berapi. Contoh: Lembah Szechwan (Cina) dan Hindustan (India). h. Depresi Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya, Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka. i. Pantai Daratan yang terletak di tepi laut disebut pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut. 1. Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan. Contoh: Teluk Bone.
  • 21. 21 2. Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau semenanjung. Contoh: Semenanjung Malaya di Asia Timur, Ujung Kulon. 3. Delta, tanah endapan di muara sungai 4. Gosong, yaitu pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika laut surut. 2. Ketampakan Alam di Perairan  Dangkalan/ paparan adalah dasar laut yang dalammya kurang dari 200 meter. Contoh: Dangkalan Sundan dan Dangkalan Sahul.  Lereng Benua adalah dasar laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter yang merupakan kelanjutan dari dangkalan.  Ambang laut (drempel) adalah dasar laut yang mencuat kepermukaan dan memisahkan dua laut yang dalam. Contoh: Ambang Sulawesi, Ambang Sulu.  Palung laut adalah dasar laut yang sempit dan sangat dalam dengan tebing yang panjang dan sangat curam. Palung laut disebut juga Trog, seperti Palung Mindanau dan Palung Jawa.  Punggung laut adalah dasar laut yang menjulang ke permukaan laut sehingga menjadi rangkaian pulau-pulau. Misal: Pulau Loma, Pulau Damar, Pulau Pilu, dan Pulau Sula di Maluku.  Basin atau lubuk laut, yaitu bentuk dasar laut yang mirip dengan palung laut, tetapi dasarnya lebih lebar dan datar. Contoh: Lubuk Bnada dan Lubuk Maluku.  Celah memanjang (rift valley), yaitu cekungan seperti parit yang lebar dan memanjang di dasar laut.  Pegunungan bawah laut, yaitu rangkaian pegunungan yang adadi bawah permukaan air laut.  Gunung berapi bawah laut, yaitu gunung berapi yang berada di dasar laut, dan di bawah permukaan air laut. Contoh: Gunung Krakatau.
  • 22. 22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bentuk muka bumi tidak rata. Proses pembentukan permukaan bumi dipengaruhi oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tektonisme/diastropisme, vulkanisme, dan seisme/gempa. Sedangkan tenaga eksogen dapat dibedakan menjadi pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Dari tenaga-tenaga endogen dan eksogen akhirnya terbentuklah relief muka bumi. Relief muka bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penampakan di daratan dan penampakan di perairan. Penampakan di daratan antara lain adalah dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, pegunungan, cekungan, lembah, depresi, dan pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi, yaitu: teluk, tanjung, jazirah, semenanjung, ujung, delta, dan gosong. Penampakan di perairan diantaranya yaitu: dangkalan/paparan, lereng benua, ambang laut/drempel, palung laut, punggung laut, lubuk laut, celah memanjang, pegunungan bawah laut, dan gunung berapi di bawah laut. B. Saran