5. The Mohorovicic Discontinuity, atau "Moho", adalah batas antara kerak dan mantel bumi.
Dalam geologi kata "diskontinuitas" digunakan untuk menunjukkan suatu permukaan di
mana gelombang seismik mengubah kecepatan.
Salah satu permukaan ini ada pada kedalaman rata-rata 8 kilometer di bawah cekungan
laut dan di kedalaman rata-rata sekitar 32 kilometer di bawah benua.
Pada diskontinuitas ini, gelombang seismik mempercepat kelajuannya. permukaan ini
dikenal sebagai Mohorovicic Discontinuity atau sering hanya disebut sebagai "Moho".
6. Lapisan Moho menandai batas bawah kerak
bumi. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya,
lapisan ini terjadi pada kedalaman rata-rata
sekitar 8 kilometer di bawah cekungan laut dan
32 kilometer di bawah permukaan benua.
Mohorovicic bisa menggunakan penemuannya
untuk mempelajari variasi ketebalan kerak. Ia
menemukan bahwa kerak samudera memiliki
ketebalan yang relatif seragam sementara
benua kerak tebal di bawah pegunungan dan
tipis di bawah dataran.
8. Pergerakan oleh lempeng bumi bisa
dikategorikan menjadi 2, yaitu aktivitas
tektonisme dan aktivitas vulkanisme
9. Gerakan tektonik adalah proses gerakan kerak bumi yang menyebabkan tinggi
rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan
bumi karena gerakan tersebut menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan.
gerakan tektonik ada 2 jenis yaitu gerak Epirogenetik dan Gerak Orogenetik.
Gerak Epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi dengan tenaga yang
lambat dan meliputi daerah yang luas.
Gerak Orogenetik adalah terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang
sempit
10. Batas lempeng tersebut dibagi menjadi 3, yaitu
1. Batas Lempeng Divergen
Batas lempeng divergen terbentuk akibat pergerakan lempeng
kulit bumi yang saling berlawanan. Hal tersebut menyebabkan
magma naik ke permukaan dan mendesak permukaan bumi,
sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan permukaan bumi
yang baru.
2. Batas Lempeng Konvergen
Batas lempeng konvergen terjadi akibat pergerakan lempeng kulit
bumi yang saling bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu
lempeng akan tertekuk dan masuk ke bawah bagian lempeng
lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan getaran yang
kuat. Contoh bencana alam akibat pergerakan lempeng
konvergen adalah gempa bumi yang mengakibatkan tsunami di
Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 lalu.
3. Batas Lempeng Sesar
Batas lempeng sesar adalah batas lempeng yang menyebabkan
terjadinya gerakan lempeng kulit bumi yang sejajar. Hal ini terjadi
apabila lempengan bumi bergesek dalam posisi yang sama datar,
sejajar, dan selalu bergerak.
12. Stasiun pengamat gempa mencatat waktu gelombang P
19.30’.20” dan gelombang S 19.35’.50”. Dengan demikian jarak
antara pusat gempa dengan stasiun pengamat adalah ....
A. 4000 km
B. 4500 km
C. 5000 km
D. 5500 km
E. 6000 km
B