SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Oleh : Pradana Adi Wibowo
        4211410001
PENGERTIAN GEOLOGI STRUKTUR
   Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
    mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai
    hasil dari proses deformasi.

   Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran
    pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di
    dalam bumi.
   Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi
    geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari
    terjadinya perubahan-perubahan pada batuan oleh
    proses tektonik atau proses lainnya.
STRIKE DAN DIP
   Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari
    perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal
    ditinjau dari arah utara.

   Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan
    bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.

   Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya
    ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll.
   Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah :
    N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to
    East (Nilai Strike) and (Nilai Dip)
    Contoh: N 058° E/20° dan N 207° E/ 12°

   Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan
    menggunakan kompas Geologi.

   Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip
    karena memiliki
      klinometer (rangkaian alat yang berguna untuk
       mengukur kemiringan)
      bulls eye (tabung isi gelembung udara berguna
       untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi
       horizontal.)
   Langkah-langkah dalam mengukur strike dan dip
    adalah:
     a. Mencari arah jurus pada bidang (strike)
     b. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita
        tidak terbalik menentukan arah.
     c. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi
        kompas bagian timur) pada bidang yang akan kita
        ukur.
     d. Posisikan    kompas secara horizontal dengan
        memanfaatkan gelembung udara pada bull eyes
        berada di tengah.
     e. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet
        yang mengarah ke utara. Itulah angka Strike. Buat
        garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
   Mencari kemiringan bidang (dip)
     a. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan
        sisi kompas yang bertanda "W" (sisi kompas
        bagian barat) secara tegak lurus.
     b. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di
        dalam nya berada di tengah.
     c. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer.
        Itulah angka Dip.
Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dip
bidang dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya
adalah mengetahui pelamparan batuan berikut
kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang
kita miliki dalam menentukan strike dip ini dapat
diaplikasikan dalam eksplorasi batubara, emas, dan
mineral-mineral lainnya.
GAYA-GAYA PADA BATUAN
JENIS JENIS STRUKTUR GEOLOGI

Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang
dijumpai pada batuan sebagai produk dari
gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu:

(1). Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks);
(2). Perlipatan (folding);
(3). Patahan/Sesar (faulting).
KEKAR (FRACTURES)

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk
pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada
batuan   tersebut    dan    belum    mengalami
pergeseran.

Secara umum dicirikan oleh:
1.Pemotongan bidang perlapisan batuan;
2. Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
   kalsit, kuarsa dsb;
3.kenampakan breksiasi. Breksiasi batuan hasil
  gerusan dari pada suatu sesar dimana fragmen
  batuannya menyerupai breksi dan jenis
  batuannya sama dengan batuan yang mengalami
  pengsesaran.
JENIS – JENIS KEKAR

1.   Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan /
     rekahan     yang membentuk    pola   saling
     berpotongan membentuk sudut lancip dengan
     arah gaya utama.
2.     Tension Joint adalah retakan/rekahan yang
     berpola sejajar dengan arah gaya utama
3.     Extension   Joint   (Release   Joint)   adalah
     retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan
     arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya
     terbuka.
LIPATAN (FOLDS)

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang
terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula
membentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat
dibagi dua, yaitu sinklin dan antiklin

a.      Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang
     cekung ke arah atas
b. lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah
  atas.
   Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan
    bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :

     1. Lipatan Paralel
     2. Lipatan Similar
     3. Lipatan harmonik atau disharmonik
     4. Lipatan Ptigmatik
     5. Lipatan chevron
     6. Lipatan isoklin
     7. Lipatan Klin Bands
     8. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang
        terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
   Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan
    lapisan yang tetap.
   Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan
    sejajar dengan sumbu utama.
   Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan
    berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.
   Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap
    sumbunya
   Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan
    bidang planar
   Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
   Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang
    dibatasi oleh permukaan planar.
   Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang
    terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
PATAHAN/SESAR (FAULTS)

  Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang
  telah mengalami pergeseran.
 Faults
  • Dip Slip
    Normal
    Reverse
    Thrust
  • Strike Slip
  • Oblique Slip
1.   Dip Slip Faults – adalah patahan yang bidang
     patahannya      menyudut     (inclined)  dan
     pergeseran relatifnya berada disepanjang
     bidang patahannya atau offset terjadi
     disepanjang arah kemiringannya.
   Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran
    pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang
    sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika
    kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan
    melalui pergerakan relatifnya.


    Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai
    kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang
    berada diatas patahan sebagai “hanging wall block”
    dan blok yang berada dibawah patahan dikenal
    sebagai “footwall block”.
2. Normal Faults – adalah patahan yang terjadi
  karena gaya tegasan tensional horisontal pada
  batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall
  block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah
  bagian bawah terhadap “footwall block”.
3. Horsts & Gabens – Dalam kaitannya dengan sesar
  normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan
  tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal
  yang berpasang pasangan dengan bidang patahan
  yang berlawanan.

 Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari
 blok-blok yang turun akan membentuk “graben”
 sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat
 sebagai “horst”.
4. Half-Grabens – adalah patahan normal yang
  bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan
  besar kemiringannya semakin berkurang kearah
  bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok
  yang turun mengalami rotasi.
5. Reverse Faults – adalah patahan hasil dari gaya tegasan
   kompresional horisontal pada batuan yang bersifat
   retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif
   kearah atas terhadap “footwall block”.
6. A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang
  kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 15 ̊ .
  Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat
  mencapai hingga ratusan kilometer sehingga
  memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai
  menutupi batuan yang lebih muda.
7.     Strike Slip Faults – adalah patahan yang
     pergerakan    relatifnya   berarah     horisontal
     mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal
     dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak
     bumi.
Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi
menjadi        2(dua)   tergantung     pada     sifat
pergerakannya. Dengan mengamati pada salah
satu sisi bidang patahan dan dengan melihat
kearah bidang patahan yang berlawanan, maka
jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah
kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-
slip fault”.
   Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke
    arah kanan, maka kita namakan sebagai “right-
    lateral strike-slip fault”.
8. Transform-Faults      adalah    jenis
 patahan “strike-slip faults” yang khas
 terjadi pada batas lempeng, dimana
 dua lempeng saling berpapasan satu
 dan lainnya secara horisontal.
Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang
samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana
patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua
pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas
pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara
kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan
arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona
rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di
California termasuk jenis patahan “transform fault”.
Patahan san andreas
 Oblique-slip    fault
 Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal
 dan vertikal.Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan
 sesar mendatar dan sesarnormal.
SEKIAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinNurul Afdal Haris
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiDimaz Gunawan
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapibnurusyd
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 

What's hot (20)

Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 
Kuliah 5 penentuan umur
Kuliah 5   penentuan umurKuliah 5   penentuan umur
Kuliah 5 penentuan umur
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkap
 
DASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIKDASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIK
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
Bentang Alam Eolian
Bentang Alam EolianBentang Alam Eolian
Bentang Alam Eolian
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Sesar atau fault
Sesar atau faultSesar atau fault
Sesar atau fault
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 

Similar to Mengoptimalkan Untuk Dokumen Tentang Pengertian Geologi Struktur

Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxbaya13
 
BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)Riadi
 
Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )yusri861993
 
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptxPOWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptxElfisRidi
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Gendis Wildah Nia
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanMario Yuven
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearingmentariizhura
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfAgus Budiharso
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptxTedi Eka
 
Struktur geologi makro (edo renaldi)
Struktur geologi makro (edo renaldi)Struktur geologi makro (edo renaldi)
Struktur geologi makro (edo renaldi)Edo Renaldi
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 

Similar to Mengoptimalkan Untuk Dokumen Tentang Pengertian Geologi Struktur (20)

Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptx
 
BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)
 
Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )
 
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
 
Geologi Strukture
Geologi StruktureGeologi Strukture
Geologi Strukture
 
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptxPOWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearing
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
 
Lithosfer plpg
Lithosfer plpgLithosfer plpg
Lithosfer plpg
 
kekar.pdf
kekar.pdfkekar.pdf
kekar.pdf
 
PPT GEOGRAFI TEKTONISME
PPT GEOGRAFI TEKTONISMEPPT GEOGRAFI TEKTONISME
PPT GEOGRAFI TEKTONISME
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
 
Struktur geologi makro (edo renaldi)
Struktur geologi makro (edo renaldi)Struktur geologi makro (edo renaldi)
Struktur geologi makro (edo renaldi)
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 

Mengoptimalkan Untuk Dokumen Tentang Pengertian Geologi Struktur

  • 1. Oleh : Pradana Adi Wibowo 4211410001
  • 2. PENGERTIAN GEOLOGI STRUKTUR  Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.  Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
  • 3. Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari terjadinya perubahan-perubahan pada batuan oleh proses tektonik atau proses lainnya.
  • 4. STRIKE DAN DIP  Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.  Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.  Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll.
  • 5.
  • 6. Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah : N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to East (Nilai Strike) and (Nilai Dip) Contoh: N 058° E/20° dan N 207° E/ 12°  Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan kompas Geologi.  Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip karena memiliki  klinometer (rangkaian alat yang berguna untuk mengukur kemiringan)  bulls eye (tabung isi gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal.)
  • 7.
  • 8. Langkah-langkah dalam mengukur strike dan dip adalah: a. Mencari arah jurus pada bidang (strike) b. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita tidak terbalik menentukan arah. c. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi kompas bagian timur) pada bidang yang akan kita ukur. d. Posisikan kompas secara horizontal dengan memanfaatkan gelembung udara pada bull eyes berada di tengah. e. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke utara. Itulah angka Strike. Buat garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
  • 9. Mencari kemiringan bidang (dip) a. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan sisi kompas yang bertanda "W" (sisi kompas bagian barat) secara tegak lurus. b. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di dalam nya berada di tengah. c. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer. Itulah angka Dip.
  • 10. Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dip bidang dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan batuan berikut kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang kita miliki dalam menentukan strike dip ini dapat diaplikasikan dalam eksplorasi batubara, emas, dan mineral-mineral lainnya.
  • 12. JENIS JENIS STRUKTUR GEOLOGI Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks); (2). Perlipatan (folding); (3). Patahan/Sesar (faulting).
  • 13. KEKAR (FRACTURES) Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: 1.Pemotongan bidang perlapisan batuan; 2. Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; 3.kenampakan breksiasi. Breksiasi batuan hasil gerusan dari pada suatu sesar dimana fragmen batuannya menyerupai breksi dan jenis batuannya sama dengan batuan yang mengalami pengsesaran.
  • 14. JENIS – JENIS KEKAR 1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama.
  • 15. 2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama
  • 16. 3. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
  • 17. LIPATAN (FOLDS) Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
  • 18. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu sinklin dan antiklin a. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas
  • 19. b. lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
  • 20. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi : 1. Lipatan Paralel 2. Lipatan Similar 3. Lipatan harmonik atau disharmonik 4. Lipatan Ptigmatik 5. Lipatan chevron 6. Lipatan isoklin 7. Lipatan Klin Bands 8. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
  • 21. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
  • 22. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
  • 23. Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.
  • 24. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya
  • 25. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar
  • 26. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
  • 27. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
  • 28. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
  • 29. PATAHAN/SESAR (FAULTS) Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.  Faults • Dip Slip  Normal  Reverse  Thrust • Strike Slip • Oblique Slip
  • 30. 1. Dip Slip Faults – adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang arah kemiringannya.
  • 31. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya.  Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.
  • 32.
  • 33. 2. Normal Faults – adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap “footwall block”.
  • 34.
  • 35.
  • 36. 3. Horsts & Gabens – Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben” sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai “horst”.
  • 37.
  • 38. 4. Half-Grabens – adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.
  • 39.
  • 40. 5. Reverse Faults – adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif kearah atas terhadap “footwall block”.
  • 41.
  • 42. 6. A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 15 ̊ . Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.
  • 43.
  • 44. 7. Strike Slip Faults – adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak bumi.
  • 45.
  • 46. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike- slip fault”.
  • 47. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai “right- lateral strike-slip fault”.
  • 48.
  • 49. 8. Transform-Faults adalah jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal.
  • 50. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di California termasuk jenis patahan “transform fault”.
  • 52.  Oblique-slip fault Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal dan vertikal.Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan sesar mendatar dan sesarnormal.