Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Geologi struktur mempelajari bentuk batuan akibat deformasi dan proses tektonik
2. Terdapat tiga jenis struktur utama yaitu kekar, lipatan, dan patahan
3. Strike dan dip mengukur arah dan kemiringan bidang planar seperti lapisan batuan
2. PENGERTIAN GEOLOGI STRUKTUR
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai
hasil dari proses deformasi.
Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran
pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di
dalam bumi.
3. Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi
geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari
terjadinya perubahan-perubahan pada batuan oleh
proses tektonik atau proses lainnya.
4. STRIKE DAN DIP
Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari
perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal
ditinjau dari arah utara.
Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan
bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya
ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll.
5.
6. Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah :
N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to
East (Nilai Strike) and (Nilai Dip)
Contoh: N 058° E/20° dan N 207° E/ 12°
Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan
menggunakan kompas Geologi.
Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip
karena memiliki
klinometer (rangkaian alat yang berguna untuk
mengukur kemiringan)
bulls eye (tabung isi gelembung udara berguna
untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi
horizontal.)
7.
8. Langkah-langkah dalam mengukur strike dan dip
adalah:
a. Mencari arah jurus pada bidang (strike)
b. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita
tidak terbalik menentukan arah.
c. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi
kompas bagian timur) pada bidang yang akan kita
ukur.
d. Posisikan kompas secara horizontal dengan
memanfaatkan gelembung udara pada bull eyes
berada di tengah.
e. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet
yang mengarah ke utara. Itulah angka Strike. Buat
garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
9. Mencari kemiringan bidang (dip)
a. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan
sisi kompas yang bertanda "W" (sisi kompas
bagian barat) secara tegak lurus.
b. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di
dalam nya berada di tengah.
c. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer.
Itulah angka Dip.
10. Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dip
bidang dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya
adalah mengetahui pelamparan batuan berikut
kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang
kita miliki dalam menentukan strike dip ini dapat
diaplikasikan dalam eksplorasi batubara, emas, dan
mineral-mineral lainnya.
12. JENIS JENIS STRUKTUR GEOLOGI
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang
dijumpai pada batuan sebagai produk dari
gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu:
(1). Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks);
(2). Perlipatan (folding);
(3). Patahan/Sesar (faulting).
13. KEKAR (FRACTURES)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk
pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada
batuan tersebut dan belum mengalami
pergeseran.
Secara umum dicirikan oleh:
1.Pemotongan bidang perlapisan batuan;
2. Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit, kuarsa dsb;
3.kenampakan breksiasi. Breksiasi batuan hasil
gerusan dari pada suatu sesar dimana fragmen
batuannya menyerupai breksi dan jenis
batuannya sama dengan batuan yang mengalami
pengsesaran.
14. JENIS – JENIS KEKAR
1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan /
rekahan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan
arah gaya utama.
15. 2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang
berpola sejajar dengan arah gaya utama
16. 3. Extension Joint (Release Joint) adalah
retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan
arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya
terbuka.
17. LIPATAN (FOLDS)
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang
terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula
membentuk lengkungan.
18. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat
dibagi dua, yaitu sinklin dan antiklin
a. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang
cekung ke arah atas
20. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan
bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Lipatan Paralel
2. Lipatan Similar
3. Lipatan harmonik atau disharmonik
4. Lipatan Ptigmatik
5. Lipatan chevron
6. Lipatan isoklin
7. Lipatan Klin Bands
8. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang
terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
21. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan
lapisan yang tetap.
22. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan
sejajar dengan sumbu utama.
23. Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan
berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.
24. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap
sumbunya
25. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan
bidang planar
26. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
27. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang
dibatasi oleh permukaan planar.
28. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang
terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
29. PATAHAN/SESAR (FAULTS)
Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang
telah mengalami pergeseran.
Faults
• Dip Slip
Normal
Reverse
Thrust
• Strike Slip
• Oblique Slip
30. 1. Dip Slip Faults – adalah patahan yang bidang
patahannya menyudut (inclined) dan
pergeseran relatifnya berada disepanjang
bidang patahannya atau offset terjadi
disepanjang arah kemiringannya.
31. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran
pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang
sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika
kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan
melalui pergerakan relatifnya.
Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai
kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang
berada diatas patahan sebagai “hanging wall block”
dan blok yang berada dibawah patahan dikenal
sebagai “footwall block”.
32.
33. 2. Normal Faults – adalah patahan yang terjadi
karena gaya tegasan tensional horisontal pada
batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall
block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah
bagian bawah terhadap “footwall block”.
34.
35.
36. 3. Horsts & Gabens – Dalam kaitannya dengan sesar
normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan
tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal
yang berpasang pasangan dengan bidang patahan
yang berlawanan.
Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari
blok-blok yang turun akan membentuk “graben”
sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat
sebagai “horst”.
37.
38. 4. Half-Grabens – adalah patahan normal yang
bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan
besar kemiringannya semakin berkurang kearah
bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok
yang turun mengalami rotasi.
39.
40. 5. Reverse Faults – adalah patahan hasil dari gaya tegasan
kompresional horisontal pada batuan yang bersifat
retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif
kearah atas terhadap “footwall block”.
41.
42. 6. A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang
kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 15 ̊ .
Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat
mencapai hingga ratusan kilometer sehingga
memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai
menutupi batuan yang lebih muda.
43.
44. 7. Strike Slip Faults – adalah patahan yang
pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal
dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak
bumi.
45.
46. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi
menjadi 2(dua) tergantung pada sifat
pergerakannya. Dengan mengamati pada salah
satu sisi bidang patahan dan dengan melihat
kearah bidang patahan yang berlawanan, maka
jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah
kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-
slip fault”.
47. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke
arah kanan, maka kita namakan sebagai “right-
lateral strike-slip fault”.
48.
49. 8. Transform-Faults adalah jenis
patahan “strike-slip faults” yang khas
terjadi pada batas lempeng, dimana
dua lempeng saling berpapasan satu
dan lainnya secara horisontal.
50. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang
samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana
patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua
pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas
pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara
kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan
arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona
rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di
California termasuk jenis patahan “transform fault”.
52. Oblique-slip fault
Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal
dan vertikal.Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan
sesar mendatar dan sesarnormal.