2. Nanik Hayati
(Field Producer CNN Indonesia)
Banjarmasin, 20 januari 1978
Pengalaman:
* Penyiar Radio Ash Bone 102,3 fm
Banjarmasin (1998-1999)
⢠TVRI Kalsel ( 1999-2005)
⢠Koresponden Transtv (2005-2015)
⢠Field Producer (2015-2017)
3. Berita?
Informasi yang mengandung fakta, peristiwa, pendapat
yang memiliki ânilai beritaâ, disajikan secara periodik melalui
Media massa; TV, Radio,Koran,Majalah,Online
Reportase ?
Tindakan/ proses melaporkan berita
4. NEWS VALUE (NILAI BERITA)
Impact/significance/Importance, or consequence of
an event :
semakin besar dampak atau pengaruhnya kepada masyarakat, semakin memiliki nilai berita
(newsworthiness)
Timeliness:
Semakin baru/ aktual semakin bernilai berita
Prominence:
Semakin terkenal orang yang diliput (tokoh,celebrity) atau terkait lembaga besar semakin
bernilai berita (newsworthy).
Proximity:
Tingkat kedekatan peristiwa dengan masyarakat, baik secara geografis maupun kepentingan
atau harapan.
5. The Bizarre/ The unusual:
Terkait sesuatu yang unik, tidak lazim, aneh.
Conflict/ Controversy :
persoalan/ ketidakharmonisan antar kelompok masyarakat, antara kelompok masyarakat dengan
organisasi/ perusahaan.
Currency:
Terkadang sesuatu tadinya biasa saja bisa menjadi penting & menjadi perhatian pada suatu saat
ketika liputan dilakukan.
Human Interest:
Terkait kegiatan manusia, hobby dan ketertarikan yang menarik dan memiliki nilai hiburan.
Drama
Berita yg diingat adalah berita yg memiliki elemen drama, seperti
surprise, kesedihan, ketegangan.
NEWS VALUE (NILAI BERITA)
8. Bahasa Televisi = Bahasa Gambar
Kekuatan audio-visual sudah bicara, tidak memerlukan
narasi yg deskriptif & panjang lebar seperti pada media
cetak. Narasi TV singkat/ ekonomis kata, padat,
langsung menunjuk/ sesuai gambar.
â˘Penggunaan bahasa TV harus sederhana (hindari istilah ilmiah, asing),
â˘Kalimat mudah dicerna pola S+P+O+K.
â˘Tidak menyajikan data/angka yg kompleks, menjelimet.
â˘Gunakan persentase (%) atau perbandingan
â˘Penyajian data/ nama-nama menggunakan tabel/ grafik
9. Kemasan Berita TV
1. READER
Berita yang dibacakan penyiar/ presenter tanpa gambar.
â˘Sangat baru/ baru terjadi
â˘Urgensi sangat tinggi
â˘Struktur kalimat singkat, padat (max 30 detik)
â˘(contoh : Breaking News)
2. Voice Over (V.O)
Berita yang dibacakan presenter dibarengi gambar atau grafik.
â˘Berita aktual (namun sudah memiliki visual)
â˘Urgensi cukup tinggi
â˘Struktur kalimat singkat, padat
â˘Max 45 detik
10. 3. Sound-On-Tape (S.O.T)
Statement atau pernyataan narasumber yang direkam, dan dilatar belakangi
sebuah peristiwa, terpisah atau tidak dikemas dalam story.
Bisa bersifat tanggapan sangat urgent atau hanya pelengkap berita sebelumnya/
update (max 30 detik)
4. VO + SOT
Berita dibacakan presenter dilengkapi gambar dibarengi dengan statement/
komentar narasumber
â˘Kalimat singkat padat
â˘Tetap aktual
â˘Max 1 menit 30 detik
Kemasan Berita TV
11. 5. Package (PKG)
Berita lengkap dan tuntas berbentuk story (terdiri dari pendahuluan, isi, kesimpulan)
merupakan kombinasi dari VO, SOT, bisa ditambah reporter Oncam/ stand up
â˘Kalimat deskriptif
â˘Bisa aktual atau timeless
â˘Tingkat urgensi sedang/ tidak urgent
â˘1 menit 30 detik -2 menit
Kemasan Berita TV
12. 5. a. Package : Live Report
Berita yang dilaporkan secara langsung oleh reporter (On-cam atau stand up) dari
lokasi kejadian dan pada saat kejadian (real time) dalam bentuk package.
â˘Deskriptif
â˘Tingkat urgensi tinggi
â˘Sangat baru (real time)
5. b. Package : Live On Tape (L.O.T)
Berita yang dilaporkan dari lapangan oleh reporter (On--â-cam/ stand up) dalam
kemasan package dan direkam.
â˘Deskriptif
â˘Tingkat urgensi biasa
â˘Tape delayed /direkam
Kemasan Berita TV
13. P3 SPS
Pedoman Perilaku Penyiaran & Standar Program Siaran
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) adalah ketentuan-ketentuan bagi lembaga
penyiaran yang ditetapkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan
tentang batasan perilaku penyelenggaraan penyiaran dan pengawasan penyiaran
nasional.
Adapun Standar Program Siaran (SPS) adalah standar isi siaran yang berisi tentang
batasan-batasan, pelarangan, kewajiban, dan pengaturan penyiaran, serta sanksi
berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran yang ditetapkan oleh KPI. Dan Standar
Program Siaran (SPS) yang berisi tentang batasan-batasan yang boleh dan tidak
boleh ditayangkan pada suatu program siaran.
Tujuannya agar terciptanya iklim penyiaran yang baik, sehat dan mendidik