FORMAT RADIO 
Pengantar Broadcasting 
Anwari,S.Sos.,M.Si 
Pertemuan 2
Definisi Format Radio 
 Radio merupakan media komunikasi massa dengan kemampuan 
enjangkau khalayak luas dalam waktu yang bersamaan. Dengan 
kemampuannya itu, radio tentu saja memiliki potensi yang besar 
dalam menyampaikan dan menyebarluaskan informasi. Dalam UU 
Penyiaran no 22 tahun 2002, dipaparkan definisi penyiaran sebagai 
berikut: 
“Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana 
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa 
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, 
dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan 
bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran” 
Dengan demikian radio memiliki kemampuan pemancarluasaran siaran 
secara cepat dan langsung. Salah satu karakteristik tersebut bisa 
dimafaatkan semaksimal mungkin, agar setiap program acara yang 
disajikan memberikan manfaat.
Masduki (2004) menyebut beberapa kelebihan dan sekaligus 
kelemahan radio: 
Kelebihan Kelemahan 
Sarana tercepat penyebar informasi dan 
hiburan 
Hanya bunyi, tidak ada visualisasi yang 
tampak nyata 
Dapat diterima di daerah yang belum 
memiliki sambungan listrik. Produksi 
siarannya singkat dan berbiaya murah 
Tergantung pada kondisi dan stabilitas 
udara di suatu lokasi. Tidak bisa mengirim 
pesan dan informasi secara mendetil 
Merakyat. Buta huruf bukan kendala 
harga pesawat murah, mudah dibawa 
kemana saja. 
Terdengar selintas, sulit diingat, dan tidak 
bisa diulang. Hanya bisa didengar, tidak 
bisa didokumentasikan.
FORMAT RADIO 
Format radio (radio format) -disebut juga programming radio-merupakan 
acuan sebuah program siaran sebuah stasiun. 
Format radio ini pula yang menjadi acuan gaya siaran dan 
membentuk kepribadian udara (on air personality) para 
penyiarnya. Jadi format siaran radio adalah bentuk 
keseluruhan isi siaran di sebuah stasiun radio. 
Contohnya: radio musik, radio berita, talk radio, dan 
weather radio. 

format stasiun lebih dari sekedar 
musik. Melingkupi : 
1) Produksi siaran 
2) Personalitas siaran 
3) Program siaran.
Jenis-Jenis Format Radio 
Beberapa jenis-jenis format radio dipaparkan berdasarkan perkembangan format radio. Michael C. Keith 
(1987) membagi format radio menjadi empat versi: 
Adult Contemporary (AC) – segmen pendengar untuk kaum muda dan 
dewasa, usia 25 -50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock, 
dan balada, plus informasi (siaran berita). 
Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 Radio – segmen pendengar 
remaja atau anak muda belia (ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru dan 
lagu-lagu hits terkini, plus tips praktis sebagai informasi. 
All News/All Talk – dikenal juga sebagai “radio berita” (news radio) dengan 
sasaran pendengar kaum muda dan dewasa, usia 25 – 50 tahun, dengan 
materi utama siaran berita (buletin atau paket berita, majalah udara, live 
report, dan talkshow). 
Classic/Oldies – menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia), 
untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35 – 60 tahun apresiasi tentang 
penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri
Menurut Jalaludin Rahmat (1997:51), acara-acara yang 
disiarkan radio memiliki beberapa jenis dan bentuk format 
1. Acara musik/hiburan 
siaran seperti 
Program musik atau hiburan yang ada di radio merupakan jenis 
acara yang paling banyak diminati khalayak masyarakat 
2. Acara news/informasi 
Program news merupakan salah satu acara yang berfungsi 
sebagai alat untuk memberi berbagai macam informasi kepada 
khalayak. 
3. Acara talkshow 
Acara talkshow yang hadir di radio semakin menjamur sebagi 
bentuk keingintahuan pendengar terhadap realitas yang terjadi. 
4. Acara keagamaan 
Program acara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan 
komunikasi untuk mewujudkan ajaran acama khususnya 
terhadap khalayak.
Beberapa jenis format acara siaran yang 
populer di Indonesia 
1. Format Musik 
2. Format Berita 
3. Format Tuturan 
4. Format Diskusi
1. Format Musik 
Radio adalah media hiburan dan musik adalah menu utamanya. 
Beragam program dengan materi dasar musik berkembang sesuai 
dengan karakteristik pendengar dan kebutuhan yang menjadi 
target sasarannya. Pemutaran musik yang mencakup lagu dan 
instrumen menjadi pemandu utama dan kadangkala sebagai 
selingan suguhan materi siaran untuk pendengar. Kreatifitas 
penyajian musik berakar pada beberapa aspek, misalnya: 
1. Geografi, siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, Barat 
atau India saja. 
2. Penyanyi, siaran yang hanya menyajikan penyanyi tertentu 
seperti Iwan Fals, ebiet G Ade ataupun Raihan. 
3. Jenis musik, siaran yang menyajikan jenis musik tertentu saja 
seperti nasyid, pop, atau rock.
2. Format berita 
Berita adalah laporan faktual mengenai suatu hal atau peristiwa. 
Sebagai laporan yang faktual, ia harus dipaparkan sebagaiman 
adanya, tanpa maksud tertentu, tanpa tujuan untuk keuntungan 
sang wartawan atau orang tertentu. 
Dua model kemasan berita di radio adalah 
1. Langsung (live report) dari lokasi peristiwa 
2. Direkam sebelumnya, kemudian disiarkan secara khusus di 
radio pada jam-jam tertentu. 
3. Format Tuturan
3. Format Tuturan 
Kecuali memutar musik, radio juga kerap menuajikan 
acra tuturan interaktif dengan melibatkan pendenganr. 
Tujuannya terutama untuk menghibur juga memberikan 
edukasi. Selain itu format seperti ini mampu 
menghadirkan suasana meriah di hati pendengar. 
Contoh : kuis interaktif
Radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan atau kritik terhadap 
situasi yang terjadi. Perencana siaran yang cerdik menangkap peluang 
ini denngan menyuguhkan berbgai acara debat publik seputar masalah 
kesehatan, seksualitas, dinamika politik, agama, dan liannya. Program 
talk show yang disiarkan dari radio akan diminati sepanjang dikemas 
dengan tehnik mengemas yang sesuai format stasiun yang diambil. 
Menurut Yoseph R. Dimmick (Masduki : 2004 :39), format stasiun ketika 
diterjemahkan dalam output on air siaran harus tampil dalam empat 
wilayah. Yaitu 
1. Kepribadian (personalities) penyiar dan reporter 
2. Pilihan musik dan lagu 
3. Pilihan materi dan gaya bertutur (talk) 
4. Spot atau kemasan iklan, jingle dan bentuk-bentuk promosi acara 
radio lainnya. 
Format diskusi
Fungsi Format Radio 
format radio ditentukan sebagai acuan dalam membentuk isi siaran atau kepribadian di udara 
(on air personality). Format radio merupakan pengejawantahan dari visi dan misi radio. 
Beberapa fungsi format radio diantaranya: 
1. Targetting : memenuhi sasaran pendengar secara spesifik 
2. Kompetisi dengan radio kompetitor (seformat) 
3. Positioning – Pembeda dengan radio lain 
4. Acuan format pemrograman atau penyusunan acara-acara 
(programming) jam per jam sebuah radio. 
5. Membentuk “air personality” penyiar-gaya bertutur, pilihan 
musik/lagu, juga spot atau iklan jinggle, dan bentuk-bentuk 
promosi acara radio lainnya.
Proses Format 
(Radio Formating) 
Format digunakan bagi penyelenggara siaran untuk memproduksi 
acara. Format radio yang kemudian akan memunculkan 
kepribadian sebuah stasiun penyiaran radio yang terwujud dalam 
isi, materi, jenis musik, bentuk penyajian dan gaya penyampaian 
para penyiarnya. 
Adapun proses format radio (radio formatting) diantaranya : 
1. Menentukan visi dan misi radio 
2. Melakukan riset kebutuhan dan perilaku sosiologis-psikologis 
pendengar 
3. Melakukan perbandingan/komparasi dengan radio kompetitor 
4. Pengamatan/observasi radio lain 
5. Monitoring media pesaing, apakah disusun sama atau berbeda 
6. Berdasarkan trend yang ada di masyarakat 
7. Kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki media
Perumusan format radio dapat 
digambarkan sebagai berikut : 
Visi, Misi dan 
Target 
Format 
Stasiun 
Marketing Programming 
Positioning/ 
Penempatan 
Targetting/ 
Segmen 
Komposisi 
Program 
Penjadwalan 
Program
Mekanisme lingkungan siaran (S-T-P-F-P / 
Segmentating-Targeting- Positioning-Formating- 
Programing) 
Radio siaran dalam menciptakan icentitasnya, ditentukan oleh 
format yang dipilihnya. Format bukan hanya sekedar musik tapi 
merupakan formulasi dari produksi, personalitas siaran dan 
program siaran (Masduki : 2004 :36). Dan porsi masing-masing 
sebuah format ditentukan oleh keputusan pengelola. Dalam 
menentukan format ini, pengelola harus melakukan analisa 
cermat mengenai tingkat kompetisi pasar dan khalayak sasaran 
yang diinginkan. Pemilihan dan pelaksanaan format yang tepat 
akan dapat menentukan prefensi khalayak
1. Segmentating 
Segmentasi adalah pemilihan khalayak potensial berdasar segmen-segmen 
tertentu sebagai upaya untuk membantu pemrograman agar mengetahui 
kebutuhan-kebutuhan pendengar, sehingga stasiun radio dapat mengeksplorasi 
kreativitas, membuat program semenarik mungkin, segmentasi bisa dilakukan 
melalui : 
a. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek geografis. Segmentasi 
geografis adalah berupa klasifikasi berdasar wilayah, tempat dan iklim. 
b. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek demografis. Segmentasi 
demografis adalah berupa klasifikasi berdasar jenis kelamin, pekerjaan, siklus 
hidup, SES, suku. 
c. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek psikografis. Segmentasi 
psikografis adalah berupa sikap dan kegemaran spesifik khalayak seperti 
gaya hidup, nilai yang dianut, kepribadian. 
d. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek behaviouristik. 
Segmentasi behaviouristik adalah klasifikasi berdasar perilaku, sikap dan 
pengguna media. 
e. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek sosio-kultural. Segmentasi 
sosio-kultural adalah klasifikasi berdasar budaya yang dianut. (Budi Sayoga, 
Jurnal ISKI : 274)
f. Targetting 
Targetting adalah pemilihan khalayak pendengar yang menjadi sasaran. 
g. Positioning 
Positioning adalah sesuatu hal yang cukup penting dan utama untuk diperhatikan. Sebab 
berkaitan sekali dengan keberhasilan kita dalam mengkomunikasikan “kita” kepada 
konsumen. Positioning juga berkaitan sekali sekali dengan bagaimana cara kita melakukan 
komunikasi, agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu. Dalam pengertian 
ini perlu diperhatikan bagaimana mempositioning-kan citra radio, slogan, image dan 
menanamkan audience mind awareness. 
h. Formatting 
Formatting adalah penepatan format siaran yang sekaligus menjadi identitas yang 
merupakan image untuk membedakan dengan radio siaran yang lain. Identitas atau image 
yang dimiliki ini akan menentukan pula positioning yang dijalankan stasiun radio. 
i. Programming 
Programming adalah penyatuan/ penyusunan acara siaran radio untuk dipertunjukkan/ 
disiarkan. Programming sangat dibutuhkan dalam pengemasan acara agar dapat menarik 
perhatian pendengar dan juga pengiklan.
Acara di radio dibedakan dalam 2 
(dua) bentuk yaitu : 
On Air 
On Air adalah acara-acara yang penyampainnya melalui udara 
atau menggunakan stasiun radio itu sendiri sebagai medianya. 
Off Air 
Off Air adalah acara-acara yang diselenggarakan stasiun radio 
melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat lapangan atau 
mengandalkan komunikasi tatap muka antara pihak radio 
dengan pendengar. Pemrograman memainkan peranan yang 
sangat penting di stasiun radio
Bagaimana menentukan alokasi waktu siaran, jadwal acara, 
memberi nama acara, dan nama udara penyiar (air name). 
Alokasi dan waktu siaran sehari Umumnya radio siaran di Indonesia aktif selama 
2 sampai 22 jam sehari, bahkan ada yang 24 jam, 
dimulai pukul 4 pagi selesai pukul 2 dini hari. 
Pertimbangan untuk 
menentukan alokasi waktu 
siaran 
Alokasi dan waktu siaran ditentukan atas dasar 
perilaku pendengar, yaitu (1) rotasi aktivits 
mereka dalam satu hari dan kebiasaan istirahat 
pada jam tententu, meskipun radio tidak mesti 
bersiaran saat pendengar beristirahat. Siaran 
radio justru harus bisa menemani aktivitas apa 
pun; (2) kesepakatan bersama pendengar untuk 
tune in yang digali melalui riset mendalam. 
Klasifikasi waktu siaran 1. Prime time (waktu terbanyak pendengar, 
berisi acara khusus dan unggulan) 
2. Regular time (waktu biasa, pendengar tidak 
sebanyak prime time, acara reguler)
TERIMA KASIH BERTEMU KEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA

Format radio. pert. 2

  • 1.
    FORMAT RADIO PengantarBroadcasting Anwari,S.Sos.,M.Si Pertemuan 2
  • 2.
    Definisi Format Radio  Radio merupakan media komunikasi massa dengan kemampuan enjangkau khalayak luas dalam waktu yang bersamaan. Dengan kemampuannya itu, radio tentu saja memiliki potensi yang besar dalam menyampaikan dan menyebarluaskan informasi. Dalam UU Penyiaran no 22 tahun 2002, dipaparkan definisi penyiaran sebagai berikut: “Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran” Dengan demikian radio memiliki kemampuan pemancarluasaran siaran secara cepat dan langsung. Salah satu karakteristik tersebut bisa dimafaatkan semaksimal mungkin, agar setiap program acara yang disajikan memberikan manfaat.
  • 3.
    Masduki (2004) menyebutbeberapa kelebihan dan sekaligus kelemahan radio: Kelebihan Kelemahan Sarana tercepat penyebar informasi dan hiburan Hanya bunyi, tidak ada visualisasi yang tampak nyata Dapat diterima di daerah yang belum memiliki sambungan listrik. Produksi siarannya singkat dan berbiaya murah Tergantung pada kondisi dan stabilitas udara di suatu lokasi. Tidak bisa mengirim pesan dan informasi secara mendetil Merakyat. Buta huruf bukan kendala harga pesawat murah, mudah dibawa kemana saja. Terdengar selintas, sulit diingat, dan tidak bisa diulang. Hanya bisa didengar, tidak bisa didokumentasikan.
  • 4.
    FORMAT RADIO Formatradio (radio format) -disebut juga programming radio-merupakan acuan sebuah program siaran sebuah stasiun. Format radio ini pula yang menjadi acuan gaya siaran dan membentuk kepribadian udara (on air personality) para penyiarnya. Jadi format siaran radio adalah bentuk keseluruhan isi siaran di sebuah stasiun radio. Contohnya: radio musik, radio berita, talk radio, dan weather radio. 
  • 5.
    format stasiun lebihdari sekedar musik. Melingkupi : 1) Produksi siaran 2) Personalitas siaran 3) Program siaran.
  • 6.
    Jenis-Jenis Format Radio Beberapa jenis-jenis format radio dipaparkan berdasarkan perkembangan format radio. Michael C. Keith (1987) membagi format radio menjadi empat versi: Adult Contemporary (AC) – segmen pendengar untuk kaum muda dan dewasa, usia 25 -50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock, dan balada, plus informasi (siaran berita). Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 Radio – segmen pendengar remaja atau anak muda belia (ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru dan lagu-lagu hits terkini, plus tips praktis sebagai informasi. All News/All Talk – dikenal juga sebagai “radio berita” (news radio) dengan sasaran pendengar kaum muda dan dewasa, usia 25 – 50 tahun, dengan materi utama siaran berita (buletin atau paket berita, majalah udara, live report, dan talkshow). Classic/Oldies – menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia), untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35 – 60 tahun apresiasi tentang penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri
  • 7.
    Menurut Jalaludin Rahmat(1997:51), acara-acara yang disiarkan radio memiliki beberapa jenis dan bentuk format 1. Acara musik/hiburan siaran seperti Program musik atau hiburan yang ada di radio merupakan jenis acara yang paling banyak diminati khalayak masyarakat 2. Acara news/informasi Program news merupakan salah satu acara yang berfungsi sebagai alat untuk memberi berbagai macam informasi kepada khalayak. 3. Acara talkshow Acara talkshow yang hadir di radio semakin menjamur sebagi bentuk keingintahuan pendengar terhadap realitas yang terjadi. 4. Acara keagamaan Program acara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi untuk mewujudkan ajaran acama khususnya terhadap khalayak.
  • 8.
    Beberapa jenis formatacara siaran yang populer di Indonesia 1. Format Musik 2. Format Berita 3. Format Tuturan 4. Format Diskusi
  • 9.
    1. Format Musik Radio adalah media hiburan dan musik adalah menu utamanya. Beragam program dengan materi dasar musik berkembang sesuai dengan karakteristik pendengar dan kebutuhan yang menjadi target sasarannya. Pemutaran musik yang mencakup lagu dan instrumen menjadi pemandu utama dan kadangkala sebagai selingan suguhan materi siaran untuk pendengar. Kreatifitas penyajian musik berakar pada beberapa aspek, misalnya: 1. Geografi, siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, Barat atau India saja. 2. Penyanyi, siaran yang hanya menyajikan penyanyi tertentu seperti Iwan Fals, ebiet G Ade ataupun Raihan. 3. Jenis musik, siaran yang menyajikan jenis musik tertentu saja seperti nasyid, pop, atau rock.
  • 10.
    2. Format berita Berita adalah laporan faktual mengenai suatu hal atau peristiwa. Sebagai laporan yang faktual, ia harus dipaparkan sebagaiman adanya, tanpa maksud tertentu, tanpa tujuan untuk keuntungan sang wartawan atau orang tertentu. Dua model kemasan berita di radio adalah 1. Langsung (live report) dari lokasi peristiwa 2. Direkam sebelumnya, kemudian disiarkan secara khusus di radio pada jam-jam tertentu. 3. Format Tuturan
  • 11.
    3. Format Tuturan Kecuali memutar musik, radio juga kerap menuajikan acra tuturan interaktif dengan melibatkan pendenganr. Tujuannya terutama untuk menghibur juga memberikan edukasi. Selain itu format seperti ini mampu menghadirkan suasana meriah di hati pendengar. Contoh : kuis interaktif
  • 12.
    Radio menjadi arenauntuk menyampaikan gagasan atau kritik terhadap situasi yang terjadi. Perencana siaran yang cerdik menangkap peluang ini denngan menyuguhkan berbgai acara debat publik seputar masalah kesehatan, seksualitas, dinamika politik, agama, dan liannya. Program talk show yang disiarkan dari radio akan diminati sepanjang dikemas dengan tehnik mengemas yang sesuai format stasiun yang diambil. Menurut Yoseph R. Dimmick (Masduki : 2004 :39), format stasiun ketika diterjemahkan dalam output on air siaran harus tampil dalam empat wilayah. Yaitu 1. Kepribadian (personalities) penyiar dan reporter 2. Pilihan musik dan lagu 3. Pilihan materi dan gaya bertutur (talk) 4. Spot atau kemasan iklan, jingle dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya. Format diskusi
  • 13.
    Fungsi Format Radio format radio ditentukan sebagai acuan dalam membentuk isi siaran atau kepribadian di udara (on air personality). Format radio merupakan pengejawantahan dari visi dan misi radio. Beberapa fungsi format radio diantaranya: 1. Targetting : memenuhi sasaran pendengar secara spesifik 2. Kompetisi dengan radio kompetitor (seformat) 3. Positioning – Pembeda dengan radio lain 4. Acuan format pemrograman atau penyusunan acara-acara (programming) jam per jam sebuah radio. 5. Membentuk “air personality” penyiar-gaya bertutur, pilihan musik/lagu, juga spot atau iklan jinggle, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya.
  • 14.
    Proses Format (RadioFormating) Format digunakan bagi penyelenggara siaran untuk memproduksi acara. Format radio yang kemudian akan memunculkan kepribadian sebuah stasiun penyiaran radio yang terwujud dalam isi, materi, jenis musik, bentuk penyajian dan gaya penyampaian para penyiarnya. Adapun proses format radio (radio formatting) diantaranya : 1. Menentukan visi dan misi radio 2. Melakukan riset kebutuhan dan perilaku sosiologis-psikologis pendengar 3. Melakukan perbandingan/komparasi dengan radio kompetitor 4. Pengamatan/observasi radio lain 5. Monitoring media pesaing, apakah disusun sama atau berbeda 6. Berdasarkan trend yang ada di masyarakat 7. Kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki media
  • 15.
    Perumusan format radiodapat digambarkan sebagai berikut : Visi, Misi dan Target Format Stasiun Marketing Programming Positioning/ Penempatan Targetting/ Segmen Komposisi Program Penjadwalan Program
  • 16.
    Mekanisme lingkungan siaran(S-T-P-F-P / Segmentating-Targeting- Positioning-Formating- Programing) Radio siaran dalam menciptakan icentitasnya, ditentukan oleh format yang dipilihnya. Format bukan hanya sekedar musik tapi merupakan formulasi dari produksi, personalitas siaran dan program siaran (Masduki : 2004 :36). Dan porsi masing-masing sebuah format ditentukan oleh keputusan pengelola. Dalam menentukan format ini, pengelola harus melakukan analisa cermat mengenai tingkat kompetisi pasar dan khalayak sasaran yang diinginkan. Pemilihan dan pelaksanaan format yang tepat akan dapat menentukan prefensi khalayak
  • 17.
    1. Segmentating Segmentasiadalah pemilihan khalayak potensial berdasar segmen-segmen tertentu sebagai upaya untuk membantu pemrograman agar mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendengar, sehingga stasiun radio dapat mengeksplorasi kreativitas, membuat program semenarik mungkin, segmentasi bisa dilakukan melalui : a. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek geografis. Segmentasi geografis adalah berupa klasifikasi berdasar wilayah, tempat dan iklim. b. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek demografis. Segmentasi demografis adalah berupa klasifikasi berdasar jenis kelamin, pekerjaan, siklus hidup, SES, suku. c. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek psikografis. Segmentasi psikografis adalah berupa sikap dan kegemaran spesifik khalayak seperti gaya hidup, nilai yang dianut, kepribadian. d. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek behaviouristik. Segmentasi behaviouristik adalah klasifikasi berdasar perilaku, sikap dan pengguna media. e. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek sosio-kultural. Segmentasi sosio-kultural adalah klasifikasi berdasar budaya yang dianut. (Budi Sayoga, Jurnal ISKI : 274)
  • 18.
    f. Targetting Targettingadalah pemilihan khalayak pendengar yang menjadi sasaran. g. Positioning Positioning adalah sesuatu hal yang cukup penting dan utama untuk diperhatikan. Sebab berkaitan sekali dengan keberhasilan kita dalam mengkomunikasikan “kita” kepada konsumen. Positioning juga berkaitan sekali sekali dengan bagaimana cara kita melakukan komunikasi, agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu. Dalam pengertian ini perlu diperhatikan bagaimana mempositioning-kan citra radio, slogan, image dan menanamkan audience mind awareness. h. Formatting Formatting adalah penepatan format siaran yang sekaligus menjadi identitas yang merupakan image untuk membedakan dengan radio siaran yang lain. Identitas atau image yang dimiliki ini akan menentukan pula positioning yang dijalankan stasiun radio. i. Programming Programming adalah penyatuan/ penyusunan acara siaran radio untuk dipertunjukkan/ disiarkan. Programming sangat dibutuhkan dalam pengemasan acara agar dapat menarik perhatian pendengar dan juga pengiklan.
  • 19.
    Acara di radiodibedakan dalam 2 (dua) bentuk yaitu : On Air On Air adalah acara-acara yang penyampainnya melalui udara atau menggunakan stasiun radio itu sendiri sebagai medianya. Off Air Off Air adalah acara-acara yang diselenggarakan stasiun radio melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat lapangan atau mengandalkan komunikasi tatap muka antara pihak radio dengan pendengar. Pemrograman memainkan peranan yang sangat penting di stasiun radio
  • 20.
    Bagaimana menentukan alokasiwaktu siaran, jadwal acara, memberi nama acara, dan nama udara penyiar (air name). Alokasi dan waktu siaran sehari Umumnya radio siaran di Indonesia aktif selama 2 sampai 22 jam sehari, bahkan ada yang 24 jam, dimulai pukul 4 pagi selesai pukul 2 dini hari. Pertimbangan untuk menentukan alokasi waktu siaran Alokasi dan waktu siaran ditentukan atas dasar perilaku pendengar, yaitu (1) rotasi aktivits mereka dalam satu hari dan kebiasaan istirahat pada jam tententu, meskipun radio tidak mesti bersiaran saat pendengar beristirahat. Siaran radio justru harus bisa menemani aktivitas apa pun; (2) kesepakatan bersama pendengar untuk tune in yang digali melalui riset mendalam. Klasifikasi waktu siaran 1. Prime time (waktu terbanyak pendengar, berisi acara khusus dan unggulan) 2. Regular time (waktu biasa, pendengar tidak sebanyak prime time, acara reguler)
  • 21.
    TERIMA KASIH BERTEMUKEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA