SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KONSEP DASAR
AUDITORIUM
Oleh
Nama : Ridwan Hanafi
Nim : 190522548403
Prodi / Offr : D3 TSB /F
Pokok Pembahasan
 Definisi Auditorium
 Klasifikasi Auditorium
 Fleksibilitas Auditorium
Definisi Auditorium
Auditorium berasal dari
kata audiens yang berarti
pendengar, penonton,
pemerhati, atau pemirsa,
dan kata rium yang berarti
tempat.
Auditorium dapat diartikan
sebagai ruang umtuk
mendengar dan melihat.
Klasifikasi Auditorium
klasifikasi auditorium dapat dilakukan berdasarkan :
1. fungsi
2. lokasi
3. bentuk dasar denah
4. bentuk dasar potongan
1. Fungsi
Berdasarkan fungsinya, auditorium dibedakan menjadi 3 yaitu
auditorium pertemuan, auditorium seni, dan auditorium multi
fungsi.
2. Lokasi
Berdasarkan lokasi auditorium dibedakan menjadi :
1) Auditorium Indoor
• Ruang auditorium terletak di dalam bangunan
• Kualitas akustik lebih mudah dikontrol
• Fungsi auditorium dapat berupa pertemuan, seni, dan multifungsi
2) Auditorium Outdoor
• Ruang auditorium terletak di luar bangunan
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol
• Pada umumnya berfungsi untuk seni
3) Auditorium semiindoor
• Panggung berada dalam ruang terbuka pada bagian yang menghadap
audiens sedangkan audiens berada diruang terbuka, atau sebaliknya.
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol. Disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, misalnya bising, sehingga diperlukan sound system
• Fungsi auditorium umumnya untuk seni
3. Bentuk Dasar Denah Auditorium
Bentuk dasar denah auditorium dibedakan oleh desain
panggung, yaitu panggung tertutup (proscenium), panggung
terbuka (elizabethan), dan panggung arena.
4. Bentuk Dasar Potongan Auditorium
Bentuk dasar potongan auditorium dibedakan oleh desain lantai audiens
dan plafon menjadi :
a) Auditorium horizontal seating
Ciri- ciri :
1) Desain sangat tidak menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi terhalang audiens
3) Bunyi tidak keras merata
b) Auditorium reflective shell
Ciri-ciri :
1) Desain cukup menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi masih terhalang audiens
3) Terdapat reflector, tetapi bunyi masih belum keras merata
c) Auditorium reflective shell dan raked seating
Ciri-ciri :
1) Kualitas sangat menunjang perolehan kualitas akustik yang baik
2) Bunyi tida terhalang audiens
3) Terdapat reflector dan bunyi dapat keras merata
Aspek Desain
Aspek desain auditorium berhubungan dengan hal
berikut :
1. Kualitas Akustik
Kualitas akustik adalah pengendalian bunyi untuk
memperoleh kualitas bunyi yang baik tanpa cacat akustik.
(akustik : berhubungan dengan bunyi atau pendengaran)
Syarat kualitas akustik yang baik :
1) Terdengar jelas
2) Terdengar keras merata
3) Memiliki waktu tunda yang tepat
4) Bebas cacat akustik (gaung dan gema)
5) Memiliki waktu dengung yang tepat, dan
6) Bebas bising
2. Frekuensi Bunyi
Dari seluruh frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia,
terdapat enam frekuensi yang mewakili untuk digunakan dalam
proses desain auditorium yaitu :
1) 125 Hz
2) 250 Hz
3) 500 Hz
4) 1.000 Hz
5) 2.000 Hz, dan
6) 4000 Hz
3. Waktu Tunda
Waktu tunda adalah selang waktu yang dibutuhkan antar
bunyi asli dengan bunyi pantul. Jika bunyi pantul memiliki
waktu tunda yang tepat, maka akan memperkuat bunyi asli,
sehingga dapat menigkatkan kualitas akustik
Sebaliknya jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang
berkepanjangan maka akan terjadi cacat akustik (gema)
4. Cacat Akustik
Cacat akustik terrdiri dari :
 Gema (echo) adalah bunyi yang terdengar akibat pemantulan
bunyi yang berkepanjangan, sehingga waktu tunda melebihi
waktu yang diperlukan. Catatan* nilai aman waktu tunda yang
dibutuhkan maksimal adalah 30 milidetik.
 Efek gema : cacat akustik berupa ketidakjelasan bunyi yang
terdengar akibat bunyi pantul menimpa bunyi bunyi selanjutnya
yang terdengar.
 Gaung (flutter echo) adalah gema berulang, terdengar
berurutann dengan cepat akibat pemantulan bunyi oleh suatu
material behadapan.
 Efek gaung : ketidakjelasan bunyi akibat bunyi pantul yang
berulang kali menimpa bunyi yang terdengar.
5. Waktu Dengung (Reverberation Time)
Dengung adalah pemanjangan bunyi yang menguntungkan.
Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan bunyi untuk tetap
terdengar, sehingga memperkuat dan memperjelas bunyi asli.
Kebutuhan waktu dengung terbagi menjadi dua kategori yaitu
pada auditorium fungsi pertemuan sebesar 0,5 – 1,0 detik dan
auditorium fungsi seni sebesar 1,0 – 2,0 detik.
Rumus waktu dengung (RT)
RT = 0,16 V = 0,16 V
Ʃ(Sα) A
RT = waktu dengung yang terjadi (sekon)
V = volume ruang yang terekspos bunyi (m3)
S = luas per jenis material interior yang terekspos bunyi (m2)
α = koefisien penyerapan bunyi per jenis material interior yang
terekspos bunyi sesuai frekuensi rata-rata bunyi (sabin)
A = absorpsi bunyi dalam ruang (sabin m2)
6. Rumus Akustik
Rumus akustik yang digunakan untuk mengecek dimensi
ruang :
1) Pencegahan Gema
Auditorium pertemuan (A) R1 + R2 – D < 14m
Auditorium seni (B) R1 + R2 – D < 34m
7. Material Akustik
Material akustik adalah material yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas akustik (reflector, absorber, diffuser,
dan insulator) demgan alokasi sesuai kerja rambatan dan
pantulan bunyi.
“nb : untuk penjelasan lebih lengkap buka hal 183 buku Fisika Bangunan 2”
8. Koefisien Penyerapan Bunyi
Koefisien penyerapan bunyi adalah angka yang menunjukan
kemampuan material menyerap energi bunyi. Makiin besar
koefisiennya, daya serapnya semakin tinggi.
9. Pengaturan Interior
Aspek desain interior pada auditorium meliputi :
 Jarak maksimal sumber bunyi ke audiens,
 Sudut ideal dari audiens ke panggung,
 Sudut ideal dari panggung ke audiens,
 Layout kursi kipas,
 Kedalaman balkon maksimal,
 Sudut maksimal kemiringan lantai audiens untuk garis pengllihatan
optimal
 Lebar minimal koridor,
 Jumlah kolom kursi dan alokasi koridor,
 Jumlah minimal kursi per baris, dan
 Dimensi kursi dan jarak antar kursi
4. Fleksibilitas Desain
Fleksibilitas desain pada auditorium menunjang perubahan fungsi
sesuai keutuhan menjadi auditorium multifungsi.
perubahan aspek desain diantaranya sebagai berikut
a. Bentuk dasar denah atau panggung berupa concert hall, recital
studio, atau theater
b. Bentuk dasar potongan (raked seating atau flat dan sebaliknya)
c. Layout kursi yang mengikuti perubahan bentuk panggung
d. Desain plafon yang mengikuti perubahan panggung dan layout
kursi
e. Perubahan jenis dan luas material yang terekspos bunyi
f. Perletakan baru dari material akustik reflector, absorber, dan
diffuser.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniCharisma Amanda
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Nicho Denny
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Grace Katuuk
 
Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3romend08
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarPenataan Ruang
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
 
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkunganPedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkunganinfosanitasi
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVSuryaSuryadi3
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban designRahmat Prihadi
 
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiPerbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiUIN Alauddin Makassar
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolarickihermawan49
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1romend08
 
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Rahmawati Muslan
 

What's hot (20)

Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa Kini
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
 
Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkunganPedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IV
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiPerbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
 
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bolaStruktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
Struktur konstruksi bangunan pada stadion sepak bola
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
 

Similar to Konsep Dasar Auditorium

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisinganlan_jut
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangEKO SUPRIYADI
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxMrNobody624870
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering DesignHerwin Gunawan
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2Diana Amelia Bagti
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxBuatgame8
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuDiana Amelia Bagti
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic RoomBesten Joymen
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinFajar Rian Wulandari
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahAlta Integra
 
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Alta Integra
 
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsCanisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsAlta Integra
 
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaBahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaAcourete
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater completeEKO SUPRIYADI
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete okEKO SUPRIYADI
 
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaLaporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaSiti Farida
 

Similar to Konsep Dasar Auditorium (20)

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruang
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
 
Media akustik ruang
Media akustik ruangMedia akustik ruang
Media akustik ruang
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic Room
 
materi AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptxmateri AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptx
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
 
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
 
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsCanisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
 
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaBahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater complete
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete ok
 
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaLaporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
 

Konsep Dasar Auditorium

  • 1. KONSEP DASAR AUDITORIUM Oleh Nama : Ridwan Hanafi Nim : 190522548403 Prodi / Offr : D3 TSB /F
  • 2. Pokok Pembahasan  Definisi Auditorium  Klasifikasi Auditorium  Fleksibilitas Auditorium
  • 3. Definisi Auditorium Auditorium berasal dari kata audiens yang berarti pendengar, penonton, pemerhati, atau pemirsa, dan kata rium yang berarti tempat. Auditorium dapat diartikan sebagai ruang umtuk mendengar dan melihat.
  • 4. Klasifikasi Auditorium klasifikasi auditorium dapat dilakukan berdasarkan : 1. fungsi 2. lokasi 3. bentuk dasar denah 4. bentuk dasar potongan
  • 5. 1. Fungsi Berdasarkan fungsinya, auditorium dibedakan menjadi 3 yaitu auditorium pertemuan, auditorium seni, dan auditorium multi fungsi.
  • 6. 2. Lokasi Berdasarkan lokasi auditorium dibedakan menjadi : 1) Auditorium Indoor • Ruang auditorium terletak di dalam bangunan • Kualitas akustik lebih mudah dikontrol • Fungsi auditorium dapat berupa pertemuan, seni, dan multifungsi 2) Auditorium Outdoor • Ruang auditorium terletak di luar bangunan • Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol • Pada umumnya berfungsi untuk seni 3) Auditorium semiindoor • Panggung berada dalam ruang terbuka pada bagian yang menghadap audiens sedangkan audiens berada diruang terbuka, atau sebaliknya. • Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol. Disebabkan oleh pengaruh lingkungan, misalnya bising, sehingga diperlukan sound system • Fungsi auditorium umumnya untuk seni
  • 7. 3. Bentuk Dasar Denah Auditorium Bentuk dasar denah auditorium dibedakan oleh desain panggung, yaitu panggung tertutup (proscenium), panggung terbuka (elizabethan), dan panggung arena.
  • 8. 4. Bentuk Dasar Potongan Auditorium Bentuk dasar potongan auditorium dibedakan oleh desain lantai audiens dan plafon menjadi : a) Auditorium horizontal seating Ciri- ciri : 1) Desain sangat tidak menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik 2) Bunyi terhalang audiens 3) Bunyi tidak keras merata
  • 9. b) Auditorium reflective shell Ciri-ciri : 1) Desain cukup menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik 2) Bunyi masih terhalang audiens 3) Terdapat reflector, tetapi bunyi masih belum keras merata
  • 10. c) Auditorium reflective shell dan raked seating Ciri-ciri : 1) Kualitas sangat menunjang perolehan kualitas akustik yang baik 2) Bunyi tida terhalang audiens 3) Terdapat reflector dan bunyi dapat keras merata
  • 11. Aspek Desain Aspek desain auditorium berhubungan dengan hal berikut : 1. Kualitas Akustik Kualitas akustik adalah pengendalian bunyi untuk memperoleh kualitas bunyi yang baik tanpa cacat akustik. (akustik : berhubungan dengan bunyi atau pendengaran)
  • 12. Syarat kualitas akustik yang baik : 1) Terdengar jelas 2) Terdengar keras merata 3) Memiliki waktu tunda yang tepat 4) Bebas cacat akustik (gaung dan gema) 5) Memiliki waktu dengung yang tepat, dan 6) Bebas bising
  • 13. 2. Frekuensi Bunyi Dari seluruh frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia, terdapat enam frekuensi yang mewakili untuk digunakan dalam proses desain auditorium yaitu : 1) 125 Hz 2) 250 Hz 3) 500 Hz 4) 1.000 Hz 5) 2.000 Hz, dan 6) 4000 Hz
  • 14. 3. Waktu Tunda Waktu tunda adalah selang waktu yang dibutuhkan antar bunyi asli dengan bunyi pantul. Jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang tepat, maka akan memperkuat bunyi asli, sehingga dapat menigkatkan kualitas akustik Sebaliknya jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang berkepanjangan maka akan terjadi cacat akustik (gema)
  • 15. 4. Cacat Akustik Cacat akustik terrdiri dari :  Gema (echo) adalah bunyi yang terdengar akibat pemantulan bunyi yang berkepanjangan, sehingga waktu tunda melebihi waktu yang diperlukan. Catatan* nilai aman waktu tunda yang dibutuhkan maksimal adalah 30 milidetik.  Efek gema : cacat akustik berupa ketidakjelasan bunyi yang terdengar akibat bunyi pantul menimpa bunyi bunyi selanjutnya yang terdengar.  Gaung (flutter echo) adalah gema berulang, terdengar berurutann dengan cepat akibat pemantulan bunyi oleh suatu material behadapan.  Efek gaung : ketidakjelasan bunyi akibat bunyi pantul yang berulang kali menimpa bunyi yang terdengar.
  • 16. 5. Waktu Dengung (Reverberation Time) Dengung adalah pemanjangan bunyi yang menguntungkan. Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan bunyi untuk tetap terdengar, sehingga memperkuat dan memperjelas bunyi asli. Kebutuhan waktu dengung terbagi menjadi dua kategori yaitu pada auditorium fungsi pertemuan sebesar 0,5 – 1,0 detik dan auditorium fungsi seni sebesar 1,0 – 2,0 detik.
  • 17. Rumus waktu dengung (RT) RT = 0,16 V = 0,16 V Ʃ(Sα) A RT = waktu dengung yang terjadi (sekon) V = volume ruang yang terekspos bunyi (m3) S = luas per jenis material interior yang terekspos bunyi (m2) α = koefisien penyerapan bunyi per jenis material interior yang terekspos bunyi sesuai frekuensi rata-rata bunyi (sabin) A = absorpsi bunyi dalam ruang (sabin m2)
  • 18. 6. Rumus Akustik Rumus akustik yang digunakan untuk mengecek dimensi ruang : 1) Pencegahan Gema Auditorium pertemuan (A) R1 + R2 – D < 14m Auditorium seni (B) R1 + R2 – D < 34m
  • 19. 7. Material Akustik Material akustik adalah material yang digunakan untuk mengendalikan kualitas akustik (reflector, absorber, diffuser, dan insulator) demgan alokasi sesuai kerja rambatan dan pantulan bunyi. “nb : untuk penjelasan lebih lengkap buka hal 183 buku Fisika Bangunan 2”
  • 20. 8. Koefisien Penyerapan Bunyi Koefisien penyerapan bunyi adalah angka yang menunjukan kemampuan material menyerap energi bunyi. Makiin besar koefisiennya, daya serapnya semakin tinggi. 9. Pengaturan Interior Aspek desain interior pada auditorium meliputi :  Jarak maksimal sumber bunyi ke audiens,  Sudut ideal dari audiens ke panggung,  Sudut ideal dari panggung ke audiens,  Layout kursi kipas,  Kedalaman balkon maksimal,  Sudut maksimal kemiringan lantai audiens untuk garis pengllihatan optimal  Lebar minimal koridor,  Jumlah kolom kursi dan alokasi koridor,  Jumlah minimal kursi per baris, dan  Dimensi kursi dan jarak antar kursi
  • 21. 4. Fleksibilitas Desain Fleksibilitas desain pada auditorium menunjang perubahan fungsi sesuai keutuhan menjadi auditorium multifungsi. perubahan aspek desain diantaranya sebagai berikut a. Bentuk dasar denah atau panggung berupa concert hall, recital studio, atau theater b. Bentuk dasar potongan (raked seating atau flat dan sebaliknya) c. Layout kursi yang mengikuti perubahan bentuk panggung d. Desain plafon yang mengikuti perubahan panggung dan layout kursi e. Perubahan jenis dan luas material yang terekspos bunyi f. Perletakan baru dari material akustik reflector, absorber, dan diffuser.