SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Audio Video
Kelas/Semester : X / 2
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 Jam Teori/ 4 Jam Praktik
Standar Kompetensi : Mengoperasikan Pesawat Audio Video
Kompetensi Dasar : Melakukan setting respon akustik audio
Indikator : Mampu melakukan setting respon akustik audio :
treble, bass, volume, suround sistem
I. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat melakukan setting respon akustik audio
2. Memahami prinsip setting respon akustik dipelajari
berdasarkan pada buku manual yang berlaku
3. Dapat menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja serta langkah pengamanan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
4. Menganalisa dari laporan hasil pengaturan
nada/suara sesuai dengan : respon akustik
pendengaran, respon akustik ruang pengoperasian
jelas dan efek didengar
II. Materi Ajar :
1.Tata suara dan Akustik Ruang
Jika sebuah ruangan difungsikan untuk ruang percakapan, misalnya ruang konferensi,
ruang drama, ruang kelas dan ruang pengadilan, parameter akustik utama yang harus
diperhatikan adalah tingkat kejelasan suara ucapan (speech intelligibility). Apabila
tingkat kejelasan suara ucapan yang baik dapat dicapai, maka informasi yang
disampaikan oleh pembicara akan sampai dengan sempurna pada pendengar. Untuk
mencapai kondisi tersebut, hal-hal berikut harus dipertimbangkan dalam desain akustik
ruang percakapan:
1. Berapa tingkat bising yang diinginkan hadir dalam ruangan?
2. Berapa waktu dengung ruangan/Berapa ukuran ruangan/berapa banyak
permukaan penyerap suara yang harus dipasang?
3. bagaimana geometri ruangan? (berkaitan dengan pantulan, flutter echoe, sound
focusing dan difusi suara)
4. Apakah perlu dipasang sistem tata suara (sound reinforcement system)?
Point pertama berkaitan dengan beda level energi suara yang ingin didengarkan
dengan level bising latar belakang, atau yang biasa disebut Signal to Noise Ratio
(SNR). Bising latar belakang yang mungkin terjadi pada umumnya berasal dari:
Sumber bising eksternal (traffic noise, pesawat terbang, kereta api, dsb). Hal ini
harus dikendalikan dengan sistem insulasi pada dinding, lantai dan langit-langit.
Sumber bising dari aktifitas di koridor, foyer atau toilet
Sistem tata udara (AC) dan sistem mekanik lainnya (pompa misalnya)
Pada umumnya tingkat bising yang diijinkan adalah antara 30-35 dB (25-30 dB untuk
ruang drama)
Point kedua berkaitan dengan berapa lama energi suara diharapkan bertahan dalam
ruangan. Karena besaran speech intelligibility pada dasarnya adalah merupakan
perbandingan antara energi suara yang datang ke pendengar pada awal 50-80 ms
dengan energi total yang dirasakan pendengar dalam ruangan, maka waktu dengung
ruangan menjadi sangat besar pengaruhnya. Waktu dengung yang disarankan berkisar
antara 0.7 - 1 detik, bergantung dari ukuran ruangan. Untuk mencapai waktu dengung
ruang yang disarankan inilah pemakaian bahan penyerap energi suara diperlukan.
Luasan permukaan yang menyerap suara dan volume ruangan akan menentukan
seberapa besar dengung dalam ruangan.
Point ketiga berkaitan dengan perilaku pemantulan suara dalam ruangan. Hal ini
dipengaruhi oleh bentuk ruang dan posisi pemantul dan penyerap di dalam ruangan.
Dinding dan langit-langit ruangan merupakan bagian permukaan ruang yang digunakan
untuk mengendalikan pola pemantulan. Beberapa hal berikut perlu dijadikan catatan:
Dinding samping dan langit-langit sebaiknya dibuat dari permukaan yang
memantulkan suara, untuk mengoptimumkan pantulan energi suara dari sumber
sehingga memperkuat suara langsung.
Bagian bidang pertemuan antara dinding dan langit-langit sebaiknya dibuat
absorptive (menyerap suara).
Dinding belakang sebaiknya terbuat dari bahan penyerap suara atau pendifuse
suara (diffusor), untuk menghindarkan terjadinya pantulan dengan delay yang
panjang (late refelctions).
Jarak pembicara dan pendengar dibuat sedekat mungkin (bentuk lantai teater
lebih baik dari pada datar)
Sebaiknya posisi pembicara lebih tinggi dari pendengar.
Berikan porsi pantulan awal (dalam rentang 50-80 ms) yang merata pada seluruh
daerah pendengar. (sebagai acuan praktis: beda jarak tempuh suara langsung
dan suara pantulan < 17 m)
Perhatikan secara khusus permukaan-permukaan yang sejajar, karena bisa
menimbulkan flutter echoe (pantulan berulang)
Hindari permukaan keras yang cekung (dome-like) karena akan mengakibatkan
sound focusing.
2. Instrumen musik
3. Respon akustik ruang operasian peralatan audio
4. Peraturan keselamatan kerja
III. Metode Pembelajaran : Teori dan Praktek
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal : Penjelasan singkat tentang setting tata suara
B. Kegiatan Inti : Melakukan setting respon akustik audio
Penataan suara terhadap respons akustik ruangan
pengopersian peralatan audio
C. Kegiatan Akhir : Menganalisa dan membuat laporan berdasarkan hasil
pengaturan nada/suara sesuai dengan : respon
akustik pendengaran, respon akustik ruang
pengoperasian jelas dan efek dengar
V.Alat/Bahan/Sumber Belajar
A. Alat / Bahan : Pesawat Amplifier
Pesawat Radio
Microphone
Speaker Aktif
S/N dB
B. Sumber Belajar : Buku Manual
Modul Pengoperasian Pesawat Audio
Job sheet
VI. Penilaian : Penugasan
Penugasan eksperimen : Lakukan eksperimen berikut ini dengan secara berurut
berdasarkan langkah kerja yang ada !
Langkah kerja:
1. Bacalah lembar informasi dengan seksama!
2. Pastikan sebuah ruang untuk praktik akustik!
3. Identifikasilah sifat akustik dinding, langi-langit, lantai, dan berbagai peralatan
yang ada di ruang tersebut!
4. Identifikasilah ukuran ruang tersebut (tinggi, panjang, lebar)!
5. Bawalah perangkat penguat audio, unit loudspeaker, dan AFG ke ruang yang
telah ditetapkan untuk praktik akustik!
6. Letakkan loudspeaker pada tempat yang sesuai sehingga ruang tersebut
sebagai ruang pendengaran!
7. Hubungkan unit loudspeaker dengan perangkat penguat audio!
8. Hubungkan perangkat penguat audio dengan sumber tegangan!
9. Aturlah volume perangkat audio pada posisi rendah, kemudian hidupkan !
10.Hubungkan AFG dengan sumber tenaga, output pada posisi rendah!
11.Hubungkan output AFG dengan salah satu input perangkat penguat audio.
12.Aturlah output AFG pada posisi tengah, dan aturlah volume perangkat audio
sehingga terdengar suara yang cukup keras. Ingat output AFG jangan sampai
melebihi input maksimum perangkat penguat audio!
13.Dengan mengatur frekuensi output AFG amatilah terjadinya resonansi ruang,
gema, dan gaung!
14.Catatlah Hasil pengamatan anda!
Kriteria Kelulusan
Kriteria
Skor
(1-10)
Bobot Nilai Keterangan
Kognitif 3
Syarat lulus
nilai minimal
70
Kebenaran langkah kerja 2
Kebenaran pengukuran 3
Keselamatan kerja 1
Kecepatan kerja 1
Nilai Akhir
Jakarta, 17 Juli 2011
Mengetahui Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
Mursidi, SPd Eko Supriyadi, S.Pd

More Related Content

What's hot

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisinganlan_jut
 
Menempatkan peralatan audio
Menempatkan peralatan audioMenempatkan peralatan audio
Menempatkan peralatan audioEko Supriyadi
 
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...Beny Abd
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuDiana Amelia Bagti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2Diana Amelia Bagti
 
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1Beny Abd
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering DesignHerwin Gunawan
 
Kebutuhan Peralatan Install Home Theater
Kebutuhan Peralatan Install Home TheaterKebutuhan Peralatan Install Home Theater
Kebutuhan Peralatan Install Home TheaterBeny Abd
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisinganMuh Akbar Triana
 

What's hot (13)

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
Menempatkan peralatan audio
Menempatkan peralatan audioMenempatkan peralatan audio
Menempatkan peralatan audio
 
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1...
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
 
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1 dan 6.1
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
 
Tata suara
Tata suaraTata suara
Tata suara
 
Kebutuhan Peralatan Install Home Theater
Kebutuhan Peralatan Install Home TheaterKebutuhan Peralatan Install Home Theater
Kebutuhan Peralatan Install Home Theater
 
Pencemaran bunyi
Pencemaran bunyiPencemaran bunyi
Pencemaran bunyi
 
Tugas kebisingan
Tugas kebisinganTugas kebisingan
Tugas kebisingan
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisingan
 

Similar to Setting Respon Akustik Audio

media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxBuatgame8
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxMrNobody624870
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete okEKO SUPRIYADI
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater completeEKO SUPRIYADI
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementartyudy
 
Fisika lingkungan bunyi
Fisika lingkungan bunyiFisika lingkungan bunyi
Fisika lingkungan bunyiNur Aoliya
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater completeEko Supriyadi
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangMemahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangEko Supriyadi
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2Hery Andy
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerEko Supriyadi
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptxarief337821
 

Similar to Setting Respon Akustik Audio (20)

media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete ok
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater complete
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurement
 
Sistem tata suara
Sistem tata suaraSistem tata suara
Sistem tata suara
 
materi AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptxmateri AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptx
 
Fisika lingkungan bunyi
Fisika lingkungan bunyiFisika lingkungan bunyi
Fisika lingkungan bunyi
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater complete
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombangMemahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
Memahami elemen gelombang jenis jenis dan interaksi gelombang
 
9 sni03 6386-2000
9 sni03 6386-20009 sni03 6386-2000
9 sni03 6386-2000
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeakerMenjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 

More from EKO SUPRIYADI

Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikinRpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikinRpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikinRpp kelas xi otomotif 009 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b
Rpp kelas xi otomotif   002 bRpp kelas xi otomotif   002 b
Rpp kelas xi otomotif 002 bEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikinRpp kelas xi otomotif 016 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 012 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   012 b kikinRpp kelas xi otomotif   012 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 012 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   002 b kikinRpp kelas xi otomotif   002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 003 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   003 b kikinRpp kelas xi otomotif   003 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 003 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikinRpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikinRpp kelas xi otomotif 007 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 013 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   013 b kikinRpp kelas xi otomotif   013 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 013 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 004 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   004 b kikinRpp kelas xi otomotif   004 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 004 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   002 b kikinRpp kelas xi otomotif   002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 017 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   017 b kikinRpp kelas xi otomotif   017 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 017 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   010 b kikinRpp kelas xi otomotif   010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif 019 b kikin
Rpp kelas x otomotif   019 b kikinRpp kelas x otomotif   019 b kikin
Rpp kelas x otomotif 019 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif 017 b kikin
Rpp kelas x otomotif   017 b kikinRpp kelas x otomotif   017 b kikin
Rpp kelas x otomotif 017 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif 016b kikin
Rpp kelas x otomotif   016b kikinRpp kelas x otomotif   016b kikin
Rpp kelas x otomotif 016b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif 010 b kikin
Rpp kelas x otomotif   010 b kikinRpp kelas x otomotif   010 b kikin
Rpp kelas x otomotif 010 b kikinEKO SUPRIYADI
 
Rpp kelas x otomotif 009 b kikin
Rpp kelas x otomotif   009 b kikinRpp kelas x otomotif   009 b kikin
Rpp kelas x otomotif 009 b kikinEKO SUPRIYADI
 

More from EKO SUPRIYADI (20)

Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikinRpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( c ) kikin
 
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikinRpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikin
Rpp kelas x otomotif ddtm ( b ) kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikinRpp kelas xi otomotif 009 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 009 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b
Rpp kelas xi otomotif   002 bRpp kelas xi otomotif   002 b
Rpp kelas xi otomotif 002 b
 
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikinRpp kelas xi otomotif 016 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 016 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 012 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   012 b kikinRpp kelas xi otomotif   012 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 012 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   002 b kikinRpp kelas xi otomotif   002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 003 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   003 b kikinRpp kelas xi otomotif   003 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 003 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikinRpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikinRpp kelas xi otomotif 007 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 007 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 013 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   013 b kikinRpp kelas xi otomotif   013 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 013 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 004 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   004 b kikinRpp kelas xi otomotif   004 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 004 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   002 b kikinRpp kelas xi otomotif   002 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 002 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 017 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   017 b kikinRpp kelas xi otomotif   017 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 017 b kikin
 
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif   010 b kikinRpp kelas xi otomotif   010 b kikin
Rpp kelas xi otomotif 010 b kikin
 
Rpp kelas x otomotif 019 b kikin
Rpp kelas x otomotif   019 b kikinRpp kelas x otomotif   019 b kikin
Rpp kelas x otomotif 019 b kikin
 
Rpp kelas x otomotif 017 b kikin
Rpp kelas x otomotif   017 b kikinRpp kelas x otomotif   017 b kikin
Rpp kelas x otomotif 017 b kikin
 
Rpp kelas x otomotif 016b kikin
Rpp kelas x otomotif   016b kikinRpp kelas x otomotif   016b kikin
Rpp kelas x otomotif 016b kikin
 
Rpp kelas x otomotif 010 b kikin
Rpp kelas x otomotif   010 b kikinRpp kelas x otomotif   010 b kikin
Rpp kelas x otomotif 010 b kikin
 
Rpp kelas x otomotif 009 b kikin
Rpp kelas x otomotif   009 b kikinRpp kelas x otomotif   009 b kikin
Rpp kelas x otomotif 009 b kikin
 

Setting Respon Akustik Audio

  • 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Audio Video Kelas/Semester : X / 2 Pertemuan Ke- : 2 Alokasi Waktu : 2 Jam Teori/ 4 Jam Praktik Standar Kompetensi : Mengoperasikan Pesawat Audio Video Kompetensi Dasar : Melakukan setting respon akustik audio Indikator : Mampu melakukan setting respon akustik audio : treble, bass, volume, suround sistem I. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat melakukan setting respon akustik audio 2. Memahami prinsip setting respon akustik dipelajari berdasarkan pada buku manual yang berlaku 3. Dapat menggunakan perlengkapan keselamatan kerja serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku 4. Menganalisa dari laporan hasil pengaturan nada/suara sesuai dengan : respon akustik pendengaran, respon akustik ruang pengoperasian jelas dan efek didengar II. Materi Ajar : 1.Tata suara dan Akustik Ruang Jika sebuah ruangan difungsikan untuk ruang percakapan, misalnya ruang konferensi, ruang drama, ruang kelas dan ruang pengadilan, parameter akustik utama yang harus diperhatikan adalah tingkat kejelasan suara ucapan (speech intelligibility). Apabila tingkat kejelasan suara ucapan yang baik dapat dicapai, maka informasi yang disampaikan oleh pembicara akan sampai dengan sempurna pada pendengar. Untuk mencapai kondisi tersebut, hal-hal berikut harus dipertimbangkan dalam desain akustik ruang percakapan: 1. Berapa tingkat bising yang diinginkan hadir dalam ruangan? 2. Berapa waktu dengung ruangan/Berapa ukuran ruangan/berapa banyak permukaan penyerap suara yang harus dipasang? 3. bagaimana geometri ruangan? (berkaitan dengan pantulan, flutter echoe, sound focusing dan difusi suara) 4. Apakah perlu dipasang sistem tata suara (sound reinforcement system)?
  • 2. Point pertama berkaitan dengan beda level energi suara yang ingin didengarkan dengan level bising latar belakang, atau yang biasa disebut Signal to Noise Ratio (SNR). Bising latar belakang yang mungkin terjadi pada umumnya berasal dari: Sumber bising eksternal (traffic noise, pesawat terbang, kereta api, dsb). Hal ini harus dikendalikan dengan sistem insulasi pada dinding, lantai dan langit-langit. Sumber bising dari aktifitas di koridor, foyer atau toilet Sistem tata udara (AC) dan sistem mekanik lainnya (pompa misalnya) Pada umumnya tingkat bising yang diijinkan adalah antara 30-35 dB (25-30 dB untuk ruang drama) Point kedua berkaitan dengan berapa lama energi suara diharapkan bertahan dalam ruangan. Karena besaran speech intelligibility pada dasarnya adalah merupakan perbandingan antara energi suara yang datang ke pendengar pada awal 50-80 ms dengan energi total yang dirasakan pendengar dalam ruangan, maka waktu dengung ruangan menjadi sangat besar pengaruhnya. Waktu dengung yang disarankan berkisar antara 0.7 - 1 detik, bergantung dari ukuran ruangan. Untuk mencapai waktu dengung ruang yang disarankan inilah pemakaian bahan penyerap energi suara diperlukan. Luasan permukaan yang menyerap suara dan volume ruangan akan menentukan seberapa besar dengung dalam ruangan. Point ketiga berkaitan dengan perilaku pemantulan suara dalam ruangan. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk ruang dan posisi pemantul dan penyerap di dalam ruangan. Dinding dan langit-langit ruangan merupakan bagian permukaan ruang yang digunakan untuk mengendalikan pola pemantulan. Beberapa hal berikut perlu dijadikan catatan: Dinding samping dan langit-langit sebaiknya dibuat dari permukaan yang memantulkan suara, untuk mengoptimumkan pantulan energi suara dari sumber sehingga memperkuat suara langsung. Bagian bidang pertemuan antara dinding dan langit-langit sebaiknya dibuat absorptive (menyerap suara). Dinding belakang sebaiknya terbuat dari bahan penyerap suara atau pendifuse suara (diffusor), untuk menghindarkan terjadinya pantulan dengan delay yang panjang (late refelctions). Jarak pembicara dan pendengar dibuat sedekat mungkin (bentuk lantai teater lebih baik dari pada datar) Sebaiknya posisi pembicara lebih tinggi dari pendengar. Berikan porsi pantulan awal (dalam rentang 50-80 ms) yang merata pada seluruh daerah pendengar. (sebagai acuan praktis: beda jarak tempuh suara langsung dan suara pantulan < 17 m) Perhatikan secara khusus permukaan-permukaan yang sejajar, karena bisa menimbulkan flutter echoe (pantulan berulang) Hindari permukaan keras yang cekung (dome-like) karena akan mengakibatkan sound focusing.
  • 3. 2. Instrumen musik 3. Respon akustik ruang operasian peralatan audio 4. Peraturan keselamatan kerja III. Metode Pembelajaran : Teori dan Praktek IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal : Penjelasan singkat tentang setting tata suara B. Kegiatan Inti : Melakukan setting respon akustik audio Penataan suara terhadap respons akustik ruangan pengopersian peralatan audio C. Kegiatan Akhir : Menganalisa dan membuat laporan berdasarkan hasil pengaturan nada/suara sesuai dengan : respon akustik pendengaran, respon akustik ruang pengoperasian jelas dan efek dengar V.Alat/Bahan/Sumber Belajar A. Alat / Bahan : Pesawat Amplifier Pesawat Radio Microphone Speaker Aktif S/N dB B. Sumber Belajar : Buku Manual Modul Pengoperasian Pesawat Audio Job sheet VI. Penilaian : Penugasan Penugasan eksperimen : Lakukan eksperimen berikut ini dengan secara berurut berdasarkan langkah kerja yang ada ! Langkah kerja: 1. Bacalah lembar informasi dengan seksama! 2. Pastikan sebuah ruang untuk praktik akustik! 3. Identifikasilah sifat akustik dinding, langi-langit, lantai, dan berbagai peralatan yang ada di ruang tersebut! 4. Identifikasilah ukuran ruang tersebut (tinggi, panjang, lebar)!
  • 4. 5. Bawalah perangkat penguat audio, unit loudspeaker, dan AFG ke ruang yang telah ditetapkan untuk praktik akustik! 6. Letakkan loudspeaker pada tempat yang sesuai sehingga ruang tersebut sebagai ruang pendengaran! 7. Hubungkan unit loudspeaker dengan perangkat penguat audio! 8. Hubungkan perangkat penguat audio dengan sumber tegangan! 9. Aturlah volume perangkat audio pada posisi rendah, kemudian hidupkan ! 10.Hubungkan AFG dengan sumber tenaga, output pada posisi rendah! 11.Hubungkan output AFG dengan salah satu input perangkat penguat audio. 12.Aturlah output AFG pada posisi tengah, dan aturlah volume perangkat audio sehingga terdengar suara yang cukup keras. Ingat output AFG jangan sampai melebihi input maksimum perangkat penguat audio! 13.Dengan mengatur frekuensi output AFG amatilah terjadinya resonansi ruang, gema, dan gaung! 14.Catatlah Hasil pengamatan anda! Kriteria Kelulusan Kriteria Skor (1-10) Bobot Nilai Keterangan Kognitif 3 Syarat lulus nilai minimal 70 Kebenaran langkah kerja 2 Kebenaran pengukuran 3 Keselamatan kerja 1 Kecepatan kerja 1 Nilai Akhir
  • 5. Jakarta, 17 Juli 2011 Mengetahui Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Mursidi, SPd Eko Supriyadi, S.Pd