SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Nama : Tara Rina
NIM : 162520
PEMBAHASAN TENTANG IKAN BAWAL BINTANG
MK : MANAJEMEN MARINKULTUR
Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan
komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dalam
usaha budidaya dan mempunyai nilai ekonomis tinggi,
baik dipasar lokal maupun ekspor dengan harga bisa
mencapai Rp. 80.000 - Rp. 90.000/kg.
Di Indonesia usaha budidaya Ikan Bawal Bintang
(Trachinotus blochii) ini sudah berkembang dengan baik di
Kepulauan Seribu, Batam, Bali bahkan Kota Bengkulu.
Latar Belakang
Ikan Bawal Bintang tidak bersifat predator sehingga ikan ini
tidak akan memakan sesamanya. Dengan tidak adanya sifat ini
maka proses budidaya ikan Bawal Bintang akan lebih mudah
karena kontrol pertumbuhan ikan tidak serumit ikan dengan
sifat predator ( Hutami dan Nurlita, 2012).
Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan introduksi dari
Taiwan dan merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyi prospek
pemasaran yang cukup baik dan harga pasar yang tinggi. Popularitas ikan
Bawal Bintang mulai bersaing dengan ikan yang mempunyai nilai jual
tinggi, seperti ikan Kerapu. Hal ini disebabkan karena permintaan ikan
Bawal Bintang yang terus meningkat.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Characidae
Genus : Trachinotus
Species : Trachinotus blochii
Klasifikasi Ikan Bawal Bintang
Bawal Bintang (Trachinotus blochii) memiliki tubuh pipih, hidung mancung, sirip punggung dan sirip dada
yang panjang, sedangkan sirip dubur berwarna orange dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya, dapat
tumbuh dengan panjang 65 cm. Bawal Bintang memiliki posisi mulut subterminal dan bisa dikatupsembulkan
(protected retacted), dengan dilengkapi gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip punggung (dorsal fin) diawali jari-
jari keras yang sedikit terbenam ke dalam tubuh sebanyak 7-9 dan di puncak punggung bermula jari-jari lemah
yang memanjang hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21, sirip dubur (anal fin) di mulai dengan 2-3 jari-jari keras,
tepat dibelakang urogenitalia disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga pangkal ekor.
Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat disirip dada (pectoral fin) yang mempunyai bendera yang
tumbuh tepat dibelakang keping tutup insang utama (operculum). Permukan tubuh bawal bintang ditutupi sisik
kecil bertipe sisir (stenoid) dan memiliki gurat sisi (lateral fin) yang melengkung mengikuti profil punggung dan
tersusun dari 130 – 140 keping sisk ( Ahmad, 2009).
Morfologi Ikan Bawal Bintang
Habitat alami ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah
diperairan laut bersalinitas normal, namun ikan ini juga dapat hidup di
perairan pesisir atau payau. Di laut, tempat yang disukainya berupa
daerah karang. Saat masih menjadi juvenil yaitu ketika baru menetas
hingga menjadi bawal bintang muda, mereka hidup di muara sungai
tepian pantai dengan dasar perairan berpasir atau lumpur berpasir.
Kemudian saat menjadi dewasa bawal bintang akan bergerak kearah
karang di laut.
Bawal bintang tersebar di daerah Pasifik, Samudera Hindia,
Kepulauan di Jepang dan wilayah Cina. Kemungkinan penyebaran juga
berada hingga wilayah laut Australia. Ikan Bawal Bintan hidup dan
berenang secara bergerombol, sering juga ditemukan beriringan
dengan udang di dasar laut.
Habitat dan Penyebaran Ikan Bawal BIntang
Ikan bawal bintang adalah ikan pelagis yang memiliki habitat didaerah terumbu
karang, dekat pantai dan berbatuan diperairan tropis dari india fasifik barat sampai fasifik
tengah. Di Australia ikan Bawal Bintang ditemukan di Barat Daya Australia bagian Barat
dan di sekiter bagian Barat Australia (www.amonline.net.au.2009).
Sedangkan (www.zipcodezoo.com.2009) mengatakan bahwa populasi Bawal Bintang
ada di Laut Merah, Afrika Barat sampai kepulau Marshall dan Samoa, Utara Jepang bagian
selatan dan Selatan Australia.
Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong ikan perenang aktif dan
mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari,
bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan
tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-angsur
berwarna putih menerupai induknya (Kadari dkk., 2008).
Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong
ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan
cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari, bentuknya
lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian
badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan
berubah secara berangsur-angsur berwarna putih menyerupai
induknya (Kadari dkk., 2008).
Bawal Bintang biasanya memijah sepanjang tahun dan mengikuti fase
bulan terutama bulan purnama. Pemijahan berlangsung pada malam hari
bersamaan datangnya air pasang. Telur bersifat planktonis, dapat terbawa arus
dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar bakau sebelum akhirnya
kembali kelaut lepas atau dewasa di rerimbunan bunga karang (Juniyanto dkk.,
2005).
 Makan dan Kebiasaan Makan
Bawal Bintang termasuk ikan pemakan segala (omnivor), nilai dari plankton terutama diatom
dan alga hingga cacing merah, jentik nyamuk, maupun jenis udang-udangan kecil. Pada ikan
dewasa dapat diberikan ikan rucah segar yang telah dicincang serta dapat juga diberikan pellet ikan
(Juniyanto dkk., 2005).
Effendie (1979) mengatakan bahwa ikan dapat dibedakan berdasarkan kebiasaan makan ikan tersebut di
alam yaitu :
1. Ikan herbivora, cirinya adalah ikan ini tidak memiliki gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut yang
dapat menyaring phytoplankton dari laut. Ikan ini tidak memiliki lambung yang benar yaitu bagian usus yang
mempunyai jaringan otot yang kuat, mudah mengembang, terdapat dibagian mulut alat pencernaan
makanannya, dan ususnya panjang berliku-liku serta dindingnya tipis.
2. Ikan karnivora memiliki gigi yang menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis insangnya
menyesuaikan untuk menahan dan menggilas mangsa. Memiliki lambung besar serta ususnya pendek, tebal
dan elastis.
3. Ikan omnivora memiliki sistem pencernaan antara herbivora dan karnivora.
 Pemilihan induk ikan
Untuk mendapatkan induk ikan bawal bintang, Anda harus menyeleksi ikan
besar dengan kualitas terbaik. Induk ikan yang baik ialah ikan dewasa berusia cukup
(lebih dari 6 bulan), berbadan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan, serta memiliki
berat badan di atas 1.100 gram.
Syarat ikan indukan harus memiliki badan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan
ini dimaksudkan agar dalam waktu bertelur indukan tiak mengalami sakit yang dapat
mengganggu produksi dan kesehatan telur-telurnya.
Tahapan Budidaya Ikan Bawal Bintang
 Persiapan kolam
Untuk memelihara bibit ikan, media yang diperlukan tidak terlalu besar sekira ukuran 2,5 ×
1,25 × 1,25 m. Bahan pembuatannya bisa menggunakan waring dan jaring. Sementara itu, buat
penggelondongan dan termin pembesaran ikan, buatlah media besar, yaitu sekira 7 × 3,5 × 3,5 m
dengan menggunakan waring dan jaring lebih tebal. Taruhlah media-media tersebut di bahari
dengan menggunakan keramba jaring apung dengan ukuran 7 × 3,5 × 3,5 m untuk setiap media
tersebut.
 Penebaran benih
Lakukanlah penebaran benih pada waktu ikan dalam keadaan segar. Waktu tersebut adalah
pada jam 6—9 pagi dan 3—5 sore hari. Benih ikan harus secara hati-hati dipindahkan ke dalam
kolam agar tak stres. Bila Anda menggunakan bak plastik dalam pemindahan, tuangkanlah secara
perlahan benih ikan tersebut ke dalam kolam. Jangan terburu-buru dalam melakukannya sebab
ikan yang masih berupa bibit sangat mudah sakit.
Frekuensi dan waktu pemberian pakan yang tepat
perlu diperhatikan agar menghasilkan pertumbuhan dan
angka kelulusan hidupan yang baik serta penggunaan pakan yang
efisien. Dosis pemberian pakan dari penebaran awal ikan
sampai mencapai ukuran 100 gram adalah sebesar 7%.
Selanjutnya dari ukuran 100-200 gram/ekor dosis pakan
yang diberikan sebesar 5% dan ukuran ikan 200-300
gram pemberian pakan dengan dosis 4%, dan selanjutnya 300
gram sampai mencapai ukuran panen pakan yang diberikan dengan
dosis 3% dari total biomass ikan. Frekuensi pemberian pakan
diberikan 2 kali sehari. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan
(pellet) dengan kandungan protein minimal 37%, dengan
berbagai ukuran disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan jangan sampai meninggalkan sisa di dasar wadah pemeliharaan karena sisa pakan yang
tersisa akan menjadi incaran ikan-ikan di luar terutama ikan buntal yang berbahaya dan dapat merobaek
waring dan jaring, selain itu juga sisa pakan yang menumpuk di dasar akan menyebabkan penyakit.
Penambahan multivitamin pada ikan laut dapat menambah kekebalan tubuh ikan, mempercepat pertumbuhan,
mencegah terjadinya pembengkokan badan, dan mempertinggi angka kelulusan hidup.
 Pengendalian Kesehatan Dan Lingkungan
Penyakit yang menyerang ikan Bawal Bintang biasanya disebabkan oleh bakteri, parasit dan virus.
Oleh karena itu tindakan preventif
sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan ketika ikan
terindikasi sakit. Tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu : menjaga kebersihan lingkungan
dengan cara pergantian jaring dan pencucian jaring setiap satu bulan sekali, pemberian
makanan yang cukup baik jumlah maupun nutrisinya, dan perendaman dengan air tawar. Adapun
pengobatan dilakukan dengan cara perendaman ikan, melalui makanan, dan penyuntikan.
Pada budidaya okan bawal bintang, ikan ini
tergolong ikan pelagis selalu aktif dan bergerak
(berputar) dipermukaan, sehingga dalam budidaya
memerlukan lokasi atau tempat yang memadai. Selain
itu ikan bawal bintang mempunyai daya adaptasi yang
cukup tinggi dan mudah dibudidayakan. Ikan bawal
bintang (Trachinotus blochii) banyak terdapat di
daerah tropis maupun subtropis.
Menurut Ahmad (2009) parameter ekologis yang
cocok untuk pertumbuhan ikan bawal bintang
(Trachinotus blochii) adalah :
Suhu : 28 – 320C
Salinitas : 29 -32 ppt
DO : 6,8 – 8,4 ppm
PH : 7,8 – 8,0
 Pasca Panen
Pemanenan dilakukan setelah ikan telah
mencapai ukuran minimal 500 gram, dengan lama
pemeliharaan 6-7 bulan. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada
saat tersebut suhu relatif rendah.
Untuk pemanenan ikan Bawal Bintang
dipuasakan terlebih dahulu (tidak diberi pakan)
selama 12 -48 jam sebelum ikan dipanen.
Pemanenan
Potensi produk perikanan budidaya dari kota
Batam bervariasi dan memiliki nilai ekonomi yang
menarik. Salah satunya adalah ikan bawal bintang dan
kakap putih yang memiliki nilai jual besar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyampaikan,
potensi ikan bawal dari Batam dinilai sangat besar.
Dalam perhitungan bisnis, bawal bintang dapat dijual
dengan harga rata-rata Rp. 80.000 - Rp 90.000 per
kilogram (kg) dan modal kerja untuk benih, pakan,
obat-obatan, listrik dan tenaga kerja sebesar Rp
58.000 per kg, maka keuntungan yang dapat diraup
setidaknya Rp 32.000 per kg atau sekitar 35% dari
harga jual rata-rata.
Nilai Ekonomis
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPT. SASA
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanSawargi Ppmkp
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptmuhammadsahir5
 
Budidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasBudidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasgede jovial
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan IIbnu Sahidhir
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautichfar16
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long lineYogga Haw
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
 
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahHewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahResdianto Zein
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
A Swim Through The Sea!
A Swim Through The Sea!A Swim Through The Sea!
A Swim Through The Sea!quaziemodo
 
3º conferencia de delfines
3º conferencia de delfines3º conferencia de delfines
3º conferencia de delfinesjuanjofuro
 

What's hot (20)

Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
 
1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami1 kultur pakan alami
1 kultur pakan alami
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.pptMATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
 
Budidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hiasBudidaya pembenihan ikan hias
Budidaya pembenihan ikan hias
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
Burung Laut
Burung LautBurung Laut
Burung Laut
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan laut
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long line
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
Xmia6 pyrrophyta
Xmia6 pyrrophytaXmia6 pyrrophyta
Xmia6 pyrrophyta
 
ppt lele
ppt leleppt lele
ppt lele
 
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahHewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
 
Ikhtiologi
IkhtiologiIkhtiologi
Ikhtiologi
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
A Swim Through The Sea!
A Swim Through The Sea!A Swim Through The Sea!
A Swim Through The Sea!
 
3º conferencia de delfines
3º conferencia de delfines3º conferencia de delfines
3º conferencia de delfines
 

Similar to ppt marinkultur.pptx

Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paperHafdalia
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
 
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxBioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxRanggaPrayudha2
 
Ikanhiasanful siap edit....
Ikanhiasanful siap edit....Ikanhiasanful siap edit....
Ikanhiasanful siap edit....Amad Fuad
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMuchsinHaris
 
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh k
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh kbudidaya ikan hias jenis cichlidae oleh k
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh kTHEOVITO
 
Analisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan CupangAnalisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan CupangNida Chofiya
 
Hewan Endemik di danau maninjau
Hewan Endemik di danau maninjauHewan Endemik di danau maninjau
Hewan Endemik di danau maninjaumikeyulisa
 
Hewan Endemik.pptx
Hewan Endemik.pptxHewan Endemik.pptx
Hewan Endemik.pptxmikeyulisa
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometFitriHastuti2
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajunganAbd Taj Khalwatiyah
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanMuharman Taher
 
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putih
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putihPedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putih
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putihWarta Wirausaha
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sAngga Asc
 

Similar to ppt marinkultur.pptx (20)

Budidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalahBudidaya kakap makalah
Budidaya kakap makalah
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
Bab 1 ok
Bab 1 okBab 1 ok
Bab 1 ok
 
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxBioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
 
Ikanhiasanful siap edit....
Ikanhiasanful siap edit....Ikanhiasanful siap edit....
Ikanhiasanful siap edit....
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
 
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh k
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh kbudidaya ikan hias jenis cichlidae oleh k
budidaya ikan hias jenis cichlidae oleh k
 
Analisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan CupangAnalisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan Cupang
 
Hewan Endemik di danau maninjau
Hewan Endemik di danau maninjauHewan Endemik di danau maninjau
Hewan Endemik di danau maninjau
 
Hewan Endemik.pptx
Hewan Endemik.pptxHewan Endemik.pptx
Hewan Endemik.pptx
 
Budidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias kometBudidaya ikan hias komet
Budidaya ikan hias komet
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
 
Pembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macanPembenihan ikan kerapu macan
Pembenihan ikan kerapu macan
 
Rasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan GuppyRasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan Guppy
 
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putih
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putihPedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putih
Pedoman Sukses Usaha Budidaya ikan kakap putih
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza s
 
Budidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawalBudidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawal
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (11)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

ppt marinkultur.pptx

  • 1. Nama : Tara Rina NIM : 162520 PEMBAHASAN TENTANG IKAN BAWAL BINTANG MK : MANAJEMEN MARINKULTUR
  • 2. Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dalam usaha budidaya dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik dipasar lokal maupun ekspor dengan harga bisa mencapai Rp. 80.000 - Rp. 90.000/kg. Di Indonesia usaha budidaya Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) ini sudah berkembang dengan baik di Kepulauan Seribu, Batam, Bali bahkan Kota Bengkulu. Latar Belakang
  • 3. Ikan Bawal Bintang tidak bersifat predator sehingga ikan ini tidak akan memakan sesamanya. Dengan tidak adanya sifat ini maka proses budidaya ikan Bawal Bintang akan lebih mudah karena kontrol pertumbuhan ikan tidak serumit ikan dengan sifat predator ( Hutami dan Nurlita, 2012). Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan introduksi dari Taiwan dan merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyi prospek pemasaran yang cukup baik dan harga pasar yang tinggi. Popularitas ikan Bawal Bintang mulai bersaing dengan ikan yang mempunyai nilai jual tinggi, seperti ikan Kerapu. Hal ini disebabkan karena permintaan ikan Bawal Bintang yang terus meningkat.
  • 4. Klasifikasi Ilmiah : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Pisces Sub Class : Actinopterygii Ordo : Perciformes Famili : Characidae Genus : Trachinotus Species : Trachinotus blochii Klasifikasi Ikan Bawal Bintang
  • 5. Bawal Bintang (Trachinotus blochii) memiliki tubuh pipih, hidung mancung, sirip punggung dan sirip dada yang panjang, sedangkan sirip dubur berwarna orange dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya, dapat tumbuh dengan panjang 65 cm. Bawal Bintang memiliki posisi mulut subterminal dan bisa dikatupsembulkan (protected retacted), dengan dilengkapi gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip punggung (dorsal fin) diawali jari- jari keras yang sedikit terbenam ke dalam tubuh sebanyak 7-9 dan di puncak punggung bermula jari-jari lemah yang memanjang hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21, sirip dubur (anal fin) di mulai dengan 2-3 jari-jari keras, tepat dibelakang urogenitalia disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga pangkal ekor. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat disirip dada (pectoral fin) yang mempunyai bendera yang tumbuh tepat dibelakang keping tutup insang utama (operculum). Permukan tubuh bawal bintang ditutupi sisik kecil bertipe sisir (stenoid) dan memiliki gurat sisi (lateral fin) yang melengkung mengikuti profil punggung dan tersusun dari 130 – 140 keping sisk ( Ahmad, 2009). Morfologi Ikan Bawal Bintang
  • 6. Habitat alami ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah diperairan laut bersalinitas normal, namun ikan ini juga dapat hidup di perairan pesisir atau payau. Di laut, tempat yang disukainya berupa daerah karang. Saat masih menjadi juvenil yaitu ketika baru menetas hingga menjadi bawal bintang muda, mereka hidup di muara sungai tepian pantai dengan dasar perairan berpasir atau lumpur berpasir. Kemudian saat menjadi dewasa bawal bintang akan bergerak kearah karang di laut. Bawal bintang tersebar di daerah Pasifik, Samudera Hindia, Kepulauan di Jepang dan wilayah Cina. Kemungkinan penyebaran juga berada hingga wilayah laut Australia. Ikan Bawal Bintan hidup dan berenang secara bergerombol, sering juga ditemukan beriringan dengan udang di dasar laut. Habitat dan Penyebaran Ikan Bawal BIntang
  • 7. Ikan bawal bintang adalah ikan pelagis yang memiliki habitat didaerah terumbu karang, dekat pantai dan berbatuan diperairan tropis dari india fasifik barat sampai fasifik tengah. Di Australia ikan Bawal Bintang ditemukan di Barat Daya Australia bagian Barat dan di sekiter bagian Barat Australia (www.amonline.net.au.2009). Sedangkan (www.zipcodezoo.com.2009) mengatakan bahwa populasi Bawal Bintang ada di Laut Merah, Afrika Barat sampai kepulau Marshall dan Samoa, Utara Jepang bagian selatan dan Selatan Australia. Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari, bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-angsur berwarna putih menerupai induknya (Kadari dkk., 2008).
  • 8. Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari, bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-angsur berwarna putih menyerupai induknya (Kadari dkk., 2008). Bawal Bintang biasanya memijah sepanjang tahun dan mengikuti fase bulan terutama bulan purnama. Pemijahan berlangsung pada malam hari bersamaan datangnya air pasang. Telur bersifat planktonis, dapat terbawa arus dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar bakau sebelum akhirnya kembali kelaut lepas atau dewasa di rerimbunan bunga karang (Juniyanto dkk., 2005).
  • 9.  Makan dan Kebiasaan Makan Bawal Bintang termasuk ikan pemakan segala (omnivor), nilai dari plankton terutama diatom dan alga hingga cacing merah, jentik nyamuk, maupun jenis udang-udangan kecil. Pada ikan dewasa dapat diberikan ikan rucah segar yang telah dicincang serta dapat juga diberikan pellet ikan (Juniyanto dkk., 2005). Effendie (1979) mengatakan bahwa ikan dapat dibedakan berdasarkan kebiasaan makan ikan tersebut di alam yaitu : 1. Ikan herbivora, cirinya adalah ikan ini tidak memiliki gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut yang dapat menyaring phytoplankton dari laut. Ikan ini tidak memiliki lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot yang kuat, mudah mengembang, terdapat dibagian mulut alat pencernaan makanannya, dan ususnya panjang berliku-liku serta dindingnya tipis. 2. Ikan karnivora memiliki gigi yang menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis insangnya menyesuaikan untuk menahan dan menggilas mangsa. Memiliki lambung besar serta ususnya pendek, tebal dan elastis. 3. Ikan omnivora memiliki sistem pencernaan antara herbivora dan karnivora.
  • 10.  Pemilihan induk ikan Untuk mendapatkan induk ikan bawal bintang, Anda harus menyeleksi ikan besar dengan kualitas terbaik. Induk ikan yang baik ialah ikan dewasa berusia cukup (lebih dari 6 bulan), berbadan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan, serta memiliki berat badan di atas 1.100 gram. Syarat ikan indukan harus memiliki badan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan ini dimaksudkan agar dalam waktu bertelur indukan tiak mengalami sakit yang dapat mengganggu produksi dan kesehatan telur-telurnya. Tahapan Budidaya Ikan Bawal Bintang
  • 11.  Persiapan kolam Untuk memelihara bibit ikan, media yang diperlukan tidak terlalu besar sekira ukuran 2,5 × 1,25 × 1,25 m. Bahan pembuatannya bisa menggunakan waring dan jaring. Sementara itu, buat penggelondongan dan termin pembesaran ikan, buatlah media besar, yaitu sekira 7 × 3,5 × 3,5 m dengan menggunakan waring dan jaring lebih tebal. Taruhlah media-media tersebut di bahari dengan menggunakan keramba jaring apung dengan ukuran 7 × 3,5 × 3,5 m untuk setiap media tersebut.  Penebaran benih Lakukanlah penebaran benih pada waktu ikan dalam keadaan segar. Waktu tersebut adalah pada jam 6—9 pagi dan 3—5 sore hari. Benih ikan harus secara hati-hati dipindahkan ke dalam kolam agar tak stres. Bila Anda menggunakan bak plastik dalam pemindahan, tuangkanlah secara perlahan benih ikan tersebut ke dalam kolam. Jangan terburu-buru dalam melakukannya sebab ikan yang masih berupa bibit sangat mudah sakit.
  • 12. Frekuensi dan waktu pemberian pakan yang tepat perlu diperhatikan agar menghasilkan pertumbuhan dan angka kelulusan hidupan yang baik serta penggunaan pakan yang efisien. Dosis pemberian pakan dari penebaran awal ikan sampai mencapai ukuran 100 gram adalah sebesar 7%. Selanjutnya dari ukuran 100-200 gram/ekor dosis pakan yang diberikan sebesar 5% dan ukuran ikan 200-300 gram pemberian pakan dengan dosis 4%, dan selanjutnya 300 gram sampai mencapai ukuran panen pakan yang diberikan dengan dosis 3% dari total biomass ikan. Frekuensi pemberian pakan diberikan 2 kali sehari. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan (pellet) dengan kandungan protein minimal 37%, dengan berbagai ukuran disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Pemberian Pakan
  • 13. Pemberian pakan jangan sampai meninggalkan sisa di dasar wadah pemeliharaan karena sisa pakan yang tersisa akan menjadi incaran ikan-ikan di luar terutama ikan buntal yang berbahaya dan dapat merobaek waring dan jaring, selain itu juga sisa pakan yang menumpuk di dasar akan menyebabkan penyakit. Penambahan multivitamin pada ikan laut dapat menambah kekebalan tubuh ikan, mempercepat pertumbuhan, mencegah terjadinya pembengkokan badan, dan mempertinggi angka kelulusan hidup.  Pengendalian Kesehatan Dan Lingkungan Penyakit yang menyerang ikan Bawal Bintang biasanya disebabkan oleh bakteri, parasit dan virus. Oleh karena itu tindakan preventif sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan ketika ikan terindikasi sakit. Tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu : menjaga kebersihan lingkungan dengan cara pergantian jaring dan pencucian jaring setiap satu bulan sekali, pemberian makanan yang cukup baik jumlah maupun nutrisinya, dan perendaman dengan air tawar. Adapun pengobatan dilakukan dengan cara perendaman ikan, melalui makanan, dan penyuntikan.
  • 14. Pada budidaya okan bawal bintang, ikan ini tergolong ikan pelagis selalu aktif dan bergerak (berputar) dipermukaan, sehingga dalam budidaya memerlukan lokasi atau tempat yang memadai. Selain itu ikan bawal bintang mempunyai daya adaptasi yang cukup tinggi dan mudah dibudidayakan. Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) banyak terdapat di daerah tropis maupun subtropis. Menurut Ahmad (2009) parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah : Suhu : 28 – 320C Salinitas : 29 -32 ppt DO : 6,8 – 8,4 ppm PH : 7,8 – 8,0
  • 15.  Pasca Panen Pemanenan dilakukan setelah ikan telah mencapai ukuran minimal 500 gram, dengan lama pemeliharaan 6-7 bulan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada saat tersebut suhu relatif rendah. Untuk pemanenan ikan Bawal Bintang dipuasakan terlebih dahulu (tidak diberi pakan) selama 12 -48 jam sebelum ikan dipanen. Pemanenan
  • 16. Potensi produk perikanan budidaya dari kota Batam bervariasi dan memiliki nilai ekonomi yang menarik. Salah satunya adalah ikan bawal bintang dan kakap putih yang memiliki nilai jual besar. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyampaikan, potensi ikan bawal dari Batam dinilai sangat besar. Dalam perhitungan bisnis, bawal bintang dapat dijual dengan harga rata-rata Rp. 80.000 - Rp 90.000 per kilogram (kg) dan modal kerja untuk benih, pakan, obat-obatan, listrik dan tenaga kerja sebesar Rp 58.000 per kg, maka keuntungan yang dapat diraup setidaknya Rp 32.000 per kg atau sekitar 35% dari harga jual rata-rata. Nilai Ekonomis