1. Nama : Tara Rina
NIM : 162520
PEMBAHASAN TENTANG IKAN BAWAL BINTANG
MK : MANAJEMEN MARINKULTUR
2. Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan
komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dalam
usaha budidaya dan mempunyai nilai ekonomis tinggi,
baik dipasar lokal maupun ekspor dengan harga bisa
mencapai Rp. 80.000 - Rp. 90.000/kg.
Di Indonesia usaha budidaya Ikan Bawal Bintang
(Trachinotus blochii) ini sudah berkembang dengan baik di
Kepulauan Seribu, Batam, Bali bahkan Kota Bengkulu.
Latar Belakang
3. Ikan Bawal Bintang tidak bersifat predator sehingga ikan ini
tidak akan memakan sesamanya. Dengan tidak adanya sifat ini
maka proses budidaya ikan Bawal Bintang akan lebih mudah
karena kontrol pertumbuhan ikan tidak serumit ikan dengan
sifat predator ( Hutami dan Nurlita, 2012).
Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) merupakan introduksi dari
Taiwan dan merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyi prospek
pemasaran yang cukup baik dan harga pasar yang tinggi. Popularitas ikan
Bawal Bintang mulai bersaing dengan ikan yang mempunyai nilai jual
tinggi, seperti ikan Kerapu. Hal ini disebabkan karena permintaan ikan
Bawal Bintang yang terus meningkat.
4. Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Characidae
Genus : Trachinotus
Species : Trachinotus blochii
Klasifikasi Ikan Bawal Bintang
5. Bawal Bintang (Trachinotus blochii) memiliki tubuh pipih, hidung mancung, sirip punggung dan sirip dada
yang panjang, sedangkan sirip dubur berwarna orange dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya, dapat
tumbuh dengan panjang 65 cm. Bawal Bintang memiliki posisi mulut subterminal dan bisa dikatupsembulkan
(protected retacted), dengan dilengkapi gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip punggung (dorsal fin) diawali jari-
jari keras yang sedikit terbenam ke dalam tubuh sebanyak 7-9 dan di puncak punggung bermula jari-jari lemah
yang memanjang hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21, sirip dubur (anal fin) di mulai dengan 2-3 jari-jari keras,
tepat dibelakang urogenitalia disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga pangkal ekor.
Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat disirip dada (pectoral fin) yang mempunyai bendera yang
tumbuh tepat dibelakang keping tutup insang utama (operculum). Permukan tubuh bawal bintang ditutupi sisik
kecil bertipe sisir (stenoid) dan memiliki gurat sisi (lateral fin) yang melengkung mengikuti profil punggung dan
tersusun dari 130 – 140 keping sisk ( Ahmad, 2009).
Morfologi Ikan Bawal Bintang
6. Habitat alami ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah
diperairan laut bersalinitas normal, namun ikan ini juga dapat hidup di
perairan pesisir atau payau. Di laut, tempat yang disukainya berupa
daerah karang. Saat masih menjadi juvenil yaitu ketika baru menetas
hingga menjadi bawal bintang muda, mereka hidup di muara sungai
tepian pantai dengan dasar perairan berpasir atau lumpur berpasir.
Kemudian saat menjadi dewasa bawal bintang akan bergerak kearah
karang di laut.
Bawal bintang tersebar di daerah Pasifik, Samudera Hindia,
Kepulauan di Jepang dan wilayah Cina. Kemungkinan penyebaran juga
berada hingga wilayah laut Australia. Ikan Bawal Bintan hidup dan
berenang secara bergerombol, sering juga ditemukan beriringan
dengan udang di dasar laut.
Habitat dan Penyebaran Ikan Bawal BIntang
7. Ikan bawal bintang adalah ikan pelagis yang memiliki habitat didaerah terumbu
karang, dekat pantai dan berbatuan diperairan tropis dari india fasifik barat sampai fasifik
tengah. Di Australia ikan Bawal Bintang ditemukan di Barat Daya Australia bagian Barat
dan di sekiter bagian Barat Australia (www.amonline.net.au.2009).
Sedangkan (www.zipcodezoo.com.2009) mengatakan bahwa populasi Bawal Bintang
ada di Laut Merah, Afrika Barat sampai kepulau Marshall dan Samoa, Utara Jepang bagian
selatan dan Selatan Australia.
Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong ikan perenang aktif dan
mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari,
bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan
tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-angsur
berwarna putih menerupai induknya (Kadari dkk., 2008).
8. Ikan Bawal Bintang (Terchinotus blochii, Lacepede) tergolong
ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan
cukup tinggi. Pada saat umur dibawah 10 hari, bentuknya
lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian
badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan
berubah secara berangsur-angsur berwarna putih menyerupai
induknya (Kadari dkk., 2008).
Bawal Bintang biasanya memijah sepanjang tahun dan mengikuti fase
bulan terutama bulan purnama. Pemijahan berlangsung pada malam hari
bersamaan datangnya air pasang. Telur bersifat planktonis, dapat terbawa arus
dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar bakau sebelum akhirnya
kembali kelaut lepas atau dewasa di rerimbunan bunga karang (Juniyanto dkk.,
2005).
9. Makan dan Kebiasaan Makan
Bawal Bintang termasuk ikan pemakan segala (omnivor), nilai dari plankton terutama diatom
dan alga hingga cacing merah, jentik nyamuk, maupun jenis udang-udangan kecil. Pada ikan
dewasa dapat diberikan ikan rucah segar yang telah dicincang serta dapat juga diberikan pellet ikan
(Juniyanto dkk., 2005).
Effendie (1979) mengatakan bahwa ikan dapat dibedakan berdasarkan kebiasaan makan ikan tersebut di
alam yaitu :
1. Ikan herbivora, cirinya adalah ikan ini tidak memiliki gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut yang
dapat menyaring phytoplankton dari laut. Ikan ini tidak memiliki lambung yang benar yaitu bagian usus yang
mempunyai jaringan otot yang kuat, mudah mengembang, terdapat dibagian mulut alat pencernaan
makanannya, dan ususnya panjang berliku-liku serta dindingnya tipis.
2. Ikan karnivora memiliki gigi yang menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis insangnya
menyesuaikan untuk menahan dan menggilas mangsa. Memiliki lambung besar serta ususnya pendek, tebal
dan elastis.
3. Ikan omnivora memiliki sistem pencernaan antara herbivora dan karnivora.
10. Pemilihan induk ikan
Untuk mendapatkan induk ikan bawal bintang, Anda harus menyeleksi ikan
besar dengan kualitas terbaik. Induk ikan yang baik ialah ikan dewasa berusia cukup
(lebih dari 6 bulan), berbadan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan, serta memiliki
berat badan di atas 1.100 gram.
Syarat ikan indukan harus memiliki badan bagus, sehat, dan tidak ada kecacatan
ini dimaksudkan agar dalam waktu bertelur indukan tiak mengalami sakit yang dapat
mengganggu produksi dan kesehatan telur-telurnya.
Tahapan Budidaya Ikan Bawal Bintang
11. Persiapan kolam
Untuk memelihara bibit ikan, media yang diperlukan tidak terlalu besar sekira ukuran 2,5 ×
1,25 × 1,25 m. Bahan pembuatannya bisa menggunakan waring dan jaring. Sementara itu, buat
penggelondongan dan termin pembesaran ikan, buatlah media besar, yaitu sekira 7 × 3,5 × 3,5 m
dengan menggunakan waring dan jaring lebih tebal. Taruhlah media-media tersebut di bahari
dengan menggunakan keramba jaring apung dengan ukuran 7 × 3,5 × 3,5 m untuk setiap media
tersebut.
Penebaran benih
Lakukanlah penebaran benih pada waktu ikan dalam keadaan segar. Waktu tersebut adalah
pada jam 6—9 pagi dan 3—5 sore hari. Benih ikan harus secara hati-hati dipindahkan ke dalam
kolam agar tak stres. Bila Anda menggunakan bak plastik dalam pemindahan, tuangkanlah secara
perlahan benih ikan tersebut ke dalam kolam. Jangan terburu-buru dalam melakukannya sebab
ikan yang masih berupa bibit sangat mudah sakit.
12. Frekuensi dan waktu pemberian pakan yang tepat
perlu diperhatikan agar menghasilkan pertumbuhan dan
angka kelulusan hidupan yang baik serta penggunaan pakan yang
efisien. Dosis pemberian pakan dari penebaran awal ikan
sampai mencapai ukuran 100 gram adalah sebesar 7%.
Selanjutnya dari ukuran 100-200 gram/ekor dosis pakan
yang diberikan sebesar 5% dan ukuran ikan 200-300
gram pemberian pakan dengan dosis 4%, dan selanjutnya 300
gram sampai mencapai ukuran panen pakan yang diberikan dengan
dosis 3% dari total biomass ikan. Frekuensi pemberian pakan
diberikan 2 kali sehari. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan
(pellet) dengan kandungan protein minimal 37%, dengan
berbagai ukuran disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Pemberian Pakan
13. Pemberian pakan jangan sampai meninggalkan sisa di dasar wadah pemeliharaan karena sisa pakan yang
tersisa akan menjadi incaran ikan-ikan di luar terutama ikan buntal yang berbahaya dan dapat merobaek
waring dan jaring, selain itu juga sisa pakan yang menumpuk di dasar akan menyebabkan penyakit.
Penambahan multivitamin pada ikan laut dapat menambah kekebalan tubuh ikan, mempercepat pertumbuhan,
mencegah terjadinya pembengkokan badan, dan mempertinggi angka kelulusan hidup.
Pengendalian Kesehatan Dan Lingkungan
Penyakit yang menyerang ikan Bawal Bintang biasanya disebabkan oleh bakteri, parasit dan virus.
Oleh karena itu tindakan preventif
sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan ketika ikan
terindikasi sakit. Tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu : menjaga kebersihan lingkungan
dengan cara pergantian jaring dan pencucian jaring setiap satu bulan sekali, pemberian
makanan yang cukup baik jumlah maupun nutrisinya, dan perendaman dengan air tawar. Adapun
pengobatan dilakukan dengan cara perendaman ikan, melalui makanan, dan penyuntikan.
14. Pada budidaya okan bawal bintang, ikan ini
tergolong ikan pelagis selalu aktif dan bergerak
(berputar) dipermukaan, sehingga dalam budidaya
memerlukan lokasi atau tempat yang memadai. Selain
itu ikan bawal bintang mempunyai daya adaptasi yang
cukup tinggi dan mudah dibudidayakan. Ikan bawal
bintang (Trachinotus blochii) banyak terdapat di
daerah tropis maupun subtropis.
Menurut Ahmad (2009) parameter ekologis yang
cocok untuk pertumbuhan ikan bawal bintang
(Trachinotus blochii) adalah :
Suhu : 28 – 320C
Salinitas : 29 -32 ppt
DO : 6,8 – 8,4 ppm
PH : 7,8 – 8,0
15. Pasca Panen
Pemanenan dilakukan setelah ikan telah
mencapai ukuran minimal 500 gram, dengan lama
pemeliharaan 6-7 bulan. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada
saat tersebut suhu relatif rendah.
Untuk pemanenan ikan Bawal Bintang
dipuasakan terlebih dahulu (tidak diberi pakan)
selama 12 -48 jam sebelum ikan dipanen.
Pemanenan
16. Potensi produk perikanan budidaya dari kota
Batam bervariasi dan memiliki nilai ekonomi yang
menarik. Salah satunya adalah ikan bawal bintang dan
kakap putih yang memiliki nilai jual besar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyampaikan,
potensi ikan bawal dari Batam dinilai sangat besar.
Dalam perhitungan bisnis, bawal bintang dapat dijual
dengan harga rata-rata Rp. 80.000 - Rp 90.000 per
kilogram (kg) dan modal kerja untuk benih, pakan,
obat-obatan, listrik dan tenaga kerja sebesar Rp
58.000 per kg, maka keuntungan yang dapat diraup
setidaknya Rp 32.000 per kg atau sekitar 35% dari
harga jual rata-rata.
Nilai Ekonomis