Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian kuantitatif yang mencakup pengertian, ciri-ciri, perbedaan, dan prosedur penelitian kuantitatif."
3. MATERI HARI INI
1. Pengertian Penelitian Kuantitatif & Kualitatif
2. Ciri ciri Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
3. Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif & Kualitatif
4. Prosedur Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
4. PENGERTIAN PENELITIAN
KUANTITATIF
Definisi penelitian kuantitatif, menurut pendapat para ahli. Antara lain
adalah sebagai berikut:
Kasiram (2018)
• Pengertian penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat
menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai
apa yang sudah di teliti.
Nana Sudjana dan Ibrahim (2021)
• Menurutnya, definisi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan
selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-metode
penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.
5. Suriasumantri (2005)
• Menurutnya, arti penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang sifatnya
ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypothetico-
verifikatif pada langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
Dari penjelasan dan definisi penelitian kuantitatif menurut
para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam
proses penghitungan dan penganalisis hasil penelitian.
Anggota yang di diperoleh dalam penelitian jenis ini dengan
menentukan populasi dan sampel.
6. • Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa
jenis penelitian.
• Subana dan Sudrajat menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif terbagi menjadi
penelitian eksperimen, deskriptif korelasional,
evaluasi dan kausal komperatif.
• Penelitian kausal komperatif sering sukar
dibedakan dengan penelitian korelasional.
7. • Emzir, mengemukakan penelitian korelasional
dan kausal komparatif sukar dibedakan karena
kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan
hal yang sama mengenai interpretasi hasil. Akan
tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya.
• Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua
atau lebih kelompok dan satu variabel bebas.
Lebih lagi, studi ini melibatkan perbandingan
Sementara itu, studi korelasional melibatkan
korelasi.
8. CIRI PENELITIAN
KUANTITATIF
• Beragam ciri yang terdapat dalam penelitian
kuantitatif, ciri-ciri atau karakteristik dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut;
• Penelitian kuantitatif lebih bersifat spesifik,
jelas, dan terperinci.
• Etik, artinya dalam penelitian kuantitatif ini
mementingkan pandangan orang lain.
• Menunjukkan hubungan antar variabel
9. • Penelitian kuantitatif biasanya memulai dengan
teori dan hipotesis (deduktif)
• Komputer, kalkulator dan aplikasi stafistik
menjadi instrumen utama jenis penelitian
kuantitatif ini
• Teknik pengumpulan data yang biasa digunakan
dalam penelitian kuantitatif antara lain yaitu
eksperimen survei, dan angket.
• Analisis dilakukan setelah pengumpulan data.
• Hubungan dengan informan memiliki jarak dan
berjangka pendek.
10. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUANTITATIF
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
pendekatan kuantitatif berdasarkan atas paradigma
positivisme yang berpandangan bahwa peneliti
dapat dengan sengaja mengadakan perubahan
terhadap dunia sekitar dengan melakukan berbagai
eksperimen.
Para penganut positivisme percaya bahwa manusia
dapat menemukan aturan-aturan, hukum-hukum,
dan prinsip-prinsip umum tentang dunia kenyataan
baik dalam ilmu-ilmu alam maupun dalam ilmu-
ilmu sosial termasuk pendidikan.
11. • Hukum-hukum itu dapat ditemukan dari data
empiris dengan menggunakan sampel yang
representatif.
• Mereka juga berpendirian bahwa realitas itu
dapat dipecah menjadi bagian-bagian dan
hukum yang berlaku bagi bagian yang kecil
juga berlaku untuk keseluruhan.
12. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUANTITATIF
Adapun karakteristik pendekatan kuantitatif yang
dilandasi oleh paradigma positivisme menurut Nasution
(1998), Brannen (1999), Bryman (1998) Strauss dan
Corbin (2022) adalah sebagai berikut :
(a) logika eksperimen dengan memanipulasi variabel
yang dapat diukur secara kuantitatif agar dapat dicari
hubungan antara berbagai variabel.
(b) mencari hukum universal yang dapat meliputi semua
kasus, meskipun dengan pengolahan statistik dicapai
tingkat probabilitas dengan mementingkan sampel
untuk mencari generalisasi,
13. (a) Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-
gejala yang dapat diamati langsung dengan
mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur
dengan instrumen yang valid dan reliabel. Netralitas
memungkinkan penelitian itu direplikasi,
(b) Bersifat atomistik, yaitu memecah kenyataan dalam
bagian-bagian dan mencari hubungannya,
(c) Bersifat deterministik, tertuju pada kepastian dengan
mengadakan pengujian terhadap hipotesis, dan
(d) tujuan yang pokok adalah mencapai generalisasi yang
dapat digunakan untuk meramalkan atau
memprediksi.
14. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUANTITATIF
Di samping itu pendekatan kuantitatif juga dapat dijelaskan ciri-cirinya
ditinjau dari operasionalisasinya, yaitu :
(1)Desain penelitian kuantitatif bersifat spesifik, jelas, rinci, hipotesis
dirumuskan dengan tegas dan ditentukan secara mantap sejak awal
untuk dijadikan pegangan bagi setiap langkah penelitian yang
dilakukan,
(2)Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menunjukkan hubungan
antar variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif,
(3)Instrumen penelitian menggunakan tes, angket, wawancara,
dengan alat berupa kalkulator, komputer, dan sebagainya,
15. (4) Data penelitian bersifat kuantitatif yang diperoleh dari
hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen,
(5) Sampelnya besar, representatif, dan diusahakan sedapat
mungkin diambil secara random,
(6) Analisis data dilakukan pada tahap akhir setelah
pengumpulan data selesai, bersifat deduktif dan
menggunakan statistik, dan
(7) Hubungan antara peneliti dengan responden berjarak,
sering tanpa kontak langsung.
16. PERSYARATAN PENELITIAN
KUANTITATIF
a. Sistematis
• Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai dengan
yang kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Berencana
• Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelum dilakukan penelitian,
sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya.
c. Mengikuti Konsep Ilmiah
• Mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan, penelitian dilakukan dengan
mengikuti cara-cara atau langkah-langkah yang sudah ditentukan, yaitu prinsip
yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan (taraf berpikir ilmiah oleh
John Dewey di dalam reflective thinking) yang antara lain meliputi:
1) The felt need
• Penelitian dilakukan karena diawali oleh adanya kebutuhan atau tantangan untuk
menyelesaikan suatu masalah.
17. 2) The Problem
• Merumuskan masalah agar suatu masalah penelitian menjadi jelas batasan, kedudukan, dan
alternatif cara untuk memecahkan masakah tersebut.
3) The hypothesis
• Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan kegiatan pemecahan masalah.
4) Collection of data as evidence
• Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis.
5) Concluding belief
• Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan kepada hipotesis yang
sudah dirumuskan.
6) General value of the conclusion
• Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut dan
implikasinya di masa yang akan datang (Sutrisno Hadi di dalam Suharsimi Arikunto, 1998: 15).
18. PROSEDUR PENELITIAN
KUANTITATIF
• Langkah-langkah penelitian kuantitatif menurut
Suharsimi Arikunto (2018: 17) adalah sebagai
berikut:
• a. Memilih Masalah
• b. Melakukan Studi Pendahuluan
• c. Merumuskan Masalah Rancangan Penelitian
• d. Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis
• e. Memilih Pendekatan
19. • f. Menentukan Variabel dan Sumber Data
• g. Menentukan dan Menyusun Instrumen
• h. Mengumpulkan Data
• i. Menganalisis Data Pelaksanaan
• j. Menarik Kesimpulan
• k. Menulis Laporan Pembuatan Laporan
20. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KUANTITATIF
a. Memilih Masalah
• Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian atau kebingungan
terhadap suatu hal atau fenomena, kemenduaan arti (ambiguity),
halangan dan rintangan, celah (gap) baik antarkegiatan atau
antarfenomena baik yang telah ada ataupun yang akan ada. Masalah yang
baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai nilai penelitian. Masalah mempunyai nilai penelitian
apabila:
• a) mempunyai sifat keaslian.
• b) menyatakan suatu hubungan.
• c) merupakan hal yang penting.
• d) dapat diuji.
• e) dinyatakan di dalam bentuk pertanyaan.
21. 2) Mempunyai fisibilitas (dapat dilaksanakan).
• Persyaratan ini akan terpenuhi apabila:
• a) Data serta metode untuk memecahkan
masalah tersedia.
• b) Cukup waktu, tenaga dan biaya untuk
memecahkan masalah tersebut.
• c) Ada dukungan dari pihak-pihak terkait.
• d) Masalah tidak bertentangan dengan hukum,
moral dan etika.
22. • 3) Sesuai dengan kualifikasi si peneliti.
• Masalah yang baik adalah yang menarik bagi peneliti dan sesuai dengan
kualifikasi dari si peneliti itu sendiri.
• 4) Hasil penelitian bermanfaat.
• Ciri ini sekaligus merupakan syarat terpenting bagi suatu kegiatan
penelitian karena penelitian yang baik pada dasarnya dilakukan dalam
rangka untuk menyumbangkan hasil penelitian tersebut kemajuan ilmu
pengetahuan, meningkatkan efektifitas kerja, atau mengembangkan
sesuatu yang sudah ada.
• Masalah-masalah penelitian dapat diperoleh dari sumber masalah sebagai
berikut:
• 1) Pengalaman pribadi peneliti di dalam kehidupan sehari-hari.
• 2) Pengamatan pribadi terhadap lingkungan sekitar.
• 3) Bacaan-bacaan, baik yang ilmiah maupun yang non ilmiah.
23. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KUANTITATIF
• b. Studi Pendahuluan
• Studi pendahuluan dimaksudkan untuk menjajagi kemungkinan bisa
tidaknya kegiatan penelitian diteruskan. Selain itu juga dimaksudkan
untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
• 1) Manfaat Studi Pendahuluan
• Manfaat dari studi pendahuluan antara lain terkait dengan
informasi yang di dapat oleh peneliti mengenai:
• a) apa yang akan diteliti.
• b) Di mana dan kepada siapa informasi dapat diperoleh.
• c) Bagaimana cara memperoleh data/informasi.
• d) Teknik apa yang akan dugunakan untuk menganalisis data.
• e) Bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan
hasil penelitian.
24. • 2) Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
• Studi pendahuluan dapat dilakukan pada 3
obyek yang biasa di kenal dengan istila 3 p
(paper, person, place).
25. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KUANTITATIF
• c. Merumuskan Masalah Penelitian
• Agar penelitian dapat dilakukan dengan sebaik-
baiknya, maka peneliti perlu untuk merumuskan
masalahnya sehingga menjadi jelas dari mana
harus memulai, ke mana harus diarahkan dan
dengan apa bisa dijalankan. Umumnya masalah
penelitian dirumuskan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
• 1) dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
• 2) Rumusan jelas dan padat.
• 3) mencerminkan ciri penelitian yang dilakukan.
26. • Selain ketentuan di atas, masih terdapat beberapa ketentuan yang
diantaranya adalah rumusan masalah harus merupakan dasar bagi
perumusan judul, perumusan tujuan, dan pembuatan hipotesis.
• Sebagai contohnya:
• Judul : Studi Korelasi antara Pengetahuan orangtua tentang
parenting dengan kemampuan pragmatik pada siswa kelas 2 sd
cisokan bandung
• Masalah : Adakah korelasi antara Pengetahuan orangtua tentang
parenting dengan kemampuan pragmatik pada siswa kelas 2 sd
cisokan bandung?
• Tujuan : Untuk mengetahui korelasi antara Pengetahuan orangtua
tentang parenting dengan kemampuan pragmatik pada siswa
kelas 2 sd cisokan bandung
27. • Untuk mengetahui apakah judul tersebut sudah
memenuhi persyaratan sebagai judul penelitian yang
baik, maka bisa dilihat dari unsur-unsur yang terdapat
di dalam judul penelitian tersebut yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
• 1) Sifat atau jenis penelitian : Penelitian Korelasi
• 2) Obyek yang akan diteliti : Pengetahuan orangtua
tentang parenting dengan kemampuan pragmatik
3) Subyek Penelitian : siswa kelas 2 sd
• 4) Lokasi Penelitian : Sekolah dasar cisokan bandung
• 5) Waktu Penelitian : feb – des 2023
28. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
KUANTITATIF
• d. Merumuskan Aggapan Dasar dan Hipotesis
Penelitian
• 1) Anggapan Dasar
• Anggapan dasar atau postulat menurut Winarno
Surakhmad di dalam Suharsimi Arikunto (2018: 60)
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh peneliti. Setiap peneliti dapat
merumuskan postulat sendiri-sendiri yang bersifat
sangat subyektif. Seorang peneliti mungkin masih
meragukan suatu anggapan dasar yang oleh peneliti
lain sudah diterima sebagai suatu kebenaran..
29. • Dari contoh Judul penelitian di atas anggapan
dasar penelitian antara lain dapat dirumuskan
sebagai berikut:
• a) Pengetahuan orangtua tentang parenting
bervariasi.
• b) Kemampuan pragmatik anak kelas 2 sd
bervariasi.
30. JENIS PENELITIAN
KUANTITATIF
• Jenis-jenis yang terdapat dalam pendekatan
kuantitatit, antara lain adalah sebagai berikut;
• Eksperimen
Eksperimen adalah suatu jenis penelitian untuk
mencari hubungan kausalitas (sebab akibat). Pada
penelitian eksperimen peneliti mampu
mengontrol atau mengubah tentang besar kecilnya
variabel
independen (penyebab) dalam penelitian.
31. Survei
• Survai dalam penelitian kuantitatif adalah suatu
metode penelitian untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik, tindakan, dan perpendapat yang
mewakili populasi melajui kuesioner ataupun
wawancara peneliti tidak berupaya memberikan
perlakuan khusus terhadap variabel dalam proses
penelitian.
• Contoh penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survai misalnya saja penelitian tentang
ANALISIS MUTU PELAYANAN TERAPI WICARA DI
RUMAH SAKIT KOTA SOLO
32. • Deskriptif Kuantitatif
• Deskriptif kuantltatif adalah suatu jenis penelitian
yang bertujuan menggambarkan atau melakukan
deskrpsi angka-angka yang telah diolah sesual
standardisasi tertentu. Contoh dalam penelitian
ini misalnya saja penelitian mengenai Pengaruh
PENGETAHUAN ORANGTUA TERHADAP TERAPI
WICARA DENGAN KEMAMPUAN BAHASA BICARA
ANAK DOWN SYNDROM DI RUMAH SAKIT
SURAKARTA
33. PENGERTIAN PENELITIAN
KUALITATIF
• Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah
metode yang menekankan pada aspek pemahaman
lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat sebuah permasalahan.
• Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang
sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis
dan lebih menampakkan proses maknanya.
• Tujuan dari metode ini adalah untuk memahami secara
luas dan mendalam terhadap suatu masalah secara
detail pada suatu permasalahan yang sedang dikaji.
34. CIRI-CIRI PENELITIAN
KUALITATIF
• 1. Menggunakan Lingkungan Sebagai Sumber Data
• Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah lingkungan
alami. Kajian utama dalam penelitian kualitatif ini biasanya peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial tertentu.
• Penelitian dilaksanakan ketika berinteraksi langsung dengan tempat
terjadinya peristiwa. Peneliti melakukan pengamatan, mencari tahu,
mencatat, dan menggali sumber-sumber yang berkaitan dengan peristiwa
yang sedang terjadi pada saat itu.
• 2. Mempunyai Sifat Deskriptif Analitik
• Data yang sudah di dapat dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, baik
berupa wawancara, dokumentasi, analisis, catatan di lapangan akan
disusun oleh peneliti di lokasi penelitian, tidak dalam bentuk angka-angka.
• Peneliti melakukan analisis data dengan cara memperbanyak informasi ke
berbagai sumber dan kemudian informasi yang di dapat akan
dibandingkan guna untuk menemukan hasil atau data yang sebenarnya.
35. • 3. Tekanan Pada Proses Bukan Hasil
• Data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian kualitatif berkaitan dengan
pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan
bukan dari hasil akhirnya. Pertanyaan
menuntut mengenai gambaran keadaan yang
sebenarnya tentang kegiatan, tahapan-
tahapan, prosedur, alasan, dan interaksi yang
terjadi pada saat kejadian berlangsung.
36. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUALITATIF
• Pendekatan kualitatif berdasarkan paradigma
post-positivisme yang mengikuti jalan yang
berbeda dengan paradigma positivisme.
Penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dilaksanakan dalam situasi alamiah
atau “natural setting” sehingga pendekatan ini
juga disebut metode naturalistik.
37. • Pada hakekatnya pendekatan kualitatif itu
adalah mengamati orang dalam lingkungan
hidupnya, berinteraksi dengan mereka,
berusaha memahami bahasa dan penafsiran
mereka mengenai dunia sekitarnya. Untuk itu
peneliti harus terjun ke lapangan dan berada
di tengah-tengah mereka dalam waktu yang
cukup.
38. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUALITATIF
• Menurut Nasution (1998), Suryabrata (1999), Moleong (1999), Bogdan
dan Biklen (2002), Lincoln dan Guba (2003), pendekatan kualitatif memiliki
karakteristik sebagai berikut:
• (a) sumber data adalah situasi alamiah, peneliti mengumpulkan data
berdasarkan observasi situasi sebagaimana adanya, langsung
berhubungan dengan situasi dan orang yang diteliti, (
• b) peneliti merupakan alat pengumpul data utama sehingga disebut “key
instrument”. Sebagai instrumen utama, peneliti dapat memahami interaksi
antar manusia, mengetahui gerak roman muka, menyelami perasaan dan
nilai yang terkandung dalam ucapan dan kegiatan responden,
• (c) bersifat deskriptif sehingga datanya dituangkan dalam bentuk uraian,
• (d) mengutamakan proses dari pada hasil, karena dengan mengamati
proses tersebut, maka hubungan antara bagian-bagian yang diteliti akan
jauh menjadi lebih jelas,
39. • (e) sampelnya purposif tidak bersifat random dan jumlahnya sedikit tetapi
dipilih orang-orang yang benar-benar mengetahui permasalahan (key
person) sesuai dengan tujuan penelitian,
• (f) mengutamakan data langsung atau first hand dan mencari makna
dibalik perilaku,
• (g) partisipasi tanpa mengganggu, artinya untuk memperoleh situasi
alamiah, peneliti tidak menonjolkan diri saat melakukan observasi agar
tidak dianggap sebagai “orang luar” sehingga tidak mengganggu
kewajaran situasi,
• (h) mengutamakan perspektif emik, yaitu mengutamakan pandangan
responden dan bukan pandangan peneliti (perspektif etik),
• (i) trianggulasi, yaitu mengadakan uji validitas data kualitatif dengan
mengadakan pengecekan tentang kebenaran data yang diperoleh dari satu
responden dengan responden lain yang dipandang juga mengetahui
kebenaran data tersebut, dan
• (j) analisis data bersifat induktif.
40. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
KUALITATIF
• Di samping itu, ditinjau dari segi operasionalisasinya
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif juga
dapat diidentifikasi ciri-cirinya, yaitu: (1) desain penelitian
kualitatif bersifat umum, singkat, fleksibel, dan berkembang
dalam proses penelitian, serta tidak ada hipotesis (2) tujuan
penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman makna
verstehen, menggambarkan realitas yang kompleks, (3)
teknik penelitian adalah dengan observasi berpartisipasi
dan wawancara mendalam sehingga bersifat deskriptif, (4)
analisis data dilakukan secara terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian dan bersifat induktif, dan (5)
hubungan antara peneliti dengan responden adalah akrab,
empati, dan kedudukannya sama.
41. PROSEDUR PENELITIAN
KUALITATIF
• 1 Metode dan Alasan Menggunakan Metode
• Desain pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif,
dengan menggunakan teknik kualitatif, yakni suatu
proses yang mencoba untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas
yang ada dalam interaksi manusia dan secara khusus
untuk memperoleh jawaban atau informasi mendalam
tentang interaksi sosial dan kepercayaan masyarakat.
Alasan pemilihan metode ini agar mendapatkan
jawaban yang lebih mendalam mengenai persepsi
sehat sakit masyarakat yang dipengaruhi oleh sosial
budaya (Sugiyono, 2006).
42. • 2 Tempat dan Waktu Penelitian
• 2.1 Tempat Penelitian
• Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Ana
Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Alasan pemilihan
tempat karena berdasarkan hasil observasi langsung
masyarakat masih meyakini kepercayaan dari nenek
moyang mereka yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-
hari dan hasil wawancara dengan 2 (dua) informan di Desa
Sungai Ana pada tanggal 22 Maret 2010 bahwa masyarakat
di desa tersebut yang berkaitan dengan persepsi sehat sakit
memang selalu dikaitan dengan hal ghaib atau mistis yang
memang telah membudaya
43. • contohnya seperti sakit kepala (Pederak) yang
disebabkan oleh pada saat melewati kuburan
dan ditegur orang yang sudah meninggal serta
bayi sering menangis disebabkan oleh
diganggu mahluk halus dan lainnya sehingga
mereka membawa berobat ke orang pandai
(dukun, kyai dan lainnya) untuk
menyembuhkannya.
44. • 2.2 Waktu Penelitian
• Waktu penelitian dimulai pada kegiatan
pembuatan proposal pada bulan Juni sampai
Juli 2010 sedangkan untuk kegiatan penelitian
pada bulan Agustus sampai Oktober 2010 di
Desa Sungai Ana Kabupaten Sintang, setelah
kegiatan penelitian maka peneliti melakukan
proses pembimbingan (Asistuisi) pada bulan
November 2010 sampai Februari 2011.
45. • 3 Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri, selanjutnya setelah fokus
penelitian menjadi jelas, diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan dengan
data yang telah ditemukan melalui wawancara
dan alat bantu yang digunakan dalam proses
wawancara adalah handycam sebagai alat
perekam gambar, pulpen, pensil, pedoman
wawancara dan kamera untuk dokumentasi.
46. • 4 Informan
• Informan dipilih secara purposive (dengan memiliki kriteria
inklusi) dan key person. Key person ini digunakan apabila
peneliti sudah memahami informasi awal tentang objek
penelitian maupun informan penelitian, sehingga
membutuhkan key person untuk melakukan wawancara
mendalam, key person ini adalah tokoh adat, tokoh agama
dan petugas kesehatan (Bungin, 2003), yaitu:
• 1. Informan pangkal yaitu tokoh masyarakat yang
memberikan informasi sebagian besar interaksi sosial dan
kepercayaan masyarakat Desa Sungai Ana serta
memberitahukan informan kunci yang akan membantu
peneliti dalam mendapatkan informasi yang lebih
mendalam.
47. • 2. Informan kunci yaitu seseorang yang secara lengkap dan
mendalam mengetahui informasi yang akan menjadi permasalahan
dalam penelitian. Informan kunci terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
• a. Formal Leader yaitu petugas kesehatan yang merupakan
faktor pembantu dalam pengobatan secara medis serta
memberikan persepsi sehat dan sakit kepada masyarakat Desa
Sungai Ana dalam menjalani kehidupannya.
• b. Informal Leader yaitu tokoh adat yang merupakan informan
paling mengetahui masyarakat Desa Sungai Ana baik interaksi sosial
dan kepercayaannya sehingga memudahkan dalam mendapatkan
informasi untk penelitian, serta dukun yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dahulu sampai sekarang oleh masyarakat
Desa Sungai Ana karena apapun yang terjadi pada masyarakat
mengenai sehat dan sakit berkaitan dengan dukun karena
merupakan tradisi turun temurun dari dahulu.
48. • Berdasarkan teori diatas maka kriteria informan dalam
penelitian ini tokoh masyarakat, tenaga kesehatan dan
tokoh adat adalah sebagai berikut:
• 1. Sudah lama tinggal di Desa Sungai Ana
Kecamatan Sintang.
• 2. Usia 20 tahun keatas.
• 3. Tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat
setempat.
• 4. Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dan
polindes di Kecamatan Sintang.
• 5. Bersedia diwawancarai.
49. • 5 Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data yang utama adalah
dengan cara wawancara mendalam yang dibantu
dengan pedoman wawancara, serta observasi
secara langsung (Bungin, 2007). Pengumpulan
data yang dilakukan di lapangan yaitu mencari
informan tokoh masyarakat, tokoh agama, dukun,
petugas kesehatan dan 2 (dua) perwakilan
masyarakat di Desa Sungai Ana,
50. • kemudian mewawancarai informan satu
persatu secara mendalam menganai interaksi
sosial dan kepercayaan masyarakat yang
dibantu denga pedoman wawancara yang
berisikan pertanyaan yang akan diajukan
kepada informan dan tidak lupa peneliti
mengambil dokumentasi seperti foto dan
merekam suara informan untuk dokumentasi.
Pengumpulan informasi yang kurang akan
dilakukan ulang sampai mendapat kejelasan.
51. • 6 Teknik Analisa Data
• Teknik analisa data pada penelitian ini, dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung, serta setelah
selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Pada
saat melaksanakaan wawancara (indepth interview)
analisis terhadap jawaban dari informan yang
diwawancarai, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban dari informan yang kurang
memuaskan maka peneliti akan melanjutkan/
mengajukan pertanyaan lagi sampai diperoleh data
yang lebih jelas dan mendalam dan dianggap kredibel
(Miles dan Huberman dalam Sugiono, 2006).
52. • Berdasarkan teori maka teknik analisa data
yang peneliti lakukan adalah menganalisa
jawaban informan yang kurang untuk
memperkuat penelitian, maka peneliti
mencari jawaban yang benar-benar dapat
dipercaya untuk penyusunan laporan skripsi.
53. • 7 Teknik Pengujian Keabsahan Data
• Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan
kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas
peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian
kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah
wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi
tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang
credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara
menentukan keabsahan data, yaitu: (Sarwono, 2006)
54. • 1. Credibility yakni apakah proses dan hasil penelitian dapat
diterima atau dipercaya. Untuk dapat diterima atau dipercaya maka
menggunakan triangulasi sumber, teknik dan teori.
• 2. Dependability yakni apakah hasil penelitian mengacu pada
kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk
menarik kesimpulan.
• 3. Confirmability yakni apakah hasil penelitian dapat
dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan
data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
• 4. Transferability yakni apakah hasil penelitian ini dapat
diterapkan pada situasi yang lain
55. • Berdasarkan teori di atas maka peneliti dalam menentukan
keabsahan data di lapangan sampai penyusunan laporan sebagai
berikut:
• 1. Credibility yakni apakah proses dan hasil penelitian dapat
diterima atau dipercaya. Untuk dapat diterima atau dipercaya maka
menggunakan triangulasi sumber, teknik dan teori. Triangulasi
sumber yaitu diperoleh melalui beberapa sumber atau informan
pada penelitian ini yaitu dari masyarakat, tokoh adat, tokoh agama
dan petugas kesehatan. Triangulasi teknik yaitu peneliti melakukan
pengecekan dengan wawancara pada informan sehingga ditemukan
suatu kepastian datanya, pengulangan dilakukan untuk
mendapatkan data yang mendukung penyusunan laporan.
Triangulasi teori yaitu melakukan analisis dengan membandingkan
teori dengan data yang diperoleh.
56. • 2. Dependability yakni data yang telah didapat
telah sesuai dengan yang diharapkan, sehingga peneliti
dapat melanjutkan dalam proses penyusunan laporan
dengan pembimbing skripsi.
• 3. Confirmability yakni data yang didapat di
lapangan dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan
skripsi sesuai dengan fakta di lapangan.
• 4. Transferability yakni hasil penelitian ini dapat
diterapkan pada situasi yang lain jika dalam penelitian
lain terdapat kesamaan, sehingga mempermudah dan
memperluas pembahasan permasalahan.
57. JENIS PENELITIAN
KUALITATIF
• 1. Metode Etnografi
• Menurut Miles & Hubberman seperti yang
dikutip oleh
Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya
Methods in Educational Research
From Theory to Practice, disebutkan bahwa
etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos
dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai
kelompok budaya. Sedangkan
58. • Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi
adalah metode penelitian yang berguna
untuk menemukan pengetahuan yang
terdapat atau terkandung dalam suatu budaya
atau komunitas tertentu
59. • 2. Metode Fenomenologi
• Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu
phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu
tentang penampakan berarti
ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman
subjek.
• Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi
menyebutkan bahwa fenomenologis adalah
sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja
yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan
mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak
60. • 3. Metode Studi Kasus
• Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus
merupakan
pengujian secara rinci terhadap satu latar atau
satu orang subjek atau satu
tempat penyimpanan dokumen atau satu
peristiwa tertentu. Surachrnad (1982)
membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu
pendekatan dengan memusatkan
perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
rinci
61. • 4. Metode Teori Dasar
• Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan
bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan menemukan
pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui
62. • 5. Metode Studi Kritis
• Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan
dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis,
feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari
asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti
kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh
orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin
dan lain-lain.
• Peneliti feminis biasanya memusatkan
perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan
peneliti pasca modern memusatkan pada institusi
sosial dan kemasyarakatan
63. • 6. Metode Analisis
Konsep
• Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan
sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab,
sebenarnya, dan sebagainya)”.
Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf
adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu
pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara
seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui
pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Dari
dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep
adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada
sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya
di lapangan.
64. 7. Metode Analisis
Sejarah
Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel &
Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah,
2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu.
Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu
selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu
terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu
menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang
terjadi beberapa waktu lalu
65. PERBEDAAN ANTARA
PENELITIAN
KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan
antara pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif
positivistik) dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan
tersebut adalah:
• 1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas
sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi.
Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk),
hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti
kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis,
meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
• 2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya,
pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik
bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat
sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
66. • 3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan
konteks dan waktu (nomothetic statements), sedangkan
pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu
(idiographic statements).
• 4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan
antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum
akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan
kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan
akibat, apalagi secara simultan.
• 5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu
bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya
pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas
nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
67. • Terdapat dua jenis penelitian yakni, penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
• Menurut Emzir, penelitian kualitatif adalah
deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk kata-kata atau gambar
daripada angka-angka.
• Sedangkan penelitian kuantitatif adalah analisis
statistik dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk yang dapat dihitung
(numeric).
68. PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN
KUALITATIF ADA TIGA, YAITU:
Aksioma Dasar Kuantitatif Kualitatif
Bersifat realitas Tunggal, konkrit, teramati Ganda, holistik, hasil konstruksi dan pemahaman
Hubungan peneliti
dengan yang diteliti
Independen Interaktif tidak dapat dipisahkan
Hubungan variabel Sebab-akibat Timbal balik/interaktif
Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat generalisasi Transferability
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai
1.1. Perbedaan Aksioma
(Sugiyono,2005;6)
69. Perbedaan Kuantitatif Perbedaan Kualitatif
Desain
•Spesifik, jelas, rinci
•Ditentukan secara mantap sejak awal
•Menjadi pegangan langkah demi langkah
Desain
•Umum
•Fleksibel
•Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian
Tujuan
• Menunjukkan hubungan antar variabel
• Menguji teori
• Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
Tujuan
•Menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif
1.2. Perbedaan Proses Penelitian
2.3. Perbedaan Karakteristik Penelitian
70. KUANTITATIF KUALITATIF
Eksperimental
Non eksperimental Interaktif Non interaktif
•Eksperimental murni
•Eksperimental kuasi
•Eksperimental lemah
•Subyek tunggal
•Deskriptif
•Komparatif
•Korelasional
•Survai
•Ekspos fakto
•tindakan
• Etnografis
• Historis
• Fenomenologis
• Studi kasus
• Teori dasar
• Studi kritis
• Analisis konsep
• Analisis
kebijakan
• Analisis historis
Penelitian dan pengembagannya
Sumber: Mc Millan dan Schumacker (2001) dengan beberapa tambahan.
71. (NANA SYAODIH SUKMADINATA,
2010
; 53)
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
•Penggunaan statistika
•Bersifat induktif
•Berdasarkan angket
•Bentuk uraian naratif
•Menggunakan data primer
•Menggunakan analisis deskriptif
•Bersifat deduktif
•Berdasarkan seperangkat tes
•Bentuk uraian statistik
•Menggunakan data sekkunder
72. • Berdasarkan jenis data dan cara
pengolahannya, secara umum, penelitian
dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Berikut dipaparkan
perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif.
73. KUALITATIF KUANTITATIF
Frase yang berkaitan dengan pendekatan
Etnografis Eksperimen
Dokumentasi Data keras
Penelitian lapangan Perspektif luar
Data lunak Empiris
Interaksi simbolis Positivis
Perspektif dalam Fakta sosial
Naturalistik Statistik
Etnometodologis Metode ilmiah
Deskriptif
Pengamatan perlibatan
Fenomenologis
Aliran Chicago
Riwayat hidup
Studi kasus
Ekologis
Naratif
Interpretatif
74. Konsep penting yang berkaitan dengan pendekatan
Makna Variabel
Pemahaman akal sehat Opersional
Penggolongan Reabilitas
Definisi situasi Hipotesis
Kehidupan sehari-hari Validitas
Tatanan negosiasi Signifan secara statistik
Proses Replikasi
Pemahaman Prediksi
Tujuan praktis
Konstruksi sosial
Teori dasar
Afiliasi Teoritis
Interaksi simbolis Fungsionalisme stuktural
Etnometodologi Realisme, positivisme
Fenomenologi Behaviorisme
Kebudayaan Empirisme logis
Idealisme T
eori sistem
Afiliasi Akademis
Sosiologi Psikologis
Sejarah Ilmu ekonomi
Antropologi Sosiologi
Ilmu politik
75. Tujuan
Mengembangkan konsep Menguji teori
Memberikan realitas ganda Menstabilkan fakta
Teori dasar (grounded theory) Deskriptif statistik
Mengembangkan pemahaman Menunjukkan hubungan antar variabel
Memprediksi
Rancangan
Berkembang, lentur, umum Terstruktur, ditentukan di awal, formal, khusus
Rancangan sebagai panduan proses penelitian Rencana kerja operasional
Usulan penelitian
Singkat Panjang lebar
Spekulatif Fokus rinci dan khusus
Menunjukkan bidang yang relevan untuk diteliti Prosedur rinci dan khusus
Sering ditulis setelah ada data terkumpul Melalui tinjauan pustaka yang substantif
Kajian pustaka yang substantif singkat Ditulis sebelum ada datanya
Ancangan disebut secara umum Hipotesis nyata
76. Data
Deskriptif Kuantitatif
Dokumen pribadi Kode kuantitatif
Catatan lapangan Bilangan, ukuran
Foto Variabel operasional
Kata-kata pelaku sendiri Statistik
Dokumen resmi dan artefak
Sampel
Kecil Besar
Tidak mewakili berstratifikasi
Sampel teoritis Kelompok kontrol
Sampel bola salju T
epat, cermat
Bertujuan Dipilih acak
Kendali kontrrol untul variabel luar
Metode
Observasi Eksperimen
Observasi partisipasi Observasi terstruktur
Tinjauan atas berbagai dokumen Eksperimen semu
Wawancara terbuka/berkembang Wawancara terstruktur
Penjelasan sumber pertama Survei
Hubungan dengan subyek
Empati Ada pembatasan
Menekankan kepercayaan Jangka pendek
Kesetaraan Ada jarak
Subyek sebagai sahabat Subyek-peneliti
Hubungan dekat Musiman
77. Instrumen dan Alat
T
ape, recorder Inventori, kuesioner
Alat penyalin tulisan Komputer
Komputer Indeks, skala, skor tes
Analisa Data
Berkelanjutan Deduktif
Model, tema, konsep Dikerjakan selesai pengumpulan data
Induktif Statistik
Induksi analitis
Metode komparatif
Masalah dalam penggunaan pendekatan
Prosedur tidak baku Mengendalikan variabel-variabel lain
Memakan waktu Mengontrol variabel lain
Sulit mereduksi data Reifikasi
Reliabilitas Obtrusiveness
Prosedur tidak baku Validitas
Sulit meneliti populasi besar
(Dawud,2010,8.42)
(Bab I buku Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory and
Methods. Boston:Allyn and Bacon, Inc.)