2. Supply Chain Management
SCM adalah integrasi dari arus
aktivitas melalui pengembangan
hubungan rantai pasok untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.
Jejaring pemasok terdiri dari
semua organisasi yang
menyediakan input baik secara
langsung maupun tidak
langsung bagi perusahaan
3. Supply Chain Management
Rantai Pasok meliputi: Sistem
informasi manajemen,
pembelian, penjadwalan
produksi, pemenuhan
permintaan, arus kas,
manajemen sediaan,
penggudangan, pelayanan
konsumen, pengaturan
kemasan dan material.
4. Pentingnya SCM
Manajemen Rantai Pasokan
yang efektif menjadikan
supplier sebagai partner
dalam strategi perusahaan
untuk memuaskan pasar
sasaran
Keunggulan bersaing
tergantung pada hubungan
yang erat dengan supplier
dalam jangka panjang (close
longterm strategic
relationship
5. Pentingnya SCM
Tier 1
Supplier
Manufacturer Distributor Retailer Customer
Inefficient
logistics
High
stockouts
Ineffective
promotions
Frequent Supply shortages
High landed costs to
the shelf
High inventories
through the chain
Low order fill
rates
Glitch-Wrong Material,
Machine is Down –
effect snowballs
Eliminasi Inefisiensi pada Supply Chain bisa menghemat jutaan $
6. ERA PRODUKSI MASAL
Tahun ‘60
Fort Model T
Any color as long as it is black
Produktifitas, efisiensi dan
Utilitas sistem produksi
Mengutamakan
8. ERA SCM
Tahun ’90
GLOBAL -- INTERNET
Produktifitas, efisiensi, kualitas,
keragaman produk,
Kecepatan respon, inovasi,
fleksibilitas
Mengutamakan
Perkembangan Teknologi Komunikasi & Informasi
10. Keunggulan Bersaing
Untuk dapat memenangkan
persaingan maka
Perusahaan harus dapat
menyediakan produk :
Murah
Berkualitas
Tepat waktu
Bervariasi
Untuk mencapai tujuan
tersebut Perusahaan harus
memiliki kemampuan :
Beroperasi secara effisien
Menciptakan kualitas
Cepat
Fleksibel
Inovatif
11. Aspirasi pelanggan dan Kemampuan
Perusahaan
Murah
Berkualitas
Tepat waktu
Bervariasi
Effisien
Kualitas
Cepat
Fleksibel
Inovatif
Aspirasi Pelanggan
Kemampuan Perusahan
Supply Chain Management
12. Information Strategy
Customer checkout process
– Pegawai mencatat jenis kelamin, umur dan item pembelian. Data
Point of Sales (POS) dikirim ke database dikantor pusat
– Toko Hardware: Toko komputer, POS meregistrasi hubungan
dengan toko komputer, Graphic Order Terminals, Scanner
terminals untuk penerimaan
Daily use of the data
– Kantor Pusat akan mengolah data berdasarkan area, produuk,
waktu, supllier dan toko pada keesokan harinya Manager toko
akan membuat informasi trend.
Weekly use of the data
– Senin pagi , CEO mengadakan pertemuan untuk
memformulasikan strategi mingguan.
– Selasa pagi, strategi dikomunikasikan kepada seluruh manager
operasi strategies
Akses cepat untuk up to date
informasi:
Implementasi Integrated
Service Digital Network
untuk menghubungkan toko
(stores), kantor pusat dan
pemasok
13.
14. Analisis Informasi Data Point of Sales
Analisis tentang:
– Penjualan
– SKU (stock keeping unit)
– Stok rusak (Waste or disposal)
– Trend penjualan 10 hari terakhir
didasarkan pada SKU
Trend Penjualan untuk Produk Baru
– Separo dari penjualan mie segar
memiliki trend meningkat
– Produk baru mie segar segera
dikembangkan.
Trend Penjualan berdasarkan waktu dan
hari
– Perbedaan pola (patterns) penjualan
untuk variasi ukuran susu pada hari yang
berbeda akan menyebabkan pengaturan
susu pada pendingin.
Daftar item produk yang perputarannya
lambat (slow moving)
– Separo dari 3000 SKU diganti
dengan yang baru setiap tahunnya
15. Facilities Strategy
Keterbatasan ruang penyimpanan di
toko, 125-150 m2 space
– Pengiriman barang ke toko dalam
jumlah sedikit dengan frekuensi
sering
Pengelompokan Produk berdasarkan
kebutuhan pendingin
– Kombinasi sistem pengiriman: frozen
foods, chilled foods, room
temperature and hot foods.
– Sebuah truk membawa sekelompok
produk (misal: frozen foods )dan
mengunjungi beberapa toko dalam
satu area.
Pengiriman berasal dari banyak
pabrik
Jumlah truk yang melakukan
pengiriman bisa dikurangi,
misalnya hanya 3 truk fresh
food setiap hari. Penerimaan
barang dilakukan cepat dengan
menggunakan scanner.
Pengiriman fokus pada area
tertentu
16. Push/Pull View of Supply Chains
Procurement,
Manufacturing and
Replenishment cycles
Customer Order
Cycle
Customer
Order Arrives
Push-Pull boundary
PUSH PROCESSES PULL PROCESSES
17. Push System
Para pengusaha menentukan apa dan
berapa yang akan disalurkan melalui
supply chain yang ada
Menuntut para retailer untuk
menyediakan tempat (shelf) khusus di
toko mereka untuk kepentingan dan
penentuan barang manufacture
Supply Chain ditentukan oleh para manufacturer
Manufacturer selalu
melakukan “PUSH”
terhadap barang-
barangnya kepada
konsumen melalui retailer
18. Pull System
Customer bebas menentukan pilihan
barang dan jasa yang tersedia dipasar
Retailer menyediakan pilihan customer
di toko mereka
Manufacturer harus memproduksi
barang yang disukai konsumen
Penentu utama
customer melalui
retailer
Manufacture yang
menghasilkan barang di
pasar cukup banyak
sehingga persaingan pasar
semakin ketat
Manufacturer melakukan “PULL” atas
kebutuhan para customer
20. Perbedaan proses yang
digunakan dalam perubahan
input yang disediakan oleh
jejaring pemasok termasuk
dalam fungsi internal
perusahaan
external downstream
supply chain meliputi semua
organisasi hulu, proses dan
fungsi dimana produk
sampai ke tangan konsumen
21. Manajemen Supply Chain menganggap
bahwa Internal Integration tidak cukup.
Integrasi harus dicapai untuk seluruh mata
rantai pengadaan barang dari hulu sampai
hilir.
Supply Chain fokus pada pengaturan aliran
barang antar perusahaan yang terkait dari
hulu sampai hilir
22. Evolusi SCM: Tahap 1
Stage 1 – Baseline
Purchasing Material contr Production Sales Distribution
Tahap 1. : inter independent, contoh bagian produksi
hanya memikirkan bagaimana membuat barang sesuai
dengan mutu yang telah ditetapkan tanpa mau
memikirkan inventory
23. Evolusi SCM: Tahap 2
Material Management Manufacturing Mngmt Distribution
Stage 2 – Functional Integration
Tahap 2 : Integrasi antar fungsi internal yang paling
berdekatan, misal produksi dengan inventory control,
purchasing dengan inventory control.
24. 24
Evolusi SCM: Tahap 3
Stage 3 – Internal Integration
Material Management Manufacturing Mngmt Distribution
Tahap 3. : integrasi perencanaan dan pengawasan atas
semua fungsi yang terkait dalam suatu perusahaan.
25. 25
Evolusi SCM: Tahap 4
Supplier Internal Supply chain Customer
Stage 4 – External Integration
Tahap 4 : Integrasi total dalam konsep, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan.
Persaingan sebetulnya bukan antar perusahaan
downstreams dan upstreams, tapi antara supply chain
yang satu dengan supply chain yang lain.
26. Mengingat jumlah supplier dan retailer biasanya banyak maka
supply chain merupakan “Mata Rantai yang bersambungan”
Jaringan Mata Rantai
27. 27
Persamaan Manajemen Logistik
dengan SCM
Persamaan antara manajemen logistik dan SCM
adalah :
Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang
atau jasa
Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai
pembelian, pergerakan, penyimpanan,
pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang
Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang
28. 28
Perbedaan Manajemen Logistik
dengan SCM
Manajemen Logistik SCM
Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus
barang dalam perusahaan
Mengutamakan arus barang antar perusahaan,
sejak paling hulu sampai paling hilir.
Berorientasi pada perencanaan dan kerangka
kerja yang menghasilkan rencana arus barang
dan informasi di seluruh perusahaan
Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan
hubungan dan koordinasi antar proses dari
perusahaan-perusahaan lain dalam business
pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada
pelanggan.
29. 29
SCM dipandang sebagai logistik bagian luar
perusahaan yang meliputi pelanggan dan
supplier. Serta tidak cukup hanya integrasi di
bagian dalam perusahaan saja.
Manajemen logistik lebih memfokuskan pada
pembuatan rencana untuk aliran produksi
dan informasi di dalam perusahaan.