Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke jaringan tubuh serta membuang produk metabolisme. Sistem limfatik juga membantu sistem peredaran darah dengan mengangkut cairan tubuh kembali ke pembuluh darah.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
1. 1
SMA Laboratorium Unsyiah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O2 sebagai sumber bahan bakar
penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah
manusia disebut Sistem Kardiovaskuler (Yunani, kardia: jantung; vasculum: pembuluh).
Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekresi, dan mengedarkan hormon serta
kelenjar endokrim kebagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran
atau pembuluh, maka sistem peredaran manusia bersifat tertutup. Sistem kardiovaskuler
terdiri atas jantung, pembuluh darah dan darah. Namun banyak sekali ganguan yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah contohnya Leukimia.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu sistem peredaran darah ?
1.2.2. Apa struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia ?
1.2.3. Apa saja kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah ?
1.3. Tujuan Pembuatan
1.3.1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah.
1.3.2. Untuk mengetahui bagian – bagian darah.
1.3.3. Untuk mengetahui kelainan – kelainan yang mungkin terjadi pada sistem
peredara darah manusia.
1.4. Manfaat Pembuatan
1.4.1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang sistem peredaran darah pada
manusia.
1.4.2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem peredaran darah
pada manusia.
2. 2
SMA Laboratorium Unsyiah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pergerakan
darah di dalam pembuluh darah dan perpindahann darah dari satu tempat ke tempat lain.
Fungsi sistem peredaran darah manusia untuk mengangkut darah dan oksigen dari paru-paru
ke berbagai jaringan tubuh. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sistem limfatik
merupakan perpanjangan dari sistem peredaran darah manusia yang meliputi sistem
kekebalan yang dimediasi sel dan antibodi-mediated. Komponen-komponen sistem peredaran
darah manusia termasuk jantung, darah, sel darah merah dan putih, trombosit, dan sistem
limfatik.
Gambar : Sistem Peredaran Darah
Fungsi sistem peredaran darah :
1. Mengangkut nutrisi (zat makanan) dari usus ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.
3. Mengangkut O2 dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh.
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru paru.
5. Mengangkut hrmon dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran.
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.
3. 3
SMA Laboratorium Unsyiah
2.2. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran darah
2.2.1. Hati
Hati manusia adalah berukuran sebesar kepalan tinju. Ini berisi empat ruang : atrium
dua dan dua ventrikel. Darah miskin oksigen memasuki atrium kanan melalui vena besar
yang disebut vena cava. Darah melewati katup trikuspid ke ventrikel kanan. Selanjutnya,
darah dipompa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru untuk pertukaran gas. Kembali darah
yang kaya oksigen ke atrium kiri melalui darah yang kaya oksigen paru vein.The mengalir
melalui bikuspid ( mitral ) katup ke ventrikel kiri, dari yang dipompa melalui arteri utama,
aorta. Dua katup semilunar disebut katup ditemukan dalam arteri pulmonalis dan aorta.
Ventrikel kontrak sekitar 70 kali per menit, yang merupakan denyut nadi seseorang.
Tekanan darah, sebaliknya, adalah tekanan yang diberikan terhadap dinding arteri. Tekanan
darah diukur dengan mencatat ketinggian yang kolom merkuri dapat didorong oleh darah
menekan dinding arteri. Tekanan darah normal adalah ketinggian 120 milimeter air raksa
selama kontraksi jantung ( sistole ), dan tinggi 80 milimeter air raksa selama relaksasi jantung
( diastole ). Tekanan darah normal biasanya dinyatakan sebagai “120 di atas 80. “
Arteri koroner memasok darah ke otot jantung. Jantung dikendalikan oleh saraf yang
berasal di sisi kanan di daerah atas atrium di node sinoatrial. Node ini disebut alat pacu
jantung. Ini menghasilkan impuls saraf yang menyebar ke node atrioventrikular dimana
impuls diperkuat dan menyebar ke daerah lain jantung dengan saraf yang disebut serat
Purkinje.
Gambar : Hati
4. 4
2.2.2. Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang berada pada pembuluh darah. Bagian cairan
darah, theplasma, adalah cairan kekuning-kuningan terutama terdiri dari air. Semua nutrisi
penting, hormon, dan protein pembekuan serta produk limbah diangkut dalam plasma. Sel
darah merah dan sel darah putih juga ditangguhkan dalam plasma. Plasma dari mana protein
pembekuan telah dihapus adalah serum.
Fungsi Darah :
1) Membawa nutrien dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.
2) Membawa O2 dari paru paru ke jaringan.
3) Membawa CO2 dari jaringan ke paru paru.
4) Membawa produk buangan dari berbagai jaringan ke ginjal untuk di ekskresikan.
5) Membawa hormon dari kelenjar endoktrin ke organ dalam tubuh
6) Mengendalikan suhu tubuh.
7) Mempertahankan keseimbangan air.
8) Mengandung faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.
2.2.3. Sel Darah Merah
Sel darah merah adalah eritrosit. Ini adalah sel berbentuk disk yang diproduksi di
sumsum tulang. Sel darah merah tidak memiliki inti, dan sitoplasma mereka dipenuhi dengan
hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein pigmen merah yang mengikat secara longgar untuk atom
oksigen dan molekul karbon dioksida. Ini adalah mekanisme transportasi zat-zat ini. ( Karbon
dioksida Banyak juga diangkut sebagai ion bikarbonat. ) Hemoglobin juga mengikat karbon
monoksida. Sayangnya, mengikat ini ireversibel, sehingga sering menyebabkan keracunan
karbon monoksida.
Sebuah sel darah merah beredar selama sekitar 120 hari dan kemudian dihancurkan di
limpa, organ yang terletak dekat perut dan terutama terdiri dari jaringan kelenjar getah
bening. Ketika sel darah merah hancur, komponen besi yang diawetkan untuk digunakan
kembali dalam hati. Sisa dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin. Ini amber substansi
adalah pigmen utama dalam empedu manusia, yang diproduksi di hati.
Sel darah merah umumnya memiliki kekebalan-merangsang polisakarida yang disebut
antigen pada permukaan sel mereka. Individu yang memiliki antigen A memiliki golongan
darah A (serta antibodi anti – B), individu yang memiliki antigen B memiliki golongan darah
B (serta anti A – antibodi), individu yang memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah
SMA Laboratorium Unsyiah
5. 5
AB (namun tidak ada anti – A atau anti – B antibodi), dan individu tidak memiliki antigen
memiliki golongan darah O (serta anti – A dan antibodi anti – B).
2.2.4. Sel Darah Putih
Leukosit (sel darah putih) ,bentuknya berubah ubah ,dan memiliki inti. Leukosit
dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat
amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Diapedesis
artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh
kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3
darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut
leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut menderita penyakit
leukopenia.
Leukosit berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan,yaitu membunuh dan
memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
SMA Laboratorium Unsyiah
Macam macam leukosit :
1. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya. Terdiri dari: Limfosit dan
Monosit.
2. Granulosit
Terdiri dari : Neutrofil, Eosinofil, Basofil.
2.2.5. Trombosit
Trombosit adalah fragmen darah berbentuk cakram kecil yang diproduksi dalam
sumsum tulang. Mereka tidak memiliki inti dan jauh lebih kecil dari eritrosit. Juga dikenal
teknis asthrombocytes, mereka berfungsi sebagai bahan awal untuk pembekuan darah.
Trombosit mematuhi merusak dinding pembuluh darah, dan tromboplastin dibebaskan dari
jaringan yang terluka. Tromboplastin, pada gilirannya, mengaktifkan faktor pembekuan
lainnya dalam darah. Seiring dengan ion kalsium dan faktor lainnya, tromboplastin mengubah
protrombin protein darah ke trombin. Trombin kemudian mengkatalisis konversi yang
fibrinogen protein darah ke protein yang disebut fibrin, yang membentuk mesh tambal sulam
di lokasi cedera. Seperti sel-sel darah yang terjebak dalam jaring, sebuah bentuk bekuan
darah.
6. 6
2.2.6. Sistem Limfatik
Sistem limfatik merupakan perpanjangan dari sistem peredaran darah terdiri dari cairan
yang dikenal sebagai getah bening, kapiler disebut pembuluh limfatik, dan struktur yang
disebut nodes.Lymph getah bening merupakan cairan berair yang berasal dari plasma yang
telah merembes keluar dari sistem kapiler darah dan bercampur dengan sel. Daripada kembali
ke jantung melalui pembuluh darah darah, getah bening ini memasuki serangkaian pembuluh
limfatik satu arah yang mengembalikan cairan ke sistem peredaran darah. Sepanjang jalan,
saluran melewati ratusan kecil, badan capsulelike disebut kelenjar getah bening. Terletak di
leher, ketiak, dan selangkangan, kelenjar getah bening mengandung sel-sel yang menyaring
getah bening dan phagocytize partikel asing.
Limpa terdiri terutama dari jaringan kelenjar getah bening. Berbohong dekat dengan
perut, limpa juga merupakan situs di mana sel-sel darah merah yang hancur. Limpa berfungsi
sebagai cadangan suplai darah bagi tubuh.
Kelenjar getah bening juga merupakan situs utama dari sel darah putih yang disebut
lymphocytes. Tubuh memiliki dua jenis limfosit : limfosit B dan T – limfosit. Kedua sel ini
dapat dirangsang oleh mikroorganisme atau lainnya calledantigens benda asing dalam darah.
Antigen dijemput oleh fagosit dan getah bening dan dikirim ke kelenjar getah bening. Di sini,
limfosit dirangsang melalui proses yang disebut respon theimmune.
Antigen tertentu, terutama orang-orang dari jamur dan protozoa, merangsang T –
limfosit. Setelah stimulasi, limfosit ini meninggalkan kelenjar getah bening, memasuki
sirkulasi, dan lanjutkan ke situs di mana antigen mikroorganisme yang terdeteksi. T – limfosit
berinteraksi dengan sel mikroorganisme ke sel dan menghancurkan mereka. Proses ini
disebut imunitas diperantarai sel.
Limfosit dirangsang terutama oleh bakteri, virus, dan bahan terlarut. Pada stimulasi, B
– limfosit kembali ke besar sel yang memproduksi antibodi yang disebut sel plasma. Plasma
protein sel-sel mensintesis disebut antibodi, yang dilepaskan ke dalam sirkulasi. Antibodi
mengalir ke situs antigen dan menghancurkan mikroorganisme dengan reaksi kimia dengan
mereka dengan cara yang sangat spesifik. Reaksi mendorong fagositosis, menetralkan racun
banyak mikroba, menghilangkan kemampuan mikroorganisme untuk bergerak, dan
menyebabkan mereka untuk mengikat bersama-sama dalam massa yang besar. Proses ini
disebut imunitas antibodi – dimediasi. Setelah mikroorganisme telah dihapus, antibodi tetap
dalam aliran darah dan memberikan perlindungan seumur hidup untuk tubuh. Dengan
demikian, tubuh menjadi kebal terhadap mikroorganisme penyakit tertentu.
SMA Laboratorium Unsyiah
7. 7
Mekanisme sistem peredaran limfa pada tubuh manusia :
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai dari jaringan
tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam
kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk
pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar
yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh
pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.
SMA Laboratorium Unsyiah
Fungsi sistem limfa yaitu:
Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah.
Mengangkut limfosit.
Membawa lemak emulsi dari usus.
Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran.
Menghasilkan zat antibodi.
2.3. Bagian – Bagian Darah
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan
oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut
pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava inferior.
8. 8
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
2.3.1. Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
SMA Laboratorium Unsyiah
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Susunan Darah.
Serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air : 91,0%
2. Protein : 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral : 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
4. Garam
2.3.2. Sel – Sel Darah
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit normal bernbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8μm, dan tidak
memilik nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah ketika sel-sel tersebut
dapat beredar melalui kapiler-kapiler. Eritrasit dapat dianggap kantung yang dapat berubah
menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal memiliki 5,4 juta sel darah merah per
mikroliter (μL) darah. Wanita normal memiliki 4,8 juta sel darah merah mikroliter darah
(1 μL = 1mm3; 1 tetes darah kira-kira 50 mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada
perbedaan jenis kelamin dan umur.
Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pigmen
yang member warna merah pada darah.
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritroposis terjadi disumsum tulang.
Pembentukannya diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang disebut dengan eritropoetein.
9. 9
Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian pembentukan eritrosit disebut proeritroblas.
Dengan rangsangan yang sesuai. Sel-sel baru dari generasi pertama disebut basofil eritroblas
sebab dapat dicat dengan zat warna basa.
Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel
fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Didalam hati, hemoglobin diubah menjadi
bilirubin yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan oleh hati kedalam empedu.
Zat besi dari hemoglobin tidak di ekskresikan untuk membuat eritrosit baru.
Eritrosit (sel darah merah) berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan
sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti.
Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan
rusak dirombak di dalam limpa.
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Komposisi Darah
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 – 10.000 butir
untuk setiap mikroliter darah manusia. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar
12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa
minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari. Bahan-bahan yang di
perlukan untuk membentuk leukosit adalah vitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel
lainnya.
Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya
leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan penyakit yang masuk
10. 10
kedalam tubuh disebut antibodi. Leukosit memiliki sebuah nukleus yang tidak berwarna
(bening), dan menunjukkan gerakan amuboid. Leukosit dibagi 2, yaitu : leukosit granulosit (
plasmanya bergranuler) sedangkan agranulosit (plasmanya tidak bergranuler). Leukosit
granulosit dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit
agranulosit dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.
Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang). Sel-sel ini
berukuran sekitar 8 μm dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fogosit dengan cara masuk ke
jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel untuk difagositosis, sel-sel neutrofil
mula-mula melekat pada reseptor yang terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan
tertutup yang berisi partikel-partikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan
melekuk kedalam rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar membrane
sel membentuk gelembung faguositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel neotropil
dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif dan mati. Neutrofil
hanyak aktif sekitar 6-20 jam.
Basofil memiliki nucleus brbentuk S bersifat faguosit basofil melepaskan heparin
kedalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat didalam hati dan
paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Basofil juga melepaskan
histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen
yang sesuai.
Eosinofil berbentuk hamper seperti bola, merukuran sekitar 9μm dalam keadaan segar.
Eosinofil memiliki nucleus yang terdiri dari dua lobus yang bersifat fagosit dengan daya
fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki kecenderungan berkumpul dalam jaringan yang
mengalami reaksi alergi dan dapat mendetsifikasi toksin penyebab radang. Eosinofil
dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan yang rusak.
Monosit memiliki satu nucleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal. Monosit
berdiameter 12-20 μm. monosit berpindah dari aliran darah kejaringan. Didalam jaringan
monosit membesar dan bersifat fagosit dan menjadi makrofag. Makrofag bersama neotrofil
merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.
Limfosit berbentuk seperti bola berdiameter 6-14 μm. Limfosit dibentuk disumsum
tulang sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat dua jenis sel limfosit, yaitu limfosit B
dan limsofit T. Limfosit berperan dalam pembentukan antibody sedangkan limfosit T
berfungsi menghancurkan sel yang terserang virus.
SMA Laboratorium Unsyiah
11. 11
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Sel Darah Putih
Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri
dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.
3. Trombosit (Sel darah pembeku/ keping darah)
Trombosit berbentuk bulat kecil 2-4 μm dan tidak memiliki inti. Trombosit dibentuk
dalam sumsum tulang dari megakariosit.Megakariosit merupakan trombosit yang sangat
besar dalam sumsum tulang. Masa hidupnya dalam darah 5-9 hari. Trombosit tua atau mati
diambil dari sistem peredaran darah. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per
mm3 darah.
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Trombosit pada luka yang akan pecah
dan mengeluarkan enzim trombokinase.Protombin merupakan protein tidak stabil yang tidak
dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil salah satunya adalah
trombin. Pembentukan protombin dipengaruhi oleh vitamin K. Trombin adalah sebuah enzim
yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma
darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukan
benag-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
Gambar : Trombosit (Platelet)
12. 12
SMA Laboratorium Unsyiah
2.3.3. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di
dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka
yang terbuka.
Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55%
dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa,
faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel
bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan
interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan
interstisial.
Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap
penyakit atau zat antibodi.
Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :
1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
3. Enzim
4. Antibodi
5. Hormon
6. Urea
7. Asam urat
8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino,
kolesterol, dan sebagainya.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi
zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar
tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah
berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.
Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen
menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah.
Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara
plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler.
Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran
13. 13
yang terbesar dilakukan albumin (±80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk
ikatan protein obat.
Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan osmosis yang berfungsi
dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan
ion yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses
pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan
anion plasma yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida.
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Bagian – Bagian Sel Darah
2.3.4. Golongan Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46
jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
14. 14
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif
dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang
Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan
darah A,B, dan O.
SMA Laboratorium Unsyiah
a) Frekuensi
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung
populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah
terhadap populasi yang berbeda-beda.
15. 15
Tabel : Penyebaran Golongan Darah Berdasarkan Populasi Atau Ras Di Dunia.
Populasi O A B AB
Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –
Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%
Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –
Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%
Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%
Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%
SMA Laboratorium Unsyiah
b) Pewarisan
Tabel : Pewarisan Golongan Darah
Ibu
Ayah
O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
16. 16
SMA Laboratorium Unsyiah
c) Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis
Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki
golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah
merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali
digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling
umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada
pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.
Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
d) Kecocokan Golongan Darah
Tabel : Kecocokan Golongan Darah
Golongan darah
resipien
Donor
O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+
O−
O+
A−
A+
B−
17. 17
SMA Laboratorium Unsyiah
B+
AB−
AB+
Tabel : Kecocokan Plasma
Resipien
Donor
O A B AB
O
A
B
AB
e) Golongan Darah Lainnya
1. Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi
Amerika.
2. Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes
kesuburan.
3. Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
4. Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
5. Dan system lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P,
Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/Rodgers, Kx, Gerbich,
Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.
18. 18
2.3.5. Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks
untuk mencegah tubuh kehilangan banyak darah ketika terjadi luka. Proses tersebut meliputi
pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik keping-keping
darah ke daerah luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang
terlibat dalam proses penggumpalan darah adalah keping-keping darah (trombosit) dengan
bantuan ion kalsium.
Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis, pengetatan dinding-dinding
pembuluh darah dapat mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jika terjadi kerusakan cukup
besar pada pembuluh darah, keping-keping darah atau yang disebut trombosit akan
berkumpul di sekitar luka dalam jumlah besar dan menempel pada pembuluh darah,
kemudian membentuk jala fibrin yang menahan keluarnya sel darah. Keping-keping darah
akan mengirim zat kimia yang bekerja sama dengan zat lainnya dalam plasma darah untuk
membentuk benang-benang fibrin. Jala atau benang-benang fibrin yang terbentuk pada
permukaan luka dapat menahan keping-keping darah dan sel-sel darah merah agar tidak
menetes keluar. Luka yang besar dan tidak bisa diperbaiki sendiri oleh tubuh perlu dijahit
dengan benang khusus yang biasanya dilakukan oleh dokter agar bagian yang terbuka
menjadi lebih sempit. Dengan demikian, fungsi benang-benang fibrin dan keping-keping
darah menjadi lebih efisien.
Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3)
Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion
kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen
membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 7) Menutup luka.
Salah satu antibodi untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh adalah
Betadine,dan sebagainya
Dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh
permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinase
akan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin merupakan enzim yang belum
aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan pertolongan vitamin K,
sedangkan trombin merupakan enzim yang telah aktif. Pengubahan protrombin menjadi
trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk mempercepat proses tersebut. Trombin lalu
mengubah fibrinogen (protein yang larut dalam plasma darah) menjadi fibrin yang berbentuk
benang-benang. Benang-benang tersebut menjaring keping-keping darah dan sel-sel darah
merah, dan kemudian perlahan menambal luka tersebut.
SMA Laboratorium Unsyiah
19. 19
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Skema Pembekuan Darah
2.4. Alat – Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh darah. Jantung berfungsi
memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga
sampai ke jaringan tubuh.
2.4.1. Jantung
Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung, lapisan ini
mengadung pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke
jantung.
Miokardium merupakan lapisan otot jantung yang tersususn dari berkas-berkas otot.
Perikardium merupakan selaput pembungkus jantung.
Pada dasarnya jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua
pompa yang terpisah, yaitu :
Jantung kanan memompakan darah menuju ke paru-paru.
Jantung kiri memompakan darah ke seluruh tubuh kecuali paru-paru.
Tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang data
berdenyut, yaitu atrium dan ventrikel.
20. 20
Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah dan membantu mengalirkan
SMA Laboratorium Unsyiah
darah masuk kedalam ventrikel.
Kemudian ventrikel menyediakan tenaga utama untuk mendorong darah.
Jantung terdiri dari 4 Ruangan yaitu :
Atrium Kanan
Atrium Kiri
Ventrikel Kanan
Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling tebal karena harus memompa darah
ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih tipis dari ventrikel karena bekerja lebih ringan dari
ventrikel.
Jantung manusia pada saat masih janin memiliki lubang yang disebut foramen ovale.
Lubang ini terletak antara atrium kiri dan atrium kanan.
Jantung juga memiliki katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir kearah
sebaliknya.
Katup Trikuspidalis : Terletak diantara atrium kanan dengan ventrikel kanan, Katup
ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk
kembali ke atrium kanan, Terdiri dari 3 daun katup.
Katup Bikuspidalis : Terletak diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri, Katup ini
berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke
atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral, terdiri dari 2 daun katup.
Katup Aorta : Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta, katup ini berfungsi
mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan tidak sebaliknya, katup ini disebut
juga katup semilunaris aorta, terdiri dari3 daun katup.
Katup Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, katup
ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan tidak
sebaliknya, katup ini disebut jugakatup semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun
katup.
21. 21
SMA Laboratorium Unsyiah
Pembuluh darah pada jantung
Aorta : Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri
dan akan mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi
(arteri) yang terbesar.
Arteri Pulmonalis : Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kanan,
bercabang menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
Vena pulmonalis : Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk
ke atrium kiri, 2 vena di kanan dan 2 vena di kiri.
Vena Cava Inferior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di bawah
jantung ke atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang berukuran besar
Vena Cava Superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh diatas jantung
ke atrium kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran besar.
Sinus Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri (
dari arteri coronaria) menuju ke atrium kanan.
22. 22
SMA Laboratorium Unsyiah
2.4.2. Anatomi Jantung
Gambar : Bagian – Bagian Jantung
Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang
dipompa dalam satu periode tertentu.
Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut 70 kali per menit (pada laki-laki
dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter darah. Darah yang dipompa keluar jantung
diteruskan oleh arteri (pembuluh nadi). Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut
berdenyut.
Denyut jantung pada saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika orang
tersebut sedang berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan
berapa banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.
23. 23
2.4.3. Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah
tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri,
kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler, maupun vena.
Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir kedalam
jantung disebut diastol. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung berkontraksi,
sehingga jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut sistol. Tekanan
darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter atausphygmanometer. Tekanan darah
pada orang normal antara 120 mmhg pada sistol dan 80 mmhg pada diastole. Dengan
mengetahui tekanan darah seseorang, kita mengetahui kekuatan jantung ketika memompa
darah.
SMA Laboratorium Unsyiah
24. 24
2.4.4. Pembuluh Darah
Berdasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri, vena dan kapiler.
SMA Laboratorium Unsyiah
Arteri (Pembuluh Nadi)
1. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan.
2. Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis.
3. Lapisan paling dalam pada arteri adalah endothelium yang dikeliligi oleh Tunika
intima, Tunika media, dan Tunika adventitia.
4. Arteri terletak lebih kedalam dari permukaan tubuh.
5. Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah yang kaya akan oksigen
ke seluruh tubuh adalahaorta.
6. Percabangan dari aorta adalah arteri.
7. ARTERIOL adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
Pada umumnya arteri megalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali pada arteri
pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya
akan kerbondioksida dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Vena ( Pembuluh Balik)
1. Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke jantung.
2. Dinding vena tipis dan tidak elastis.
3. Lapisan dalam vena bersifat licin karena dilapisi endothelium yang dikelilingi
oleh Tunika intima, Tunika media,dan Tunika adventitia.
4. Vena terletak dekat ke permukaan tubuh.
5. Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui ventrikel kanan
adalah vena cava.
6. Venula adalah vena yang berhubungan dengan kapiler.
25. 25
Pada umumnya vena membawa darah yang kaya akan karbondioksida, kecuali vena
SMA Laboratorium Unsyiah
pulmonalis.
Vena pulmonalis merupakan vena yang mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari
paru- paru menuju ke atrium kiri.
Pembuluh Kapiler
1. Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20μm.
2. Menghubungkan arteriol dan venula
3. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta
hanya tersusun oleh selapis endothelium.
Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida dari jaringan,
selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, makanan, hormon dan bahan lainnya
diantara plasma darah dan cairan jaringan.
Gambar : Pembuluh Arteri, Vena, Dan Kapiler
26. 26
Tabel : Perbedaan Pembuluh Arteri Dan Vena.
PERBEDAAN ANTARA ARTERI DAN VENA
Faktor Pembeda Arteri Vena
Dinding Tebal dan elastic Tipis, tidak elastic
Klep Hanya terdapat pada aorta Banyak, guna mencegah
kembalinya aliran darah
Aliran Darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Kandungan Gas Banyak oksigen, kecuali
Banyak karbondioksida,
kecuali vena pulmonalis
Umumnya dekat ke
permukaan tubuh/ kulit
Tekanan Kuat, darah memancar Lemah, darah menetes
SMA Laboratorium Unsyiah
Letak Umumnya lebih kedalam dari
2.5. Proses Peredaran Darah
arteri pulmonalis
permukaan tubuh
2.5.1. Sistem Peredaran Darah
Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium berkontraksi sehingga
darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node
sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventrikel berkontraksi, dan
darah dipompa keluar jantung.
Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi
besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan
oksigen diambil oleh sel - sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme
yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava
inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir
meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang mengalir
ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2dilepaskan dan oksigen
diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium
kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke
ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang.
Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan. Demikian
pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran darah pada peredaran
darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian.
27. 27
Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventrikel
berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole. Umumnya pada orang muda
yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini
akan semakin tinggi sejalan dengan pertambahan usia.
Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium.
Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan
diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventrikel.
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Proses Peredaran Darah
28. 28
2.5.2. Macam – Macam Peredaran Darah
Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik
sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur
Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke
janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dri jntung kemudian menuju
seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Lihat gambar berikut ini !
SMA Laboratorium Unsyiah
Gambar : Peredaran Darah
29. 29
2.6. Kelainan – Kelainan Yang Mungkin Terjadi Pada Sistem Peredaran Darah
Teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya
EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon. Alat-alat ini
diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan untuk mendeteksi sakit yang terjadi
karena adanya kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.
Contoh-contoh Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah :
Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk
plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh
lipid (lemak)
Emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya kadar hemoglobin
dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
SMA Laboratorium Unsyiah
Varises yaitu pelebaran pembuluh darah
Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan
secara hereditas)
Leukemia (kanker darah) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari
antibodi yang berasal dari ibu.
Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin
yang bersifat menurun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat arteriosklerosis
Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
30. 30
SMA Laboratorium Unsyiah
BAB III
KESIMPULAN
Sistem peredaran darah ( kardiovaskuler) pada manusia terdiri atas jantung(sebagai alat
peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Jantung merupakan alat pemompa darah yang
terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu jantung kanan yang memompa darah menuju paru-paru
dan jantung kiri yang memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler. Dan terletak
di pusat rongga dada.
Pembuluh Darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan.
Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya banyak mengandung oksigen. Vena
berfungsi sebagai pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung yang umumnya
mengandung karbondioksida. Kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-
20 μm, berfungsi untuk pertukaran cairan makanan, hormon, dan bahan lainnya.
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologis. Dikelompokan menjadi eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih)
dan Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah). Golongan darah dikelompokan menjadi
golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, golongan darah O, golongan darah
AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis golongan darah), golongan
darah O merupakan donor universal (dapat diterima semua jenis golongan darah). Ada dua
macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu Peredaran darah kecil, adalah peredaran
darah dibilik vertikel kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan
kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.dan peredaran darah besar adalah
peredaran darah dari bilik (vertikel) ke seluruh jaringan tubuh ke jantung ke seluruh tubuh
melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Kelainan – kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah seperti
Arteriosklerosis, Emboli, Anemia, Varises, Trombus, Hemofili, Leukimia, Erithroblastis
fetalis, Thalasemia, Hipertensi, Hemeroid.
31. 31
SMA Laboratorium Unsyiah
DAFTAR PUSTAKA
Franson,R.D.1992. Anatomi Dan Fisiologi Ternak.Yogyakarta: UGM Press
Soewolo.2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti,Depdiknas.
Syaifuddin.2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Wulangi,Kartolo S.1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta :Depdiknas.
http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-6-alat-peredaran-darah manusia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah/
http://padamara88.wordpress.com/ayo-belajar/alat-peredaran-darah-pada-manusia-2/
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html
- Sumber Lainnya :
http://google.co.id/
http://image.google.co.id/