SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Di Susun Oleh :
Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat
120210401031
Emyl Riska Fariza 120210401035
Triska Dayu 120210401041
Nurul Alfiani 120210401050
Struktur Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah : Kata, Frasa, Klausa dan
Diksi
4.1 Kata
4.1.1 Pengertian Kata
Kata adalah unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran
yang dapat digunakan dalam berbagai
bahasa.
Kelas kata adalah golongan kata dalam
satuan bahasa Indonesia berdasarkan
kategori bentuk, fungsi dan makna secara
gramatikal.
4.1.2 Fungsi Kelas Kata/Jenis
Kata
1. Melambangkan pikiran atau gagasan yang
abstrak menjadi konkret.
2. Membentuk bermacam-macam struktur kalimat.
3. Memperjelas makna gagasan kalimat.
4. Membentuk satuan makna frasa, klausa da
kalimat.
5. Membentuk gaya pengungkapan sehingga
menghasilkan karangan yang dapat dipahami
dan dinikmati orang lain.
6. Megungkapkan berbagai jenis ekspresi antara
lain, berita, penjelasan, argumentasi, pidato dan
diskusi.
4.1.3 Jenis Kelas Kata
1. Verba (kata kerja)
a. Bentuk morfologis :
- verba dasar
- verba turunan : a) Verba dasar + afiks (wajib).
b) Verba dasar + afiks (tidak wajib)
c) Verba dasar (terikat afiks) + afiks
(wajib)
d) Bentuk ulang (reduplikasi)
e) Majemuk
b. Perilaku sintaksis :
- Berdasarkan fungsi : a) Verba sebagai subjek
b) Verba sebagai objek
c) Verba sebagai pelengkap
d) Verba sebagai keterangan
- Berdasarkan jenis dalam hubungan verba
dengan nomina :
a) verba aktif subjek sebagai pelaku
b) verba pasif sebagai sasaran atau penderita
c) verba pasif tidak dapat terbentuk menjadi
aktif
- Berdasarkan interaksi verba :
a) verba respirokal berbalasan
b) verba nonrespirokal tidak berbalasan
c. Perilaku semantis, yaitu menurut makna inheren
yang ada di dalamnya.
d.Biasanya mengikuti kata “tidak” dalam suatu
2. Adjektival (Kata Sifat)
a. Adjektival dasar
b. Adjektival turunan
c. Adjektival frasa
3. Nomina (Kata Benda)
a. Berdasarkan bentuknya : a) Nomina dasar
b) Nomina turunan
b. Berdasarkan subkategori : a) Nomina
bernyawa
b) Nomina tidak bernyawa
c) Nomina terbilang
d) Nomina tidak terbilang
4. Pronomina (Kata Ganti)
a. Pronomina persona
- Pronomina persona pertama tunggal : saya,
aku, daku.
- Pronomina persona kedua tunggal : engkau,
kamu, Anda, kau, -mu.
- Pronomina persona ketingga tunggal : ia, dia,
beliau, -nya.
- Pronomina persona pertama jamak : kami.
- Pronomina persona kedua jamak : kalian, kamu
sekalian, anda sekalian, kamu semua.
- Pronomina persona ketiga jamak : mereka.
b. Pronomina Penunjuk
- Pronomina penunjuk umum : ialah, ini, itu.
c. Pronomina Penanya : Siapa, apa, di mana, mengapa,
bagaimana, dst.
5. Numeralia (kata bilangan)
a. Numeralia takrif (tertentu)
- numeralia pokok : satu, dua, tiga dan seterusnya.
- numeralia tingkat : kesatu, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
- numeralia kolektif : kodi, meter, rupiah, dolar, dan
seterusnya.
b. Numeralia tak takrif (tidak tertentu) misalnya :
beberapa, semua, sebagian, segenap, dan seterusnya.
6. Adverbial (kata keterangan)
a. Bentuk tunggal
b. Bentuk jamak
8. Demonstrativa (kata ganti penunjuk) : ini, itu, di sini, di
situ, berikut, dan seterusnya.
9. Artikula : si, sang, para, kaum. Umat, dan sebagainya.
10. Preposisi :
a. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi.
b. Preposisi turunan : di antara, di atas, ke dalam, di
samping, dari samping, dari luar, kepada, dan
sebagainya.
11. Konjugsi
a. Konjungsi intrakalimat : agar, atau, dan, hingga, dan
seterusnya.
b. Konjungsi ekstrakalimat : jadi, di samping itu, oleh
karena itu, dan seterusnya.
12. Fatis, berungsi untuk memulai, mempertahankan atau
4.2 Frasa
4.1.2Pengertian Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau
lebih yang bersifat nonpredikatif. Frasa dapat
dibeda-bedakan berdasarkan kelas katanya,
yakni:
4.1.3Jenis Frasa
a. Frasa Verbal
- Frasa verbal modifikatif (pewatas), terdiri
atas
a. pewatas belakang
b. Pewatas depan
Contoh: Mereka akan mendengarkan pidato
ilmiah di aula.
- Frasa verbal koordinatif
Contoh: Proposal ini disetujui atau ditolak.
- Frasa verbal apositif
Contoh: Pulogadung, tempat tinggalnya
dahulu, kini menjadi terminal modern.
b. Frasa Adjektival
- Frasa adjektival modifikatif (membatasi)
- Frasa adjektival koordinatif
(menggabungkan)
-Frasa adjektival apositif (keterangan
tambahan pada unsur utama kalimat)
c.Frasa Nominal
- Frasa nominal modifikatif (membatasi)
- Frasa nominal koordinatif (tidak saling
menerangkan)
- Frasa nominal apositif
d. Frasa Adverbial
- Frasa adverbial modifikatif (membatasi)
- Frasa adverbial koordinatif (tidak saling
menerangkan)
e. Frasa Pronominal
- Frasa pronominal modifikatif
- Frasa pronominal koordinatif
f. Frasa Numeralia
- Frasa numeralia modifikatif
- Frasa numeralia koordinatif
g. Frasa Interogativa Koordinatif
h. Frasa Demonstrative Koordinatif
i. Frasa Proposisional Koordinatif
4.3 Klausa
4.3.1 Pengertian Klausa
Klausa adalah kelompok kata yang berpotensi
menjadi kalimat. Klausa sering terjadi dalm kalimat
majemuk.
4.3.2 Jenis-jenis Klausa
a.Klausa kalimat majemuk setara
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk
setara (koordi-nat) artinya setiap klausa atau
masing masing klausa mempu-nyai kedudukan
sama. Kalimat majemuk setara dibangun
dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling
menerangkan.
Contoh :
1. Adik bermain bola dan kakak melihat tv.
2. Andik pergi ke kampus atau ke rumah
temannya.
3. Ayah bekerja di kantor, tetapi ibu di rumah.
4. Andik datang dari rumah temannya lalu pergi
ke kampus.
b.Klausa kalimat majemuk bertingkat
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk
bertingkat (su-bordinatif). Artinya setiap klausa
atau masing- masing klau-sa mempunyai
kedudukan yang tidak sama. Klausa yang satu
sebagai induk kalimat dan klausa lain sebagai
anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat
Contoh :
1. Orang itu pindah ke Jakarta setelah
suaminya Induk kalimat
bekerja di Bank Indonesia
anak kalimat
2. Meskipun sudah kaya raya, ia tetap
bekerja
Anak kalimat induk kalimat
keras

4.4 Diksi
4.4.1 Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata atau juga bisa diartikan
sebagai proses/tindakan memilih kata yang dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat, hasil dari
proses atau tindakan pemilihan kata disebut pilihan
kata (Mustakim, 1995).
Dalam pemilihan kata, hal yang perlu diperhatikan adalah :
 Ketepatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata
untuk mengung-kapkan gagasan secara tepat dan diterima
juga oleh pembaca atau pende-ngar secara tepat.
 Kecermatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata
dengan cermat. Atau bisa juga diartikan mampu
memahami kata – kata yang mubazir yang kehadirannya
tidak diperhatikan.
 Keserasian, berkaitan dengan kemampuan menggunakan
kata – kata yang sesuai dengan konteks dan lazim dalam
pemakaian bahasa itu.
4.4.2 Tekhnik Pemilihan Kata
a. Memilih kata – kata dalam bentuk baku, contoh :
Tidak baku Baku
Ketimbang Daripada
Membikin Membuat
System Sistem
Jadual Jadwal
Analisa, diagnosa, hipotesa Analisis, diagnosis, hipotesis
b. Menghindari kata – kata yang termasuk jangan atau prokem atau slang
karena kata – kata tersebut tidak termasuk kata – kata baku, kecuali sebaga
data, contoh :
c. Menghindari pemakain kata – kata di mana, yang mana, yang digunakan
sebagai kata penghubung, contoh :
d. Memilih kata – kata yang lugas dan bermakna denotatif, bukan makna
konotatif, contoh :
Tidak Baku Baku
Beli ipok utas gelas. Beli kopi satu gelas.
Tidak Baku Baku
Kota Jember merupakan kota di mana
saya di lahirkan.
Kota Jember merupakan kota tempat
saya dilahirkan.
Tidak Baku Baku
Dalam pertengkaran itu, ia dijadikan
kambing hitam.
Kambing hitam itu dijual karena sangat
diminati banyak orang.
e. Memilih kata – kata bersinonim yang paling tepat, contoh :
f. Memilih kata – kata yang tidak berkonotasi emotif, contoh :
g. Memilih kata dengan tepat
1. Kata ganti
Pemakaian kata ganti yang tepat adalah saya untuk orang pertama tunggal, kam
untuk orang pertama jamak, dan kita untuk orang pertama dan kedua jamak.
Contoh :
Tidak tepat Tepat
Melihat pertunjukan wayang Menonton pertunjukan wayang
Emotif Tidak emotif
Itu semua menunjukkan kepicikan
masyarakat setempat.
Itu semua menunjukkan kurangnya
pengetahuan masyarakat setempat.
Tidak tepat Tepat
Kemarin sewaktu kita datang, dia
sudah berada di sini.
Kemarin sewaktu kami datang,
dia sudah berada di sini.
2. Kata kebijakan dan kebijaksanaan
Kata kebijakan digunakan untuk menyatakan hal yang menyangkut politik atau
strategi, sedangkan kebijaksanaan berkaitan dengan kearifan atau kepandaian
seseorang dalam menggunakan akal budinya. Contoh :
Tidak tepat Tepat
Berdasarkan kebijaksanaan pimpinan,
penempatan pegawai harus sesuai
dengan bidang keahlian masing –
masing.
Berdasarkan kebijakan pimpinan,
penempatan pegawai harus sesuai
dengan bidang keahlian masing –
masing.
Berkat kebijakan orang tua, anak itu
akhirnya tumbuh dan tumbuh
berkembang menjadi anak yang baik.
Berkat kebijaksanaan orang tua, anak
itu akhirnya tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang baik.
3. Pemakaian kata dari dan daripada
Kata dari digunakan untuk menyatakan makna asal, sedangkan kata daripada
untuk menyatakan perbandingan. Contoh :
Tidak tepat Tepat
Bangunan yang megah itu terbuat
daripada bahan – bahan berkualitas
tinggi.
Banguna yang megah itu terbuat dari
bahan – bahan yang berkualitas tinggi.
Nilai ekspor Indonesia pada
tahun1989 lebih besar dari nilai
ekspor tahun – tahun sebelumnya.
Nilai ekspor Indonesia pada tahun
1989 lebih besar daripada nilai ekspor
tahun – tahun sebelumnya.
h. Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat, contoh :
i. Menghindari penggunaan frasa yang bersinonim secara bersamaan, contoh
:
Tidak tepat Tepat
Terdiri dari Terdiri atas
Bertujuan untuk Bertujuan
Dibanding Dibandingkan dengan
Tidak tepat Tepat
Disebabkan karena Disebabkan oleh
Karena
Dalam rangka untuk Dalam rangka...
Untuk ...
Baik...ataupun... Baik...maupun...
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Ade Maria Ulfa
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranheniwahyuarini95
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 

What's hot (20)

Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiran
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Helaian daun (lamina)
Helaian daun (lamina)Helaian daun (lamina)
Helaian daun (lamina)
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Buah
BuahBuah
Buah
 

Viewers also liked (6)

Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
 
Ppt seminar hasil
Ppt seminar hasilPpt seminar hasil
Ppt seminar hasil
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Kata baku revisi
Kata baku revisiKata baku revisi
Kata baku revisi
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 

Similar to Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah

Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Vania Aqil
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKevin893649
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimatbusitisahara
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxZukét Printing
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafNaFis NaFis
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfZukét Printing
 
Rpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkRpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkEncu Efendi
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektifbusitisahara
 
Presentation bi
Presentation biPresentation bi
Presentation biwachid870
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
Bentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptBentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptProdiPbsi
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxPutriNovitaSari46
 

Similar to Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah (20)

Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptx
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
Rpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkRpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smk
 
Belajar makna
Belajar maknaBelajar makna
Belajar makna
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
Presentation bi
Presentation biPresentation bi
Presentation bi
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Bentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.pptBentuk-dan-Makna.ppt
Bentuk-dan-Makna.ppt
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 

More from Imroati Ar

Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanImroati Ar
 
How to teach vocabulary to young learners
How to teach vocabulary to young learnersHow to teach vocabulary to young learners
How to teach vocabulary to young learnersImroati Ar
 
Teach speaking to young learners
Teach speaking to young learnersTeach speaking to young learners
Teach speaking to young learnersImroati Ar
 
Academic writing
Academic writingAcademic writing
Academic writingImroati Ar
 
Advanced grammar reported speech - imperative
Advanced grammar   reported speech - imperativeAdvanced grammar   reported speech - imperative
Advanced grammar reported speech - imperativeImroati Ar
 

More from Imroati Ar (7)

Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
 
Conjuction
ConjuctionConjuction
Conjuction
 
How to teach vocabulary to young learners
How to teach vocabulary to young learnersHow to teach vocabulary to young learners
How to teach vocabulary to young learners
 
Teach speaking to young learners
Teach speaking to young learnersTeach speaking to young learners
Teach speaking to young learners
 
Academic writing
Academic writingAcademic writing
Academic writing
 
Advanced grammar reported speech - imperative
Advanced grammar   reported speech - imperativeAdvanced grammar   reported speech - imperative
Advanced grammar reported speech - imperative
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah

  • 1. Di Susun Oleh : Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat 120210401031 Emyl Riska Fariza 120210401035 Triska Dayu 120210401041 Nurul Alfiani 120210401050 Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah : Kata, Frasa, Klausa dan Diksi
  • 2. 4.1 Kata 4.1.1 Pengertian Kata Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbagai bahasa. Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa Indonesia berdasarkan kategori bentuk, fungsi dan makna secara gramatikal.
  • 3. 4.1.2 Fungsi Kelas Kata/Jenis Kata 1. Melambangkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi konkret. 2. Membentuk bermacam-macam struktur kalimat. 3. Memperjelas makna gagasan kalimat. 4. Membentuk satuan makna frasa, klausa da kalimat. 5. Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati orang lain. 6. Megungkapkan berbagai jenis ekspresi antara lain, berita, penjelasan, argumentasi, pidato dan diskusi.
  • 4. 4.1.3 Jenis Kelas Kata 1. Verba (kata kerja) a. Bentuk morfologis : - verba dasar - verba turunan : a) Verba dasar + afiks (wajib). b) Verba dasar + afiks (tidak wajib) c) Verba dasar (terikat afiks) + afiks (wajib) d) Bentuk ulang (reduplikasi) e) Majemuk b. Perilaku sintaksis : - Berdasarkan fungsi : a) Verba sebagai subjek b) Verba sebagai objek c) Verba sebagai pelengkap d) Verba sebagai keterangan
  • 5. - Berdasarkan jenis dalam hubungan verba dengan nomina : a) verba aktif subjek sebagai pelaku b) verba pasif sebagai sasaran atau penderita c) verba pasif tidak dapat terbentuk menjadi aktif - Berdasarkan interaksi verba : a) verba respirokal berbalasan b) verba nonrespirokal tidak berbalasan c. Perilaku semantis, yaitu menurut makna inheren yang ada di dalamnya. d.Biasanya mengikuti kata “tidak” dalam suatu
  • 6. 2. Adjektival (Kata Sifat) a. Adjektival dasar b. Adjektival turunan c. Adjektival frasa 3. Nomina (Kata Benda) a. Berdasarkan bentuknya : a) Nomina dasar b) Nomina turunan b. Berdasarkan subkategori : a) Nomina bernyawa b) Nomina tidak bernyawa c) Nomina terbilang d) Nomina tidak terbilang
  • 7. 4. Pronomina (Kata Ganti) a. Pronomina persona - Pronomina persona pertama tunggal : saya, aku, daku. - Pronomina persona kedua tunggal : engkau, kamu, Anda, kau, -mu. - Pronomina persona ketingga tunggal : ia, dia, beliau, -nya. - Pronomina persona pertama jamak : kami. - Pronomina persona kedua jamak : kalian, kamu sekalian, anda sekalian, kamu semua. - Pronomina persona ketiga jamak : mereka. b. Pronomina Penunjuk - Pronomina penunjuk umum : ialah, ini, itu.
  • 8. c. Pronomina Penanya : Siapa, apa, di mana, mengapa, bagaimana, dst. 5. Numeralia (kata bilangan) a. Numeralia takrif (tertentu) - numeralia pokok : satu, dua, tiga dan seterusnya. - numeralia tingkat : kesatu, kedua, ketiga, dan seterusnya. - numeralia kolektif : kodi, meter, rupiah, dolar, dan seterusnya. b. Numeralia tak takrif (tidak tertentu) misalnya : beberapa, semua, sebagian, segenap, dan seterusnya. 6. Adverbial (kata keterangan) a. Bentuk tunggal b. Bentuk jamak
  • 9. 8. Demonstrativa (kata ganti penunjuk) : ini, itu, di sini, di situ, berikut, dan seterusnya. 9. Artikula : si, sang, para, kaum. Umat, dan sebagainya. 10. Preposisi : a. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi. b. Preposisi turunan : di antara, di atas, ke dalam, di samping, dari samping, dari luar, kepada, dan sebagainya. 11. Konjugsi a. Konjungsi intrakalimat : agar, atau, dan, hingga, dan seterusnya. b. Konjungsi ekstrakalimat : jadi, di samping itu, oleh karena itu, dan seterusnya. 12. Fatis, berungsi untuk memulai, mempertahankan atau
  • 10. 4.2 Frasa 4.1.2Pengertian Frasa Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Frasa dapat dibeda-bedakan berdasarkan kelas katanya, yakni: 4.1.3Jenis Frasa a. Frasa Verbal - Frasa verbal modifikatif (pewatas), terdiri atas a. pewatas belakang
  • 11. b. Pewatas depan Contoh: Mereka akan mendengarkan pidato ilmiah di aula. - Frasa verbal koordinatif Contoh: Proposal ini disetujui atau ditolak. - Frasa verbal apositif Contoh: Pulogadung, tempat tinggalnya dahulu, kini menjadi terminal modern. b. Frasa Adjektival - Frasa adjektival modifikatif (membatasi) - Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan) -Frasa adjektival apositif (keterangan tambahan pada unsur utama kalimat)
  • 12. c.Frasa Nominal - Frasa nominal modifikatif (membatasi) - Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan) - Frasa nominal apositif d. Frasa Adverbial - Frasa adverbial modifikatif (membatasi) - Frasa adverbial koordinatif (tidak saling menerangkan) e. Frasa Pronominal - Frasa pronominal modifikatif - Frasa pronominal koordinatif
  • 13. f. Frasa Numeralia - Frasa numeralia modifikatif - Frasa numeralia koordinatif g. Frasa Interogativa Koordinatif h. Frasa Demonstrative Koordinatif i. Frasa Proposisional Koordinatif
  • 14. 4.3 Klausa 4.3.1 Pengertian Klausa Klausa adalah kelompok kata yang berpotensi menjadi kalimat. Klausa sering terjadi dalm kalimat majemuk. 4.3.2 Jenis-jenis Klausa a.Klausa kalimat majemuk setara Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk setara (koordi-nat) artinya setiap klausa atau masing masing klausa mempu-nyai kedudukan sama. Kalimat majemuk setara dibangun dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling menerangkan.
  • 15. Contoh : 1. Adik bermain bola dan kakak melihat tv. 2. Andik pergi ke kampus atau ke rumah temannya. 3. Ayah bekerja di kantor, tetapi ibu di rumah. 4. Andik datang dari rumah temannya lalu pergi ke kampus. b.Klausa kalimat majemuk bertingkat Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk bertingkat (su-bordinatif). Artinya setiap klausa atau masing- masing klau-sa mempunyai kedudukan yang tidak sama. Klausa yang satu sebagai induk kalimat dan klausa lain sebagai anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat
  • 16. Contoh : 1. Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya Induk kalimat bekerja di Bank Indonesia anak kalimat 2. Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja Anak kalimat induk kalimat keras 
  • 17. 4.4 Diksi 4.4.1 Pengertian Diksi Diksi adalah pilihan kata atau juga bisa diartikan sebagai proses/tindakan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, hasil dari proses atau tindakan pemilihan kata disebut pilihan kata (Mustakim, 1995).
  • 18. Dalam pemilihan kata, hal yang perlu diperhatikan adalah :  Ketepatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata untuk mengung-kapkan gagasan secara tepat dan diterima juga oleh pembaca atau pende-ngar secara tepat.  Kecermatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata dengan cermat. Atau bisa juga diartikan mampu memahami kata – kata yang mubazir yang kehadirannya tidak diperhatikan.  Keserasian, berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata – kata yang sesuai dengan konteks dan lazim dalam pemakaian bahasa itu.
  • 19. 4.4.2 Tekhnik Pemilihan Kata a. Memilih kata – kata dalam bentuk baku, contoh : Tidak baku Baku Ketimbang Daripada Membikin Membuat System Sistem Jadual Jadwal Analisa, diagnosa, hipotesa Analisis, diagnosis, hipotesis
  • 20. b. Menghindari kata – kata yang termasuk jangan atau prokem atau slang karena kata – kata tersebut tidak termasuk kata – kata baku, kecuali sebaga data, contoh : c. Menghindari pemakain kata – kata di mana, yang mana, yang digunakan sebagai kata penghubung, contoh : d. Memilih kata – kata yang lugas dan bermakna denotatif, bukan makna konotatif, contoh : Tidak Baku Baku Beli ipok utas gelas. Beli kopi satu gelas. Tidak Baku Baku Kota Jember merupakan kota di mana saya di lahirkan. Kota Jember merupakan kota tempat saya dilahirkan. Tidak Baku Baku Dalam pertengkaran itu, ia dijadikan kambing hitam. Kambing hitam itu dijual karena sangat diminati banyak orang.
  • 21. e. Memilih kata – kata bersinonim yang paling tepat, contoh : f. Memilih kata – kata yang tidak berkonotasi emotif, contoh : g. Memilih kata dengan tepat 1. Kata ganti Pemakaian kata ganti yang tepat adalah saya untuk orang pertama tunggal, kam untuk orang pertama jamak, dan kita untuk orang pertama dan kedua jamak. Contoh : Tidak tepat Tepat Melihat pertunjukan wayang Menonton pertunjukan wayang Emotif Tidak emotif Itu semua menunjukkan kepicikan masyarakat setempat. Itu semua menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat setempat. Tidak tepat Tepat Kemarin sewaktu kita datang, dia sudah berada di sini. Kemarin sewaktu kami datang, dia sudah berada di sini.
  • 22. 2. Kata kebijakan dan kebijaksanaan Kata kebijakan digunakan untuk menyatakan hal yang menyangkut politik atau strategi, sedangkan kebijaksanaan berkaitan dengan kearifan atau kepandaian seseorang dalam menggunakan akal budinya. Contoh : Tidak tepat Tepat Berdasarkan kebijaksanaan pimpinan, penempatan pegawai harus sesuai dengan bidang keahlian masing – masing. Berdasarkan kebijakan pimpinan, penempatan pegawai harus sesuai dengan bidang keahlian masing – masing. Berkat kebijakan orang tua, anak itu akhirnya tumbuh dan tumbuh berkembang menjadi anak yang baik. Berkat kebijaksanaan orang tua, anak itu akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik.
  • 23. 3. Pemakaian kata dari dan daripada Kata dari digunakan untuk menyatakan makna asal, sedangkan kata daripada untuk menyatakan perbandingan. Contoh : Tidak tepat Tepat Bangunan yang megah itu terbuat daripada bahan – bahan berkualitas tinggi. Banguna yang megah itu terbuat dari bahan – bahan yang berkualitas tinggi. Nilai ekspor Indonesia pada tahun1989 lebih besar dari nilai ekspor tahun – tahun sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 1989 lebih besar daripada nilai ekspor tahun – tahun sebelumnya.
  • 24. h. Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat, contoh : i. Menghindari penggunaan frasa yang bersinonim secara bersamaan, contoh : Tidak tepat Tepat Terdiri dari Terdiri atas Bertujuan untuk Bertujuan Dibanding Dibandingkan dengan Tidak tepat Tepat Disebabkan karena Disebabkan oleh Karena Dalam rangka untuk Dalam rangka... Untuk ... Baik...ataupun... Baik...maupun...