SlideShare a Scribd company logo
Tema: 
STRATEGI 
PEMBELAJARAN PAI 
DALAM PERSPEKTIF 
AL-QURAN
Introduction 
Al-Quran menggambarkan, ada 2 cara Allah SWT 
mengajar manusia, yaitu: 
1. Pengajaran langsung yang disebut wahyu / ilham. 
2. Pengajaran tidak langsung. Cara yang terakhir ini 
berarti bahwa Allah mengajar manusia melalui 
media, yaitu fenomena alam yang Dia ciptakan. 
Allah menciptakan alam dan segala isinya serta 
hukum yang berlaku padanya. Alam menyimpan 
banyak rahasia ilmu pengetahuan. Tugas manusia 
untuk mempelajarinya sehingga menemukan sistem 
hukum alam tersebut yang selanjutnya dapat 
digunakan bagi kepentingan hidup manusia.
Sumber Ilmu 
 Maka pekerjaan ilmuan hanya mencari dan menemukan 
hukum atau teori yang Allah telah tentukan berlaku pada 
alam, bukan menciptakan hukum atau teori tersebut. 
Inilah makna Allah mengajar manusia melalui alam dan 
segala isinya. 
 Bagi kaum sekuler, ilmu itu dibentuk atas dasar fakta 
empiris atau indrawi tanpa menghiraukan sumbernya, 
yaitu Allah. Sedangkan dalam perspektif Islam, ilmu itu 
bersumber dari Allah , maka Dia menjadi pusat utama 
dalam pembelajaran dan penelitian. Mencari ilmu atau 
pengetahuan berarti mengkaji sifat-sifat Tuhan dan 
perbuatan-Nya yang terlukis pada sketsa alam, yang 
mesti disingkap oleh manusia dari berbagai rahasia alam.
Rasio 
 Banyak ayat al-Quran yang mendorong manusia agar 
mempelajari fenomena alam, seperti unta, angkasa, bumi, 
gunung (QS. Al-Ghasyiyah: 17-20). 
 Mendapat Ilmu MELALUI RASIO, misalnya dapat dilihat 
dalam QS. Al-Mu’minun: 12-16 yang berbicara tentang 
embriologi dan penjelasan proses kejadian dan perjalanan 
hidup manusia. Ayat itu menggambarkan metode analogi 
(qiyas) untuk mendapatkan ilmu dan selanjutnya 
keyakinan, yaitu dengan membandingkan sesuatu yang 
lebih sulit dengan yang lebih mudah (qiyas awlawi). Jika 
Allah kuasa mengubah tanah menjadi manusia, maka 
tentu Dia lebih kuasa lagi mengumpulkan kembali sesuatu 
yang telah ada walaupun telah rusak.
Empiris 
 Mendapatkan ilmu melalui METODE EMPIRIS, dapat 
dilihat misalnya dalam berbagai ayat yang mendorong 
manusia memperhatikan fenomena alam, seperti QS. Ali 
‘Imran: قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الَْْرْضِ ف انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِِّ بِينَ 137 
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunah Allah; 
karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah 
bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (para Rasul). 
 Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan 
konsisten, kajian empiris perlu dianalisis dengan 
penalaran rasional, dan penalaran rasional perlu 
didasarkan atas pengalaman empiris. 
 Al-Quran mengajarkan bahwa, empiris dan penalaran 
rasional mesti dikombinasikan.
Ilham 
 Menurut perspektif al-Quran, pengetahuan tidak 
hanya didapatkan melalui empiris atau pengalaman 
indrawi serta penalaran rasional semata, tetapi juga 
bisa didapatkan melalui ilham. 
 Bahkan menurut Imam al-Ghazali, ilham merupakan 
jalan pengetahuan yang benar, ia dapat 
mengantarkan manusia kepada ‘ilmal yaqin, yaitu 
sesuatu yang diketahui yang tidak lagi mengandung 
keraguan. Untuk mendapatkan pengetahuan melalui 
ilham (al-ta’allum al-rabbani) adalah ditempuh 
dengan jalan mujahadah dan riyadhah, yaitu dengan 
mendekatkan diri kepada Allah.
Prinsip Pembelajaran 
Ada 3 prinsip yang mesti diimplementasikan dalam proses 
pembelajaran (menurut Ishaq Ahmad Farhan): 
 Semua ciptaan ini mempunyai tujuan. 
 Prinsip kesatuan baik alam, manusia, maupun kehidupan. 
 Prinsip keseimbangan (al-ittizan) 
Sepantasnya kurikulum dan silabus disusun berdasarkan 
prinsip tersebut. Ia perlu menggambarkan kepada siswa, 
bahwa segala yang ada ini diciptakan mempunyai tujuan, 
terbentuk dalam suatu kesatuan yang tidak terpisahkan serta 
keseimbangan. Ini akan menghasilkan output yang 
menghargai lingkungan dan menghormati sesama. 
Abduh mengatakan, “Apabila orang sudah terdidik, maka ia akan 
mencintai dirinya demi kecintaannya kepada orang lain, dan ia akan 
mencintai orang lain demi kecintaannya terhadap dirinya sendiri”.
Kegiatan belajar dalam perspektif al-Quran dapat 
digambarkan sebagai berikut
 Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada 
orang yang mengajar. 
 Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus 
dialami sendiri oleh si belajar. 
 Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang 
lain belajar. 
 Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah 
menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar 
pada si belajar . 
 Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen 
(Teacher Centered Approach) 
 Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa 
(Student Centered Approach)
Saling Berinteraksi Saling membantu 
Semua 
saling 
berbicara 
Asyik dengan 
apa yang 
dikerjakan 
Berbagi materi 
Saling bertanya/ 
menjawab
Strategi Pembelajaran 
 Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi 
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai 
tujuan pendidikan tertentu. 
 Pengertian Strategi Pembelajaran PAI adalah suatu strategi 
yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum 
dari suatu set bahan pembelajaran pendidikan agama dan 
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama 
dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan 
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan 
efisien. 
 Strategi Pembelajaran merupakan bagian dari MODEL 
PEMBELAJARAN (yaitu kerangka dasar pembelajaran yang 
dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai 
karakteristik kerangka dasarnya). Posisi hierarkisnya sbb.
Membedakan istilah pendekatan, strategi, metode, 
teknik, taktik dan model pembelajaran 
 PENDEKATAN PEMBELAJARAN : 
Dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita 
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada 
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya 
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, 
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode 
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 
 STRATEGI PEMBELAJARAN : 
Merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus 
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat 
dicapai secara efektif dan efisien. Dalam strategi 
pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya 
bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual 
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam 
suatu pelaksanaan pembelajaran .
Membedakan istilah pendekatan, strategi, metode, 
teknik, taktik dan model pembelajaran 
 METODE PEMBELAJARAN : 
Dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk 
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam 
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan 
pembelajaran. Contoh : Ceramah, demonstrasi, diskusi, 
simulasi, laboratorium, brainstorming, debat, seminar, 
bermain peran (role play), studi kasus, etc. 
 TEKNIK PEMBELAJARAN : 
Dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang 
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. 
Contoh: Penggunaan metode ceramah pada kelas dengan 
jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik 
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan 
metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
 TAKTIK PEMBELAJARAN : 
Merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode 
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual 
Contoh : Terdapat dua orang sama-sama menggunakan 
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam 
taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu 
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang 
dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang 
satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih 
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia 
memang sangat menguasai bidang itu. 
 MODEL PEMBELAJARAN : 
Merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal 
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan 
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau 
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan 
teknik pembelajaran.
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
1. Metode al-Hikmah, Maw’idhah al-Hasanah, al- 
Mujadalah. QS. al-Nahl: 125. 
ادُْعُ اِلٰـى سَبِيْـــلِ رَبِِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِ ظَـــةِ الْحَسَنَـةِ وَ اََدِلْ مُُْ بِا ل تِيْ هِيَ 
اَحْسَـنُ اِ ن رَب كَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَ ل عَنْ سَبِيْـــلِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُ تَـــــدِيْنَ 
Ada memahami metode harus disesuaikan dengan sasarn dakwah. 
Terhadap CENDIKIAWAN yang memiliki intelektual tinggi 
diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah, yakni 
berdialog dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian 
mereka.Terhadap kaum AWAM diperintahkan untuk menerapkan 
mau’izhah, yakni memberikan nasihat dan perumpamaan yang 
menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang 
sederhana. Sedang, terhadap AHL AL-KITAB dan penganut agama-agama 
lain yang diperintahkan menggunakan jidal ahsan/ 
perdebatan dengan cara yang terbaik, yaitu dengan logika dan 
retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan.
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
2. Metode Amtsal (Perumpamaan). QS. al-Nahl: 75-76 
ضَرَبَ اللُِّّ مَثَلاً عَبْداً ممْلُوكا لا يَقْدِرُ عَ لَى شَيْءٍ وَمَن رزَقْنَاهُ مِن ا رِزْق ا حَسَنا فَ وَُُ 
يُنفِقُ مِنْهُ سِرِّاً وَ رََُْاً هَلْ يَسْتَوُونَ الْحَمْد لِلِِّّ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ 
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang 
tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki 
yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara 
sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji 
hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui. 
وَضَرَبَ اللُِّّ مَثَلاً ر لََُيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لا يَقْدِرُ عَلَىَ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَ لَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا 
يُوَ هَُُِِّّ لاَ يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَن يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ 
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, 
tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke 
mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan 
suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat 
keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
 Kedua ayat ini menggambarkan pesan ketauhidan, betapa 
indahnya mengesakan Allah, dan betapa jeleknya syirik. Allah 
menggambarkan patung yang disembah orang-orang musyrik 
bagaikan budak yang tiada berdaya; kehidupannya dikendalikan 
dan ia tidak mempunyai kekuatan dan kekuasaan sedikitpun. 
 Disisi lain, Allah menggambarkan Zat-Nya bagaikan orang 
merdeka, Allah bisa berbuat apa saja dan bahkan dapat 
membantu siapa saja. Allah Maha Kuasa, sedangkan ptung itu 
makhluk yang lemah dan tidak dapat mendatangkan manfaat 
serta madharat bagi manusia. Syirik juga bagaikan orang bisu 
yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa, bahkan menjadi beban 
bagi orang lain. Sedangkan tauhid bagaikan orang yang berada 
dalam jalan kebenaran dan berbuat keadilan. 
 Manfaat metode amtsal bertujuan membuat peserta didik lebih 
mudah mencerna pesan-pesan ketauhidan dan mudah paham.
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
3. Metode Cerita. QS. al-Baqarah: 67-73. 
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِ ن ا للَّ يَأْمُرُكُمْ أَن تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَت خِذُ نَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ 
بِا للِّ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْ لََُِِينَ } 67 { قَالُوا ادْعُ لَنَا رَب كَ يُبَيِِّن ل نَا مَاهِيَ قَالَ إِن هُ يَق ولُ 
إِن اَُ بَقَرَةٌ لا فَارِضُ وَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذ لِكَ فَافْعَلُوا مَات مَُْْرُونَ 
Kisah di atas merupakan metode penyampaian materi akhlak 
dan akidah. Sikap Bani Israil terhadap nabi Musa sepatutnya 
jangan ditiru, karena termasuk perilaku tercela. Seharusnya 
mereka mempercayai ucapan Rasul, bukan menantangnya 
untuk membuktikan. 
4. Memulai Pembelajaran dengan Bertanya. 
Istifham (bertanya) akan memotivasi pembaca atau 
pendengarnya agar berpikir atau mendengarkan apa yang 
akan dibicarakannya setelah pertanyaan tersebut. Misalnya 
QS. al-Ma’un: 1- أرَأَيْتَ ال ذِي يُكَذِِّبُ بِالدِِّينِ فَذَلِكَ ال ذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْ كِين 3
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
5. Metode Tawshiyah. QS. Al-Baqarah: 132-133 
Tawshiyah adalah berjanji atau berwasiat. Jika 
dinisbatkan kepada Allah, maka artinya mewajibkan atau 
memerintahkan, seperti ayat Yushikumuullahu fi awladikum ... 
وَوَ صى بِ اَُ إِبْرَاهِيْمُ بَنِيْهِ وَ يَعْقُوْبُ يَا بَنِ ي إِ ن للهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِِّيْنَ فَلاَ تَمُوْت ن إَلا وَ أَنْتمُ مُّسْلِمُوْن 
أَمْ كُنْتمُْ شُ دََُاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِ بَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِن بَعْدِيْ قَالُوْا نَعْبُدُ إِلَ كََُ وَ إِلَهَ آبَائِكَ 
إِبْرَاهِيْمَ وَ إِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ إِلَ اًُ وَاحِدًا وَ نَحْنُ لَه مُسْلِمُوْنَ 
Ibrahim dan Ya’qub mengajari anaknya tentang konsisten dalam Islam, dan 
kemestian menyembah Allah. Kedua Nabi ini mengajar anak-anaknya 
dengan teknik tawshiyah. Menjelang wafatnya, Nabi Ya’qub masih mengajari 
anaknya dengan menggunakan teknik tanya jawab, seperti bunyi ayat 133. 
Metode tawsiyah ini mirip dengan metode ceramah, tetapi dalam 
penggunaannya mesti bernuansa pesan, dengan cara memanggil orang-orang 
yang akan diberi pesan. Hal ini penting guna menggugah perhatian dan rasa 
ketertarikan peserta didik terhadap isi pesan yang akan disampaikan. Teknik 
Tawsiyah juga digunakan oleh Luqmanul Hakim terhadap anak-anaknya.
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
6. Metode Karya Wisata 
Term yang digunakan al-Quran adalah siru fil ardh 
(berjalanlah dim uka bumi), dan afalam yasiru fil ardh. 
Misal, QS. al-Hajj: 45-46 
فَكَأيَِِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَ يَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِ اَُ وَبِئْرٍ مُع طلَةٍ وَقَصْرٍ 
مَشِيدٍ ) ٤٥ ( أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْرْضِ فَتَكُونَ لَ مُُْ ق لُوبٌ يَعْقِلُونَ بِ اَُ أَوْ آذَانٌ يَسْ مَعُونَ 
( بِ اَُ فَإِن اَُ لا تَعْمَى الْبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْق لُوبُ ال تِي فِي الصُّدُورِ ) ٤٦ 
Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena penduduknya dalam 
keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunan dan (betapa banyak pula) 
sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya), 
Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat 
memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, 
tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. 
Dengan wisata ilmiah diharapkan dapat memberikan pencerahan pada 
hati, mata, telinga dan jiwa peserta didik lewat bukti-bukti nyata 
peristiwa sejarah , dan tentu kesannya akan sangat kuat.
Metode Mengajar Perspektif al-Quran 
7. Metode Umpan Balik. QS. al-Baqarah: 31-33 
وَعَل مَ آدَمَ الْسْمَاءَ كُل اَُ ث م عَرَضَ مُُْ عَلَى ا لمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئوُنِي بِأسَْ مَاءِ هَ لُْاءِ إِنْ 
كُنْتمُْ صَادِقِينَ * قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَل مْ تَنَا إِن كَ أَنْتَ الْعَلِيمُ ا لحَكِيمُ * قَالَ 
يَا آدَمُ أَنْبِئْ مُُْ بِأسَْمَائِ مُِْ فَلَ ما أَنْبَأهَُمْ بِأسَْمَائِ مُِْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِ نِِّي أَعْلَمُ غَيْبَ 
ال سمَاوَاتِ وَالْرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تبُْدُونَ وَمَا كُنْ تمُْ تَكْتمُُونَ 
Ada 4 aspek penting: 
a. Pengajaran dari Allah SWT kepada Nabi Adam As. Allah 
sebagai pendidik, dan Nabi Adam sebagai peserta didik. 
b. Aspek bahan ajar, yaitu nama-nama benda seluruhnya yang 
ada di alam raya ini. 
c. Bentuk umpan balik, yaitu perintah Allah kepada Adam 
agar menginformasikan kembali ilmu yang pernah 
diajarkan kepadanya di hadapan para Malaikat. Ini mirip 
seperti ujian plus asistensi. 
d. Aspek hasil umpan balik. Tampil dalam bentuk penguasaan 
Nabi Adam secara prima terhadap pengetahuan yag telah 
diajarkan Allah kepadanya.
ppPPPPPPPPPPPPPP 
••••••••••••••••••••••••••••••••••

More Related Content

What's hot

TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
Dyra Yunilaili
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
Amalia Damayanti
 
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
Istna Zakia Iriana
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Robet Saputra
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
TahmidMaulana2
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
Jajang Nur'alim
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
linda_rosalina
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
SaftuniSaf
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDHazana Itriya
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
vinaidamatusilmi
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
Istna Zakia Iriana
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayahAzat Net
 

What's hot (20)

Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayah
 

Viewers also liked

Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
diah Cwek Tauruz
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
anida juita
 
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamMedia Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamSummer Rain
 
HASANUDDIN, S.Pd.I
HASANUDDIN, S.Pd.IHASANUDDIN, S.Pd.I
HASANUDDIN, S.Pd.I
Lta Buahati
 
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
darus salam
 
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGAHADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
11111047
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifAry Shiddiqi
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Dodyk Fallen
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
FAJAR MENTARI
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 

Viewers also liked (14)

Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islamMedia Pengajaran dalam Pendidikan islam
Media Pengajaran dalam Pendidikan islam
 
HASANUDDIN, S.Pd.I
HASANUDDIN, S.Pd.IHASANUDDIN, S.Pd.I
HASANUDDIN, S.Pd.I
 
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
Implementasi al insyiroh dalam kurikulum 2013
 
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGAHADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
 
Model pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektifModel pembelajaran efektif
Model pembelajaran efektif
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 

Similar to Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran

Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014
Marhamah Saleh
 
ilmu pndidikan islam.docx
ilmu pndidikan islam.docxilmu pndidikan islam.docx
ilmu pndidikan islam.docx
CitraPut
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
BhocahNajma
 
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdfResume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
AnnisaFajri3
 
perkembangan pendidikan islam di malaysia
perkembangan pendidikan islam di malaysiaperkembangan pendidikan islam di malaysia
perkembangan pendidikan islam di malaysiaAbu eL IQram
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
Eman A. Fathurrohman
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
BhocahNajma
 
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamTugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
MUHAMMADHAFIZUDDINBI8
 
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptxKELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
Universitas Siliwangi
 
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docxanalisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
AminuddinHarahap
 
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh diniFilosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Andi Uli
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawy
AnasDt
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
arfiankurniawan22
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Ameilya P P
 
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islamResume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
RizkyAdeaulia
 
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptxPPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
Dwi Wahyu Saputra
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKAN
Tika Nafisah
 

Similar to Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran (20)

Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014
 
ilmu pndidikan islam.docx
ilmu pndidikan islam.docxilmu pndidikan islam.docx
ilmu pndidikan islam.docx
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
 
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdfResume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
Resume Hakikat Metode Dalam Pendidikan Islam.pdf
 
perkembangan pendidikan islam di malaysia
perkembangan pendidikan islam di malaysiaperkembangan pendidikan islam di malaysia
perkembangan pendidikan islam di malaysia
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2.pptx
 
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamTugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
 
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptxKELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
KELOMPOK 8 ANTARA ISLAM DAN PENDIDIKAN.pptx
 
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docxanalisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
 
Pedagogi
PedagogiPedagogi
Pedagogi
 
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh diniFilosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawy
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islamResume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
Resume Hakikat Metode Pendidikan dalam islam
 
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptxPPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
PPT IPI. bu Syarifatul marwiyah.pptx
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKAN
 

Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran

  • 1. Tema: STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
  • 2.
  • 3. Introduction Al-Quran menggambarkan, ada 2 cara Allah SWT mengajar manusia, yaitu: 1. Pengajaran langsung yang disebut wahyu / ilham. 2. Pengajaran tidak langsung. Cara yang terakhir ini berarti bahwa Allah mengajar manusia melalui media, yaitu fenomena alam yang Dia ciptakan. Allah menciptakan alam dan segala isinya serta hukum yang berlaku padanya. Alam menyimpan banyak rahasia ilmu pengetahuan. Tugas manusia untuk mempelajarinya sehingga menemukan sistem hukum alam tersebut yang selanjutnya dapat digunakan bagi kepentingan hidup manusia.
  • 4. Sumber Ilmu  Maka pekerjaan ilmuan hanya mencari dan menemukan hukum atau teori yang Allah telah tentukan berlaku pada alam, bukan menciptakan hukum atau teori tersebut. Inilah makna Allah mengajar manusia melalui alam dan segala isinya.  Bagi kaum sekuler, ilmu itu dibentuk atas dasar fakta empiris atau indrawi tanpa menghiraukan sumbernya, yaitu Allah. Sedangkan dalam perspektif Islam, ilmu itu bersumber dari Allah , maka Dia menjadi pusat utama dalam pembelajaran dan penelitian. Mencari ilmu atau pengetahuan berarti mengkaji sifat-sifat Tuhan dan perbuatan-Nya yang terlukis pada sketsa alam, yang mesti disingkap oleh manusia dari berbagai rahasia alam.
  • 5. Rasio  Banyak ayat al-Quran yang mendorong manusia agar mempelajari fenomena alam, seperti unta, angkasa, bumi, gunung (QS. Al-Ghasyiyah: 17-20).  Mendapat Ilmu MELALUI RASIO, misalnya dapat dilihat dalam QS. Al-Mu’minun: 12-16 yang berbicara tentang embriologi dan penjelasan proses kejadian dan perjalanan hidup manusia. Ayat itu menggambarkan metode analogi (qiyas) untuk mendapatkan ilmu dan selanjutnya keyakinan, yaitu dengan membandingkan sesuatu yang lebih sulit dengan yang lebih mudah (qiyas awlawi). Jika Allah kuasa mengubah tanah menjadi manusia, maka tentu Dia lebih kuasa lagi mengumpulkan kembali sesuatu yang telah ada walaupun telah rusak.
  • 6. Empiris  Mendapatkan ilmu melalui METODE EMPIRIS, dapat dilihat misalnya dalam berbagai ayat yang mendorong manusia memperhatikan fenomena alam, seperti QS. Ali ‘Imran: قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الَْْرْضِ ف انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِِّ بِينَ 137 Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (para Rasul).  Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan konsisten, kajian empiris perlu dianalisis dengan penalaran rasional, dan penalaran rasional perlu didasarkan atas pengalaman empiris.  Al-Quran mengajarkan bahwa, empiris dan penalaran rasional mesti dikombinasikan.
  • 7. Ilham  Menurut perspektif al-Quran, pengetahuan tidak hanya didapatkan melalui empiris atau pengalaman indrawi serta penalaran rasional semata, tetapi juga bisa didapatkan melalui ilham.  Bahkan menurut Imam al-Ghazali, ilham merupakan jalan pengetahuan yang benar, ia dapat mengantarkan manusia kepada ‘ilmal yaqin, yaitu sesuatu yang diketahui yang tidak lagi mengandung keraguan. Untuk mendapatkan pengetahuan melalui ilham (al-ta’allum al-rabbani) adalah ditempuh dengan jalan mujahadah dan riyadhah, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah.
  • 8. Prinsip Pembelajaran Ada 3 prinsip yang mesti diimplementasikan dalam proses pembelajaran (menurut Ishaq Ahmad Farhan):  Semua ciptaan ini mempunyai tujuan.  Prinsip kesatuan baik alam, manusia, maupun kehidupan.  Prinsip keseimbangan (al-ittizan) Sepantasnya kurikulum dan silabus disusun berdasarkan prinsip tersebut. Ia perlu menggambarkan kepada siswa, bahwa segala yang ada ini diciptakan mempunyai tujuan, terbentuk dalam suatu kesatuan yang tidak terpisahkan serta keseimbangan. Ini akan menghasilkan output yang menghargai lingkungan dan menghormati sesama. Abduh mengatakan, “Apabila orang sudah terdidik, maka ia akan mencintai dirinya demi kecintaannya kepada orang lain, dan ia akan mencintai orang lain demi kecintaannya terhadap dirinya sendiri”.
  • 9. Kegiatan belajar dalam perspektif al-Quran dapat digambarkan sebagai berikut
  • 10.  Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar.  Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar.  Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar.  Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar .  Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen (Teacher Centered Approach)  Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
  • 11. Saling Berinteraksi Saling membantu Semua saling berbicara Asyik dengan apa yang dikerjakan Berbagi materi Saling bertanya/ menjawab
  • 12. Strategi Pembelajaran  Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.  Pengertian Strategi Pembelajaran PAI adalah suatu strategi yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.  Strategi Pembelajaran merupakan bagian dari MODEL PEMBELAJARAN (yaitu kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai karakteristik kerangka dasarnya). Posisi hierarkisnya sbb.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Membedakan istilah pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran  PENDEKATAN PEMBELAJARAN : Dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.  STRATEGI PEMBELAJARAN : Merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran .
  • 17. Membedakan istilah pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran  METODE PEMBELAJARAN : Dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh : Ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, brainstorming, debat, seminar, bermain peran (role play), studi kasus, etc.  TEKNIK PEMBELAJARAN : Dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Contoh: Penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
  • 18.  TAKTIK PEMBELAJARAN : Merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual Contoh : Terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.  MODEL PEMBELAJARAN : Merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
  • 19. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 1. Metode al-Hikmah, Maw’idhah al-Hasanah, al- Mujadalah. QS. al-Nahl: 125. ادُْعُ اِلٰـى سَبِيْـــلِ رَبِِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِ ظَـــةِ الْحَسَنَـةِ وَ اََدِلْ مُُْ بِا ل تِيْ هِيَ اَحْسَـنُ اِ ن رَب كَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَ ل عَنْ سَبِيْـــلِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُ تَـــــدِيْنَ Ada memahami metode harus disesuaikan dengan sasarn dakwah. Terhadap CENDIKIAWAN yang memiliki intelektual tinggi diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah, yakni berdialog dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka.Terhadap kaum AWAM diperintahkan untuk menerapkan mau’izhah, yakni memberikan nasihat dan perumpamaan yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang sederhana. Sedang, terhadap AHL AL-KITAB dan penganut agama-agama lain yang diperintahkan menggunakan jidal ahsan/ perdebatan dengan cara yang terbaik, yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan.
  • 20. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 2. Metode Amtsal (Perumpamaan). QS. al-Nahl: 75-76 ضَرَبَ اللُِّّ مَثَلاً عَبْداً ممْلُوكا لا يَقْدِرُ عَ لَى شَيْءٍ وَمَن رزَقْنَاهُ مِن ا رِزْق ا حَسَنا فَ وَُُ يُنفِقُ مِنْهُ سِرِّاً وَ رََُْاً هَلْ يَسْتَوُونَ الْحَمْد لِلِِّّ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui. وَضَرَبَ اللُِّّ مَثَلاً ر لََُيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لا يَقْدِرُ عَلَىَ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَ لَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا يُوَ هَُُِِّّ لاَ يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَن يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
  • 21. Metode Mengajar Perspektif al-Quran  Kedua ayat ini menggambarkan pesan ketauhidan, betapa indahnya mengesakan Allah, dan betapa jeleknya syirik. Allah menggambarkan patung yang disembah orang-orang musyrik bagaikan budak yang tiada berdaya; kehidupannya dikendalikan dan ia tidak mempunyai kekuatan dan kekuasaan sedikitpun.  Disisi lain, Allah menggambarkan Zat-Nya bagaikan orang merdeka, Allah bisa berbuat apa saja dan bahkan dapat membantu siapa saja. Allah Maha Kuasa, sedangkan ptung itu makhluk yang lemah dan tidak dapat mendatangkan manfaat serta madharat bagi manusia. Syirik juga bagaikan orang bisu yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa, bahkan menjadi beban bagi orang lain. Sedangkan tauhid bagaikan orang yang berada dalam jalan kebenaran dan berbuat keadilan.  Manfaat metode amtsal bertujuan membuat peserta didik lebih mudah mencerna pesan-pesan ketauhidan dan mudah paham.
  • 22. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 3. Metode Cerita. QS. al-Baqarah: 67-73. وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِ ن ا للَّ يَأْمُرُكُمْ أَن تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَت خِذُ نَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِا للِّ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْ لََُِِينَ } 67 { قَالُوا ادْعُ لَنَا رَب كَ يُبَيِِّن ل نَا مَاهِيَ قَالَ إِن هُ يَق ولُ إِن اَُ بَقَرَةٌ لا فَارِضُ وَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذ لِكَ فَافْعَلُوا مَات مَُْْرُونَ Kisah di atas merupakan metode penyampaian materi akhlak dan akidah. Sikap Bani Israil terhadap nabi Musa sepatutnya jangan ditiru, karena termasuk perilaku tercela. Seharusnya mereka mempercayai ucapan Rasul, bukan menantangnya untuk membuktikan. 4. Memulai Pembelajaran dengan Bertanya. Istifham (bertanya) akan memotivasi pembaca atau pendengarnya agar berpikir atau mendengarkan apa yang akan dibicarakannya setelah pertanyaan tersebut. Misalnya QS. al-Ma’un: 1- أرَأَيْتَ ال ذِي يُكَذِِّبُ بِالدِِّينِ فَذَلِكَ ال ذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْ كِين 3
  • 23. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 5. Metode Tawshiyah. QS. Al-Baqarah: 132-133 Tawshiyah adalah berjanji atau berwasiat. Jika dinisbatkan kepada Allah, maka artinya mewajibkan atau memerintahkan, seperti ayat Yushikumuullahu fi awladikum ... وَوَ صى بِ اَُ إِبْرَاهِيْمُ بَنِيْهِ وَ يَعْقُوْبُ يَا بَنِ ي إِ ن للهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِِّيْنَ فَلاَ تَمُوْت ن إَلا وَ أَنْتمُ مُّسْلِمُوْن أَمْ كُنْتمُْ شُ دََُاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِ بَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِن بَعْدِيْ قَالُوْا نَعْبُدُ إِلَ كََُ وَ إِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيْمَ وَ إِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ إِلَ اًُ وَاحِدًا وَ نَحْنُ لَه مُسْلِمُوْنَ Ibrahim dan Ya’qub mengajari anaknya tentang konsisten dalam Islam, dan kemestian menyembah Allah. Kedua Nabi ini mengajar anak-anaknya dengan teknik tawshiyah. Menjelang wafatnya, Nabi Ya’qub masih mengajari anaknya dengan menggunakan teknik tanya jawab, seperti bunyi ayat 133. Metode tawsiyah ini mirip dengan metode ceramah, tetapi dalam penggunaannya mesti bernuansa pesan, dengan cara memanggil orang-orang yang akan diberi pesan. Hal ini penting guna menggugah perhatian dan rasa ketertarikan peserta didik terhadap isi pesan yang akan disampaikan. Teknik Tawsiyah juga digunakan oleh Luqmanul Hakim terhadap anak-anaknya.
  • 24. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 6. Metode Karya Wisata Term yang digunakan al-Quran adalah siru fil ardh (berjalanlah dim uka bumi), dan afalam yasiru fil ardh. Misal, QS. al-Hajj: 45-46 فَكَأيَِِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَ يَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِ اَُ وَبِئْرٍ مُع طلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ ) ٤٥ ( أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْرْضِ فَتَكُونَ لَ مُُْ ق لُوبٌ يَعْقِلُونَ بِ اَُ أَوْ آذَانٌ يَسْ مَعُونَ ( بِ اَُ فَإِن اَُ لا تَعْمَى الْبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْق لُوبُ ال تِي فِي الصُّدُورِ ) ٤٦ Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena penduduknya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunan dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya), Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. Dengan wisata ilmiah diharapkan dapat memberikan pencerahan pada hati, mata, telinga dan jiwa peserta didik lewat bukti-bukti nyata peristiwa sejarah , dan tentu kesannya akan sangat kuat.
  • 25. Metode Mengajar Perspektif al-Quran 7. Metode Umpan Balik. QS. al-Baqarah: 31-33 وَعَل مَ آدَمَ الْسْمَاءَ كُل اَُ ث م عَرَضَ مُُْ عَلَى ا لمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئوُنِي بِأسَْ مَاءِ هَ لُْاءِ إِنْ كُنْتمُْ صَادِقِينَ * قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَل مْ تَنَا إِن كَ أَنْتَ الْعَلِيمُ ا لحَكِيمُ * قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْ مُُْ بِأسَْمَائِ مُِْ فَلَ ما أَنْبَأهَُمْ بِأسَْمَائِ مُِْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِ نِِّي أَعْلَمُ غَيْبَ ال سمَاوَاتِ وَالْرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تبُْدُونَ وَمَا كُنْ تمُْ تَكْتمُُونَ Ada 4 aspek penting: a. Pengajaran dari Allah SWT kepada Nabi Adam As. Allah sebagai pendidik, dan Nabi Adam sebagai peserta didik. b. Aspek bahan ajar, yaitu nama-nama benda seluruhnya yang ada di alam raya ini. c. Bentuk umpan balik, yaitu perintah Allah kepada Adam agar menginformasikan kembali ilmu yang pernah diajarkan kepadanya di hadapan para Malaikat. Ini mirip seperti ujian plus asistensi. d. Aspek hasil umpan balik. Tampil dalam bentuk penguasaan Nabi Adam secara prima terhadap pengetahuan yag telah diajarkan Allah kepadanya.