SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN PENGELOLAAN PESANTREN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Manajemaen Pendidikan"
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
YUNI MAULI DEVI (2013471960)
PAI – Smt 5/ Sawo
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Maret 2016
01
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management artinya
yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi
dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan.
Dalam bahasa Arab berasal dari nazhoma atau idarah artinya yang menata
beberapa hal dan menggabungkan beberapa antara satu dengan yang lain.
Sedangkan secara terminologi manajemen menurut yang dikutip oleh
Made Pidarta terbagi kepada manajemen sebagai peranan dan manajemen
sebagai tugas, hal ini memberi jalan untuk membedakan kedua istilah itu.
Manajemen sebagai tugas ialah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
sementara itu salah satu manajemen sebagai peranan disebutkan peranan
administrasi eksekutif. Menurut para ahli dikemukakan yang pertama
manajemen adalah mengelola orang-orang, yang kedua adalah pengambilan
keputusan, yang ketiga adalah pengorganisasian dan pemanfaatan sumber-
sumber untuk menyesuaikan tujuan yang telah ditentukan.
Jadi Sistem pondok pesantren adalah sarana yang bertugas sebagai
perangkat organisasi yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
berlangsung dalam pondok pesantren.
A. Pengertian Sistem Manajemen Pesantren
02
B. Sejarah Pesantren di Indonesia
Kata pesantren berasal dari kata santri yang diberi awalan ‘pe’ dan
akhiran ‘an’ yang menunjuk arti kata tempat. Kata santri itu sendiri
merupakan gabungan dari dua suku kata yaitu sant (manusia baik) dan tra
(suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan
untuk membina manusia menjadi orang yang baik.
Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan, yang memberikan
pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu
agama dan Islam.
Pada sejarah awal berdirinya, pesantren mengkonsentrasikan diri
pada tiga fungsi utamanya yaitu : mengajarkan atau menyebar luaskan ajaran
Islam, mencetak para ulama, menanamkan tradisi Islam dalam masyarakat.
Era 1970-an perubahan dan perkembangan pesatren dapat dilihat
dari dua sudut pandang. Pertama, pesantren mengalami perkembangan
jumlah yang luar biasa. Kedua, menyangkut penyelenggaraan pendidikan
dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe yakni : pertama, Pesantren yang
mendirikan pendidikan formal dan menerapkan kurikulum nasional. Kedua,
Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk
madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan
kurikulum nasional. Ketiga, Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu
agama dalam bentuk Madrasah Diniyah. Keempat, Pesantren yang hanya
sekedar menjadi tempat pengajian.
03
Pondok pesantren secara garis besar dapat dikelompokkan, sebagaimana
dituangkan dalam PMA No.3 Tahun 1979 yang mengkategorikan pondok
pesantren menjadi :
1. Pondok pesantren tipe A yaitu pondok pesantren yang seluruhnya
dilaksanakan secara tradisional.
2. Pondok pesantren tipe B yaitu pondok yang menyelenggarakan
pengajaran secara klasikal.
3. Pondok pesantren tipe C yaitu pondok pesantren yang hanya
merupakan asrama sedangkan santrinya belajar diluar.
4. Pondok pesantren tipe D yaitu pondok pesantren yang
menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem
sekolah atau madrasah.
Secara faktual ada beberapa tipe pondok pesantren yang berkembang dalam
masyarakat, yang meliputi :
1) Pondok pesantren tradisional
Salaf artinya lama, dahulu, atau tradisional. Pondok pesantren salafiyah adalah pondok
pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan tradisional,
sebagaimana yang berlangsung sejak awal pertumbuhannya. Pondok pesantren ini masih
tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab yang
ditulis oleh ulama abad 15 dengan menggunakan bahasa Arab.
2) Pondok pesantren modern (khalafiyah/’Ashriyah)
Khalaf artinya kemudian, sedangkan ashri artinya sekarang atau modern. Pondok tipe ini
adalah pengembangan pondok pesantren tradisional, karena orientasinya belajar
cenderung mengadopsi sistem belajar klasik dan meninggalkan sistem belajar
tradisional.
3) Pondok pesantren komprehensif/campuran
Pondok pesantren ini disebut komprehensif karena merupakan sistem pendidikan dan
pengajaran gabungan antara tradisional dan modern. Artinya didalamnya diterapkan
pendidikan dan pengajaran kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan dan
wetonan, namun secara regular sistem persekolahan terus dikembangkan.
Perkembangan pesantren saat ini diharapkan dapat menumbuhkan atau bertambahnya
pesantren yang berwawasan global, sehingga pesantren menjadi sebuah lembaga
pendidikan Islam yang mampu beradaptasi dalam menghadapi arus globalisasi tanpa
kehilangan jati diri, tetap memproduksi santri yang berakhlak baik dan mampu
berkiprah di dunia global.
04
05
C. Pengelolaan Sistem dalam Pendidikan Pesantren
Permasalahan seputar pengelolaan model pendidikan pesantren dalam
hubunganya dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia (human
resource) merupakaan berita aktual dalam arus perbincangan kepesantrenan
kontemporer karena pesantren dewasa ini dinilai kurang mampu
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya namun meskipun demikian setidaknya
terdapat dua potensi besar yang dimiliki pesantren yaitu:
1. Potensi pendidikan.
2. Pengembangan masyarakat.
Meskipun demikian, tokoh yang dianggap sukses membawa sisitem
pendidikan pondok pesantren adalah Raden rahmat atau yang kita kenal dengan
Sunan Ampel. Terkait dengan sistem pengelolaan pondok pesantren dalam
interaksinya dengan perubahan sosial akibat modernisasi ataupun globalisasi,
kalangan internal pesantren sendiri sudah mulai melakukan pembenahan salah
satu bentuknya adalah pengelolaan pondok pesantren formal sekolahan.
Tetapi semua sistem pendidikan mulai dari teknik pengajaran, materi
pelajaran, sarana dan prasarananya didesain berdasarkan sistem pendidikan
modern. Tidak semua pesantren melakukan pengembangan sistem
pendidikannya dengan cara memperluas cangkupan wilayah garapan, masih
banyak pesantren yang masih mempertahankan sistem pendidikan tradisional
dan konvensional dengan membatasi diri pada pengajaran kitab-kitab klasik dan
pembinaan moral keagamaan.
06
D. Problematika Pesantren di Era Modernitas
Pondok pesantren Islam sebetulnya banyak berperan mendidik
sebagian bangsa Indonesia sebelum lahirnya lembaga-lembaga pendidikan
lain yang cenderung mengikuti pola barat yang modern. Maka dari itu,
lembaga pendidikan pesantren sering dijuluki sebagai basis pendidikan
tradisional yang khas Indonesia.
Dalam merespon globalisasi/modernisasi dikalangan umat Islam
ada tiga pandangan. Pertama, merespon dengan cara anti globalisasi. Kedua,
sebagian yang lain terpengaruh oleh arus tersebut yang berakibat adanya
pemisahan antara agama dan politik atau masalah-masalah keduniaan
lainnya. Ketiga, sebagian bersikap kritis namun tidak secara otomatis anti
barat. Kelompok ketiga ini bersahabat dan bekerja sama dengan barat,
kelompok ini tidak terjangkit sekularisasi dan tetap sebagai pemeluk agama
yang taat. Kelompok yang ketiga inilah yang sebaiknya diikuti oleh umat
Islam, menyerap tetapi memiliki filter sehingga tidak kehilangan jati dirinya
sebagai pribadi muslim.
07
Dalam dunia pendidikan Santoto S hamijoyo, menawarkan
lima strategi dasar dalam menghadapi problematika pendidikan di
era globalisasi:
1. Pendidikan untuk pengembangan IPTEK terutama dalam bidang-
bidang vital, seperti manufacturing dan pertanian.
2. Pendidikan untuk mengembangkan ketrampilan manajemen,
termasuk bahasa asing sebagai instrument oprasional untuk
berkiprah dalam globalisasi.
3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan,
keluarga berencana dan kesehatan sebagai penangkal
penurunan kualitas hidup.
4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat,
agama dan ideologi demi ketahanan sosial-budaya termasuk
persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan
kepelatihan termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan
non formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu
pendidikan.
08
 Faktor Pendukung Pesantren di Era Global
a. Pondok pesantren adalah lembaga pedidikan yang populis, didirikan secara
mandiri oleh dan untuk masyarakat, sangat berperan dalam pembentukan
moral bangsa.
b. Adanya tokoh kharismatik pada pondok pesantren yang disegani dan
menjadi panutan masyarakat sekitar, sehingga fatwanya bisa berpengaruh
dan memberikan kontribusi pada perubahan pesantren dan lingkungan
masyarakat dalam menghadapi era globalisasi.
c. Tersedianya SDM yang cukup memadai pada pondok pesantren.
d. Jiwa kemandirian, keikhlasan, kesederhanaan yang tumbuh dikalangan para
santri dan keluarga besar pesantren. Sehingga mampu tetap bertahan dalam
kejujuran dan tidak menuruti serakah duniawi yang ditawarkan di era
globalisasi.
e. Tersedianya cukup banyak waktu bagi para santri, karena mereka mukim di
asrama, waktu yang banyak bisa dimanfaatkan para santri untuk menambah
kecakapan hidup seperti belajar komputer, menyetir mobil, bengkel/teknik,
dll.
f. Adanya jaringan yang kuat dikalangan pondok pesantren, yang
dikembangkan alumninya. Hal ini bisa memberikan peluang bagi pesantren
mengembangkan baik segi modal (soft skill) santri dengan cara tukar
kecakapan atau kerjasama antar pondok pesantren.
g. Minat masyarakat cukup besar terhadap pondok pesantren.
 Kelemahan Pesantren di Era Global
09
1. Manajemen pengelolaan pesantren, hal ini karena masih banyak
pesantren yang masih tradisional.
2. Kaderisasi pesantren, kaderisasi yang buruk dapat menelurkan
pemimpin yang buruk.
3. Belum kuatnya budaya demokratis pesantren dan disiplin. Sehingga
masih banyak pesantren yang menutup diri dari kritik dan saran.
4. Sebagian masyarakat memandang pesantren sebagai lembaga
pendidikan kelas dua dan hanya belajar agama.
5. Terbatasnya tenaga yang berkualitas, khususnya mata pelajaran umum.
6. Terbatasnya sarana yang memadai, baik asrama maupun ruang belajar.
7. Masih dominannya sikap menerima apa adanya/fatalistic dikalangan
sebagian pesantren.
8. Kebersihan di lingkungan pesantren.
9. Sebagian pesantren masih bersifat ekslusif/kurang terbuka
Komunitas terpelajar berujar “bahwa keharuman
negeri itu bisa dilihat bagaimana putra-putri
bangsa ini.” Pesantren Harus Akomodatif.
10
E. Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren
Lembaga pesantren semakin berkembang secara cepat dengan adanya
sikap non koperatif ulam terhadap kebijakan politik etis.pemerintah colonial
belanda pada abad ke-19. Kebijakan pemerintah colonial yang dimaksudkan
sebagai balas jasa kepada rakyat Indonesia dengan mendirikan pendidikan modern,
termasuk budaya barat. Namun pendidikan yang diberikan sangat terbatas, baik
dari segi jumlah yang mendapat kesempatan mengikuti pendidikan maupun dari
tingkat pendidikan yang diberikan.
Sikap non kooperatif dan silent opposition para ulama itu kemudian
ditunjukkkan dengan memberikan pesantren di daerah-daerah yang jauh dari kota
untuk menghindari intervensi pemerintah colonial serta memberi kesampatan
kapada rakyat yang belum memberikan pendidikan. Sampai akhir abad ke-19
tepatnya tahun 1860-an, menurut penelitian Sartono Kartodirdjo (1984), jumlah
pesantren mengalami peledakan yang luar biasa, terutama di Jawa yang
diperkirakan mencapai 300 buah. J.A van der Chijs dalam Report of 1831 on
indigenous Education melaporkan bahwa di Cirebon terdapat 190 pesantren
dengan 2.763 santri, di Pekalongan 9 Pesantren, Kendal 60 Pesantren, Demark 7
Pesantren dan 18 Pesantren di Grobongan. Sementara di Surabaya ada 4.397 santri
yang belajar di 410 langgar. Sumenep ada 34 langgar dan Pamekasan sekitar 500-
an langgar (Ridwan Saidi, 1984). Jumlah ini masih bisa dideret di berbagai wilayah
Indonesia yang lain.
Ciri umumnya yang dapat diketahui adalah pondok pesantern memiliki
kultur khas yang membedakan dengan budaya disekitar. cara pengajarannya pun
unik. Sang kiyai yang biasanya adalah pendiri yang sekaligus pemilik pondok
pesantren, membacakan kitab kuning sementara para santri mendengar dan
memberi catatan pada kitab yang sedang dibaca, selain itu para santri juga
ditugaskan membaca kitab sementara kiai yang sudah mampu menyimak sambil
mengoreksi dan mengevaluasi bacaan para santri. Kegiatan belajar mengajar pada
saat itu tanpa penjenjangan kelas dan kurikulum yang ketat yang biasanya
memisahkan jenis kelamin santri.
Perkembangan awal pesantren inilah yang menjadi cikal bakal dan
tipologi unik lembaga pesantren yang berkembang hingga saat ini. Namun
perkembangan ini tidak banyak mempengaruhi keberadaan pesantren kecuali
beberapa pesantren yang mencaoba memasukkan unsure-unsur pendidikan
umumkedalam kurikulum pesantren, seperti Pesantren Al-Amien Prenduan
Sumenep Madura, Pesantren Modern Darussalam Gontor, Pesantren Tebu Ireng
Jombang. Namun, secara umum pesantren tetap bertahan dengan karakteristiknya
yang khas. Keadaan ini setidaknya dapat diketahui sampai masa kemerdekaan
hingga decade 1960-an. Hanya sayangnya data yang mengungkap keberadaan
pesantren saat itu sangat terbatas.
11
Memasuki era 1970-an pesantren mengalami perubahan
signifikan. Perubahan dan perkembangan itu bisa di tilik dari dua
sudut pandang. pertama, Pesantren mengalami perkembangan
kwalitas luar biasa dan menakjubkan baik di wilayah pedesaan,
pinggiran kota, maupun perkotaan. Perkembangan kedua,
menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Bentuk-bentuk
pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu : (1)
Pesantren yang menyelanggarakan pendidikan formal dengan
menerapkan kurikulum nasional, baik yang ahanya memiliki sekolah
keagamaan (MI, MTs, MA dan PT. Agama Islam) maupun juga
meiliki sekolah umum (SD, SMP, SMA dan PT. Umum) seperti
Pesantren Tebuireg Jombang. (2) Pesantren yang menyelenggarakan
pendiidkan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan
ilmu-ilmu umun meski tidak mengikuti kurikulum nasional, seperti
Pesantren Al-Amien Prenduan Sumnenep Madura. (3) pesantren
yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah
diniyah (MD) seperti Pesantren Lirboyo Kediri dan (4) Pesantren
yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian.
12
Mempertimbangkan proses perubahan yang terjadi di pesantren
tampak bahwa hingga dewasa ini lembaga tersebut telah memberi
konstribusi penting dalam menyelenggarakan pendidikan nasional. Dari
waktu ke waktu pesantren semakin berkembang kuantitas maupun
kualitasnya. Tidak sedikit dari masyarakat yang masih menaruh perhatian
besar terhadap pesantren sebagai pendidikan alternative. Terlebih lagi
dengan berbagai inovasi system pendidikan yang dikembangkan
pesantren dengan mengadopsi corak pendidikan umum, menjadikan
pesantren semakin kompetitif untuk menawarkan pendidikan ke halayak
masyarakat. meski sudah melakukan inovasi pendidikan sampai saat ini
pendidikan pesantren tidak kehilangan karakteristiknya yang unik yang
membedakan dirinya dengan model pendidikan umum yang di
formulasikan dalam bentuk sekolahan.
13
F. Manajemen Pesantren Era Globalisasi
14
Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti
proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
yang telah ditentukan. James A.F Stoner mengemukakan bahwa
manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Dari pengertian di atas dapat dimengerti manajemen
dimulai dari sejak awal berdirinya sebuah lembaga.
Manajemen pendidikan adalah suatu sistem pengelolaan dan
penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta
didik, masyarakat, kurikulum, dana keuangan, sarana dan prasarana
pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan.
Manajemen pendidikan Islam itu sendiri adalah suatu proses
penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan
sumber daya manusia muslim dan menggerakkannya untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien sebagaimana dalam
pengertian di atas. Pesantren merupakan bagian dari pendidikan Islam
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pesantren sejalan
dengan manajemen pendidikan Islam.
Globalisasi berasal dari kata the globeyang berarti bumi, dunia ini.
Maka globalisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai menjadikan
semuanya satu bumi atau satu dunia. Jin Young Chung mendefinisikan
globalisasi sebagai suatu proses terintegrasinya dunia melalui peningkatan arus
capital, hasil-hasil produksi, jasa, ide dan manusia yang lintas batas negara.
Globalisasi merupakan kelanjutan dari modernisasi, dan disisi lain
globalisasi adalah proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem
ekonomi dunia . Dalam merespon globalisasi dikalangan umat Islam ada tiga
pandangan. Pertama, merespon dengan cara anti globalisasi. Kedua, sebagian
yang lain terpengaruh oleh arus tersebut yang berakibat adanya pemisahan
antara agama dan politik atau masalah-masalah keduniaan lainnya. Ketiga,
sebagian bersikap kritis namun tidak secara otomatis anti barat. Kelompok ketiga
ini bersahabat dan bekerja sama dengan barat, kelompok ini tidak terjangkit
sekularisasi dan tetap sebagai pemeluk agama yang taat.
15
Walaupun sekarang memasuki dunia global namun sudah menjadi
common sense bahwa pesantren dekat dengan figur kyai. Masih banyak kyai
yang anti dengan perubahan dunia global. Dalam manajemen pesantren Kyai
adalah figure sentral, otoritatif, dan pusat seluruh kebijakan dan perubahan. Hal
ini karena dua faktor utama yaitu: pertama,kepemimpinan yang tersentralisasi
pada individu yang bersandar pada karisma serta hubungan yang bersifat
patrenalistik. Kebanyakan pesantren menganut sistem serba mono: mono
manajemen dan mono administrasi sehingga tidak ada delegasi kewenangan ke
unit-unit kerja yang ada dalam organisasi. Kedua, kepemilikan pesantren yang
bersifat individual(atau keluarga) bukan komunal. Implikasinya, gap quality
(atau kesenjangan kualitas) antara seorang pemimpin dengan lainnya tidak bisa
dihindarkan. Pola manajemen pendidikan dilakukan secara indental dan kurang
memperhatikan tujuan-tujuannya yang telah disistemastisasikan secara
hierarkis. Sistem pendidikan pesantren biasanya dilakukan secara alami dengan
pola manajerial yang tetap sama dalam setiap tahunnya.
Penyelenggaraan pondok pesantren dapat diungkap bahwa ada 3
faktor yang berperan yaitu : pertama, manajemen sebagai faktor upaya. Kedua,
Organisasi sebagai faktor sarana. Dan ketiga, administrasi sebagai karsa
16
G. Karakteristik Pendidikan Islam Tradisional
17
Bila dikaitkan dengan sistem pendidikan dalam Islam, pandangan kita
selalu tertuju pada pesantren. Pesantren sebagai sistem pendidikan di Indonesia
yang menganut sistem tradisional. Ulil Abshar Abdallah dalam artikelnya,
menyatakan bahwa pesantren satu-satunya lembaga pendidikan Islam di Indonesia
yang mewarisi tradisi intelektual Islam tradisional. Identifikasi ini mengukuhkan
pesantren dengan segala infrastrukturnya merupakan lembaga pendidikan di
Indonesia yang masih menjunjung tinggi tradisi dan budaya otentik bangsa.
Mastuhu menuliskan, sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam
tradisional, pesantren mempunyai empat ciri khusus yang menonjol. Mulai dari
hanya memberikan pelajaran agama versi kitab-kitab Islam klasik berbahasa Arab,
mempunyai tekhnik pengajaran yang unik yang biasa dikenal dengan metode
sorogan dan bandongan atau wetonan, mengedepankan hafalan, serta
menggunakan sistem halaqah.
Metode halaqah merupakan kelompok kelas dari sistem bandongan.
Halaqah berarti lingkaran murid, atau sekelompok santri yang belajar di bawah
bimbingan seorang ustadz dalam satu tempat. Dalam prakteknya, halaqah
dikategorikan sebagai diskusi untuk memahami isi kitab, bukan mempertanyakan
kemungkinan benar salahnya apa apa yang diajarkan oleh kitab. Halaqah dinilai
hanya cocok bagi pengembangan intelektual kelas santri yang cerdas, rajin, serta
bersedia mengorbankan waktu yang besar untuk belajar.
Dalam dunia pesantren dikenal beberapa metedologi
pengajaran sebagai berikut:
18
1. Hafalan
Sebagai sebuah metedologi pengajaran, hafalan pada umumnya diterapkan
pada mata pelajaran yang bersifat nadham (syair), bukan natsar (prosa), dan itupun
pada umumnya terbatas pada ilmu kaidah bahaSa arab. Metode ini sangat relevan
apabila diterapkan kepada santri yang masih tergolong anak-anak, tingkat dasar, dan
tingkat menengah. Sedangkan pada usia diatas itu, metode hafalan sebaiknya dikurangi
sedikit demi sedikit, dan lebih tepat digunakan untuk rumus dan kaidah-kaidah. Hal
ini disebabkan pada usia tersebut,tingkat kemampuan menghafal santri cenderung
semakin lemah seiring dengan menguatnya daya nalar dan pemahannya.
Dalam aplikasinya, metode ini biasanya diterapkan dengan dua cara.
Pertama, pada setiap kali tatap muka, setiap santri diharuskan membaca tugas-tugas
hafalannya dihadapan kyai atau ustadz. Jika ia hafal dengan baik, ia diperbolehkan
untuk melanjuti tugas hafalan berikutnya. Sebaliknya jika ia belum berhasil, ia di
haruskan mengulang lagi sampai lancar untuk disetorkan kembali pada pertemuan
yang akan datang.
Kedua, seorang kyai atau ustadz menugaskan santrinya untuk mengucapkan bagian-
bagian tertentu dari hafalan yang telah ditugaskan kepada mereka, atau melanjutkan
kalimat atau lafadz yang telah diucapkan oleh gurunya.
19
2. Hiwar atau Muhawarah
Hiwar dalam dunia pesantren selain sebagai alat komunikasi, hiwar juga
merupakan metode yang hampir sama dengan metode diskusi yang umum
kita kenal.
Dalam pelaksanaannya, para santri melakukan kegiatan belajar
secara kelompok untuk membahas bersama materi kitab, yang telah
diajarkan oleh kyai atau ustadz. Dalam belajar kelompok ini, mereka tidak
hanya membahas segala sesuatu yang berkenaan dengan topik/sub topik
bahasan kitab belaka. Lebih dari itu, tidak jarang mereka juga memperluas
cakupan diskusinya, hingga mencakup pembahasan tentang lafadz demi
lafadz dan kalimat demi kalimat jika ditinjau dari gramatika bahasa Arab
(ilmu alat). Semua merupakan bagian integral dari usaha mereka untuk
bisa memahami makna hingga dapat menyimpulkannya. Sejalan dengan
itu, metode ini dinilai sangat efektif dan relatif cukup berhasil sehingga
sampai saat ini.
Mudzakaroh atau bahtsul Masa’i merupakan pertemuan ilmiah untuk
membahas masalah diniyah, seperti ibadah, akidah, dan permasalahan-permasalahna
agama lainnya. Metode ini sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan metode
musyawarah. Bedanya, sebagai sebuah metodologi mudzakarah pada umumnya hanya
diikuti oleh para kyai atau para santri tingkat tinggi.
3. Metode Bahtsul Masa’il
(Mudzakaroh)
20
4. Fathul Kutub
Fathul Kutub merupakan kegiatan latihan membaca kitab (terutama kitab
klasik) yang umumnya ditugaskan kepada santri senior di pondok pesantren.
Metode ini biasanya dikhususkan bagi santri yang sudah akan menyelesaikan
pendidikannya di sebuah Pondok Peantren.
5. Muqoronah
Muqoronah adalah sebuah metode yang berfokus pada kegiatan
perbandingan, baik perbandingan materi, paham, metode, maupun perbandingan
kitab. Metode ini hanya diterapkan pada kelas-kelas santri senior (Mahad ‘ali) saja.
Muhawarah merupakan latihan bercakap-cakap dengan menggunakan
Bahasa Arab. Metode ini digunakan untuk berbicara baik dengan sesama santri
maupun dengan para ustaz atau kyai.
6. Muharawah atau Muhadatsah
21
Pertanyaan dari teman-teman:
1. Apakah sama sistem manajemen berbasis pesantren dengan
sistem manajemen Madrasah Diniyah? (Kusnul Khatimah)
2. Sebutkan kelemahan dan keunggulan dari Pondok Pesantren
Tradisional, Pesantren Modern, dan Pesantren Campuran? (Illa
lairinsky nisa)
3. Manakah yang lebih berhasil antara manajemen berbasis
pesantren dengan manajemen berbasis sekolah? (Ifa dewi
masyta)
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan pesantren diera global?
(Lutfi himatunkmah)
5. Jelaskan maksud dari Pondok Pesantren tipe A, B, C, dan D
(pada halaman 4)? (Feni prasetya)
Dipresentasikan pada Senin, 18 April 2016.
Pukul 02:30 wib

More Related Content

What's hot

Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Phujie FaHrani
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Membangun city
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
AlfinfatihaRahmah
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
Wina Ariyani
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
Istna Zakia Iriana
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
Zaharah Fitria
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Yanaeri1990
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di dunia
weny maniez
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
arsita_alazhari
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyahsangmonyed
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
dayat7
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasi
yahyanursidik
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Dedy Wiranto
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
Syarifatul Marwiyah
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
Dewi Bahagia
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
Syarifatul Marwiyah
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
AnggunW
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
Syarifatul Marwiyah
 

What's hot (20)

Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di dunia
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyah
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasi
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
 

Similar to Manajemen pengelolaan pesantren

Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Erta Erta
 
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docxMuhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
AnisaNabilaNurSetya
 
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan IslamWawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan IslamAli Murfi
 
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAMISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Liseu Taqillah
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda
 
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
TriPrayitno8
 
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
TeukuhidayatHidayat
 
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptxMODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
Khumairahsaleh1
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Averoez Averoez
 
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
PamilaNovitasari
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
IzzanAlbari
 
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Sobirin15
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pb
ahmad al haris
 
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Supriadi Fadel
 

Similar to Manajemen pengelolaan pesantren (20)

Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
 
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docxMuhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
Muhammadiyah_Sebagai_Gerakan_Pendidikan.docx
 
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan IslamWawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
 
Lembaga
LembagaLembaga
Lembaga
 
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAMISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Makalah ipi
Makalah ipiMakalah ipi
Makalah ipi
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
Slamettt
SlametttSlamettt
Slamettt
 
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
Salah satu referensi Filsafat Muhammadiyah.Menjelaskan beberapa prinsip atau ...
 
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptxMODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
MODERASI ISLAM DLM PEMBELAJARN.pptx
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
 
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
 
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pb
 
Sejarah bk
Sejarah bkSejarah bk
Sejarah bk
 
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
 

More from Feni Prasetiya

Ppt
PptPpt
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
Feni Prasetiya
 
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Feni Prasetiya
 
Feni power point
Feni power pointFeni power point
Feni power point
Feni Prasetiya
 
Revisi makalah administrasi pend islam
Revisi makalah administrasi pend islamRevisi makalah administrasi pend islam
Revisi makalah administrasi pend islam
Feni Prasetiya
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
Feni Prasetiya
 
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Feni Prasetiya
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
Feni Prasetiya
 

More from Feni Prasetiya (9)

Ppt
PptPpt
Ppt
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren
 
Feni power point
Feni power pointFeni power point
Feni power point
 
Revisi makalah administrasi pend islam
Revisi makalah administrasi pend islamRevisi makalah administrasi pend islam
Revisi makalah administrasi pend islam
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
 
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
 
Feni yuni baru
Feni yuni baruFeni yuni baru
Feni yuni baru
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Manajemen pengelolaan pesantren

  • 1. MANAJEMEN PENGELOLAAN PESANTREN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Manajemaen Pendidikan" Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : YUNI MAULI DEVI (2013471960) PAI – Smt 5/ Sawo PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG Maret 2016
  • 2. 01 Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management artinya yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan. Dalam bahasa Arab berasal dari nazhoma atau idarah artinya yang menata beberapa hal dan menggabungkan beberapa antara satu dengan yang lain. Sedangkan secara terminologi manajemen menurut yang dikutip oleh Made Pidarta terbagi kepada manajemen sebagai peranan dan manajemen sebagai tugas, hal ini memberi jalan untuk membedakan kedua istilah itu. Manajemen sebagai tugas ialah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sementara itu salah satu manajemen sebagai peranan disebutkan peranan administrasi eksekutif. Menurut para ahli dikemukakan yang pertama manajemen adalah mengelola orang-orang, yang kedua adalah pengambilan keputusan, yang ketiga adalah pengorganisasian dan pemanfaatan sumber- sumber untuk menyesuaikan tujuan yang telah ditentukan. Jadi Sistem pondok pesantren adalah sarana yang bertugas sebagai perangkat organisasi yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam pondok pesantren. A. Pengertian Sistem Manajemen Pesantren
  • 3. 02 B. Sejarah Pesantren di Indonesia Kata pesantren berasal dari kata santri yang diberi awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang menunjuk arti kata tempat. Kata santri itu sendiri merupakan gabungan dari dua suku kata yaitu sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan untuk membina manusia menjadi orang yang baik. Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan, yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama dan Islam. Pada sejarah awal berdirinya, pesantren mengkonsentrasikan diri pada tiga fungsi utamanya yaitu : mengajarkan atau menyebar luaskan ajaran Islam, mencetak para ulama, menanamkan tradisi Islam dalam masyarakat. Era 1970-an perubahan dan perkembangan pesatren dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, pesantren mengalami perkembangan jumlah yang luar biasa. Kedua, menyangkut penyelenggaraan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe yakni : pertama, Pesantren yang mendirikan pendidikan formal dan menerapkan kurikulum nasional. Kedua, Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional. Ketiga, Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk Madrasah Diniyah. Keempat, Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian.
  • 4. 03 Pondok pesantren secara garis besar dapat dikelompokkan, sebagaimana dituangkan dalam PMA No.3 Tahun 1979 yang mengkategorikan pondok pesantren menjadi : 1. Pondok pesantren tipe A yaitu pondok pesantren yang seluruhnya dilaksanakan secara tradisional. 2. Pondok pesantren tipe B yaitu pondok yang menyelenggarakan pengajaran secara klasikal. 3. Pondok pesantren tipe C yaitu pondok pesantren yang hanya merupakan asrama sedangkan santrinya belajar diluar. 4. Pondok pesantren tipe D yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah.
  • 5. Secara faktual ada beberapa tipe pondok pesantren yang berkembang dalam masyarakat, yang meliputi : 1) Pondok pesantren tradisional Salaf artinya lama, dahulu, atau tradisional. Pondok pesantren salafiyah adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang berlangsung sejak awal pertumbuhannya. Pondok pesantren ini masih tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab yang ditulis oleh ulama abad 15 dengan menggunakan bahasa Arab. 2) Pondok pesantren modern (khalafiyah/’Ashriyah) Khalaf artinya kemudian, sedangkan ashri artinya sekarang atau modern. Pondok tipe ini adalah pengembangan pondok pesantren tradisional, karena orientasinya belajar cenderung mengadopsi sistem belajar klasik dan meninggalkan sistem belajar tradisional. 3) Pondok pesantren komprehensif/campuran Pondok pesantren ini disebut komprehensif karena merupakan sistem pendidikan dan pengajaran gabungan antara tradisional dan modern. Artinya didalamnya diterapkan pendidikan dan pengajaran kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan dan wetonan, namun secara regular sistem persekolahan terus dikembangkan. Perkembangan pesantren saat ini diharapkan dapat menumbuhkan atau bertambahnya pesantren yang berwawasan global, sehingga pesantren menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam yang mampu beradaptasi dalam menghadapi arus globalisasi tanpa kehilangan jati diri, tetap memproduksi santri yang berakhlak baik dan mampu berkiprah di dunia global. 04
  • 6. 05 C. Pengelolaan Sistem dalam Pendidikan Pesantren Permasalahan seputar pengelolaan model pendidikan pesantren dalam hubunganya dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia (human resource) merupakaan berita aktual dalam arus perbincangan kepesantrenan kontemporer karena pesantren dewasa ini dinilai kurang mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya namun meskipun demikian setidaknya terdapat dua potensi besar yang dimiliki pesantren yaitu: 1. Potensi pendidikan. 2. Pengembangan masyarakat. Meskipun demikian, tokoh yang dianggap sukses membawa sisitem pendidikan pondok pesantren adalah Raden rahmat atau yang kita kenal dengan Sunan Ampel. Terkait dengan sistem pengelolaan pondok pesantren dalam interaksinya dengan perubahan sosial akibat modernisasi ataupun globalisasi, kalangan internal pesantren sendiri sudah mulai melakukan pembenahan salah satu bentuknya adalah pengelolaan pondok pesantren formal sekolahan. Tetapi semua sistem pendidikan mulai dari teknik pengajaran, materi pelajaran, sarana dan prasarananya didesain berdasarkan sistem pendidikan modern. Tidak semua pesantren melakukan pengembangan sistem pendidikannya dengan cara memperluas cangkupan wilayah garapan, masih banyak pesantren yang masih mempertahankan sistem pendidikan tradisional dan konvensional dengan membatasi diri pada pengajaran kitab-kitab klasik dan pembinaan moral keagamaan.
  • 7. 06 D. Problematika Pesantren di Era Modernitas Pondok pesantren Islam sebetulnya banyak berperan mendidik sebagian bangsa Indonesia sebelum lahirnya lembaga-lembaga pendidikan lain yang cenderung mengikuti pola barat yang modern. Maka dari itu, lembaga pendidikan pesantren sering dijuluki sebagai basis pendidikan tradisional yang khas Indonesia. Dalam merespon globalisasi/modernisasi dikalangan umat Islam ada tiga pandangan. Pertama, merespon dengan cara anti globalisasi. Kedua, sebagian yang lain terpengaruh oleh arus tersebut yang berakibat adanya pemisahan antara agama dan politik atau masalah-masalah keduniaan lainnya. Ketiga, sebagian bersikap kritis namun tidak secara otomatis anti barat. Kelompok ketiga ini bersahabat dan bekerja sama dengan barat, kelompok ini tidak terjangkit sekularisasi dan tetap sebagai pemeluk agama yang taat. Kelompok yang ketiga inilah yang sebaiknya diikuti oleh umat Islam, menyerap tetapi memiliki filter sehingga tidak kehilangan jati dirinya sebagai pribadi muslim.
  • 8. 07 Dalam dunia pendidikan Santoto S hamijoyo, menawarkan lima strategi dasar dalam menghadapi problematika pendidikan di era globalisasi: 1. Pendidikan untuk pengembangan IPTEK terutama dalam bidang- bidang vital, seperti manufacturing dan pertanian. 2. Pendidikan untuk mengembangkan ketrampilan manajemen, termasuk bahasa asing sebagai instrument oprasional untuk berkiprah dalam globalisasi. 3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana dan kesehatan sebagai penangkal penurunan kualitas hidup. 4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama dan ideologi demi ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa. 5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan non formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu pendidikan.
  • 9. 08  Faktor Pendukung Pesantren di Era Global a. Pondok pesantren adalah lembaga pedidikan yang populis, didirikan secara mandiri oleh dan untuk masyarakat, sangat berperan dalam pembentukan moral bangsa. b. Adanya tokoh kharismatik pada pondok pesantren yang disegani dan menjadi panutan masyarakat sekitar, sehingga fatwanya bisa berpengaruh dan memberikan kontribusi pada perubahan pesantren dan lingkungan masyarakat dalam menghadapi era globalisasi. c. Tersedianya SDM yang cukup memadai pada pondok pesantren. d. Jiwa kemandirian, keikhlasan, kesederhanaan yang tumbuh dikalangan para santri dan keluarga besar pesantren. Sehingga mampu tetap bertahan dalam kejujuran dan tidak menuruti serakah duniawi yang ditawarkan di era globalisasi. e. Tersedianya cukup banyak waktu bagi para santri, karena mereka mukim di asrama, waktu yang banyak bisa dimanfaatkan para santri untuk menambah kecakapan hidup seperti belajar komputer, menyetir mobil, bengkel/teknik, dll. f. Adanya jaringan yang kuat dikalangan pondok pesantren, yang dikembangkan alumninya. Hal ini bisa memberikan peluang bagi pesantren mengembangkan baik segi modal (soft skill) santri dengan cara tukar kecakapan atau kerjasama antar pondok pesantren. g. Minat masyarakat cukup besar terhadap pondok pesantren.
  • 10.  Kelemahan Pesantren di Era Global 09 1. Manajemen pengelolaan pesantren, hal ini karena masih banyak pesantren yang masih tradisional. 2. Kaderisasi pesantren, kaderisasi yang buruk dapat menelurkan pemimpin yang buruk. 3. Belum kuatnya budaya demokratis pesantren dan disiplin. Sehingga masih banyak pesantren yang menutup diri dari kritik dan saran. 4. Sebagian masyarakat memandang pesantren sebagai lembaga pendidikan kelas dua dan hanya belajar agama. 5. Terbatasnya tenaga yang berkualitas, khususnya mata pelajaran umum. 6. Terbatasnya sarana yang memadai, baik asrama maupun ruang belajar. 7. Masih dominannya sikap menerima apa adanya/fatalistic dikalangan sebagian pesantren. 8. Kebersihan di lingkungan pesantren. 9. Sebagian pesantren masih bersifat ekslusif/kurang terbuka Komunitas terpelajar berujar “bahwa keharuman negeri itu bisa dilihat bagaimana putra-putri bangsa ini.” Pesantren Harus Akomodatif.
  • 11. 10 E. Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren Lembaga pesantren semakin berkembang secara cepat dengan adanya sikap non koperatif ulam terhadap kebijakan politik etis.pemerintah colonial belanda pada abad ke-19. Kebijakan pemerintah colonial yang dimaksudkan sebagai balas jasa kepada rakyat Indonesia dengan mendirikan pendidikan modern, termasuk budaya barat. Namun pendidikan yang diberikan sangat terbatas, baik dari segi jumlah yang mendapat kesempatan mengikuti pendidikan maupun dari tingkat pendidikan yang diberikan. Sikap non kooperatif dan silent opposition para ulama itu kemudian ditunjukkkan dengan memberikan pesantren di daerah-daerah yang jauh dari kota untuk menghindari intervensi pemerintah colonial serta memberi kesampatan kapada rakyat yang belum memberikan pendidikan. Sampai akhir abad ke-19 tepatnya tahun 1860-an, menurut penelitian Sartono Kartodirdjo (1984), jumlah pesantren mengalami peledakan yang luar biasa, terutama di Jawa yang diperkirakan mencapai 300 buah. J.A van der Chijs dalam Report of 1831 on indigenous Education melaporkan bahwa di Cirebon terdapat 190 pesantren dengan 2.763 santri, di Pekalongan 9 Pesantren, Kendal 60 Pesantren, Demark 7 Pesantren dan 18 Pesantren di Grobongan. Sementara di Surabaya ada 4.397 santri yang belajar di 410 langgar. Sumenep ada 34 langgar dan Pamekasan sekitar 500- an langgar (Ridwan Saidi, 1984). Jumlah ini masih bisa dideret di berbagai wilayah Indonesia yang lain.
  • 12. Ciri umumnya yang dapat diketahui adalah pondok pesantern memiliki kultur khas yang membedakan dengan budaya disekitar. cara pengajarannya pun unik. Sang kiyai yang biasanya adalah pendiri yang sekaligus pemilik pondok pesantren, membacakan kitab kuning sementara para santri mendengar dan memberi catatan pada kitab yang sedang dibaca, selain itu para santri juga ditugaskan membaca kitab sementara kiai yang sudah mampu menyimak sambil mengoreksi dan mengevaluasi bacaan para santri. Kegiatan belajar mengajar pada saat itu tanpa penjenjangan kelas dan kurikulum yang ketat yang biasanya memisahkan jenis kelamin santri. Perkembangan awal pesantren inilah yang menjadi cikal bakal dan tipologi unik lembaga pesantren yang berkembang hingga saat ini. Namun perkembangan ini tidak banyak mempengaruhi keberadaan pesantren kecuali beberapa pesantren yang mencaoba memasukkan unsure-unsur pendidikan umumkedalam kurikulum pesantren, seperti Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura, Pesantren Modern Darussalam Gontor, Pesantren Tebu Ireng Jombang. Namun, secara umum pesantren tetap bertahan dengan karakteristiknya yang khas. Keadaan ini setidaknya dapat diketahui sampai masa kemerdekaan hingga decade 1960-an. Hanya sayangnya data yang mengungkap keberadaan pesantren saat itu sangat terbatas. 11
  • 13. Memasuki era 1970-an pesantren mengalami perubahan signifikan. Perubahan dan perkembangan itu bisa di tilik dari dua sudut pandang. pertama, Pesantren mengalami perkembangan kwalitas luar biasa dan menakjubkan baik di wilayah pedesaan, pinggiran kota, maupun perkotaan. Perkembangan kedua, menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Bentuk-bentuk pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu : (1) Pesantren yang menyelanggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum nasional, baik yang ahanya memiliki sekolah keagamaan (MI, MTs, MA dan PT. Agama Islam) maupun juga meiliki sekolah umum (SD, SMP, SMA dan PT. Umum) seperti Pesantren Tebuireg Jombang. (2) Pesantren yang menyelenggarakan pendiidkan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umun meski tidak mengikuti kurikulum nasional, seperti Pesantren Al-Amien Prenduan Sumnenep Madura. (3) pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyah (MD) seperti Pesantren Lirboyo Kediri dan (4) Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian. 12
  • 14. Mempertimbangkan proses perubahan yang terjadi di pesantren tampak bahwa hingga dewasa ini lembaga tersebut telah memberi konstribusi penting dalam menyelenggarakan pendidikan nasional. Dari waktu ke waktu pesantren semakin berkembang kuantitas maupun kualitasnya. Tidak sedikit dari masyarakat yang masih menaruh perhatian besar terhadap pesantren sebagai pendidikan alternative. Terlebih lagi dengan berbagai inovasi system pendidikan yang dikembangkan pesantren dengan mengadopsi corak pendidikan umum, menjadikan pesantren semakin kompetitif untuk menawarkan pendidikan ke halayak masyarakat. meski sudah melakukan inovasi pendidikan sampai saat ini pendidikan pesantren tidak kehilangan karakteristiknya yang unik yang membedakan dirinya dengan model pendidikan umum yang di formulasikan dalam bentuk sekolahan. 13
  • 15. F. Manajemen Pesantren Era Globalisasi 14 Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. James A.F Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari pengertian di atas dapat dimengerti manajemen dimulai dari sejak awal berdirinya sebuah lembaga. Manajemen pendidikan adalah suatu sistem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan. Manajemen pendidikan Islam itu sendiri adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien sebagaimana dalam pengertian di atas. Pesantren merupakan bagian dari pendidikan Islam sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pesantren sejalan dengan manajemen pendidikan Islam.
  • 16. Globalisasi berasal dari kata the globeyang berarti bumi, dunia ini. Maka globalisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai menjadikan semuanya satu bumi atau satu dunia. Jin Young Chung mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses terintegrasinya dunia melalui peningkatan arus capital, hasil-hasil produksi, jasa, ide dan manusia yang lintas batas negara. Globalisasi merupakan kelanjutan dari modernisasi, dan disisi lain globalisasi adalah proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi dunia . Dalam merespon globalisasi dikalangan umat Islam ada tiga pandangan. Pertama, merespon dengan cara anti globalisasi. Kedua, sebagian yang lain terpengaruh oleh arus tersebut yang berakibat adanya pemisahan antara agama dan politik atau masalah-masalah keduniaan lainnya. Ketiga, sebagian bersikap kritis namun tidak secara otomatis anti barat. Kelompok ketiga ini bersahabat dan bekerja sama dengan barat, kelompok ini tidak terjangkit sekularisasi dan tetap sebagai pemeluk agama yang taat. 15
  • 17. Walaupun sekarang memasuki dunia global namun sudah menjadi common sense bahwa pesantren dekat dengan figur kyai. Masih banyak kyai yang anti dengan perubahan dunia global. Dalam manajemen pesantren Kyai adalah figure sentral, otoritatif, dan pusat seluruh kebijakan dan perubahan. Hal ini karena dua faktor utama yaitu: pertama,kepemimpinan yang tersentralisasi pada individu yang bersandar pada karisma serta hubungan yang bersifat patrenalistik. Kebanyakan pesantren menganut sistem serba mono: mono manajemen dan mono administrasi sehingga tidak ada delegasi kewenangan ke unit-unit kerja yang ada dalam organisasi. Kedua, kepemilikan pesantren yang bersifat individual(atau keluarga) bukan komunal. Implikasinya, gap quality (atau kesenjangan kualitas) antara seorang pemimpin dengan lainnya tidak bisa dihindarkan. Pola manajemen pendidikan dilakukan secara indental dan kurang memperhatikan tujuan-tujuannya yang telah disistemastisasikan secara hierarkis. Sistem pendidikan pesantren biasanya dilakukan secara alami dengan pola manajerial yang tetap sama dalam setiap tahunnya. Penyelenggaraan pondok pesantren dapat diungkap bahwa ada 3 faktor yang berperan yaitu : pertama, manajemen sebagai faktor upaya. Kedua, Organisasi sebagai faktor sarana. Dan ketiga, administrasi sebagai karsa 16
  • 18. G. Karakteristik Pendidikan Islam Tradisional 17 Bila dikaitkan dengan sistem pendidikan dalam Islam, pandangan kita selalu tertuju pada pesantren. Pesantren sebagai sistem pendidikan di Indonesia yang menganut sistem tradisional. Ulil Abshar Abdallah dalam artikelnya, menyatakan bahwa pesantren satu-satunya lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang mewarisi tradisi intelektual Islam tradisional. Identifikasi ini mengukuhkan pesantren dengan segala infrastrukturnya merupakan lembaga pendidikan di Indonesia yang masih menjunjung tinggi tradisi dan budaya otentik bangsa. Mastuhu menuliskan, sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren mempunyai empat ciri khusus yang menonjol. Mulai dari hanya memberikan pelajaran agama versi kitab-kitab Islam klasik berbahasa Arab, mempunyai tekhnik pengajaran yang unik yang biasa dikenal dengan metode sorogan dan bandongan atau wetonan, mengedepankan hafalan, serta menggunakan sistem halaqah. Metode halaqah merupakan kelompok kelas dari sistem bandongan. Halaqah berarti lingkaran murid, atau sekelompok santri yang belajar di bawah bimbingan seorang ustadz dalam satu tempat. Dalam prakteknya, halaqah dikategorikan sebagai diskusi untuk memahami isi kitab, bukan mempertanyakan kemungkinan benar salahnya apa apa yang diajarkan oleh kitab. Halaqah dinilai hanya cocok bagi pengembangan intelektual kelas santri yang cerdas, rajin, serta bersedia mengorbankan waktu yang besar untuk belajar.
  • 19. Dalam dunia pesantren dikenal beberapa metedologi pengajaran sebagai berikut: 18 1. Hafalan Sebagai sebuah metedologi pengajaran, hafalan pada umumnya diterapkan pada mata pelajaran yang bersifat nadham (syair), bukan natsar (prosa), dan itupun pada umumnya terbatas pada ilmu kaidah bahaSa arab. Metode ini sangat relevan apabila diterapkan kepada santri yang masih tergolong anak-anak, tingkat dasar, dan tingkat menengah. Sedangkan pada usia diatas itu, metode hafalan sebaiknya dikurangi sedikit demi sedikit, dan lebih tepat digunakan untuk rumus dan kaidah-kaidah. Hal ini disebabkan pada usia tersebut,tingkat kemampuan menghafal santri cenderung semakin lemah seiring dengan menguatnya daya nalar dan pemahannya. Dalam aplikasinya, metode ini biasanya diterapkan dengan dua cara. Pertama, pada setiap kali tatap muka, setiap santri diharuskan membaca tugas-tugas hafalannya dihadapan kyai atau ustadz. Jika ia hafal dengan baik, ia diperbolehkan untuk melanjuti tugas hafalan berikutnya. Sebaliknya jika ia belum berhasil, ia di haruskan mengulang lagi sampai lancar untuk disetorkan kembali pada pertemuan yang akan datang. Kedua, seorang kyai atau ustadz menugaskan santrinya untuk mengucapkan bagian- bagian tertentu dari hafalan yang telah ditugaskan kepada mereka, atau melanjutkan kalimat atau lafadz yang telah diucapkan oleh gurunya.
  • 20. 19 2. Hiwar atau Muhawarah Hiwar dalam dunia pesantren selain sebagai alat komunikasi, hiwar juga merupakan metode yang hampir sama dengan metode diskusi yang umum kita kenal. Dalam pelaksanaannya, para santri melakukan kegiatan belajar secara kelompok untuk membahas bersama materi kitab, yang telah diajarkan oleh kyai atau ustadz. Dalam belajar kelompok ini, mereka tidak hanya membahas segala sesuatu yang berkenaan dengan topik/sub topik bahasan kitab belaka. Lebih dari itu, tidak jarang mereka juga memperluas cakupan diskusinya, hingga mencakup pembahasan tentang lafadz demi lafadz dan kalimat demi kalimat jika ditinjau dari gramatika bahasa Arab (ilmu alat). Semua merupakan bagian integral dari usaha mereka untuk bisa memahami makna hingga dapat menyimpulkannya. Sejalan dengan itu, metode ini dinilai sangat efektif dan relatif cukup berhasil sehingga sampai saat ini.
  • 21. Mudzakaroh atau bahtsul Masa’i merupakan pertemuan ilmiah untuk membahas masalah diniyah, seperti ibadah, akidah, dan permasalahan-permasalahna agama lainnya. Metode ini sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan metode musyawarah. Bedanya, sebagai sebuah metodologi mudzakarah pada umumnya hanya diikuti oleh para kyai atau para santri tingkat tinggi. 3. Metode Bahtsul Masa’il (Mudzakaroh) 20 4. Fathul Kutub Fathul Kutub merupakan kegiatan latihan membaca kitab (terutama kitab klasik) yang umumnya ditugaskan kepada santri senior di pondok pesantren. Metode ini biasanya dikhususkan bagi santri yang sudah akan menyelesaikan pendidikannya di sebuah Pondok Peantren. 5. Muqoronah Muqoronah adalah sebuah metode yang berfokus pada kegiatan perbandingan, baik perbandingan materi, paham, metode, maupun perbandingan kitab. Metode ini hanya diterapkan pada kelas-kelas santri senior (Mahad ‘ali) saja.
  • 22. Muhawarah merupakan latihan bercakap-cakap dengan menggunakan Bahasa Arab. Metode ini digunakan untuk berbicara baik dengan sesama santri maupun dengan para ustaz atau kyai. 6. Muharawah atau Muhadatsah 21
  • 23. Pertanyaan dari teman-teman: 1. Apakah sama sistem manajemen berbasis pesantren dengan sistem manajemen Madrasah Diniyah? (Kusnul Khatimah) 2. Sebutkan kelemahan dan keunggulan dari Pondok Pesantren Tradisional, Pesantren Modern, dan Pesantren Campuran? (Illa lairinsky nisa) 3. Manakah yang lebih berhasil antara manajemen berbasis pesantren dengan manajemen berbasis sekolah? (Ifa dewi masyta) 4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan pesantren diera global? (Lutfi himatunkmah) 5. Jelaskan maksud dari Pondok Pesantren tipe A, B, C, dan D (pada halaman 4)? (Feni prasetya) Dipresentasikan pada Senin, 18 April 2016. Pukul 02:30 wib