SlideShare a Scribd company logo
1




STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
            DI SEKOLAH DASAR

 DENGAN MENGUNAKAN MEDIA PERMAINAN




                   MAKALAH

                      Oleh:
               WinahyuArifWicaksono
                  K7112269 / 1C




         PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

              KAMPUS VI KEBUMEN

     FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

      UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2




                           KATA PENGANTAR



       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Sekolah Dasar Dengan Mengunakan Media Permainan”.

       Dalam menyusun makalah ini saya mendapat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:

           1. Tuhan Yang Maha Esa
           2. Bapak dan Ibu yang telah member semangat dan mengingatkan
              saya untuk belajar,
           3. Bapak    Suhartono,M.Pd     selaku   Dosen Pembimbing bahasa
              Indonesia,
           4. Pengurus Perpustakaan PGSD Kebumen,
           5. Saudara Yoseph yang member pinjaman buku referensi
           6. Teman teman semua yang telah member dukungan dalam
              penyelesaian makalah ini.
       Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
ketidaksempurnaan, untuk itu saya mengharapkan adanya saran yang dapat
membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.




                                                   Kebumen, 20 November 2012




                                                                   Penulis
3




                                 BAB I

                           PENDAHULUAN

A. Latar belakang
            Zaman sekarang, pendidikan merupakan batu pijakan untuk
   mencapai suatu negara dan bangsa yang berkualitas baik itu di lihat dari
   aspek psikomotorik, afektif serta kognitif yang dimiliki oleh individu
   dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sehingga diperlukan suatu
   pendidikan yang mengairahkan dan menarik perhatian suatu individu agar
   dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut sehingga tercapainya kualitas
   yang unggul dari suatu bangsa dan negara. Pengajaran yang konvensional
   saat ini membuat siswa merasa jenuh akan proses pembelajaran sehingga
   diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya
   pada pendidikan Sekolah Dasar, karena siswa pada Sekolah Dasar masih
   dalam tahap oprasional kongkrit yang membutuhkan media pembelajaran
   yang kreatif dan sesuai dengan umur siswa.
B. Rumusan Masalah
   1. Apa yang dimasud media pembelajaran ?
   2. Apa manfaat dan fungsi media pembelajaran ?
   3. Bagaimana kriteria memilih media yang baik ?
   4. Apa saja klasifikasi media menurut para ahli ?
   5. Bagaimana strategi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
   menggunakan permainan sebagai media belajar?
C. Tujuan
   1. Menjelaskan apa yang dimasud media pembelajaran
   2. Menjelaskan fungsi dan kriteria memilih media yang baik
   3. Memberi gambaran pada pengajar (guru) strategi pembelajaran di
   sekolah dasar dengan mengunakan permainan sebagai media belajar.
4




                                           BAB II

                                    PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran
     Kata      media     berasal    dari    bahasa    latin   medius       yang    berarti
tengah‟,‟perantara‟atau‟pengantar‟. Sedang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia media pembelajaran adalah alat dan bahan yg digunakan dalam proses
pengajaran      atau     pembelajaran.       Menurut       Gagne       (dalam     Sadiman
dkk,1986:6)menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.” Jadi dapat
disimpulkan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim            ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.”(Sadiman dkk,1986:7). Sehingga media
pembelajaran adalah alat penunjang dalam proses belajar mengajar guna
mempermudah pengirim pesan (guru) menyampaikan materi kepada penerima
(siswa). Menurut definisi di atas media pembelajaran mengandung lima unsur
penting yaitu guru sebagai pengirim pesan, media penyampaian, materi yang
disampaikan,     siswa    sebagai    penerima       dan   komunikasi.    Santyasa(2007:3)
menyatakan bahwa “Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,
guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan),
dan tujuan pembelajaran.”
B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
       Menurut Santyasa(2007:4)“Dalam proses pembelajaran, media memiliki
fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa).Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam
menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.”
5




                                      Gambar 1

     Dalam bagan diatas dapat disimpulkan bahwa pengajar (guru) dalam
menyampaikan pesan pada siswa dengan cara mengunakan media tertentu
melalui sebuah prosedur tertentu (metode).Pengunaan media pembelajaran dapat
mempermudah penyampaian materi sekaligus dapan meningkatkan pemahaman
siswa akan materi yang disampaikan terutama untuk siswa kelas bawah sehingga
dapat megoptimalkan hasil bejajar siswa. Sudjana dan Rivai (2007:2) menyatakan
bahwa :
    “…Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi
    proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan media pengajaran
    dalam proses belajar siswa antara lain
    a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan
       motivasi belajar;
    b.Bahan pengjaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah
       dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa mengusahai tujuan
       pengajaran lebih baik;
    c. Metode belajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan;
    d.Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
       mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
       melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain lain….
      …Alasan        kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat
    mempertinggi proses dan hasil belajar adalah berkenaan dengan taraf berpikir
    siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari
    berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks…”
Menurut Edgar Dale,dkk (dalam Padmono,2011:12) menyatakan bahwaaa:
    fungsi dan manfaat media meliputi :
    a. Memberikan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir (tidak verbalistis)
    b. Menarik perhatian siswa terhadap pelajaran.
    c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
       sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama.
6




    d. Memberi pengalaman-pengalaman nyata pada siswa sehingga usaha
       belajar sendiri dapat berkembang.
    e. Mengembangkan keteraturan dalam kontinyunitas berpikir.
    f. Ikut membantu pertumbuhan pengertian yang berakibat pula pertumbuhan
       kosa kata.
    g. Membuat kegiatan belajar menjadi mendalam efisien, dan beraneka ragam.
     Secara   umum     media     pendidikan    menurut    Sadiman,dkk     (1986:17)
mempunyai kegunaan sebagai berikut :

   1. Memperjelas penyajian pesan agartidak terlalu verbalitas (dalam bentuk
      kata-kata tertulis atau lisan belaka).
   2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya
          a. Objek yang terlalu besar – untuk mengatasi pengunaan media asli
              yang terlalu besar dan tidak memungkinkan ditunjukan langsung
              ketika       kegiatan       belajar        mengajar       berlangsung
              contoh : sapi diganti dengan bonekah sapi atau gambar sapi,
              pesawat terbang bisa diganti dengan model mainan atau foto
              pesawat terbang;
          b. Objek yang kecil – pengunaan media difungsikan untuk
              menunjukan obyek obyek yang berukuran kecil dan mikroskopis
              contoh: bakteri dapat digantikan dengan video bakteri, semut dapat
              diperbesar melalui gambar atau menggunakan alat bantu seperti
              kaca pembesar untuk dapat melihat secara langsung. ;
          c. Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat --, gerakan obyek
              yang diamati jika terlalu cepat kita dapat memanfaatkan media
              video untuk merekam dan memperlambatnya atau mengunakan
              timelapse dan high-speed photography;
          d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu -- bisa untuk
              penyampaian mengenai peristiwa masa lalu dapat mengunakan
              film dan gambar sebagai medianya, ;
          e. Objek yang terlalu kompleks -- untuk model yang terlalu rumit
              dapat disajikan melalui model gambar, rancangan maupun
              diagram, dan
7




           f. Konsep yang terlalu luas -- jika media yang digunakan terlalu luas
              dan global maka pengajar dapat mengunakan media study tour
              maupun dapat juga divisualisasikan melalui gambar dan film.
   3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
       sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk
           a. Menimbulkan kegairahan belajar;
           b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
              dengan lingkungan dan kenyataan (siswa lebih aktif melaui kontak
              langsung dengan lingkungan, tidak hanya duduk di kelas);
           c. Memungkinkan anak        didik belajar sendiri-sendiri menurut
              kemampuan dan minatnya (member kesempatan siswa untuk
              mengembangkan pendidikannya).
   4. Dengan latar belakang siswa dan pengajar yang berbeda maka akan muncul
       angapan dan persepsi yang berbeda terhadap suatu masalah, padahal
       kurikulum yang ditentukan sama untuk seluruh siswa maka media
       berperan untuk:
           a. Memberikan perangsangan yang sama;
           b. Mempersamakan pengalaman
           c. Menimbullkan persepsi yang sama
C. Kriteria Memilih Media

     Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang
penjajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun tidak semua media
dapbat dipergunakan secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar.
Seorang pengajar harus mampu memilih media yang sesuai untuk penyampaian
materi pengajaran supaya peserta didik lebih mudah memahami materi. Tidak
semua materi yang disampaikan perlu mengunakan media sehingga pengajar tidak
perlu memaksakan diri untuk mengunakan media dalam setiap penyampaian
materi karena pada hakekatnya media digunakan untuk mempermudah proses
belajar mengajar.
8




      Menurut sudjana dan Rivai (2007:4) dalam memilih media untuk
kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai
berikut:

    1. Ketepatan dalam tujuan pengajaran artinya media pengajaran harus sesuai
       dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
    2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya media pengajaran yang
       digunakan harus mendukung materi yang diajarkan. Sehingga media
       pengajaran dapat memperjelas dan mempermudah penyampaian serta
       penyerapan materi.
    3. Kemudahan memperoleh media artinya media yang digunakan sebaiknya
       mudah diperoleh, sederhana dan jika memungkinkan dapat dibuat oleh
       guru.
    4. Keterampilan guru       dalam mengunakannya.      Syarat   utama dalam
       mengunakan media adalah keterampilan guru. Dalam penggunaan media
       seorang pengajar haruslah mampu menguasai dan mengoprasionalkan
       media yang digunakan.
    5. Tersedia waktu untuk mengunakannya, untuk mengunakan media pengajar
       haruslah memperhatikan alokasi waktu, apakah media yang digunakan
       tersebut akan menyita banyak waktu dan menganggu penyampaian materi
       yang lain atau tidak.
    6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, media yang digunakan haruslah
       sederhana (SD) sehingga siswa mudah memahami maksud dari media
       tersebut.

      Pengunaan media pembelajaran oleh guru/ pengajar memang menunjang
pembelajaran, namun yang perlu diperhatikan bahwa media pembelajaran
merupakan jembatan menuju tujuan pengajaran bukan tujuan pengajaran sehingga
pengajar dituntut untuk memahami karakteristik setiap media yang akan
digunakan sehingga lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Sebagai contoh dalam
memberi penjelasan mengenai macam-macam bentuk surat, pengajar lebih
dianjurkan mengambar di papan tulis disbanding menunjukan macam macam
9




surat melalui video yang ditampilkan di kelas. Karena pengunaan papan tulis lebih
efisien dan menghemat biaya selain itu siswa dapat melihat secara langsung
proses pembuatan surat yang benar.

D. Klasifikasi Media Pembelajaran
       Terdapat bermacam macam jenis media pembelajaran yang dapat
digunakan oleh pengajar dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Klasifikasi
media pembelajaran menurut para ahli (Santyasa,2007,10) adalah sebagai berikut :
   1. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi
           a. Media rumit: media yang dalam pembuatan maupun penyajiannya
                memerlukan keahlian kusus dan memiliki tingkat kesulitan yang
                cukup tinggi. Contoh: Mikroskop
           b.   Media        Mahal;   media    yang   dalam      penyediaan   maupun
                pembuatannya membutuhkan biaya yang relatif besar. Contoh: alat
                peraga, teleskop, teropong.
           c.   Media Sderhana: media yang dalam pembuatan dan penyajiannya
                relatif mudah dan tidak berbelit belit. Contoh: gambar, film.
   2. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu
           a. benda untuk didemonstrasikan media yang berupa semacam benda
                yang kemudian oleh pengajar atau siswa menerangkan maksud dari
                benda tersebut. Contoh: bonekah sapi, guru menerangkan bahwa
                sapi memiliki empaat kaki, berdaun telinga dua dan berekor satu.
           b. komunikasi lisan merupakan media yang sering digunakan oleh
                pengajar      dalam   menyampaikan     materi.    Pengajar    langsung
                menjelaskan secara lisan materi yang ada.
           c.   media cetak media yang berupa tulisan hasil cetakan. Contoh:
                buku diktat, Koran, majalah.
           d.   gambar diam, media yang berupa gambar benda (materi) yang
                ingin disampaikan. Contoh: gambar sapi untuk menjelaskan ciri-
                ciri Sapi.
10




          e.   gambar bergerak: gambar yang terdiri dari berbagai rangkaian
               gambar jika di ganti satu persatu seolah olah gambar tersebut
               bergerak. Sering digunakan pada taman kanak kanak maupun SD
               kelas rendah.
          f.   film bersuara    contoh: film peristiwa 1998 untuk menjelaskan
               siswa peristiwa sejarah masa lalu.
          g. mesin belajar. Berupa serangkaian alat peraga proses belajar
               mengajar. Contoh: mesin belajar aliran listrik.
   3. Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam,
      film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram,
      demonstrasi, buku tekscetak, dan sajian lisan….
   4. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri
      fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya (benda kongkrit),
      presentasi verbal (penyampaian materi dengan media lisan atau ceramah),
      presentasi grafis (melalui penjelasan dengan bantuan grafik maupun
      diagram),gambar      diam     (mengunakan     gambar),     gambar   bergerak
      (mengunakan rangkaian gambar sehingga jika digerakan dengan cepat
      seolah olah bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi
      (melalui praktik langsung).
   5. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta
      kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu
      media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi;
      media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
E. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Menggunakan
Media Permainan
      Bermain bagi seorang anak adalah sesuatu yang sanggat penting. Seperti
halnya orang dewasa bagi seorang anak bermain adalah suatu pekerjaan. Bermain
adalah kebutuhan wajib bagi anak untuk mengembangkan diri dalam proses
pendewasaan. Namun dalam kenyataannya banyak siswa yang kehilangan waktu
bermainnya dikarenakan setiap pagi mereka harus bersekolah, duduk diam
berjam-jam mendengarkan penjelasan dari pengajar yang terkadang terasa
11




membosankan. Sesampainya dirumah kebanyakan orang tua memerintahkan
putranya untuk tidur siang dengan alasan kesehatan, di sore hari siswa disibukan
dengan kegiatan belajar seperti Les, kursus, maupun mengaji di masjid. Di malam
hari mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
mereka. Sehingga siswa kita (SD) banyak kehilangan waktu bermain mereka. Tak
jarang dikarenakan hal tersebut anak menjadi stress dan centderung bertindak
agresif. Padahal menurut Hetheriongton dan Parke (dalam Djuanda,2006:86)
menyatakan bahwa “bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah
perkembangan kognitif anak. Dengan bermain akan memungkinkan anak meneliti
lingkungannya dan mempelajari segala sesuatu , serta memecahkan masalah yang
dihadapinya.” Sehingga menurut peryataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
bermain memiliki fungsi yang penting dalam pendewasaan anak.Seorang pendidik
dapat memanfatkan media permainan sebagai media pembelajaran yang efektif.
       Sugianto (dalam Djuanda, 2006:87) mengemukakan “Froebel seorang
  pendidik dari jerman, ia percaya salah satu alat terbaik untuk mendidik anak-
  anak ialah melalui permainan. Menurut pendapatnya, anak-anak lebih siapdan
  berpotensi untuk brmain daripada cara lain. Sedang Lhon Locke meyakini
  bermain dapat membantu usaha mencapai tujuan pendidikan, Rousseau dan
  Emile menekankan pentingnya bermain yang dapat bermanfaat dalam
  perkembangan anak”
        Dengan demikian pengunaan media permainan dapat menambah waktu
bermain siswa dan meningkatkan kreatifitas dan minat siswa terhadap materi yang
disampaikan. Selain sebagai penyampaian materi, seorang pendidik mampu
mamanfaatkan permainan untuk mengkondusifkan suasana belajar, hal ini
dikategorikan sebagai permainan murni. Dalam permainan murni berfungsi untuk
mencairkan suasana yang tegang, mengembalikan konsentrasi siswa melalui teka-
teki maupun permainan lain.Dalam kegiatan bermain maupun permainan seorang
siswa secara tidak sadar telah melakukan kegiatan berbahasa yang diwujudkan
melalui percakapan, argumen-argumen, perdebatan, penjelasan bahkan tidak
jarang menemukan kosakata baru yang belum mereka pahami. Melalui bermain
siswa    secara   tidak   sadar   mengunakan     bahasa   secara    nyata   dan
kontekstual.Bagaimana intonasi ketika sedang menerangkan, bertanya, maupun
12




marah. Dengan dasar tersebutlah seorang pengajar dapat mengembangkan
permainan sebagai media belajar bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.




Permainan Bahasa

       Pada hakekatnya permainan bahasa adalah suatu aktifitas yang bertujuan
memperoleh keterampilan berbahasa dengan cara yang menyenangkan. Jadi dalam
permainan bahasa tujuan utamanya adalah keterampilan berbahasa (fungsi
pendidikan) yang diajarkan melalui cara yang menyenangkan (fungsi bermain).
Dalam pengunaan permainan sebagai media belajar haruslah mengandung unsur
yang melatih keterampilan berbahasa dan menyenangkan, apabila kedua unsur
tersebut tidak terpenui maka tidak dapat dikatakan sebagai permainan bahasa.ada
beberapa factor yang menentukan keberhasilan permainan bahasa menurut
soeparno (dalam Djuanda,2006:95)menyatakan bahwa “….(1)faktor situasi dan
kondisi, (2) faktor peraturan permainan, (3) faktor pemain dan (4) faktor
pemimpin permainan.”

       Dalam permainan bahasa sebenarnya dapat dilakukan saat situasi apa saja.
Akan tetepi untuk mengefektifkan penyampaian materi maka seorang pengajar
perlu mengamati situasi dan kondisi baik lingkungan kelas maupun situasi siswa.
Karena tidak semua materi dapat disampaikan secara efektif mengunakan media
permainan dan seorang pendidik harus mempertimbangkan apakah suara gaduh
yang ditimbulkan dari aktifitas siswa akan mengangu kelas lain atau tidak. Factor
peraturan permainan berfungsi sebagai pengendali jalannya permainan, sehingga
peraturan perlu dibentuk dan dipahami oleh semua siswa agar permainan berjalan
sesuai yang diinginkan. Dalam permainan agar tercipta permainan yang adil harus
memperhatikan factor pemain, apabila dalam permainan dituntut untuk membagi
siswa dalam sejumlah kelompok, seorang pengajar harus mampu membagi
kelompok siswa secara adil dan memiliki tingkat kekuatan maupun kecerdasan
yang merata. Yang paling penting adalah pengajar sebagai pemimpin jalannya
permainan harus mampu mengarahkan dan mengkondisikan permainan agar tidak
13




berjalan di luar kontrol maupun tujuan awal permainan, selain itu di akhir
permainan seorang pemimpin permainan harus mampu memberi kesimpulan dan
makna dari permainan yang dilaksanakan tersebut. Dalam pelaksanaannya
permainan bahasa memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangannya. Menurut
Soeparno (dalam Djuanda,2006:95) kelebihan maupun kelemahan permainan
bahasa sebagai berikut:

      “Kelebihan permainan bahasa ialah : (a) permainan bahasa sebagai metode
  pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
  mengajar, (b) aktivitas yang dilakukan siswa bukan saja fisik tetapi juga
  mental, (c) dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, (d) dapat
  memupuk rasa solidaritas dan kerjasama, (e) dengan permaian materi lebih
  menegesankan sehingga sukar dilupakan.
      kekurangan permainan bahasa ialah: (a) bila jumlah siswa SD terlalu
  banyak akan sulit utnuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan, (b) tidak
  semua materi dapat dilaksanakan melalui permainan, (c) permainan panyak
  mengandung unsur spekulasi sehingga sulit dijadikan ukuran yang terpercaya.”

Contoh Permainan Bahasa Untuk MediaPembelajaran Bangsa Indonesia di
SD
       Dalam pengunaan permainan sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia seorang pengajar dituntut memiliki ketrampilan dan kreatifitas guna
mengembangkan media tersebut. Ada beberapa macam permainan yang dapat
digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.(Djuanda,2006:96) menyatakan
contoh permainan bahasa di antaranya sebagai berikut :

  1. Bisik berantai. Permainan ini dilakukan dengan cara setiap siswa harus
  membisikan kata (untuk kelas rendah) atau kalimat atau cerita(untuk kelas
  tinggi) kepada pemain berikutnya pemain terakhir harus mengatakan isi kata
  atau kalimat atau cerita yang disampaikan. Permainan ini dapat dilombakan
  dengan cara berkelompok. Permainan ini melatih keterampilan menyimak/
  mendengarkan.
  2. Kim Lihat (lihat katakana).seorang siswa angota kelompok harus melihat
  satu benda yang ada di dalam kotak. Setelah dilihat jelas, siswa tersebut harus
  menjelaskan sejelas jelasnya kepada kelompoknya baik ciri rasa warna atau
  apapun yang dilihatnya. Angota lain harus mengambil benda sesuai ciri-ciri
  yang disebutkan.permainan ini untuk melatih keterampilan berbicara dan
  menyimak.
  3. Aku seorang detektif. Permainan ini dilakukan berpasangan. Seorang siswa
  berperan sebagai detektif, seorang lagi sebagai penjahat, kemudian yang lain
14




sebagai informan. Informan bertugas memberi ciri-ciri penjahat kepada detektif
secara tertulis, kemudian detektif akan mencari penjahat diantara informan
yang ada. Permainan ini untuk melatih kemampuan membaca dan
menulis.
4. Bertanya dan menerka. Para siswa dibagi dua kelompok. Kelompok satu
sebagai penjawab dan kelompok satunya sebagai penanya. Kelompok
penjawab menyembunyikan satu benda yang akan diterka kelompok
penanya.setiap kelompok penjawab hanya boleh menjaab “ya” dan “tidak” dan
setiap kelompok penanya diberi kesempatan bertanya. Setelah semua bertanya
maka kelompok harus berunding dari hasil jawaban kelompok penjawab benda
apa yang disembunyikan.permainan ini untuk melatih berbicara dan
berpikir analitis
5. Baca lakukan. Permainan ini untuk siswa yang dapat membaca. Dilakukan
berpasangan. Seorang siswa harus membaca tulisan yang ditulis oleh guru dan
pasangannya harus melakukan apa yang dibaca siswa tersebut. Permainan
dilakukan secara bergantian. Permainan ini untuk melatih membaca dan
menyimak.
6. Bermain telepon. Siswa secara berpasangan mempersiapkan alat untuk
menelpon. Siswa diminta menelpon temannya menanyakan pekerjaan rumah
atau buku pelajaran yang harus dibawa besuk. Biarkan siswa mengembangkan
percakapannya sendiri. Bila terhenti guru bisa membantu dengan memberi
pancingan pada siswa. Guru memperhatikan cara siswa mengungkapkan
gagasan dankalau perlu cara pelafalan yang benar. Permainan ini untuk
melatih berbicara.
7. Meloncat bulatan kata. Pengajar membuat bulatan dari ketas karton. Tulis
nama susunan keluarga. Lalu dipasang di lantai lalu membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok. Selanjutnya siswa diminta meloncat ke bulatan kata yang
sesuai dengan yang diucapkan guru. Missal loncat ke paman maka siswa harus
meloncat pada bulatan yang bertuliskan paman. Permainan ini untuk
membaca permulaan.
8. Perjalan dengan denah. Mengamati denah kota atau daerah tempat
tinggal.siswa menyalin dan mbegambar denah bagian tertentu dari kota pada
kertas manila. Lalu menuliskan nama tempat jalan serta arah lalulintas dalam
denah pada potongan kertas manila. Tempelkan denah pada papan tulis.
Tentukan tempat tertentu sebagai awal berangkat serta tempat
tujuan(dirahasiakan). Ceritakan arus perjalanan di jalan tertentu yang telah di
tuliskan. Kemudian satu anak bertindak sebagai pemain kunci dan kelompok
lain sebagai penanya. Missal apakah kamu akan melewati jalan Sudirman?
Apakah belok kekiri ke jalan Abdurahman? Dan seterusnya. Pemain kunci
hanya boleh menjawab ya atau tidak atau bisa kemdian kelompok penanya tadi
15




harus menebak tujuan pemain kunci. Permainan ini untuk melatih menulis,
membaca denah, dan menyimak. Cocok untuk kelas tinggi ( VI,V,VI)
9. Mengarang gotongroyong. Tempatkan beberapa benda ke dalam tas atau
kotak. Buatlah kelompok. Mintalah salah satu perwakilan sari kelompok
mengambil satu benda, dan dia harus membuat kalimat berkaitan dengan benda
tersebut. Misalnya benda itu bola, anjurkan dia mengantakan „ pada suatu hari
saya menemukan bola‟ lalu guru bertanya pada kelompoknya “ dimana bola itu
ditemukan ?”dan seterusnya. Kelompok yang dapat menyusun karangan runtut
dan gagasannya sesuai dengan yang pertama itulah yang menang. Permainan
ini melatih keterampilan menulis (menyusun gagasan) dan membuat
kalimat.
10. Stabile kalimat. Siswa dibagi menjadi beberapa kelopok. Tujuannya agar
siswa dapat menentukan kalimat yang salah dan yang benar dalam suatu waana
yang dibacanya. Wacana yang harus disediakan berupa kliping wacana yang
kalimat-kalimatnya ada yang benar dan yang salah. Caranya guru menjelaskan
bahwa setiap kelompok harus mencari kalimat yang salah dan yang benar dari
wacana yang dibacanya dengan cra memberi tanda dengan stabilo bedasarkan
waktu yang telah ditentukan. Permainan ini melatih membaca cepat dan
cermat serta memahami kalimat. Untuk kelas tinggi kelas tinggi V dan VI.
11. Kata dari wacana. Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap
kelompok mendapat fotokopi wacana yang harus dibaca. Setiap kelompok
harus mengajukan satu kata(hasil diskusi) yang hrus dikatakan kepada
kelompok lain. Maka kelompok lain harus mencri kata yang berkaitan. Missal
musim hujan => dingin => basah. Permainan ini melatih keterampilan
membaca dan kosa kata.
12. Cerita berantai. Setiap kelompok (satu kelompok dua orang) harus
melanjutkan cerita yang diucpkan kelompok lain. Dimulai dari guru. Kemudian
cerita dilanjutkan oleh kelompok siswa secara bergantian. Permainan ini
untuk melatih menyimak dan menyusun cerita yang runtut. Cocok untuk
kelas IV, V dan VI.
13. Siap laksanakan perintah. Permainan ini dilakukan dengan memanfaatkan
lagu. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus
menganti lirik lagu “suka hati”.dengan perintah yang harus dilakukan oleh
kelompok lain. Permainan ini melatih kemampuan menyimak.

    Contoh permainan di atas merupakan sebagian kecil dari penerapan
permainan sebagai media belajr bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pengajar
dapat mengembangkan contoh contoh diatas agar lebih inovatif dan
menyenangkan. Hal yang terpenting dalam permainan tersebut bukan menang
atau kalah, akan tetapi untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
bagi siswa dan mempermudah penyampaian materi pelajaran.
16




Contoh kerangka pembelajaran bahasa Indonesia mengunakan metode
permainan

Tema              : Membaca
Alokasi Waktu     : 2x60 menit (2 jam)
Kelas             : I semester II
Jenis Permainan   : Bulatan Kata

Standar Kopetensi

 Siswa mampu membaca dan memahami kata dan teks pendek dengan lancer

Kopetensi Dasar

 Membaca Permulaan

Indikator

 Mengenal huruf dan membaca kata dan teks pendek secara lancer.

Kegiatan Pembelajaran

  Guru membuat bulatan kertas yang berisi kata-kata atau kalimat pendek
  Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
  Guru menjelaskan aturan permainan
  Guru meletakan bulatan kata tersebut di lantai secara tersebar
  Perwakilan setiap kelompok harus mencari kata atau kalimat pendek yang
tersebar di lantai sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh guru
  Perwakilan kelompok dilakukan secara bergantian oleh masing-masing
angota kelompok sampai semua mendapat giliran
  Guru menghitung jumlah kata atau kalimat pendek yang dikumpulkan oleh
setiap kelompok
  Kelompok yang mendapat jumlah kata terbanyak ialah kelompok pemenang

Evaluasi

 Posttest
17




                                    BAB III

                                   PENUTUP

A. Simpulan
   Jadi kesimpulannya adalah dalam penyampaian materi pembeljaran kususnya
bahasa Indonesia di sekolah dasar seorang pengajar dapat mengunakan media
pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi belajar.
Salah satu media belajar yang dapat digunakan ialah melalui permainan. Melalui
permainan dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan karena siswa
kita ( SD) masih pada masa gemar bermain. Pengunaan media belajar tersebut
harus diimbangi dengan kemampuan, ketrampilan serta kreatifitas guru sebagai
pengajar.
B. Saran
   Sebaiknya dalam pengunaan permainan sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar seorang pengajar harus memperhatikan tujuan, alokasi
waktu, keefektifan media dan lain sebagainya sehingga tidak mengangu
kurikulum yang telah di tetapkan sebelumnya.
18




                           DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan
   Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Padmono, H.Y. 2011. Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS
Sadiman,Arief S dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom dikbud dan PT
   RajaGrafindo Persada
Santyasa, I Wayan. 2007. Makala hlandasan konseptua lmedia pembelajaran:
   Universitas Pendidikan Ganesha.
Sudjana,Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Cetakan ke delapan 2009.
   Bandung: Sinar Baru Algensindo

More Related Content

What's hot

Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Akang Juve
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranMuhammad Faried Johan
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
Naily Mulyono
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
sucimurni4
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Naita Novia Sari
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Muhammad Iqbal
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
AjengIlla
 
Pembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedPembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedMohamad Agoen'k Dukalang
 
Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila
Prilia Beck
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Eman Syukur
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
siti nur alifah
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranIsmail Fizh
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
Alorka 114114
 
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Soal Universitas Terbuka
 
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
Khoiruddin Ahmuatd
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
Sherly Anggraini
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
shananah
 

What's hot (20)

Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase A Kelas 1 SD Materi Elemen Teks Narasi Bunyi...
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
 
Pembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedPembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connected
 
Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila Raport proyek pelajar pancasila
Raport proyek pelajar pancasila
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
 
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
 
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
Tema 3, kegiatanku (kelas 1)
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
 

Viewers also liked

Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Septiana Farikha
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Ghian Velina
 
Media pembelajaran bahasa indonesia
Media pembelajaran bahasa indonesiaMedia pembelajaran bahasa indonesia
Media pembelajaran bahasa indonesiaaafsdgdfhfgjhfgjghjj
 
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SD
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SDmedia pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SD
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SDindah12005174
 
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesiaMetode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Fransiska Ista
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
hanazawa Herozui
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
2. sistem belajar jarak jauh
2. sistem belajar jarak jauh2. sistem belajar jarak jauh
2. sistem belajar jarak jauhAgus Risatanto
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosiallinamayasari03
 
K3 lingkungan masyarakat
K3 lingkungan masyarakatK3 lingkungan masyarakat
K3 lingkungan masyarakat
Sawah Dan Ladang Ku
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
Rizka Amalia
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
aMaLiA sHoOp
 
Pengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesiaPengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesia
stikesby kebidanan
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
Fely Ramury
 
Pengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenPengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizen
Al-waris Suarez
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Mapala Argajaladri
 
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGIMakalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
Irfan Riski
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Yuns Saragih
 
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu TaimiyahPemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Ilham Al-Qarni
 

Viewers also liked (20)

Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
 
Media pembelajaran bahasa indonesia
Media pembelajaran bahasa indonesiaMedia pembelajaran bahasa indonesia
Media pembelajaran bahasa indonesia
 
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SD
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SDmedia pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SD
media pembelajaran bahasa indonesia kelas 1SD
 
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesiaMetode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
 
2. sistem belajar jarak jauh
2. sistem belajar jarak jauh2. sistem belajar jarak jauh
2. sistem belajar jarak jauh
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
K3 lingkungan masyarakat
K3 lingkungan masyarakatK3 lingkungan masyarakat
K3 lingkungan masyarakat
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
 
Pengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesiaPengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesia
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Pengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenPengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizen
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
 
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGIMakalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
Makalah KD IPA GAYA GERAK dan ENERGI
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu TaimiyahPemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 

Similar to Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan

Media dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaranMedia dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaran
August Ruris Narendra
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
inesnurjanah
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
syamsiahsiah
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
Afitri31
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
Afitri31
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
inesnurjanah
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
inesnurjanah
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
Afitri31
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
Afitri31
 
Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media PembelajaranKlasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran
IstikharohBassamah
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMarni Marni
 
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
ImayaMurtina
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Mahasiswa
 
Media Pembelajaran.docx
Media Pembelajaran.docxMedia Pembelajaran.docx
Media Pembelajaran.docx
Zukét Printing
 
Media Pembelajaran.pdf
Media Pembelajaran.pdfMedia Pembelajaran.pdf
Media Pembelajaran.pdf
Zukét Printing
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
yazidramdhani1
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
NoviaNitaSriHambari
 
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiLaporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiTeguh Hidayat
 

Similar to Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan (20)

Media dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaranMedia dalam proses pembelajaran
Media dalam proses pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media PembelajaranKlasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TK
 
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
 
Media Pembelajaran.docx
Media Pembelajaran.docxMedia Pembelajaran.docx
Media Pembelajaran.docx
 
Media Pembelajaran.pdf
Media Pembelajaran.pdfMedia Pembelajaran.pdf
Media Pembelajaran.pdf
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia ZemiLaporan pengamatan bhs indonesia Zemi
Laporan pengamatan bhs indonesia Zemi
 

More from Arif Winahyu

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
Arif Winahyu
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
Arif Winahyu
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
Arif Winahyu
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
Arif Winahyu
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
Arif Winahyu
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
Arif Winahyu
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
Arif Winahyu
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
Arif Winahyu
 
R&d
R&dR&d
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Arif Winahyu
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
Arif Winahyu
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
Arif Winahyu
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
Arif Winahyu
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
Arif Winahyu
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
Arif Winahyu
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
Arif Winahyu
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
Arif Winahyu
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Arif Winahyu
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
Arif Winahyu
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
Arif Winahyu
 

More from Arif Winahyu (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan

  • 1. 1 STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MENGUNAKAN MEDIA PERMAINAN MAKALAH Oleh: WinahyuArifWicaksono K7112269 / 1C PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS VI KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat- Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Dengan Mengunakan Media Permainan”. Dalam menyusun makalah ini saya mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Bapak dan Ibu yang telah member semangat dan mengingatkan saya untuk belajar, 3. Bapak Suhartono,M.Pd selaku Dosen Pembimbing bahasa Indonesia, 4. Pengurus Perpustakaan PGSD Kebumen, 5. Saudara Yoseph yang member pinjaman buku referensi 6. Teman teman semua yang telah member dukungan dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari ketidaksempurnaan, untuk itu saya mengharapkan adanya saran yang dapat membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Kebumen, 20 November 2012 Penulis
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zaman sekarang, pendidikan merupakan batu pijakan untuk mencapai suatu negara dan bangsa yang berkualitas baik itu di lihat dari aspek psikomotorik, afektif serta kognitif yang dimiliki oleh individu dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sehingga diperlukan suatu pendidikan yang mengairahkan dan menarik perhatian suatu individu agar dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut sehingga tercapainya kualitas yang unggul dari suatu bangsa dan negara. Pengajaran yang konvensional saat ini membuat siswa merasa jenuh akan proses pembelajaran sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya pada pendidikan Sekolah Dasar, karena siswa pada Sekolah Dasar masih dalam tahap oprasional kongkrit yang membutuhkan media pembelajaran yang kreatif dan sesuai dengan umur siswa. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimasud media pembelajaran ? 2. Apa manfaat dan fungsi media pembelajaran ? 3. Bagaimana kriteria memilih media yang baik ? 4. Apa saja klasifikasi media menurut para ahli ? 5. Bagaimana strategi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar menggunakan permainan sebagai media belajar? C. Tujuan 1. Menjelaskan apa yang dimasud media pembelajaran 2. Menjelaskan fungsi dan kriteria memilih media yang baik 3. Memberi gambaran pada pengajar (guru) strategi pembelajaran di sekolah dasar dengan mengunakan permainan sebagai media belajar.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah‟,‟perantara‟atau‟pengantar‟. Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media pembelajaran adalah alat dan bahan yg digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Menurut Gagne (dalam Sadiman dkk,1986:6)menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.” Jadi dapat disimpulkan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.”(Sadiman dkk,1986:7). Sehingga media pembelajaran adalah alat penunjang dalam proses belajar mengajar guna mempermudah pengirim pesan (guru) menyampaikan materi kepada penerima (siswa). Menurut definisi di atas media pembelajaran mengandung lima unsur penting yaitu guru sebagai pengirim pesan, media penyampaian, materi yang disampaikan, siswa sebagai penerima dan komunikasi. Santyasa(2007:3) menyatakan bahwa “Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.” B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Menurut Santyasa(2007:4)“Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.”
  • 5. 5 Gambar 1 Dalam bagan diatas dapat disimpulkan bahwa pengajar (guru) dalam menyampaikan pesan pada siswa dengan cara mengunakan media tertentu melalui sebuah prosedur tertentu (metode).Pengunaan media pembelajaran dapat mempermudah penyampaian materi sekaligus dapan meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang disampaikan terutama untuk siswa kelas bawah sehingga dapat megoptimalkan hasil bejajar siswa. Sudjana dan Rivai (2007:2) menyatakan bahwa : “…Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar; b.Bahan pengjaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa mengusahai tujuan pengajaran lebih baik; c. Metode belajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan; d.Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain lain…. …Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil belajar adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks…” Menurut Edgar Dale,dkk (dalam Padmono,2011:12) menyatakan bahwaaa: fungsi dan manfaat media meliputi : a. Memberikan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir (tidak verbalistis) b. Menarik perhatian siswa terhadap pelajaran. c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama.
  • 6. 6 d. Memberi pengalaman-pengalaman nyata pada siswa sehingga usaha belajar sendiri dapat berkembang. e. Mengembangkan keteraturan dalam kontinyunitas berpikir. f. Ikut membantu pertumbuhan pengertian yang berakibat pula pertumbuhan kosa kata. g. Membuat kegiatan belajar menjadi mendalam efisien, dan beraneka ragam. Secara umum media pendidikan menurut Sadiman,dkk (1986:17) mempunyai kegunaan sebagai berikut : 1. Memperjelas penyajian pesan agartidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya a. Objek yang terlalu besar – untuk mengatasi pengunaan media asli yang terlalu besar dan tidak memungkinkan ditunjukan langsung ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung contoh : sapi diganti dengan bonekah sapi atau gambar sapi, pesawat terbang bisa diganti dengan model mainan atau foto pesawat terbang; b. Objek yang kecil – pengunaan media difungsikan untuk menunjukan obyek obyek yang berukuran kecil dan mikroskopis contoh: bakteri dapat digantikan dengan video bakteri, semut dapat diperbesar melalui gambar atau menggunakan alat bantu seperti kaca pembesar untuk dapat melihat secara langsung. ; c. Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat --, gerakan obyek yang diamati jika terlalu cepat kita dapat memanfaatkan media video untuk merekam dan memperlambatnya atau mengunakan timelapse dan high-speed photography; d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu -- bisa untuk penyampaian mengenai peristiwa masa lalu dapat mengunakan film dan gambar sebagai medianya, ; e. Objek yang terlalu kompleks -- untuk model yang terlalu rumit dapat disajikan melalui model gambar, rancangan maupun diagram, dan
  • 7. 7 f. Konsep yang terlalu luas -- jika media yang digunakan terlalu luas dan global maka pengajar dapat mengunakan media study tour maupun dapat juga divisualisasikan melalui gambar dan film. 3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk a. Menimbulkan kegairahan belajar; b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan (siswa lebih aktif melaui kontak langsung dengan lingkungan, tidak hanya duduk di kelas); c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya (member kesempatan siswa untuk mengembangkan pendidikannya). 4. Dengan latar belakang siswa dan pengajar yang berbeda maka akan muncul angapan dan persepsi yang berbeda terhadap suatu masalah, padahal kurikulum yang ditentukan sama untuk seluruh siswa maka media berperan untuk: a. Memberikan perangsangan yang sama; b. Mempersamakan pengalaman c. Menimbullkan persepsi yang sama C. Kriteria Memilih Media Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang penjajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun tidak semua media dapbat dipergunakan secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang pengajar harus mampu memilih media yang sesuai untuk penyampaian materi pengajaran supaya peserta didik lebih mudah memahami materi. Tidak semua materi yang disampaikan perlu mengunakan media sehingga pengajar tidak perlu memaksakan diri untuk mengunakan media dalam setiap penyampaian materi karena pada hakekatnya media digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar.
  • 8. 8 Menurut sudjana dan Rivai (2007:4) dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Ketepatan dalam tujuan pengajaran artinya media pengajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya media pengajaran yang digunakan harus mendukung materi yang diajarkan. Sehingga media pengajaran dapat memperjelas dan mempermudah penyampaian serta penyerapan materi. 3. Kemudahan memperoleh media artinya media yang digunakan sebaiknya mudah diperoleh, sederhana dan jika memungkinkan dapat dibuat oleh guru. 4. Keterampilan guru dalam mengunakannya. Syarat utama dalam mengunakan media adalah keterampilan guru. Dalam penggunaan media seorang pengajar haruslah mampu menguasai dan mengoprasionalkan media yang digunakan. 5. Tersedia waktu untuk mengunakannya, untuk mengunakan media pengajar haruslah memperhatikan alokasi waktu, apakah media yang digunakan tersebut akan menyita banyak waktu dan menganggu penyampaian materi yang lain atau tidak. 6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, media yang digunakan haruslah sederhana (SD) sehingga siswa mudah memahami maksud dari media tersebut. Pengunaan media pembelajaran oleh guru/ pengajar memang menunjang pembelajaran, namun yang perlu diperhatikan bahwa media pembelajaran merupakan jembatan menuju tujuan pengajaran bukan tujuan pengajaran sehingga pengajar dituntut untuk memahami karakteristik setiap media yang akan digunakan sehingga lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Sebagai contoh dalam memberi penjelasan mengenai macam-macam bentuk surat, pengajar lebih dianjurkan mengambar di papan tulis disbanding menunjukan macam macam
  • 9. 9 surat melalui video yang ditampilkan di kelas. Karena pengunaan papan tulis lebih efisien dan menghemat biaya selain itu siswa dapat melihat secara langsung proses pembuatan surat yang benar. D. Klasifikasi Media Pembelajaran Terdapat bermacam macam jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pengajar dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli (Santyasa,2007,10) adalah sebagai berikut : 1. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi a. Media rumit: media yang dalam pembuatan maupun penyajiannya memerlukan keahlian kusus dan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Contoh: Mikroskop b. Media Mahal; media yang dalam penyediaan maupun pembuatannya membutuhkan biaya yang relatif besar. Contoh: alat peraga, teleskop, teropong. c. Media Sderhana: media yang dalam pembuatan dan penyajiannya relatif mudah dan tidak berbelit belit. Contoh: gambar, film. 2. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu a. benda untuk didemonstrasikan media yang berupa semacam benda yang kemudian oleh pengajar atau siswa menerangkan maksud dari benda tersebut. Contoh: bonekah sapi, guru menerangkan bahwa sapi memiliki empaat kaki, berdaun telinga dua dan berekor satu. b. komunikasi lisan merupakan media yang sering digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan materi. Pengajar langsung menjelaskan secara lisan materi yang ada. c. media cetak media yang berupa tulisan hasil cetakan. Contoh: buku diktat, Koran, majalah. d. gambar diam, media yang berupa gambar benda (materi) yang ingin disampaikan. Contoh: gambar sapi untuk menjelaskan ciri- ciri Sapi.
  • 10. 10 e. gambar bergerak: gambar yang terdiri dari berbagai rangkaian gambar jika di ganti satu persatu seolah olah gambar tersebut bergerak. Sering digunakan pada taman kanak kanak maupun SD kelas rendah. f. film bersuara contoh: film peristiwa 1998 untuk menjelaskan siswa peristiwa sejarah masa lalu. g. mesin belajar. Berupa serangkaian alat peraga proses belajar mengajar. Contoh: mesin belajar aliran listrik. 3. Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku tekscetak, dan sajian lisan…. 4. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya (benda kongkrit), presentasi verbal (penyampaian materi dengan media lisan atau ceramah), presentasi grafis (melalui penjelasan dengan bantuan grafik maupun diagram),gambar diam (mengunakan gambar), gambar bergerak (mengunakan rangkaian gambar sehingga jika digerakan dengan cepat seolah olah bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi (melalui praktik langsung). 5. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer. E. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Menggunakan Media Permainan Bermain bagi seorang anak adalah sesuatu yang sanggat penting. Seperti halnya orang dewasa bagi seorang anak bermain adalah suatu pekerjaan. Bermain adalah kebutuhan wajib bagi anak untuk mengembangkan diri dalam proses pendewasaan. Namun dalam kenyataannya banyak siswa yang kehilangan waktu bermainnya dikarenakan setiap pagi mereka harus bersekolah, duduk diam berjam-jam mendengarkan penjelasan dari pengajar yang terkadang terasa
  • 11. 11 membosankan. Sesampainya dirumah kebanyakan orang tua memerintahkan putranya untuk tidur siang dengan alasan kesehatan, di sore hari siswa disibukan dengan kegiatan belajar seperti Les, kursus, maupun mengaji di masjid. Di malam hari mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru mereka. Sehingga siswa kita (SD) banyak kehilangan waktu bermain mereka. Tak jarang dikarenakan hal tersebut anak menjadi stress dan centderung bertindak agresif. Padahal menurut Hetheriongton dan Parke (dalam Djuanda,2006:86) menyatakan bahwa “bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak. Dengan bermain akan memungkinkan anak meneliti lingkungannya dan mempelajari segala sesuatu , serta memecahkan masalah yang dihadapinya.” Sehingga menurut peryataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain memiliki fungsi yang penting dalam pendewasaan anak.Seorang pendidik dapat memanfatkan media permainan sebagai media pembelajaran yang efektif. Sugianto (dalam Djuanda, 2006:87) mengemukakan “Froebel seorang pendidik dari jerman, ia percaya salah satu alat terbaik untuk mendidik anak- anak ialah melalui permainan. Menurut pendapatnya, anak-anak lebih siapdan berpotensi untuk brmain daripada cara lain. Sedang Lhon Locke meyakini bermain dapat membantu usaha mencapai tujuan pendidikan, Rousseau dan Emile menekankan pentingnya bermain yang dapat bermanfaat dalam perkembangan anak” Dengan demikian pengunaan media permainan dapat menambah waktu bermain siswa dan meningkatkan kreatifitas dan minat siswa terhadap materi yang disampaikan. Selain sebagai penyampaian materi, seorang pendidik mampu mamanfaatkan permainan untuk mengkondusifkan suasana belajar, hal ini dikategorikan sebagai permainan murni. Dalam permainan murni berfungsi untuk mencairkan suasana yang tegang, mengembalikan konsentrasi siswa melalui teka- teki maupun permainan lain.Dalam kegiatan bermain maupun permainan seorang siswa secara tidak sadar telah melakukan kegiatan berbahasa yang diwujudkan melalui percakapan, argumen-argumen, perdebatan, penjelasan bahkan tidak jarang menemukan kosakata baru yang belum mereka pahami. Melalui bermain siswa secara tidak sadar mengunakan bahasa secara nyata dan kontekstual.Bagaimana intonasi ketika sedang menerangkan, bertanya, maupun
  • 12. 12 marah. Dengan dasar tersebutlah seorang pengajar dapat mengembangkan permainan sebagai media belajar bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Permainan Bahasa Pada hakekatnya permainan bahasa adalah suatu aktifitas yang bertujuan memperoleh keterampilan berbahasa dengan cara yang menyenangkan. Jadi dalam permainan bahasa tujuan utamanya adalah keterampilan berbahasa (fungsi pendidikan) yang diajarkan melalui cara yang menyenangkan (fungsi bermain). Dalam pengunaan permainan sebagai media belajar haruslah mengandung unsur yang melatih keterampilan berbahasa dan menyenangkan, apabila kedua unsur tersebut tidak terpenui maka tidak dapat dikatakan sebagai permainan bahasa.ada beberapa factor yang menentukan keberhasilan permainan bahasa menurut soeparno (dalam Djuanda,2006:95)menyatakan bahwa “….(1)faktor situasi dan kondisi, (2) faktor peraturan permainan, (3) faktor pemain dan (4) faktor pemimpin permainan.” Dalam permainan bahasa sebenarnya dapat dilakukan saat situasi apa saja. Akan tetepi untuk mengefektifkan penyampaian materi maka seorang pengajar perlu mengamati situasi dan kondisi baik lingkungan kelas maupun situasi siswa. Karena tidak semua materi dapat disampaikan secara efektif mengunakan media permainan dan seorang pendidik harus mempertimbangkan apakah suara gaduh yang ditimbulkan dari aktifitas siswa akan mengangu kelas lain atau tidak. Factor peraturan permainan berfungsi sebagai pengendali jalannya permainan, sehingga peraturan perlu dibentuk dan dipahami oleh semua siswa agar permainan berjalan sesuai yang diinginkan. Dalam permainan agar tercipta permainan yang adil harus memperhatikan factor pemain, apabila dalam permainan dituntut untuk membagi siswa dalam sejumlah kelompok, seorang pengajar harus mampu membagi kelompok siswa secara adil dan memiliki tingkat kekuatan maupun kecerdasan yang merata. Yang paling penting adalah pengajar sebagai pemimpin jalannya permainan harus mampu mengarahkan dan mengkondisikan permainan agar tidak
  • 13. 13 berjalan di luar kontrol maupun tujuan awal permainan, selain itu di akhir permainan seorang pemimpin permainan harus mampu memberi kesimpulan dan makna dari permainan yang dilaksanakan tersebut. Dalam pelaksanaannya permainan bahasa memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangannya. Menurut Soeparno (dalam Djuanda,2006:95) kelebihan maupun kelemahan permainan bahasa sebagai berikut: “Kelebihan permainan bahasa ialah : (a) permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, (b) aktivitas yang dilakukan siswa bukan saja fisik tetapi juga mental, (c) dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, (d) dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama, (e) dengan permaian materi lebih menegesankan sehingga sukar dilupakan. kekurangan permainan bahasa ialah: (a) bila jumlah siswa SD terlalu banyak akan sulit utnuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan, (b) tidak semua materi dapat dilaksanakan melalui permainan, (c) permainan panyak mengandung unsur spekulasi sehingga sulit dijadikan ukuran yang terpercaya.” Contoh Permainan Bahasa Untuk MediaPembelajaran Bangsa Indonesia di SD Dalam pengunaan permainan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia seorang pengajar dituntut memiliki ketrampilan dan kreatifitas guna mengembangkan media tersebut. Ada beberapa macam permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.(Djuanda,2006:96) menyatakan contoh permainan bahasa di antaranya sebagai berikut : 1. Bisik berantai. Permainan ini dilakukan dengan cara setiap siswa harus membisikan kata (untuk kelas rendah) atau kalimat atau cerita(untuk kelas tinggi) kepada pemain berikutnya pemain terakhir harus mengatakan isi kata atau kalimat atau cerita yang disampaikan. Permainan ini dapat dilombakan dengan cara berkelompok. Permainan ini melatih keterampilan menyimak/ mendengarkan. 2. Kim Lihat (lihat katakana).seorang siswa angota kelompok harus melihat satu benda yang ada di dalam kotak. Setelah dilihat jelas, siswa tersebut harus menjelaskan sejelas jelasnya kepada kelompoknya baik ciri rasa warna atau apapun yang dilihatnya. Angota lain harus mengambil benda sesuai ciri-ciri yang disebutkan.permainan ini untuk melatih keterampilan berbicara dan menyimak. 3. Aku seorang detektif. Permainan ini dilakukan berpasangan. Seorang siswa berperan sebagai detektif, seorang lagi sebagai penjahat, kemudian yang lain
  • 14. 14 sebagai informan. Informan bertugas memberi ciri-ciri penjahat kepada detektif secara tertulis, kemudian detektif akan mencari penjahat diantara informan yang ada. Permainan ini untuk melatih kemampuan membaca dan menulis. 4. Bertanya dan menerka. Para siswa dibagi dua kelompok. Kelompok satu sebagai penjawab dan kelompok satunya sebagai penanya. Kelompok penjawab menyembunyikan satu benda yang akan diterka kelompok penanya.setiap kelompok penjawab hanya boleh menjaab “ya” dan “tidak” dan setiap kelompok penanya diberi kesempatan bertanya. Setelah semua bertanya maka kelompok harus berunding dari hasil jawaban kelompok penjawab benda apa yang disembunyikan.permainan ini untuk melatih berbicara dan berpikir analitis 5. Baca lakukan. Permainan ini untuk siswa yang dapat membaca. Dilakukan berpasangan. Seorang siswa harus membaca tulisan yang ditulis oleh guru dan pasangannya harus melakukan apa yang dibaca siswa tersebut. Permainan dilakukan secara bergantian. Permainan ini untuk melatih membaca dan menyimak. 6. Bermain telepon. Siswa secara berpasangan mempersiapkan alat untuk menelpon. Siswa diminta menelpon temannya menanyakan pekerjaan rumah atau buku pelajaran yang harus dibawa besuk. Biarkan siswa mengembangkan percakapannya sendiri. Bila terhenti guru bisa membantu dengan memberi pancingan pada siswa. Guru memperhatikan cara siswa mengungkapkan gagasan dankalau perlu cara pelafalan yang benar. Permainan ini untuk melatih berbicara. 7. Meloncat bulatan kata. Pengajar membuat bulatan dari ketas karton. Tulis nama susunan keluarga. Lalu dipasang di lantai lalu membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya siswa diminta meloncat ke bulatan kata yang sesuai dengan yang diucapkan guru. Missal loncat ke paman maka siswa harus meloncat pada bulatan yang bertuliskan paman. Permainan ini untuk membaca permulaan. 8. Perjalan dengan denah. Mengamati denah kota atau daerah tempat tinggal.siswa menyalin dan mbegambar denah bagian tertentu dari kota pada kertas manila. Lalu menuliskan nama tempat jalan serta arah lalulintas dalam denah pada potongan kertas manila. Tempelkan denah pada papan tulis. Tentukan tempat tertentu sebagai awal berangkat serta tempat tujuan(dirahasiakan). Ceritakan arus perjalanan di jalan tertentu yang telah di tuliskan. Kemudian satu anak bertindak sebagai pemain kunci dan kelompok lain sebagai penanya. Missal apakah kamu akan melewati jalan Sudirman? Apakah belok kekiri ke jalan Abdurahman? Dan seterusnya. Pemain kunci hanya boleh menjawab ya atau tidak atau bisa kemdian kelompok penanya tadi
  • 15. 15 harus menebak tujuan pemain kunci. Permainan ini untuk melatih menulis, membaca denah, dan menyimak. Cocok untuk kelas tinggi ( VI,V,VI) 9. Mengarang gotongroyong. Tempatkan beberapa benda ke dalam tas atau kotak. Buatlah kelompok. Mintalah salah satu perwakilan sari kelompok mengambil satu benda, dan dia harus membuat kalimat berkaitan dengan benda tersebut. Misalnya benda itu bola, anjurkan dia mengantakan „ pada suatu hari saya menemukan bola‟ lalu guru bertanya pada kelompoknya “ dimana bola itu ditemukan ?”dan seterusnya. Kelompok yang dapat menyusun karangan runtut dan gagasannya sesuai dengan yang pertama itulah yang menang. Permainan ini melatih keterampilan menulis (menyusun gagasan) dan membuat kalimat. 10. Stabile kalimat. Siswa dibagi menjadi beberapa kelopok. Tujuannya agar siswa dapat menentukan kalimat yang salah dan yang benar dalam suatu waana yang dibacanya. Wacana yang harus disediakan berupa kliping wacana yang kalimat-kalimatnya ada yang benar dan yang salah. Caranya guru menjelaskan bahwa setiap kelompok harus mencari kalimat yang salah dan yang benar dari wacana yang dibacanya dengan cra memberi tanda dengan stabilo bedasarkan waktu yang telah ditentukan. Permainan ini melatih membaca cepat dan cermat serta memahami kalimat. Untuk kelas tinggi kelas tinggi V dan VI. 11. Kata dari wacana. Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok mendapat fotokopi wacana yang harus dibaca. Setiap kelompok harus mengajukan satu kata(hasil diskusi) yang hrus dikatakan kepada kelompok lain. Maka kelompok lain harus mencri kata yang berkaitan. Missal musim hujan => dingin => basah. Permainan ini melatih keterampilan membaca dan kosa kata. 12. Cerita berantai. Setiap kelompok (satu kelompok dua orang) harus melanjutkan cerita yang diucpkan kelompok lain. Dimulai dari guru. Kemudian cerita dilanjutkan oleh kelompok siswa secara bergantian. Permainan ini untuk melatih menyimak dan menyusun cerita yang runtut. Cocok untuk kelas IV, V dan VI. 13. Siap laksanakan perintah. Permainan ini dilakukan dengan memanfaatkan lagu. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus menganti lirik lagu “suka hati”.dengan perintah yang harus dilakukan oleh kelompok lain. Permainan ini melatih kemampuan menyimak. Contoh permainan di atas merupakan sebagian kecil dari penerapan permainan sebagai media belajr bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pengajar dapat mengembangkan contoh contoh diatas agar lebih inovatif dan menyenangkan. Hal yang terpenting dalam permainan tersebut bukan menang atau kalah, akan tetapi untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi siswa dan mempermudah penyampaian materi pelajaran.
  • 16. 16 Contoh kerangka pembelajaran bahasa Indonesia mengunakan metode permainan Tema : Membaca Alokasi Waktu : 2x60 menit (2 jam) Kelas : I semester II Jenis Permainan : Bulatan Kata Standar Kopetensi Siswa mampu membaca dan memahami kata dan teks pendek dengan lancer Kopetensi Dasar Membaca Permulaan Indikator Mengenal huruf dan membaca kata dan teks pendek secara lancer. Kegiatan Pembelajaran Guru membuat bulatan kertas yang berisi kata-kata atau kalimat pendek Membagi siswa menjadi beberapa kelompok Guru menjelaskan aturan permainan Guru meletakan bulatan kata tersebut di lantai secara tersebar Perwakilan setiap kelompok harus mencari kata atau kalimat pendek yang tersebar di lantai sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh guru Perwakilan kelompok dilakukan secara bergantian oleh masing-masing angota kelompok sampai semua mendapat giliran Guru menghitung jumlah kata atau kalimat pendek yang dikumpulkan oleh setiap kelompok Kelompok yang mendapat jumlah kata terbanyak ialah kelompok pemenang Evaluasi Posttest
  • 17. 17 BAB III PENUTUP A. Simpulan Jadi kesimpulannya adalah dalam penyampaian materi pembeljaran kususnya bahasa Indonesia di sekolah dasar seorang pengajar dapat mengunakan media pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi belajar. Salah satu media belajar yang dapat digunakan ialah melalui permainan. Melalui permainan dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan karena siswa kita ( SD) masih pada masa gemar bermain. Pengunaan media belajar tersebut harus diimbangi dengan kemampuan, ketrampilan serta kreatifitas guru sebagai pengajar. B. Saran Sebaiknya dalam pengunaan permainan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar seorang pengajar harus memperhatikan tujuan, alokasi waktu, keefektifan media dan lain sebagainya sehingga tidak mengangu kurikulum yang telah di tetapkan sebelumnya.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Padmono, H.Y. 2011. Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS Sadiman,Arief S dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom dikbud dan PT RajaGrafindo Persada Santyasa, I Wayan. 2007. Makala hlandasan konseptua lmedia pembelajaran: Universitas Pendidikan Ganesha. Sudjana,Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Cetakan ke delapan 2009. Bandung: Sinar Baru Algensindo