SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
1
Dr. Ike Dwi Wahyuni Sp.A
 Memberikan panduan tentang pre-transport/stabilisasi
paska resusitasi 
 Memudahkan untuk mengevaluasi tindakan
 Terutama mencakup masalah masalah yang sering terjadi
pada neonatus
 Meningkatkan patient safety dengan cara 
 Standarisasi proses dan penatalaksanaan
 Meningkatkan kerja tim
 Mengidentifikasi kemungkinan kesalahan dapat terjadi
 Mengurangi/mencegah dampak negatif dengan memberikan
panduan penatalaksaan yang aman untuk pasien
2
S T A B L E S T A B I L I S A S I
Sugar + Safe Care
Temperature
Airway
Blood Pressure
Lab Work
Emotional Support
 Oksigenasi
 Sirkulasi
 Kehangatan
 Stabilitas glukosa
 Pemantauan fungsi-
fungsi tubuh
 Penyuluhan/persiapan
orang tua
3
4
S T A B L E
Resusitasi Stabilisasi
 Prinsip utama merujuk yang paling aman
adalah pada saat masih intra uterin  rujuk ibu
sebelum persalinan ke pusat yang menyediakan
pelayanan spesialistik untuk ibu dan bayi.
 Pada semua keadaan  petugas
kesehatan harus memiliki kemempuan
Antisipasi
Cepat mengenali keadaan
Menangani masalah yang terjadi
5
 Tujuan tim transport neonatus
 melakukan transport bayi dalam
keadaan stabil baik.
 Tujuan dapat dicapai jika
Mengikutkan semua anggota tim kesehatan
Terkoordinasi
Waktunya tepat
Terorganisasi
Konsisten
6
Pranatal -- Perinatal -- Pascanatal
Perhatian pada:
 Oksigenasi
 Sirkulasi
 Kehangatan
 Stabilitas glukosa
 Pemantauan fungsi-fungsi tubuh
 Penyuluhan/persiapan orang tua
7
Stabilisasi
Suhu/Temperatur
8
Klasifikasi hipotermia berdasarkan temperatur
(core temperature):
 Ringan, 36,4 ⁰C – 36⁰C
 Sedang, 35,9 ⁰C – 32 ⁰C
 Berat, <32 ⁰C
Tujuan stabilisasi temperatur :
 Mempertahankan temperatur 36,5 ⁰C –
37,5⁰C, diukur melalui aksila
9
(*WHO (1997). Thermal protection of
the newborn: A practical guide)
Bayi yang paling RENTAN
adalah bayi:
 Prematur/BBLR
 KMK
 Resusitasi berkepanjangan
 Bayi sakit
 Lain-lain , a.l.
Gastroschisis / defek spinal
10
 Hangatkan hati-hati
 Monitor ketat
 Suhu aksila
 Laju dan ritme jantung
 Tekanan darah
 Laju dan usaha napas
 Saturasi oksigen
 Status asam basa (jika ada)
 Glukosa darah
11
Inkubator
 Keuntungan  kontrol laju penghangatan yang lebih
baik
 Atur suhu udara 1⁰–1,5 ⁰ C (atau lebih) di atas suhu kulit
 Mungkin memerlukan gradient suhu udara
 sebelum suhu bayi akan
 naik
 Naikkan suhu udara
 perlahan yang ditoleransi
12
13
14
 Cegah hipotermia pada kesempatan pertama
 Bayi yang paling rentan
 Prematur dan KMK
 Membutuhkan resusitasi lama
 Sakit akut
 Defek kulit terbuka (abdomen, spina)
15
 Ingat yang dasar/utama
 Hangatkan, lembabkan oksigen secepat
mungkin
 Hangatkan obyek yang akan
bersentuhan dengan bayi
 Gunakan radiant warmer dengan servo-
control
 Hangatkan secara hati-hati
 Siap untuk melakukan resusitasi
16
17
Nilai dan catat:
 Laju Napas (frekuensi napas)
 Usaha Napas
 Kualitas air entry pada auskultasi
 Retraksi – lokasi, keparahan
 Merintih/grunting, napas cuping hidung
 Apnea  frekuensi, lama, laju jantung dan
saturasi O2 selama apnea, hilang sendiri vs perlu
stimulasi
 Kebutuhan O2
 Saturasi O2
 Gas Darah  jika membutuhkan O2 atau curiga syok
(jika ada)
18
0 1 2
Laju Napas <60/mnt 60-80/mnt >80/mnt
Retraksi Tidak ada Ringan Berat
Sianosis Tidak ada Sianosis,
hilang dng
O2
Sinosis (+)
dng O2
Air Entry (+) ↓ Tidak ada
Gasping Tidak ada Terdengar
dng
stetoskop
Terdengar
tanpa alat
19
Skor <4 Gawat Napas Ringan
Skor 4 –
5
Gawat Napas Sedang
Skor ≥6 Gawat Napas berat (analisis gas
darah harus dilakukan)
20
Neonatal Handbook, Royal Women Hospital 2005
21
Apnea didefinisikan sebagai tidak adanya
aliran gas inspirasi selama 20 detik atau
kurang jika berhubungan dengan
bradikardia (<100/mnt), sianosis atau pucat.
Laju Napas <30/menit:
 Jika terjadi, dapat merupakan tanda
kelelahan (exhaustion)
 Periksa beratnya apnea dan kualitas air entry
 Gasping
 Tanda Utama akan akan terjadinya henti
kardiorespirasi
Laju Napas >60/mnt:
 Nilai ventilasi dan oksigenasi
 Kerja napas
 Gas Darah
22
Laju Napas >60/mnt dan PCO2 rendah
 pikirkan sebab non-pulmoner
 Penyakit Jantung Bawaan
 Metabolik asidosis dan syok
 Kelainan otak:
 Perdarahan
 Meningitis
 Edema
23
Laju Napas >60/mnt dan PCO2 tinggi
 pikirkan sebab pulmoner
 RDS
 Pneumonia
 Aspirasi
 Obstruksi jalan napas
 Lain-Lain:
 Masa di dada
 Hernia diafragmatika
 Pneumotoraks
24
Kerja pernapasan atau usaha napas
 Merintih/grunting 
 usaha untuk ↑ tekanan intratoraks sebagai respons
terhadap kolaps alveoli
 Membantu mempertahankan sedikit volume udara
dalam alveoli
 Napas cuping hidung 
 usaha untuk ↓ resisten jalan napas
 Tanda perlu udara
 Retraksi
25
Kebutuhan O2
 Terjadi sianosis sentral?
 Diskolorasi kebiruan pada membran
lidah dan mukosa
 Desaturasi darah arteri sekunder
terhadap disfungsi kardiak/respirasi
 Jika bayi sianosis pada udara kamar
dan terdapat gawat napas
 nilai saturasi O2 dan siapkan O2
26
Stabilisasi psca resusitasi
 Berikan O2
 Pertahankan saturasi O2 88 – 92%
 Hindari saturasi tinggi, khususnya pada prematur
 Catat
 Jumlah O2 yang diberikan
 Cara pemberian
 Saturasi O2
 Lokasi probe saturasi
27
28
Jika bayi sakit  hindari minum enteral
 Risiko aspirasi:
 Distres pernapasan berhubungan dengan koordinasi isap
telan napas
 Cepat lelah, mengisap lemah
 Berisiko untuk terjadinya ileus
 waktu pengosongan lambung
terlambat dan muntah
29
 Pasang akses intravena (IV) secepatnya untuk
memberikan:
 Cairan glukosa  untuk
mendapatkan glukosa
normal
 Jalan untuk obat-obat
emergensi
30
31
 Jitteriness
 Iritabilitas
 Hipotonia, letargi
 High-pitched cry, tangisan lemah
 Hipotermia
 Refleks isap lemah/koordinasi
 Takipnea
 Sianosis
 Apnea
 Kejang
32
Untuk neonatus sakit yang memerlukan
transport atau perawatan intensif , dan
untuk mendapatkan perawatan yang
aman dan menyeluruh/uniform,
Pertahankan gula darah 50 – 110 mg/dL
(2,8-6,0 mmol/L)
(Adapted from Cowett & Farag (2004)
Seminar of Neonatology, Vol 9: 37-47)
33
 D10W tanpa elektrolit
 Berpikirlah bahwa pemberian glukosa sebagai pengobatan
 60-80 ml/kg/hari  memberikan dosis glukosa 4,2 - 5,5mg/
kg/menit
 Berat (kg)
o Dikalikan 60 – 80
o Dibagi 24 (jam)
o mL/jam IV, dengan infusion pump
34
Kg x (60-80)
24
Pengobatan IV  bayi yang tidak dapat minum enteral
 Mulai IV D10W 60-80 mL/kg/hari
 Beri 2 mL/kg D10W beberapa menit
 Periksa gula darah 30-60 menit setelah bolus
 Dokumentasikan
respon terhadap terapi 
apakah tanda-tanda
menghilang setelah
normoglikemia?
35
 Ulangi bolus IV  2 mL/kg D10W
 Pilihan lain:
 Jika belum dilakukan ↑ infus sampai 100
ml/kg/hari
 ↑ konsentrasi glukosa ke D12,5W atau D15W
 Jangan infus > D12,5W di vena perifer  indikasi
vena sentral
 Pantau ketat kadar glukosa, terutma jika
hiperinsulinisme atau bayi KMK  mungkin
perlu ulangi bolus glukosa
36
37
 Perfusi organ vital dan pasokan O2 yang
inadekuat
 Suatu keadaan kompleks dari disfungsi sirkulasi
yang menyebabkan pasokan O2 dan nutrien yang
insufisien untuk kebutuhan jaringan yang baik
Corneli (1993)
Pediatric Clinic of North America
Kourembanas (2004)
Manual of Neonatal Care
38
39
Hipovolemia
Gagal Jantung
Infeksi
Usaha Napas
 ↑ work of breathing (WOB)
 Takipnea
 Apnea
Gasping
 Gas darah arteri
o Asidosis respiratorik,
metabolik atau campuran
40
Nadi
 Kekuatan nadi
 Lemah  nilai syok
 Bounding  pastikan adanya PDA,
malformasi asteriovena yang besar, trunkus
arteriosus
 Bandingkan brakial sampai femoral
 Brakial > kuat daripada
femoral  pastikan apakah
adanya koarktasia aorta
41
Perfusi perifer
 Capillary refill time (CRT)
 Normal ≤3 detik
 Bandingkan bagian atas dan
bawah tubuh
 Kulit yang dingin
42
Warna
 Sianosis
 Pucat, putih
 Hb rendah
 Kulit  cutis marmorata
(mottled)
43
Jika tidak ada kehilangan darah akut
 Salin Normal
 (Ringer Laktat)
Jika terdapat kehilangan darah akut
 Packed RBCs
 Whole Blood
 Nilai kembali pemberian darah
44
 Tangani masalah dasar yang membuat efek
negatif pada fungsi jantung
 Hipoksia
 Hipoglikemia
 Hipotermia
 Hipotensi
 Asidosis
 Aritmia
 Infeksi
 Gangguan elektrolit dan mineral
45
 Disfungsi organ terjadi akibat buruknya perfusi dan
oksigenasi
 Nilai masalah yang mendasari dan tangani secara
agresif
 Dasari keputusan untuk mengobati dengan volume
dan/atau medikasi pada pemeriksaan fisik dan
riwayat penyakit, tidak hanya tekanan darah
46
 Persiapan sebelum merujuk 
1. Menilai  pastikan ada indikasi merujuk dan
nilai bayi secara keseluruhan (STABLE)
2. Mencatat  menulis catatan yang tepat untuk
RS rujukan memberikan rincian kondisi dan
pengobatan, diagnosis dan indikasi merujuk
3. Meminta ibu untuk menemani  PMK dan ASI
4. Mengatur pendamping rujukan seorang
dokter atau perawat yang terampil harus
mendampingi untuk resusitasi bila perburukan
47
1. Pastikan bayi tetap hangat  PMK, inkubator,
bayi pakai topi
2. Pastikan jalan nafas terbuka  posisi kepala
semiekstensi, jangan menutup mulut dan
hidung bayi, bersihkan sekret di hidung dan
mulut
3. Periksa pernapasan  bila apnu beri rangsang
taktil sampai bernapas kembali
4. Memberikan nutrisi  bila dapat menghisap
berikan ASI, bisa lewat kateter orogastrik, bila
bayi puasa maka pastikan IVFD lancar
48
TERIMA KASIH
49

More Related Content

What's hot

HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
Kindal
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Arnas Pamungkas
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
Joni Iswanto
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
Nur Hajriya
 

What's hot (20)

Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMIManagement of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
CTG
CTGCTG
CTG
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 

Similar to stabilisasi neonatus.pptx

penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
SdewiPw
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
FeniDiani
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)
mskosim
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
Warnet Raha
 
Asfiksi neonatum
Asfiksi neonatumAsfiksi neonatum
Asfiksi neonatum
Wahyu Nurse
 
Rujukan dan transportasi
Rujukan dan transportasiRujukan dan transportasi
Rujukan dan transportasi
LAB TIK
 
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.pptpdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
EvitaMaya1
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
msholehkosim
 

Similar to stabilisasi neonatus.pptx (20)

penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
 
Deteksi_Dini_Kegawatdaruratan.ppt
Deteksi_Dini_Kegawatdaruratan.pptDeteksi_Dini_Kegawatdaruratan.ppt
Deteksi_Dini_Kegawatdaruratan.ppt
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)
 
Prinsip rujukan neonatus.ppt
Prinsip rujukan neonatus.pptPrinsip rujukan neonatus.ppt
Prinsip rujukan neonatus.ppt
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Asfiksi neonatum
Asfiksi neonatumAsfiksi neonatum
Asfiksi neonatum
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
 
Rujukan dan transportasi
Rujukan dan transportasiRujukan dan transportasi
Rujukan dan transportasi
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
resusitasi nina.ppt
resusitasi nina.pptresusitasi nina.ppt
resusitasi nina.ppt
 
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptxCHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.pptpdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
pdfslide.tips_asfiksia-neonatorum-ppt-566334ebd625b.ppt
 
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNAMakalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

stabilisasi neonatus.pptx

  • 1. 1 Dr. Ike Dwi Wahyuni Sp.A
  • 2.  Memberikan panduan tentang pre-transport/stabilisasi paska resusitasi   Memudahkan untuk mengevaluasi tindakan  Terutama mencakup masalah masalah yang sering terjadi pada neonatus  Meningkatkan patient safety dengan cara   Standarisasi proses dan penatalaksanaan  Meningkatkan kerja tim  Mengidentifikasi kemungkinan kesalahan dapat terjadi  Mengurangi/mencegah dampak negatif dengan memberikan panduan penatalaksaan yang aman untuk pasien 2
  • 3. S T A B L E S T A B I L I S A S I Sugar + Safe Care Temperature Airway Blood Pressure Lab Work Emotional Support  Oksigenasi  Sirkulasi  Kehangatan  Stabilitas glukosa  Pemantauan fungsi- fungsi tubuh  Penyuluhan/persiapan orang tua 3
  • 4. 4 S T A B L E Resusitasi Stabilisasi
  • 5.  Prinsip utama merujuk yang paling aman adalah pada saat masih intra uterin  rujuk ibu sebelum persalinan ke pusat yang menyediakan pelayanan spesialistik untuk ibu dan bayi.  Pada semua keadaan  petugas kesehatan harus memiliki kemempuan Antisipasi Cepat mengenali keadaan Menangani masalah yang terjadi 5
  • 6.  Tujuan tim transport neonatus  melakukan transport bayi dalam keadaan stabil baik.  Tujuan dapat dicapai jika Mengikutkan semua anggota tim kesehatan Terkoordinasi Waktunya tepat Terorganisasi Konsisten 6
  • 7. Pranatal -- Perinatal -- Pascanatal Perhatian pada:  Oksigenasi  Sirkulasi  Kehangatan  Stabilitas glukosa  Pemantauan fungsi-fungsi tubuh  Penyuluhan/persiapan orang tua 7
  • 9. Klasifikasi hipotermia berdasarkan temperatur (core temperature):  Ringan, 36,4 ⁰C – 36⁰C  Sedang, 35,9 ⁰C – 32 ⁰C  Berat, <32 ⁰C Tujuan stabilisasi temperatur :  Mempertahankan temperatur 36,5 ⁰C – 37,5⁰C, diukur melalui aksila 9 (*WHO (1997). Thermal protection of the newborn: A practical guide)
  • 10. Bayi yang paling RENTAN adalah bayi:  Prematur/BBLR  KMK  Resusitasi berkepanjangan  Bayi sakit  Lain-lain , a.l. Gastroschisis / defek spinal 10
  • 11.  Hangatkan hati-hati  Monitor ketat  Suhu aksila  Laju dan ritme jantung  Tekanan darah  Laju dan usaha napas  Saturasi oksigen  Status asam basa (jika ada)  Glukosa darah 11
  • 12. Inkubator  Keuntungan  kontrol laju penghangatan yang lebih baik  Atur suhu udara 1⁰–1,5 ⁰ C (atau lebih) di atas suhu kulit  Mungkin memerlukan gradient suhu udara  sebelum suhu bayi akan  naik  Naikkan suhu udara  perlahan yang ditoleransi 12
  • 13. 13
  • 14. 14
  • 15.  Cegah hipotermia pada kesempatan pertama  Bayi yang paling rentan  Prematur dan KMK  Membutuhkan resusitasi lama  Sakit akut  Defek kulit terbuka (abdomen, spina) 15
  • 16.  Ingat yang dasar/utama  Hangatkan, lembabkan oksigen secepat mungkin  Hangatkan obyek yang akan bersentuhan dengan bayi  Gunakan radiant warmer dengan servo- control  Hangatkan secara hati-hati  Siap untuk melakukan resusitasi 16
  • 17. 17
  • 18. Nilai dan catat:  Laju Napas (frekuensi napas)  Usaha Napas  Kualitas air entry pada auskultasi  Retraksi – lokasi, keparahan  Merintih/grunting, napas cuping hidung  Apnea  frekuensi, lama, laju jantung dan saturasi O2 selama apnea, hilang sendiri vs perlu stimulasi  Kebutuhan O2  Saturasi O2  Gas Darah  jika membutuhkan O2 atau curiga syok (jika ada) 18
  • 19. 0 1 2 Laju Napas <60/mnt 60-80/mnt >80/mnt Retraksi Tidak ada Ringan Berat Sianosis Tidak ada Sianosis, hilang dng O2 Sinosis (+) dng O2 Air Entry (+) ↓ Tidak ada Gasping Tidak ada Terdengar dng stetoskop Terdengar tanpa alat 19
  • 20. Skor <4 Gawat Napas Ringan Skor 4 – 5 Gawat Napas Sedang Skor ≥6 Gawat Napas berat (analisis gas darah harus dilakukan) 20
  • 21. Neonatal Handbook, Royal Women Hospital 2005 21 Apnea didefinisikan sebagai tidak adanya aliran gas inspirasi selama 20 detik atau kurang jika berhubungan dengan bradikardia (<100/mnt), sianosis atau pucat.
  • 22. Laju Napas <30/menit:  Jika terjadi, dapat merupakan tanda kelelahan (exhaustion)  Periksa beratnya apnea dan kualitas air entry  Gasping  Tanda Utama akan akan terjadinya henti kardiorespirasi Laju Napas >60/mnt:  Nilai ventilasi dan oksigenasi  Kerja napas  Gas Darah 22
  • 23. Laju Napas >60/mnt dan PCO2 rendah  pikirkan sebab non-pulmoner  Penyakit Jantung Bawaan  Metabolik asidosis dan syok  Kelainan otak:  Perdarahan  Meningitis  Edema 23
  • 24. Laju Napas >60/mnt dan PCO2 tinggi  pikirkan sebab pulmoner  RDS  Pneumonia  Aspirasi  Obstruksi jalan napas  Lain-Lain:  Masa di dada  Hernia diafragmatika  Pneumotoraks 24
  • 25. Kerja pernapasan atau usaha napas  Merintih/grunting   usaha untuk ↑ tekanan intratoraks sebagai respons terhadap kolaps alveoli  Membantu mempertahankan sedikit volume udara dalam alveoli  Napas cuping hidung   usaha untuk ↓ resisten jalan napas  Tanda perlu udara  Retraksi 25
  • 26. Kebutuhan O2  Terjadi sianosis sentral?  Diskolorasi kebiruan pada membran lidah dan mukosa  Desaturasi darah arteri sekunder terhadap disfungsi kardiak/respirasi  Jika bayi sianosis pada udara kamar dan terdapat gawat napas  nilai saturasi O2 dan siapkan O2 26
  • 27. Stabilisasi psca resusitasi  Berikan O2  Pertahankan saturasi O2 88 – 92%  Hindari saturasi tinggi, khususnya pada prematur  Catat  Jumlah O2 yang diberikan  Cara pemberian  Saturasi O2  Lokasi probe saturasi 27
  • 28. 28
  • 29. Jika bayi sakit  hindari minum enteral  Risiko aspirasi:  Distres pernapasan berhubungan dengan koordinasi isap telan napas  Cepat lelah, mengisap lemah  Berisiko untuk terjadinya ileus  waktu pengosongan lambung terlambat dan muntah 29
  • 30.  Pasang akses intravena (IV) secepatnya untuk memberikan:  Cairan glukosa  untuk mendapatkan glukosa normal  Jalan untuk obat-obat emergensi 30
  • 31. 31
  • 32.  Jitteriness  Iritabilitas  Hipotonia, letargi  High-pitched cry, tangisan lemah  Hipotermia  Refleks isap lemah/koordinasi  Takipnea  Sianosis  Apnea  Kejang 32
  • 33. Untuk neonatus sakit yang memerlukan transport atau perawatan intensif , dan untuk mendapatkan perawatan yang aman dan menyeluruh/uniform, Pertahankan gula darah 50 – 110 mg/dL (2,8-6,0 mmol/L) (Adapted from Cowett & Farag (2004) Seminar of Neonatology, Vol 9: 37-47) 33
  • 34.  D10W tanpa elektrolit  Berpikirlah bahwa pemberian glukosa sebagai pengobatan  60-80 ml/kg/hari  memberikan dosis glukosa 4,2 - 5,5mg/ kg/menit  Berat (kg) o Dikalikan 60 – 80 o Dibagi 24 (jam) o mL/jam IV, dengan infusion pump 34 Kg x (60-80) 24
  • 35. Pengobatan IV  bayi yang tidak dapat minum enteral  Mulai IV D10W 60-80 mL/kg/hari  Beri 2 mL/kg D10W beberapa menit  Periksa gula darah 30-60 menit setelah bolus  Dokumentasikan respon terhadap terapi  apakah tanda-tanda menghilang setelah normoglikemia? 35
  • 36.  Ulangi bolus IV  2 mL/kg D10W  Pilihan lain:  Jika belum dilakukan ↑ infus sampai 100 ml/kg/hari  ↑ konsentrasi glukosa ke D12,5W atau D15W  Jangan infus > D12,5W di vena perifer  indikasi vena sentral  Pantau ketat kadar glukosa, terutma jika hiperinsulinisme atau bayi KMK  mungkin perlu ulangi bolus glukosa 36
  • 37. 37
  • 38.  Perfusi organ vital dan pasokan O2 yang inadekuat  Suatu keadaan kompleks dari disfungsi sirkulasi yang menyebabkan pasokan O2 dan nutrien yang insufisien untuk kebutuhan jaringan yang baik Corneli (1993) Pediatric Clinic of North America Kourembanas (2004) Manual of Neonatal Care 38
  • 40. Usaha Napas  ↑ work of breathing (WOB)  Takipnea  Apnea Gasping  Gas darah arteri o Asidosis respiratorik, metabolik atau campuran 40
  • 41. Nadi  Kekuatan nadi  Lemah  nilai syok  Bounding  pastikan adanya PDA, malformasi asteriovena yang besar, trunkus arteriosus  Bandingkan brakial sampai femoral  Brakial > kuat daripada femoral  pastikan apakah adanya koarktasia aorta 41
  • 42. Perfusi perifer  Capillary refill time (CRT)  Normal ≤3 detik  Bandingkan bagian atas dan bawah tubuh  Kulit yang dingin 42
  • 43. Warna  Sianosis  Pucat, putih  Hb rendah  Kulit  cutis marmorata (mottled) 43
  • 44. Jika tidak ada kehilangan darah akut  Salin Normal  (Ringer Laktat) Jika terdapat kehilangan darah akut  Packed RBCs  Whole Blood  Nilai kembali pemberian darah 44
  • 45.  Tangani masalah dasar yang membuat efek negatif pada fungsi jantung  Hipoksia  Hipoglikemia  Hipotermia  Hipotensi  Asidosis  Aritmia  Infeksi  Gangguan elektrolit dan mineral 45
  • 46.  Disfungsi organ terjadi akibat buruknya perfusi dan oksigenasi  Nilai masalah yang mendasari dan tangani secara agresif  Dasari keputusan untuk mengobati dengan volume dan/atau medikasi pada pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit, tidak hanya tekanan darah 46
  • 47.  Persiapan sebelum merujuk  1. Menilai  pastikan ada indikasi merujuk dan nilai bayi secara keseluruhan (STABLE) 2. Mencatat  menulis catatan yang tepat untuk RS rujukan memberikan rincian kondisi dan pengobatan, diagnosis dan indikasi merujuk 3. Meminta ibu untuk menemani  PMK dan ASI 4. Mengatur pendamping rujukan seorang dokter atau perawat yang terampil harus mendampingi untuk resusitasi bila perburukan 47
  • 48. 1. Pastikan bayi tetap hangat  PMK, inkubator, bayi pakai topi 2. Pastikan jalan nafas terbuka  posisi kepala semiekstensi, jangan menutup mulut dan hidung bayi, bersihkan sekret di hidung dan mulut 3. Periksa pernapasan  bila apnu beri rangsang taktil sampai bernapas kembali 4. Memberikan nutrisi  bila dapat menghisap berikan ASI, bisa lewat kateter orogastrik, bila bayi puasa maka pastikan IVFD lancar 48