2. 2
Algoritme Perawatan
Bayi Baru Lahir
Bayi Sakit
• Bayi baru lahir yang tampak
tidak bugar dan atau disertai
tanda klinis yang tidak normal.
• Bayi dalam kelompok ini
mungkin saja sebelumnya
termasuk kelompok bayi sehat
atau bayi dengan risiko tinggi.
Bayi Risiko Tinggi
• N K B < 37 mgg
• BBLR < 2500 g
• Bayi BMK / KMK
• N L B
• Bayi dengan riwayat asfiksia
• Ibu mempunyai komplikasi
dalam kehamilan, persalinan
atau kelahiran
Bayi Sehat
• - NCB – SMK
(gestasi > 37 mgg; dan
atau B.L > 2500 g )
- BBLR > 2500 g
- Bayi vigerous baby
• Riwayat kehamilan, persalinan,
kelahiran dan pasca persalinan
normal.
• Tanda vital normal
• Pemeriksaan fisis normal
Ruang Transisi Stabilisasi
Kondisi
membaik
Perburukan /
sakit
Stabilisasi
Level II atau
Level III
Rawat gabung
3. BBL yang Harus Dirujuk
3
Ancaman gagal napas (apnea/sesak napas
berat)
Ancaman sirkulasi (syok)
Kelainan kongenital berat
Bayi berat lahir rendah dengan 3 masalah
di atas
4. 4
Pemindahan pasien
RS rujukan, sekunder, tersier
RS khusus
Di dalam 1 RS
(R. bersalin NICU)
5. 5
Persiapan yang diperlukan
Persiapan keluarga
Persiapan pra-transport
Persiapan bayi sebelum dipindahkan
Komunikasi antar pengirim dan penerima
Perawatan selama proses pemindahan
6. 6
Persiapan keluarga
Jelaskan kepada keluarga alasan
dirujuk
Imformed consent
Jika memungkinkan disertai ibunya
sehingga dapat tetap menyusui
Ditemani keluarganya diperjalanan
7. 7
Persiapan pra-transport
Sumber daya manusia (dokter, bidan,
perawat) mampu melakukan tindakan
kedaruratan
Peralatan dan obat-obat resusitasi
Kendaraan yang akan digunakan
8. 8
Persiapan memindahkan bayi
- Stabilkan bayi sebelum dipindahkan
- Hangatkan bayi sebelum dipindahkan
- Jalan nafas terbuka baik dan stabil
- Pernafasan adekuat terjamin (spontan/bantuan)
- Sirkulasi (tersedia akses vaskuler)
- Jika bayi dapat minum, teruskan menyusui
- Jika menggunakan IVFD, pastikan aman dan lancar
9. S T A B L E S T A B I L I S A S I
S T A B L E
Sugar + Safe Care
Temperature
Airway
Blood Pressure
Lab Work
Emotional Support
STABILISASI
Oksigenasi
Sirkulasi
Kehangatan
Stabilitas glukosa
Pemantauan fungsi-
fungsi tubuh
Penyuluhan/persiapa
n orang tua
9
stabilisasi
10. Stabilisasi Pre-Transport
Jika mungkin dan aman rujuk ibu
sebelum persalinan ke pusat yang
menyediakan pelayanan spesialistik untuk
ibu dan bayi. Metode paling aman →
transport in utero.
Pada semua keadaan, pada semua setting
petugas kesehatan harus:
Antisipasi
Cepat mengenali keadaan
Menangani masalah yang terjadi
10
stabilisasi
11. Stabilisasi Pre-Transport
Tujuan tim transport neonatus
melakukan transport bayi dalam
keadaan stabil baik.
Tujuan dapat dicapai jika
Mengikutkan semua anggota tim kesehatan
Terkoordinasi
Waktunya tepat
Terorganisasi
Konsisten
11
stabilisasi
12. Kapan dan Bagaimana Sebaiknya
Merujuk Bayi Baru Lahir
12
Bayi harus stabil
( Warm – Pink – Sweet
)
13. …Kapan dan Bagaimana Sebaiknya Merujuk Bayi Baru Lahir
13
Pastikan bayi hangat
Pakai plastik masuk inkubator
Suhu axilla 36,5 – 37,5 ° C
Untuk fasilitas terbatas metode
kangguru
17. Kondisi Gawat Napas
17
Apnea
stop napas > 20 detik, atau kurang dari 20
detik, tapi disertai bradikardi dan atau
SpO2 menurun
Sesak napas / distres
18. Apnea of prematurity
Definisi apnoe berdasarkan tipe intervensi :
Mild apnea
berhubungan dengan desaturasi < 80% & bradikardia < 90
dapat diatasi dengan sentuhan ringan atau tepukan ringan
pada punggung
Moderate apnea
apnoe yang memerlukan pemberian O2
perlu merubah posisi bayi
Severe apnea
apnoe yang panjang dan dalam
memerlukan ventilasi tekanan positif dengan atau tanpa O2
19. Penatalaksanaan Saat
Bayi Desaturasi
Nilai apakah monitor saturasi berfungsi dengan
baik.
Pastikan bayi berada pada posisi yang baik
Suction jalan napas bila diperlukan.
Naikkan FiO2 5% sampai saturasi naik dan turunkan
FiO2 bila saturasi melebihi target saturasi.
Bayi dengan peningkatan episode desaturasi
pikirkan infeksi.
20. Cara Memberikan Oksigen
20
Melalui inkubator
Head box
Nasal kanul
low flow
high flow
Nasal CPAP/ Neopuff (portable)
21. …Cara Memberikan Oksigen
21
1. Inkubator
Menggunakan selang dengan
aliran tinggi
Butuh waktu + 10 menit untuk
stabilisasi oksigen
Kadar O2 turun dengan cepat bila
tutupnya dibuka
Tidak direkomendasikan untuk di
ruang bersalin
22. …Cara Memberikan Oksigen
22
2. Head box 02
Kec. Aliran 5 – 7 L /menit
Kec. Aliran > 7 L/menit: ↑ O2 , berisik,
bayi muntah
Perlu kec. aliran tinggi untuk mencapai
kons. O2 yg adekuat dan mencegah
penumpukan CO2
Aliran gas 2-3L/menit diperlukan untuk
mencegah rebreathing CO2
23. …Cara Memberikan Oksigen
23
3. Nasal kanul O2
Kec . Aliran rendah < 2L/menit
( low flow )
Untuk suplai O2 minimum
Metode yg disukai untuk CLD
Risiko kecil terjadi obstruksi oleh
mukus
Tidak perlu humidifikasi
FiO2 tidak mudah ditentukan
26. 26
Free Flow Oxygen
Bayi yang dapat bernapas tetapi mengalami sianosis sentral
free flow oxygen
Resusitasi
mengunakan Neopuff
(1 cm di atas wajah)
Selang oksigen di
antara telapak
tangan seperti
bentuk sungkup
(1 cm di atas wajah)
Balon Mengembang
Sendiri Laerdal (dekat,
tidak rapat)
≥ 90%
≥ 96% (termasuk PEEP)
≥ 93% (tidak termasuk
PEEP)
)
Tidak diremas dengan
oksigen 100% dan kecepatan
aliran 5 L/min (1 cm di atas
wajah )
39-56%
31. Gula Darah
31
Gula darah normal > 45/47/50 – 150 mg/dl
Bila GD > 150 mg/dl dapat disebabkan
oleh bayi yang stres dingin / hipoksia /
syok
32. Glukosa Panduan
Jika bayi sakit hindari minum enteral
(oral atau melalui selang)
Risiko aspirasi:
Distres pernapasan berhubungan dengan koordinasi
isap telan napas
Cepat lelah, mengisap lemah
Berisiko untuk terjadinya ileus
waktu pengosongan lambung
terlambat dan muntah
32
stabilisasi
33. Glukosa Panduan (lanj)
Jika bayi sakit hindari minum enteral
(oral atau melalui selang)
Gangguan aliran darah ke usus dengan hipoksi
dan syok
Obstruksi usus duodenum, jejunum, ileum,
kolon
Malrotasi dan volvulus
33
stabilisasi
34. Glukosa Panduan (lanj)
Jika bayi sakit hindari minum enteral
(oral atau melalui selang)
Pasang akses intravena (IV) secepatnya untuk
memberikan:
Cairan glukosa untuk
mendapatkan glukosa
normal
Jalan untuk obat-obat
emergensi
34
stabilisasi
35. Pemberian Vitamin K1
35
Wajib untuk semua bayi yang
lahir hidup
Dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta
1 mg Vit K1 dosis tunggal disuntikkan di
paha kiri paling lambat 2 jam setelah lahir
(sebelum inj Hep B)
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Dirjen Bina KesehatanMasyarakat,
KemenKes RI, 2003
36. 36
Komunikasi antara pengirim dan penerima
Hubungi terlebih dahulu tempat yang
akan menerima
Pastikan tempat rujukan dapat
menampung bayi (ibu/keluarga)
Berikan perkiraan waktu kedatangan
Formulir rujukan
37. 37
Formulir rujukan berisi :
Riwayat kehamilan, persalinan dan
kelahiran
UK, BBL
Alasan rujukan
Tanda vital dan px fisik
Hasil laboratorium
Tindakan dan obat yang telah diberikan
38. 38
Perawatan selama proses pemindahan
Pastikan bayi tidak hipotermi
Pastikan jalan napas terjaga
Sirkulasi baik
Pemantauan tanda-tanda vital @ 15
menit
39. Kesimpulan
Pastikan bayi baru lahir stabil
saat dirujuk
Merujuk bukan memindahkan
K E M A T I A N ke tempat lain