MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
SKRIPSI PPT.pptx
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PROLANIS PADA
PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PROLANIS
MALEOSAN KOTA TOMOHON
SKRIPSI
OLEH:
RUTH JESIKA SINAGA
18 704 003
PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTASA ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSUTAS NEGERI MANADO
2023
Dosen Pembimbing I : JILLY TOAR S.Kep, M.Kes
Dosen Pembimbing II : dr. VERA TOMBOKAN S.Ked, M.Kes
2. Latar Belakang Masalah
• Penyakit tidak menular adalah penyakit yang perkembangannya berjalan
perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis) dengan proses
penyembuhan atau pengendalian kondisi klinisnya yang umumnya lambat
dan telah menjadi penyebab 63 persen kematian di dunia yang telah
membunuh 36 juta jiwa per tahun dimana Penyakit tidak menular utama
adalah penyakit serangan jantung, hipertensi, diabetes mellitus, kanker,
dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik, stroke (Kemenkes, 2017) Salah satu
usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi PTM, dibentuk
pengolahan penyakit Kronis (PROLANIS). (BPJS Kesehatan, 2014)
• Berdasarkan survei awal peneliti, petugas kesehatan di Prolanis maleosan
sudah melaksanaan kegiatan sesuai pedoman yang diberikan oleh BPJS
Kesehatan. Berdasarkan data yang sudah dipaparkan dan fakta yang ada,
maka peneliti melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Prolanis pada Pasien Hipertensi dan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Prolanis Maleosan Kota Tomohon”
Metode Penelitian
• Jenis penelitian yang dipergunakan
ialah kuantitatif dengan desain
cross sectional study
• Tempat Prolanis Maleosan
• Sampel 146 orang.
• Analisis Data : Univariat dan
Bivariat
Hasil dan Pembahasan
Proporsi pemanfaatan Prolanis pada lansia sebesar 71,4%, dan yang tidak
memanfaatkan 28,6%. Sedangkan untuk pralansia yang memanfaatkan sebesar
93,7% dan yang tidak memanfaatkan 6.3%. 13 dari 50 orang tidak bekerja
terdapat 37 orang (74%) yang memanfaatkan program pengelolaan penyakit
kronis, dari 96 orang yang bekerja terdapat 92 orang (95,8%) memanfaatkan
program Prolanis. Proporsi pemanfaatan Prolanis pada petugas kesehatan yang
kurang berperan sebesar 44,5%, dan yang tidak memanfaatkan 55,5%. Sedangkan
pemanfaatan Prolanis pada petugas kesehatan yang berperan sebesar 91,25% dan
yang tidak memanfaatkan 8,75%. 11 dari 133 responden yang membutuhkan
pelayanan kesehatan terdapat 122 responden (91,7%) yang memanfaatkan
prolanis, dari 13 responden yang tidak membutuhkan pelayanan kesehatan
terdapat 6 responden (46,2%) yang tidak memanfaatkan prolanis.
Kesimpulan
Semua Variabel yang di teliti
berpengaruh pada pemanfaatan
Prolanis yakni usia dengan nilai p
value = 0,001 ˂ (α = 0,05),
variabel pekerjaan dengan nilai p
value = 0,000 ˂ (α = 0,05),
variabel peran petugas kesehatan
dengan nilai p value = 0,000 ˂ (α
= 0,05) dan variabel kebutuhan
akan pelayanan kesehatan dengan
nilai p value = 0,000 ˂ (α = 0,05).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya pengaruh
usia, pekerjaan, peran petugas
Kesehatan dan kebutuhan akan
pelayanan Kesehatan pada
pemanfaatan PROLANIS di Prolanis
Maleosan Kota Tomohon.