SlideShare a Scribd company logo
1. Pengertian Skizofrenia
Kata skizofrenia terdiri dari dua kata, yaitu skhizein = spilit = pecah dan phrenia =
mind = pikiran. Jadi skizofrenia adalah gangguan psikotik yang sifatnya merusak, melibatkan
gangguan berfikir, persepsi, pembicaraan, emosional, dan gangguan perilaku.
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat tergantung pada perimbangan pengaruh
genetik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 2000 : 46).
Menurut Eugen Bleuler (Maramis, 1998 : 217), skizofrenia adalah suatu gambaran jiwa
yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses pikir, perasaan dan
perbuatan.
Skizofrenia merupakan suatu gangguan psikotik kronik, sering mereda, namun hilang
timbul dengan manifestasi klinis yang amat luas variasinya (Kaplan, 2000 : 407).
Skizofrenia adalah kondisi psikologis dengan gangguan disintegrasi, depersonalisasi
dan kebelahan atau kepecahan struktur kepribadian, serta regresi akut yang parah (Kartono,
2002 : 243).
2. Faktor Penyebab Skozofrenia
Adapun faktor – faktor penyebab skozofrenia antara lain :
a. Faktor biologis yaitu faktor gen yang melibatkan skizofrenia, obat-obatan, anak
keturunan dari ibu skizofrenia, anak kembar yang indentik ataupun frental dan
abnormalitas cara kerja otak.
b. Faktor psikologis yaitu faktor – faktor yang berhubungan dengan gangguan pikiran,
keyakinan, opini yang salah, ketidakmampuan membina, mempertahankan hubungan
sosial, adanya delusi dan halusinasi yang abnormal dan gangguan afektif.
c. Faktor lingkungan yaitu pola asuh yang cenderung skizofrenia, adopsi keluarga
skizofrenia dan tuntunan hidup yang tinggi.
d. Faktor organis yaitu ada perubahan atau kerusakkan pada sistem syaraf sentral juga
terdapat gangguan – gangguan pada sistem kelenjar adrenalin dan piluitari (kelenjar
dibawah otak).
3. Tanda dan gejala
Menurut Hawari (2003), gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi dalam 2 (dua)
kelompok yaitu gejala positif dan gejala negatif. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
a. Gejala Positif Skizofrenia
Gejala positif merupakan gejala yang mencolok, mudah dikenali, menganggu
keluarga dan masyarakat serta merupakan salah satu motivasi keluarga untuk membawa klien
berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia yaitu:
1) Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal).
Meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinan itu tidak rasional, namun
klien tetap meyakini kebenarannya.
2) Halusinasi, yaitu pengalaman pasca indera tanpa rangsangan (stimulus). Misalnya
klien mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada
sumber dari suara atau bisikian itu.
3) Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya
kacau, sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya.
4) Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat
dan gembira berlebihan.
5) Merasa dirinya “orang besar”, merasa serba mampu, serba hebat dan sejenisnya.
6) Pikiran penuh dengan kecuringaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
7) Menyimpan rasa permusuhan.
b. Gejala Negatif Skizofrenia
Gejala negatif skizofrenia merupakan gejala yang tersamar dan tidak menggangu
keluarga ataupun masyarakat, oleh karenanya pihak keluarga seringkali terlambat membawa
klien berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia
yaitu:
1) Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat
terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
2) Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn) tidak mau bergaul atau kontak
dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
3) Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam.
4) Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.
5) Sulit dalam berpikir abstrak.
6) Pola pikir stereotip.
4 Ciri – Ciri Skizofreni
Ciri – ciri klinis skizofrenia antara lain :
a. Mengalami delusi dan halusinasi.
b. Disorganisasi dan pendaftaran afektif.
c. Pendataran alogia, avolusi dan anhedonia.
d. Disfungsi sosial, okupasional, tidak peduli pada perawatan diri dan persistensinya
berlangsung selama enam bulan.
e. Mengalami kesulitan dalam hubungan sosial atau masyarakat.
f. Cendrung tidak membangun, membina, dan mempertahankan hubungan sosial.
g. Harapan hidup yang sangat rendah, cendrung untuk bunuh diri.
h. Reaksi emosional yangt abnormal.
i. Adanya kerusakan bagian otak terutama pada neurotransmiter.
Ciri – ciri umum skizofrenia antara lain :
a. Gangguan Delusi
Gangguan delusi disebut juga sebagai disorder of thought content atau the basic
characteristic of madness adalah gejala gangguan psikotik penderita skizofrenia yang
ditandai gangguan pikiran, keyakinan kuat yang sebenarnya misrespresentation dari
keyakinannya.
b. Halusinasi
Adalah gejala gangguan psikotik penderita skizofrenia yang ditandai gangguan persepsi
pada berbagai hal yang dianggap dapat dilihat, didengar ataupun adanya perasaan dihina
meskipun sebenarnya tidak realitas.
c. Disorganisai
Adalah gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan
ketidakmampuan dalam mengatur arah bicara, reaksi emosional dan perilaku motoriknya.
d. Pendataran Afek
Adalah gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan
ketidakmampuannya dalam mengatur antara reaksi emosional dan pola perilaku
(inappropriate affect) atau afektif yang tidak sesuai dengan perilaku. Misalnya, reaksi emosi
yang tidak sesuai dengan cara menimbun barang yang tidak lazim.
e. Alogia
Adalah gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan adanya
disefisiensi dalam jumlah atau isi pembicaraan.
f. Avolisi
Yaitu gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai ketidakmampuan
memulai ataupun mempertahankan kegiatan – kegiatan penting.
g. Anhedonia
Yaitu gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan
ketidakadaan perasaan senang, sikap tidak peduli terhadap kegiatan sehari – hari, cendrung
tidak suka makan dan ketidakpedulian terhadap hubungan interaksi sosial atau seks.
5. Tipe Skizofrenia
a. Paranoid
Orang yang mengalami hal ini akan sering berkhayal dan mengalami halusinasi, biasanya
pada pendengaran. Penderitanya sering mendengar suara-suara pada telinganya, padahal
suara itu tidak didengarkan oleh orang lain. Namun, fungsi intelektual dari penderitanya
biasanya relatif normal. Jika seseorang mengalami paranoid, biasanya penderitanya biasanya
lebih sering menunjukkan kemarahan, bersikap acuh tak acuh, dan cemas. Namun, hal ini
masih bisa disembuhkan.
b. Katatonik
Orang yang mengalami subtipe dari skizofrenia ini seringkali melakukan kegiatan dan
gerakan yang tidak berarti. Mereka juga akan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka
lebih senang menyendiri dan tidak melakukan interaksi dengan orang lain.
c. Tidak teratur
Jenis skizofrenia ini ditandai dengan ucapan dan perilaku yang tidak teratur atau sulit
dipahami, misalnya tertawa tanpa alasan yang jelas. Mereka juga sering meluapkan emosi
yang tidak pantas. Selain itu, orang yang mengalami hal ini akan terlihat sibuk dengan
pemikiran atau persepsi mereka sendiri. Sangat kecil kemungkinan untuk menyembuhkan
jenis skizofrenia ini.
d. Diferentiatif
Dibandingkan dengan subtipe lainnya, jenis skizofrenia ini adalah jenis yang paling banyak
dialami oleh para penderitanya. Gejala yang ditimbulkan merupakan kombinasi dari beberapa
subtipe dari skizofrenia.
e. Residual
Orang yang mengalami hal ini biasanya tidak akan menunjukkan gejala-gejala positif dari
penyakit skizofrenia, seperti berkhayal, halusinasi, dan tidak teratur dalam berbicara.
6. Cara Mengatasi Skizofrenia
a. Menciptakan kontak sosial yang baik.
b. Terapi ECT (electrocompulsive therapy) dan (insulin comma therapy).
c. Menghindarkan dari frustrasi dan kesulitan psikis lainnya.
d. Membiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan dengan
rasa berani.
e. Memberi obat neuroleptik yaitu obat yang dapat mengendalian saraf delusi, halusinasi
dan agitasi, clozapine serta olanzapine.
7. Pengobatan Skizofrenia
Pengobatan harus secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang lama menimbulkan
kemungkinan lebih besar penderita menuju ke kemunduran mental. Biarpun pasien mungkin
tidak sembuh sempurna, tetapi dengan pengobatan dan bimbingan yang baik, pasien dapat
ditolong untuk dapat berfungsi terus, bekerja sederhana di rumah ataupun di luar serta dapat
membesarkan dan menyekolahkan anaknya (Maramis, 2009). Adapun jenis pengobatan pada
pasein skizofrenia (Maramis, 2009), adalah sebagai berikut:
a. Farmakoterapi
Indikasi pemberian obat psikotik pada skizofrenia adalah untuk mengendalikan gejala
aktif dan mencegah kekambuhan.
Strategi pengobatan tergantung pada fase penyakit apakah akut atau kronis. Fase akut
biasanya ditandai oleh gejala psikotik (yang baru dialami atau yang kambuh) yang perlu
segera diatasi. Tujuan pengobatan disini adalah mengurangi gejala psikotik yang parah.
Dengan fenotiazin biasanya waham dan halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu. Biarpun
tetap masih ada waham dan halusinasi, pasien tidak begitu terpengaruh lagi dan menjadi lebih
kooperatif, mau ikut serta dalam kegiatan lingkungannya dan mau turut terapi kerja.
b. Terapi elektro-konvulsi (TEK)
Terapi elektro-konvulsi (TEK) baik hasilnya pada jenis katatonik terutama stupor,
terhadap skizofrenia simplex efeknya mengecewakan, bila gejala hanya ringan lantas diberi
TEK, kadang-kadang gejala menjadi lebih berat.
c. Psikoterapi dan rehabilitasi
Psikoterapi dalam bentuk psikoanalisa tidak membawa hasil yang diharapkan, bahkan
ada yang berpendapat tidak boleh dilakukan pada pasien dengan skizofrenia karena justru
dapat menambah isolasi dan autisme. Psikoterapi suportif individual atau kelompok dapat
membantu pasien serta bimbingan yang praktis dengan maksud mengembalikan pasien ke
masyarakat. Teknik terapi perilaku kognitif (Cognitive Behaviour Therapy) dicoba pada psien
skizofrenia dengan hasil yang menjanjikan.
Terapi kerja adalah baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang
lain, pasien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya pasien tidak mengasingkan diri lagi,
karena bila pasien menarik diri dan membentuk kebiasaan yang kurang baik
KESIMPULAN
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang sifatnya merusak, melibatkan gangguan
berfikir, persepsi, pembicaraan, emosional, dan gangguan perilaku. Gangguan psikotik adalah
gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang
terjadi. Faktor – faktor penyebab skozofrenia meliputi faktor biologis, psikologis, lingkungan
dan organis. Sedangkan gangguan psikotik disebabkan oleh faktor organo – biologik,
psikologik, sosio – agama. Secara umum ciri – ciri skizofrenia yaitu gangguan delusi,
halusinasi, disorganisai, pendataran afek, alogia, avolisi, anhedonia. Ciri – ciri gangguan
psikotik diantaranya memiliki labilitas emosional, menarik diri dari interaksi sosial,
mengabaikan penampilan dan kebersihan diri, mengalami penurunan daya ingat dan kognitif
parah, mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang, tempat, memiliki keengganan
melakukan segala hal serta memiliki perilaku yang aneh. Tipe skizofrenia dikelompokkan
menjai tipe paranoid, katatonik, tak terperinci atau tak terbedakan, residual. Untuk gangguan
psikotik sendiri dikelompokkan menjadi tipe psikotik akut dan kronik. Cara Mengatasi
skizofrenia antara lain menciptakan kontak sosial yang baik, terapi ECT (electrocompulsive
therapy) dan (insulin comma therapy), menghindarkan dari frustrasi dan kesulitan psikis
lainnya, membiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan
dengan rasa berani, memberi obat neuroleptik. Baik gangguan psikotik akut maupun kronik
diatasi dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Pieter, Herri Zan. 2010. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Medan : Kencana.
http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/skizofrenia.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/konsep-dasar-skizofrenia-dan.html
http://yulia-putri.blogspot.com/2010/02/pengertian-skizofrenia.html
http://www.ilmukeperawatanku.com/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-gangguan-psikotik.html
http://imron46.blogspot.com/2009/12/7-ciri-gangguan-jiwa.html
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/06/faktor-faktor-umum-penyebab-gangguan.html

More Related Content

What's hot

Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
Yarah Azzilzah
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
renny anggraini
 

What's hot (19)

Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Gangguan bipolar
Gangguan bipolarGangguan bipolar
Gangguan bipolar
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadianAsuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
 
Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Anamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresiAnamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresi
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 

Similar to Skizofrenia fix

asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
argopusoro
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
EryaNahrani
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 

Similar to Skizofrenia fix (20)

Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien SkizofreniapptxKekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNAPb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
 
Maniac
ManiacManiac
Maniac
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 

Skizofrenia fix

  • 1. 1. Pengertian Skizofrenia Kata skizofrenia terdiri dari dua kata, yaitu skhizein = spilit = pecah dan phrenia = mind = pikiran. Jadi skizofrenia adalah gangguan psikotik yang sifatnya merusak, melibatkan gangguan berfikir, persepsi, pembicaraan, emosional, dan gangguan perilaku. Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat tergantung pada perimbangan pengaruh genetik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 2000 : 46). Menurut Eugen Bleuler (Maramis, 1998 : 217), skizofrenia adalah suatu gambaran jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses pikir, perasaan dan perbuatan. Skizofrenia merupakan suatu gangguan psikotik kronik, sering mereda, namun hilang timbul dengan manifestasi klinis yang amat luas variasinya (Kaplan, 2000 : 407). Skizofrenia adalah kondisi psikologis dengan gangguan disintegrasi, depersonalisasi dan kebelahan atau kepecahan struktur kepribadian, serta regresi akut yang parah (Kartono, 2002 : 243). 2. Faktor Penyebab Skozofrenia Adapun faktor – faktor penyebab skozofrenia antara lain : a. Faktor biologis yaitu faktor gen yang melibatkan skizofrenia, obat-obatan, anak keturunan dari ibu skizofrenia, anak kembar yang indentik ataupun frental dan abnormalitas cara kerja otak. b. Faktor psikologis yaitu faktor – faktor yang berhubungan dengan gangguan pikiran, keyakinan, opini yang salah, ketidakmampuan membina, mempertahankan hubungan sosial, adanya delusi dan halusinasi yang abnormal dan gangguan afektif. c. Faktor lingkungan yaitu pola asuh yang cenderung skizofrenia, adopsi keluarga skizofrenia dan tuntunan hidup yang tinggi. d. Faktor organis yaitu ada perubahan atau kerusakkan pada sistem syaraf sentral juga terdapat gangguan – gangguan pada sistem kelenjar adrenalin dan piluitari (kelenjar dibawah otak). 3. Tanda dan gejala Menurut Hawari (2003), gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu gejala positif dan gejala negatif. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
  • 2. a. Gejala Positif Skizofrenia Gejala positif merupakan gejala yang mencolok, mudah dikenali, menganggu keluarga dan masyarakat serta merupakan salah satu motivasi keluarga untuk membawa klien berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia yaitu: 1) Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinan itu tidak rasional, namun klien tetap meyakini kebenarannya. 2) Halusinasi, yaitu pengalaman pasca indera tanpa rangsangan (stimulus). Misalnya klien mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikian itu. 3) Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau, sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya. 4) Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan. 5) Merasa dirinya “orang besar”, merasa serba mampu, serba hebat dan sejenisnya. 6) Pikiran penuh dengan kecuringaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya. 7) Menyimpan rasa permusuhan. b. Gejala Negatif Skizofrenia Gejala negatif skizofrenia merupakan gejala yang tersamar dan tidak menggangu keluarga ataupun masyarakat, oleh karenanya pihak keluarga seringkali terlambat membawa klien berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia yaitu: 1) Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi. 2) Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming). 3) Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam. 4) Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial. 5) Sulit dalam berpikir abstrak. 6) Pola pikir stereotip.
  • 3. 4 Ciri – Ciri Skizofreni Ciri – ciri klinis skizofrenia antara lain : a. Mengalami delusi dan halusinasi. b. Disorganisasi dan pendaftaran afektif. c. Pendataran alogia, avolusi dan anhedonia. d. Disfungsi sosial, okupasional, tidak peduli pada perawatan diri dan persistensinya berlangsung selama enam bulan. e. Mengalami kesulitan dalam hubungan sosial atau masyarakat. f. Cendrung tidak membangun, membina, dan mempertahankan hubungan sosial. g. Harapan hidup yang sangat rendah, cendrung untuk bunuh diri. h. Reaksi emosional yangt abnormal. i. Adanya kerusakan bagian otak terutama pada neurotransmiter. Ciri – ciri umum skizofrenia antara lain : a. Gangguan Delusi Gangguan delusi disebut juga sebagai disorder of thought content atau the basic characteristic of madness adalah gejala gangguan psikotik penderita skizofrenia yang ditandai gangguan pikiran, keyakinan kuat yang sebenarnya misrespresentation dari keyakinannya. b. Halusinasi Adalah gejala gangguan psikotik penderita skizofrenia yang ditandai gangguan persepsi pada berbagai hal yang dianggap dapat dilihat, didengar ataupun adanya perasaan dihina meskipun sebenarnya tidak realitas. c. Disorganisai Adalah gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan ketidakmampuan dalam mengatur arah bicara, reaksi emosional dan perilaku motoriknya. d. Pendataran Afek Adalah gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan ketidakmampuannya dalam mengatur antara reaksi emosional dan pola perilaku (inappropriate affect) atau afektif yang tidak sesuai dengan perilaku. Misalnya, reaksi emosi yang tidak sesuai dengan cara menimbun barang yang tidak lazim. e. Alogia Adalah gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan adanya disefisiensi dalam jumlah atau isi pembicaraan.
  • 4. f. Avolisi Yaitu gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai ketidakmampuan memulai ataupun mempertahankan kegiatan – kegiatan penting. g. Anhedonia Yaitu gejala gangguan psikotik dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan ketidakadaan perasaan senang, sikap tidak peduli terhadap kegiatan sehari – hari, cendrung tidak suka makan dan ketidakpedulian terhadap hubungan interaksi sosial atau seks. 5. Tipe Skizofrenia a. Paranoid Orang yang mengalami hal ini akan sering berkhayal dan mengalami halusinasi, biasanya pada pendengaran. Penderitanya sering mendengar suara-suara pada telinganya, padahal suara itu tidak didengarkan oleh orang lain. Namun, fungsi intelektual dari penderitanya biasanya relatif normal. Jika seseorang mengalami paranoid, biasanya penderitanya biasanya lebih sering menunjukkan kemarahan, bersikap acuh tak acuh, dan cemas. Namun, hal ini masih bisa disembuhkan. b. Katatonik Orang yang mengalami subtipe dari skizofrenia ini seringkali melakukan kegiatan dan gerakan yang tidak berarti. Mereka juga akan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka lebih senang menyendiri dan tidak melakukan interaksi dengan orang lain. c. Tidak teratur Jenis skizofrenia ini ditandai dengan ucapan dan perilaku yang tidak teratur atau sulit dipahami, misalnya tertawa tanpa alasan yang jelas. Mereka juga sering meluapkan emosi yang tidak pantas. Selain itu, orang yang mengalami hal ini akan terlihat sibuk dengan pemikiran atau persepsi mereka sendiri. Sangat kecil kemungkinan untuk menyembuhkan jenis skizofrenia ini. d. Diferentiatif Dibandingkan dengan subtipe lainnya, jenis skizofrenia ini adalah jenis yang paling banyak dialami oleh para penderitanya. Gejala yang ditimbulkan merupakan kombinasi dari beberapa subtipe dari skizofrenia. e. Residual Orang yang mengalami hal ini biasanya tidak akan menunjukkan gejala-gejala positif dari penyakit skizofrenia, seperti berkhayal, halusinasi, dan tidak teratur dalam berbicara.
  • 5. 6. Cara Mengatasi Skizofrenia a. Menciptakan kontak sosial yang baik. b. Terapi ECT (electrocompulsive therapy) dan (insulin comma therapy). c. Menghindarkan dari frustrasi dan kesulitan psikis lainnya. d. Membiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan dengan rasa berani. e. Memberi obat neuroleptik yaitu obat yang dapat mengendalian saraf delusi, halusinasi dan agitasi, clozapine serta olanzapine. 7. Pengobatan Skizofrenia Pengobatan harus secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang lama menimbulkan kemungkinan lebih besar penderita menuju ke kemunduran mental. Biarpun pasien mungkin tidak sembuh sempurna, tetapi dengan pengobatan dan bimbingan yang baik, pasien dapat ditolong untuk dapat berfungsi terus, bekerja sederhana di rumah ataupun di luar serta dapat membesarkan dan menyekolahkan anaknya (Maramis, 2009). Adapun jenis pengobatan pada pasein skizofrenia (Maramis, 2009), adalah sebagai berikut: a. Farmakoterapi Indikasi pemberian obat psikotik pada skizofrenia adalah untuk mengendalikan gejala aktif dan mencegah kekambuhan. Strategi pengobatan tergantung pada fase penyakit apakah akut atau kronis. Fase akut biasanya ditandai oleh gejala psikotik (yang baru dialami atau yang kambuh) yang perlu segera diatasi. Tujuan pengobatan disini adalah mengurangi gejala psikotik yang parah. Dengan fenotiazin biasanya waham dan halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu. Biarpun tetap masih ada waham dan halusinasi, pasien tidak begitu terpengaruh lagi dan menjadi lebih kooperatif, mau ikut serta dalam kegiatan lingkungannya dan mau turut terapi kerja. b. Terapi elektro-konvulsi (TEK) Terapi elektro-konvulsi (TEK) baik hasilnya pada jenis katatonik terutama stupor, terhadap skizofrenia simplex efeknya mengecewakan, bila gejala hanya ringan lantas diberi TEK, kadang-kadang gejala menjadi lebih berat. c. Psikoterapi dan rehabilitasi Psikoterapi dalam bentuk psikoanalisa tidak membawa hasil yang diharapkan, bahkan ada yang berpendapat tidak boleh dilakukan pada pasien dengan skizofrenia karena justru dapat menambah isolasi dan autisme. Psikoterapi suportif individual atau kelompok dapat membantu pasien serta bimbingan yang praktis dengan maksud mengembalikan pasien ke
  • 6. masyarakat. Teknik terapi perilaku kognitif (Cognitive Behaviour Therapy) dicoba pada psien skizofrenia dengan hasil yang menjanjikan. Terapi kerja adalah baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain, pasien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya pasien tidak mengasingkan diri lagi, karena bila pasien menarik diri dan membentuk kebiasaan yang kurang baik
  • 7. KESIMPULAN Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang sifatnya merusak, melibatkan gangguan berfikir, persepsi, pembicaraan, emosional, dan gangguan perilaku. Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi. Faktor – faktor penyebab skozofrenia meliputi faktor biologis, psikologis, lingkungan dan organis. Sedangkan gangguan psikotik disebabkan oleh faktor organo – biologik, psikologik, sosio – agama. Secara umum ciri – ciri skizofrenia yaitu gangguan delusi, halusinasi, disorganisai, pendataran afek, alogia, avolisi, anhedonia. Ciri – ciri gangguan psikotik diantaranya memiliki labilitas emosional, menarik diri dari interaksi sosial, mengabaikan penampilan dan kebersihan diri, mengalami penurunan daya ingat dan kognitif parah, mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang, tempat, memiliki keengganan melakukan segala hal serta memiliki perilaku yang aneh. Tipe skizofrenia dikelompokkan menjai tipe paranoid, katatonik, tak terperinci atau tak terbedakan, residual. Untuk gangguan psikotik sendiri dikelompokkan menjadi tipe psikotik akut dan kronik. Cara Mengatasi skizofrenia antara lain menciptakan kontak sosial yang baik, terapi ECT (electrocompulsive therapy) dan (insulin comma therapy), menghindarkan dari frustrasi dan kesulitan psikis lainnya, membiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan dengan rasa berani, memberi obat neuroleptik. Baik gangguan psikotik akut maupun kronik diatasi dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Pieter, Herri Zan. 2010. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Medan : Kencana. http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/skizofrenia.html http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/konsep-dasar-skizofrenia-dan.html http://yulia-putri.blogspot.com/2010/02/pengertian-skizofrenia.html http://www.ilmukeperawatanku.com/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-gangguan-psikotik.html http://imron46.blogspot.com/2009/12/7-ciri-gangguan-jiwa.html http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/06/faktor-faktor-umum-penyebab-gangguan.html