Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang mengaktifkan reaksi proteolisis pada permukaan mikroba untuk membunuh patogen, sedangkan sitokin adalah polipeptida yang mengatur respon imun dan inflamasi. Kedua sistem ini saling berinteraksi untuk menghasilkan respon kekebalan yang efektif terhadap patogen.
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. KOMPLEMEN
protein dalam plasma yang mengaktifkan reaksi
proteolisis pada permukaan mikrobia tetapi tidak
pada sel host
Apabila sistem komplemen ini teraktifasi maka
akan meningkatkan permiabilitas pembuluh
darah, merangsang mobilisasi sel sel fagosit dan
dapat melisiskan sel sel bakteri
3. PROTEIN SISTEM KOMPLEMEN
Komplemen merupakan mediator terpenting dalam
reaksi antegen – antibodi, dan terdiri atasa sekitar 20
jenis protein.
Dalam keadaan normal komponen – komponen terdapat dalam
serum dalam keadaan inaktif, dan dinyatakan dengan huruf
C(complement)diikuti denagna angka, misalnnya C1, C2, C3, C4
dan seterusnnya hingga C9.
subkomponen C1 yang terdiri dari C1q, C1r dan C1s, faktor B,
Faktor D dan protein protein regulator. Pada reaksi komplemen
setiap komponen diaktivasi secara berurutan sehingga terjadi
reaksi berupa cascade.
6. Komponen Reseptor Komplemen
Reseptor Spesifitas Fungsi Jenis Sel
CR1 C3b, C4b
Merangsang
fagositosis, transpor
eritrosit dari kompleks
imun
Eritrosit, sel
makrofag,
monosit, PMN, sel
B, FDC
CR2 (CD21)
C3b,Cdg, C3bi,
Epstrein Barr Virus
(EBV)
Bagian dari co reseptor
sel B, EBV reseptor
Sel B,FDC
CR3(CDIIb/CD1
8)
C3bi Merangsang fagositosis
Sel makrofag,
monosit, PMN,
FDC
9. SITOKIN
Menurut definisinya sitokin adalah
polipeptida yang diproduksi
sebagai respon terhadap
antimikroba dan antigen lain yang
mengatur reaksi imunologik dan
reaksi inflamasi.
10. Sifat Umum Sitokin
Sekresi sitokin pada umumnnya terjadi singkat dan membatasi diri
Aktivasi sitokin sringkali pleiotropik dan redundant
Aktivasi sitokin dapat lokal maupun sistemik
Sinyal eksternal mengatur ekspresi reseptor sitokin
Sitokin sering mempengaruhi sintesis dan aktivitas sitokin lainnya
Sitokin merupakan mediator respon imun yang mampu berinteraksi dengan
reseptor permukaan sel
11. Klasifikasi Sitokin Menurut Fungsi
Mediator dan
regulator
imunitas
bawaan
Mediator
dan
regulator
imunitas
didapat
Stimulator
hemopoesi
s
12. KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS SITOKIN
SITOKIN SUMBER SASARAN
IL-1α Makrofag Sel T, B, makrofag
IL-1 β Epitel Sel T, B, makrofag
IL-2 Sel T Sel T,B, NK
IL-3 Sel T Progenitor, mastosit, makrofag, basofil,
eosinofil
IL-4 Sel T, basofil, mastosit Sel T, B, mastosit, monosit, progenitor
IL-5 Sel T, mastosit Eosinofil, basofil, sel B
IL-6 Makrofag, fibroblast, sel T
mastosit
Sel T, B, hepatosit, osteoklast
13. KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS SITOKIN
IL- 7 Sel strom Sel T, pro & pre B, monosit
IL-8 Monosit, makrofag, sel T,
fibroblast, neutrofil,
keratonosit, endotel NK
Neutrofil, sel T, B basofil, monosit,
keratinosit, endotel
IL-9 Sel T Sel T, makrofag
IL-10 Sel T, B, monosit, keratonosit Sel B, T, mastosit
IL-12 Sel B, makrof Sel T, NK
IL-13 Sel T Monosit, makrofag
IL-14 Sel T, B, tumor, FDC Sel B
IL-15 Monosit, epitel Sel T, LAK
GM-CSF Sel T, makrofag, endotel Progenitor, sel T
IFN-
gamma
Sel T, NK Banyak jenis sel
TNF-α Makrofag, T, B Banyak jenis sel
15. Peran sitokin
• Interleukin-1
Fungsi utama IL-1 adalah mediator respon
inflamasi penjamu pada imunitas non spesifik.
• Interleukin-2
IL-2 berfungsi sebgai faktor pertumbuhan
autokrin dan parakrin.
• Interlrukin-3
IL-3 berfungsi merekrut dan merangsang
diferensiasi sel hemopoetik pada saat
berlangsunnya respon imun
16. • Interleukin-4
IL-4 berfungsi sebagai regulator respon
imun yang diperantarai oleh IgE dan sel eosinofil
serta dapat meningkatkan ekspresi MHC
• Interleukin-5
IL-5 berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan dan diferensiasi eosinofil dan
mengaktifkan eosinofil. IL-5 meningkatkan
produksi IgA oleh sel yang dirangsang oleh LPS.
Peran sitokin
17. • Interleukin-6
IL-6 memegang peran penting pada respon
sel T terhadap aloantigen dan pembentukan sel T
sitotoksik
• Interleukin-7
IL-7 berperan dalam poliferasi sel progenitor
limfosit T dan B.
• Interleukin-8
Berfungsi meningkatkan adhesi PMN pada
endotel vaskuler
Peran sitokin
18. • Interleukin-10
Berfungsi menghambat produksi beberapa
jenis sitokin (TNF, IL-1, dan IL-2) dan menghambat
fungsi makrofag sehingga bersifat imunosupresi
• Interleukin-12
Berperan sebgai aktivator fungsi sitolitik sel
NK yang diproduksi oleh makofag. IL-2 juga
menekan produksi IgE dan mengarahkan rspon
imun sel T ke arah sel Th1.
Peran sitokin
19. • Interleukin-13
Berperan sebgaai faktor pertumbuhan dan
diferensiasi sel T dan sel B.
• Interleukin-14
Mempunyai peran penting pada
perkembangan sel B memory.
• Interleukin-15
Berperan dalam merangsang poliferasi sel T
sitotoksik dan memudahkan pembenukkannya
serta meningkatkan ativasi sel LAK.
Peran sitokin
20. • TNF (Tumor Necrosis Factor)
Merupakan mediator utama pada respon
inflamasi akut terhadap bakteri gram negatif, dan
berperan dalam respon imun bawaaan terhadap
bebagai mikroorganisme penyebab infeksi yang lain,
serta bertanggung jawab atas banyak komplikasi
sistemik yang disebabkan infeksi berat.
• Interferon (IFN)
Meningkatkan aktivitas sitotoksik sel NK dan
meningkatkan produksi molekul molekul sitolitik
oleh sel NK.
Peran sitokin