SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN
Pendahuluan
Sebagaimana kita tahu bahwa sistem informasi memegang peranan
yang sangat penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu
contohnya, kita dapat melihat manager dari perusahaan-perusahaan
yang ada dapat memperoleh sejumlah informasi yang sangat penting
dengan adanya sistem informasi. Pada dasarnya, sistem informasi
terbagi-bagi menjadi beberapa bagian misalnya Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan sebagainya. Secara garis
besarnya sistem yang ada disesuaikan untuk kebutuhan informasi dari
sejumlah besar manager. Dalam banyak kasus informasi ini kurang
memadai untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan
permasalahan yang spesifik. Oleh karena itulah Sistem Pendukung
Keputusan dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
Jenis-jenis Keputusan
• Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari
Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu
rangkaian kesatuan (continuum) dengan keputusan terprogram
pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang
lain.
• Keputusan terprogram bersifat berulang dan rutin, sampai pada
batas hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk
menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi.
• Sedangkan keputusan tak terprogram bersifat baru, tidak
terstruktur, dan jarang konsekuen.
Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry
dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka
merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi
computer kepada pengambilan keputusan manajemen dan
mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Gorry and Scott
Morton Grid. Matriks (grid) ini, digambarkan pada gambar dibawah ini,
didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan
tak terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
Mengurai Masalah
Jenis Masalah
 Masalah Dasar: Masalah yang menjadi sumber timbulnya
berbagai masalah ikutan
 Masalah Penyebab: Apa yang menyebabkan timbulnya
masalah biasanya berkaitan dengan pengalaman hidup
seseorang.
 Masalah Pemicu: suatu situasi tertentu yang telah memicu
atau mendorong timbulnya masalah yang dihadapi
seseorang sekarang ini
 Masalah yang Mendesak: masalah yang harus segera
diselesaikan, biasanya masalah ini yang mendorong
seseorang untuk mencari bantuan
 Masalah yang harus diselesaikan: Masalah yang
sesungguhnya dan harus diselesaikan.
Langkah Penanganan
MASALAH
1
Identifikasi
2
Analisa
3
Alternatif solusi
4
Implementasi Solusi
 Fact Finding
 Kumpulkan bukti pendukung
 Intervew, observasi, investigasi
 Analisa data-data
 Merumuskan penyebab
 Hipotesa
 Membuat alternatif solusi
 Usahakan lebih dari 1 solusi
 Buat skema/schedulle
pelaksanaan solusi
MESIN
RUSAK
MESIN
RUSAKKLEPKLEP
COILCOIL
BUSIBUSI
AKIAKI AKI
LEMAH
AKI
LEMAH
PERAWATAN
LEMAH
PERAWATAN
LEMAH
CAUSAL MAP
Mengurai Masalah
METODE
METODE
SDM
SDM
MESIN
MESIN
PERAWATAN
LEMAH
PERAWATAN
LEMAH
MESIN TDK
HIDUP
Lupa servis
Air aki habis
Aki lemah.
Jadwal servis
tidak ada
MOGOK
MOGOK TERLAMBAT
ANTAR BARANG
TERLAMBAT
ANTAR BARANG
FISH
BONE
Mengurai Masalah
Man
Machine
Methode
Equipment
Environment/place
METODE
METODE
SDM
SDM
MESIN
MESIN
PERAWATAN
LEMAH
PERAWATAN
LEMAH
MESIN TDK
HIDUP
Lupa servis
Air aki habis
Aki lemah.
Jadwal servis
tidak ada
MOGOK
MOGOK TERLAMBAT
ANTAR BARANG
TERLAMBAT
ANTAR BARANG
FISH
BONE
Mengurai Masalah
Man
Machine
Methode
Equipment
Environment/place
METODE
METODE SDM
SDM
MESIN
MESIN
Tidak dirawat
Tidak dirawat
MESIN TDK
HIDUP
Lupa servis
Air aki habis
Aki lemah.
Jadwal servis
tidak ada
MOGOK
MOGOK TERLAMBAT
ANTAR BARANG
TERLAMBAT
ANTAR BARANG
FISH
BONE
Mengurai Masalah
Man
Machine
Methode
Equipment
Environment/place
Sopir tdk cek
Sopir tdk tahu
Sopir lalai
Skill & tanggung
jawab rendah
Skill & tanggung
jawab rendah
Tdk ada lap.
Pakai & rawat
Tdk ada lap.
pengawasan
Manaj.pengelolaa
n lemah
Manaj.pengelolaa
n lemah
Mengurai Masalah
11
SEBAB UTAMASEBAB UTAMA
AKAR MASALAHAKAR MASALAH
TERLAMBAT MENGANTAR
BARANG
TERLAMBAT MENGANTAR
BARANG
MOBIL MOGOKMOBIL MOGOK
SDM TIDAK
TERAMPIL
SDM TIDAK
TERAMPIL
MESIN RUSAKMESIN RUSAK SISTEM TER-
GANGGU
SISTEM TER-
GANGGU
BUSI
KOTOR
BUSI
KOTOR
AKI
LEMAH
AKI
LEMAH
SHILL
BOCOR
SHILL
BOCOR
AIR AKI HABISAIR AKI HABIS
SERVIS TERLAMBATSERVIS TERLAMBAT
JADWAL SERVIS TDK ADAJADWAL SERVIS TDK ADA
PERAWATAN LEMAHPERAWATAN LEMAH
AKIBATAKIBAT
MASALAHMASALAH
UTAMAUTAMA
SebabSebab
DIAGRAM
Memahami Masalah
PERTANYAAN
“MENGAPA”
JAWAB
MENGAPA TERLAMBAT ANTAR
BARANG
MENGAPA MOBIL MOGOK
MENGAPA ACCU LEMAH
MENGAPA AIR ACCU HABIS
MENGAPA SERVICE TERLAMBAT
MENGAPA JADUAL SERVICE
BELUM ADA
KARENA MOBIL MOGOK
KARENA ACCU LEMAH
KARENA AIR ACCU HABIS
KARENA SERVICE TELAT
KARENA JADUAL SERV. TDK ADA
PERAWATAN LEMAH
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 13
Proses Pengambilan
Keputusan
 Proses Pengambilan Keputusan menurut
Herbert A. Simon, terdiri dari 3 (tiga) fase, yaitu :
1. Fase Intelegensia, merupakan fase pene-
lusuran informasi untuk keadaan yang me-
mungkinkan dalam rangka pengambilan
keputusan. Data dan informasi diperoleh,
diproses, dan diuji untuk mencari bukti-bukti
yg dapat diidentifikasi.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 14
Proses Pengambilan
Keputusan
2. Fase Desain : merupakan fase pencarian/
penemuan, pengembangan serta analisis
kemungkinan suatu tindakan. Pada fase ini
kegiatan yg dilakukan adalah peran-cangan
dalam pengambilan keputusan.
Fase ini terdiri dari :
a. Identifikasi masalah
b. Formulasi Masalah
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 15
Proses Pengambilan
Keputusan
3. Fase Pemilihan : merupakan fase seleksi
alternatif atau tindakan yang dilakukan dari
alternatif-alternatif tersebut. Alternatif yang
dipilih kemudian diputuskan. Hasil kepu-
tusan kemudian diimplimentasikan dalam
proses pengambilan keputusan.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 16
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Ricahrad I. Levin, dkk., proses pe-
ngambilan keputusan terdiri atas 6 (enam)
tahap, yaitu :
1. Observasi : berupa aktivitas kunjungan
lapangan, konprensi, observasi dan riset yg
dapat menjadi informasi dan data penun-
jang.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 17
Proses Pengambilan
Keputusan
2. Analisis dan Pengenalan Masalah : berupa
aktivitas penentuan penggunaan, penen-tuan
tujuan dan penentuan batasan-batasan yg
dapat menjadi pedoman atau petunjuk yg
jelas untuk mencari pemecah-an yg
dibutuhkan.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 18
Proses Pengambilan
Keputusan
3. Pengembangan Model : berupa aktivitas peralatan
pengambilan keputusan antar hubungan model
matematik, riset yg dapat menjadi model yg
berfungsi di bawah batasan lingkungan yg telah
ditetapkan.
4. Memilih data masukan yg sesuai : berupa data
internal dan eksternal, kenyataan, pendapat serta
data bank komputer yg dpt menjadi input yg
memadai utk mengerjakan dan mengetes model yg
digunakan.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 19
Proses Pengambilan
Keputusan
5. Perumusan dan Pengetesan yg dapat di-
pertanggung jawabkan : berupa pengetesan,
batasan dan pembuktian yg dapat menjadi
pemecahan yg membantu pencapaian tujuan.
6. Penerapan Pemecahan : berupa aktivitas
pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan
manajamen serta penjelasan yg dpt menjadi
pemahaman manajemen untuk menunjang model
operasi dalam jangka yg lebih panjang.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 20
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Sir Francis Bacon, proses pengambilan
keputusan terdiri dari 6 tahapan :
1. Merumuskan/mengidentifikasi masalah
2. Pengumpulan informasi
3. Mencari alternatif tindakan
4. Analisis alternatif
5. Memilih alternatif terbaik
6. Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 21
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Prof. DR. Mr. S. Prajudi Atmosu-
dirjo, peroses pengambilan keputusan terdiri
dari :
1. Identifikasi masalah
2. Telaah masalah sesuai dengan macam,
sifat, bentuk dan kompleksitasnya
3. Analisis situasi yg mempengaruhinya
4. Pemilihan alternatif yg dianggap tepat
5. Implementasi keputusan.
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 22
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Rubeinstein dan Haberstroh,
langkah-langkah dlm mengambil keputusan:
a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan
b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif
c. Pemilihan alternatif yg ada
d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 23
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Newman, Summer, dan Warren
merinci langkah pengambilan keputusan :
a. Pembuatan suatu diagnosis
b. Penemuan penyelesaian alternatif-alternatif
c. Penganalisaan dan pembandingan alter-
natif-alternatif
d. Pemilihan rencana yg diambil
Indrawani S/Teori Keputusan/2013 24
Proses Pengambilan
Keputusan
Menurut Elbing, proses pengambilan ke-
tusan dalam organisasi mencakup :
a. Identifikasi dan diagnosis masalah
b. Pengumpulan dan analisis data yg relevan
c. Pengembangan dan evaluasi alternatif-
alternatif
d. Pemilihan alternatif terbaik
e. Implementasi keputusan dan evaluasi thdp
hasil.
Kerangka Kerja Decision Support (DS)
Decision Support System (DSS).
• Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan.
• Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam
pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer
dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya
maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah
untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal
penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga
berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan
sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari
seseorang.
Definitions
• Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a computer-
based system that aids the process of decision making.”
• Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive, flexible, and
adaptable computer-based information system, especially developed for
supporting the solution of a non-structured management problem for
improved decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use
interface,and allows for the decision maker's own insights."
• For Keen and Scott Morton (1978),a DSS couples the intellectual
resources of individuals with the capabilities of the computer to improve
the quality of decisions ("DSS are computer-based support for
management decision makers who are dealing with semi-structured
problems").
• For Sprague and Carlson (1982), DSS are "interactive computer-based
systems that help decision makers utilize data and models to solve
unstructured problems."
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai
sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil”
dilakukan dengan kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan
oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir
kemajuan perangkat komputer.
Proses Pengambilan Keputusan/
Proses Pemodelan
Tujuan DSS
Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan
Scoot Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai
DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus:
• Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi-terstruktur.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya.
• Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer
daripada efisiensinya.
Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep
DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas
keputusan.
Fitur dari DSS
• DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja ad hoc, masalah-
masalah yang tak diharapkan.
• DSS dapat menyediakan representasi valid dari sistem di dunia
nyata.
• DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka
waktu yang pendek/terbatas.
• DSS dapat berevolusi sebagai mana halnya pengambil keputusan
mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya.
• DSS dapat dikembangkan oleh para profesional yang tak melibatkan
pemrosesan data.
Mengapa menggunakan DSS?
• Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang
meningkat.
• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak
jumlah operasi-operasi bisnis.
• Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan
masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
6 alasan mengapa perusahaan-
perusahaan utama memulai DSS
dalam skala besar:
• Kebutuhan akan informasi yang akurat.
• DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
• Kebutuhan akan informasi baru.
• Manajemen diamanahi DSS.
• Penyediaan informasi yang tepat waktu.
• Pencapaian pengurangan biaya.
• Alasan lain dalam pengembangan DSS adalah perubahan perilaku
komputasi end-user. End-user bukanlah programer, sehingga
mereka membutuhkan tool dan prosedur yang mudah untuk
digunakan. Dan ini dipenuhi oleh DSS.
Karakteristik DSS:
• Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang
cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai
tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi
utama.
• Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan
kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer
untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
• Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan tool
pendukung, di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan
untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan
sistem, atau solusi tertentu.
Karakteristik dan Kemampuan DSS
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya
pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan
memadukan pertimbangan manusia dan informasi
terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang
berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai
masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari
orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit
seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari
departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan
atau saling berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan:
intelligence, design, choice dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style
yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut
pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style
keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan
harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan
beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan
ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan,
menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur
kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada
situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis
yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan
keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada
efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan,
termasuk biaya penggunaan komputer).
1. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap
semua langkah proses pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk
mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan.
Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi
komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan
pendapat pribadi atau pun tidak.
2. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada
kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada
pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses
pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang
sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam
organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari
spesialis di bidang Information Systems (IS).
13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau
sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan.
Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan
dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai
percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan
pembelajaran baru.
14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge
yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai
masalah yang pelik.
Komponen DSS
1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data
yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang
disebut Database Management Systems (DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal,
management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya,
sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis,
dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan
memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti
menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung
subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri
sendiri.
Model Konseptual DSS
The Data Management Subsystem
Terdiri dari elemen-elemen:
• DSS database.
• Database management system.
• Data directory.
• Query facility.
Digambarkan dalam diagram berikut ini:
The Model Management Subsystem
Terdiri dari elemen-elemen:
• Model base.
• Model base management system.
• Modeling language.
• Model directory.
• Model execution, integration, and command.
Elemen-elemen dan antarmukanya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
The User Interface (Dialog) Subsystem
Dialog subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and
Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang
mampu melakukan hal-hal berikut ini:
•Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda.
•Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking),
yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system.
•Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang berbeda.
•Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output.
•Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin diagnosis dan
saran, atau dukungan fleksibel lainnya.
•Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
• Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output
formatter).
• Menyimpan data input dan output.
• Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data
plotting.
• Memiliki windows yang memungkinkan berbagai fungsi ditampilkan
bersamaan.
• Dapat mendukung komunikasi diantara user dan pembuat DSS.
• Menyediakan training dengan contoh-contoh (memandu user
melalui input dan proses pemodelan).
• Menyediakan fleksibelitas dan dapat beradaptasi sehingga DSS
mampu untuk mengakomodasi berbagai masalah dan teknologi
yang berbeda.
Di bawah ini adalah skema dari Dialog Management
The Knowledge Subsystem
• Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen
yang disebut dengan knowledge management. Komponen ini
menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
berbagai aspek dari suatu masalah dan/atau menyediakan
knowledge yang dapat meningkatkan operasi dari komponen DSS
lainnya.
• Komponen knowledge management terdiri dari satu atau beberapa
ES. Seperti halnya data dan model management, pada software
knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang
diperlukan dari ES.
• DSS yang mengikutsertakan komponen ini disebut sebagai suatu
DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau knowledge-based
DSS.
User
• Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana
DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer,
atau pengambil keputusan.
• DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf spesialis. Staf spesialis ini
misalnya, analisis finansial, perencana produksi, periset pasar, dan
sejumlah manajer lainnya.
• Mengetahui siapa yang akhirnya benar-benar menggunakan DSS ini
adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS. Secara umum,
manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang
diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung
pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks
dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik pada
kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus staf analisis
adalah perantara antara manajemen dan DSS.
• Walaupun dikategorikan ada manajer dan staf spesialis, terdapat
berbagai sub kategori yang terlibat dalam pendesainan DSS.
• Sebagai contoh, manajer terbagi atas level organisasi, wilayah
fungsional, latar belakang pendidikan, sehingga hal ini memerlukan
dukungan analisis yang baik.
• Staf spesialis terbagi atas level pendidikannya, wilayah fungsional
dimana mereka bertugas, dan hubungannya dengan pihak
manajemen.
Jenis-jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan
pemecahan masalahnya menurut Steven L. Alter , 1976 adalah
sebagai berikut:
•Mengambil elemen-elemen informasi.
•Menganalisis seluruh file.
•Menyiapkan laporan dari berbagai file.
•Memperkirakan dari akibat. Keputusan
•Mengusulkan. keputusan
•Membuat keputusan
• Terdapat juga klasifikasi berdasarkan sifat situasi keputusan dimana
DSS didesain untuk mendukungnya:
• Institutionalized DSS. Berhubungan dengan keputusan-keputusan
yang sifatnya berulang. Contoh: Portfolio Management System
(PMS).
• Ad Hoc DSS. Berhubungan dengan masalah yang spesifik yang
biasanya tak dapat diantisipasi ataupun berulang terjadinya.
Contoh: Houston Minerals DSS membuat DSS khusus untuk
mengevaluasi kelayakan joint venture.
Hardware dan Software DSS
• Time-sharing Network.
Bila suatu organisasi tak memiliki komputer mainframe, tetapi
memerlukan kemampuan seperti itu, maka pendekatan time-
sharing bisa dipertimbangkan. Walaupun sudah memiliki
mainframe pun, suatu organisasi juga bisa melakukan hal ini karena
kenyataan bahwa waktu respon lebih baik dengan time-sharing
network daripada pada sistem komputer in-house. Keuntungan lain
adalah kecepatan dimana DSS tersebut dapat segera dibangun jika
vendornya juga sebagai DSS builder, sebab vendor ini memiliki
pengalaman menggunakan software dan membangun DSS yang
serupa.
• Kerugiannya adalah biaya kontrol. Jika suatu DSS sering digunakan,
biaya time-sharing menjadi tinggi.
• Mainframe, Workstation, Mini, atau Personal Computer.
Tergantung ketersediaan dan layanan yang diinginkan, hanya saja
sekarang ini kekuatan dari PC sudah menjelma jadi berlipat ganda
dibandingkan dengan mainframe jaman dulu.
• Distributed DSS.
Berkaitan dengan jaringan komputer, dibuat juga Distributed DSS
yang memiliki keuntungan dalam hal ketersediaan dan aksesnya
terhadap data dan model di berbagai lokasi.
Level Teknologi
Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasikan 3
level teknologi DSS:
•Specific DSS (DSS applications).
“Final product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan
pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DSS (SDSS).
Contoh: Houston Minerals membuat SDSS untuk menganalisis joint
venture.
•DSS Generators (atau Engines).
Adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan
sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat,
tak mahal, dan mudah. Contoh: Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
• DSS Tools.
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools.
Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generator atau
SDSS. Contoh: grafis (hardware dan software), editors, query
systems, random number generator, dan spreadsheets.
Relasi diantara 3 level di atas dapat digambarkan pada diagram di
bawah ini:
Proses Pengembangan DSS
Laporan DSS
• 1. Laporan berkala dan khusus
Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat
menurut jadwal tertentu contohnya adalah analis penjualan
terhadap pelanggan perbulan dan laporan khusus atau special
report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika
sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan
mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan
khusus bersifat lengkap atau ringkas.
2. Laporan lengkap dan ringkas
laporan lengkap atau detail report yaitu laporan yang memberikan
spesifikasi mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang
mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap atau detail
line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan
yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau
transaksi.
Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa urutan tertentu,
filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau
control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan
tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending
sequence (urutan naik) disini nilai filed control terendah (no
pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan
nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.
Representasi DSS
• Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
• Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
• Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
• Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
• Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
• Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan
dan kantor;
• Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
• Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang
tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
• Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati
denvan cara animasi.
Manfaat DSS
• DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data / informasi bagi pemakainya.
• DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
• DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
• Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
Beberapa Keterbatasan DSS
• Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang
tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem
tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
• Kemampuan suatu DSS terbatas pada perbendaharaan
pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model
dasar).
• Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung
pada perangkat lunak yang digunakan.
• DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki
manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu
pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Arsitektur Aplikasi DSS
Berbasis Web
Diagram Aplikasi DSS
Berbasis Web
DSS dikembangkan dengan Teknologi
Web
Keunggulan
• Kemudahan komunikasi dan kolaborasi
• Download perangkat lunak DSS
• Pembelian aplikasi DSS secara online
• Pengumpulan data internal dan eksternal
DSS Masa Depan
1. DSS berbasis PC akan terus tumbuh utamanya untuk dukungan
personal.
2. Untuk DSS di institusi yang mendukung pengambilan keputusan
berurutan dan saling berhubungan, kecenderungan ke depan
adalah menjadi DSS terdistribusi.
3. Untuk dukungan keputusan saling berhubungan yang
terkonsentrasi, group DSS akan lebih lazim di masa depan.
4. Produk-produk DSS akan mulai menggabungkan tool dan teknik-
teknik AI.
5. Semua kecenderungan di atas akan menuju pada satu titik pada
pengembangan berkelanjutan pada kemampuan sistem yang lebih
user-friendly.
Contoh Kasus: Kabinet di
Pemerintahan Mesir
• 32 kementerian, setiap kementerian bertanggung jawab pada 1
departemen.
• Diketuai seorang Perdana Menteri.
• 4 Komite yang dibantu dengan staf.
IDSC (Information and Decision Support Center) untuk kabinet,
tujuannya:
• Mengembangkan informasi dan sistem dukungan bagi kabinet.
• Mendukung pengadaan informasi terkelola bagi user dan pusat
pendukung keputusan pada 32 kementerian.
• Mengembangkan, mendukung, mengawali projek IS yang dapat
mempercepat pengembangan Pemerintahan Mesir.
Diagram dari Organizational DSS (ODSS) dalam
Pemerintahan Mesir
Berbagai DSS dibangun di dalamnya, tentu saja diantara mereka saling
berelasi dan berhubungan.
•Contoh:
•DSS untuk perumusan kebijakan tarif.
•DSS untuk manajemen utang.
Ringkasan ODSS di Pemerintahan Mesir:
•DSS skala besar ini memiliki integrasi dengan sistem manajemen data
secara ekstensif.
•Sistem ini digunakan baik untuk keputusan yang bersifat ad hoc
maupun yang berulang.

More Related Content

What's hot

Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanabdul gonde
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatifWarnet Raha
 
Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemenTingkatan manajemen
Tingkatan manajemenZam Mil
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Namin AB Ibnu Solihin
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananabdul gonde
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanAhmad ZA
 
Pengenalan sistem database
Pengenalan sistem databasePengenalan sistem database
Pengenalan sistem databaseFajar Zain
 
Makalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMakalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMhd. Abdullah Hamid
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanWisnu Dewobroto
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Fahmi Hakam
 
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDMMakalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDMElma Fiana
 
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...Sheila Ulfa Hariyanto
 
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...Google
 
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerSistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerAjeng Pipit
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 

What's hot (20)

Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
 
Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemenTingkatan manajemen
Tingkatan manajemen
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Pengenalan sistem database
Pengenalan sistem databasePengenalan sistem database
Pengenalan sistem database
 
Makalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistemMakalah database manajemen sistem
Makalah database manajemen sistem
 
Model sistem umum perusahaan
Model sistem umum perusahaanModel sistem umum perusahaan
Model sistem umum perusahaan
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDMMakalah I Rancangan Database CDM dan PDM
Makalah I Rancangan Database CDM dan PDM
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
 
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...
PPT UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. B...
 
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis KomputerSistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 

Viewers also liked

Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapPertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapAbrianto Nugraha
 
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)Mutmainnah Muchtar
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1queripan
 
Technology Planning and Implementation
Technology Planning and ImplementationTechnology Planning and Implementation
Technology Planning and ImplementationSteve Heye
 
Fuzzymulticriteriadecisionmaking
FuzzymulticriteriadecisionmakingFuzzymulticriteriadecisionmaking
FuzzymulticriteriadecisionmakingSeto Elkahfi
 
6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusanMirdawati Panna
 
Tugas makalah sistem pendukung keputusan
Tugas makalah sistem pendukung keputusanTugas makalah sistem pendukung keputusan
Tugas makalah sistem pendukung keputusanOkti Nurchasanah
 
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss ut
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss  ut5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss  ut
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss utHapzi Ali
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusanAbrianto Nugraha
 
Beijing Leke VR Technology Co., Ltd
Beijing Leke VR Technology Co., LtdBeijing Leke VR Technology Co., Ltd
Beijing Leke VR Technology Co., LtdLeke VR
 
Presentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisPresentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisEkaAdiputra
 
LINEAR PROGRAMMING
LINEAR PROGRAMMINGLINEAR PROGRAMMING
LINEAR PROGRAMMINGrashi9
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiFahmi Hakam
 
Linear Programming 1
Linear Programming 1Linear Programming 1
Linear Programming 1irsa javed
 

Viewers also liked (20)

Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapPertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
 
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)
Kuliah Sistem Pendukung Keputusan: GITEWS (Kelas Ekstensi, IT UHO)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Technology Planning and Implementation
Technology Planning and ImplementationTechnology Planning and Implementation
Technology Planning and Implementation
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
Fuzzymulticriteriadecisionmaking
FuzzymulticriteriadecisionmakingFuzzymulticriteriadecisionmaking
Fuzzymulticriteriadecisionmaking
 
6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan
 
Tugas makalah sistem pendukung keputusan
Tugas makalah sistem pendukung keputusanTugas makalah sistem pendukung keputusan
Tugas makalah sistem pendukung keputusan
 
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss ut
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss  ut5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss  ut
5. hapzi ali, sistem pendukung keputusan (decision support system), dss ut
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
 
Beijing Leke VR Technology Co., Ltd
Beijing Leke VR Technology Co., LtdBeijing Leke VR Technology Co., Ltd
Beijing Leke VR Technology Co., Ltd
 
Ds sn is-02
Ds sn is-02Ds sn is-02
Ds sn is-02
 
Presentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesisPresentasi proposal tesis
Presentasi proposal tesis
 
Proposal tesis
Proposal tesisProposal tesis
Proposal tesis
 
LINEAR PROGRAMMING
LINEAR PROGRAMMINGLINEAR PROGRAMMING
LINEAR PROGRAMMING
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem Informasi
 
Linear Programming 1
Linear Programming 1Linear Programming 1
Linear Programming 1
 
Slide proposal tesis
Slide proposal tesisSlide proposal tesis
Slide proposal tesis
 

Similar to OPTIMALKAN DSS

Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...SeptianCahyo10
 
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...Santi Susanti
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
 
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...prasna paramita
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanMaitsa Anggraini
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Hardi Yanto
 
Enam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetEnam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetImam Dermawan
 
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptxMawardyTumangger1
 
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanKahf3
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi110277
 
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuana
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuanaSim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuana
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuanaSuci Lestari
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptPujieRetnasuminar2
 

Similar to OPTIMALKAN DSS (20)

Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
 
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...
Sim, santi susanti, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan, universitas merc...
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
 
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...
Sim,prasna paramita, prof. dr. ir hapzi ali,mm, sistem pengambilan keputusan,...
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
 
Enam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses risetEnam tahap dalam proses riset
Enam tahap dalam proses riset
 
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx
10_Psi207_5067_Persepsi dan Pengambilan Keputusan.pptx
 
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuana
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuanaSim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuana
Sim_suci_lestari_hapzi_ali_universitas_mercubuana
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

OPTIMALKAN DSS

  • 2. Pendahuluan Sebagaimana kita tahu bahwa sistem informasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu contohnya, kita dapat melihat manager dari perusahaan-perusahaan yang ada dapat memperoleh sejumlah informasi yang sangat penting dengan adanya sistem informasi. Pada dasarnya, sistem informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian misalnya Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan sebagainya. Secara garis besarnya sistem yang ada disesuaikan untuk kebutuhan informasi dari sejumlah besar manager. Dalam banyak kasus informasi ini kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik. Oleh karena itulah Sistem Pendukung Keputusan dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
  • 3. Jenis-jenis Keputusan • Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan (continuum) dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang lain. • Keputusan terprogram bersifat berulang dan rutin, sampai pada batas hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi. • Sedangkan keputusan tak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen.
  • 4. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambilan keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Gorry and Scott Morton Grid. Matriks (grid) ini, digambarkan pada gambar dibawah ini, didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
  • 5. Mengurai Masalah Jenis Masalah  Masalah Dasar: Masalah yang menjadi sumber timbulnya berbagai masalah ikutan  Masalah Penyebab: Apa yang menyebabkan timbulnya masalah biasanya berkaitan dengan pengalaman hidup seseorang.  Masalah Pemicu: suatu situasi tertentu yang telah memicu atau mendorong timbulnya masalah yang dihadapi seseorang sekarang ini  Masalah yang Mendesak: masalah yang harus segera diselesaikan, biasanya masalah ini yang mendorong seseorang untuk mencari bantuan  Masalah yang harus diselesaikan: Masalah yang sesungguhnya dan harus diselesaikan.
  • 6. Langkah Penanganan MASALAH 1 Identifikasi 2 Analisa 3 Alternatif solusi 4 Implementasi Solusi  Fact Finding  Kumpulkan bukti pendukung  Intervew, observasi, investigasi  Analisa data-data  Merumuskan penyebab  Hipotesa  Membuat alternatif solusi  Usahakan lebih dari 1 solusi  Buat skema/schedulle pelaksanaan solusi
  • 8. METODE METODE SDM SDM MESIN MESIN PERAWATAN LEMAH PERAWATAN LEMAH MESIN TDK HIDUP Lupa servis Air aki habis Aki lemah. Jadwal servis tidak ada MOGOK MOGOK TERLAMBAT ANTAR BARANG TERLAMBAT ANTAR BARANG FISH BONE Mengurai Masalah Man Machine Methode Equipment Environment/place
  • 9. METODE METODE SDM SDM MESIN MESIN PERAWATAN LEMAH PERAWATAN LEMAH MESIN TDK HIDUP Lupa servis Air aki habis Aki lemah. Jadwal servis tidak ada MOGOK MOGOK TERLAMBAT ANTAR BARANG TERLAMBAT ANTAR BARANG FISH BONE Mengurai Masalah Man Machine Methode Equipment Environment/place
  • 10. METODE METODE SDM SDM MESIN MESIN Tidak dirawat Tidak dirawat MESIN TDK HIDUP Lupa servis Air aki habis Aki lemah. Jadwal servis tidak ada MOGOK MOGOK TERLAMBAT ANTAR BARANG TERLAMBAT ANTAR BARANG FISH BONE Mengurai Masalah Man Machine Methode Equipment Environment/place Sopir tdk cek Sopir tdk tahu Sopir lalai Skill & tanggung jawab rendah Skill & tanggung jawab rendah Tdk ada lap. Pakai & rawat Tdk ada lap. pengawasan Manaj.pengelolaa n lemah Manaj.pengelolaa n lemah
  • 11. Mengurai Masalah 11 SEBAB UTAMASEBAB UTAMA AKAR MASALAHAKAR MASALAH TERLAMBAT MENGANTAR BARANG TERLAMBAT MENGANTAR BARANG MOBIL MOGOKMOBIL MOGOK SDM TIDAK TERAMPIL SDM TIDAK TERAMPIL MESIN RUSAKMESIN RUSAK SISTEM TER- GANGGU SISTEM TER- GANGGU BUSI KOTOR BUSI KOTOR AKI LEMAH AKI LEMAH SHILL BOCOR SHILL BOCOR AIR AKI HABISAIR AKI HABIS SERVIS TERLAMBATSERVIS TERLAMBAT JADWAL SERVIS TDK ADAJADWAL SERVIS TDK ADA PERAWATAN LEMAHPERAWATAN LEMAH AKIBATAKIBAT MASALAHMASALAH UTAMAUTAMA SebabSebab DIAGRAM
  • 12. Memahami Masalah PERTANYAAN “MENGAPA” JAWAB MENGAPA TERLAMBAT ANTAR BARANG MENGAPA MOBIL MOGOK MENGAPA ACCU LEMAH MENGAPA AIR ACCU HABIS MENGAPA SERVICE TERLAMBAT MENGAPA JADUAL SERVICE BELUM ADA KARENA MOBIL MOGOK KARENA ACCU LEMAH KARENA AIR ACCU HABIS KARENA SERVICE TELAT KARENA JADUAL SERV. TDK ADA PERAWATAN LEMAH
  • 13. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 13 Proses Pengambilan Keputusan  Proses Pengambilan Keputusan menurut Herbert A. Simon, terdiri dari 3 (tiga) fase, yaitu : 1. Fase Intelegensia, merupakan fase pene- lusuran informasi untuk keadaan yang me- mungkinkan dalam rangka pengambilan keputusan. Data dan informasi diperoleh, diproses, dan diuji untuk mencari bukti-bukti yg dapat diidentifikasi.
  • 14. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 14 Proses Pengambilan Keputusan 2. Fase Desain : merupakan fase pencarian/ penemuan, pengembangan serta analisis kemungkinan suatu tindakan. Pada fase ini kegiatan yg dilakukan adalah peran-cangan dalam pengambilan keputusan. Fase ini terdiri dari : a. Identifikasi masalah b. Formulasi Masalah
  • 15. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 15 Proses Pengambilan Keputusan 3. Fase Pemilihan : merupakan fase seleksi alternatif atau tindakan yang dilakukan dari alternatif-alternatif tersebut. Alternatif yang dipilih kemudian diputuskan. Hasil kepu- tusan kemudian diimplimentasikan dalam proses pengambilan keputusan.
  • 16. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 16 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Ricahrad I. Levin, dkk., proses pe- ngambilan keputusan terdiri atas 6 (enam) tahap, yaitu : 1. Observasi : berupa aktivitas kunjungan lapangan, konprensi, observasi dan riset yg dapat menjadi informasi dan data penun- jang.
  • 17. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 17 Proses Pengambilan Keputusan 2. Analisis dan Pengenalan Masalah : berupa aktivitas penentuan penggunaan, penen-tuan tujuan dan penentuan batasan-batasan yg dapat menjadi pedoman atau petunjuk yg jelas untuk mencari pemecah-an yg dibutuhkan.
  • 18. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 18 Proses Pengambilan Keputusan 3. Pengembangan Model : berupa aktivitas peralatan pengambilan keputusan antar hubungan model matematik, riset yg dapat menjadi model yg berfungsi di bawah batasan lingkungan yg telah ditetapkan. 4. Memilih data masukan yg sesuai : berupa data internal dan eksternal, kenyataan, pendapat serta data bank komputer yg dpt menjadi input yg memadai utk mengerjakan dan mengetes model yg digunakan.
  • 19. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 19 Proses Pengambilan Keputusan 5. Perumusan dan Pengetesan yg dapat di- pertanggung jawabkan : berupa pengetesan, batasan dan pembuktian yg dapat menjadi pemecahan yg membantu pencapaian tujuan. 6. Penerapan Pemecahan : berupa aktivitas pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan manajamen serta penjelasan yg dpt menjadi pemahaman manajemen untuk menunjang model operasi dalam jangka yg lebih panjang.
  • 20. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 20 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Sir Francis Bacon, proses pengambilan keputusan terdiri dari 6 tahapan : 1. Merumuskan/mengidentifikasi masalah 2. Pengumpulan informasi 3. Mencari alternatif tindakan 4. Analisis alternatif 5. Memilih alternatif terbaik 6. Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil.
  • 21. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 21 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Prof. DR. Mr. S. Prajudi Atmosu- dirjo, peroses pengambilan keputusan terdiri dari : 1. Identifikasi masalah 2. Telaah masalah sesuai dengan macam, sifat, bentuk dan kompleksitasnya 3. Analisis situasi yg mempengaruhinya 4. Pemilihan alternatif yg dianggap tepat 5. Implementasi keputusan.
  • 22. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 22 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Rubeinstein dan Haberstroh, langkah-langkah dlm mengambil keputusan: a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif c. Pemilihan alternatif yg ada d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan
  • 23. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 23 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Newman, Summer, dan Warren merinci langkah pengambilan keputusan : a. Pembuatan suatu diagnosis b. Penemuan penyelesaian alternatif-alternatif c. Penganalisaan dan pembandingan alter- natif-alternatif d. Pemilihan rencana yg diambil
  • 24. Indrawani S/Teori Keputusan/2013 24 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Elbing, proses pengambilan ke- tusan dalam organisasi mencakup : a. Identifikasi dan diagnosis masalah b. Pengumpulan dan analisis data yg relevan c. Pengembangan dan evaluasi alternatif- alternatif d. Pemilihan alternatif terbaik e. Implementasi keputusan dan evaluasi thdp hasil.
  • 25.
  • 26. Kerangka Kerja Decision Support (DS)
  • 27. Decision Support System (DSS). • Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. • Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.
  • 28. Definitions • Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a computer- based system that aids the process of decision making.” • Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive, flexible, and adaptable computer-based information system, especially developed for supporting the solution of a non-structured management problem for improved decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use interface,and allows for the decision maker's own insights." • For Keen and Scott Morton (1978),a DSS couples the intellectual resources of individuals with the capabilities of the computer to improve the quality of decisions ("DSS are computer-based support for management decision makers who are dealing with semi-structured problems"). • For Sprague and Carlson (1982), DSS are "interactive computer-based systems that help decision makers utilize data and models to solve unstructured problems."
  • 29. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993): 1) Sistem yang berbasis komputer; 2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; 3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; 4) Melalui cara simulasi yang interaktif; 5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
  • 31. Tujuan DSS Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus: • Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur. • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
  • 32. Fitur dari DSS • DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja ad hoc, masalah- masalah yang tak diharapkan. • DSS dapat menyediakan representasi valid dari sistem di dunia nyata. • DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka waktu yang pendek/terbatas. • DSS dapat berevolusi sebagai mana halnya pengambil keputusan mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya. • DSS dapat dikembangkan oleh para profesional yang tak melibatkan pemrosesan data.
  • 33. Mengapa menggunakan DSS? • Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil. • Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. • Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis. • Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
  • 34. 6 alasan mengapa perusahaan- perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar: • Kebutuhan akan informasi yang akurat. • DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. • Kebutuhan akan informasi baru. • Manajemen diamanahi DSS. • Penyediaan informasi yang tepat waktu. • Pencapaian pengurangan biaya. • Alasan lain dalam pengembangan DSS adalah perubahan perilaku komputasi end-user. End-user bukanlah programer, sehingga mereka membutuhkan tool dan prosedur yang mudah untuk digunakan. Dan ini dipenuhi oleh DSS.
  • 35. Karakteristik DSS: • Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama. • Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya. • Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan tool pendukung, di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi tertentu.
  • 37. 1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. 3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda. 4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
  • 38. 5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation. 6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan). 7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
  • 39. 9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer). 1. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak. 2. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
  • 40. 12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS). 13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru. 14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
  • 41. Komponen DSS 1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
  • 43. The Data Management Subsystem Terdiri dari elemen-elemen: • DSS database. • Database management system. • Data directory. • Query facility.
  • 45. The Model Management Subsystem Terdiri dari elemen-elemen: • Model base. • Model base management system. • Modeling language. • Model directory. • Model execution, integration, and command.
  • 46. Elemen-elemen dan antarmukanya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
  • 47. The User Interface (Dialog) Subsystem Dialog subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang mampu melakukan hal-hal berikut ini: •Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda. •Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system. •Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang berbeda. •Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output. •Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya. •Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
  • 48. • Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output formatter). • Menyimpan data input dan output. • Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data plotting. • Memiliki windows yang memungkinkan berbagai fungsi ditampilkan bersamaan. • Dapat mendukung komunikasi diantara user dan pembuat DSS. • Menyediakan training dengan contoh-contoh (memandu user melalui input dan proses pemodelan). • Menyediakan fleksibelitas dan dapat beradaptasi sehingga DSS mampu untuk mengakomodasi berbagai masalah dan teknologi yang berbeda.
  • 49. Di bawah ini adalah skema dari Dialog Management
  • 50. The Knowledge Subsystem • Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek dari suatu masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan operasi dari komponen DSS lainnya. • Komponen knowledge management terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang diperlukan dari ES. • DSS yang mengikutsertakan komponen ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau knowledge-based DSS.
  • 51. User • Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer, atau pengambil keputusan. • DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana produksi, periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya. • Mengetahui siapa yang akhirnya benar-benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS. Secara umum, manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik pada kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus staf analisis adalah perantara antara manajemen dan DSS.
  • 52. • Walaupun dikategorikan ada manajer dan staf spesialis, terdapat berbagai sub kategori yang terlibat dalam pendesainan DSS. • Sebagai contoh, manajer terbagi atas level organisasi, wilayah fungsional, latar belakang pendidikan, sehingga hal ini memerlukan dukungan analisis yang baik. • Staf spesialis terbagi atas level pendidikannya, wilayah fungsional dimana mereka bertugas, dan hubungannya dengan pihak manajemen.
  • 53. Jenis-jenis DSS Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya menurut Steven L. Alter , 1976 adalah sebagai berikut: •Mengambil elemen-elemen informasi. •Menganalisis seluruh file. •Menyiapkan laporan dari berbagai file. •Memperkirakan dari akibat. Keputusan •Mengusulkan. keputusan •Membuat keputusan
  • 54. • Terdapat juga klasifikasi berdasarkan sifat situasi keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya: • Institutionalized DSS. Berhubungan dengan keputusan-keputusan yang sifatnya berulang. Contoh: Portfolio Management System (PMS). • Ad Hoc DSS. Berhubungan dengan masalah yang spesifik yang biasanya tak dapat diantisipasi ataupun berulang terjadinya. Contoh: Houston Minerals DSS membuat DSS khusus untuk mengevaluasi kelayakan joint venture.
  • 55. Hardware dan Software DSS • Time-sharing Network. Bila suatu organisasi tak memiliki komputer mainframe, tetapi memerlukan kemampuan seperti itu, maka pendekatan time- sharing bisa dipertimbangkan. Walaupun sudah memiliki mainframe pun, suatu organisasi juga bisa melakukan hal ini karena kenyataan bahwa waktu respon lebih baik dengan time-sharing network daripada pada sistem komputer in-house. Keuntungan lain adalah kecepatan dimana DSS tersebut dapat segera dibangun jika vendornya juga sebagai DSS builder, sebab vendor ini memiliki pengalaman menggunakan software dan membangun DSS yang serupa. • Kerugiannya adalah biaya kontrol. Jika suatu DSS sering digunakan, biaya time-sharing menjadi tinggi.
  • 56. • Mainframe, Workstation, Mini, atau Personal Computer. Tergantung ketersediaan dan layanan yang diinginkan, hanya saja sekarang ini kekuatan dari PC sudah menjelma jadi berlipat ganda dibandingkan dengan mainframe jaman dulu. • Distributed DSS. Berkaitan dengan jaringan komputer, dibuat juga Distributed DSS yang memiliki keuntungan dalam hal ketersediaan dan aksesnya terhadap data dan model di berbagai lokasi.
  • 57. Level Teknologi Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasikan 3 level teknologi DSS: •Specific DSS (DSS applications). “Final product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DSS (SDSS). Contoh: Houston Minerals membuat SDSS untuk menganalisis joint venture. •DSS Generators (atau Engines). Adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh: Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
  • 58. • DSS Tools. Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generator atau SDSS. Contoh: grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets. Relasi diantara 3 level di atas dapat digambarkan pada diagram di bawah ini:
  • 60. Laporan DSS • 1. Laporan berkala dan khusus Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporan khusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.
  • 61. 2. Laporan lengkap dan ringkas laporan lengkap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasi mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa urutan tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.
  • 62. Representasi DSS • Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu; • Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti; • Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal; • Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel; • Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis; • Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor; • Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi; • Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan • Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi.
  • 63. Manfaat DSS • DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. • DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. • DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. • Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
  • 64. Beberapa Keterbatasan DSS • Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya. • Kemampuan suatu DSS terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar). • Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan. • DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
  • 67. DSS dikembangkan dengan Teknologi Web Keunggulan • Kemudahan komunikasi dan kolaborasi • Download perangkat lunak DSS • Pembelian aplikasi DSS secara online • Pengumpulan data internal dan eksternal
  • 68. DSS Masa Depan 1. DSS berbasis PC akan terus tumbuh utamanya untuk dukungan personal. 2. Untuk DSS di institusi yang mendukung pengambilan keputusan berurutan dan saling berhubungan, kecenderungan ke depan adalah menjadi DSS terdistribusi. 3. Untuk dukungan keputusan saling berhubungan yang terkonsentrasi, group DSS akan lebih lazim di masa depan. 4. Produk-produk DSS akan mulai menggabungkan tool dan teknik- teknik AI. 5. Semua kecenderungan di atas akan menuju pada satu titik pada pengembangan berkelanjutan pada kemampuan sistem yang lebih user-friendly.
  • 69. Contoh Kasus: Kabinet di Pemerintahan Mesir • 32 kementerian, setiap kementerian bertanggung jawab pada 1 departemen. • Diketuai seorang Perdana Menteri. • 4 Komite yang dibantu dengan staf. IDSC (Information and Decision Support Center) untuk kabinet, tujuannya: • Mengembangkan informasi dan sistem dukungan bagi kabinet. • Mendukung pengadaan informasi terkelola bagi user dan pusat pendukung keputusan pada 32 kementerian. • Mengembangkan, mendukung, mengawali projek IS yang dapat mempercepat pengembangan Pemerintahan Mesir.
  • 70. Diagram dari Organizational DSS (ODSS) dalam Pemerintahan Mesir
  • 71. Berbagai DSS dibangun di dalamnya, tentu saja diantara mereka saling berelasi dan berhubungan. •Contoh: •DSS untuk perumusan kebijakan tarif. •DSS untuk manajemen utang. Ringkasan ODSS di Pemerintahan Mesir: •DSS skala besar ini memiliki integrasi dengan sistem manajemen data secara ekstensif. •Sistem ini digunakan baik untuk keputusan yang bersifat ad hoc maupun yang berulang.