SlideShare a Scribd company logo
Dinar D.K.

Yesaya
Ferdinand

Nada Bilqis

Fuji Lestari

SILOGISME
HIPOTESIS
Audyra
Mauretha

Layalia
Selma

Hafidz
Nuramdhan
SILOGISME
HIPOTESIS

• Silogisme hipotesis merupakan
proses penalaran yang
premisnya berupa pernyataan
bersyarat: P diakui atau
dipungkiri tentang S tidak secara
mutlak, melainkan bergantung
pada suatu syarat
(kalau.....maka.....).
Silogisme
Kondisional

SILOGILSME
HIPOTESIS
Dilema

Silogisme
Disjungtif
SILOGISME
KONDISIONAL

• Silogisme kondisional (bersyarat, conditional
syllogism) ialah silogisme yang premis mayornya
berupa keputusan kondisional.
• Keputusan kondisional adalah keputusan yang
mengandung suatu syarat, yaitu terdiri dari dua
bagian, yang satu dinyatakan benar jika syarat yang
dinyatakan dalam bagian lain dipenuhi.
“Jikalau turun hujan, maka jalan basah”
A

B

antecedens

konsekuens
Hukum-hukum
Silogisme Kondisional

Kalau antecedens benar
(dan hubungannya
sah), maka kesimpulan
akan benar.

Kalau kesimpulan salah
(dan hubungannya
sah), maka antecedens
salah pula.
BENTUK SAH
• Jika (A), maka
<B> ; Nah, (A).
Jadi <B>
• Jika (A), maka
<B>
Nah, tidak <B>
Jadi tidak (A)

BENTUK TIDAK
SAH
• Jika (A), maka
<B>
• Nah, <B> Jadi (A)
• Jika (A), maka
<B>
• Nah, tidak (A)
Jadi tidak <B>
SILOGISME
DISJUNGTIF
• Silogisme disjungtif ialah silogisme yang premis
mayornya terdiri dari keputusan disjungtif.
• Premis minor menyatakan atau memungkiri
salah satu dari ‘kemungkinan’ yang disebut
dalam mayor. Kesimpulan mengandung
kemungkinan yang lain.
BAGAN SILOGISME DISJUNGTIF:

A atau B
Nah, A
Jadi bukan B

A atau B
Nah, bukan A
Jadi B

• Keputusan disjungtif ialah: keputusan yang di
dalamnya terkandung suatu pilihan suatu pilihan antara
dua (atau lebih) kemungkinan (menunjukkan apa yang
disebut suatu ‘alternatif’, dinyatakan dalam kalimat
dengan atau . . . atau . . . .).
DISJUNGTIF DIBEDAKAN JADI 2:
DISJUNGTIF DALAM ARTI
SEMPIT
• Hanya mengandung dua
kemungkinan, tidak lebih
dan tidak kurang, tidak
dapat bersama-sama
benar, dan tidak ada
kemungkinan ketiga.
Jadi, dari dua kemungkinan
yang disebut hanya satu
dapat benar. Karena itu, ‘A
atau B’ dapat juga
dirumuskan: “Tidak dapat
bersama-sama A dan B.
Nah, A; jadi bukan B”

DISJUNGTIF DALAM ARTI
LUAS

• Dalam arti luas, A dan B
dapat sama-sama
benar, bahkan dapat
terjadi kemungkinan
ketiga. Misalnya:
“Dialah yang pergi, atau
saya (dapat juga
bersama-sama).”
DILEMA

• Dilema adalah semacam pembuktian, yang di dalamnya
terdiri dari dua atau lebih putusan disjungtif untuk ditarik
kesimpulan yang sama; atau dibuktikan bahwa dari masingmasing kemungkinan harus ditarik kesimpulan yang tidak
dikehendaki.
• Dilema merupakan suatu kombinasi dari berbagai bentuk
silogisme. Mayor terdiri dari sebuah putusan disjungtif.
Dalam minor diambil kesimpulan yang sama dari kedua
alternatif.a
BENTUK POKOK DILEMA
A, atau tidak A.
Nah, kalau A, maka B.
Kalau tidak A, toh B
Jadi B.
Hukum-hukum
DILEMA

Putusan disjungtif
harus
lengkap, menyebut
semua kemungkinan.

Konsekuensinya harus
sah

Kesimpulan lain tidak
mungkin (tak boleh
dapat di-‘retorsi’ atau
dibalik)
QUESTIONS?
THANKS!

More Related Content

What's hot

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
Taufik_Yui
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
arlanridfan farid
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Uwes Chaeruman
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Eman Mendrofa
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
Siti Hardiyanti
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
Aprilia Hapsari
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
Pet-pet
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
Huzairi Zairi
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
evi_21
 
penalaran tidak langsung preposisi kategoris II
penalaran tidak langsung preposisi kategoris IIpenalaran tidak langsung preposisi kategoris II
penalaran tidak langsung preposisi kategoris II
Rhea Prasetya
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 

What's hot (20)

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Unsur unsur penelitian ilmiah
Unsur unsur penelitian ilmiahUnsur unsur penelitian ilmiah
Unsur unsur penelitian ilmiah
 
Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
penalaran tidak langsung preposisi kategoris II
penalaran tidak langsung preposisi kategoris IIpenalaran tidak langsung preposisi kategoris II
penalaran tidak langsung preposisi kategoris II
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 

Viewers also liked

Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3
Pet-pet
 
Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3
Pet-pet
 
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 Dasar Logika Modul 1  Kb3 Dasar Logika Modul 1  Kb3
Dasar Logika Modul 1 Kb3
Pet-pet
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannyagueste97040
 
Dasar Logika Modul 1 Kb2
Dasar Logika Modul 1  Kb2Dasar Logika Modul 1  Kb2
Dasar Logika Modul 1 Kb2
Pet-pet
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Rika Ceriia
 
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Pet-pet
 
Logika pendahuluan
Logika pendahuluanLogika pendahuluan
Logika pendahuluan
Ida Ananda
 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
Yahya D'Liquifaction
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismeDesi Mustopa
 
silogisme
silogismesilogisme
silogisme
Kira R. Yamato
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Fuad Nasir
 

Viewers also liked (20)

Tugas b log
Tugas b logTugas b log
Tugas b log
 
Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3
 
Silogisme
SilogismeSilogisme
Silogisme
 
Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3
 
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 Dasar Logika Modul 1  Kb3 Dasar Logika Modul 1  Kb3
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 
Intro To Logic
Intro To LogicIntro To Logic
Intro To Logic
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannya
 
Dasar Logika Modul 1 Kb2
Dasar Logika Modul 1  Kb2Dasar Logika Modul 1  Kb2
Dasar Logika Modul 1 Kb2
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
SILOGISME
SILOGISMESILOGISME
SILOGISME
 
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
 
Logika pendahuluan
Logika pendahuluanLogika pendahuluan
Logika pendahuluan
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
silogisme
silogismesilogisme
silogisme
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
 
Logika scientifika 3
Logika scientifika 3Logika scientifika 3
Logika scientifika 3
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 

Similar to Silogisme hipotesis

Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Siti Hardiyanti
 
Silogisme
Silogisme Silogisme
Silogisme
Paul Aurel
 
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Tutis Pebriyani
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
Siti Hardiyanti
 
SILOGISME.pdf
SILOGISME.pdfSILOGISME.pdf
SILOGISME.pdf
ssuserace98a
 

Similar to Silogisme hipotesis (6)

Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Silogisme
Silogisme Silogisme
Silogisme
 
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
SILOGISME.pdf
SILOGISME.pdfSILOGISME.pdf
SILOGISME.pdf
 

More from Fuji Lestari

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
 
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Fuji Lestari
 
Riset formatif kampanye dan propaganda
Riset formatif kampanye dan propagandaRiset formatif kampanye dan propaganda
Riset formatif kampanye dan propaganda
Fuji Lestari
 
Logika (kesalahan berpikir)
Logika (kesalahan berpikir)Logika (kesalahan berpikir)
Logika (kesalahan berpikir)Fuji Lestari
 
Permasalahan Pemilu 2009
Permasalahan Pemilu 2009Permasalahan Pemilu 2009
Permasalahan Pemilu 2009Fuji Lestari
 
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukumPelanggaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukumFuji Lestari
 
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukumPelangaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukumFuji Lestari
 
Aktualisasi penyampaian
Aktualisasi penyampaianAktualisasi penyampaian
Aktualisasi penyampaianFuji Lestari
 
Optimalisasi persiapan berpidato
Optimalisasi persiapan berpidatoOptimalisasi persiapan berpidato
Optimalisasi persiapan berpidatoFuji Lestari
 

More from Fuji Lestari (12)

Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
 
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Riset formatif kampanye dan propaganda
Riset formatif kampanye dan propagandaRiset formatif kampanye dan propaganda
Riset formatif kampanye dan propaganda
 
Iklim kelompok
Iklim kelompokIklim kelompok
Iklim kelompok
 
Logika (kesalahan berpikir)
Logika (kesalahan berpikir)Logika (kesalahan berpikir)
Logika (kesalahan berpikir)
 
Permasalahan Pemilu 2009
Permasalahan Pemilu 2009Permasalahan Pemilu 2009
Permasalahan Pemilu 2009
 
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukumPelanggaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelanggaran terhadap polstranas di bidang hukum
 
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukumPelangaran terhadap polstranas di bidang hukum
Pelangaran terhadap polstranas di bidang hukum
 
Komunikan
KomunikanKomunikan
Komunikan
 
Aktualisasi penyampaian
Aktualisasi penyampaianAktualisasi penyampaian
Aktualisasi penyampaian
 
Optimalisasi persiapan berpidato
Optimalisasi persiapan berpidatoOptimalisasi persiapan berpidato
Optimalisasi persiapan berpidato
 

Silogisme hipotesis

  • 1. Dinar D.K. Yesaya Ferdinand Nada Bilqis Fuji Lestari SILOGISME HIPOTESIS Audyra Mauretha Layalia Selma Hafidz Nuramdhan
  • 2. SILOGISME HIPOTESIS • Silogisme hipotesis merupakan proses penalaran yang premisnya berupa pernyataan bersyarat: P diakui atau dipungkiri tentang S tidak secara mutlak, melainkan bergantung pada suatu syarat (kalau.....maka.....).
  • 4. SILOGISME KONDISIONAL • Silogisme kondisional (bersyarat, conditional syllogism) ialah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan kondisional. • Keputusan kondisional adalah keputusan yang mengandung suatu syarat, yaitu terdiri dari dua bagian, yang satu dinyatakan benar jika syarat yang dinyatakan dalam bagian lain dipenuhi.
  • 5. “Jikalau turun hujan, maka jalan basah” A B antecedens konsekuens
  • 6. Hukum-hukum Silogisme Kondisional Kalau antecedens benar (dan hubungannya sah), maka kesimpulan akan benar. Kalau kesimpulan salah (dan hubungannya sah), maka antecedens salah pula.
  • 7. BENTUK SAH • Jika (A), maka <B> ; Nah, (A). Jadi <B> • Jika (A), maka <B> Nah, tidak <B> Jadi tidak (A) BENTUK TIDAK SAH • Jika (A), maka <B> • Nah, <B> Jadi (A) • Jika (A), maka <B> • Nah, tidak (A) Jadi tidak <B>
  • 8. SILOGISME DISJUNGTIF • Silogisme disjungtif ialah silogisme yang premis mayornya terdiri dari keputusan disjungtif. • Premis minor menyatakan atau memungkiri salah satu dari ‘kemungkinan’ yang disebut dalam mayor. Kesimpulan mengandung kemungkinan yang lain.
  • 9. BAGAN SILOGISME DISJUNGTIF: A atau B Nah, A Jadi bukan B A atau B Nah, bukan A Jadi B • Keputusan disjungtif ialah: keputusan yang di dalamnya terkandung suatu pilihan suatu pilihan antara dua (atau lebih) kemungkinan (menunjukkan apa yang disebut suatu ‘alternatif’, dinyatakan dalam kalimat dengan atau . . . atau . . . .).
  • 10. DISJUNGTIF DIBEDAKAN JADI 2: DISJUNGTIF DALAM ARTI SEMPIT • Hanya mengandung dua kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang, tidak dapat bersama-sama benar, dan tidak ada kemungkinan ketiga. Jadi, dari dua kemungkinan yang disebut hanya satu dapat benar. Karena itu, ‘A atau B’ dapat juga dirumuskan: “Tidak dapat bersama-sama A dan B. Nah, A; jadi bukan B” DISJUNGTIF DALAM ARTI LUAS • Dalam arti luas, A dan B dapat sama-sama benar, bahkan dapat terjadi kemungkinan ketiga. Misalnya: “Dialah yang pergi, atau saya (dapat juga bersama-sama).”
  • 11. DILEMA • Dilema adalah semacam pembuktian, yang di dalamnya terdiri dari dua atau lebih putusan disjungtif untuk ditarik kesimpulan yang sama; atau dibuktikan bahwa dari masingmasing kemungkinan harus ditarik kesimpulan yang tidak dikehendaki. • Dilema merupakan suatu kombinasi dari berbagai bentuk silogisme. Mayor terdiri dari sebuah putusan disjungtif. Dalam minor diambil kesimpulan yang sama dari kedua alternatif.a
  • 12. BENTUK POKOK DILEMA A, atau tidak A. Nah, kalau A, maka B. Kalau tidak A, toh B Jadi B.
  • 13. Hukum-hukum DILEMA Putusan disjungtif harus lengkap, menyebut semua kemungkinan. Konsekuensinya harus sah Kesimpulan lain tidak mungkin (tak boleh dapat di-‘retorsi’ atau dibalik)