SlideShare a Scribd company logo
SHE LEADERSHIP
ENVIRONMENTAL HEALTH &
SAFETY
TAHUN 2020
KONDISI YANG
TERJADI?
No
Loss
REFOCUS
DASAR HUKUM
Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada
Peraturan Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang-
undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau standar
internasional.
PP No.50 tahun 2012
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sama yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku
UU No.13 tahun 2003
tentang
ketenagakerjaan
DASAR HUKUM
Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menetapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
UU No.13 tahun 2003
tentang
ketenagakerjaan
Konsep Safety
Data dari BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun 2019
menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah
105.182 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak
2.375 orang.
Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia
meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan
kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat
kerja.
KONSEP DASAR
Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat angka
kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap
tahun.
HW. Heinrich Teory
Human
±88%
Equipment &
Environment
± 10%
Unsafe Acts – Unsafe Condition = 98%
UNFORTUNE FACTOR = 2 %
A C C I D E NT…….
Konsep K3
Konsep
pekerjaan
ENVIRONMENT
SOCIETY
Provide safe
and healthy
workplaces (Menyediakan
tempat kerja yang aman &
Sehat)
Prevent work-related
injury and ill health
(Mencegah cedera terkait
pekerjaan dan kesehatan yang
buruk)
Improve its OH&S
Performance
(Meningkatkan Kinerja K3)
Promoting and
protecting workers
(Mempromosikan dan
melindungi pekerja)
Fokus dalam Sistem Manajemen K3L
STRUKTURAL FUNGSIONAL ANTAR DEPARTEMEN
(Masuk di Job
Description)
(Dengan surat penunjukan) (Standar Tertulis)
General Manager Kepala Teknik Security Department
Deputy General ManagerWakil Kepala Teknik HR Department
Anggota Steering Committee Training Department
General Superintendent Anggota Crisis Management
Team
Road Maintenance
Department
Superintendent Anggota Taskforce Medical Services
Supervisor Anggota Crisis Management
Team
Engineering Department
Leader HSE Representative Purchasing Department
Karyawan Senior Sukarelawan Fire and
Rescue
Public Affars Department
Karyawan Fire Warden Corporate Communication
Karyawan Junior First Aider
HSE Department
Helper
Peran dan Tanggung Jawab K3
Kedewasaan Sistem K3
Avoidance
Driven
Compliance
Driven
Values
Driven
K3
Beban
K3
Tuntutan
K3
Prioritas
K3
Tujuan
K3
Nilai
hidup
K3
Siapa
kita
LEADERSHIP
Pengertian kepemimpinan / leadership
adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk mempengaruhi orang lain dalam hal
bekerja yang bertujuan untuk mencapai sasaran
dan target tertentu.
Pemimpin adalah TOP MANAJEMEN atau peran
dalam sistem di sebuah organisasi.
DEFINISI
KEPEMIMPINAN ADALAH...
Suatu ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau
kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
“Pemimpin” dan “Manajer”
Mendorong perubahan
Menetapkan visi & arah
Memotivasi orang utk berhasil
Melihat persoalan scr luas (“big
picture”)
Memutuskan scr rasional dan
intuitif
Mengadaptasikan strategi utk
mewujudkan visi
Mendorong munculnya
“penentang” fungsional
Memberikan otonomi kepada
orang lain
PEMIMPIN MANAJER
 Mengelola status quo
 Fokus pada rencana, jadwal,
anggaran
 Memantau & mengontrol sumber
daya
 Mengelola sasaran yg rinci &
penting
 Menganalisis, meng-evaluasi,
memutuskan
 Mengacu pd strategi & mengubah
scr incremental
 Mengontrol “penentang” agar
pekerjaan selesai
 Mendelegasikan
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
2. Teori Perilaku
3. Teori Kontingensi
4. Teori Situasional
5. Teori Jalur Tujuan
TEORI SIFAT
Teori yang mempertimbangkan
kualitas dan karakteristik
personal yang
mendiferensiasikan para
pemimpin dari yang bukan
para pemimpin.
 Teori sifat berfokus pada
kualitas dan karakteristik
personal.
TEORI PERILAKU
 Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-
perilaku pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan
yang berarti jika dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin,
maka kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila kepemimpinan
bisa diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar.
 Perbedaan yang paling mendasar antara teori sifat dan teori
perilaku adalah terletak pada asumsi yang mendasarinya. Jika
teori sifat yang benar, maka pada dasarnya kepemimpinan
dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori perilaku yang benar,
maka kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan.
TEORI KONTINGENSI
(Model Fiedler)
 Fred Fiedler mengembangkan model kontingensi pertama kali bagi
kepemimpinan.
 Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif akan
bergantung pada kecocokan yang tepat antara gaya kepemimpinan
dan seberapa besar situasi memberikan kendali dan pengaruh
terhadap pimpinan.
 Hasil yang dikemukakan pada model Fiedler adalah jika ada situasi
dimana suatu kelompok menuntut seorang pemimpin yang
berorientasi tugas tetapi justru pemimpinnya berorientasi hubungan,
maka situasi tersebut harus dimodifikasi misalkan dengan mengganti
pemimpin yang ada sehingga keefektifan optimum dapat tercapai.
TEORI SITUASIONAL
 Model yang berkaitan dengan teori
situasional dikembangkan oleh Paul
Hersey dan Ken Blanchard.
 Teori ini lebih menekankan pada
pengikut dibandingkan dengan
pemimpin untuk tercapainya
kepemimpinan yang efektif.
 kepemimpinan yang efektif
bergantung dari tingkat kesiapan
atau kedewasaan para
pengikutnya.
Situational Leadership Model
Source: Jerald Greenberg. Managing Behavior in Organizations: Science in Service (Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall, 1996).
TEORI JALUR TUJUAN
 Teori jalur-tujuan pada mulanya
dikembangkan oleh Robert House.
 Pada prinsipnya teori ini berpendapat bahwa
merupakan tugas si pemimpin untuk
membantu pengikutnya dalam mencapai
tujuan mereka dan untuk memberikan
pengarahan dan dukungan agar dapat
dipastikan tujuan mereka sesuai dengan
sasaran secara keseluruhan dari suatu
kelompok atau organisasi.
LEADERSHIP – KLAUSUL 5
Pentingnya peran dari Manajemen Puncak dalam
memimpin (mengarahkan) dan komitmen kuat dalam
sistem manajemen K3L.
Pada saat yang sama, Manajemen Puncak juga perlu
melibatkan pekerja dalam mencapai tujuan K3L.
POIN PENTING ISO 45001:2018 & ISO 14001:2015
● Mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas terkait K3L dalam
organisasi.
● Memastikan kebijakan K3L dan tujuan K3L, integrasi sistem
manajemen K3, sumber daya, promosi peningkatan berkelanjutan.
● Mengkomunikasikan pentingnya Sistem Manajemen K3L.
● Melindungi pekerja dari tindakan balasan (karena melaporkan insiden,
bahaya, risiko dan peluang.
5.1 Leadership and commitment
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan menurut Robbins & Judge :
1. Kharismatik
2. Transaksional
3. Transformasional
4. Visioner
adalah prilaku (tingkah laku) pemimpin
pada saat ia berusaha mempengaruhi
perilaku orang-orang yang dikelolanya.
1. GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK
 Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang
luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin
mereka.
Lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang
berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan mampu
mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain.
b. Risiko personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal
tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri
untuk meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistiskendala
lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif
(sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsive
terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku
yang dianggap baru dan berlawanan dengan norma.
2. GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
 Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang
memandu atau memotivasi para pengikut mereka
menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas.
 Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus
pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa adanya
usaha untuk menciptakan perubahan bagi
bawahannya.
1. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang
dilakukan, menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui
pencapaian.
2. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari
penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh tindakan
perbaikan.
3. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya
jika standar tidak dipenuhi.
4. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan
keputusan.
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transaksional:
3. Gaya KepemimpinanTransformasional
 Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian
pada hal-hal dan kebutuhan pengembangan masing-
masing pengikut.
 Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para
pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu
mereka memandang masalah lama dengan cara-cara
baru, dan mereka mampu menggairahkan,
membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk
mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran
kelompok
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional:
1. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi,
menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan
kepercayaan.
2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi,
menggunakan symbol untuk memfokuskan pada usaha,
menggambarkan maksud penting secara sederhana.
3. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia,
rasionalitas, dan pemecahan masalah secara hati-hati.
4. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi,
melayani karyawan secara pribadi, melatih dan
menasehati.
4. Gaya Kepemimpinan Visioner
 Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang
realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi
yang tengah tumbuh dan membaik. Visi ini jika diseleksi dan
diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar
yang bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa
depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber
daya untuk mewujudkannya.
KEKUASAAN (POWER)
 Kekuasaan: kemampuan untuk mempergunakan
kekuatan
 BEDA KEKUASAAN DENGAN WEWENANG adalah...........
• Kekuasaan: kemampuan
• Wewenang: Hak untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat
dilaksanakan dengan baik atau kekuasaan yang secara
asli melekat pada jabatan yang diduduki oleh pemimpin.
Atau dengan kata lain
Wewenang adalah kekuasaan yang disahkan oleh suatu
peranan formal seseorang dalam suatu organisasi.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
1. Reward Power : Kekuasaan yang berdasarkan imbalan yang
dimiliki pemimpin.
2. Coercive Power: Kekuasaan yang berdasarkan Kekerasan /
hukuman yang dimiliki pemimpin.
3. Legitimate Power: Kekuasaan yang berdasarkan Undang-
Undang / Hukum yang dimiliki pemimpin.
4. Expert Power: Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau
keterampilan dan pengetahuan pemimpin.
5. Referent Power: Kekuasaan yang berdasarkan hubungan atau
mengidentifikasikan pimpinan dan mengaguminya serta ingin
memperoleh penerimaan dari pimpinan.
Semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan maka semakin
berpeluang orang tersebut turut menikmati kekuasaan.
5. Leadership /
Kepemimpinan
5.1 Leadership and
commitment / Kepemimpinan
dan Komitmen
5.1.1 General / Umum
5.1.2 Customer focus / Fokus
Pelanggan
5.2 Policy / Kebijakan
5.2.1 Developing the quality
policy / Penyusunan kebijakan
mutu
5.2.2 Communicating the
quality policy /
Mengkomunikasikan kebijakan
mutu
5.3 Organizational roles,
responsibilities and authorities
/ Aturan organisasi,
tanggungjawab dan wewenang
Plan Do
CheckAction
LEADERSHIP
DALAM SMM ISO 9001:2015 Klausul 5
5.1 OHS Policy (1)
● Mencakup komitmen untuk :
- Menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk
pencegahan cedera dan sakit;
- Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku dan
persyaratan lainnya;
- Menghilangkan bahaya-bahaya dan mengurangi risiko-risiko K3;
- Peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen K3;
- Mencakup komitmen untuk konsultasi dan partisipasi pekerja, dan
bila ada, perwakilan pekerja.
5.1 OHS Policy (2)
● OHS Policy harus :
- Tersedia sebagai informasi
terdokumentasi;
- Dikomunikasikan kepada
pekerja di dalam organisasi;
- Tersedia untuk pihak yang
berkepentingan, sesuai
- kebutuhan;
- Tetap relevan dan sesuai.
5.1.1 Umum
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan
komitmen terhadap sistem manajemen mutu dengan cara:
 Mengambil peran dalam penerapan sistem;
 Menatapkan kebijakan dan sasaran mutu
 Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen mutu
ke dalam proses bisnis organisasi;
 mendorong penggunaan pendekatan proses dan pemikiran
berbasis risiko;
5.1 Leadership
and commitment /
Kepemimpinan
dan Komitmen
5. Leadership / Kepemimpinan
5.1.2 Fokus Pelanggan
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan
komitmen terhadap fokus pelanggan dengan :
 persyaratan pelanggan persyaratan hukum dan peraturan
yang berlaku secara konsisten dipenuhi;
 Risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi produk dan
jasa kemampuan ditentukan dan diatasi
 Fokus peningkatan kepuasan pelanggan tetap terpelihara
5.2.1 Penetapan Kebijakan Mutu
 Sesuai dengan tujuan, isu internal/eksternal organisasi
 Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan
 Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan
 Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran mutu
5.2.2 Mengkomunikasikan Kebijakan Mutu
 tersedia,dipelihara,Terdokumentasi
 Dikomunikasikan dan dipahami
 Tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan, sesuai yang
dibutuhkan
5.2 Quality
Policy /
Kebijakan
Mutu
5. Leadership / Kepemimpinan
Manajemen Puncak (Top Management) memastikan :
 Tanggung jawab dan wewenang ditetapkan, dikomunikasikan,
dipahami dalam organisasi bertujuan untuk:
a) memastikan bahwa sistem manajemen mutu sesuai dengan
persyaratan standar;
b) memastikan bahwa proses relevan dengan organisasi;
c) Memastikan kinerja sistem manajemen mutu dan peluang
dijalankan;
d) memastikan pentingnya fokus pelanggan diseluruh
organisasi;
e) memastikan bahwa integritas sistem manajemen mutu
dipelihara ketika perubahan pada sistem manajemen mutu
direncanakan dan diimplementasikan.
5.3
Organizational
roles,
responsibilities
and authorities
/ Aturan
Organisasi,
Tanggungjawab
dan Wewenang
5. Leadership / Kepemimpinan
Powerful Leader
•Kepercayaan
• Kredibilitas
When leaders say
one thing but do
another, they erode
trust, a critical
element of
Productive
leadership.
Ketika yang kita
lakukan berbeda
dengan yang kita
ucapkan, maka
lambat laun hilanglah
kepercayaan orang
pada kita
CIRI-CIRI
LEADER – PEMIMPIN
1. Memulai duluan
2. Bergerak sendiri
mengikuti standar
3. Tahu kapan mulai
dan kapan berhenti
4. Banyak ide-ide
5. Berpikir jauh ke
depan
FOLLOWER- PENGIKUT
1. Mengekor saja
2. Menunggu diperintah
3. Perlu diingatkan
4. Mengikuti ide orang
lain
5. Ikut saja
8 Leadership
Principles
1.Kepemimpinan
besar mulai dari diri
sendiri, bukan
posisi.
2. Kepemimpinan besar
adalah perihal tingkat
pengaruh kita kepada
orang lain, bukan
tingkat otoritas.
8 Leadership
Principles
3. Pemimpin besar
banyak mendengar,
di samping
kemampuan
komunikasi.
8 Leadership
Principles
4. Kepemimpinan
besar adalah
perihal
kebijaksanaan,
bukan kecerdasan
8 Leadership
Principles
5.Untuk bisa memimpin
dengan baik, kita harus
terlebih dahulu bisa
menjadi pengikut yang
baik.
8 Leadership
Principles
6. Pemimpin besar
menciptakan
stabilitas dan
penggerak
perubahan
8 Leadership
Principles
7. Pemimpin hebat
memakai
powernya dengan
cara
memberikannya
kepada orang lain.
8 Leadership
Principles
8. Pemimpin yang efektif
membutuhkan
keberanian
8 Leadership
Principles
Membangun
Perilaku
Apakah Strategi SHE kita masih:
Mencari yang salah,
Mempermalukan atau Melatihnya?
Proses Membangun Perilaku (1)
Skill Drill
(praktek
melakukan
perilaku yang
diinginkan)
Pra
Kontemplasi
(belum tahu
bahaya)
Kontempla
si (menyadari
masalah dan
perubahan
perilaku yang
diinginkan)
Persiapan
(ingin
memulai
tindakan)
Action
(mulai
memprakte
kkan
perilaku
yang baru)
Perawatan
(agar tetap
menjalankan
perilaku
barunya
sebagai
kebiasaan)
Pelatihan
EHS
Proses Membangun Perilaku (2)
DIBERI
TAHU
BELUM
TAHU
RAGU
-
MELAKUK
AN TEST
CASE
MELAKUK
AN WAKTU
DIAWASI
MELAKUK
AN INGIN
DIAPRESIA
SI
BANGGA
MELAKUKA
N
100%
(MALU,
MERASA
DOSA
KALAU
MELANGGA
R)
Pelatihan
EHS
40%
60%
80%
20%
0%
The Power of
Recognition
(Pengakuan atas
prestasi))
Implikasi Ucapan Terimakasih
• Atasan senang saya
melakukan itu
• Atasan mau saya melakukan
begitu lagi
• Itu to standar atasan
• Saya dipedulikan bos
• Karya saya diakui
• Yang saya lakukan penting
Tidak Memberi Apresiasi
Meninggalkan pesan bahwa:
• Bos tidak setuju dengan
yang saya lakukan
• Bos tidak mau saya
mengulangi itu lagi
• Yang saya lakukan tidak
penting bagi bos
• Oh itu bukan standar bos
• Bingung apa to maunya bos
Apresiasi untuk
membangun
Perilaku K3L
1001 CARA UNTUK
MENGATAKAN
“GREAT JOB”
• Bagus,
• Hebat,
• Super
• Luar biasa
• Makasih ya
• Terimakasih
• Thanks
• Super kamu telah konsisten memakai
seatbelt
• Kamu kelihatan profesional tadi
berhenti di rambu STOP
• Bagus sekali, kamu disiplin mengikuti
speed limit
• Selamat, kamu sudah menyelesaikan
shift dengan aman
• Hebat, saya paling suka melihat kamu
memberi aba2 untuk mengangkat
Ucapan Terimakasih kepada Karyawan
Ucapan Terimakasih kepada Karyawan
• Bagus,
• Hebat,
• Super
• Luar biasa
• Makasih ya
• Terimakasih
• Thanks
• Saya suka, JSA mu akurat sekali
• Super, APD mu lengkap
• Terimakasih kamu telah lantai shop
mu bersih
• Profesional sekali, kamu
membersihkan spill tadi sesuai SOP
• Memang beda, kamu selalu datang
tepat waktu
• Kau keras, laporanmu masuk
pertama
KOMUNIKASI POSITIF
INTERAKSI POSITIF
V
S
REFLECTION
BASED
SAFETY
Followership
(Keikutsertaan)
KEMAMPUAN
RENDAH
KEMAUAN TINGGI
KEMAMPUAN
RENDAH
KEMAUAN RENDAH
KEMAMPUAN TINGGI
KEMAUAN TINGGI
KEMAMPUAN
TINGGI
KEMAUAAN
RENDAH
MAMPU
MA
U
Tinggi
Tinggi
Rendah
Mapping Tim
Tujuan yang
diformalkan atau
aturan-aturan yg kaku
Pekerjaan yg tidak
ambigu atau sangat
memuaskan
Kelompok-kelompok
kerja yang kompak
atau kohesif
Pekerja yg
berpengalaman atau
sangat terlatih
Apakah
Kepemimpinan
Selalu Relevan?
Dimensi Kepercayaan (Trust)
Integritas
 Kejujuran dan kesatuan kata & perbuatan
Kompetensi
 Pengetahuan & keterampilan teknis dan interpersonal
Konsistensi
 Reliabilitas, predictability, dan judgment yg baik dalam
menangani berbagai situasi
Kesetiaan
 Kemauan utk melindungi & menjaga nama baik ssorang
Keterbukaan
 Kemauan utk berbagi gagasan dan informasi secara
bebas/terbuka
Membangun Kepercayaan
• Terapkan
keterbukaan
• Kembangkan
keadilan
• Ungkapkan
perasaan
• Jaga kerahasiaan
• Konsisten
• Pegang janji
• Katakan
kebenaran
• Tunjukkan
kompetensi
Apa Yang Anda
Lakukan >>>
DIAM ??????
ATAU SEPERTI ?????
B 4456
• B 4456 monitor
• Monitor pak …..
• Terimakasih kamu
sudah berhenti di stop
sign. Kamu
profesional.
B 4456
Bagus sekali, kemarin kamu
berhenti di Stop sign
Kapan to pak?
Hebat
Laporan
bulananmu selalu
kamu kirim tepat
waktu
Apa yang sebaiknya
anda lakukan waktu
melihat karyawan
bekerja di ketinggian
sudah memakai full
body harness dan
perlengkapannya
dengan benar
Risk Management
Perilaku
Perkembangan
Risiko
Kegiatan Pekerjaan
“Accident”
29
1
29
1
300
CONTOH
SAFETY LEADERSHIP
Kembangkan Komunikasi yang Baik di Anda
Tempat kerja
 Dorong komunikasi terbuka tentang masalah keselamatan dan
kesehatan
 Ketika karyawan yakin Anda akan mendengarkan, mereka akan
memberi tahu Anda apa yang salah! Dan membantu Anda
memperbaikinya!
 Jangan pernah menghukum karyawan karena melaporkan "Nyonya
Dekat"
 Gunakan "Learning Cycle" daripada "Blame Cycle"
– Bagaimana KAMI dapat memperbaiki masalah ini (belajar)?
vs. mengapa ANDA mengacaukan (menyalahkan)?
 Ketika karyawan mengajukan pertanyaan yang jujur, beri mereka
jawaban yang jujur ​​dan nyata!
Dorong "Dukungan" Karyawan untuk Program
KeselamatanAnda ...
 Dengan menanyakan karyawan Anda bagaimana
"memperbaiki" masalah, Anda akan mendengar ide-ide
mereka… menggunakan ide-ide yang bagus
 Ketika karyawan Anda melihat Anda mendengarkan
mereka, mereka akan dapat menerima program
keselamatan sebagai "milik mereka" (kolaborasi antara
manajemen dan pekerja) dan menjadikannya program
yang sukses dan efektif
Permintaan Kinerja Keselamatan dan
Kesehatan dari Karyawan Anda
 Melatih karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan benar
(pertama kali)
 Latih karyawan untuk selalu menghindari "jalan pintas"
 Cukup sering mengamati praktik kerja dan individu untuk
memastikan bahwa pekerjaan / tugas telah dilakukan sesuai
dengan pelatihan yang diterima
 Jika karyawan diamati melakukan pekerjaan yang
bertentangan dengan pelatihan, pastikan karyawan
memahami pelatihan, melatih ulang, mengamati pekerjaan,
memantau ...
 Mendisiplin dengan tegas dan cepat karyawan yang berulang
kali tidak mengikuti pedoman keselamatan & kesehatan kerja
yang ditetapkan
BERI CONTOH …
 “Walk your Walk… Talk your Talk”
 Saat Anda meminta karyawan & kontraktor untuk
mengenakan APD di area kerja tertentu, pastikan Anda
juga mengenakan APD yang sama (wajib)
 Aturan keselamatan HARUS ditegakkan secara sepihak
dengan memperhatikan individu
 Saat Anda meminta karyawan Anda untuk mengenakan
sabuk pengaman saat bekerja, pastikan mereka tidak
pernah menangkap Anda tanpa Anda sedang
menggunakannya!
Rapat K3 / Safety Meeting Berkala
 Ingatlah keamanan setiap saat & sering bertemu
 Diskusikan pekerjaan yang jarang atau tidak biasa sebelum
melakukannya (pertemuan khusus, jika perlu)
 Konfirmasikan & perkuat Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
yang ada
 Mempresentasikan dan mendiskusikan kebijakan keselamatan
dan kesehatan baru yang baru atau yang diusulkan
 Perbarui karyawan tentang peraturan kesehatan & keselamatan
baru
Kritisi apa yang ada untuk untuk
tampil lebih efektif
KEAMANAN DAN
KESELAMATAN DI TEMPAT
KERJA ?
Kembangkan sebuah Efektif Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Apakah Program
Keselamatan & Kesehatan
Anda meliputi:
– Program HazCom
– Keamanan Listrik
– Energi LO / TO
– Konservasi Pendengaran
– Masalah Keamanan Umum
– Prosedur pelaporan
Kecelakaan / Insiden,
termasuk informasi
"Nyonya Dekat"
• Penggunaan APD
• Pengenalan Bahaya &
Pencegahan Kecelakaan
• Semua kesempatan
• Pekerjaan / Pelatihan
Khusus
• Sertakan Kontraktor,
Vendor, Pengunjung, dll.
• Hierarki kontak & nomor
telepon
• MSHA Wajib & pelatihan
lainnya
ZERO ACCIDENT
 Ketika karyawan dapat secara konsisten pulang tanpa
cedera & sehat… itu bukanlah kecelakaan
 Anda telah bekerja sama sebagai satu tim dan telah
berkolaborasi dalam rencana keselamatan dan
kesehatan kerja yang efektif
 Kecelakaan tidak terjadi, itu DISEBABKAN
Sebelum Anda melakukan tindakan tidak aman - BERPIKIR!
Seseorang mengandalkan Anda untuk pulang dengan selamat di akhir giliran kerja Anda.
Pikirkan orang itu ketika Anda memilih antara cara yang aman dan tidak!
Pikirkan keselamatan – bekerja dengan aman – setiap detik di setiap shift–
demi keluargamu!
SHE Leadership

More Related Content

What's hot

AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptxAWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AliFRizaldi1
 
Materi Training ISO 14001
Materi Training ISO 14001Materi Training ISO 14001
Materi Training ISO 14001
Sri Sulastri
 
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.pptKiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Rafathar3
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Herry Prakoso
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
Ainur
 

What's hot (20)

Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptxAWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
 
Materi Training ISO 14001
Materi Training ISO 14001Materi Training ISO 14001
Materi Training ISO 14001
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Kiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.pptKiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.ppt
 
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemPemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
 
Safety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxSafety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptx
 
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.pptKiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Audit SMK3
Audit SMK3Audit SMK3
Audit SMK3
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Form HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docxForm HIRADC (2).docx
Form HIRADC (2).docx
 
Lorco’s Preview of Safety Campaign Media
Lorco’s Preview of Safety Campaign MediaLorco’s Preview of Safety Campaign Media
Lorco’s Preview of Safety Campaign Media
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 

Similar to SHE Leadership

Kepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaanKepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaan
maureen07
 
teori-manajemen-kepemimpinan.ppt
teori-manajemen-kepemimpinan.pptteori-manajemen-kepemimpinan.ppt
teori-manajemen-kepemimpinan.ppt
NurMuarifi
 
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas 6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas  6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...tugas mata kuliah kepemimpinan kelas  6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas 6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
Novii20
 

Similar to SHE Leadership (20)

Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri MediaKepemimpinan (Leadership) di Industri Media
Kepemimpinan (Leadership) di Industri Media
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxSupervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
 
Kepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaanKepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaan
 
Teori manajemen-kepemimpinan
Teori manajemen-kepemimpinanTeori manajemen-kepemimpinan
Teori manajemen-kepemimpinan
 
2.teori dan model kepemipinan
2.teori dan model kepemipinan2.teori dan model kepemipinan
2.teori dan model kepemipinan
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
 
teori-manajemen-kepemimpinan.ppt
teori-manajemen-kepemimpinan.pptteori-manajemen-kepemimpinan.ppt
teori-manajemen-kepemimpinan.ppt
 
Teori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen KepemimpinanTeori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen Kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
[Ob] fiedler's leadership model
[Ob] fiedler's leadership model[Ob] fiedler's leadership model
[Ob] fiedler's leadership model
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas 6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas  6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...tugas mata kuliah kepemimpinan kelas  6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
tugas mata kuliah kepemimpinan kelas 6a manajemen sdm anggota kelompok novi ...
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN_stmik palangkaraya.pdf
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN_stmik palangkaraya.pdfKEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN_stmik palangkaraya.pdf
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN_stmik palangkaraya.pdf
 
Vira Naharis M.D
Vira Naharis M.DVira Naharis M.D
Vira Naharis M.D
 
Strategi Pemimpinan
Strategi PemimpinanStrategi Pemimpinan
Strategi Pemimpinan
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 

More from Ali Fuad R

More from Ali Fuad R (20)

Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
 
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
 
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
 
Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013
 
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessIATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
 
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS Awareness
 
Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
Panduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPPanduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOP
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
 

SHE Leadership

  • 4.
  • 5. DASAR HUKUM Pasal 5 (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan: a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. (3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang- undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau standar internasional. PP No.50 tahun 2012
  • 6. DASAR HUKUM Pasal 86 (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas a. keselamatan dan kesehatan kerja b. moral dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sama yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
  • 7. DASAR HUKUM Pasal 87 (1) Setiap perusahaan wajib menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan (2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
  • 9. Data dari BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun 2019 menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. KONSEP DASAR Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun.
  • 10. HW. Heinrich Teory Human ±88% Equipment & Environment ± 10% Unsafe Acts – Unsafe Condition = 98% UNFORTUNE FACTOR = 2 % A C C I D E NT…….
  • 12. ENVIRONMENT SOCIETY Provide safe and healthy workplaces (Menyediakan tempat kerja yang aman & Sehat) Prevent work-related injury and ill health (Mencegah cedera terkait pekerjaan dan kesehatan yang buruk) Improve its OH&S Performance (Meningkatkan Kinerja K3) Promoting and protecting workers (Mempromosikan dan melindungi pekerja) Fokus dalam Sistem Manajemen K3L
  • 13. STRUKTURAL FUNGSIONAL ANTAR DEPARTEMEN (Masuk di Job Description) (Dengan surat penunjukan) (Standar Tertulis) General Manager Kepala Teknik Security Department Deputy General ManagerWakil Kepala Teknik HR Department Anggota Steering Committee Training Department General Superintendent Anggota Crisis Management Team Road Maintenance Department Superintendent Anggota Taskforce Medical Services Supervisor Anggota Crisis Management Team Engineering Department Leader HSE Representative Purchasing Department Karyawan Senior Sukarelawan Fire and Rescue Public Affars Department Karyawan Fire Warden Corporate Communication Karyawan Junior First Aider HSE Department Helper Peran dan Tanggung Jawab K3
  • 16.
  • 17. Pengertian kepemimpinan / leadership adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja yang bertujuan untuk mencapai sasaran dan target tertentu. Pemimpin adalah TOP MANAJEMEN atau peran dalam sistem di sebuah organisasi. DEFINISI
  • 18. KEPEMIMPINAN ADALAH... Suatu ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
  • 19. “Pemimpin” dan “Manajer” Mendorong perubahan Menetapkan visi & arah Memotivasi orang utk berhasil Melihat persoalan scr luas (“big picture”) Memutuskan scr rasional dan intuitif Mengadaptasikan strategi utk mewujudkan visi Mendorong munculnya “penentang” fungsional Memberikan otonomi kepada orang lain PEMIMPIN MANAJER  Mengelola status quo  Fokus pada rencana, jadwal, anggaran  Memantau & mengontrol sumber daya  Mengelola sasaran yg rinci & penting  Menganalisis, meng-evaluasi, memutuskan  Mengacu pd strategi & mengubah scr incremental  Mengontrol “penentang” agar pekerjaan selesai  Mendelegasikan
  • 20. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN 1. Teori Sifat 2. Teori Perilaku 3. Teori Kontingensi 4. Teori Situasional 5. Teori Jalur Tujuan
  • 21. TEORI SIFAT Teori yang mempertimbangkan kualitas dan karakteristik personal yang mendiferensiasikan para pemimpin dari yang bukan para pemimpin.  Teori sifat berfokus pada kualitas dan karakteristik personal.
  • 22. TEORI PERILAKU  Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku- perilaku pemimpin. Bila perilaku pemimpin ada perbedaan yang berarti jika dibandingkan dengan perilaku yang dipimpin, maka kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila kepemimpinan bisa diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar.  Perbedaan yang paling mendasar antara teori sifat dan teori perilaku adalah terletak pada asumsi yang mendasarinya. Jika teori sifat yang benar, maka pada dasarnya kepemimpinan dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori perilaku yang benar, maka kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan.
  • 23. TEORI KONTINGENSI (Model Fiedler)  Fred Fiedler mengembangkan model kontingensi pertama kali bagi kepemimpinan.  Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif akan bergantung pada kecocokan yang tepat antara gaya kepemimpinan dan seberapa besar situasi memberikan kendali dan pengaruh terhadap pimpinan.  Hasil yang dikemukakan pada model Fiedler adalah jika ada situasi dimana suatu kelompok menuntut seorang pemimpin yang berorientasi tugas tetapi justru pemimpinnya berorientasi hubungan, maka situasi tersebut harus dimodifikasi misalkan dengan mengganti pemimpin yang ada sehingga keefektifan optimum dapat tercapai.
  • 24. TEORI SITUASIONAL  Model yang berkaitan dengan teori situasional dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard.  Teori ini lebih menekankan pada pengikut dibandingkan dengan pemimpin untuk tercapainya kepemimpinan yang efektif.  kepemimpinan yang efektif bergantung dari tingkat kesiapan atau kedewasaan para pengikutnya.
  • 25. Situational Leadership Model Source: Jerald Greenberg. Managing Behavior in Organizations: Science in Service (Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 1996).
  • 26. TEORI JALUR TUJUAN  Teori jalur-tujuan pada mulanya dikembangkan oleh Robert House.  Pada prinsipnya teori ini berpendapat bahwa merupakan tugas si pemimpin untuk membantu pengikutnya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan pengarahan dan dukungan agar dapat dipastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran secara keseluruhan dari suatu kelompok atau organisasi.
  • 27. LEADERSHIP – KLAUSUL 5 Pentingnya peran dari Manajemen Puncak dalam memimpin (mengarahkan) dan komitmen kuat dalam sistem manajemen K3L. Pada saat yang sama, Manajemen Puncak juga perlu melibatkan pekerja dalam mencapai tujuan K3L. POIN PENTING ISO 45001:2018 & ISO 14001:2015
  • 28. ● Mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas terkait K3L dalam organisasi. ● Memastikan kebijakan K3L dan tujuan K3L, integrasi sistem manajemen K3, sumber daya, promosi peningkatan berkelanjutan. ● Mengkomunikasikan pentingnya Sistem Manajemen K3L. ● Melindungi pekerja dari tindakan balasan (karena melaporkan insiden, bahaya, risiko dan peluang. 5.1 Leadership and commitment
  • 29. GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan menurut Robbins & Judge : 1. Kharismatik 2. Transaksional 3. Transformasional 4. Visioner adalah prilaku (tingkah laku) pemimpin pada saat ia berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya.
  • 30. 1. GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK  Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik: a. Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain. b. Risiko personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi. c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistiskendala lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan. d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka. e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan berlawanan dengan norma.
  • 31. 2. GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL  Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan tugas.  Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya.
  • 32. 1. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan, menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian. 2. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan. 3. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya jika standar tidak dipenuhi. 4. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan. Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transaksional:
  • 33. 3. Gaya KepemimpinanTransformasional  Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan pengembangan masing- masing pengikut.  Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara baru, dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok
  • 34. Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional: 1. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan. 2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana. 3. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara hati-hati. 4. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi, melatih dan menasehati.
  • 35. 4. Gaya Kepemimpinan Visioner  Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi yang tengah tumbuh dan membaik. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk mewujudkannya.
  • 36. KEKUASAAN (POWER)  Kekuasaan: kemampuan untuk mempergunakan kekuatan  BEDA KEKUASAAN DENGAN WEWENANG adalah........... • Kekuasaan: kemampuan • Wewenang: Hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik atau kekuasaan yang secara asli melekat pada jabatan yang diduduki oleh pemimpin. Atau dengan kata lain Wewenang adalah kekuasaan yang disahkan oleh suatu peranan formal seseorang dalam suatu organisasi.
  • 37. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN 1. Reward Power : Kekuasaan yang berdasarkan imbalan yang dimiliki pemimpin. 2. Coercive Power: Kekuasaan yang berdasarkan Kekerasan / hukuman yang dimiliki pemimpin. 3. Legitimate Power: Kekuasaan yang berdasarkan Undang- Undang / Hukum yang dimiliki pemimpin. 4. Expert Power: Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau keterampilan dan pengetahuan pemimpin. 5. Referent Power: Kekuasaan yang berdasarkan hubungan atau mengidentifikasikan pimpinan dan mengaguminya serta ingin memperoleh penerimaan dari pimpinan. Semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan maka semakin berpeluang orang tersebut turut menikmati kekuasaan.
  • 38. 5. Leadership / Kepemimpinan 5.1 Leadership and commitment / Kepemimpinan dan Komitmen 5.1.1 General / Umum 5.1.2 Customer focus / Fokus Pelanggan 5.2 Policy / Kebijakan 5.2.1 Developing the quality policy / Penyusunan kebijakan mutu 5.2.2 Communicating the quality policy / Mengkomunikasikan kebijakan mutu 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities / Aturan organisasi, tanggungjawab dan wewenang Plan Do CheckAction LEADERSHIP DALAM SMM ISO 9001:2015 Klausul 5
  • 39. 5.1 OHS Policy (1) ● Mencakup komitmen untuk : - Menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk pencegahan cedera dan sakit; - Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya; - Menghilangkan bahaya-bahaya dan mengurangi risiko-risiko K3; - Peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen K3; - Mencakup komitmen untuk konsultasi dan partisipasi pekerja, dan bila ada, perwakilan pekerja.
  • 40. 5.1 OHS Policy (2) ● OHS Policy harus : - Tersedia sebagai informasi terdokumentasi; - Dikomunikasikan kepada pekerja di dalam organisasi; - Tersedia untuk pihak yang berkepentingan, sesuai - kebutuhan; - Tetap relevan dan sesuai.
  • 41. 5.1.1 Umum Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem manajemen mutu dengan cara:  Mengambil peran dalam penerapan sistem;  Menatapkan kebijakan dan sasaran mutu  Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen mutu ke dalam proses bisnis organisasi;  mendorong penggunaan pendekatan proses dan pemikiran berbasis risiko; 5.1 Leadership and commitment / Kepemimpinan dan Komitmen 5. Leadership / Kepemimpinan 5.1.2 Fokus Pelanggan Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap fokus pelanggan dengan :  persyaratan pelanggan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku secara konsisten dipenuhi;  Risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi produk dan jasa kemampuan ditentukan dan diatasi  Fokus peningkatan kepuasan pelanggan tetap terpelihara
  • 42. 5.2.1 Penetapan Kebijakan Mutu  Sesuai dengan tujuan, isu internal/eksternal organisasi  Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan  Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan  Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran mutu 5.2.2 Mengkomunikasikan Kebijakan Mutu  tersedia,dipelihara,Terdokumentasi  Dikomunikasikan dan dipahami  Tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan, sesuai yang dibutuhkan 5.2 Quality Policy / Kebijakan Mutu 5. Leadership / Kepemimpinan
  • 43. Manajemen Puncak (Top Management) memastikan :  Tanggung jawab dan wewenang ditetapkan, dikomunikasikan, dipahami dalam organisasi bertujuan untuk: a) memastikan bahwa sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan standar; b) memastikan bahwa proses relevan dengan organisasi; c) Memastikan kinerja sistem manajemen mutu dan peluang dijalankan; d) memastikan pentingnya fokus pelanggan diseluruh organisasi; e) memastikan bahwa integritas sistem manajemen mutu dipelihara ketika perubahan pada sistem manajemen mutu direncanakan dan diimplementasikan. 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities / Aturan Organisasi, Tanggungjawab dan Wewenang 5. Leadership / Kepemimpinan
  • 45. When leaders say one thing but do another, they erode trust, a critical element of Productive leadership. Ketika yang kita lakukan berbeda dengan yang kita ucapkan, maka lambat laun hilanglah kepercayaan orang pada kita
  • 46. CIRI-CIRI LEADER – PEMIMPIN 1. Memulai duluan 2. Bergerak sendiri mengikuti standar 3. Tahu kapan mulai dan kapan berhenti 4. Banyak ide-ide 5. Berpikir jauh ke depan FOLLOWER- PENGIKUT 1. Mengekor saja 2. Menunggu diperintah 3. Perlu diingatkan 4. Mengikuti ide orang lain 5. Ikut saja
  • 47.
  • 48. 8 Leadership Principles 1.Kepemimpinan besar mulai dari diri sendiri, bukan posisi.
  • 49. 2. Kepemimpinan besar adalah perihal tingkat pengaruh kita kepada orang lain, bukan tingkat otoritas. 8 Leadership Principles
  • 50. 3. Pemimpin besar banyak mendengar, di samping kemampuan komunikasi. 8 Leadership Principles
  • 51. 4. Kepemimpinan besar adalah perihal kebijaksanaan, bukan kecerdasan 8 Leadership Principles
  • 52. 5.Untuk bisa memimpin dengan baik, kita harus terlebih dahulu bisa menjadi pengikut yang baik. 8 Leadership Principles
  • 53. 6. Pemimpin besar menciptakan stabilitas dan penggerak perubahan 8 Leadership Principles
  • 54. 7. Pemimpin hebat memakai powernya dengan cara memberikannya kepada orang lain. 8 Leadership Principles
  • 55. 8. Pemimpin yang efektif membutuhkan keberanian 8 Leadership Principles
  • 57. Apakah Strategi SHE kita masih: Mencari yang salah, Mempermalukan atau Melatihnya?
  • 58. Proses Membangun Perilaku (1) Skill Drill (praktek melakukan perilaku yang diinginkan) Pra Kontemplasi (belum tahu bahaya) Kontempla si (menyadari masalah dan perubahan perilaku yang diinginkan) Persiapan (ingin memulai tindakan) Action (mulai memprakte kkan perilaku yang baru) Perawatan (agar tetap menjalankan perilaku barunya sebagai kebiasaan) Pelatihan EHS
  • 59. Proses Membangun Perilaku (2) DIBERI TAHU BELUM TAHU RAGU - MELAKUK AN TEST CASE MELAKUK AN WAKTU DIAWASI MELAKUK AN INGIN DIAPRESIA SI BANGGA MELAKUKA N 100% (MALU, MERASA DOSA KALAU MELANGGA R) Pelatihan EHS 40% 60% 80% 20% 0%
  • 61. Implikasi Ucapan Terimakasih • Atasan senang saya melakukan itu • Atasan mau saya melakukan begitu lagi • Itu to standar atasan • Saya dipedulikan bos • Karya saya diakui • Yang saya lakukan penting
  • 62. Tidak Memberi Apresiasi Meninggalkan pesan bahwa: • Bos tidak setuju dengan yang saya lakukan • Bos tidak mau saya mengulangi itu lagi • Yang saya lakukan tidak penting bagi bos • Oh itu bukan standar bos • Bingung apa to maunya bos
  • 65. • Bagus, • Hebat, • Super • Luar biasa • Makasih ya • Terimakasih • Thanks • Super kamu telah konsisten memakai seatbelt • Kamu kelihatan profesional tadi berhenti di rambu STOP • Bagus sekali, kamu disiplin mengikuti speed limit • Selamat, kamu sudah menyelesaikan shift dengan aman • Hebat, saya paling suka melihat kamu memberi aba2 untuk mengangkat Ucapan Terimakasih kepada Karyawan
  • 66. Ucapan Terimakasih kepada Karyawan • Bagus, • Hebat, • Super • Luar biasa • Makasih ya • Terimakasih • Thanks • Saya suka, JSA mu akurat sekali • Super, APD mu lengkap • Terimakasih kamu telah lantai shop mu bersih • Profesional sekali, kamu membersihkan spill tadi sesuai SOP • Memang beda, kamu selalu datang tepat waktu • Kau keras, laporanmu masuk pertama
  • 71. KEMAMPUAN RENDAH KEMAUAN TINGGI KEMAMPUAN RENDAH KEMAUAN RENDAH KEMAMPUAN TINGGI KEMAUAN TINGGI KEMAMPUAN TINGGI KEMAUAAN RENDAH MAMPU MA U Tinggi Tinggi Rendah Mapping Tim
  • 72. Tujuan yang diformalkan atau aturan-aturan yg kaku Pekerjaan yg tidak ambigu atau sangat memuaskan Kelompok-kelompok kerja yang kompak atau kohesif Pekerja yg berpengalaman atau sangat terlatih Apakah Kepemimpinan Selalu Relevan?
  • 73. Dimensi Kepercayaan (Trust) Integritas  Kejujuran dan kesatuan kata & perbuatan Kompetensi  Pengetahuan & keterampilan teknis dan interpersonal Konsistensi  Reliabilitas, predictability, dan judgment yg baik dalam menangani berbagai situasi Kesetiaan  Kemauan utk melindungi & menjaga nama baik ssorang Keterbukaan  Kemauan utk berbagi gagasan dan informasi secara bebas/terbuka
  • 74. Membangun Kepercayaan • Terapkan keterbukaan • Kembangkan keadilan • Ungkapkan perasaan • Jaga kerahasiaan • Konsisten • Pegang janji • Katakan kebenaran • Tunjukkan kompetensi
  • 78. B 4456 • B 4456 monitor • Monitor pak ….. • Terimakasih kamu sudah berhenti di stop sign. Kamu profesional.
  • 79. B 4456 Bagus sekali, kemarin kamu berhenti di Stop sign Kapan to pak?
  • 81. Apa yang sebaiknya anda lakukan waktu melihat karyawan bekerja di ketinggian sudah memakai full body harness dan perlengkapannya dengan benar
  • 84. Kembangkan Komunikasi yang Baik di Anda Tempat kerja  Dorong komunikasi terbuka tentang masalah keselamatan dan kesehatan  Ketika karyawan yakin Anda akan mendengarkan, mereka akan memberi tahu Anda apa yang salah! Dan membantu Anda memperbaikinya!  Jangan pernah menghukum karyawan karena melaporkan "Nyonya Dekat"  Gunakan "Learning Cycle" daripada "Blame Cycle" – Bagaimana KAMI dapat memperbaiki masalah ini (belajar)? vs. mengapa ANDA mengacaukan (menyalahkan)?  Ketika karyawan mengajukan pertanyaan yang jujur, beri mereka jawaban yang jujur ​​dan nyata!
  • 85. Dorong "Dukungan" Karyawan untuk Program KeselamatanAnda ...  Dengan menanyakan karyawan Anda bagaimana "memperbaiki" masalah, Anda akan mendengar ide-ide mereka… menggunakan ide-ide yang bagus  Ketika karyawan Anda melihat Anda mendengarkan mereka, mereka akan dapat menerima program keselamatan sebagai "milik mereka" (kolaborasi antara manajemen dan pekerja) dan menjadikannya program yang sukses dan efektif
  • 86.
  • 87. Permintaan Kinerja Keselamatan dan Kesehatan dari Karyawan Anda  Melatih karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan benar (pertama kali)  Latih karyawan untuk selalu menghindari "jalan pintas"  Cukup sering mengamati praktik kerja dan individu untuk memastikan bahwa pekerjaan / tugas telah dilakukan sesuai dengan pelatihan yang diterima  Jika karyawan diamati melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan pelatihan, pastikan karyawan memahami pelatihan, melatih ulang, mengamati pekerjaan, memantau ...  Mendisiplin dengan tegas dan cepat karyawan yang berulang kali tidak mengikuti pedoman keselamatan & kesehatan kerja yang ditetapkan
  • 88. BERI CONTOH …  “Walk your Walk… Talk your Talk”  Saat Anda meminta karyawan & kontraktor untuk mengenakan APD di area kerja tertentu, pastikan Anda juga mengenakan APD yang sama (wajib)  Aturan keselamatan HARUS ditegakkan secara sepihak dengan memperhatikan individu  Saat Anda meminta karyawan Anda untuk mengenakan sabuk pengaman saat bekerja, pastikan mereka tidak pernah menangkap Anda tanpa Anda sedang menggunakannya!
  • 89.
  • 90. Rapat K3 / Safety Meeting Berkala  Ingatlah keamanan setiap saat & sering bertemu  Diskusikan pekerjaan yang jarang atau tidak biasa sebelum melakukannya (pertemuan khusus, jika perlu)  Konfirmasikan & perkuat Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan yang ada  Mempresentasikan dan mendiskusikan kebijakan keselamatan dan kesehatan baru yang baru atau yang diusulkan  Perbarui karyawan tentang peraturan kesehatan & keselamatan baru
  • 91. Kritisi apa yang ada untuk untuk tampil lebih efektif
  • 92. KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA ?
  • 93. Kembangkan sebuah Efektif Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Apakah Program Keselamatan & Kesehatan Anda meliputi: – Program HazCom – Keamanan Listrik – Energi LO / TO – Konservasi Pendengaran – Masalah Keamanan Umum – Prosedur pelaporan Kecelakaan / Insiden, termasuk informasi "Nyonya Dekat" • Penggunaan APD • Pengenalan Bahaya & Pencegahan Kecelakaan • Semua kesempatan • Pekerjaan / Pelatihan Khusus • Sertakan Kontraktor, Vendor, Pengunjung, dll. • Hierarki kontak & nomor telepon • MSHA Wajib & pelatihan lainnya
  • 94.
  • 95.
  • 96.
  • 97.
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 101.
  • 102. ZERO ACCIDENT  Ketika karyawan dapat secara konsisten pulang tanpa cedera & sehat… itu bukanlah kecelakaan  Anda telah bekerja sama sebagai satu tim dan telah berkolaborasi dalam rencana keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif  Kecelakaan tidak terjadi, itu DISEBABKAN
  • 103. Sebelum Anda melakukan tindakan tidak aman - BERPIKIR! Seseorang mengandalkan Anda untuk pulang dengan selamat di akhir giliran kerja Anda. Pikirkan orang itu ketika Anda memilih antara cara yang aman dan tidak! Pikirkan keselamatan – bekerja dengan aman – setiap detik di setiap shift– demi keluargamu!