Teks tersebut membahas tentang kepemimpinan di industri media. Ia menjelaskan perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan, serta beberapa teori kepemimpinan seperti teori sifat, teori perilaku, dan teori kontinjensi. Teori kontinjensi menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif bergantung pada situasi.
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN
Leader / Pemimpin adalah orang yg bertindak di dalam suatu kepemimpinan.
Leadership / Kepemimpinan adalah suatu aktivitas yg dilakukan oleh seseorang di suatu organinsasi dlm memengaruhi anggotanya utk bekerja bersama – sama mencapai keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Newstrom adalah proses mempengaruhi & mendorong orang lain di organisasi untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai kesuksesan organisasi dengan melibatkan elemen – elemen penting sebagai berikut : dorongan, usaha, dan pencapain tujuan.
Pemimpin yg Efektif
Notar berpendapat pemimpin memilki kemampuan utk menjadi center of attetion yg menispirasi bahawahan untuk mencapai potensi mereka dan memiliki penilaian yg baik sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keefektifan seorang pemimpin di nilai ketika ia mampu memberikan benefit dengan segala keputusan yg ada .
Karekteristik Pemimpin yang Efektif
Memberikan reward
PEMIMPIN YANG EFEKTIF
Mampu berkolaborasi dan Teamwork
Menjadi inspirasi
Ikut terlibat & memberikan dukungan di kegiatan
Menjaga komunikasi yg baik
Mampu memotivasi
Membina dengan baik
Efektivitas Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan adalah pemimpin yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik dengan memberikan manfaat bagi organisasi seperti mejaga reputas organisasi yang baik, selalu memotivasi bawahannya, meningkatkan keuntungan (profit) untuk organisasi
Tingkat efektivitas Kepemimpinan
Tingkat efektivitas kepemimpinan ditrntukan dari hasil bersama antara pemimpin dan orang – orang yang di pimpinnya dan sangat di pengaruhi oleh kepribadian pemimpin tersebut
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN.pptx
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN
Leader / Pemimpin adalah orang yg bertindak di dalam suatu kepemimpinan.
Leadership / Kepemimpinan adalah suatu aktivitas yg dilakukan oleh seseorang di suatu organinsasi dlm memengaruhi anggotanya utk bekerja bersama – sama mencapai keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Newstrom adalah proses mempengaruhi & mendorong orang lain di organisasi untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai kesuksesan organisasi dengan melibatkan elemen – elemen penting sebagai berikut : dorongan, usaha, dan pencapain tujuan.
Pemimpin yg Efektif
Notar berpendapat pemimpin memilki kemampuan utk menjadi center of attetion yg menispirasi bahawahan untuk mencapai potensi mereka dan memiliki penilaian yg baik sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keefektifan seorang pemimpin di nilai ketika ia mampu memberikan benefit dengan segala keputusan yg ada .
Karekteristik Pemimpin yang Efektif
Memberikan reward
PEMIMPIN YANG EFEKTIF
Mampu berkolaborasi dan Teamwork
Menjadi inspirasi
Ikut terlibat & memberikan dukungan di kegiatan
Menjaga komunikasi yg baik
Mampu memotivasi
Membina dengan baik
Efektivitas Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan adalah pemimpin yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik dengan memberikan manfaat bagi organisasi seperti mejaga reputas organisasi yang baik, selalu memotivasi bawahannya, meningkatkan keuntungan (profit) untuk organisasi
Tingkat efektivitas Kepemimpinan
Tingkat efektivitas kepemimpinan ditrntukan dari hasil bersama antara pemimpin dan orang – orang yang di pimpinnya dan sangat di pengaruhi oleh kepribadian pemimpin tersebut
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN.pptx
PEMIMPIN YANG EFEKTIF (Effective Leader)TutorialKarir
Orang-orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang efektif, baik punya jabatan maupun tidak, akan berjuang menjadikan segala sesuatu di sekitarnya menjadi lebih baik. Sesungguhnya pemimpin yang efektif itu bisa dilihat sebagai “ajakan kepada orang lain untuk menuju ke sesuatu yang lebih baik”, namun dalam konteks ini, ada sesuatu yang terlewatkan. Kita tidak bisa memberikan sesuatu yang tidak kita miliki. Kita tidak bisa mengajak orang lain untuk masuk ke sebuah tempat, apabila kita sendiri belum berada didalamnya.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut
Pendekatan kesifatan, memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat (traits)yang tampak pada seseorang.
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan kepemimpinan dengan manajemen.
Meringkaskan kesimpulan-kesimpulan dari teori sifat kepemimpinan.
Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dan keterbatasan pokok dari teori-tori mengenai perilaku.
Menilai teori kontingensi kepemimpinan dengan level pendukung mereka.
PEMIMPIN YANG EFEKTIF (Effective Leader)TutorialKarir
Orang-orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang efektif, baik punya jabatan maupun tidak, akan berjuang menjadikan segala sesuatu di sekitarnya menjadi lebih baik. Sesungguhnya pemimpin yang efektif itu bisa dilihat sebagai “ajakan kepada orang lain untuk menuju ke sesuatu yang lebih baik”, namun dalam konteks ini, ada sesuatu yang terlewatkan. Kita tidak bisa memberikan sesuatu yang tidak kita miliki. Kita tidak bisa mengajak orang lain untuk masuk ke sebuah tempat, apabila kita sendiri belum berada didalamnya.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut
Pendekatan kesifatan, memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat (traits)yang tampak pada seseorang.
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan kepemimpinan dengan manajemen.
Meringkaskan kesimpulan-kesimpulan dari teori sifat kepemimpinan.
Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dan keterbatasan pokok dari teori-tori mengenai perilaku.
Menilai teori kontingensi kepemimpinan dengan level pendukung mereka.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Memahami Integrasi, Merger, dan Akuisisi di Industri MediaSatrio Arismunandar
Industri media, seperti juga industri-industri lain, mengalami proses bisnis serupa. Pengembangan dan perluasan bisnis bisa terjadi lewat berbagai macam proses, seperti integrasi, merger, dan akuisisi. Tulisan ini mencoba memberi pemahaman umum tentang proses-proses bisnis tersebut dengan mengambil contoh-contoh dalam industri media.
Strategi dan Teknologi Militer: Ambisi Indonesia Memproduksi Pesawat Jet Temp...Satrio Arismunandar
Warisan Presiden SBY untuk presiden baru RI 2014 adalah kebangkitan industri pertahanan, yang berprospek bagus dan perlu terus didukung. Khususnya, proyek pesawat jet tempur siluman KFX/IFX, buatan bersama Indonesia-Korea Selatan, yang sekelas lebih unggul dari pesawat tempur F-16 Amerika.
Kehancuran dunia Islam di kawasan Timur Tengah akibat perang dan konflik berkepanjangan terus berlanjut. Perpecahan di antara sesama Arab sendiri praktis telah melahirkan poros informal dengan "musuh lama tapi mesra," Israel.
Tentara tanpa senjata, itu omong kosong. Setelah sekian lama merasa terhina sebagai “macan ompong” di tengah superioritas kekuatan militer negara-negara tetangga, Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara perlahan kini tampil semakin percaya diri. Hal ini terkait dengan mulai mengalirnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru melengkapi jajaran TNI.
WWF Indonesia 1962–2002: Melestarikan Alam Indonesia dengan Menyejahterakan M...Satrio Arismunandar
WWF Indonesia didirikan pada tahun 1962, kurang dari setahun setelah WWF Internasional didirikan. Selama lebih dari 33 tahun, WWF Indonesia telah bekerjasama dengan badan-badan pemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah, universitas dan para pemuka masyarakat, untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan pelestarian alam di Indonesia. Ini punya arti penting karena Indonesia adalah wilayah yang secara hayati paling beraneka-ragam di dunia.
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era ReformasiSatrio Arismunandar
Perilaku korusi elite politik sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Praktik korupsi itu semakin memuncak dari segi skala, kecanggihan, dan dampak kerusakannya di bawah rezim Orde Baru. Kemudian, korupsi semakin terdesentralisasi di era reformasi...
Orang Sumeria adalah penduduk pertama yang tinggal di wilayah Mesopotamia, yang kini menjadi Irak modern. Wilayah ini dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban. Lebih dari 10.000 situs arkeologis di kawasan ini memberi gambaran yang menarik tentang zaman kuno tersebut.
Munculnya peradaban baru di Yunani dirasakan mengejutkan. Hal ini karena berbagai unsur yang membentuk peradaban sebenarnya sudah hadir ribuan tahun sebelumnya di Mesir kuno dan Mesopotamia, dan dari sana menyebar ke negeri-negeri tetangga. Peradaban Mesir dan Babilonia, yang berdiri di sekitar sungai-sungai besar, pada dasarnya bersifat pertanian. Penyebaran peradaban ini dimungkinkan karena adanya perdagangan, yang pada awalnya hampir seluruhnya bersifat maritim. Penyebaran ini antara lain berlangsung lewat pelaut-pelaut dari Pulau Crete, yang lalu sampai ke Yunani. Aritmatika dan semacam ilmu geometri sudah dikenal di kalangan orang Mesir kuno dan Babilonia, namun umumnya dalam bentuk yang sederhana. Namun, penalaran deduktif dari premis-premis umum adalah hasil inovasi orang Yunani.
Retaknya Kemesraan Antara Dua Sekutu Lama, Amerika dan Arab SaudiSatrio Arismunandar
Gusar karena merasa “dikhianati” Amerika, Arab Saudi menolak posisi sebagai anggota tak-tetap di Dewan Keamanan PBB. Sumber utama kegusaran Saudi adalah kegagalan AS mewujudkan aksi militer ke Suriah dan terjadinya pendekatan diplomatik AS-Iran.
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikSatrio Arismunandar
Bourdieu merintis kerangka investigatif dan terminologi seperti modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik, serta konsep habitus, ranah (field) atau lokasi, dan kekerasan simbolik untuk mengungkapkan dinamika relasi kuasa dalam kehidupan sosial. Karyanya menekankan peran praktik dan perwujudan atau bentuk-bentuk (forms) dalam dinamika sosial dan konstruksi pandangan-dunia, yang sering bertentangan dengan tradisi filsafat Barat yang diuniversalkan.
Pemikiran Politik Plato Ditinjau dari Filsafat Politik DemokratisSatrio Arismunandar
Meskipun pemikiran politik kontemporer sekarang sudah sangat berkembang, dan sejumlah pemikiran Plato terkesan sudah ketinggalan zaman, beberapa isu yang diangkat Plato masih dirasakan relevan dengan konteks zaman sekarang, termasuk bagi kita yang tinggal di Indonesia.
Penelitian ilmu budaya bisa dilakukan lewat dua pendekatan. Pertama, pendekatan yang lebih bersifat idealisme. Kedua, pendekatan yang lebih bersifat materialisme. Kebudayaan itu sendiri mengandung kedua aspek tersebut, yakni aspek yang bersifat ide (gagasan), dan aspek yang bersifat materi (fisik).
Makalah singkat ini mencoba mengungkap lebih jauh tentang aspek materi dari kebudayaan, atau kita sebut saja kebudayaan materi (material culture). Sementara di sisi lain, ada paradigma keilmuan untuk memahami kebudayaan, yang lebih menitikberatkan pada aspek-aspek materi tersebut, atau yang kita sebut materialisme budaya (cultural materialism).
Indonesia dan Keindonesiaan: Teks dan Konstruksi IdentitasSatrio Arismunandar
Identitas “Indonesia” dan keindonesiaan ternyata adalah sesuatu yang masih harus terus kita perjuangkan. Ia adalah sesuatu yang selalu dalam pembentukan, selalu dalam proses menjadi (becoming).
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
1. Kepemimpinan (Leadership) di
Industri Media
Oleh Satrio Arismunandar
Pengantar
Dalam organisasi media, salah satu faktor penting yang mempengaruhi jalannya
organisasi adalah kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan dan manajemen adalah
dua istilah yang sering membingungkan, karena maknanya seolah-olah tumpang tindih.
Menurut John Kotter dari Harvard Business School, manajemen adalah
menangani kompleksitas. Manajemen yang baik membawa keteraturan dan konsistensi,
dengan merancang rencana-rencana formal, mendesain struktur organisasi yang ketat,
dan memantau hasil-hasilnya dibandingkan dengan rencana semula.
Kepemimpinan sebaliknya adalah menangani perubahan. Para pemimpin
menetapkan arah lewat pengembangan sebuah visi ke masa depan. Lalu mereka
menggalang orang dengan mengkomunikasikan visi itu, dan memberi inspirasi pada
orang untuk mengatasi berbagai hambatan.
Para manajer menggunakan otoritas yang melekat pada jabatan hirarkis resmi
mereka untuk memperoleh kepatuhan dari para anggota organisasi. Manajemen terdiri
dari pengimplementasian visi dan strategi yang ditetapkan para pemimpin,
mengkoordinasikan dan mengatur staf organisasi, dan menangani berbagai problem
sehari-hari.
Meski ada definisi yang berbeda antara manajemen dan kepemimpinan, para
peneliti dan manajer sering tidak membedakan dua hal itu. Maka perlu merumuskan
kepemimpinan itu sedemikian rupa, agar mencakup bagaimana ia digunakan dalam teori
dan praktik.
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok untuk
pencapaian tujuan-tujuan. Sumber pengaruh ini bisa bersifat formal, seperti kepemilikan
jabatan manajerial di organisasi. Maka orang bisa saja memegang peran kepemimpinan
karena posisi yang ia pegang di organisasi.
Namun tidak semua pemimpin adalah manajer. Juga, tidak semua manajer adalah
pemimpin. Meski seorang manajer memiliki hak-hak formal tertentu berkat jabatannya,
belum tentu mereka bisa memimpin secara efektif. Ada juga kemampuan mempengaruhi
yang berasal dari luar struktur formal organisasi, yang sama penting bahkan mungkin
lebih penting daripada kepemimpinan formal.
2. Organisasi membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat
agar bisa mencapai keefektifan optimal. Dalam dunia yang dinamis sekarang, kita butuh
pemimpin-pemimpin yang bisa menantang status-quo, untuk menciptakan visi bagi masa
depan, dan untuk menginspirasi para anggota organisasi agar berhasrat mencapai visi itu.
Kita juga butuh para manajer untuk merumuskan rencana terinci, menciptakan struktur
organisasi yang efisien, dan mengawasi operasi sehari-hari.
Teori-teori Sifat (Trait Theories)
Teori-teori paling awal yang menonjol tentang kepemimpinan, yang sudah
muncul sejak peralihan zaman ke abad ke-20, adalah teori-teori sifat (trait theories).
Menurut teori ini, ada kualitas-kualitas dan ciri-ciri tertentu yang membedakan antara
―tokoh-tokoh besar dalam sejarah‖ (pemimpin) dan massa pengikutnya (bukan
pemimpin).
Misalnya, ciri-ciri apa yang membedakan tokoh seperti Mao Zedong, Adolf
Hitler, Winston Churchill, Stalin, Iskandar Agung, Jengiz Khan, Salahuddin al-Ayubi,
Bung Karno, dengan para pengikutnya? Ciri-ciri apa yang membedakan antara pemimpin
yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif? Ciri-ciri pembeda itu bisa bersifat
kepribadian, fisik, sosial, atau intelektual.
Lewat pendekatan ini, untuk menjelaskan keberhasilan pemimpin seperti Steve
Jobs, pendiri Apple Computer, misalnya, dikatakan bahwa ia memiliki sifat kecerdasan,
kharismatik, dan entusiastik.
Untuk menjelaskan keberhasilan Jakob Oetama, dalam membesarkan Kelompok
Kompas Gramedia (KKG) --dari sebuah media penerbitan biasa menjadi sebuah
konglomerasi besar—mungkin bisa disebutkan bahwa Jakob Oetama memiliki sifat hatihati, cermat, tekun, menghindari risiko yang tidak perlu, dan sebagainya.
Dari sekian banyak temuan penelitian selama separuh abad tentang sifat-sifat
kepemimpinan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa sifat yang meningkatkan
kemungkinan seseorang akan sukses sebagai pemimpin. Namun, tidak ada satupun dari
sifat-sifat itu yang menjamin kesuksesan sebagai pemimpin.
Pendekatan sifat-sifat ini memiliki keterbatasan. Misalnya, tidak ada sifat-sifat
yang bersifat universal, yang bisa memprediksi keefektifan kepemimpinan di semua
situasi. Oleh karena itu para peneliti mencoba ke pendekatan lain, yaitu teori-teori
perilaku.
Teori-teori Perilaku (Behavioral Theories)
Teori-teori perilaku (behavioral theories) tentang kepemimpinan tidak lagi
berfokus pada sifat-sifat di dalam diri seorang pemimpin, tetapi lebih melihat ke aspek
luar berupa perilaku atau tindakan. Teori perilaku ini menyatakan, ada perilaku-perilaku
spesifik yang membedakan pemimpin dengan bukan pemimpin.
Menurut riset di Michigan State University pada akhir 1940-an, ada pola-pola
2
3. kepemimpinan tertentu yang menghasilkan kinerja efektif. Dari sekian banyak perilaku
yang diamati, diturunkan dua bentuk dasar perilaku pemimpin, yaitu: perilaku pemimpin
yang berpusat pada produksi (production-centred leaders), dan perilaku pemimpin yang
berpusat pada karyawan (employee-centred leaders).
Penyelia (supervisor) yang berpusat pada produksi cenderung lebih menekankan
pada penyelesaian tugas dan pekerjaan, ketimbang pada kesejahteraan karyawan.
Sedangkan penyelia yang berpusat pada karyawan lebih memperhatikan kesejahteraan
karyawannya. Secara umum, penyelia yang berpusat pada karyawan terlihat
menghasilkan kelompok kerja yang lebih produktif ketimbang penyelia yang berfokus
pada produksi.
Perilaku-perilaku ini bisa dipandang sebagai sebuah rentangan, di mana penyelia
yang berpusat pada karyawan berada di satu ujung, dan penyelia yang berpusat pada
produksi berada di ujung yang lain. Kadang-kadang istilah yang lebih umum, seperti
―berorientasi pada hubungan manusiawi‖ dan ―berorientasi pada tugas‖ digunakan untk
menjabarkan perilaku-perlaku alternatif para pemimpin.
Sedangkan menurut riset di Ohio State University, ada dua kategori utama yang
dilekatkan pada seorang pemimpin. Dua dimensi itu adalah memprakarsai struktur
(initiating structure) dan pertimbangan (consideration).
Pemimpin yang menunjukkan perilaku initiating structure yang tinggi, artinya ia
lebih menaruh perhatian terhadap penjabaran persyaratan dan tuntutan tugas, serta
penjelasan aspek-aspek lain yang terkait dengan agenda kerja. Pemimpin ini sangat mirip
dengan jenis pemimpin yang berpusat pada produksi (production-centred leaders).
Sedangkan pemimpin yang menunjukkan consideration yang tinggi, artinya ia
peka terhadap perasaan orang lain (karyawan). Pemimpin ini sangat mirip dengan jenis
pemimpin yang berpusat pada karyawan (employee-centred leaders).
Awalnya, para peneliti percaya bahwa pemimpin yang menunjukkan kehangatan
sosio-emosional akan menghasilkan kinerja yang lebih baik dari karyawan. Belakangan
disadari, baik memprakarsai struktur maupun pertimbangan sama-sama sangat
dibutuhkan.
Meskipun orientasi pada tugas/produksi dan orientasi pada karyawan ini samasama diakui pentingnya di semua negara dalam menghasilkan kepemimpinan yang
efektif, cara penerapannya bisa berbeda di budaya yang berbeda. Para pemimpin di
Inggris, misalnya, dianggap penuh pertimbangan (berorientasi pada karyawan) jika
mereka menunjukkan pada karyawan tentang cara kerja sebuah peralatan. Sedangkan di
Jepang, manajer yang dianggap punya orientasi pada kayawan adalah yang membantu
memecahkan masalah-masalah pribadi karyawan.
Teori perilaku berimplikasi bahwa kepemimpinan itu bisa dilatih. Orang bisa
belajar bagaimana berperilaku seperti pemimpin. Sedangkan pada teori sifat, kita hanya
bisa menyeleksi orang yang dipandang punya sifat kepemimpinan.
3
4. Namun, teori perilaku juga punya keterbatasan. Para pemimpin dengan
kecenderungan perilaku yang sama bisa sukses di suatu situasi, namun bisa gagal di
situasi yang berbeda. Tidak ada jaminan bahwa perilaku yang sama akan menjamin
kesuksesan yang sama. Oleh karena itu, para peneliti menduga, faktor lingkungan dan
situasi mungkin punya peran kritis dalam menentukan keberhasilan seorang pemimpin.
Teori-teori atau Perspektif Contingency
Menambahkan ciri-ciri situasional menggarisbawahi fakta bahwa kepemimpinan
itu lebih rumit daripada sekadar mengisolasi sifat-sifat unik atau perilaku-perilaku
tertentu. Inilah yang memunculkan teori-teori contingency (kemungkinan, ketidaktentuan,
ketidakterdugaan, atau tergantung pada situasi).
Menurut perspektif contingency, gaya kepemimpinan yang paling cocok
tergantung pada situasi. Sebagian besar teori contingency mengasumsikan, pemimpin
yang efektif harus penuh wawasan dan luwes. Mereka harus mampu menyesuaikan
perilaku dan gayanya dengan situasi yang dihadapi.
Hal ini tentu tidak mudah karena setiap pemimpin biasanya memiliki gaya
kepemimpinan yang ia sukai. Diperlukan usaha cukup besar dari si pemimpin untuk
memilih dan menerapkan gaya-gaya kepemimpinan yang berbeda, agar cocok dengan
situasi. Pemimpin harus memiliki kecerdasan emosional sehingga mereka bisa membaca
lingkungan dan menyesuaikan perilakunya sesuai dengan situasi itu.
Dari beberapa teori contingency, teori kepemimpinan jalur-tujuan (path-goal
leadership theory) adalah yang relatif paling bertahan menghadapi kritik. Teori ini
berlandaskan pada teori pengharapan (expectancy) tentang motivasi, yang
menghubungkan beberapa gaya kepemimpinan ke contingency situasional dan karyawan
yang spesifik.
Path-Goal theory menyatakan, para pemimpin yang efektif memastikan agar
karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik akan menerima imbalan yang lebih
bernilai ketimbang mereka yang kinerjanya buruk. Pemimpin yang efektif juga
memberikan informasi, dukungan, dan sumber-sumber lain yang dibutuhkan karyawan
untuk menuntaskan tugas-tugas mereka.
Dengan kata lain, path-goal theory menyarankan kepemimpinan pelayanan
(servant leadership). Pemimpin pelayan ini tidak memandang kepemimpinan sebagai
posisi kekuasaan, sebaliknya mereka memandang pemimpin lebih sebagai pembimbing
dan fasilitator.
Kepemimpinan adalah kewajiban untuk memahami kebutuhan karyawan dan
memfasilitasi kinerja pekerjaan mereka. Pemimpin lebih seperti melayani bawahan
ketimbang sebaliknya. Peran pemimpin adalah menciptakan lingkungan di mana orang
lain dapat melakukan kerja yang baik, dan kemudian menyingkir.
Ada empat gaya kepemimpinan path-goal dan beberapa faktor contingency, yang
menjurus ke tiga indikator keefektifan kepemimpinan. Empat gaya kepemimpinan itu
4
5. bisa dipilih oleh para pemimpin yang efektif, mana yang paling cocok dengan situasi.
Para pemimpin mungkin secara serempak menggunakan dua atau tiga gaya
kepemimpinan. Empat gaya itu adalah:
Directive: Perilaku pemimpin memberi struktur psikologis pada bawahan.
Pemimpin mengklarifikasi tujuan-tujuan kinerja, cara-cara untuk mencapai tujuan itu,
dan standar yang digunakan untuk menilai kinerja. Ia juga menggunakan iming-iming
imbalan dan langkah pendisiplinan. Ini sama dengan kepemimpinan yang berorientasi
tugas.
Supportive: Perilaku pemimpin memberi dukungan psikologis pada bawahan.
Pemimpin bersikap bersahabat dan bisa didekati, membuat pekerjaan lebih
menyenangkan, memperlakukan karyawan dengan rasa hormat yang sama, serta
menunjukkan perhatian pada keadaan, kebutuhan, dan kesejahteraan karyawan.
Participative: Perilaku pemimpin mendorong dan memfasilitasi keterlibatan
bawahan dalam keputusan-keputusan melampaui aktivitas kerja normal mereka.
Pemimpin berkonsultasi dengan karyawan, menanyakan saran mereka, dan mengambil
gagasan ini untuk dipertimbangkan secara serius sebelum mengambil keputusan.
Achievement-oriented: Pemimpin menekankan pada perilaku yang mendorong
karyawan untuk mencapai kinerja puncak mereka. Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan
yang menantang, mengharapkan karyawan untuk memberi kinerja tertinggi, dan terusmenerus mengusahakan pengembangan dalam kinerja karyawan. Pemimpin
menunjukkan kepercayaan yang tinggi bahwa karyawan akan menerima tanggung jawab
dan mencapai tujuan-tujuan yang menantang.
5
6. Kepemimpinan dan Kekuasaan (Power)
Kepemimpinan yang efektif membutuhkan kekuasaan (power). Dalam tingkatan
dan bentuk yang berbeda-beda, setiap orang dalam organisasi baik atasan maupun
bawahan memiliki kekuasaan. Kekuasaan itu perlu digunakan secara tepat sedemikian
rupa, agar bisa mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Menurut Colquitt, kekuasaan dapat dirumuskan sebagai "the ability to influence
the behavior of others and resist unwanted influence in return" atau kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku pihak lain dan menolak pengaruh yang tidak diinginkan dari
pihak lain.
Definisi ini memberi kita beberapa hal yang patut dipikirkan:
(1) Bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
tidaklah berarti bahwa mereka akan benar-benar memilih untuk memanfaatkan
pengaruhnya itu. Dalam banyak organisasi, karyawan yang paling banyak berpengaruh
justru tidak menyadari betapa besar pengaruh yang mereka miliki.
(2) Selain itu, kekuasaan juga dapat dipandang sebagai kemampuan untuk
menolak usaha mempengaruhi dari pihak lain. Penolakan ini dapat dilakukan dengan
sekadar menyatakan opini yang berbeda, menolak melakukan perilaku tertentu, atau
mengorganisasikan kelompok penentang dari kalangan sesama karyawan.
6
7. Kadang-kadang seorang pemimpin perlu menolak pengaruh dari pemimpinpemimpin lain atau pemimpin yang lebih tinggi, untuk melakukan apa yang terbaik bagi
unit kerjanya. Pada waktu lain, seorang pemimpin juga perlu menolak pengaruh dari para
karyawannya sendiri untuk menghindari menjadi orang yang dengan mudah dikontrol,
ketika para karyawan mencoba melakukan sesuatu semau mereka sendiri.
Sedangkan menurut De Janasz, Dowd, dan Schneider, "Power is the ability to get
someone to do something you want done or the ability to make things happen in the way
you want." Dengan kata lain, kekuasaan merupakan kemampuan untuk membuat
seseorang melakukan sesuatu yang Anda ingin itu dilakukan, atau kemampuan untuk
membuat hal-hal tertentu terjadi dengan cara yang Anda inginkan.
Sedangkan Robbins dan Judge mendefinisikan kekuasaan yaitu "A capacity that
A has to influence the behavior of B so that B acts in accordance with A's wishes."
Sebuah kapasitas yang dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak
sesuai dengan keinginan-keinginan A. Definisi ini berimplikasi pada adanya suatu
potensi yang tidak perlu diaktualisasikan untuk menjadi efektif, dan adanya hubungan
ketergantungan antara A dan B. Kekuasaan itu mungkin ada, namun tidak dipergunakan.
Karena itulah, ia dinamakan kapasitas atau potensi. Seseorang bisa memiliki kekuasaan
tetapi tidak menggunakannya.
Aspek terpenting kekuasaan adalah fungsi ketergantungan, semakin besar
ketergantungan B pada A, semakin besar pula power A dalam hubungan tersebut.
Ketergantungan pada gilirannya dilandaskan pada adanya alternatif-alternatif, serta arti
penting dari alternatif-alternatif yang dikontrol A itu bagi B, menurut persepsi B.
Sedangkan DuBrin mendefinisikan kekuasaan sebagai "the potential or ability to
influence decisions and control resources." Kekuasaan dalam organisasi dapat diperoleh
dari banyak sumber. Bagaimana seseorang memperoleh kekuasaan tergantung pada
seberapa besar jenis kekuasaan yang ia cari. Karena itu, untuk memahami bagaimana
mekanisme perolehan kekuasaan, orang harus mengerti jenis-jenis kekuasaan yang ada,
dan sumber-sumber serta asal mula jenis-jenis kekuasaan tersebut.
Sedangkan menurut Achua and Lussier dalam bukunya Effective Leadership
mengatakan bahwa "Power is the leader's potential influence over followers. Because
power is the potential to influence, you do not actually have to use power to influence
other".
Dengan demikian, kekuasaan adalah pengaruh potensial dari seorang pemimpin
terhadap para pengikutnya. Karena kekuasaan itu adalah potensi untuk mempengaruhi,
maka seseorang tidak benar-benar harus menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi.
Seringkali adalah persepsi terhadap kekuasaan, ketimbang penggunaan aktual dari
kekuasaan itu sendiri, yang mempengaruhi orang-orang lain. Kekuasaan itu didasarkan
pada kualitas-kualitas atau kapabilitas tertentu, namun kekuasaan itu sendiri bersifat
transaksional dan mengalir keluar dari hubungan-hubungan, baik bersifat nyata ataupun
persepsi.
7
8. Jack Wood mendefinisikan kekuasaan sebagai: the potential ability to influence
behavior, to change the course of events, to overcome resistance, and to get people to do
things that they would not otherwise do. Politics and influence are the processes, the
actions, the behaviors through which this potential power is utilized and realized.
Kekuasaan merupakan kemampuan potensial untuk mempengaruhi perilaku,
mengubah jalannya peristiwa, untuk mengatasi penolakan, dan untuk membuat orang
mengerjakan hal-hal yang jika bukan karena adanya kemampuan ini tidak akan mereka
lakukan. Kemampuan potensial ini digunakan dan diwujudkan melalui politik dan
pengaruh, yang akan tampak pada berbagai proses, tindakan, dan perilaku.
Schermerhorn merumuskan kekuasaan sebagai "the ability to get someone else to
do something you want done or the ability to make things happen or get things done in
the way you want."
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu
yang Anda ingin itu dilakukan, atau kemampuan untuk membuat sesuatu terjadi atau
sesuatu dikerjakan dengan cara yang Anda inginkan. Jika kekuasaan atau kekuatan yang
digunakan untuk membuat hal-hal tertentu terjadi dengan cara yang diinginkan, influence
adalah yang dimiliki seseorang ketika dia mengerahkan kekuasaan.
McShane mendefinisikan kekuasaan sebagai "The capacity of a person, team or
organization to influence others". Kekuasaan merupakan kapasitas dari diri seseorang,
sebuah tim atau organisasi dalam mempengaruhi pihak-pihak lain. Jadi di sini dapat
dikatakan bahwa kekuasaan bukanlah tindakan mengubah sikap atau perilaku seseorang,
tetapi hanya sebuah potensi untuk melakukan hal tersebut.
Prasyarat dasar utama bagi kekuasaan adalah satu orang atau kelompok itu
percaya ia tergantung pada orang atau kelompok lain atas suatu sumberdaya yang
diperlukan. Walaupun ketergantungan adalah unsur kunci dalam hubungan kekuasaan,
adalah lebih akurat mengatakan pihak-pihak itu saling tergantung satu sama lain.
Pihak A mendominasi hubungan kekuasaan, namun pihak B juga memiliki
kekuasaan, yang cukup untuk membuat pihak A tetap memelihara hubungan pertukaran
ini dan menggunakan kekuatan dominannya secara tidak sewenang-wenang.
Menurut Greenberg, Jerald, dan Baron, kekuasaan didefinisikan sebagai "the
capacity to change the behavior or attitudes of others in a desired manner." Dapat
dikatakan bahwa kekuasaan merupakan kapasitas untuk mengubah perilaku atau sikap
orang lain dalam cara yang diinginkan. Ketika kita melakukan sesuatu yang memberi
dampak pada orang lain, apakah sesuai dengan dampak yang diinginkan ataupun tidak
sesuai, di sini kita mengerahkan pengaruh sosial terhadap orang tersebut.
Kapasitas kita untuk mengerahkan pengaruh terhadap orang lain itulah yang
dikenal sebagai kekuasaan. Penggunaan kekuasaan secara tidak resmi untuk
meningkatkan atau melindungi kepentingan pribadi, yang biasanya dapat merugikan
tujuan organisasi, disebut sebagai politik organisasi.
8
9. Sedangkan menurut Gibson, "Power is simply the ability to get other to do what
one wants them to do". Jadi, secara sederhana, kekuasaan adalah kemampuan untuk
membuat orang lain melakukan apa yang seseorang inginkan agar mereka lakukan.
Ditambahkan oleh Gibson, jika digunakan untuk kebaikan organisasi, kekuasaan
itu bisa menjadi kekuatan positif bagi keefektifan organisasi yang lebih tinggi.
Bagaimanapun, ketika kekuasaan digunakan dengan cara-cara yang merusak atau
mementingkan diri sendiri, hal itu secara dramatis dapat memerosotkan moral dan
produktivitas karyawan dalam sebuah organisasi.
Lima Tipe Kekuasaan
Secara khusus, terdapat lima tipe kekuasaan yang dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok: Kekuasaan organisasi (Organizational Power) dan kekuasaan pribadi
(Personal Power). Kekuasaan organisasi terbagi dalam tiga tipe: Legitimate Power,
Reward Power, dan Coercive Power. Sedangkan kekuasaan pribadi terbagi dalam dua
tipe: Expert Power dan Referent Power. Lihat gambar berikut:
Gambar: Tipe-tipe Kekuasaan
Sumber : Colquitt, Jason A., Jefferey A. LePine, & Michael J. Wesson. 2013. Organizational Behavior:
Improving Performance and Commitment in the Workplace. Third Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Kekuasaan Organisasi (Organizational Power)
Tiga jenis kekuasaan organisasi terutama berasal dari posisi seseorang di dalam
organisasi. Ketiga jenis kekuasaan itu pada hakikatnya dianggap lebih bersifat formal,
yaitu:
Legitimate Power adalah kekuasaan yang berasal dari posisi otoritas di dalam
organisasi dan kadang-kadang disebut sebagai ―otoritas formal.‖ Orang dengan legitimate
power memiliki hak untuk meminta pihak lain untuk melakukan sesuatu, yang dianggap
berada dalam cakupan otoritasnya.
9
10. Ketika seorang Redaktur Pelaksana di sebuah media online meminta reporter
untuk bekerja lembur, mengerjakan suatu liputan dan bukan liputan yang lain, atau
bekerja lebih cepat, Redaktur Pelaksana itu telah mengerahkan legitimate power yang
dimilikinya. Makin tinggi posisi seseorang di dalam organisasi, makin besar legitimate
power yang dimilikinya. Legitimate power seorang Pemimpin Redaksi lebih tinggi
daripada Redaktur Pelaksana.
Reward Power ada ketika seseorang menguasai kontrol atas sumberdaya atau
imbalan, yang diinginkan orang lain. Misalnya, para manajer umumnya memiliki kontrol
terhadap kenaikan gaji, evaluasi kinerja, pemberian penghargaan, pemilihan tugas yang
disukai, dan sumberdaya yang mungkin dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya secara
efektif. Mereka dengan reward power memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain jika orang yang dipengaruhi tersebut percaya bahwa ia akan mendapat imbalan jika
berperilaku dengan cara tertentu.
Coercive Power ada ketika seseorang memiliki kontrol terhadap hukuman di
dalam organisasi. Coercive power beroperasi terutama dengan prinsip rasa takut.
Coercive power ini ada manakala seorang karyawan percaya bahwa orang lain atau
atasannya memiliki kemampuan untuk menghukumnya, dan ia berkehendak
menggunakan power tersebut.
Misalnya, seorang manajer mungkin memiliki hak untuk memecat, merumahkan,
atau mengurangi gaji seorang karyawan. Coercive power umumnya dianggap sebagai
bentuk kekuasaan yang kurang baik jika digunakan terus-menerus, karena cenderung
menimbulkan perasaan negatif pada mereka yang jadi sasarannya.
Kekuasaan Pribadi (Personal Power)
Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain tidak cuma berasal dari posisi resmi
di dalam organisasi, tetapi juga bisa berasal dari sunber-sumber lain. Sumber-sumber lain
yang tercakup dalam kekuasaan pribadi, yaitu:
Expert Power adalah kekuasaan yang berasal dari keahlian, keterampilan, atau
pengetahuan yang dimiliki seseorang, di mana pihak lain tergantung pada kemampuan
yang dimiliki orang tersebut. Ketika seseorang dikenal memiliki prestasi kinerja yang
tinggi, kemampuan untuk memecahkan persoalan, atau pengetahuan spesifik yang
dibutuhkan untuk menuntaskan tugas-tugas, mereka akan mampu mempengaruhi orang
lain yang membutuhkan keterampilan tersebut.
Di media berita, misalnya, kita mengenal jurnalis yang sangat ahli dalam
melakukan liputan investigatif, atau fotografer yang sangat piawai dalam mengambil
gambar-gambar menawan untuk dimuat di halaman 1 suratkabarnya. Meski tidak punya
jabatan tinggi di medianya, mereka punya pengaruh yang muncul dari keahlian
khususnya.
Referent Power ada ketika orang-orang memiliki hasrat untuk
mengidentifikasikan dan diasosiasikan dengan seseorang. Hasrat ini umumnya muncul
10
11. dari afeksi, kekaguman, atau kesetiaan terhadap individu tertentu. Walaupun fokus kita
adalah pada individu di dalam organisasi, banyak contoh pemimpin politik, selebritis, dan
tokoh olahraga yang memiliki tingkatan referent power yang tinggi. Seperti Bung Karno,
Barack Obama, atau Nelson Mandela. Artis atau musisi seperti Iwan Fals, Agnes Monica,
Slank, juga memiliki tingkatan kekuasaan referent yang tinggi.
Hal yang sama berlaku pada para pemimpin di dalam organisasi yang memiliki
reputasi yang baik, kualitas pribadi yang atraktif, atau tingkatan kharisma tertentu.
Tokoh-tokoh media seperti Mochtar Lubis, pemimpin redaksi suratkabar Indonesia Raya
yang berprinsip teguh dalam memberitakan kasus-kasus korupsi, termasuk di antaranya.
Tentu saja, dimungkinkan bagi seseorang untuk memiliki seluruh bentuk kekuasaan itu
sekaligus pada waktu yang sama.
Dari sudut pandang bawahan atau pengikut, kadang-kadang sulit untuk meraba,
jenis kekuasaan mana yang paling penting. Seringkali kita tidak tahu persis apa jenis
kekuasaan yang dimiliki para pemimpin sampai mereka mengerahkan kekuasaan
tersebut.
Secara umum, bentuk-bentuk personal dari kekuasaan memiliki hubungan yang
lebih kuat terhadap komitmen organisasi dan kinerja pekerjaan dibandingkan bentukbentuk kekuasaan yang bersifat organisasional. Jika kita membayangkan tentang atasan
kepada siapa karyawan mau bekerja paling keras, para atasan itu kemungkinan adalah
mereka yang memiliki sebentuk keterampilan atau kharisma, bukan sekadar kemampuan
untuk menghukum atau memberi imbalan.
Jakarta, 23 Desember 2013
Referensi:
Colquitt, Jason A., Jefferey A. LePine, & Michael J. Wesson. 2013. Organizational
Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. Third
Edition. New York: McGrfaw-Hill/Irwin.
Suzanne C. De Janasz, Karen O Dowd, Ph.D dan Beth Z.Schneider. 2012. Interpersonal
Skill in Organization. New York: McGraw-Hill.
John R. Schermerhorn, Et.al. 2012. Organizational Behavior, International Student
Version. Denvers: John Wiley & Sons.
McShane, Olekalns dan Travaglione. 2013. Organisational Behavior: Emerging
Knowledge, Global Insights. New York: McGraw-Hill.
Greenberg, Jerald, dan Robert A. Baron. 2000. Behavior in Organizations. Seventh
Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
James L. Gibson et al. 2012. Organizations: Behavior, Structure, Processes. Fourteenth
Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc..
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2011. Organizational Behavior.14th Edition.
Harlow: Pearson Education Limited.
11
12. DuBrin, Andrew J. 2010. Principles of Leadership. Sixth Edition. (South-Western:
Cencage Learning.
Achua, Christopher F., dan Robert N. Lussier. 2010. Effective Leadership. Fourth
Edition. Canada: South-Western Cencage Learning.
Wood, Jack, et al. 2013. Organisational Behavior. Core Concepts and Applications.
Milton: John Wiley and Sons Australia, Ltd.
Biodata Penulis:
* Satrio Arismunandar adalah anggota-pendiri Aliansi Jurnalis Independen atau AJI (1994),
Sekjen AJI (1995-97), anggota-pendiri Yayasan Jurnalis Independen (2000), dan menjadi DPP
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1993-95. Pernah menjadi jurnalis Harian Pelita (198688), Kompas (1988-1995), Majalah D&R (1997-2000), Harian Media Indonesia (2000-Maret
2001), Produser Eksekutif Divisi News Trans TV (Februari 2002-Juli 2012), dan Redaktur Senior
Majalah Aktual – www.aktual.co (sejak Juli 2013). Alumnus Program S2 Pengkajian Ketahanan
Nasional UI ini sempat jadi pengurus pusat AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia) 2002-2011.
Kontak Satrio Arismunandar:
E-mail: satrioarismunandar@yahoo.com; arismunandar.satrio@gmail.com
Blog pribadi: http://satrioarismunandar6.blogspot.com
Mobile: 081286299061
12