Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pengertian keasertifan, gaya komunikasi yang asertif, dan hubungannya dengan tipe kepribadian dan gaya perilaku komunikasi. Terdapat empat gaya asertif yang dijelaskan yaitu memperhatikan, membimbing, analitis, dan ekspresif.
2. Shahnaz Amirah Khansa
EDUCATIONAL BACKGROUND
2012 – now :
pursuing bachelor degree at FIKOM UNPAD
Majoring in Communication Management
2012 :
graduated from SMA Negeri 7 Bandung
DATE OF BIRTH
05 August 1994
@sashahnazK
Line : shahnaz.amirah
@sashahnazK
COMITTEE EXPERIENCE:
2013:
Exchange Fair AIESEC LC Bandung
Position: OC Public Relation
4. “If you don’t have the courage to
confront, you don’t have the right to
complain. Don’t wait until anger gives
you the courage.”
- Debra Fox
5. Apa itu
Asertif?
‘Forthright, positive, insistence
on the recognition of one’s
rights’. -Oxford Dictionary
mampu membela hak-hak pribadi diri
sendiri, mengungkapkan pikiran,
perasaan dan keyakinan dengan cara
langsung, jujur dan tepat.
- Sam Lloyd
9. AGRESIF
Perilaku ini mengkomunikasikan suatu
kesan superioritas dan tidak adanya respek
terhadap orang lain.
Orang yang berperilaku
agresif ingin selalu “menang”
Dengan merespon dengan cara
yang agresif, hak-hak dan harga
diri dari orang lain dilemahkan.
10. ASERTIF
Ketika bekerja
menginginkan hasil “sama-
sama menang”.
Perilaku ini bersifat langsung, aktif, dan jujur.
Perilaku ini
mengkomunikasikan kesan
respek kepada diri sendiri
dan kepada orang lain.
12. NONASERTIF (PASIF)
Perilaku ini mengkomunikasikan suatu
pesan inferioritas.
Perilaku non-asertif menciptakan situasi
“menang-kalah”.
Respon non-asertif yang
klasik ditunjukan dengan
cara mengatakan ‘Ya”
pada suatu permintaan
ketika sebenarnya
mereka ingin
mengatakan ‘’Tidak”
14. PERASAAN
“Wanita bersifat
emosional; pria rasional
dan tidak emosional”
Keasertifan menuntut suatu kejujuran
emosional. Ini sulit dicapai bila anda
tidak mau menerima tanggung jawab
atas perasaan anda sendiri.
16. deskripsi
faktual
1. CHOOSING YOUR WORDS CAREFULLY
“Pekerjaan ini tidak rapi!”
“Tanda baca dalam laporan anda perlu
diperbaiki. Juga, judul-judul diberi jarak secara
tidak konsisten.”
18. Permintaan/perintah yang
jelas dan langsung
1. CHOOSING YOUR WORDS CAREFULLY
“Keberatankah anda membawa ini untuk Pony?”
“Maukah anda membawa ini untuk Pony?”
“Tolong bawakan ini untuk Pony.”
20. “Oh, saya tidak dapat pergi. Saya ada rencana lain.”
“Opera? Anda pasti bergurau!”
“Anda tahu, mungkin kita perlu berpikir alternatif
lain. Bagaimana menurut Anda?”
“Gagasan bagus! Mari kita kerjakan.”
“Tracy, tolong kirim ini semua ke kantor hari ini.”
22. POSTUR
Merosot
Bahu ke depan
Sering
berganti posisi
Dagu turun
Duduk :
tungkai saling
melilit
Tegak tapi rileks
Bahu lurus
Jarang berubah
posisi, nyaman
Kepala tegak
Duduk : tungkai
rapat atau
disilangkan
Tegang, kaku
Bahu ke belakang
Berubah posisi dengan
menyentak
Dagu terangkat,
mendongak
Duduk : tumit di atas
meja, tangan di belakang
kepala/tubuh condong
ke depan
Nonasertif (Pasif)
Asertif
Agresif
24. EKSPRESI WAJAH
Nonasertif (Pasif)
Asertif
Agresif
Wajah
memohon
Senyum gugup
Menggigit
bibir bawah
Marah : wajah
memerah,
membuang
muka
Rileks, bijaksana,
penuh perhatian
Senyum tulus
Mulut tampak
rileks
Marah : wajah
serius, mata
menyala, wajah
sedikit merah
Dahi berkerut, dagu
mengeras
Senyum meremehkan
Bibir tertutup rapat
Marah : Merengut
tidak setuju, muka
sangat merah yang
ekstrem
25. SUARA
Nonasertif (Pasif)
Asertif
Agresif
Lembut,
bernada tinggi
Berhenti di
tengah-tengah
Terdengar
seperti
pertanyaan
Tertawa
dengan gugup
Tegas,
menyenangkan
Lancar dan
mengalir
Nada suara datar
sewaktu bicara
Tertawa dengan
humor
Tenang, kasar, kuat
Singkat dan teratur
Pernyataan terdengar
seperti perintah
Tertawa dengan
sarkastik
28. MEMPERHATIKAN
Gaya ini mengkomunikasikan kehangatan,
pengasuhan, dan perhatian kepada orang
lain. Gaya ini mempertahankan kesadaran
akan perasaan orang lain.
Isi disajikan
dengan cara yang
langsung, jujur
dan penuh respek.
Mereka yang secara wajar
menggunakan gaya asertif
ini adalah “PERASA”.
29. MEMBIMBING
Gaya ini mengkomunikasikan kepercayaan
dan opini secara semestinya dan juga
sebagai perintah dibandingkan permintaan.
Mereka menggunakan
gaya ini paling sering
merupakan
“PELAKSANA” dan
“PEMIKIR”.
30. ANALITIS
Gaya ini mengkomunikasikan fakta, informasi,
gagasan, dan kemungkinan. Gaya ini
menggunakan permintaan ketimbang arahan
untuk memperoleh hasil. Sementara Analitis
tenang dan tanpa emosi.
Gaya ini digunakan
paling wajar oleh
mereka dalam
kelompok “PEMIKIR”.
Analitis adalah
gaya “minta
mereka”.
31. EKSPRESIF
Perasaan, suka dan tidak suka, keinginan
dan kebutuhan dikomunikasikan di dalam
gaya ini dengan cara yang terbuka dan
ekspresif.
Mereka yang
menggunakan gaya ini
biasanya intuitif, kreatif,
spontan, dan
bersemangat.
Mereka umumnya
adalah
“PELAKSANA” atau
“PERASA”.