Materi Communication Training Week 2015
Universitas Padjadjaran
Program Studi Manajemen Komunikasi
Konsentrasi Communication Training & Consulting
Batch 2012.
3. Apa itu Brain-Based Approach?
Brain-Based Approach merupakan pendekatan
yang dilakukan dalam kegiatan
pelatihan maupun belajar mengajar
berdasarkan bagaimana cara otak bekerja
secara natural
4. Apa kelebihan Brain-Based Approach?
Our
Brain
System
otak kita mampu belajar
sesuai sistem yang telah
didesain pada masing-
masing individu
More
Effective
kita memaksimalkan sistem
penyerapan informasiExpress
and
Explore
untuk mengekspresikan
minat dan pencarian
makna berarti
5. Tips untuk Mengoptimalisasikan
Pelatihan
•Bersikaplah positif dan nikmati
proses pelatihan
•Gunakan media pendukung
pelatihan
•Berbagi pengalaman tentang sosok yang
berhasil beserta kisah suksesnya
•Fokus pada pembentukan skill dan
problem solving agar peserta termotivasi
•Mengadakan diskusi dengan tujuan
membuka aspirasi peserta
•Mendorong peserta untuk
menemukan makna berarti
• Menciptakan suasana nyaman baik
itu secara fisik maupun emosional
6. Lingkungan Optimal dalam Pelatihan
Brain-Based Approach
Sebagai pelatih, merupakan
tanggung jawab kita dalam
menyediakan iklim positif baik itu
secara fisik maupun emosional
untuk menciptakan suasana
pelatihan yang mendukung
7. Warna
Merupakan medium terkuat dalam
mendukung penyerapan informasi dan
memori
pilihlah warna yang mampu meningkatkan
sistem kerja otak, baik itu dari warna
dinding kelas, poster, dan medium lainnya
9. Pencahayaan Ruang
Cahaya yang optimal adalah cahaya yang bersifat natural dan
lembut. Pencahayaan yang terlalu terang akan menciptakan
suasana tegang dan tidak memberikan efek menenangkan
Temperatu
r Ruangan
Temperatur yang optimal adalah
sekitaran 21o celsius
10. Aroma
Aroma yang terdapat pada lingkungan
pelatihan kita dapat mempengaruhi
mood dan level ketegangan, ketakutan,
rasa lapar dan depresi
Alan Hirsch (1993) menemukan bahwa
wewangian aroma bunga dapat
meningkatkan kemungkinan untuk
belajar, berkreasi dan berpikir
12. Strategi dalam Belajar Penuh Perhatian
Buatlah
variasi
dalam
kegiatan
belajar
Ciptakan
lingkungan
yang
mendukung
Sediakan
Sumber
Multimedia
Be
Interesting
Perhatikan
Ritme
Belajar
Visualize
and
Imagine
Give
Options
14. KONTEKS
Field
Independent
Field Dependent
We need to INTERACT,
EXPLORE and OBSERVE
Field Independent
We learn by artificial
Content, such as video,
computer program,etc
Flexible Environment
We can learn if the
environment is good
Structured Environment
We can learn if it
has structure
Independent
I’d rather learn
by myself
Dependent
I’d rather learn
in group
Interdependent
I’d like to help my
friend,
but I’d better learn
by myself
Relationship Driven
No trust, no
credibility, no
respect
Content Driven
I just believe in good
contents, no matter
what
15. Input
If you answer mostly A, you are AUDITORY type
Anda lebih memahami sesuatu yang anda
dengar
Anda lebih menikmati musik, irama, dialog,
atau suara yang menonjol
Lebih senang membaca dengan keras
dan juga mendengarkan
If you answer mostly B, you are VISUAL type
Anda lebih memahami sesuatu yang anda lihat
Anda lebih menikmati gambar, warna,
poster.
Anda lebih mengingat dengan asosiasi
visual
If you answer mostly C, you are KINESTHETIC type
Anda lebih memahami sesuatu yang anda
rasakan (gerak, emosi, sentuhan)
Anda lebih menikmati praktikum dan
tutorial secara langsung
Anda lebih banyak menggunakan
isyarat tubuh dan tidak bisa diam pada
waktu yang lama
16. Proses
Contextuall Global
Ingin mengetahui
gambaran besar
Sequential
Detailed
Melakukan langkah
demi langkah
Conceptual
Memanfaatkan buku,
computer, brainstorming,
interaksi
Concrete
Menghubungkan dengan hal
konkrit melalui contoh atau
pengalaman
17. Respo
n
Externally referenced = respond by
object
Internally Referenced = respond by
subject
Matcher = respond by similarities
Mismatcher = respond by differences
Impulsive Experimental = respond by
trial and error
Analytical Reflective = respond like
it’s something new