BAB 8 - SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,kematian, dan tuntutan hukum.
Manajemen risiko merupakan bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan. Proses dimana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukan risiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan didalam masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen risko adalah identifikasi dan cara mengatasi risiko. Sasarannya untuk menambah nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utamanya yaitu untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen risiko meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaran organisasi.
Dalam mengelola risiko pada suatu organisasi sangat tergantung dari hasil identifikasi risiko yang mungkin muncul/terjadi pada organisasi tersebut, serta beberapa nilai kerugian bila hal tersebut terjadi dan yang terakhir adalah frekuensi (probabilitas) kejadian tersebut terjadi. Dengan ketiga faktor baru organisasi tersebut maka dapat ditentukan teknik apa yang akan digunakan dalam mengelola risiko tersebut. Dalam mengelola risko perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima, sehingga alternatif yang dambil dalam pengelolaan risiko merupakan alternatif terbaik dengan kriteria manfaat yang paling optimum dengan biaya/pemgeluaran tersendah.
Beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengelola risiko yang dihadapi, yaitu :
1.Penghindaran Risiko ( Risk Avoidance)
2.Pengendalian Risiko ( Risk Control)
3.Penanggungan atau Penahanan Risiko ( Risk Attention )
4.Pengalihan Risiko ( Risk Transfer )
PPT Pendanaan tidak spontan ini membahas mengenai :
1. Pengertian pendanaan tidak spontan
2. Sumber utama pendanaan tidak spontan, yang terbagi menjadi 2 yaitu ; commercial paper dan kredit bank
#2019
BAB 8 - SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,kematian, dan tuntutan hukum.
Manajemen risiko merupakan bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan. Proses dimana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukan risiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan didalam masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen risko adalah identifikasi dan cara mengatasi risiko. Sasarannya untuk menambah nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utamanya yaitu untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen risiko meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaran organisasi.
Dalam mengelola risiko pada suatu organisasi sangat tergantung dari hasil identifikasi risiko yang mungkin muncul/terjadi pada organisasi tersebut, serta beberapa nilai kerugian bila hal tersebut terjadi dan yang terakhir adalah frekuensi (probabilitas) kejadian tersebut terjadi. Dengan ketiga faktor baru organisasi tersebut maka dapat ditentukan teknik apa yang akan digunakan dalam mengelola risiko tersebut. Dalam mengelola risko perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima, sehingga alternatif yang dambil dalam pengelolaan risiko merupakan alternatif terbaik dengan kriteria manfaat yang paling optimum dengan biaya/pemgeluaran tersendah.
Beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengelola risiko yang dihadapi, yaitu :
1.Penghindaran Risiko ( Risk Avoidance)
2.Pengendalian Risiko ( Risk Control)
3.Penanggungan atau Penahanan Risiko ( Risk Attention )
4.Pengalihan Risiko ( Risk Transfer )
PPT Pendanaan tidak spontan ini membahas mengenai :
1. Pengertian pendanaan tidak spontan
2. Sumber utama pendanaan tidak spontan, yang terbagi menjadi 2 yaitu ; commercial paper dan kredit bank
#2019
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...sucimeidianapratiwi
SUCI MEIDIANA PRATIWI (43217010123) HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
Faiz Arif JAmil
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan yang berbentuk penyediaan barang atau modal yang bisa dilakukan oleh siapapun dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. Manajemen Sewa Guna Usaha
Bank dan Lembaga Keuangan
Khairunnisa for Telkom University
2. Sejarah Leasing di Indonesia
• Leasing secara formal diperkenalkan pada tahun
1974, saat Indonesia sedang giat membangun
sektor pertanian
• Diterbitkan peraturan yang mengatur tentang
tata cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di
Indonesia
• Diterbitkan peraturan tentang penegasan pajak
terhadap transaksi leasing
• Pakdes 88, diperkenalkan suatu lembaga
pembiayaan yang salah satu usahanya adalah
leasing
Khairunnisa for Telkom University
3. Faktor yang Menyebabkan Perusahaan
Leasing Tumbuh Pesat
• Terbatasnya kemampuan bank dalam
memberikan kredit
• Keputusan terhadap permohonan kredit
dirasa relatif lama
• Kebutuhan nasabah tidak dapat dipenuhi
100% sesuai kebutuhan
• Perusahaan harus melakukan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas yang tinggi
Khairunnisa for Telkom University
4. Keuntungan Leasing
• Sewa guna usaha menawarkan penghematan
• Sewa guna usaha menyediakan sumber modal
alternatif
• Sewa guna usaha melindungi kredit yang sudah ada
• Sewa guna usaha menyediakan pembiayaan yang cepat
dan fleksibel
• Sewa guna usaha mengurangi risiko keusangan
• Sewa guna usaha memberikan pembiayaan penuh
• Fleksibel terhadap kondisi keuangan lessee
Khairunnisa for Telkom University
5. Masalah yang Dihadapi
Perusahaan Leasing
• Status kelembagaan yang belum jelas
• Pendanaan, sumber pendanaan yang dimiliki umumnya
bersifat jangka pendek dan harus dijual untuk jangka
panjang
• Perlu penyempurnaan:
– Dengan status yang jelas, perusahaan leasing dapat
menjalankan usaha dengan lebih efektif dan efisien serta
antar perusahaan leasing dapat bertukar informasi tentang
nasabah baik
– Kelonggaran pemerintah agar leasing dapat memperoleh
sumber pendanaan
– Panduan operasional
Khairunnisa for Telkom University
6. Definisi Leasing
• KMK No.448/KMK.017/2000 tentang
perusahaan pembiayaan, Sewa Guna Usaha
adalah: kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (financial lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh
Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala
Khairunnisa for Telkom University
7. Pelaku dan Pihak yang Terlibat dalam
Transaksi Leasing
• Lessor
Perusahaan pembiayaan yang memiliki hak kepemilikan atas barang
(pihak yang menyewakan barang)
• Lessee
Perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal
dengan pembiayaan lessor (pihak yang menikmati barang)
• Supplier
Produsen atau pedagang yang menyediakan barang
• Asuransi
Perusahaan yang menanggung risiko perjanjian leasing
• Bank (kreditor)
Tidak terlibat langsung dalam perjanjian leasing, bank hanya
berperan sebagai pihak yang menyediakan dana bagi lessor
Khairunnisa for Telkom University
8. Penggolongan Perusahaan Leasing
• Independent Leasing Company
• Captive Lessor
• Lease Broker/Packager
Khairunnisa for Telkom University
13. Jenis Pembiayaan Leasing
• Operating Lease
– Lessor membeli barang dan menyewakannya kepada
lessee
– Lessee membayar rental yang besarnya secara
keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya
lain yang telah dikeluarkan oleh lessor
– Lessee hanya menikmati jasa lease saja sampai
kontrak lease berakhir sedangkan aktiva lease adalah
milik lessor
– Pengharapan lessor pada akhir masa lease, harga
barang tersebut masih tinggi
Khairunnisa for Telkom University
14. Jenis pembiayaan leasing
• Financial Leasing
– Lessee yang membutuhkan barang modal
menentukan sendiri jenis, spesifikasi serta melakukan
negosiasi langsung dengan supplier tentang harga,
syarat, perawatan dan lain-lain
– Lessor melakukan pembayaran kepada supplier dan
menyerahkan barangnya kepada lessee
– Sebagai imbalan atas jasa penggunaan barang, lessee
membayar secara berkala dengan total keseluruhan
meliputi harga barang, bunga dan keuntungan pihak
lessor
Khairunnisa for Telkom University
15. Jenis pembiayaan leasing (lanjutan)
– Pembiayaan dilakukan secara penuh oleh lessor
dan selama kontrak, hak atas barang tetap di
tangan lessor dan lessee bertanggung jawab atas
pemeliharaan barang (economic owner)
– Lessee bertanggung jawab atas risiko barang lease
dan lessor menjadi legal owner dari barang lease
– Lessee kan menjadi legal owner setelah
menggunakan hak opsi untuk membeli pada akhir
kontrak lease dengan nilai sisa yang disepakati
bersama
Khairunnisa for Telkom University
16. Ciri Operating Lease
• Kontrak lease biasanya relatif pendek dari masa
pakai ekonomis dari barang yang bersangkutan
• Lessor tetap memegang hak kepemilikannya
• Lessor bertanggung jawab atas semua risiko yang
timbul serta masih bertanggung jawab atas biaya
asuransi, pajak dan pemeliharaannya
• Lessee tidak mempunyai hak pilih (opsi) untuk
membeli
Khairunnisa for Telkom University
17. Jenis Financial lease
• Direct Financial Lease
• Sale and Lease Back
• Leverage Lease
• Syndicated Lease
• Cross Border Lease
• Vendor Program/Vendor Lease
Khairunnisa for Telkom University
21. Pembayaran leasing fee
• Facility fee
• Commitment fee
• Arrangement fee
Khairunnisa for Telkom University
22. Metode pembayaran leasing
• Payment in Advance
• Payment in Arrears
Contoh soal :
Diketahui nilai barang modal Rp 200 juta, nilai
sisa Rp 20 juta, simpanan jaminan 10% dari nilai
barang modal, tingkat suku bunga 24% per
tahun, hitunglah payment in advance dan
payment in arrears!
Khairunnisa for Telkom University
23. Sumber pendanaan lessor
• Sumber dana internal
– Net worth
– Subordinated loan
– Right issue
– Collection dari customer
– IPO
• Sumber dana eksternal
– On share loan
– Off shore loan
– Obligasi
Khairunnisa for Telkom University
24. Penerapan prinsip mengenal nasabah
• KMK RI No.45/KMK.06/2003 setiap lembaga
keuangan non bank termasuk leasing wajib
menerapkan prinsip mengenal nasabah
• Menggunakan rasio keuangan:
– Debt to equity ratio
– Debt to total assets
– Return on equity
– Return on Asset
– Net profit margin
– Interest coverage
Khairunnisa for Telkom University