Presentasi ini membahas menyajikan pembahasan ringkas Sistem Moneter (Bab 29 dan 30).
*) Presentasi ini dibuat sebagai pembelajaran penulis dan tidak ditujukan sebagai bahan referensi.
This presentation is explaining about an overview of Monetary System as implied in Macroeconomic (usually) Chapter 29 and 30 in simple way.
*) This presentation is made for learning purpose of the authors and not designed for reference.
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Menurut ilmu ekonomi, investasi adalah pengeluaran penanaman modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi demi menambah kemampuan produksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.
sumber : https://www.dbs.com/id/treasures-id/investments/default.page
Presentasi ini membahas menyajikan pembahasan ringkas Sistem Moneter (Bab 29 dan 30).
*) Presentasi ini dibuat sebagai pembelajaran penulis dan tidak ditujukan sebagai bahan referensi.
This presentation is explaining about an overview of Monetary System as implied in Macroeconomic (usually) Chapter 29 and 30 in simple way.
*) This presentation is made for learning purpose of the authors and not designed for reference.
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Menurut ilmu ekonomi, investasi adalah pengeluaran penanaman modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi demi menambah kemampuan produksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.
sumber : https://www.dbs.com/id/treasures-id/investments/default.page
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
Lembaga keuangan dikelompokan menjadi dua macam, yakni Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Adapun perbedaan diantara keduannya, yaitu:
Kewajiban keuangan LKB dan LKBB, yakni pada tingkat likuiditas LKB berwujud uang, sementara LKBB tidak bisa disebut dengan uang.
Kemampuan keduanya dalam menciptakan kredit dan uang, yakni:
LKB memiliki kemampuan dalam menciptakan: kredit, mengedarkan uang, dan menambah jumlah uang yang beredar (JUB) lewat efek penggandaan uang.
LKBB menyalurkan dana terhadap masyarakat khusunya lewat penyertaan modal ataupun pembiayaan investasi perusahaan.
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan jenis bank terdiri dari tiga jenis. Yaitu Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Di dalam Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, jenis bank yang ada di Indonesia terdapat dua macam, yatu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
2. Sistem Keuangan
Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan
institusi, pasar, ketentuan perundangan, peraturan –
peraturan dan teknik – teknik dimana surat – surat berharga
diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa – jasa
keuangan dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian
dunia (Peter S. Rose)
3. Tugas Sistem Keuangan
Tugas utama sistem keuangan dalam perekonomian
modern adalah memindahkan dana dari penabung kepada
peminjam yang membutuhkan dana untuk membeli barang
– barang dan jasa – jasa serta melakukan investasi dalam
bentuk peralatan – peralatan baru sehingga perekonomian
dapat tumbuh dan pada akhirnya akan meningkatkan
standar kehidupan
4. Tingkat Bunga Kredit (cost
of kredit)
Tingkat bunga (↑)
Loanable funds (↓)
Pengangguran (↑)
Pertumbuhan ekonomi (↓)
Tingkat bunga (↓)
Loanable funds (↑)
Pengangguran (↓)
Pertumbuhan ekonomi (↑)
5. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah setiap peusahaan yang
bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,
menyalurkan dana atau kedua – duanya.
Lembaga keuangan sering disebut sebagai lembaga
intermediasi karena fungsi pokoknya melakukan
intermediasi anatar unit defisit dengan unit surplus
7. Klasifikasi Lembaga
Keuangan
Lembaga Keuangan
Depositori
Menjalankan kegiatan
penghimpunan dana secara
langsung dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan
memberikan jasa – jasa dalam
lalu lintas pembyaran
Lembaga Keuangan non
Depositori
Tidak melakukan penarikan
dana secara langsung dari
masyarakat
9. Contractual Institutions
▐ Merupakan lembaga keuangan yang menarik dana dari
masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi
penabung terhadap risiko ketidakpastian. Contoh; Asuransi
Invesment Institutions
▐ Lembaga keuangan yang usahanya sangat terkait dengan
kegiatan di pasar modal, baik sebagai penyedia jasa – jasa
dalam transaksi di psar modal maupun melakukan langsung
investasi untuk kepentingan portofolionya. Contoh :
perusahaan efek/sekuritas, perusahaan investasi/ reksa dana
10. Finance Companies
▐ Lembaga keuangan yang memiliki bidang usaha dan
menyediakan beberapa jenis pembiayaan. Contoh ;
leasing, anjak piutang, pembiayaan konsumen, kartu
kredit
Lembaga Keuangan non Depositori lainnya
▐ Merupakan lembaga – lembaga yang tidak disebutkan
apda lemabga non depositori salah satunya yaitu
pegadaian
11. Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
Bank
Bank Sentral
Bank Umum
BPR
Lembaga Keuangan
Lainnya
Pasar Modal
Pasar Uang dan valas
Koperasi Simpan Pinjam
Pegadaian
Leasing
Asuransi
Anjak Piutag
Modal Ventura
Dana Pensiun
13. Pengertian Bank
▐ Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
14. Bank Sentral
Bank sentral yang terdapat di Indonesia dilaksanakan oleh Bank
Indonesia (BI)
Fungsi bank sentral adalah sebagai bank sirkulasi, bank to bank
dan lender of the last resort
Bank sentral biasanya melayani pihak pemerintah dan dunia
perbankan
Tujuan utama bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
Bank sentral memiliki tugas menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
devisa serta mengatur dan mengawasi bank
15. Bank Umum
▐ Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa –
jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik
masyaralat persorangan maupun lembaga – lembaga lainnya.
Bank Umum
Devisa
Dapat melakukan jasa yang
berhubungan dengan
seluruh mata uang asing
Non Devisa
Bank Komersil
16. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Merupakan bank yang melayani khusus masyarakat
kecil di beberapa daerah yang lingkupnya relatif kecil.
Jenis produk yang ditawarkan relatif lebih sempit jika
dibandingkan dengan bank umum.
Terdapat beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh
diselenggarakan oleh BPR, seperti pembukaan rekening
giro dan mengikuti kliring
17. Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan
melakukan transaksi antara para pencari dana (emiten)
dengan penanaman modal (investor)
Dalam pasar modal diperjual belikan adalah efek – efek
seperti saham dan obligasi di mana jika diukur dari
waktunya modal yang diperjualbelikan merupakan modal
jangka panjang
18. Pasar Uang (Money Market)
Merupakan pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
Perbedaanny dengan pasar modal adalah yang ditawarkan di pasang
uang adalah berjangka waktu pendek.
Di pasar uang transaksi lebih banyak dilakukan dengan media
elektronika sehingga nasabah tidak perlu datang secara langsung
Koperasi Simpan Pinjam
▐ Merupakan koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota
koperasi dan masyarakat umum.
19. Perusahaan Pegadaian
Merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman
dengan jaminan tertentu
Jaminan nasabah tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh
pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan
Besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman,
sementara usaha secara resmi masih dilakukan pemerintah
Dana Pensiun
▐ Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun
suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri
20. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing)
Merupakan lembaga non perbankan yang jenis usahanya lebih
ditekankan kepada pembiayaan barang – barang modal yang
diinginkan oleh nasabahnya.
Perusahaan leasing lebih banyak bergerak dalam bidang pembiayaan
barang – barang kebutuhan modal.
Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)
▐ Merupakan perusahaan yang usahanya adalah mengambil alih
pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara membeli kredit
bermasalah perusahaan lain atau dapat pula mengelola penjualan
kredit yang membutuhkannya
21. Perusahaan Asuransi
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha
pertanggungan.
Setiap nasabah dikenakan biaya berupa polis asuransi yang harus
dibayar sesuai dengan perjanjian dan perusahaan asuransi akan
menanggung kerugian dengan menggantikannya apabila
nasabahnya terkena musibah atau terkena risiko yang telah
diperjanjikan
Perusahaan Modal Ventura
Merupakan pembiayaan oleh perusahaan – perusahaan yang
usahanya mengandung risiko yang tinggi.
Perusahaan ini lebih banyak memberikan pembiayaan dalam bentuk
kredit tanpa jaminan yang umumnya tidak dilayani oleh lembaga
keuangan lainnya
23. Jenis – Jenis Risiko Keuangan (1)
Kredit Risk/ Risiko Kredit. Risiko ini terjadi apabila
jumlah arus kas yang seharusnya diterima, yang berasal
dari kredit yang diberikan dan atau surat – surat berharga
yang dimiliki tidak dibayar secara penuh
Liquidity Risk/ Risiko Likuiditas. Risiko likuiditas terjadi
apabila lembaga keuangan tidak memiliki dana untuk
memenuhi semua penarikan oleh deposan, pemegang
polis, atau pemegang unit penyertaan reksa dana
terbuka.
24. Jenis – Jenis Risiko Keuangan (2)
Interest Rate Risk/ Risiko Tingkat Bunga. Risiko
tingkat bunga terjadi apabila jatuh tempo aset lembaga
keuangan mengalami mismatch dengan kewajibannya
(Liabilities)
Market Risk/ Risiko Pasar. Risiko pasar secara
potensial terjadi apabila lembaga keuanga secara aktif
memperdagangkan berbgai instrumen (aset dan
liabilities), termasuk derivatif, dibanding kalau hanya
menahannya untuk investasi jangka panjang
25. Jenis – Jenis Risiko Keuangan (3)
Foreign Exchange Risk/ Risiko Nilai Tukar. Risiko ini
terjasi apabila nilai tukar mengalami perubahan
berlawanan yang mempengaruhi nilai aset dan
liabilities lembaga keuangan
Country Risk/ Solvereign Risk. Lembaga keuangan
yang memiliki aset atau melakukan investasi di luar
negeri akan terekspos pada tambahan risiko investasi
asing yang disebut dengan country/solvereign risk.
26. Jenis – Jenis Risiko Keuangan (3)
Operational Risk/ Risiko Operasional. Risiko ini dapat
berasal dari adanya kegagalan/ kerusakan/ gangguan
terhadap teknologi atau dukungan sistem dalam kegiatan
operasional lembaga keuangan
Insolvency Risk. Risiko ini terjadi katika modal lembaga
keuangan tidak mencukupi untuk menutupi semua
kerugiannya
27. Penggabungan Usaha Bank
Merger. Penggabungan dua bank atau lebih dengan
cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari
bank dan membubarkan bank – bank lainnya tanpa
melikuidasi terlebih dahulu
Konsolidasi. Penggabungan dari dua bank atau lebih
dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan
bank – bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu
28. Penggabungan Usaha Bank
Akuisisi. Merupakan pengambilan kepemilikan suatu
bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap
bank. Dalam penggabungan dengan bentuk akuisisi
biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan
yang berubah hanyalah kepemilikannya.
29. Alasan Penggabungan Bank (1)
Masalah kesehatan bank, maksudnya apabila bank
sudah dinyatakan tidak sehat oleh bank sentral untuk
beberapa periode
Modal yang dimiliki terlalu kecil sehingga untuk
melakukan ekspansi terlalu sulit.
30. Alasan Penggabungan Bank (2)
Manajemen bank yang semrawut atau kurang profesional
sehingga perusahaan terus merugi dan sulit
berkembang.
Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional,
dengan adnaya penggabungan diharapkan
administrasinya menjadi lebih baik
Ingin menguasai pangsa pasar perbankan.