Dokumen tersebut membahas tentang pandangan hidup komunis, pandangan hidup Yahudi-Kristen, konsep sekularisasi agama dan ilmu, serta tantangan dari westernisasi ilmu bagi kaum Muslim. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan perbedaan pandangan hidup komunis dan Yahudi-Kristen, konsep liberalisasi dan sekularisasi agama menurut para pemikir Barat, serta pandangan Syed Muhammad Naquib al-Attas terhadap dampak westernisasi ilmu
PPT ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah agama semester 1
semoga membantu dan dapat menginspirasi yang lain
ppt by : WPS
design by : islamic background
arranged by : Viga Olivia
content by : buku panduan Pendidikan Islam Transformatif
thanks for my new friends ( nia, ika, fahma, githa, dan fitri )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PPT ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah agama semester 1
semoga membantu dan dapat menginspirasi yang lain
ppt by : WPS
design by : islamic background
arranged by : Viga Olivia
content by : buku panduan Pendidikan Islam Transformatif
thanks for my new friends ( nia, ika, fahma, githa, dan fitri )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
ISLAM DI ANTARA KONSERVATISME DAN LIBERALISME : PENGALAMAN KAJIAN DAN PERTEMUAN DENGAN TOKOH LIBERAL DI MESIR DAN PENILAIAN PEMIKIR ISLAM
OLEH:
PROF MADYA MOHAMAD KAMIL BIN HJ AB MAJID
AKADEMI PENGAJIAN ISLAM, UNIVERSITI MALAYA
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
Manusia yang ada pada zaman filsafat barat kontemporer memiliki kebebasan berfilsafat dengan seluas-luasnya. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti kebebasan berfilsafat yang melampaui batas, tetapi tetap berada dalam kaidah berfilsafat yang dipertanggungjawabkan.
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamIzzatul Ulya
Dalam dunia Islam pengaruh dari paham sekularisme dimulai ketika pada zaman imperialisme barat terhadap dunia Islam. Umat Islam dan Khilafah yang pada waktu itu sedang dalam kondisi lemah sedangkan barat sedang dalam proses kemajuan teknologi yang begitu pesat, mendorong sebagian umat Islam untuk mencontoh apa yang dipahami dan dikerjakan barat, salah satunya mengadopsi ide sekularisme.
Sejarah dalam bahasa Yunani, historia, yang berarti “penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian” adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Pandangan hidup Komunis
“Kontras dengan pandangan kaum Borjuis, pandangandunia komunis, yang menyimpulkan kemajuan dalam
sains dan praktek sosial, adalah ilmiah secara konsisten,
internasional dan manusiawi. Asal-mula pandangandunia komunis berkaitan dengan munculnya gerakan
revolusi pekerja. Filsafat Mark-Lenin—dialektika dan
materialisme-historis—membentuk inti pandangan
dunia komunis. Pandangan dunia Marx-Lenin adalah
alat yang kuat untuk transformasi dunia secara
revolusioner.
3. Pandangan hidup Komunis
Ini adalah salah satu kekuatan yang menentukan
yang mengorganisir masyarakat untuk
memperjuangkan sosialisme dan komunisme.
Dalam dunia kontemporer, ada perjuangan yang
tajam antara dua pandangan-dunia yang
bertentangan—kaum komunis dan borjuis.
Pengaruh Marxisme-Leninisme, yang sukses
melalui kekuatan kebenaran dan keabsahan
premis-premis ilmiah, tumbuh selama
perjuangan ini.
4. Pandangan Hidup Yahudi-Kristen
Tradisi intelektual, agama dan budaya Barat
memiliki pandangan hidup yang berubah-ubah.
Sejarah, proses spekulasi filosofis dan penemuan
ilmiah membentuk konsep mengenai realitas dan
kebenaran.
5. Pandangan Hidup Yahudi-Kristen
Nama, iman dan ritual serta sistem teologi
Kristen diberi oleh budaya.
Progresifitas, perkembangan dan perubahan
diperlukan kepada ajaran dasarnya.
Tidak ada otentisitas dan finalitas dalam ajaran
Yahudi-Kristen.
Budaya sebagai landasan dasarnya.
Sekularisasi dan liberalisasi sebuah keharusan.
6. Pemberian Nama Agama
Christian→ (dikenalkan oleh Kekaisaran Romawi)
Hindu→ (dikenalkan di India oleh Muslim)
Shinto → (dikenalkan di Jepang oleh orang Cina).
Ismaelitai → Yunani kuno
Saracen, The religion of the Saracen, the religion of
Tartars dan Turks → Zaman Pertengahan dan Periode
Pencerahan Barat
7. Pemberian Nama Agama
Mohammedan religion → Periode Enlightenment
Mahumetisme (1597)
Muhammedrie (1613)
Islamisme (abad ke-18)
Mahometan, Mohametan, Mahomedan, Moosulman
(abad ke-19)
Mohammedan, Muhammadanisme (abad ke-19 dan ke
20)
Moslem (The Moslem World)
(Smith: 275)
8. Harvey Cox:
Sekularisasi merupakan pembebasan manusia
dari proteksi agama dan metafisika, pengalihan
dari alam lain kepada dunia ini.
Sekularisasi adalah perkembangan yang
membebaskan (a liberating development).
Masyarakat perlu dibebaskan dari kontrol agama
dan pandangan hidup metafisik yang tertutup
(closed metaphysical worldviews).
9. Harvey Cox:
(1)
(3)
Mengosongkan dunia dari nilai-nilai ruhani
(disenchantment of nature)
(2) Menyingkirkan agama dari politik
(desacralization of politics)
Menyingkirkan Kehidupan dari Nilai-Nilai
Agama (deconsecration of values).
10. Konsep Tuhan Sekular:
Dietrich Bonhoeffer (1906-1945):
“Kita sedang menuju ke suatu masa yang tiada
agama sama sekali… Bagaimana agar kita
berbicara mengenai Tuhan tanpa agama…
Bagaimana supaya kita berbicara dengan gaya
sekular yang baru tentang Tuhan?”… “ Sudah
tiba saatnya bagi Kristen tanpa agama” (a
religionsless Christianity).
11. Konsep Tuhan Sekular:
Harvey Cox: Teologi Sekular:
Konsep Tuhan merupakan persoalan sosiologis
dan politis.
Perubahan sosial memberi konsep perubahan
makna.
Menjadikan konsep Tuhan konkrit, jelas, aktif
dan produktif.
12. Konsep Tuhan Sekular:
Manusia merupakan prinsip filsafat yang paling
tinggi. Agamalah yang menyembah manusia
(religion that worships man). Agama sendiri yang
menyatakan tuhan adalah manusia dan manusia
adalah tuhan (God is man, man is God). Agama
akan menafikan Tuhan yang bukan manusia.
Teologi yang sebenarnya adalah antropologi (The
true sense of Theology is Anthropology). Agama
merupakan mimpi akal manusia (Religion is the
dream of human mind).
13. Konsep Tuhan Sekular:
Teologi perubahan sosial (theology of social change)
diperlukan untuk mengganti teologi metafisis
(metaphysical theology).
14. Konsep Tuhan Sekular:
Gabriel Vahanian:
“Sekular adalah keharusan seorang
Kristiani. Dalam masyarakat yang
modern dan saintifik, peristiwaperistiwa dalam Bible dianggap sebagai
mitos, sudah lapuk, dan tidak terpakai
lagi.”
15. Konsep Agama Sekular
Wilfred Cantwell Smith, Teologi Dunia (World
Theology)
John Hick, Global Teologi (Global Theology)
All religions are equally valid.
16. Konsep Agama Sekular
Karl Marx (m. 1883)
Agama adalah keluhan makhluk yang
tertekan. Agama adalah candu rakyat.
Agama adalah faktor sekunder,
sedangkan faktor primernya adalah
ekonomi.
17. Konsep Agama Sekular
August Comte:
Agama merupakan bentuk keterbelakangan
masyarakat. Masyarakat berkembang melalui tiga
fase teoritis, yaitu: fase teologis (fase fiktif); fase
metafisik (fase abstrak); dan fase saintifik (fase
positif).
Herbert Spencer:
Agama bermula dari mimpi manusia tentang
adanya spirit di dunia lain.
18. Konsep Agama Sekular
Sigmund Freud (m. 1939):
Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama
sangat tidak sesuai realitas dunia. Bukan
agama, tetapi hanya karya ilmiah, satusatunya jalan untuk membimbing ke arah
ilmu pengetahuan.
19. Konsep Agama Sekular
Friedrich Nietzsche (1844-1900):
“God died; now we want the overman to live.”
Agama adalah “membuat sesaat lebih baik sesaat
dan membiuskan” (momentary amelioration and
narcoticizing). Agama tidak bisa disesuaikan
dengan ilmu pengetahuan. “Seseorang tidak dapat
memercayai dogma-dogma agama dan metafisika
ini jika seseorang memiliki metode-metode yang
ketat untuk meraih kebenaran di dalam hati dan
kepada seseorang.”
21. Konsep Manusia Sekular
“Memanusiawikan Tuhan dan menuhankan
Manusia”
Memisahkan nilai-nilai agama dari kehidupan
keduniawian.
Sosial-politik dan budaya harus dilepaskan dari
warna keagamaan.
Konsep psikologi, kebebasan, keadilan,
kebaikan, sistem-nilai bukan berasal dari agama.
23. Konsep Ilmu Sekular
Sumber kebenaran: Panca indera dan akal
• Metafisika adalah tidak mungkin karena
tidak bersandarkan kepada panca indera.
Pernyataan-pernyataan metafisis tidak
memiliki nilai epistemologis
Hasilnya:
Menyingkirkan agama
Merelatifkan kebenaran
24. Westernisasi Ilmu
Westernisasi ilmu yang bersumber kepada akal dan
panca-indera telah melahirkan berbagai macam faham
pemikiran seperti rasionalisme, empirisme, skeptisisme,
relatifisme, ateisme, agnostisme, humanisme,
sekularisme, eksistensialisme, materialisme, sosialisme,
kapitalisme dan liberalisme. Westernisasi ilmu bukan
saja telah menceraikan hubungan harmonis antara
manusia dan Tuhan, namun juga telah melenyapkan
Wahyu sebagai sumber ilmu.
25. Syed Muhammad Naquib al-Attas:
Tantangan Westernisasi
Tantangan terbesar yang dihadapi kaum
Muslimin adalah ilmu pengetahuan modern yang
tidak netral yang telah merasuk ke dalam
praduga-praduga agama, budaya dan filosofis,
yang sebenarnya berasal dari refleksi kesadaran
dan pengalaman manusia Barat. Jadi, ilmu
pengetahuan modern harus diislamkan.
26. Syed Muhammad Naquib al-Attas:
Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dan
dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan
menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam
keilmuan.
Westernisasi ilmu bukan dibangun di atas Wahyu dan
kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi
budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang
terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan
manusia sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur
oleh rasio manusia, berubah terus menerus.
27. Syed Muhammad Naquib al-Attas:
Ilmu pengetahuan Barat-modern dibangun di atas visi
intelektual dan psikologis budaya dan peradaban Barat.
(1) Akal diandalkan untuk membimbing kehidupan
manusia; (2) bersikap dualistik terhadap realitas dan
kebenaran; (3) menegaskan aspek eksistensi yang
memproyeksikan pandangan hidup sekular; (4)
membela doktrin humanisme; dan (5) menjadikan
drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominant
dalam fitrah dan eksistensi kemanusiaan.