Dokumen ini merupakan makalah tentang sholat yang disusun oleh Iffa Rofiatuz Z. untuk mata kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2013. Makalah ini menjelaskan pengertian sholat, dasar hukum sholat menurut Al-Quran, syarat-syarat sah sholat, rukun-rukun sholat, dan hal-hal yang membatalkan sholat.
Maksud kata “diangkat pena” di atas adalah tidak diwajibkan melaksanakan ibadah
dan tidak dicatat dosanya. Tidak diwajibkan melaksanakan ibadah berarti orang gila akan
diwajibkan melaksanakan ibadah setelah ia sadar dan anak-anak akan diwajibkan
melaksanakan ibadah jika ia sudah balig. Tidak dicatat dosanya berarti seorang anak yang
belum balig dan orang gila yang belum sadar tidak dicatat dosa-dosanya meskipun
melakukan dosa. Akan tetapi ketika orang gila sudah sadar dan anak-anak sudah balig maka
Malaikat Atid mulai bertugas untuk mencatat dosa-dosa mereka.
Oleh karena itu, menjadi balig adalah sebuah anugerah sekaligus ujian yang sangat
besar dari Allah Swt. karena sejak terhitung balig tersebut, ketaatan kita terhadap Allah Swt.
dan keistiqamahan kita menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. mulai diuji. Nah, apa
itu balig dan bagaimana tanda-tandanya? Hal itu akan kita bahas bersama pada pembahasan
berikutnya.
Maksud kata “diangkat pena” di atas adalah tidak diwajibkan melaksanakan ibadah
dan tidak dicatat dosanya. Tidak diwajibkan melaksanakan ibadah berarti orang gila akan
diwajibkan melaksanakan ibadah setelah ia sadar dan anak-anak akan diwajibkan
melaksanakan ibadah jika ia sudah balig. Tidak dicatat dosanya berarti seorang anak yang
belum balig dan orang gila yang belum sadar tidak dicatat dosa-dosanya meskipun
melakukan dosa. Akan tetapi ketika orang gila sudah sadar dan anak-anak sudah balig maka
Malaikat Atid mulai bertugas untuk mencatat dosa-dosa mereka.
Oleh karena itu, menjadi balig adalah sebuah anugerah sekaligus ujian yang sangat
besar dari Allah Swt. karena sejak terhitung balig tersebut, ketaatan kita terhadap Allah Swt.
dan keistiqamahan kita menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. mulai diuji. Nah, apa
itu balig dan bagaimana tanda-tandanya? Hal itu akan kita bahas bersama pada pembahasan
berikutnya.
Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology (istilah), para ahli Fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara lahiriah Shalat berarti ‘Beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan’(Sidi Gazalba,88).
Secara hakiki Shalat ialah ‘Berhadapan hati, jiwa dan raga kepada Allah,secara yang mendatangkan rasa takut kepada-Nya atau mendhairkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan perbuatan’ (Hasbi Asy-syidiqi,59)
4. Pengertian Sholat
• Sholat menurut bahasa adalah do’a, memohon
kebajikan dan pujian.
• Menurut pengertian syariat yang dirumuskan para
fuqoha’ adalah sebagai berikut:
• “Beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang
dimulai dengan takbir diakhiri dengan salam dengan
maksud beribadah kepada Allah menurut syarat-
syarat yang telah ditentukan”.
• “Menghadapkan hati kepada Allah yang
mendatangkan takut kepadanya serta menumbuhkan
didalam jiwa rasa keagungan, kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaannya”.
5. Dasar hukum
Qs. At-Taubah : 45
......
Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar.
(Qs. At-taubah:45)
6. • Qs. Al-Hajj: 77
•
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah
kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu
dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan.
8. Syarat sah sholat adalah sebagai
berikut.
Suci dari haid dan nifas.
Dalam keadaan sadar (tidak tidur).
Menutup aurat
Menghadap kiblat
Dalam waktu shalat
9. Rukun Shalat
Niat
Berdiri tegak
bagi yang
mampu
Takbiratul
ikhram
SujudI’tidal
Membaca
tasyahud
akhir
Duduk akhir
Rukuk
dengan
tuma’ninah
Duduk
diantara dua
sujud
Membaca al-
fatihah
Membaca
shalawat
Mengucap
salam
Tertib
10. Hal-hal yang membatalkan salat :
Melakukan banyak
gerakan (yang
bukan gerakan
salat).
Meninggalkan
salah satu rukun
salat.
Dengan sengaja berkata-
kata (yang bukan bacaan
salat).
Makan dan minum yang
disengaja.
Meninggalkan salah satu
syarat sahnya salat, seperti
batal wudunya sebab
kentut atau yang lain.