Dokumen tersebut membahas tentang paradigma sekularisme, dimana sekularisme pertama kali muncul di Barat sebagai hasil dari proses pencerahan yang memisahkan agama dari kehidupan publik. Proses sekularisasi kemudian menyebar ke dunia Islam setelah kolonialisme Barat, diantaranya dengan menghapus hukum Islam dan menggantikannya dengan hukum kolonial. Beberapa negara Muslim seperti Turki dan Mesir juga melakukan sek
CIVIL LAW
Civil Law : Sistem yang dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental yang didasarkan atas hukum Romawi
Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem hukum Civil Law berupa peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan-kebiasaan, dan yurisprudensi. Negara penganut Civil Law menempatkan konsitusi tertulis pada urutan tertinggi dalam hirarki peraturan perundangan dan diikuti UU dan peraturan lain di bawahnya.
Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
CIVIL LAW
Civil Law : Sistem yang dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental yang didasarkan atas hukum Romawi
Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem hukum Civil Law berupa peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan-kebiasaan, dan yurisprudensi. Negara penganut Civil Law menempatkan konsitusi tertulis pada urutan tertinggi dalam hirarki peraturan perundangan dan diikuti UU dan peraturan lain di bawahnya.
Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
Dalam pembentukan hukum, fikih tidak akan dapat berdiri tanpa “ushûlnya”, berbeda dengan ushûl yang dapat berdiri sendiri tanpa fikih, karena ia adalah dasarnya. Oleh sebab itu, usul fikih adalah ilmu yang sangat penting dalam menghasilkan hukum Islam yang responsif dan adaptable terhadap permasalahan kontemporer, karena ilmu ini membahas tentang metode-metode, dasar-dasar, pendekatan-pendekatan, dan teori-teori yang digunakan dalam memahami ajaran Islam. Hal inilah yang menjadikannya menempati posisi sentral dalam studi ke islaman, sehinga seringkali disebut sebagai “the queen of Islamic science”. Dari kaidah-kaidah yang lahir yang dirumuskan oleh para mujahid Islam dalam disiplin ilmu ini, membawa dampak hukum yang dapat mengakomodir, antara necessity of life dengan tujuan hidup manusia di akhirat kelak.
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
Buku ini bersasaran untuk meliputi area-area penting pemerintahan, ekonomi, kebijakan luar negeri dan hukum. Banyak buku telah ada yang merinci bermacam sistem Islam seperti sistem ekonomi, sistem sosial, sistem peradilan, sistem pemerintahan dan lainnya. Untuk memahami semua aspek sistem Islam secara rinci diperlukan pemahaman dasar terhadap prinsip-prinsip tiap sistem itu.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
Esai amatir selanjutnya, dibuat untuk memenuhi syarat menjadi keanggotaan "pusat study konsultasi hukum". Esai ini hanya sekedar menggambarkan, betapa berwarnanya sistem hukum yang ada di Indonesia. Mulai dari sistem turunan dari para kolonial dahulu kala hingga sistem hukum adat dan agama (Islam). Semoga bermanfaat, Merdeka.
Dalam pembentukan hukum, fikih tidak akan dapat berdiri tanpa “ushûlnya”, berbeda dengan ushûl yang dapat berdiri sendiri tanpa fikih, karena ia adalah dasarnya. Oleh sebab itu, usul fikih adalah ilmu yang sangat penting dalam menghasilkan hukum Islam yang responsif dan adaptable terhadap permasalahan kontemporer, karena ilmu ini membahas tentang metode-metode, dasar-dasar, pendekatan-pendekatan, dan teori-teori yang digunakan dalam memahami ajaran Islam. Hal inilah yang menjadikannya menempati posisi sentral dalam studi ke islaman, sehinga seringkali disebut sebagai “the queen of Islamic science”. Dari kaidah-kaidah yang lahir yang dirumuskan oleh para mujahid Islam dalam disiplin ilmu ini, membawa dampak hukum yang dapat mengakomodir, antara necessity of life dengan tujuan hidup manusia di akhirat kelak.
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
Buku ini bersasaran untuk meliputi area-area penting pemerintahan, ekonomi, kebijakan luar negeri dan hukum. Banyak buku telah ada yang merinci bermacam sistem Islam seperti sistem ekonomi, sistem sosial, sistem peradilan, sistem pemerintahan dan lainnya. Untuk memahami semua aspek sistem Islam secara rinci diperlukan pemahaman dasar terhadap prinsip-prinsip tiap sistem itu.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
Esai amatir selanjutnya, dibuat untuk memenuhi syarat menjadi keanggotaan "pusat study konsultasi hukum". Esai ini hanya sekedar menggambarkan, betapa berwarnanya sistem hukum yang ada di Indonesia. Mulai dari sistem turunan dari para kolonial dahulu kala hingga sistem hukum adat dan agama (Islam). Semoga bermanfaat, Merdeka.
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaIzzatul Ulya
Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan hukum yang demokratis, berdasarkan pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan atas kekuasaan semata-mata. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan yang namanya sebuah hukum yang hidup atau yang berjalan, dengan hukum itu diharapkan akan terbentuk suasana yang tentram dan teratur bagi kehidupan masyarakan Indonesia. Tak lepas dari itu, hukum tersebut juga butuh ditegakkan, demi membela dan melindungi hak-hak setiap warga Negara.
Hukum Acara Pidana adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur bagaimana Negara dengan menggunakan alat-alatnya dapat mewujudkan wewenangnya untuk memidana atau membebaskan pidana. Hukum Acara Pidana mengatur bagai mana cara dan proses pengambilan putusan oleh hakim, mengenai aspek ini dimulai melalui tahap pemeriksaan didepan persidangan yakni mulai tahap pemeriksaan identitas terdakwa, pembacaan catatan/ dakwaan oleh jaksa/penuntut umum, kemudian diberi kesempatan terdakwa/penasihat hukumnya untuk mengajukan keberatan/eksepsi, dilanjutkan acara pembuktian, acara tuntutan, pembelaan, replik dan duplik serta pemeriksaan dianggap selesai dan dilanjutkan musyawarah dalam pengambilan putusan oleh hakim (majelis) serta penjatuhan/pengucapan putusan dalam sidang yang terbuka untuk umum (Bab XVI Pasal 145 sampai dengan Pasal 232 KUHAP).
Peraturan hukum yang mengatur juga tentang tahapan pelaksanaan terhadap putusan hakim yang telah diambil, dalam hal ini dapat dibedakan apabila putusan tersebut belum “inkracht van gewijsde’’ dapat dimungkinkan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya serta jaksa/ Penuntut Umum melakukan banding, kemudian kasasi dan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung RI (Bab XVIII Pasal 233 sampai dengan Pasal 269 KUHAP) serta apabila putusan telah “ inkracht van gewijsde” dan terpidana tidak melakukan upaya grasi kepada Presiden selaku Kepala Negara, putusan dapat dilaksanakan oleh jaksa dan Lembaga Pemasyarakatan dengan pengawasan dan pengamatan oleh Ketua Pengadilan Negri (Bab XIX Pasal 270 sampai dengan 283 KUHAP) sedangkan terpidana masih melakukan upaya grasi, putusan tersebut ditunda terlebih dahulu pelaksanaannya menunggu upaya grasi tersebut turun.
Dari tahapan-tahapan proses Hukum acara Pidana diatas ada yang disebut dengan pembacaan dakwaan, dimana dakwaan merupakan surat tuntutan yang dibuat oeleh jaksa yang ditarik dan disimpulkan dari hasil pemeriksaan penyidikan dan merupakan dasar bagi hakim dalam memeriksa dimuka pangadilan, Maka dari itu penulis akan menulis suatu makala yang akan membahas tentang Surat Dakwaan.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
LATAR BELAKANG
Apabila dilihat dari perkembangannya, makna konstitusi sering mengalami perubahan makna. Hal tersebut tentu saja dilatarbelakangi oleh situasi pada masa itu. Luasnya makna serta ruang lingkup konstitusi, khususnya jika dikaitkan dengan paham konstitusionalisme, menjadikan beragamnya bentuk-bentuk konstitusi dalam kehidupan politik dan bernegara modern.
Konstitusi sendiri telah dikenal sejak Yunani kuno, pada masa itu pemahaman tentang konstitusi hanyalah suatu kumpulan dari peraturan serta adat kebiasaan semata-mata. Sejalan dengan perjalanan waktu, pada masa Romawi kuno konstitusi mengalami perubahan makna; ia merupakan suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para kaisar, pernyataan dan pendapat ahli hukum, negarawan, serta adat kebiasaan setempat selain undang-undang. Selanjutnya pada abad VII lahirlah Piagam Madinah yang mana dianggap sebagai konstitusi modern yang dianggap revolusioner. Dari beberapa penjelasan di ataslah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini untuk mengetahui sejarah konstitusi yang lebih rinci.
Locus dalam kamus hukum S.Adiwinoto (1977:34), yang artinya tempat, locus delicti adalah ketentuan tentang tempat terjadinya tindak pidana. Penentuan tempat delik dalam bahasa latin dikenal dengan locus delicti, yang merupakan rangkaian dari kata locus dan delictum. Locus berarti ”tempat,” sedangkan delictum berarti “perbuatan melawan hukum, kejahatan, dan tindak pidana”. Sehingga locus delicti berarti “tempat kejadian dari kejahatan”.
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga MuqollidunIzzatul Ulya
tulisan ini terdiri dari beberapa kumpulan tulisan teman-teman saya untuk memenuhi tugas akhir UAS. Maaf apabila banyak terjadi kesalahan mohon koreksinya. semoga bermanfaat...
Belajar Bahasa Turki. Maaf kalau ada kesalahan dalam menulis maupun mengartikan kata atau kalimat. kalau ada koreksi bisa dikirim ke email izzaulya@gmail.com. Terima kasih
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
1. Paradigma Sekular
Sekularisme (secularism) berasal dari Bahasa Latin saeculum yang artinya
‘zaman sekarang ini’. Dalam perspektif keagamaan mempunyai makna ‘sepanjang
waktu yang tidak terukur’; dunia ini; dan yang dikuasai setan’. George Jacob Holyoke
menggunakan istilah sekularisme dalam filsafat praktis untuk manusia yang
menafsirkan dan mengorganisasikan kehidupan tanpa bersumber dari supranatural.
Setelah itu secara terminology mengacu pada doktrin atau praktik yang menafikan
peran agama dalam fungsi-fungsi negara.
Sedang dalam Webster Dictionary sekularisme diartikan, ‘sebuah system
doktrin dan praktik yang menolak bentuk apapun dari keimanan dan peribadatan, atau
sebagai sebuah kepercayaan bahwa agama dan ajaran-ajaran agama tidak boleh
memasuki fungsi negara, khususnya dalam pendidikan public. Jadi makna
sekularisme secara terminologis adalah faham pemisahan agama dari kehidupan,
yakni pemisahan agama dari segala aspek kehidupan yang dengan sendirinya akan
melahirkan pemisahan agama dengan negara, politik, maupun duniawi. Tidak
diketahui siapa yang mengawali, di dunia Islam istilah sekularisme dikenal dengan
ilmaniyyah/almaniyyah. Menurut Yusuf al-Qardhawi, ilmaniyyah adalah suatu usaha
penipuan yang patut dibongkar.1
Menurut Tom Jachos SJ, kehadiran sekularisme itu sendiri muncul bersamaan
dengan postmodernisme, dan karenanya dalam konteks ini dipahami bahwa
sekularisme pertama-tama adalah masalah politik. Banyak sejarawan barat yang
berpendapat bahwa sejarah pemikiran Kristen modern bermula dengan gerakan pada
abad tujuh belas dan delapan belas, dikenal sebagai enlighment atau pencerahan.
Gerakan filsafat ini merupakan gerakan filsafat yang bercirikan sikap rasionalis,
naturalis, dan deistis.2
1 Afif Hasan.Fragmentasi Ortodoksi Islam, Membongkar Akar Sekularisme (Malang:Pustaka Bayan,
2008) h. 59
2 Maksun.Islam, Sekularisme, dan JIL (Semarang: Walisongo Press,2009) h.16
2. Reinessance yang mengakhiri masa kegelapan ini mulai didobrak pada abad
ke-16 melalui sekularisasi terhadap gereja, dengan reformasi (perbaikan terhadap
penyimpangan gereja katolik), reinessance (menghidupkan kembali warisan Yunani-
Romawi) dan humanisme (menjadikan manusia, bukan agama, sebagai segala
sesuatu). Abad-abad selanjutnya (abad ke-17 s.d. ke-19) merupakan kelanjutan dan
pematangan sekularisasi dengan adanya abad pencerahan.
Dalam bidang pemikiran, pencerahan ini ditandai sebagai era pemikiran
modern dari Novun Organum Francais Bacon (1620) sampaia ke Critique of Pure
Reason Immanuel Kant (1781) Pencerahan inilah kelak menjadi apa yang disebut
dengan Zaman Modern. Pandangan hidup zaman modern udah berbeda paradigmanya
dengan pandangan hidup zaman pertengahan. Paradigm ini mendorong teolog Kristen
untuk menafsirkan kembali agamanya. Ini harus dilakukan supaya Kristen tetap
relevan dengan perkembangan kehidupan masyarakat modern. Hasilnya para teolog
Eropa dan Amerika menggagas revolusi teologi radikal.3
Maka mereka mendapat gelar teolog kematian Tuhan. Mereka menegaskan
bahwa untuk menghadapi sekularisasi, ajaran Kristen harus disesuaikan dengan
pandangan hidup sains modern. Mereka membuat penafsiran baru terhadap Bible.
Mereka menolak penafsiran lama yang menyataka bahwa ada alam lain yang lebih
hebat dan agamis dari ala mini.
Penafsiran baru inilah yang juga membantah peran dan sikap Gerjawan yang
mengklaim bahwa gereja memiliki keistimewaan sosial, kekuatan, dan property
khusus. Penafsiran baru ini yang kemudian dirangkai menjadi teologi secular; yang
mengkritik posisi gereja dengan teologi yang lama yang dianggap ideal. khususnya
pada saat institusi gereja memiliki peran yang sentral pada abad pertengahan Eropa.
Gagasan sekuler mulai diracik dengan sistematis oleh Dietrich Bonhoeffer.
Bonhoeffer menyeru para teolog Kristen supaya menyampaikan risalah Kristiani
dengan konsep sekuler. Baginya, agama harus dipisahkan dari kepercayaan.
3 Maksun.Islam, Sekularisme, dan JIL, h. 17
3. Selanjutnya ia juga mengatakan dengan frasenya yang paradox ‘sudah tiba saatnya
bagi Kristen tanpa agama.’
Diettich Bonhoeffer memiliki pengalaman unik saat ia berusaha mencari
kebenaran agama. Ia merupakan aktivis politik kebangsaan Jerman yang hidup pada
masa pemerintahan Adolf Hitler, dan sempat dipenjara selama dua tahun, ia
menyatakan seperti yang dikutip oleh Karel A. Steenbrink, bahwa agama sebagai
lembaga social selalu terlibat dalam politik yang kompromistis. Ia beranggapan
bahwa agama selalu digunakan oleh penguasa untuk melegitimasi kepentingannya.
Nama Tuhan, pandangan Bonhoeffer sering kali disalahartikan. Bahkan suatu waktu ,
ia mengusulkan bahwa agar manusia lebih baik hidup seolah-olah tidak ada Tuhan,
meskipun para pengikut Yesus tetap diwajibkan melaksanakan perintah-perintah etika
yang dianjurkan oleh Yesus. Meskipun begitu, Bonhoeffer tetap menganjurkan
bahwa ia tetap menganjurkan unsure Kristen dan tidak mengabaikan gereja. Ia
menunjukkan terhadap pentingnya keimanan, hati nurani yang tulus, dan kawan yang
setia.
Ada yang beranggapan bahwa Bonhoeffer adalah tokoh yang pertama kali
menerima terminology tentang sekularisasi. Meski ia sendiri tidak pernah
memunculkan istilah itu, tetapi jika sekularisasi itu bermakna elastis, maka
Bonhoeffer merupakan orang pertama yangmenawarkan esensi dari sekularisasi itu.
Bantahan serta kritikan tajam dari tteolog kematian Tuhan itu menunjukkan perhatian
besarnya akan kekuatan manusia. Namun, adanya pendapat-pendapat seperti itu, tidak
berarti para teolog tersebut menjadi atheis, karena mereka masih mempercayai
adanya Tuhan. Hanya saja, menurut mereka pada zaman modern, Tuhan sudah tidak
berperan lagi dalam kehidupan masyarakat. Inilah yang terjadi di masyarakat Kristen
Barat. Tuhan diposisikan di luar urusan kehidupa manusia. Tuhan tidak berhak atas
campur tangan dalam kehidupa manusia. Manusia harus mengatur hidupnya sendiri
dengan hukum-hukum yang mereka buat sendiri.4
4 Maksun.Islam, Sekularisme, dan JIL (Semarang: Walisongo Press,2009) h.19
4. Dari sinilah akar kehadiran sekularisme dalam tradisi pemikiran masyarakat
barat. Karenanya dapat dipahami, bahwa proses sekularisasi adalah dalam hal yang
niscaya bagi peradaban Barat yang Kristen. Tanpa sekularisasi, Barat akan tetap
dalam kemunduran dan kegelapan di bawah tindasan Gereja Kristen.5
Muhammad Al-Bahy menjelaskan bahwa yang menimbulkan munculnya
sekularisme:6
1. Yang mendorong terjadinya sekularisme pada abad ke-17 dan ke-18
adalah perebutan kekuasaan antara negara dan Gereja. Karena itu,
pemisahan antara kedua kekuasaan itu adalah penanggulangan
perselisihan baik secara legal atau filosofis.
2. Yang mendorong sekularisme abad ke-19 adalah pembentukan
kekuasaan. Karena itu, pengertian sekularisme tidak sama dengan
paham pemisahan antara Gereja dan negara, akan tetapi
semacam penghapusan paham dualisme dengan penghancuran
agama sebagai awal mula untuk mencapai kekuasaan tersendiri, yaitu
“kelompok Buruh” atau “sosial” atau “negara” atau “partai”.
3. Penelitian terhadap alam dan kemajuan ilmu pengetahuan
telah memberanikan kaum intelek sekuler untuk keluar dari wasiat
atau dogma Gereja
Pengaruh Terhadap Islam
Dalam dunia Islam pengaruh dari paham sekularisme dimulai ketika pada
zaman imperialisme barat terhadap dunia Islam. Umat Islam dan Khilafah yang pada
waktu itu sedang dalam kondisi lemah sedangkan barat sedang dalam proses
kemajuan teknologi yang begitu pesat, mendorong sebagian umat Islam untuk
mencontoh apa yang dipahami dan dikerjakan barat, salah satunya mengadopsi ide
sekularisme.
5 Maksun.Islam, Sekularisme, dan JIL, h. 20
6 Pradoyo,Sekularisasi dalam Polemik, Jakarta;Pustaka Utama Grafiti,cet.I, 1993, h. 37
5. Di dunia Islam sekularisasi bukan hanya sebuah proses, tetapi juga menjadi
paradigma, ideologi, dan dogma yang diyakini kebenarannya dan digarap secara
sistematis lagi terencana. Sekularisasi dianggap sebagai prasarat perubahan
masyarakat dari tradisional menjadi modern. Akan tetapi, untuk mengurangi
perlawanan digunakanlah istilah lain yang lebih halus dan mengelabuhi seperti
modernisasi, pembangunan, demokratisasi, liberalisasi, dan lain sebagainya.
Sekularisasi di dunia Islam terjadi setelah kolonialisasi negeri-negeri muslim
oleh bangsa-bangsa eropa, contohnya India. Pemerintah kolonial inggris di India
secara bertahap mencabut undang-undang (syariat) Islam dan menggantikannya
dengan hukum mereka sehingga mulai tahun 1870 M, penerapan hukum Islam di
India hanya terbatas pada urusan-urusan pribadi, seperti perkawinan dan warisan.
Hal yang sama juga terjadi di negara-negara muslim lainnya, proses
westernisasi disokong oleh sejumlah pemikir liberal pada masa itu, seperti Sir Sayyid
Akhmad Khan, Nawwab abd al-latif, Mustafa khan, dan Khuda Bakhsh. Isu yang
digarap termasuk masalah akidah, Sayyid Ahmad Khan misalnya, menganggap bibel
masih murni dan utuh, jihad tidak relevan, hadis tidak perlu, ayat-ayat alquran yang
diturunkan di mekkah lebih penting daripada ayat-ayat madaniyah, tafsir alQuran
harus rasional, Mi‟raj Nabi hanya vision, dan agama harus ditarik dari ruang publik.7
Di Turki, Pengaruh sekularisme terlihat jelas ketika runtuhnya kekhilafahan
usmani yang berada di turki dan digantikan oleh rezim Mustafa kemal pasha .Mustafa
attaturk merubah total sistem pemerintahan dan kehidupan di turki, yakni
menggantikan kesatuan politik lama yang berlandaskan pada agama dengan landasan
nasionalisme sekular. Turki kemudian menjiplak barat dengan segala aspek
kehidupan, mereka berpikir dengan menjiplak barat dan meninggalkan islam, UUD
turki pasal 1 menegaskan, turki adalah negara (1)Nasionalis, (2) Kerayatan, (3)
Kenegaraan, (4) Kenegaraan, (5) Sekularis, (6) Revolusioneris.8
7 Syamsudin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, (Jakarta:Gema Insani Press,2008),h. 91
8 Adian Husaini. Wajah Peradaban Barat:Dari Hegemoni Kristen Ke Dominasi Sekular-Liberal, (Jakarta
:GIP,2005), h. 272
6. Sekularisme merupakan yang paling berpengaruh pada negara turki baru.
Turki mengalami perubahan total menjadi negara sekular dari sebelumnya merupakan
pusat pemerintahan Islam.Perubahan total tersebut terlihat dari digantukannya azan
dengan bahasa turki, jilbab dilarang, biro syaikh al-Islam dihapuskan, kementerian
syariah dihapuskan, hukum waris dan pernikahan tidak lagi menggunakan syariah,
bahasa dan tulisan arab digantikan dengan bahasa turki dan tulisan latin dan
perubahan-perubahan lain yang menolak eksistensi agama dalam kehidupan.
Selain itu, untuk menjamin kelanggengan ideologi ini, rezim Kemal
menciptakan apa yang mereka sebut sebagai Islam yang tercerahkan’, mirip dengan
gagasan Islam progesif di amerika serikat, Islam modernis di pakistan, Islam liberal
di Indonesia, atau Islam Hadhari di Malaysia. Namun, sebagai ideologi negara,
sekularisme di Turki menurut banyak pengamat dinilai gagal mencapai tujuan. Sebab,
diam-diam namun pasti Islam sebagai kekuatan politik tampak mulai bangkit
melawan kekuatan sekular dan berusaha merebut kembali tampuk kekuasaan dari
tangan mereka.9
Proses sekularisasi di mesir juga berlangsung setelah masuknya penjajah
prancis pada tahun 1798 dan inggris pada tahun 1802. Beberapa tahun kemudian
lahirlah tokoh-tokoh yang melahirkan pembaharuan ala barat. Diantara pionirnya
adalah Rifa‟ah al-Thahtawi (1801-1873), dengan gagasannya yang dituangkan dalam
buku-bukunya mengenai semangat kebangsaan dan cinta tanah air sama pentingnya
bahkan lebih utama daripada persaudaraan atas dasar agama. Kemudian Qasim Amin
(1863-1908) mengecam praktek despotisme penguasa dan masyarakat saat itu, tetapi
juga menganggap syariat Islam sebagai kendala kemajuan, bahkan diapun
menyerukan kesetaraan gender, kebebasan dalam berbusana, dan pelarangan
poligami.18 Kemudian Ada lagi Ali Abdur Raziq yang mengarang kitab Islam wa
9 Syamsudin Arif,Orientalis dan DiabolismePemikiran,H. 93
7. Ushulul hukm yang menganggap Islam hanya sebagai agama dan tidak mengatur
negara.10
10 Maulana Wahid Abdurrahman,dkk. Islam dan Sekularisme, makalah (Jakarta:UIN Syarif
Hidayatullah,2008) h.8